kab/kota: Lamongan

  • Presiden bertekad Indonesia harus masuk Piala Dunia

    Presiden bertekad Indonesia harus masuk Piala Dunia

    Sepak bola menjadi suatu lambang harga diri sebuah bangsa modern.

    Sidoarjo (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan tekadnya Tim Nasional (Timnas) Sepak Bola Indonesia harus lolos kualifikasi dan bertanding di Piala Dunia.

    “Indonesia harus masuk Piala Dunia. Itu tekad kita,” kata Presiden Prabowo di hadapan pengurus PSSI, atlet-atlet senior, dan beberapa menteri Kabinet Merah Putih saat acara peresmian 17 stadion di Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Senin.

    Oleh karena itu, Presiden memberi perintah kepada seluruh jajarannya untuk mengupayakan itu, termasuk membina atlet-atlet, merenovasi, dan membangun stadion-stadion agar berstandar FIFA, serta membangkitkan kembali klub-klub amatir dan liga-liga amatir.

    “Saya minta semua unsur mendukung hal ini. Saya terima kasih, semua unsur pemerintah, eksekutif, dan DPR, parlemen kerja sama dengan baik. Kita memperlancar semua, peraturan kita ringkas, kita perbaiki perangkat-perangkat, dan peraturan yang perlu diperbaiki, memperlancar usaha-usaha PSSI membentuk timnas yang tangguh,” kata Presiden.

    Prabowo, dalam kesempatan yang sama, juga sepakat dengan pernyataan Ketua Umum PSSI Erick Thohir bahwa sepak bola menjadi simbol harga diri bangsa.

    “Memang benar tadi Ketua Umum PSSI menyampaikan sepak bola menjadi suatu lambang harga diri sebuah bangsa modern,” kata Presiden Prabowo.

    Presiden lantas menegaskan, “Jadi, suatu bangsa yang kuat adalah bangsa yang kuat jiwanya dan kuat fisiknya. Fisik kuat, jiwa kuat. Hanya dengan fisik dan jiwa yang kuat, bangsa bisa berdiri tegak dan bisa jadi negara yang hebat.”

    Dalam kesempatan yang sama, Presiden menekankan renovasi dan pembangunan total 17 stadion di berbagai daerah Indonesia merupakan salah satu wujud dukungan pemerintah.

    Presiden kemudian menargetkan dalam kurun waktu 2—3 tahun ke depan, Pemerintah bakal membangun hingga 20 stadion baru.

    “Semua kabupaten nanti ujungnya harus punya stadion yang baik,” kata Prabowo.

    Kementerian Pekerjaan Umum pada periode 2023—2024 rampung merenovasi 17 stadion di berbagai daerah Indonesia, sebanyak 16 di antaranya merupakan renovasi bangunan lama, sementara satu stadion merupakan bangunan baru.

    Presiden Prabowo Subianto pada Senin sore meresmikan 17 stadion itu secara serentak dari Gelora Delta Sidoarjo.

    Dari 17 stadion itu, salah satunya Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang.

    Stadion lainnya mencakup Stadion Bumi Sriwijaya di Palembang, Stadion Indomilk Arena di Kabupaten Tangerang, Stadion Pakansari di Kabupaten Bogor, Stadion Wibawa Mukti di Kabupaten Bekasi, Stadion Patriot Candrabhaga di Kota Bekasi, Stadion Gelora Bandung Lautan Api di Kota Bandung.

    Berikutnya Stadion Maguwoharjo di Kabupaten Sleman, Stadion Jatidiri di Kota Semarang, Stadion Gelora Bumi Kartini di Kabupaten Jepara, Stadion Surajaya di Kabupaten Lamongan, Stadion Gelora Delta Sidoarjo di Kabupaten Sidoarjo, Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan di Kabupaten Pamekasan, Stadion Joko Samudro di Kabupaten Gresik, Stadion Demang Lehman di Kabupaten Banjar, Stadion Segiri di Kota Samarinda, dan Stadion B.J. Habibie di Kota Parepare.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ketum PSSI target klub-klub amatir bisa dihidupkan kembali tahun depan

    Ketum PSSI target klub-klub amatir bisa dihidupkan kembali tahun depan

    Diminta Bapak Presiden melalui Pak Mendagri, klub-klub amatir dibangkitkan lagi.

