kab/kota: Lamongan

  • Tabrakan Adu Banteng Bus Vs Mobil Pengantar Jemaah Umrah di Gresik, 7 Orang Tewas

    Tabrakan Adu Banteng Bus Vs Mobil Pengantar Jemaah Umrah di Gresik, 7 Orang Tewas

    Liputan6.com, Surabaya – Tabrakan adu banteng antara mobil Isuzu Panther dengan bus di Jalan Raya Pantura, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik, Jawa Timur, terjadi Kamis pagi (10/4/2025). Akibat peristiwa itu, sebanyak tujuh orang dilaporkan meninggal dunia.

    Kasatlantas Polres Gresik, AKP Rizki Julianda mengatakan, kecelakaan maut itu terjadi bermula saat mobil Isuzu Panther bernopol DK 1157 FCL melaju dari arah Tuban ke Surabaya. Mobil itu dinaiki oleh satu keluarga asal Tuban yang akan berangkat umrah.

    “Kronologinya mobil dari arah lamongan ke arah Gresik atu Surabaya. Saat di Duduksampeyan mobil mengambil bahu jalan di sebelah kiri,” ujarnya, Kamis (10/4/2025).

    Rizki menyebut, saat kembali ke jalan, mobil itu ternyata mengalami selip dan pengemudi tak dapat mengendalikannya.

    Mobil Isuzu Panther itu mengalami oleng hingga ke jalur sebaliknya. Di sana ternyata ada bus PO Rajawali Indah bernopol S 7707 UA.

    Bus pun tidak sempat menghindar karena jarak yang terlalu dekat, hingga terjadilah tabrakan adu banteng yang sangat kerasBa, hingga menyebabkan bagian depan kedua kendaraan rusak parah.

    “Lalu saat akan naik kembali ke jalan mobil mengalami selip dan tidak dapat dikendalikan oleh pengemudi Panther sehingga keluar marka di tengah masuk ke lajur sebaliknya. Di lajur sebaliknya ada bus yang melaju kemudian terjadi kecelakaan,” katanya.

    Akibat kejadian itu, kata Rizki, tujuh orang penumpang Isuzu Panther meninggal dunia. Sementara sopir dan kernet bus mengalami luka ringan. Saat ini para korban sudah dievakuasi ke RSUD Ibnu Sina Gresik.

    “Ada tujuh korban meninggal dunia untuk penumpang Panther. Dua luka ringan untuk sopir dan kernet bus,” ujarnya.

     

  • Tragis, Kecelakaan Rombongan Umrah di Gresik Tewaskan 7 Penumpang, Termasuk Anak Kecil – Halaman all

    Tragis, Kecelakaan Rombongan Umrah di Gresik Tewaskan 7 Penumpang, Termasuk Anak Kecil – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kecelakaan tragis terjadi di jalan raya Duduksampeyan, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Kamis (10/4/2025), yang melibatkan kendaraan rombongan jemaah umrah dari Tuban dan sebuah bus.

    Insiden ini mengakibatkan seluruh penumpang di dalam mobil tewas.

    Kecelakaan bermula ketika mobil Panther dengan nomor polisi DK 1157 FCL, yang mengangkut keluarga pengantar umrah, melaju dari arah Lamongan menuju Gresik.

    Setibanya di lokasi kejadian, mobil diduga mengalami selip pada ban kiri, sehingga oleng dan melintasi markah jalan.

    Mobil tersebut kemudian menabrak Bus Rajawali Indah dengan nomor S 7707 UA yang melaju dari arah berlawanan.

    Mobil Panther tersebut mengangkut tujuh penumpang, termasuk seorang anak kecil.

    Semua penumpang di dalam mobil dilaporkan meninggal dunia di lokasi kejadian.

    “Semuanya meninggal di dalam mobil itu tadi, tumpuk jadi satu, sudah dibawa ke kamar jenazah RSUD Ibnu Sina Gresik,” kata Eko Peakoso, Kondektur Bus Rajawali Indah.

    Sementara itu, sopir bus mengalami patah kaki dan kernet bus dilarikan ke rumah sakit.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik Ipda Aswoko menambahkan, kecelakaan mobil panther oleng ke kanan menabrak bus dari arah berlawanan.

