kab/kota: Lamongan

  • Banjir Rob Wilayah Pesisir Surabaya, Warga Berharap Pemerintah Membantu

    Banjir Rob Wilayah Pesisir Surabaya, Warga Berharap Pemerintah Membantu

    Surabaya (beritajatim.com) – Sejumlah wilayah di pesisir Kota Surabaya dilanda banjir rob, akibat pasang air laut maksimum fenomena bulan baru atau new moon, Rabu (28/5).

    Sejumlah titik terendam banjir itu ada di wilayah sekitar Jalan Kalianak, dan Jalan Kalianak Barat. Kecamatan Morokrembangan, Krembangan Kota Surabaya.

    Akses jalan raya dan jalan perkampungan rumah warga ini banyak yang tergenang banjir. Ada pula papan yang dipasang di depan pintu rumah untuk mengantisipasi banjir rob, masuk ke dalam ruang tamu.

    Salah seorang warga Kalianak Barat, Wahim (45 tahun) mengatakan, merasa kesulitan memprediksi kedatangan banjir rob akhir-akhir ini di tahun 2025 sehingga warga tak dapat melakukan antisipasi sejak dini.

    Banjir rob ini dikatakan bisa datang kapan saja, setiap minggu atau dua minggu sekali, dan sering kali mengagetkan warga.

    “Air pasang kadang seminggu sekali, kadang dua minggu sekali, sekarang tidak bisa ditebak. Kalau dulu banjir rob bisa diprediksi, tetapi sekarang ini sudah tidak bisa,” kata Wahim, Rabu (28/5/2205).

    Wahim pun berharap, kejadian banjir rob di wilayahnya ini mendapatkan perhatian dari pemerintah. Dia bilang, pengerukan sungai selama ini kurang efektif.

    Sementara itu, Warga Kalianak Timur, Ari menambahkan, genangan banjir rob ke perkampungan tersebut akibat rembesan air pasang dari celah saluran eksisting. Yang kemudian membeludak ke jalan-jalan hingga rumah warga.

    “Ini air banjir rob mulai naik sekitar pukul 08.00 atau 09.00 pagi tadi. Tadi di awal ketinggiannya sekitar 40-50 centimeter, setinggi papan yang dipasang di depan rumah,” ucap Ari.

    Banjir rob tersebut seringkali terjadi selama dua hingga tiga kali setiap bulannya di kawasan perkampungan Kalianak Barat. Untuk itu, ia pun berharap pemerintah setempat dapat mencari solusi agar air rob tidak sampai masuk ke jalanan hingga rumah warga.

    “Kalau seperti ini terus akan mengganggu aktivitas warga, kalau bisa pemerintah membangun pintu air di wilayah sini agar tidak banjir terus-menerus,” harap Ari.

    Diberitakan sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak Surabaya memberikan peringatan potensi banjir rob di pesisir Surabaya, hari Selasa 27 Mei 2025.

    Banjir rob ini muncul dipicu oleh pasang air laut maksimum, yang diperkirakan akan terjadi mulai tanggal 25 – 30 Mei 2025. Dan melanda sebagian besar wilayah laut Surabaya, Gresik, Sidoarjo, dan Lamongan. Hingga ke perairan timur Probolinggo, Pasuruan, Sampang serta Kalianget.

    Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Ady Hermanto mengatakan, pasang air laut ini diperkirakan terjadi antara pukul 09.00 hingga 12.00 WIB. Dengan ketinggian pasang air laut mencapai 130 hingga 150 cm.

    “Ada pun fenomena pasang maksimum tersebut berkaitan dengan fase bulan baru (new moon), yang dapat menyebabkan ketinggian pasang air laut mencapai 130 hingga 150 cm,” terang Ady, Selasa (27/5).

    Ady menyampaikan bahwa fenomena pasang air laut dapat memicu terjadinya banjir rob di wilayah pesisir daratan, dengan perkiraan ketinggian mencapai 20 hingga 30 cm.

