kab/kota: Lamongan

  • Usai Dirampok, Satreskrim Polres Tuban Olah TKP Alfamart Pangsud

    Usai Dirampok, Satreskrim Polres Tuban Olah TKP Alfamart Pangsud

    Tuban (beritajatim.com) – Satreskrim Polres Tuban jalani olah TKP di Alfamart Panglima Sudirman usai didatangi kawanan perampok bersenjata api (senpi) dan senjata tajam (sajam) pada dini hari.

    Kasatreskrim Polres Tuban, AKP Dimas Robin Alexander mengatakan bahwa aksi tersebut berlangsung pada pukul 03.02 Wib hingga 03.24 Wib.

    “Para pelaku diperkirakan berjumlah empat orang datang dengan menggunakan satu mobil,” ujar Dimas Robin Alexander. Senin (08/09/2025).

    Pria yang akrab disapa Dimas ini juga menjelaskan, adapun ciri-ciri sekawanan pelaku yakni menggunakan jaket hoodie dan penutup wajah saat menjalankan aksinya.

    “Jadi peran para pelaku ini ada satu orang yang tetap berada di mobil sebagai sopir, sekaligus memantau situasi,” terang Dimas.

    Sedangkan, tiga orang lainnya masuk ke  minimarket, lalu mengancam para pegawai untuk membuka brangkas.

    “Untuk laporan ada 2 minimarket yakni Panglima Sudirman dan Jalan RE Martadinata Tuban,” tambahnya.

    Sementara itu, berdasarkan keterangan dari kasir Alfamart, kedua minimarket tersebut mengalami kerugian sebanyak Rp 47 juta.

    “Jadi sepertinya, para pelaku sengaja menyasar minimarket yang beroperasi 24 jam ketika kondisi sedang sepi,” tambahnya.

    Dan kabarnya, aksi sekawanan perampok yang menggunakan senjata api ini tidak hanya beraksi di Tuban, tetapi juga beraksi di lokasi lain.

    “Mereka beraksi di wilayah Lamongan dan Rembang, karena ciri-ciri kendaraan dan postur tubuhnya sama,” pungkasnya. [dya/ted]

  • Terungkap, Tersangka Mutilasi Mojokerto Pernah Jadi Jagal Hewan

    Terungkap, Tersangka Mutilasi Mojokerto Pernah Jadi Jagal Hewan

    Mojokerto (beritajatim.com)  – Identitas profesional tersangka dalam kasus mutilasi mengerikan di Mojokerto akhirnya terungkap. Alvi Maulana (24), pelaku pemotongan tubuh Tiara Angelina Saraswati (25), disebutkan pernah berprofesi sebagai seorang penjagal hewan.

    Fakta tersebut diungkapkan oleh Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto, saat menjelaskan kronologi kejahatan yang berawal dari cek-cek masalah ekonomi.

    Latar belakang tersangka inilah yang diduga memengaruhi cara dia menghilangkan jejak dengan memutilasi korban.

    “Jadi dia pernah menjadi tukang jagal hewan. Yang melatari kejadian tersebut karena kekesalan yang berlebihan. Korban ditusuk di bagian leher, tusukan tersebut yang mengakibatkan hilangnya nyawa korban,” ungkap Ihram Kustarto, Senin (8/9/2025).

    Dibawa ke Kamar Mandi untuk Dipotong

    Usai melakukan pembunuhan, Alvi tidak berhenti di sana. Untuk menyembunyikan kejahatannya, ia membawa tubuh Tiara, warga Jalan Made Kidul, Desa Made, Lamongan tersebut, ke kamar mandi.

    Di sana, dengan kejamnya, ia memutilasi jasad korban. Tubuh Tiara dipotong-potong dalam ukuran kecil dan dipisahkan secara sistematis antara tulang dan dagingnya. Tindakan ini menunjukkan perencanaan yang dingin dari tersangka.

    Potongan Tubuh Ditemukan Berceceran di Jurang Pacet

    Hasil mutilasi tersebut kemudian dibuangnya di kawasan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Potongan-potongan tubuh itu ditemukan berceceran oleh seorang pencari rumput pada Sabtu (6/9/2025).