    Empat orang meninggal di lokasi kejadian, tiga orang mengalami luka berat meninggal dunia di rumah sakit.

    “Total tujuh orang penumpang mobil meninggal dunia,” tandasnya  . 

    Kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan sudah dievakuasi dan saat ini arus lalu lintas di lokasi kejadian berjalan lancar.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Niat Berangkat Umrah Berubah Jadi Duka, Kecelakaan Tragis di Gresik 7 Penumpang Tewas dalam Mobil

    Niat Berangkat Umrah Berubah Jadi Duka, Kecelakaan Tragis di Gresik 7 Penumpang Tewas dalam Mobil

    TRIBUNJAKARTA.COM – Bermula dari niat berangkat umrah, seorang pria bernama Muhammad Aqib warga Desa Tuwiri Wetan, Tuban, meregang nyawa dalam insiden kecelakaan di Gresik, Jawa Timur.

    Kecelakaan maut ini terjadi di Jalan Raya Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, Kamis (10/4/2025) pagi pukul 05:42 WIB.

    Muhammad Aqib bersama keluarga pengantar umrah tewas di dalam mobil Panther bernomor polisi DK 1157 FCL.

    Mobil tersebut menghantam bus Rajawali Indah S-7707-UA yang dikendarai Suwarno, asal Tuban.

    Mobil rombongan pengantar umrah itu memuat 7 penumpang, termasuk pengemudinya.

    Sementara bus terdapat sekitar 15 penumpang.

    Seluruh penumpang mobil dinyatakan meninggal dunia akibat kecelakaan itu.

    Rencana pergi ke tanah suci berakhir duka.

    lihat foto
    Operasional taman yang bakal buka 24 jam di Jakarta baru akan diterapkan di HUT Jakarta, pada 22 Juni 2025. Ada enam taman yang beroperasi selama 24 jam. Kondisi ini bisa membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik Ipda Andri Aswoko mengungkapkan, kronologi kecelakaan maut itu bermula dari ban mobil yang selip.

    “Kronologi kejadian bermula saat mobil Panther DK-1157-FCL yang memuat rombongan umrah dari Tuban melaju dari arah barat menuju timur (Lamongan ke Gresik) kemudian ban sebelah kiri selip,” ujar Aswoko dikutip dari TribunJatim, Kamis (10/4/2025).

    Mobil Panther dikemudikan Akhmad Basuki, 49 tahun, asal Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban tersebut dalam perjalanan ke Surabaya.

    Mobil tersebut sedang mengantarkan Muhammad Aqib untuk berangkat menjalankan ibadah umrah.

    Mobil tersebut mengejar keberangkatan pesawat ke tanah suci.

    Nahas, setibanya di Jalan Raya Duduksampeyan, kejadian tak terduga merenggutnya nyawa rombongan yang berisi tujuh orang tersebut.

    “Saat di TKP Jalan Raya Duduksampeyan, pengemudi mobil Panther hendak mendahului truk dari sisi kiri. Hingga ban mobil sebelah kiri keluar ke bahu jalan,” tambah Aswoko.

    Saat hendak naik lagi ke badan jalan ban mobil tersebut selip.

    Mobil berwarna biru tua itu akhirnya oleng kekanan hingga melewati markah jalan.

    “Saat bersamaan dari arah berlawanan (timur ke barat) melaju bus dengan nomor polisi S-7704-UA yang dikemudikan Suwarno, 46 tahun, asal Tuban. Sehingga terjadi kecelakaan,” tandasnya.

    Akibat benturan keras yang terjadi, mobil Panther dan bus sama-sama mengalami ringsek parah.

    Tujuh penumpang mobil meninggal dunia, sementara sopir dan kenek bus mengalami patah tulang.

    “Empat orang meninggal dunia di TKP, tiga korban sempat kritis dinyatakan meninggal dunia juga,” katanya.

    “Jadi seluruh penumpang mobil Panther sebanyak tujuh orang meninggal dunia, kami temukan passport,” ungkapnya.

    Sementara, Eko Perkoso, Kondektur Bus Rajawali Indah, memberikan kesaksian terjadinya peristiwa kecelakaan maut tersebut.

    Menurutnya, sebelum kejadian kecelakaan terjadi, penumpang sempat berteriak histeris.