    Pihaknya pun turut mengimbau kepada masyarakat pesisir agar selalu waspada. Mengingat, kata Ady, banjir rob dapat berpotensi mengganggu transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam serta perikanan darat, hingga kegiatan bongkar muat di area pelabuhan. [ama/but]

  • Bupati Bojonegoro Setop Hibah Antar Daerah, Fokus Anggaran untuk Pengentasan Kemiskinan

    Bupati Bojonegoro Setop Hibah Antar Daerah, Fokus Anggaran untuk Pengentasan Kemiskinan

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Bupati Bojonegoro Setyo Wahono menegaskan akan menghentikan pemberian hibah kepada daerah lain selama masa kepemimpinannya. Kebijakan ini diambil demi memfokuskan anggaran pada program-program pengentasan kemiskinan di Bojonegoro.

    “Angka kemiskinan kita masih tinggi di Jawa Timur. Maka dari itu, kita akan fokus pada upaya pengentasan kemiskinan dan tidak akan memberikan hibah ke daerah lain,” ujar Wahono dalam acara “Sapa Bupati” di Pendopo Malowopati, Pemkab Bojonegoro, Rabu (28/5/2025).

    Sebelumnya, Pemkab Bojonegoro sempat mengalokasikan dana hibah dalam jumlah besar ke beberapa daerah, antara lain Rp29,8 miliar ke Kabupaten Lamongan, Rp35 miliar ke Kabupaten Blora (Jawa Tengah), dan Rp1,2 miliar ke Kabupaten Sumedang.

    Meski demikian, Wahono menyebut masih ada pengecualian untuk Kabupaten Lamongan terkait pembelian lahan pembangunan Waduk Pejok. Alasannya, sebagian area waduk berada di wilayah Bojonegoro dan manfaatnya langsung dirasakan oleh warga Bojonegoro.

    “Karena sebagian wilayah Waduk Pejok masuk Bojonegoro dan penerima manfaatnya juga warga kita, maka hibah berupa pembelian lahan di Lamongan tetap akan dilakukan,” jelasnya.

    Selain menghentikan hibah, Wahono juga menyatakan bahwa Pemkab Bojonegoro tidak akan mengalokasikan anggaran untuk perbaikan jalan nasional yang rusak.

    “Kita masih punya banyak pekerjaan rumah, terutama dalam pengentasan kemiskinan. Masih banyak ruang kelas yang rusak, dan masih banyak warga Bojonegoro yang belum sejahtera,” pungkasnya. [lus/beq]

  • 95 Persen Jemaah Haji Asal Lamongan Sudah Terima Kartu Nusuk

    95 Persen Jemaah Haji Asal Lamongan Sudah Terima Kartu Nusuk

    Lamongan (beritajatim.com) – Menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji yang dijadwalkan berlangsung pada 5 Juni 2025, sebanyak 95 persen jemaah haji asal Kabupaten Lamongan telah menerima kartu nusuk yang berfungsi sebagai identitas sekaligus tiket layanan haji.

    Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Lamongan, Abdul Ghofur, menjelaskan bahwa kartu nusuk penting untuk kelancaran seluruh tahapan ibadah di Arab Saudi. “Bagi jemaah yang belum mendapatkan kartu nusuk, mereka sementara waktu menggunakan nusuk digital yang dapat diunduh,” ujarnya, Rabu (28/5/2025).

    Ghofur menyebut pihak Kerajaan Arab Saudi juga memungkinkan penggunaan visa haji sebagai pengganti kartu nusuk dalam kondisi tertentu. Sementara itu, petugas kloter dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) telah lebih dulu melakukan survei lokasi di Armuzna guna memastikan kesiapan infrastruktur dan kelancaran layanan saat puncak ibadah haji.