    Kapolres menyatakan bahwa timnya berhasil mengamankan 76 potongan tubuh korban yang tersebar dalam jarak yang cukup jauh di pinggir Jurang AMD Sendi, Dusun Pacet Selatan.

    “Yang bersangkutan memutilasi, membuang, memusnahkan dan menyimpan bagian tubuh korban. Mutilasi tersebut dilakukan untuk menghilangkan jejak dan membuang sebagian ke Pacet,” jelas Ihram Kustarto.

    Tampang Alvi Maulana pelaku pembunuhan terhadap Tiara Angelina (25)

    Tertangkap di Kosan Surabaya

    Berbekal identitas korban yang berhasil diungkap dari potongan tubuh yang ditemukan, polisi tidak butuh waktu lama untuk melacak dan meringkus pelakunya.

    Alvi Maulana, warga asal Dusun Aek Paing Tengah, Labuhanbatu, Sumatera Utara, berhasil diamankan di sebuah kos-kosan di kawasan Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya.

    Dari tangan tersangka, polisi menyita sejumlah barang bukti penunjang, seperti **pisau dapur, pisau daging, gunting taman, dan palu** yang diduga digunakan dalam aksi mutilasi tersebut.

    Atas perbuatannya, Alvi Maulana dijerat dengan Pasal 338 tentang pembunuhan dan Pasal 340 tentang pembunuhan berencana KUHP. ancaman hukuman yang menunggunya adalah seumur hidup atau bahkan hukuman mati. (ted)

     

  • Shell Super Mulai Dijual Lagi, BBM RON 95 & 98 Masih Langka

    Shell Super Mulai Dijual Lagi, BBM RON 95 & 98 Masih Langka

    Jakarta

    Shell Indonesia mengumumkan stok bahan bakar minyak (BBM) jenis Shell Super (RON 92) sudah tersedia di berbagai stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) per 7 September 2025. Setidaknya sudah tersedia di empat area yakni Jakarta, Banten, Jawa Barat dan Jawa Timur.

    “Per 7 September 2025 pagi, produk Shell Super bisa ditemukan di SPBU Shell,” tulis pengumuman Shell Indonesia dikutip dari situs resminya, Senin (8/9/2025).

    Sementara itu, produk Shell V-Power (RON 95) hanya dapat ditemukan di 12 SPBU Shell di wilayah Jawa Timur yakni Surabaya, Malang, Blitar, Jombang, Kediri, Mojokerto, Pasuruan, Tuban dan Lamongan.

    Adapun untuk Shell V-Power Nitro+ (RON 98) masih mengalami kelangkaan di seluruh SPBU Shell Indonesia. Tak ada satupun SPBU milik Shell yang tercatat menjual BBM jenis V-Power Nitro+.

    “Mohon dapat dipahami bahwa informasi ini diperbarui setiap pagi dan dapat terus bergerak,” tuturnya.

    Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah bakal melakukan perbaikan tata kelola terkait perizinan impor BBM. Perbaikan ini menyusul kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah.

    “Menyangkut RON 90, RON 92, memang saya katakan dari awal, begitu saya masuk ke Kementerian ESDM, saya melihat ini, maka penting perlu adanya perbaikan penataan,” kata Bahlil saat ditemui di Kantor ESDM Jakarta, Rabu (26/2).

    Bahlil menjelaskan, Kementerian ESDM saat ini sedang melakukan perbaikan tata kelola impor BBM. Salah satunya yakni dengan tidak lagi memberikan izin impor sekaligus untuk satu tahun.

    “Kita bikin per enam bulan supaya ada evaluasi per tiga bulan,” katanya.

    Tonton juga video “Tepis BBM Langka, Bahlil Sarankan Swasta B2B dengan Stok Nasional” di sini:

    (kil/kil)

  • Perampok Bersenjata Satroni Indomaret di Lamongan,Uang Puluhan Juta dan Rokok Raib

    Perampok Bersenjata Satroni Indomaret di Lamongan,Uang Puluhan Juta dan Rokok Raib

    Lamongan (beritajatim.com) – Sebuah mini market Indomaret yang terletak di Desa Waru Kulon, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan, disatroni kawanan perampok bersenjata.