    Teriakan penumpang itu menjadi saksi kecelakaan maut bikin tujuh penumpang tewas.

    “Posisi saya tadi berada di tengah habis narik (uang) ke penumpang, tiba-tiba penumpang teriak lalu bruak terjadi tabrakan,” kata Eko Perkoso

    Daftar Korban Meninggal Dunia Penumpang Mobil Panther :

    1. Muhammad Aqib, 27 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban. (Yang berangkat umrah)

    2. Besar, 65 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban

    3. Lislikah, 53 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban

    4. Wiwik Sunarti, 43 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban

    5. Akhmad Basuki, 49 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban (pengemudi)

    6. M. Al Fatih, 3 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban

    7. Hafiz Gandawiharja, 17 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban

    Daftar Korban Luka :

    1. Khoirul Anam, 22 tahun, asal Bojonegoro, kenek bus

    2. Suwarno, 46 tahun, asal Tuban, sopir bus (patah tulang).

    (TribunJakarta/TribunJatim)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • KRONOLOGI Mengerikan Kecelakaan Maut Rombongan Umroh di Gresik:7 Tewas di Mobil,Ada Teriakan Kencang

    KRONOLOGI Mengerikan Kecelakaan Maut Rombongan Umroh di Gresik:7 Tewas di Mobil,Ada Teriakan Kencang

    TRIBUNJAKARTA.COM – Kronologi kecelakaan mengerikan di wilayah Gresik, Jawa Timur, yang menyebabkan tujuh penumpang rombongan umrah tewas di dalam mobil.

    Kecelakaan maut itu terjadi di Jalan Raya Duduksampeyan, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, Kamis (10/4/2025) pagi.

    Berdasarkan informasi dari TribunJatim, kecelakaan ini menimpa mobil Panther DK-1157-FCL menabrak bus Rajawali Indah S-7707-UA.

    Mobil Panther tersebut memuat 7 penumpang, termasuk pengemudinya.

    Ada tujuh orang di dalam mobil, di antaranya, anak kecil.

    Sementara informasi lain menyebut, korban anak kecil berusia sekira 3 dan 5 tahun. Sementara bus terdapat sekitar 15 penumpang. 

    Mobil Panther bernomor polisi DK-1157-FCL mengangkut rombongan umroh melaju dari arah Barat menuju Timur (Lamongan ke Gresik).

    Setibanya di lokasi kejadian, mobil diduga selip ban kiri hingga oleng ke kanan melebihi markah jalan.

    Sementara dari arah berlawanan melaju bus Rajawali Indah bernomor polisi S-7707-UA yang dikendarai Suwarno, asal Tuban.

    Tabrakan mobil dan bus tak bisa dihindarkan.

    Tujuh penumpang mobil rombongan umroh dari Tuban itu meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut. 

    Empat di antaranya meninggal di lokasi, sedangkan tiga lainnya meninggal saat dirawat di RS Ibnu Sina Gresik. 

    Tiga korban yang meninggal di rumah sakit diketahui mengalami luka berat.

    Eko Perkoso, Kondektur Bus Rajawali Indah, memberikan kesaksian terjadinya peristiwa kecelakaan maut tersebut.

    Menurutnya, sebelum kejadian kecelakaan terjadi, penumpang sempat berteriak histeris.

    Teriakan penumpang itu menjadi saksi kecelakaan maut bikin tujuh penumpang tewas.

    “Posisi saya tadi berada di tengah habis narik (uang) ke penumpang, tiba-tiba penumpang teriak lalu bruak terjadi tabrakan,” kata Eko Perkoso dikutip dari TribunJatim, Kamis (10/4/2025).

    Akibat kecelakaan itu, sopir bus mengalami patah kaki dan kernet harus dilarikan ke rumah sakit.

    Sementara itu, seorang saksi mata Tiyaya menambahkan, mobil oleng menghantam bus dari arah berlawanan. 

    “Semuanya meninggal di dalam mobil itu tadi, tumpuk jadi satu, sudah dibawa ke kamar jenazah RSUD Ibnu Sina Gresik,” kata Tiyaya.

    Dari temuan di lokasi terungkap ada koper dan vis umroh ditemukan di dalam mobil.

    Belum diketahui, apakah 7 orang dalam mobil itu adalah jemaah umroh atau keluarga pengantarnya. 