    Ia juga mengimbau seluruh jemaah, terutama lansia, untuk menjaga kondisi tubuh agar mampu menjalankan seluruh rukun haji. “Khusus bagi jemaah lansia, saya menganjurkan agar tidak melaksanakan salat berjamaah di masjid, melainkan cukup di hotel untuk menghindari kelelahan,” pesannya.

    Di tengah kondisi cuaca ekstrem yang melanda Arab Saudi, jemaah juga diminta untuk memperbanyak minum air, mengonsumsi oralit, dan mengikuti instruksi dari tim kesehatan haji. “Saya meminta jemaah untuk taat dengan tim kesehatan,” tegas Ghofur.

    Sebagai langkah antisipasi, PPIH telah melakukan pemetaan dan mitigasi data terhadap jemaah lansia, penyandang disabilitas, serta jemaah yang mengalami gangguan kesehatan. Mereka disiapkan untuk mengikuti skenario murur dan tanazul yang disesuaikan dengan kemampuan fisik masing-masing.

    “Alhamdulillah kondisi seluruh jemaah haji asal Lamongan dalam keadaan sehat, meskipun terdapat beberapa jemaah yang mengalami sakit ringan, seperti batuk dan pilek. Semoga semuanya berjalan lancar,” tutup Ghofur. [fak/beq]

  • Wakil Asisten Teritorial Panglima TNI Tinjau TMMD ke-124 di Lamongan

    Wakil Asisten Teritorial Panglima TNI Tinjau TMMD ke-124 di Lamongan

    Lamongan (beritajatim.com) – Wakil Asisten Teritorial Panglima TNI, Brigjen TNI Bambang Hadi Suseno, mengunjungi Desa Kebalan Kulon, Kabupaten Lamongan, untuk mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124, Selasa (27/5/2025).

    Kunjungan ini bertujuan memastikan program tahunan TMMD berjalan efektif dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat desa. Brigjen Bambang secara langsung meninjau berbagai kegiatan pembangunan fisik dan non-fisik yang menjadi fokus TMMD tahun ini.

    “Program TMMD ini bukan hanya membangun infrastruktur, tetapi juga membangun semangat kebersamaan dan kemandirian masyarakat,” ujar Brigjen Bambang.

    Beberapa proyek utama TMMD ke-124 meliputi pembangunan jalan rabat beton sepanjang 690,2 meter, renovasi rumah tidak layak huni, serta pembangunan sumur bor sebagai solusi krisis air bersih. Selain itu, terdapat pembangunan jalan poros dalam desa sepanjang 137,5 meter.

    Brigjen Bambang juga menekankan pentingnya pembangunan non-fisik, seperti penyuluhan kesehatan, pendidikan, dan ketahanan pangan. Salah satunya adalah program Peningkatan Mutu Jagung (PMJ) yang mendukung ketahanan pangan nasional dan mengurangi ketergantungan impor beras.

    Meski cuaca hujan terus berlangsung, semangat prajurit TNI tetap tinggi. “Cuaca bukan penghalang. Kami berkomitmen menyelesaikan target TMMD dengan sebaik-baiknya,” tegasnya.

    Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, yang turut mendampingi kunjungan tersebut, menyatakan bahwa program TMMD menjadi momentum pemicu pembangunan desa. “Kegiatan ini menjadi kenangan sekaligus motivasi bagi masyarakat Kebalan Kulon untuk membangun desa dengan lebih baik,” kata Yuhronur.