    Peristiwa perampokan itu terjadi Minggu (7/9/2025), sekitar pukul 23.02 WIB. Saat itu, mini market sudah tutup. Tapi rolling door belum tertutup rapat, karena petugas toko masih menghitung hasil penjualan.

    Saat petugas toko, M. Fatchur Rochmat (23), sedang menghitung uang, tiba-tiba ada tiga lelaki tidak dikenal menerobos masuk. Ketiganya mengenakan jaket hodie dan memakai masker. Seorang membawa pistol dan dua lainnya menenteng senjata tajam berupa golok.

    Begitu masuk ke dalam toko, pelaku yang membawa pistol langsung mengarah kepada korban dan menodongkan pistol ke arah perut sembari menanyakan kunci brankas.

    Awalnya korban menjawab kuncinya tidak ada. Tapi pelaku langsung menembakkan pistol ke atas dan sekali ke arah kaki. Tembakan itu membuat korban Saya takut, lalu korban menunjukkan kunci brankas.

    Selanjutnya pelaku mengajak korban dan satu petugas toko lainnya, Nur Fahmi Rahman (20), menuju gudang tempat penyimpanan brankas.

    Pelaku menguras isi brankas dan menbawa kardus rokok yang berada di rak gudang. Sebelum kabur, pelaku lebih dulu mengikat kedua oetugas toko, dengan menggunakan tali rafia, kemudian dikunci di dalam gudang.

    Beberapa saat kemudian, korban berhasil melepaskan tali yang mengikat tanganya, kemudian menelpon Bu Ulfa (45) warga desa setempat, untuk meminta bantuan dan selanjutnya melapor ke Polsek Pucuk.

    Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda M. Hamzaid, saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. Petugas juga sudah melakukan olah TKP.

    “Kami masih melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi atas kejadian itu, nanti kalau ada perkembangan akan kami sampaikan,” kata Hamzaid, Senin (8/9/2025).

    Perwira pertama Polri ini menuturkan, setelah kejadian. Dua korban masing-masing pengendara motor yang dibonceng sudah dievakuasi ke RSUD Ibnu Sina Gresik guna mendapatkan perawatan medis.

    “Keduanya sudah dievakuasi satu mengalami patah tulang paha sebelah kanan. Sementara satu korban lainnya mengalami luka-luka,” tuturnya.

    Selain mendata korban yang mengalami kecelakaan. Petugas menyerahkan kejadian kecelakaan ke Unit Gakkum Satlantas Polres Gresik untuk ditindaklanjuti. [dny/aje]

     

  • 7
                    
                        Pelaku Mutilasi di Pacet, Mojokerto Simpan Barang Bukti di Kos
                        Surabaya