    Sidoarjo (ANTARA) – Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir menargetkan klub-klub amatir yang ada di tingkat desa/kecamatan, kabupaten, dan provinsi dapat dihidupkan kembali mulai 2026.

    Erick, saat ditemui selepas acara peresmian stadion di Sidoarjo, Jawa Timur, Senin, menjelaskan bahwa rencananya itu didukung pemerintah, salah satunya Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

    “Dahulu memang kami mendorong yang namanya perserikatan, Liga 3, Liga 4 itu di provinsi, kota, pemerintah daerah boleh support liga amatir. Akan tetapi, kalau sudah Liga 1, Liga 2, enggak boleh. Pemerintah daerah sudah enggak boleh. Kami membangunkan yang tadi (klub-klub amatir, red.),” kata Erick menjawab pertanyaan ANTARA.

    Ketum PSSI melanjutkan Presiden Prabowo Subianto telah merestui rencananya itu sehingga pihaknya optimistis klub-klub amatir dan liga-liga amatir dapat kembali aktif, dibiayai oleh APBD.

    “Diminta Bapak Presiden melalui Pak Mendagri, klub-klub amatir dibangkitkan lagi,” kata Erick.

    “Pertandingan antarkabupaten, antarkecamatan,” kata Mendagri menimpali.

    Tito menyebut anggaran daerah dapat dialokasikan untuk membangkitkan klub-klub dan liga-liga amatir.

    “Insyaallah pada tahun depan, ini transisi ‘kan, stadion-stadionnya baru mulai diserahkan,” kata Erick lagi.

    Erick mengungkap rencananya membangkitkan klub-klub amatir kepada Presiden Prabowo pada acara peresmian 17 stadion dari Stadion Gelora Delta Sidoarjo.

    “Kami akan bangun lagi klub-klub amatir di daerah, di provinsi, di kota-kota, maupun desa-desa sebagai upaya kita punya tadi, masyarakat yang punya daya juang, masyarakat yang punya kemauan besar untuk berubah, masyarakat yang mau kita juga kita tidak kalah dengan bangsa besar lain. Program ini sudah didorong. Mohon arahan dari Bapak,” kata Erick kepada Presiden.

    Presiden setelah mendengar rencana Ketum PSSI menyatakan dukungannya.

    “Klub-klub amatir tadi kita dorong. Mudah-mudahan tiap sekolah nanti punya lapangan bola yang baik. Yang penting kehendak dulu, keinginan dulu. Berani dulu. Nanti, langkahnya akan tercapai,” kata Presiden Prabowo.

    Presiden pada Senin sore meresmikan 17 stadion di berbagai daerah tanah air secara serentak dari Sidoarjo.

    Sebanyak 17 stadion yang diresmikan oleh Presiden Prabowo sore ini terdiri atas 16 stadion hasil renovasi dan satu stadion yang baru dibangun.

    Proyek renovasi dan pembangunan stadion itu dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) selama kurang lebih 12 bulan sepanjang periode 2023—2024 dengan total biaya untuk perbaikan 16 stadion dan pembangunan satu stadion baru sebesar Rp1,74 triliun.

    Dari Gelora Delta Sidoarjo, sebanyak 17 stadion yang diresmikan oleh Presiden pada hari ini mencakup Stadion Bumi Sriwijaya di Palembang, Stadion Indomilk Arena di Kabupaten Tangerang,
    Stadion Pakansari di Kabupaten Bogor, Stadion Wibawa Mukti di Kabupaten Bekasi, Stadion Patriot Candrabhaga di Kota Bekasi, Stadion Gelora Bandung Lautan Api di Kota Bandung.