    Program TMMD ke-124 yang berlangsung selama satu bulan ini mengalokasikan dana sebesar Rp 2,25 miliar. Selain rabat beton dan renovasi rumah, sasaran tambahan meliputi pembangunan 10 unit rumah tidak layak huni dan MCK, tembok penahan tanah sepanjang 75 meter, fasilitas lapangan olahraga, serta irigasi perpompaan di lima titik. [fak/beq]

  • Bus Trans Jatim Koridor VI Mojokerto-Sidoarjo resmi beroperasi

    Bus Trans Jatim Koridor VI Mojokerto-Sidoarjo resmi beroperasi

    Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (kanan) saat mencoba Bus Trans Jatim Koridor VI dengan rute yang menghubungkan Mojokerto dan Sidoarjo melalui Kawasan Industri Ngoro. (ANTARA/HO-Biro Adpim Jatim)

    Bus Trans Jatim Koridor VI Mojokerto-Sidoarjo resmi beroperasi
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 27 Mei 2025 – 15:57 WIB

    Elshinta.com – Bus Trans Jatim Koridor VI dengan rute yang menghubungkan Mojokerto dan Sidoarjo melalui Kawasan Industri Ngoro resmi beroperasi usai diresmikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Terminal Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Senin (26/5).

    Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan diterima di Surabaya, Selasa, berharap layanan ini menjadi jawaban atas harapan serikat buruh, khususnya pekerja di kawasan industri Ngoro.

    “Transportasi memiliki peran yang sangat vital dalam pembangunan sebuah daerah. Inilah jawabannya mudah-mudahan memberi manfaat yang besar bagi masyarakat,” kata Khofifah.

    Koridor VI ini menghubungkan Terminal Kertajaya di Mojokerto hingga Terminal Porong di Kabupaten Sidoarjo. Sebanyak 14 armada bus yang diberi nama “Patih Gajah Mada” akan melayani rute tersebut.

    Menurut Khofifah, penambahan layanan ini merupakan bagian dari komitmen Pemprov Jatim dalam mewujudkan program “Jatim Akses” sebagaimana tertuang dalam Nawa Bhakti Satya.

    “Transportasi publik yang terintegrasi akan meningkatkan produktivitas, memperluas akses masyarakat ke berbagai fasilitas, dan mendorong kesejahteraan,” ujarnya.

    Gubernur menambahkan kehadiran koridor baru ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi, khususnya di wilayah Gerbangkertasusila (Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan). Hingga saat ini, layanan Trans Jatim telah mengoperasikan lima koridor, yakni: Koridor I (Sidoarjo-Surabaya-Gresik), Koridor II (Mojokerto-Surabaya), Koridor III (Mojokerto-Gresik), Koridor IV (Gresik-Lamongan) dan Koridor V (Surabaya-Bangkalan).

    Data Dinas Perhubungan Jatim mencatat sepanjang Januari–Desember 2024, sebanyak 4.715.809 penumpang telah menggunakan layanan Trans Jatim dengan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) mencapai Rp20,4 miliar.

    “Angka ini belum maksimal karena koridor IV dan V belum beroperasi penuh selama setahun,” kata Khofifah.

    Transportasi publik ini juga dinilai menjadi solusi terhadap permasalahan kecelakaan lalu lintas, kemacetan, dan keterbatasan infrastruktur antarwilayah.

    Untuk menciptakan sistem transportasi yang berkelanjutan dan inklusif, Khofifah menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat dan pemangku kepentingan.

    “Trans Jatim hadir sebagai layanan publik yang aman, nyaman, terjangkau, serta terintegrasi. Kita juga mendorong daerah lain untuk membangun angkutan pengumpan (feeder) dari desa dan kawasan pemukiman,” kata Khofifah.

    Ia berharap dengan peningkatan layanan dan inovasi pada sektor transportasi umum, kepercayaan masyarakat terhadap angkutan publik dapat kembali tumbuh.

    Sementara itu, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati melalui Wakil Bupati Muhammad Al Barra menyambut baik kerja sama Pemprov Jatim dalam pengembangan transportasi publik.

    “Trans Jatim menjadi urat nadi ekonomi karena jalur yang dilalui meliputi sektor perdagangan, kesehatan, pendidikan hingga pasar tradisional,” ujar Al Barra.