    7 Pelaku Mutilasi di Pacet, Mojokerto Simpan Barang Bukti di Kos Surabaya

    Pelaku Mutilasi di Pacet, Mojokerto Simpan Barang Bukti di Kos
    Tim Redaksi
    MOJOKERTO, KOMPAS.com
    – Alvi Maulana (24) membunuh kekasihnya, TAS (25), lalu memutilasi tubuh korban menjadi banyak bagian.
    Alvi membunuh dan memutilasi korban pada Minggu (31/8/2025) di dalam kos, Lidah Wetan, Surabaya. Lalu, potongan tubuh korban dibuang ke kawasan hutan Pacet, Mojokerto.
    Namun, pelaku merupakan warga Desa Aek Paing, Kecamatan Rantau Utara, Labuhan Batu, Sumatera Utara. Sementara korban adalah warga Made, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan, Jatim.
    Seorang warga berinisial S menemukan potongan tubuh korban bagian kaki pada Sabtu (6/9/2025), kemudian melapor ke Polsek Pacet.
    Kasusnya dilimpahkan ke Polres Mojokerto. Setelah ditelusuri menggunakan anjing pelacak, ditemukan potongan tubuh korban lainnya.
    “Dengan bantuan anjing pelacak di TKP, ada potongan lain tubuh korban,” kata Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto, Senin (8/9/2025).
    Setelah dilakukan penyelidikan kepolisian, pelaku masih menyimpan potongan tubuh korban yang lain di dalam kosnya.
    Pelaku memotong tubuh korban, saat ditemukan kondisinya sudah membusuk.
    “Pastinya sudah membusuk dan sudah dibuang dan berhasil kita temukan beberapa bagian organ dalam,” terangnya.
    Bahkan, pelaku masih menyimpan bagian tubuh korban lainnya di belakang lemari, karena hendak dibuang ke titik lainnya. Namun, dia lebih dulu diamankan.
    “Ada yang masih tersimpan di rumah kos dan ada yang dibuang pada saat dini hari sebelum subuh dia lakukan,” ujarnya.
    Diketahui, puluhan potongan tubuh korban milik perempuan TAS (25) asal Pacitan, Jatim, ditemukan warga di semak-semak wilayah Pacet, Mojokerto, pada Sabtu (7/9/2025) sekitar pukul 10.40 WIB.
    Hubungan pelaku dengan korban merupakan sepasang kekasih, belum menikah tetapi tinggal dalam satu atap. Motifnya dilatari karena sakit hati dengan sikap korban selama berhubungan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ortu Tiara di Lamongan dari Jualan Es Tebu Hingga Sempol Biayai Kuliah Sampai Selesai

    Ortu Tiara di Lamongan dari Jualan Es Tebu Hingga Sempol Biayai Kuliah Sampai Selesai

    Lamongan  (beritajatim.com)– Kesunyian yang pekat menyelimuti rumah sederhana di Desa Made, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan.

    Pagar terkunci rapat, pintu tertutup. Ruang hampa itu menjadi saksi duka terdalam yang tengah menghimpit keluarga pemilik rumah, setelah salah satu putri mereka ditemukan terbunuh di jurang Pacet mojokerto,

    Terlihat juga gerobak sempol yang biasanya digunakan untuk berjualan di sekitar Masjid Agung setempat.

    Tiara Angelina Saraswati (25), teridentifikasi sebagai korban mutilasi mengerikan yang potongan tubuhnya ditemukan tercecer di jurang kawasan Pacet, Mojokerto.

    Suasana hening itu kontras dengan aktivitas warga lainnya. Tiada lalu lalang, tiada suara. Hanya desau angin yang seolah ikut berbagi nestapa.

    Kepala Desa Made, Eko Widianto, mengonfirmasi bahwa pihaknya masih menunggu informasi resmi dari kepolisian.

    “Yang kami terima masih sebatas informasi awal. Petugas semalam datang untuk mencocokkan alamat dan identitas orang tua korban,” ujarnya kepada media pada Minggu (7/9/2025). Eko menambahkan, pihaknya masih menunggu konfirmasi lebih lanjut dari Babinkamtibmas setempat.

    Sukirno, Ketua RT setempat, membenarkan bahwa rumah keluarga korban telah tampak lengang sejak subuh. “Dari pagi sudah tertutup seperti ini. Tidak tahu kemana perginya, karena tidak memberi kabar,” katanya.

    Sukirno mengaku belum mendapat kepastian resmi mengenai identitas korban, meski kabar buruk itu sudah tersiar di kalangan warga.

    Terkait sosok Tiara, Sukirno mengungkapkan bahwa ia tidak terlalu mengenal dekat. “Sejak kuliah, ia sudah jarang pulang. Katanya sekarang bekerja di Surabya, jadi sangat jarang bertemu,” jelasnya.

    Namun, ia menggambarkan kedua orang tua Tiara sebagai pribadi yang baik dan aktif bersosialisasi.

    “Keluarga mereka sangat baik dan mudah bergaul. Selalu aktif dalam setiap kegiatan warga, seperti saat perayaan HUT RI kemarin. Setiap hari, mereka berjualan sempol di depan Masjid Agung. Dulu pernah jualan es tebu,” kenang Sukirno dengan nada haru.