    Berikutnya Stadion Maguwoharjo di Kabupaten Sleman, Stadion Jatidiri di Kota Semarang, Stadion Gelora Bumi Kartini di Kabupaten Jepara, Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Stadion Surajaya di Kabupaten Lamongan, Stadion Gelora Delta Sidoarjo di Kabupaten Sidoarjo, Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan di Kabupaten Pamekasan, Stadion Joko Samudro di Kabupaten Gresik, Stadion Demang Lehman di Kabupaten Banjar, Stadion Segiri di Kota Samarinda, dan Stadion B.J. Habibie di Kota Parepare.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Erick Thohir Pastikan 17 Stadion Penuhi Standar FIFA, Siap Dukung Timnas Indonesia

    Erick Thohir Pastikan 17 Stadion Penuhi Standar FIFA, Siap Dukung Timnas Indonesia

    Lebih lanjut, Erick menyampaikan bahwa PSSI juga telah menyiapkan program pengembangan sepak bola di tingkat daerah. Salah satunya dengan membangkitkan kembali klub-klub amatir, baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga desa.

    “Kami akan membangun sepak bola dari rakyat untuk rakyat. Kami mohon dukungan Presiden Prabowo dalam hal ini,” ujar Erick.

    Sebaran 17 Stadion

    Renovasi dan pembangunan stadion tersebut meliputi berbagai daerah di Indonesia. Di Jawa Timur, stadion yang direnovasi antara lain Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Stadion Kanjuruhan Malang, Stadion Surajaya Lamongan, Stadion Gelora Joko Samudro Gresik, dan Stadion Gelora Ratu Pamelingan Pamekasan.

    Di Sulawesi Selatan, ada Stadion B.J. Habibie di Parepare. Sementara itu, di Yogyakarta terdapat Stadion Maguwoharjo di Sleman.

    Jawa Tengah mencakup Stadion Jatidiri Semarang dan Stadion Gelora Bumi Kartini di Jepara. Di Banten, renovasi dilakukan di Indomilk Arena Kabupaten Tangerang.

    Jawa Barat meliputi Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi, Stadion Pakansari Kabupaten Bogor, Stadion Wibawa Mukti Kabupaten Bekasi, dan Gelora Bandung Lautan Api Kota Bandung.

    Adapun di Kalimantan, renovasi mencakup Stadion Segiri di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, serta Stadion Demang Lehman di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Terakhir, di Sumatera Selatan, renovasi dilakukan di Stadion Bumi Sriwijaya Kota Palembang. (*)

  • Gelontorkan Rp1,7 Triliun, Prabowo Resmikan Proyek Renovasi dan Pembangunan 17 Stadion

    Gelontorkan Rp1,7 Triliun, Prabowo Resmikan Proyek Renovasi dan Pembangunan 17 Stadion

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto meresmikan proyek renovasi dan pembangunan 17 stadion di Indonesia sebagai komitmen pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur olahraga nasional.

    Orang nomor satu di Indonesia itu menegaskan bahwa peresmian 17 stadion berstandar internasional yang telah direnovasi dan dibangun di berbagai daerah di Indonesia ini disebut telah memenuhi standar FIFA.

    “Hari ini kami meresmikan 17 stadion yang punya standar internasional yang diinspeksi FIFA dan dinyatakan memenuhi syarat FIFA. Jadi ini prestasi bagaimanapun adalah prestasi pemerintah presiden Joko Widodo sebelum saya, saya kebagian meresmikannya saja,” ujarnya di Sidoarjo, Senin (17/3/2025).

    Presiden Ke-8 RI itu menyoroti pentingnya sepak bola sebagai simbol harga diri sebuah bangsa. Menurutnya, negara yang kuat adalah negara yang memiliki fisik dan jiwa yang tangguh.  

    “Karena itu olahraga adalah salah satu tolak ukur untuk menilai bangsa itu punya semangat atau tidak. Punya kehendak atau tidak. Atau mudah menyerah atau tak peduli,” imbuhnya.  

    Sebagai bentuk komitmen untuk mendorong prestasi sepak bola nasional, Prabowo memastikan dukungan penuh pemerintah dalam berbagai aspek. Mulai dari kebijakan, regulasi, hingga infrastruktur untuk menunjang pembinaan sepak bola.

    Tak hanya itu, dia juga meminta semua pihak, termasuk pemerintah dan DPR, untuk bersinergi dalam memperlancar regulasi dan mendukung kerja PSSI dalam membentuk tim nasional yang tangguh.  