    Layanan Trans Jatim dikenal terjangkau, dengan tarif Rp5.000 untuk penumpang umum dan Rp2.500 bagi pelajar serta santri. Bus beroperasi mulai pukul 05.00 hingga 21.00 WIB. Dalam rangka peluncuran Koridor VI, layanan bus akan digratiskan pada 27 Mei hingga 2 Juni 2025. Masyarakat dapat mengakses informasi rute dan jadwal melalui aplikasi TransJatim-AJAIB.

    Sumber : Antara

  • Dua Tanggul di Lamongan Tergerus Akibat Debit Air Sungai Meningkat

    Dua Tanggul di Lamongan Tergerus Akibat Debit Air Sungai Meningkat

    Lamongan (beritajatim.com) – Dua tanggul di Kabupaten Lamongan mengalami kerusakan akibat debit air sungai yang meningkat drastis akibat tingginya curah hujan dalam beberapa waktu terakhir. Tanggul yang tergerus adalah tanggul Sungai Palangan di Desa Tambakploso, Kecamatan Turi, yang jebol sepanjang 2,5 meter, serta tanggul wedok Bengawan Solo di Desa Blumbang, Kecamatan Maduran.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Lamongan, Nurasan, menyampaikan bahwa tanggul Sungai Palangan jebol pada Selasa (27/5/2025) sekitar pukul 11.00 WIB.

    “Tidak ada dampak signifikan terhadap pemukiman warga maupun lahan pertanian di sekitarnya, karena lahan pertanian telah selesai panen ikan dan baru akan melakukan penanaman padi,” ujar Nurasan.

    Dalam penanganan tanggul jebol, BPBD Lamongan menerjunkan personil dan alat berat ke lokasi serta membawa bantuan logistik berupa gedek guling, terpal, dan karung. Penanganan dilakukan bekerjasama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), PU SDA Lamongan, warga, dan unsur terkait lainnya melalui kerja bakti memperbaiki tanggul.

    “Alhamdulillah penanganan sudah selesai dan sudah bisa dilalui warga,” tambahnya.

    Sementara itu, tanggul wedok Bengawan Solo mengalami longsor sepanjang kurang lebih 50 meter akibat tergerus air. Pihak BPBD telah mengirimkan bantuan logistik berupa gedek bambu dan karung pasir untuk perbaikan.

    “Upaya gotong-royong menutup tanggul wedok akan dilakukan apabila air sudah surut,” pungkas Nurasan. [fak/beq]

  • BMKG Prediksi Banjir Rob Landa Pesisir Laut Surabaya Hingga Akhir Bulan Mei

    BMKG Prediksi Banjir Rob Landa Pesisir Laut Surabaya Hingga Akhir Bulan Mei

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak Surabaya memberikan peringatan potensi banjir rob di pesisir Surabaya.

    Banjir rob ini muncul dipicu oleh pasang air laut maksimum, yang diperkirakan akan terjadi mulai tanggal 25 – 30 Mei 2025. Dan melanda sebagian besar wilayah laut Surabaya, Gresik, Sidoarjo, dan Lamongan. Hingga ke perairan timur Probolinggo, Pasuruan, Sampang serta Kalianget.

    Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Ady Hermanto mengatakan, pasang air laut ini diperkirakan terjadi antara pukul 09.00 hingga 12.00 WIB. Dengan ketinggian pasang air laut mencapai 130 hingga 150 cm.

    “Ada pun fenomena pasang maksimum tersebut berkaitan dengan fase bulan baru (new moon), yang dapat menyebabkan ketinggian pasang air laut mencapai 130 hingga 150 cm,” terang Ady, Selasa (27/5/2025).

    Ady menyampaikan bahwa fenomena pasang air laut dapat memicu terjadinya banjir rob di wilayah pesisir daratan, dengan perkiraan ketinggian mencapai 20 hingga 30 cm.

    Pihaknya pun turut mengimbau kepada masyarakat pesisir agar selalu waspada. Mengingat, kata Ady, banjir rob dapat berpotensi mengganggu transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam serta perikanan darat, hingga kegiatan bongkar muat di area pelabuhan.