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik Ipda Aswoko menambahkan, kecelakaan mobil panther oleng ke kanan.

    Menabrak bus dari arah berlawanan. Empat orang meninggal di lokasi kejadian, tiga orang mengalami luka berat meninggal dunia di rumah sakit.

    “Total tujuh orang penumpang mobil meninggal dunia,” kata Aswoko.

    Sementara, beberapa lainnya mengalami luka berat.

    Termasuk sopir dan kenek bus yang dikabarkan mengalami patah tulang.

    Sementara penumpang bus, diketahui selamat. 

    Kendaraan yang terlibat kecelakaan sudah dievakuasi. Saat ini arus lalu lintas berjalan lancar.

    Informasi terbaru menyebut, tim Polda Jatim sedang menuju ke lokasi kejadian.

    (TribunJakarta/TribunJatim)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • KRONOLOGI Mengerikan Kecelakaan Maut Rombongan Umroh di Gresik:7 Tewas di Mobil,Ada Teriakan Kencang

    Kecelakaan Hari Ini di Gresik Jatim, Mobil Rombongan Jemaah Umrah Oleng Tabrak Bus, 7 Orang Tewas

    TRIBUNJAKARTA.COM – Insiden kecelakaan hari ini di Gresik Jawa Timur, mobil rombongan jemaah umrah oleng tabrak bus, Kamis (10/4/2025) pagi.

    Peristiwa kecelakaan maut itu tepatnya terjadi di kawasan Duduksampeyan, kabupaten Gresik, Jawa Timur sekira pukul 07.30 WIB.

    Kecelakaan maut itu melibatkan mobil Isuzu Panther DK 1157 FCL dengan Bus Rajawali Indah bernomor polisi S 7707 UA.

    Tujuh jemaah umrah asal Tuban, Jawa Timur meninggal dunia akibat kecelakaan itu.

    Kondektur bus Rajawali Indah sekaligus saksi mata insiden itu bernama Eko Prakoso menyampaikan kronologi kecelakaan maut itu.

    Rombongan jemaah umrah asal Tuban menaiki mobil Isuzu Panther melaju dari arah Lamongan, Jawa Timur.

    Mobil tersebut diduga mengalami selip lalu oleng ke lajur berlawanan.

    Namun saat bersamaan dari arah berlawanan melaju Bus Rajawali Indah yang dikendarai Suwarno.

    “Posisi saya tadi berada di tengah habis narik (uang) ke penumpang, tiba-tiba penumpang teriak lalu bruak terjadi tabrakan,” kata Eko Prakoso, Kondektur Bus Rajawali Indah.

    Mobil Panther tersebut memuat 7 penumpang, termasuk pengemudinya. Sementara bus terdapat sekitar 15 penumpang.

    “Sopir bus patah kaki, dan kernet dilarikan ke rumah sakit,” kata Eko.

    Saksi mata lain bernama Tiyaya mengatakan mobil oleng menghantam bus dari arah berlawanan. 

    Ada tujuh orang di dalam mobil, diantaranya, anak kecil.

    “Semuanya meninggal di dalam mobil itu tadi, tumpuk jadi satu, sudah dibawa ke kamar jenazah RSUD Ibnu Sina Gresik,” tambahnya.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik Ipda Aswoko menambahkan, kecelakaan mobil panther oleng ke kanan. Menabrak bus dari arah berlawanan. Empat orang meninggal di lokasi kejadian, tiga orang mengalami luka berat meninggal dunia di rumah sakit.

    “Total tujuh orang penumpang mobil meninggal dunia,” 

    Sementara, beberapa lainnya mengalami luka berat. Termasuk sopir dan kenek bus yang dikabarkan mengalami patah tulang.

    Kendaraan yang terlibat kecelakaan sudah dievakuasi. Saat ini arus lalu lintas berjalan lancar. (TribunMataraman)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Kecelakaan Hari Ini di Gresik: Tragedi Maut Rombongan Umrah Menghantam Bus, 7 Orang Tewas di Mobil

    Kecelakaan Hari Ini di Gresik: Tragedi Maut Rombongan Umrah Menghantam Bus, 7 Orang Tewas di Mobil

    TRIBUNJAKARTA.COM – Kecelakaan maut terjadi di wilayah Gresik, Jawa Timur, menyebabkan rombongan pengantar umrah tewas di dalam mobil.