    “Kami akan memperlancar semua peraturan, kami ringkas, kami perbaiki perangkat dan piranti peraturan yang perlu diperbaiki. Memperlancar usaha-usaha PSSI bentuk timnas yang tangguh,” tandas Prabowo

    Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo mengatakan bahwa 17 stadion yang diresmikan terdiri dari 16 stadion yang direnovasi dan 1 stadion yang dibangun baru.

    “Kita bangun kurang lebih 12 bulan ya, sekitar 12 bulan. Total anggaran kita pakai untuk merenov 16 stadion dan 1 pembangunan baru itu sekitar Rp1,7 triliun,” ucapnya.

    Dody menyampaikan bahwa ketujuh belas stadion yang diresmikan telah tersertifikasi oleh PSSI dan FIFA, mulai dari bangku pemain dan penonton hingga rumput lapangan.

    Dia pun berharap renovasi dan pembangunan ini dapat mendukung olahraga di Indonesia khususnya sepak bola.

    “Sehingga talenta-talenta muda bisa bertumbuh dan harapan besar Pak Prabowo untuk meraih Indonesia Emas 2045 bisa segera tercapai,” katanya.

    Adapun ketujuh belas stadion yang diresmikan oleh Presiden yakni:

    1. Stadion Bumi Sriwijaya, Kota Palembang;

    2. ⁠Indomilk Arena, Kabupaten Tangerang;

    3. ⁠Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor;

    4. ⁠Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi;

    5. ⁠Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi;

    6. ⁠Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung;

    7. ⁠Stadion Maguwoharjo, Kabupaten Sleman;

    8. ⁠Stadion Jati Diri, Kota Semarang;

    9. ⁠Stadion Gelora Bumi Kartini, Kabupaten Jepara;

    10. ⁠Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang;

    11. ⁠Stadion Surajaya, Kabupaten Lamongan;

    12. ⁠Stadion Gelora Delta, Kabupaten Sidoarjo;

    13. ⁠Stadion Gelora Ratu Madura Pamelingan, Kabupaten Pamekasan;

    14. ⁠Stadion Joko Samudro, Kabupaten Gresik;

    15. ⁠Stadion Demang Lehman, Kabupaten Banjar;

    16. ⁠Stadion Segiri, Kota Samarinda; dan

    17. ⁠Stadion B.J. Habibie, Kota Parepare.

  • Sosok TM, Polisi Terjaring Razia Berduaan dengan Mahasiswi di Kamar Kos, Protes Petugas – Halaman all

    Sosok TM, Polisi Terjaring Razia Berduaan dengan Mahasiswi di Kamar Kos, Protes Petugas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – TM (22), seorang anggota polisi terjaring razia petugas, Sabtu (15/3/2025).

    Ia kepergok saat berduaan dengan seorang mahasiswi di kamar kos di Jalan WR Supratman, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

    Adapun identitas mahasiswi itu adalah EDP (20), warga Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan.

    Dilansir TribunJatim.com, TM merupakan warga Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.

    Ia adalah anggota polisi dari jajaran Polres Lamongan, tepatnya bertugas di Polsek Solokuro.

    “Yang bersangkutan anggota dari Polsek Solokuro Lamongan,” kata Kanit Patroli Sat Samapta Polres Tuban, Ipda Rudi.

    Imbas dari kejadian itu, TM mendapat penindakan dari Propam Polres Lamongan.

    “Saat ini sudah mendapat penanganan dari Propam Polres Lamongan,” ujarnya.

    Sebelumnya, saat dirazia, TM sempat tak terima. Ia memprotes petugas yang mendatangi kamar kosnya.

    Bahkan, TM juga keberatan dan melarang awak media yang meliput razia gabungan tersebut mengambil gambarnya.

    Namun, setelah mendapatkan penjelasan dari petugas kepolisian yang ikut dalam razia tersebut, akhirnya mereka bisa menerimanya.

    Saat itu, petugas tidak memproses TM lebih lanjut karena kurangnya bukti.

    Sebab saat razia terjadi, pintu kamar kos TM dalam posisi terbuka.

    “Mau menindak tidak cukup bukti,” kata Rudi.