    “Bagi masyarakat kami imbau agar menghindari wilayah genangan banjir rob. Karena airnya bersifat korosif, rutin membersihkan drainase terutama yang tinggal di wilayah langganan banjir rob, agar aliran air lancar,” ucap dia.

    Untuk diketahui, BMKG Maritim Tanjung Perak juga menginformasikan kepada masyarakat, untuk tetap siaga, dan selalu rutin menyimak pembaruan informasi cuaca maritim melalui kanal resmi BMKG. (ted)

  • Koridor VI Diresmikan, Berapa Sumbangan PAD dari TransJatim Koridor I-V?

    Koridor VI Diresmikan, Berapa Sumbangan PAD dari TransJatim Koridor I-V?

    Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa telah meresmikan Bus Trans Jatim Koridor VI dengan rute Mojokerto-Sidoarjo di Terminal Mojosari, Jalan Brawijaya, Pungging, Kabupaten Mojokerto, Senin (26/5/2025) kemarin.

    Saat ini, layanan bus TransJatim memiliki lima koridor yang telah aktif beroperasi sebelumnya. Kelima koridor tersebut, di antaranya Koridor I (Sidoarjo-Surabaya-Gresik), Koridor II (Mojokerto-Surabaya), Koridor III (Mojokerto-Gresik), Koridor IV (Gresik-Lamongan), dan Koridor V (Surabaya-Bangkalan).

    Tercatat, operasional Trans Jatim Koridor I sampai V periode Januari-Desember 2024 sebanyak 4.715.809 orang yang melakukan mobilitas menggunakan TransJatim. Dan, ini membantu Pendapatan Asli Daerah (PAD) senilai Rp 20.439.000.000 yang dihasilkan dari tiket.

    “Angka ini memang belum maksimal, mengingat koridor IV dan V belum genap satu tahun beroperasi,” kata Khofifah.

    Layanan Bus Trans Jatim Koridor VI Mojokerto-Sidoarjo yang diresmikan tersebut menjawab harapan serikat buruh, khususnya mereka yang bekerja di Kawasan Ngoro industri.

    Nantinya, akan ada sebanyak 14 armada bus yang dinamakan ‘Patih Gajah Mada’ membawa efek berganda. Tidak sekadar mempermudah mobilitas, melainkan turut meningkatkan ekonomi masyarakat.

    Trans Jatim Koridor VI ini menghubungkan Terminal Kertajaya Kabupaten Mojokerto sampai Terminal Porong Kabupaten Sidoarjo.

    Menurut Khofifah, penambahan rute baru Bus Trans Jatim Koridor VI merupakan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai wujud Jatim Akses yang tertuang dalam Nawa Bhakti Satya.

    “Penambahan layanan rute koridor VI yang baik dan terintegrasi akan meningkatkan produktivitas, memperluas akses ke berbagai fasilitas serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.

    Manfaat lain, kata Khofifah, mendorong pertumbuhan ekonomi warga, khususnya Kabupaten Mojokerto utamanya menghubungkan wilayah Gerbangkertasusila.

    Moda transportasi publik ini juga menjadi solusi sejumlah persoalan. Yakni, Kecelakaan, kemacetan, dan infrastruktur yang kurang memadai serta perbedaan masalah di setiap daerah.

    Untuk itu, lanjut Khofifah, dibutuhkan kerja sama antara pemerintah, masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan setiap daerah untuk berinovasi mewujudkan transportasi yang berkelanjutan dan inklusif.

    “Mewujudkan layanan tersebut diperlukan Inovasi dan gebrakan yang nyata. Layanan Angkutan Umum TransJatim yang nyata memberi rasa aman, nyaman, kepastian waktu, harga yang terjangkau serta terintegrasi dengan koridor lainnya,” jelasnya.