    Tragedi mutilasi ini telah mengguncang komunitas kecil yang biasanya dipenuhi keakraban. Sementara keluarga korban memilih menyendiri dalam kesedihan, tetangga-tetangga lain hanya bisa menunggu, berharap ada kejelasan di balik pintu yang masih tertutup itu. (ted)

  • Penangkapan Alvi Berkat Penemuan Potongan Tangan di Jurang Pacet Mojokerto

    Penangkapan Alvi Berkat Penemuan Potongan Tangan di Jurang Pacet Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com)  – Misteri potongan tubuh manusia yang berserakan di pinggir Jurang AMD Sendi, Dusun Pacet Selatan, Kabupaten Mojokerto, akhirnya terungkap.

    Satreskrim Polres Mojokerto berhasil menangkap pelaku pembunuhan sekaligus mutilasi korban, Tiara Angelina Saraswati (25).

    Pelaku ternyata adalah Alvi Maulana (24), pacar korban sendiri, yang diamankan di tempat kosnya di kawasan Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya .

    🕵️‍♂️ Proses Identifikasi Dimulai dari Temuan Potongan Tangan

    Proses identifikasi berawal dari penyisiran tim gabungan polisi dan relawan di lokasi kejadian perkara (TKP). Dari area curam dengan radius 200 meter, petugas berhasil mengumpulkan 65 potongan tubuh manusia, yang terdiri dari 63 potongan jaringan otot, lemak, kulit kepala, rambut, serta dua potongan lain berupa telapak kaki kiri dan pergelangan tangan kanan .

    Kunci terungkapnya identitas korban justru datang dari bantuan anjing pelacak (K-9) jenis labrador milik Polda Jatim.

    Anjing ini berhasil menemukan potongan telapak tangan kanan korban pada Sabtu (6/9/2025) sore, di area yang sebelumnya sudah disisir oleh tim .

    🔍 Sidik Jari Menjadi Kunci Terungkapnya Identitas

    Potongan telapak tangan tersebut langsung dievakuasi ke rumah sakit untuk diidentifikasi. Meski ibu jari dan jari tengah dalam kondisi rusak karena banyak sayatan, Tim Inafis Satreskrim Polres Mojokerto berhasil memindai sidik jari tersebut dengan alat Mambis .

    “Kemarin sekitar pukul 19.00 WIB kami dapat identitas korban,” jelas Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Fauzy Pratama, dalam konferensi pers di Mapolres Mojokerto .

    Hasil pemindaian sidik jari itu memastikan bahwa korban adalah Tiara Angelina Saraswati (25), warga asal Jalan Made Kidul, Desa Made, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan .

    👨‍💻 Profil Korban dan Pelaku

    Tiara Angelina Saraswati adalah lulusan Universitas Trunojoyo Madura (UTM) jurusan Manajemen. Setelah menyelesaikan pendidikan S1, ia tinggal di sebuah kos di Lakarsantri, Surabaya, bersama pacarnya, Alvi Maulana, yang juga lulusan UTM jurusan Informatika. Pasangan ini telah menjalin hubungan asmara selama kurang lebih lima tahun .

    “Informasi dari keluarga korban tidak terlalu banyak karena korban dan keluarganya jarang berkomunikasi,” ujar AKP Fauzy Pratama . Kendati demikian, dari keterangan keluarga, polisi berhasil mendapatkan petunjuk tentang sang pacar.

    ⚖️ Penangkapan Pelaku

    Berdasarkan petunjuk itu, polisi melakukan pendalaman dan berhasil meringkus Alvi Maulana (24) di tempat kosnya di kawasan Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, pada Sabtu (6/9/2025) malam .

    Pelaku yang berasal dari Dusun Aek Paing Tengah, Desa Aek Paing, Rantau Utara, Labuhanbatu, Sumatera Utara, kini ditahan di Polres Mojokerto untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut guna mengungkap motif pembunuhan sadis tersebut .

    Seluruh potongan tubuh korban telah dibawa ke **Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Brimob Porong**, Kabupaten Sidoarjo, untuk menjalani uji forensik lebih lanjut .