    Dari pengakuan TM, ia hanya mengantarkan pulang pasangannya, dikutip dari Kompas.com.

    Adapun hubungan antara TM dan EDP yang terjaring razai itu memang bukan pasangan suami istri.

    “Keduanya statusnya memang masih belum nikah,” terangnya.

    “Dia (TM) masih perjaka, yang perempuan juga masih lajang,” sambungnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Nasib Oknum Polisi yang Terjaring Razia di Kamar Kos Tuban, Bertugas di Lamongan, Diperiksa Propam

    (Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJatim.com/Muhammad Nurkholis, Kompas.com/Hamim)

  • Sosok TM, Polisi Terjaring Razia Berduaan dengan Mahasiswi di Kamar Kos, Protes Petugas – Halaman all

    Anggota Polisi yang Terjaring Razia di Kamar Kos Tuban Ternyata Bertugas di Lamongan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Petugas gabungan dari Satpol PP Kabupaten Tuban, TNI, Polri, serta Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) melakukan razia di sejumlah rumah kos di wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Sabtu (15/3/2025).

    Razia ini bertujuan untuk menjaga ketertiban umum selama bulan suci Ramadan.

    Dari total lima kos yang diperiksa, petugas menemukan dua pasangan bukan suami istri yang sedang berada di dalam kamar.

    Salah satu di antara pasangan itu adalah anggota polisi berinisial TM (22), warga Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.

    TM terjaring razia saat berada di dalam kamar kos bersama wanita berinisial EDP (20), warga Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan.

    Menurut Kanit Patroli Sat Samapta Polres Tuban, Ipda Rudi, TM bukanlah anggota polisi dari jajar Polres Tuban, melainkan anggota dari jajaran Polres Lamongan.

    “Yang bersangkutan anggota dari Polsek Solokuro Lamongan,” ujar Rudi, dikutip dari Tribun Jatim, Senin (17/3/2025).

    Rudi menyebut, atas perbuatan, saat ini TM telah mendapatkan penindakan dari Propam Polres Lamongan.

    “Saat ini sudah mendapat penanganan dari Propam Polres Lamongan,” imbuhnya.

    Diberitakan sebelumnya, kendati kedapatan sedang ngamar bersama seorang wanita, TM sempat tidak terima saat petugas merazianya.

    Pasalnya, dirinya merasa tak sedang berbuat asusila di dalam kamar kos itu.

    Namun setelah mendapatkan arahan dari petugas, TM kemudian mulai menyadari perbuatannya.

    Kemudian, pasangan kedua yang tak memiliki hubungan suami istri didapati di sebuah homestay bernama F&Z yang lokasinya di Kelurahan Perbon, Kecamatan/Kabupaten Tuban.

    Di dalam homestay itu, ditemukan laki-laki berinisial NAZ (42), warga Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Nasib Oknum Polisi yang Terjaring Razia di Kamar Kos Tuban, Bertugas di Lamongan, Diperiksa Propam.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJatim.com/Muhammad Nurkholis)

  • Sosok TM, Polisi Terjaring Razia Berduaan dengan Mahasiswi di Kamar Kos, Protes Petugas – Halaman all

    Oknum Polisi di Tuban Terjaring Razia saat Berduaan dengan Mahasiswi di Kos, tapi Tidak Ditindak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Petugas gabungan dari Satpol PP Kabupaten Tuban, TNI, Polri, serta Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) melakukan razia di sejumlah rumah kos di wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Sabtu (15/3/2025).

    Razia ini bertujuan untuk menjaga ketertiban umum selama bulan suci Ramadhan.

    Dari total lima kos yang diperiksa, petugas menemukan dua pasangan bukan suami istri yang sedang ngamar di dalam kamar.

    Satu di antara pasangan tersebut melibatkan seorang oknum anggota polisi.

    Pasangan pertama ditemukan di sebuah kos di Jalan WR Supratman, Kelurahan Sendangharjo, Kecamatan Tuban.

    Pria berinisial TM (22), yang diduga sebagai oknum polisi, terjaring bersama pasangannya EDP (20), seorang mahasiswi asal Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan.

    TM sempat menolak saat petugas melakukan razia, mengeklaim ia tidak berbuat asusila.