    Kejadian tersebut terjadi di Jalan Raya Duduksampeyan, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, Kamis (10/4/2025) pagi.

    Berdasarkan laporan TribunJatim, penumpang tewas dalam kejadian itu berjumlah tujuh orang.

    Seluruh korban tewas berasal dari penumpang mobil Panther DK-1157-FCL.

    Mobil tersebut merupakan rombongan pengantar umrah yang melaju dari Tuban ke arah Lamongan.

    Setibanya di lokasi kejadian, mobil diduga selip ban kiri hingga oleng ke kanan melebihi markah jalan.

    Dari arah berlawanan melaju Bus Rajawali Indah S-7707-UA yang dikendarai Suwarno, asal Tuban.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik Ipda Aswoko mengatakan, kejadian kecelakaan bermula saat mobil panther oleng ke kanan.

    Mobil tersebut oleng kemudian menabrak bus Rajawali Indah dari arah berlawanan.

    “Empat orang meninggal di lokasi kejadian, tiga orang mengalami luka berat meninggal dunia di rumah sakit,” ujar Aswoko dikutip dari TribunJatim, Kamis (10/4/2025).

    “Total tujuh orang penumpang mobil meninggal dunia,” tambahnya.

    Aswoko menerangkan, sopir dan kenek bus yang dikabarkan mengalami patah tulang.

    Sementara, beberapa lainnya mengalami luka berat.

    “Kendaraan yang terlibat kecelakaan sudah dievakuasi. Saat ini arus lalu lintas berjalan lancar,” ujarnya.

    (TribunJakarta/TribunJatim)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Mobil BMW Terjun Bebas d Jalan Tol, Dirlantas : Itu Murni Kelalaian Pengendara

    Mobil BMW Terjun Bebas d Jalan Tol, Dirlantas : Itu Murni Kelalaian Pengendara

    Surabaya (beritajatim.com) – Viral di media sosial sebuah mobil BMW menerobos jalan tol di Gresik yang masih belum beroperasi. Dikabarkan, mobil tersebut menerobos karena mengikuti petunjuk google map.

    Menanggapi hal itu, Dirlantas Polda Jatim Kombes Komaruddin mengatakan insiden tersebut murni karena kelalalian pengendara mobil. Dan saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman apakah ada kerusakan fasilitas jalan tol akibat insiden tersebut.

    Kombes Pol Komaruddin menambahkan, kelalaian pengemudi karena tidak melihat rambu atau sarana dan prasarana jalan seperti petunjuk arah yang sudah jelas bahwa jalan tol yang dilalui belum difungsikan.

    Terkait viral bahwa insiden tersebut dipicu karena mengikuti peta digital (google map), Komaruddin mengatakan bahwa hal itu perlu dibuktikan lebih lanjut. “Saat ini kita sedang bekerjasama dengan pengelola jalan tol guna mendalami apakah ada kerusakan fasilitas jalan tol,” ujarnya.

    Perlu diketahui, gara-gara ikuti aplikasi Google Maps sedan BMW terjun bebas dari ujung jalan tol Krian-Gresik yang belum tersambung, Sabtu (5/4/2025). Petaka dimulai saat sedan hitam bernopol P 805 NI yang dikendarai Moch. Rudie Herru Komando (61) dan penumpang Endang Sri Wahyuni (47), hendak menuju tol Kebomas.

    Diduga pengendara terlalu fokus mengikuti arahan dari aplikasi hingga tak menyadari bahwa jalan yang ia lewati merupakan jalur yang belum selesai dibangun. Melansir dari Surya.co.id, menurut pantauan di lapangan sebenarnya papan hijau penunjuk arah di sekitar lokasi kejadian sudah ditutupi. Hanya papan hijau penunjuk arah ke Kebomas, Gresik dan Lamongan masuk ke lajur kiri.

    Selain itu juga sudah terdapat barrier pembatas jalan di jalur tersebut. Namun pemasangan barrier memang tak sampai menutup bagian ujung sehingga tersisa ruang untuk mobil melintas. [uci/kun]

  • Volume Sampah di Lamongan Melonjak 2 Kali Lipat saat Libur Lebaran

    Volume Sampah di Lamongan Melonjak 2 Kali Lipat saat Libur Lebaran

    Lamongan (beritajatim com) – Pasca libur lebaran, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lamongan harus bekerja keras untuk mengatasi timbunan sampah.