    📍 Kronologi Awal Penemuan

    Temuan mengerikan ini pertama kali dilaporkan oleh seorang warga, Sulistyo, yang sedang mencari rumput di daerah tersebut pada Sabtu (5/9/2025). Ia menemukan potongan kaki manusia yang telah membusuk di dasar jurang dengan kedalaman sekitar lima meter . Tak jauh dari lokasi, warga juga menemukan potongan daging dan rambut yang tercecer .

    Pacet-Cangar, jalan yang menghubungkan Mojokerto dan Kota Batu, baru-baru ini juga menjadi lokasi kejadian longsor yang menewaskan 10 orang pada April 2025 , menambah kesan muram pada daerah tersebut. (tin/ted)

     

  • Kronologi Penangkapan Pelaku Mutilasi Mojokerto

    Kronologi Penangkapan Pelaku Mutilasi Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Misteri potongan tubuh manusia yang ditemukan berserakan di pinggir Jurang AMD Sendi, Dusun Pacet Selatan, Desa Pacet, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto akhirnya terungkap. Satreskrim Polres Mojokerto berhasil menangkap pelaku pembunuhan sekaligus mutilasi korban Tiara Angelina Saraswati (25).

    Pelaku diketahui merupakan pacar korban sendiri, yakni Alvi Maulana (24), warga Dusun Aek Paing Tengah, Desa Aek Paing, Rantau Utara, Labuhanbatu, Sumatera Utara. Pelaku diamankan di tempat kos kawasan Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya usai terungkap identitas korban yang merupakan warga Lamongan tersebut.

    Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Fauzy Pratama menjelaskan kronologi pengungakapan kasus dan penangkapan pelaku. Proses identifikasi berawal dari penyisiran tim gabungan bersama relawan di lokasi kejadian. Dari penyisiran area curam sekitar 200 meter, petugas berhasil menemukan 62 potongan tubuh, terdiri dari 61 potongan tubuh dan satu pergelangan kaki kiri.

    Tim gabungan Satreskrim Polres Mojokerto dan Polda Jatim serta relawan menyisir potongan tubuh korban. [Foto ; ist]Pencarian kemudian dilanjutkan dengan menerjunkan anjing pelacak (K-9) milik Polri. Dari hasil kerja K-9, ditemukan pergelangan tangan korban yang menjadi kunci identifikasi. Dari situlah, polisi memastikan korban adalah Tiara Angelina Saraswati (25). Korban kelahiran Pacitan, keluarga tinggal di Lamongan.

    “Setelah menyelesaikan pendidikan Strata 1 (S1), korban tinggal di Surabaya. Setelah identitas korban diketahui, kami langsung melakukan profiling dan mendatangi pihak keluarga. Dari informasi yang diberikan oleh keluarga korban memang tidak terlalu banyak karena korban dan pihak keluarga juga jarang berkomunikasi,” ujarnya.

    Keluarga korban sebelumnya mengaku jarang berkomunikasi dengan TAS, sehingga informasi awal cukup terbatas. Polisi berhasil mengungkap bahwa hubungan korban dan pelaku berujung tragis. Pihaknya mengontongi satu identitas yakni pacar korban, Alvi Maulana (24), warga Dusun Aek Paing Tengah, Desa Aek Paing, Rantau Utara, Labuhanbatu, Sumatera Utara.

    “Dari keterangan keluarga, kami mendapatkan petunjuk soal pacar korban. Dari hasil pendalaman, alhamdulillah pelaku berhasil kami amankan. Pelaku berhasil diamankan di tempat kos di kawasan Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya,” pungkasnya.

    Seluruh potongan tubuh yang ditemukan sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Brimob Porong, Kabupaten Sidoarjo untuk dilakukan uji forensik. Sementara itu, pelaku Alvi Maulana kini ditahan di Polres Mojokerto untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut terkait motif pembunuhan sadis tersebut.