    Lebih lanjut, layanan Angkutan Umum juga diterapkan Kabupaten/Kota lain dengan mengajak angkutan eksisting untuk melakukan inovasi. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota membuat angkutan feeder/penghubung dari desa, perumahan atau lokasi-lokasi fasilitas umum yang tidak terjangkau oleh layanan Trans Jatim.

    Khofifah berharap, dengan adanya inovasi dan perubahan pelayanan pada angkutan umum, dapat meningkatkan kembali rasa percaya masyarakat untuk menggunakan fasilitas umum yang telah diberikan.

    “Dari perubahan tersebut dapat memberikan dampak nyata mulai dari mengurangi kecelakaan, kemacetan dan meningkatkan ekonomi Masyarakat sekitar,” tukasnya.

    Layanan TransJatim tidak hanya modern, mudah dan nyaman melainkan ramah di kantong. Penumpang umum cukup mengeluarkan uang Rp 5.000
    Sedangkan, untuk pelajar atau santri Rp 2.500. TransJatim beroperasi mulai pukul 05.00-21.00 WIB. Setelah diresmikan, Bus TransJatim koridor VI masih gratis mulai tanggal 27 Mei-2 Juni 2025.

    Buat warga yang ingin menggunakan jasa layanan transportasi TransJatim, juga bisa mengakses melalui aplikasi TransJatim-AJAIB. [tok/aje]

  • Pemkab Lamongan Jadikan HJL ke-456 sebagai Titik Tolak Pembangunan

    Pemkab Lamongan Jadikan HJL ke-456 sebagai Titik Tolak Pembangunan

    Lamongan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Lamongan menjadikan hari jadi ke-456 tahun, sebagai titik tolak perencanaan pembangunan Lamongan lima tahun ke depan.

    Pembangunan itu direalisasikan dalam 15 program prioritas yang diusung oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dan Wakil Bupati Dirham Akbar Aksara.

    “Hari ini Kabupaten Lamongan genap berusia 456 tahun, pada usia ini kami berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan Lamongan melalui lima belas program prioritas,” kata Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, usai menyemayamkan lambang daerah saat Pasamuan Agung, di Pendopo Lokatantra, Minggu (26/5/2026).

    Bupati Lamongan, saat prosesi Pasamuan Agung, dalam rangka memperingati Hari Jadi Lamongan (HJL) ke-456, di Pendopo Lokatantra, Minggu (26/5/2026)

    Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu menyampaikan, 15 program itu tersebar di berbagai sektor, antara lain sektor pertanian, perikanan dan peternakan.

    Kemudian berbagai program untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat, salah satunya program UMKM naik kelas, lalu Program Ramasinta untuk sekror pariwisata. Serta program prioritas Desa Pintar yang bertujuan untuk mengembangkan seluruh desa di Lamongan menjadi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang berbasis teknologi dan potensi unggulan.

    “Ada tiga pilar utama dalam visi kepemimpinan saya dan Mas Dirham adalah pertumbuhan ekonomi, pembangunan yang merata, dan masyarakat yang harmonis. Visi ini sejalan dengan harapan bahwa Lamongan dapat menjadi daerah yang maju dan berkelanjutan, dengan masyarakat yang hidup rukun dan sejahtera,” tuturnya.

    Bupati Lamongan, saat prosesi Pasamuan Agung, dalam rangka memperingati Hari Jadi Lamongan (HJL) ke-456, di Pendopo Lokatantra, Minggu (26/5/2026)

    Program-program lain di antaranya ada Jamula (Jalan Mantap dan Alus Lamongan) dan pembangunan penerangan jalan umum. Kemudian berbagai program untuk memberikan pelayanan kesehatan serta pelayanna publik.

    “Pemerintah ingin memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal dalam pembangunan, dan semua warga dapat merasakan manfaatnya. sehingga, merasa aman dan nyaman,” tambah Pak Yes.