    Namun, setelah mendapatkan arahan dari petugas, TM akhirnya menyadari kesalahannya.

    Pasangan kedua, NAZ (42) dan MK (23), ditemukan di sebuah homestay di Kelurahan Perbon, Kecamatan Tuban.

    Mereka juga bukan suami istri dan langsung diproses oleh petugas.

    Kanit Patroli Sat Samapta Polres Tuban, Ipda Rudi , menjelaskan pasangan TM dan EDP tidak diproses lebih lanjut karena petugas tidak menemukan cukup bukti.

    Posisi pintu kamar kos saat itu tengah terbuka.

    “Mau menindak tidak cukup bukti,” ujarnya.

    Terkait status TM sebagai anggota kepolisian, Rudi menyatakan, pihaknya masih akan menyelidiki lebih lanjut.

    “Anggota mana belum tahu hanya mengaku anggota,” imbunnya.

    Rudi juga mengonfirmasi TM dan EDP berstatus lajang dan tidak memiliki hubungan suami istri.

    “Dia masih lajang,” pungkas Rudi.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Sosok TM, Polisi Terjaring Razia Berduaan dengan Mahasiswi di Kamar Kos, Protes Petugas – Halaman all

    Oknum Polisi di Tuban Terjaring Razia saat Berduaan dengan Mahasiswi di Kos, tapi Tidak Ditindak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Petugas gabungan dari Satpol PP Kabupaten Tuban, TNI, Polri, serta Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) melakukan razia di sejumlah rumah kos di wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Sabtu (15/3/2025).

    Razia ini bertujuan untuk menjaga ketertiban umum selama bulan suci Ramadhan.

    Dari total lima kos yang diperiksa, petugas menemukan dua pasangan bukan suami istri yang sedang ngamar di dalam kamar.

    Satu di antara pasangan tersebut melibatkan seorang oknum anggota polisi.

    Pasangan pertama ditemukan di sebuah kos di Jalan WR Supratman, Kelurahan Sendangharjo, Kecamatan Tuban.

    Pria berinisial TM (22), yang diduga sebagai oknum polisi, terjaring bersama pasangannya EDP (20), seorang mahasiswi asal Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan.

    TM sempat menolak saat petugas melakukan razia, mengeklaim ia tidak berbuat asusila.

    Namun, setelah mendapatkan arahan dari petugas, TM akhirnya menyadari kesalahannya.

    Pasangan kedua, NAZ (42) dan MK (23), ditemukan di sebuah homestay di Kelurahan Perbon, Kecamatan Tuban.

    Mereka juga bukan suami istri dan langsung diproses oleh petugas.

    Kanit Patroli Sat Samapta Polres Tuban, Ipda Rudi , menjelaskan pasangan TM dan EDP tidak diproses lebih lanjut karena petugas tidak menemukan cukup bukti.

    Posisi pintu kamar kos saat itu tengah terbuka.

    “Mau menindak tidak cukup bukti,” ujarnya.

    Terkait status TM sebagai anggota kepolisian, Rudi menyatakan, pihaknya masih akan menyelidiki lebih lanjut.

    “Anggota mana belum tahu hanya mengaku anggota,” imbunnya.

    Rudi juga mengonfirmasi TM dan EDP berstatus lajang dan tidak memiliki hubungan suami istri.

    “Dia masih lajang,” pungkas Rudi.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Oknum Polisi di Tuban Terjaring Razia Saat Berdua Mahasiswi di Indekos, tetapi Tak Jadi Ditindak
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        16 Maret 2025

    Oknum Polisi di Tuban Terjaring Razia Saat Berdua Mahasiswi di Indekos, tetapi Tak Jadi Ditindak Surabaya 16 Maret 2025

    Oknum Polisi di Tuban Terjaring Razia Saat Berdua Mahasiswi di Indekos, tetapi Tak Jadi Ditindak
    Tim Redaksi
    TUBAN, KOMPAS.com
    – Seorang
    oknum polisi
    terjaring razia petugas saat berduaan dengan seorang
    mahasiswi
    di kamar indekos di Jalan WR Supratman, Kabupaten
    Tuban
    , Jawa Timur.
    Oknum tersebut diketahui berinisial TM (22), asal Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, yang berdinas di Polres Lamongan, dan EDP (20), mahasiswi asal Solokuro, Kabupaten Lamongan.
    Saat terjaring razia pada Sabtu (15/3/2025), TM sempat memprotes petugas yang mendatangi kamar indekos yang mereka huni bersama.
    Bahkan, TM juga keberatan dan melarang awak media yang meliput
    razia gabungan
    tersebut untuk mengambil gambarnya.
    Namun, setelah mendapatkan penjelasan dari petugas kepolisian yang ikut dalam razia tersebut, akhirnya mereka bisa menerimanya.
    Kanit Patroli Sat Samapta Polres Tuban, Ipda Rudi W mengatakan bahwa pasangan TM dan EDP yang terjaring razia tidak diproses lebih lanjut karena tidak cukup bukti.
    “Mau menindak tidak cukup bukti, saat petugas datang pintu kamar kos juga dalam kondisi terbuka,” kata Ipda Rudi W.
    Sesuai pengakuannya, TM hanya mengantarkan pulang pasangannya tersebut kembali ke indekos yang ada di Jalan WR Supratman Tuban.
    Adapun hubungan antara TM dan EDP yang terjaring razia tersebut memang bukan pasangan suami istri.
    “Keduanya statusnya memang masih belum nikah,” ujarnya.
    Akan tetapi, dari pemeriksaan data diri yang dilakukan tim gabungan, diketahui bahwa mereka belum menikah. “Dia masih perjaka, yang perempuan juga masih lajang,” ucap Rudi.
    Razia gabungan
    tersebut digelar untuk menjaga ketertiban umum selama bulan Ramadhan yang menyasar indekos dan penginapan serta penjualan minuman keras ilegal.
    Dalam razia tersebut, petugas menemukan dua pasangan bukan suami istri, yakni TM bersama pasangannya EDP, dan NAZ (42), warga Kecamatan Jenu, bersama pasangannya MK (23), warga Kecamatan Grabagan, Tuban.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kapolres Lamongan Pimpin Patroli Sahur, Pastikan Keamanan Warga di Bulan Ramadhan

    Kapolres Lamongan Pimpin Patroli Sahur, Pastikan Keamanan Warga di Bulan Ramadhan

    Lamongan (beritajatim.com) – Dalam rangka menciptakan rasa aman bagi masyarakat selama bulan Ramadan, Polres Lamongan menggelar Patroli Sahur pada Minggu (16/3/2025).

    Kegiatan ini berlangsung mulai pukul 02.00 hingga 03.00 WIB dengan menyisir sejumlah titik rawan di wilayah Lamongan. Personel kepolisian menggunakan kendaraan patroli untuk berkeliling dan memberikan imbauan kepada masyarakat agar tetap menjaga ketertiban dan keamanan.

    Kapolres Lamongan, AKBP Bobby Adimas Condroputra, menegaskan bahwa patroli ini merupakan langkah antisipasi untuk mencegah gangguan keamanan, seperti aksi tawuran, balap liar, dan tindak kriminal lainnya yang kerap terjadi saat waktu sahur.

    “Kami hadir langsung di tengah masyarakat melalui Patroli Sahur ini untuk memastikan situasi tetap kondusif, sekaligus memberikan rasa aman bagi warga yang menjalankan ibadah puasa,” ujar Bobby.

    Selain patroli, petugas juga menyempatkan diri untuk berinteraksi dengan warga, menyampaikan pesan-pesan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), serta mengajak para pemuda agar tidak melakukan aktivitas yang berpotensi mengganggu ketertiban umum.

    Kapolres Lamongan memastikan bahwa Patroli Sahur ini akan terus dilakukan sepanjang bulan Ramadan. Ia juga mengimbau masyarakat untuk turut serta menjaga keamanan lingkungan dan segera melaporkan jika menemukan hal-hal yang mencurigakan.

    “Dengan adanya patroli sahur ini, diharapkan situasi keamanan di Lamongan tetap kondusif, sehingga masyarakat dapat menjalankan ibadah Ramadan dengan tenang dan khusyuk,” kata Bobby. [fak/suf]