    Sebelumnya, warga Desa Sendi, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto digemparkan dengan penemuan potongan kaki manusia di jurang pinggir Jalan Turunan AMD Sendi, Dusun Pacet Selatan, Desa Pacet. Potongan kaki tersebut ditemukan dalam kondisi membusuk.

    Potongan kaki sebelah kiri itu ditemukan di sisi timur jalan raya, tepatnya di dasar jurang dengan kedalaman sekitar 5 meter. Tak jauh dari lokasi, warga juga mendapati bagian tubuh lain berupa potongan daging dan rambut yang tercecer sekitar 50 meter dari titik awal. [tin/but]

  • Geger Mutilasi 65 Potongan di Pacet Mojokerto, Warganet: Setan ae Heran

    Geger Mutilasi 65 Potongan di Pacet Mojokerto, Warganet: Setan ae Heran

    Surabaya  (beritajatim.com)– Kabar tentang terungkapnya identitas korban mutilasi mengerikan di Pacet, Mojokerto, Tiara Angelina Saraswati (25), tak hanya menyebar luas, tetapi juga mengguncang jagat maya.

    Kasus yang membuat bulu kuduk merinding ini menjadi viral di berbagai media sosial, membanjiri timeline dengan ekspresi ngeri, kemarahan, dan tuntutan keras untuk keadilan.

    Ribuan komentar berdatangan, mencerminkan betapa dalamnya rasa terkejut dan jijik masyarakat.

    Seorang warganet dengan akun (et) rein*** berkomentar, “Setan ae heran onok sing lebih parah kelakuan e dadi pada de’e.. Hukum mat* gak seh iki,” yang menggambarkan betapa perilaku pelaku dianggap melampaui batas kemanusiaan. Komentar lain dari (et) mukh*** menyamakan pelaku dengan iblis, “Iku sing mateni menungso Opo eblesss, kok yoo tegoo mentoloo. Astaghfirullah… Spill pelakune mugo2 nah kecekel,” seraya berharap pelaku segera ditangkap dan diadili.

    Kemarahan warganet ini dipicu oleh detail mengerikan dari temuan tersebut: 65 potongan tubuh manusia yang berserakan di sebuah jurang dalam di Jalan Raya Pacet–Cangar, Mojokerto.

    Penemuan yang tak terduga itu bermula ketika Suliswanto, seorang warga yang sedang mencari rumput bersama keponakannya, secara tidak sengaja melihat pemandangan yang akan terus menghantuinya.

    Polisi kemudian bergerak cepat. Melalui pemeriksaan sidik jari pada sebuah potongan telapak tangan, identitas korban berhasil terungkap: Tiara Angelina Saraswati, seorang wanita muda asal Desa Made, Lamongan.

    Kepastian ini diperoleh setelah orang tua Tiara melakukan identifikasi dan mencocokkan ciri-ciri, yang memastikan duka yang paling pahit bagi sebuah keluarga.

    Namun, cerita tidak berhenti di situ. Dalam perkembangan yang cepat, aparat kepolisian berhasil meringkus pelaku utama di balik tragedi sadis ini.

    Alvi, sang tersangka, ditangkap di kawasan Lidah Wetan, Lakarsantri, Surabaya. Penangkapan ini memberi sedikit kelegaan, meski begitu banyak pertanyaan yang masih menggantung.

    Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto, membenarkan semua perkembangan ini. Namun, untuk mengungkap tabir motif dan kronologi lengkap di balik pembunuhan berencana yang membabibuta ini, masyarakat diminta menunggu konferensi pers resmi yang dijadwalkan pada Senin, 8 September 2025.

    “Iya benar, besok kita rilis ya,” kata AKBP Ihram melalui pesan singkat kepada media, Minggu (7/9/2025).