    Selanjutnya, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) juga tak luput dari perhatian Pak Yes, dengan menyalurkan beasiswa pendidikan (Perintis) dan memberikan fasilitasi kepada pemuda untuk lebih inovatif dan kreatif serta produktif. Tidak hanya fokus pada aspek pendidikan, tetapi juga pengembangan karakter, ketrampilan dan potensi individu.

    “Sumber daya manusia adalah investasi jangka panjang untuk pembangunan Lamongan di masa mendatang, komitmen kami dibuktikan dengan capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mencapai 75,9,” pungkasnya. (fak/but)

  • Hari Jadi ke-456 Lamongan: Mengenang Tumenggung Surajaya hingga Asal-usul Nama Mbah Lamong

    Hari Jadi ke-456 Lamongan: Mengenang Tumenggung Surajaya hingga Asal-usul Nama Mbah Lamong

    Lamongan (beritajatim.com) – Kabupaten Lamongan resmi menginjak usia ke-456 tahun pada hari ini, Senin (26/5/2025). Momen bertambahnya usia Kota Soto ini ditandai dengan Kirab Pataka Lambang Daerah yang digelar dari Gedung DPRD menuju Pendopo Lokatantra.

    Pemerhati sejarah dan budaya Lamongan, Navis Abdulrouf, menjelaskan bahwa penetapan Hari Jadi Lamongan (HJL) merujuk pada hari pengangkatan Tumenggung Surajaya sebagai Adipati Lamongan pertama, yakni 26 Mei 1569 Masehi atau 10 Dzulhijjah 976 Hijriah.

    “Penetapan ini didasarkan pada naskah kuno yang diteliti oleh Panitia Penyusun Naskah Hari Jadi dan Sejarah Lamongan,” ujar Navis.

    Menurutnya, Tumenggung Surajaya diwisuda dalam sebuah pasamuan agung oleh Sunan Giri di Gresik, bertepatan dengan Hari Raya Iduladha. Peristiwa ini memiliki nilai historis dan religius yang sangat penting dalam konteks awal pembentukan pemerintahan lokal di Lamongan.

    Penetapan hari jadi tersebut kemudian diresmikan dalam buku Memayu Raharjaning Praja yang diterbitkan Pemkab Lamongan pada 1994.

    Navis juga mengungkap asal-usul nama Lamongan yang erat kaitannya dengan sosok Hadi, seorang pemuda dari Dusun Cancing (kini Desa Sendangrejo, Kecamatan Ngimbang). Hadi merupakan santri kesayangan Sunan Giri IV atau Sunan Prapen.

    “Hadi dikenal bijak, cerdas, dan penuh kasih sayang dalam membina masyarakat. Karena sifatnya itu, masyarakat menjulukinya Mbah Lamong,” jelasnya.

    Julukan “Lamong” berasal dari istilah Jawa yang menggambarkan sosok pemimpin yang mengayomi dengan kelembutan. Dari sanalah nama Lamongan diyakini berasal.

    Setiap tahun, peringatan HJL diawali dengan ziarah ke makam para leluhur pada 25 Mei, termasuk makam Mbah Lamong, Mbah Sabilan, dan Mbah Punuk di Kelurahan Tumenggungan.

    Navis menambahkan, Mbah Sabilan merupakan tokoh penting yang dikenal sebagai panglima perang pada masa Adipati ke-3 Lamongan, Raden Panji Puspa Kusuma. Ia gugur sebagai sabilillah, dan namanya terus dikenang dalam sejarah Lamongan.

    Adapun Mbah Punuk dan Mbah Sabilan juga terkait erat dengan tradisi unik masyarakat Lamongan, yakni perempuan melamar laki-laki dalam prosesi pernikahan. Tradisi ini bersumber dari kisah Dewi Andanwangi dan Andansari, putri Adipati Wirasaba, yang jatuh cinta kepada putra Raden Panji Puspa Kusuma. [fak/beq]