    Kepala DLH Lamongan, Andik Kurniawan, menyebut lonjakan sampah yang terjadi selama lebaran tahun ini mencapai sekitar dua kali lipat dibandingkan hari-hari biasa.

    “Alhamdulillah, kami sudah mempersiapkan antisipasi terkait hal ini sejak akhir Ramadan,” kata Andik, Rabu (9/4/2025).

    Menurut Andik, secara umum kenaikan volume sampah mencapai 60 persen. Peningkatan volume sampah mulai terlihat di minggu terakhir Ramadan dan puncaknya terjadi pada H+1, H+2, dan H+3 Lebaran.

    “Sebelum lebaran, rata-rata timbunan sampah di wilayah perkotaan dan sekitarnya mencapai 220 ton per hari. Namun, selama perayaan Idul Fitri, angka tersebut melonjak menjadi 300-320 ton per hari. Pasca Lebaran, volume sampah sedikit melandai ke angka 250 ton per hari,” ujarnya.

    Aktivitas petugas DLH di Tempat Penampungan Sementara (TPS) di Jalan Kusuma Bangsa Lamongan, Rabu (9/4/2025).

    Andik menjelaskan, lonjakan sampah ini didominasi sampah rumah tangga. Baik sampah organik maupun sampah anorganik seperti kertas, plastik dan sebagainya.

    “Kondisi ini kemungkinan besar disebabkan oleh liburnya kerja dan sekolah yang relatif lebih lama,” tuturnya.

    Andik mengungkapkan, penanganan sampah yang dilakukan tidak hanya dengan mengangkut sampah dari Tempat Penampungan Sementara (TPS). Tapi DLH juga jemput bola denhan melakukan operasi gerebek sampah liar secara intensif.

    Gerebek sampah dilakukan dengan mengambil sampah-sampah yang dibuang sembarangan di pinggir jalan. Upaya ini diharapkan dapat menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi dampak negatif dari lonjakan sampah selama perayaan Idul Fitri.

    “Kami berharap masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terutama selama momen-momen perayaan yang seringkali meningkatkan volume sampah,” ucapnya. (fak/but)

  • Kronologi KA Jenggala Tabrak Truk Bermuatan Kayu Gelondongan di Gresik, Asisten Masinis Tewas – Halaman all

    Kronologi KA Jenggala Tabrak Truk Bermuatan Kayu Gelondongan di Gresik, Asisten Masinis Tewas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kecelakaan maut antara Kereta Api (KA) Commuter Line Jenggala dan truk trailer terjadi di perlintasan tanpa penjagaan, depan Kelurahan Tenggulingan, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Jatim), pada Selasa (8/4/2025) malam.

    Truk trailer bernomor polisi W 8708 US yang ditabrak KA Jenggala itu membawa kayu gelondongan yang cukup besar.

    Akibat tabrakan ini, asisten masinis KA Jenggala, Abdillah Ramdan, meninggal dunia.

    Kecelakaan maut ini bermula pada pukul 18.30 WIB, saat truk yang dikemudikan Majuri asal Lamongan berniat menyeberang dari gudang menuju Kota Surabaya, Jatim.

    Kasat Lantas Polres Gresik AKP Rizki Julianda mengatakan bahwa truk tersebut keluar dari gudang perusahaan melintas hendak keluar.

    Nahas, sopir truk melewati perlintasan sebidang tanpa memperhatikan keberadaan kereta api yang sedang melintas.

    Bagian depan truk hampir sampai jalan raya, tetapi dari arah Stasiun Indro melaju KA Jenggala. Tabrakan pun tidak dapat dihindari.

    Ruang masinis pun ringsek tak berbentuk setelah menabrak badan truk sebelah kanan yang memuat kayu gelondongan.

    “Sopir kurang hati-hati saat menyeberang perlintasan kereta api, kondisi sopir selamat, kondisi masinis terluka, sementara asisten masinis dibawa ke rumah sakit mengalami luka berat di sana dan meninggal dunia,” kata Rizki di lokasi kejadian, dilansir Surya.co.id.