    Sementara itu, di dunia nyata, sebuah keluarga berduka. Di dunia maya, kemarahan masyarakat terus bergulir, menuntut hukuman setimpal untuk sebuah kejahatan yang telah mengoyak rasa kemanusiaan. (fit/ted)

     

  • Tubuh Dimutilasi Lebih dari 65 Potong, Identitas Terungkap Lewat Sidik Jari

    Tubuh Dimutilasi Lebih dari 65 Potong, Identitas Terungkap Lewat Sidik Jari

    Mojokerto (beritajatim.com) – Satreskrim Polres Mojokerto berhasil mengungkap identitas korban mutilasi yang dibuang di pinggir Jurang AMD Sendi, Dusun Pacet Selatan, Desa Pacet, Kecamatan Pacet. Korban yakni Tiara Angelina Saraswati (25), perempuan asal Lamongan yang sehari-hari hidup di Kota Surabaya.

    Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto melalui Kasi Humas Polres Mojokerto, IPTU Suyanto menuturkan, terungkapnya identitas korban mutilasi berawal dari penemuan potongan telapak tangan kanan pada Sabtu (6/9/2025). Anjing pelacak, K-9 Polda Jatim jenis labrador ini berhasil menemukan potongan telapak tangan kanan korban.

    “Padahal, titik penemuan tersebut sebelumnya sudah disisir oleh polisi bersama para relawan. Potongan telapak tangan ini langsung dievakuasi ke rumah sakit untuk diidentifikasi. Ibu jari dan jari tengah pada telapak tangan ini sudah rusak karena banyak sayatan,” ungkapnya, Mojokerto, Minggu (7/9/2025).

    Proses evakuasi potongan telapak kaki, tangan dan daging korban dari pinggir Jurang AMD Sendi, Dusun Pacet Selatan, Desa Pacet, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. [Foto : ist]Sehingga pihaknya sempat kesulitan meminda sidik jari menggunakan Mambis. Berkat ketelitian dan ketekunan Tim Inafis Satreskrim Polres Mojokerto, sidik jari pada telapak tangan kanan ini bisa dipindai. Begitu muncul identitas yang akurat, pihaknya menerjunkan tim ke keluarga korban untuk melakukan pengecekan ke kota asal korban.

    “Kemarin sekitar pukul 19.00 WIB kami dapat identitas korban. Potongan tubuh dipastikan jasad dari TAS (25), asal Jalan Made Kidul, Desa Made, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan. Kami profiling korban, kami langsung datangi keluarganya. Saat ini keluarganya sudah datang di Satreskrim Polres Mojokerto,” katanya.

    Korban kelahiran Pacitan ini lulusan Universitas Trunojoyo Madura (UTM) di Bangkalan jurusan Manajemen. Namun, sehari-hari korban hidup bersama pacarnya dan kos di Lakarsantri, Surabaya. Korban dan kekasihnya sekitar 5 tahun menjalin hubungan asmara.

    “Informasi dari keluarga korban tidak terlalu banyak karena korban dan keluarganya jarang berkomunikasi. Kami kantongi identitas pacar korban, nanti kami dalami,” pungkasnya.

    Sebelumnya, hasil penyisiran polisi di semak-semak Dusun Pacet Selatan menemukan 65 potongan jasad manusia. Sebanyak 63 potongan berupa jaringan otot, lemak, kulit kepala, serta rambut. Ukuran rata-rata potongan tubuh manusia ini 17×17 cm. Panjang rambut rata-rata 14 cm.

    Sedangkan 2 potongan lainnya berupa telapak kaki kiri dan pergelangan tangan kanan. Ukuran telapak kaki kiri 21 cm x 9 cm, pergelangan tangan kanan berukuran 16 cm x 10 cm. Sehingga total 65 potongan jasad manusia yang sejauh ini berhasil ditemukan polisi.

    Sebelumnya, warga Desa Sendi, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto digemparkan dengan penemuan potongan kaki manusia di jurang pinggir Jalan Turunan AMD Sendi, Dusun Pacet Selatan, Desa Pacet. Potongan kaki tersebut ditemukan dalam kondisi membusuk.

    Potongan kaki sebelah kiri itu ditemukan di sisi timur jalan raya, tepatnya di dasar jurang dengan kedalaman sekitar 5 meter. Tak jauh dari lokasi, warga juga mendapati bagian tubuh lain berupa potongan daging dan rambut yang tercecer sekitar 50 meter dari titik awal. [tin/but]