    Setelah itu, masinis dan asisten masinis langsung dilarikan ke rumah sakit.

    Saat kejadian, Purwo Pranoto sang masinis KA Jenggala dalam kondisi terjepit kayu dan dievakuasi di RS Semen Gresik, ia dicurigai mengalami cedera tulang bekang.

    Asisten masinisnya, Abdillah Ramdan, dalam kondisi tidak sadarkan diri saat dievakuasi.

    Ketika diperiksa di RS Semen Gresik, Abdillah Ramdan dinyatakan meninggal dunia karena perdarahan organ dalam.

    Adapun untuk seluruh penumpang KA Commuter Line Jenggala yang berjumlah 130 orang dinyatakan selamat, tidak terdapat korban jiwa.

    “Kurang lebih 2 jam proses evakuasi, arus lalu lintas lancar sempat dihentikan, sudah lancar kembali. Penumpang tidak ada terluka mereka melanjutkan perjalanan, ada kereta penolong,” ungkap Rizki.

    Salah satu penumpang KA Jenggala bernama Wahyu mengaku bahwa ia naik dari Stasiun Indro menuju Surabaya Gubeng.

    Baru berjalan 5 menit dari stasiun keberangkatan, Wahyu dibuat kaget saat terdengar suara ‘Bruak’. Suara klakson juga terdengar keras.

    “Baru jalan lima menit dari stasiun Indro, kemudian terdengar suara bruak, kereta berhenti saya kira anjlok, saat saya keluar ternyata tabrakan dengan truk muat kayu besar,” ujar Wahyu.

    Wahyu pun langsung turun bersama penumpang lainnya.

    Kurang lebih terdapat 100 penumpang dalam kereta commuter line Jenggala Gresik-Sidoarjo tersebut.

    Menunggu beberapa saat, kereta jemputan dari Surabaya pun tiba di lokasi kejadian.

    Para penumpang berjalan kaki, melewati truk yang melintang di atas rel.

    Sementara itu, bagian depan kereta ringsek menabrak badan truk trailer sebelah kanan dan belakang yang membawa kayu gelondongan.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul KAI Daop 8 Proses Hukum dan Tuntut Ganti Rugi Pengusaha dan Pengemudi Truk Penyebab Laka di Gresik

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (Surya.co.id/Willy Abraham)

  • Tabrakan KA Komuter Vs Truk Angkut Kayu di Gresik, Asisten Masinis Tewas

    Tabrakan KA Komuter Vs Truk Angkut Kayu di Gresik, Asisten Masinis Tewas

    Jakarta

    Truk pengangkut kayu gelondongan kecelakaan dengan Kereta Api (KA) Jenggala jurusan Stasiun Indro-stasiun pasar Turi di pelintasan JPL 11 KM 7+600 Kelurahan Tenggulunan, Kebomas, Gresik. Kecelakaan tersebut menewaskan asisten masinis yang bertugas di dalam lokomotif.

    “Benar, asisten masinis meninggal dunia dalam kecelakaan itu,” kata Kapolsek Kebomas Kompol Gatot Setyo Budi dilansir detikJatim, Selasa (8/4/2025).

    Gatot menjelaskan peristiwa itu terjadi pukul 18.30 WIB. Saat itu kendaraan truk trailer merek Nissan bernopol W 8708 US yang dikendarai Majuri warga Lamongan mengangkut kayu dari PT Jatisari di Tenggulunan Gresik hendak menuju Kepatihan, Menganti.

    “Truk itu melintas di pelintasan kereta api karena tidak ada penjagaan di lokasi kejadian,” tambah Gatot.

    Pada saat bersamaan, melintas kereta api KDI K3 3 13 01 Jenis Kereta Diesel dari Stasiun Indro Gresik menuju Stasiun Pasar Turi dengan Masinis Purwo Pranoto dan Asisten Masinis Abdillah Ramdan. Dari hasil pemeriksaan sementara, sopir truk tidak melihat atau mendengar klakson kereta api itu.

    Akibat kecelakaan itu, kata Gatot, asisten masinis yang bernama Abdullah Ramdan meninggal usai menjalani perawatan di RS Semen Gresik. Sedangkan masinis yang bernama Purwo Pranoto mengalami luka berat.

    (whn/eva)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini