kab/kota: Lamongan

  • Perkuat Sumber Daya Air, Pemkab Lamongan Rehabilitasi 96 Waduk dan Embung

    Perkuat Sumber Daya Air, Pemkab Lamongan Rehabilitasi 96 Waduk dan Embung

    Lamongan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) tahun ini merehabilitasi puluhan infrastruktur penampung air, untuk memperkuat sumber daya air.

    Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Kabupaten Lamongan, Erwin SulistyaPambudi, menyebut total ada 22 waduk dan rawa serta 74 embubg yangvdirehabilitasi.

    “Tentu, upaya tersebut adalah upaya Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam rangka penguatan sumber daya air,” kata Erwin, Rabu (8/10/2025).

    Rehabilitasi waduk, embung dan rawa, bertujuan untuk memastikan ketersediaan air bersih yang cukup dan berkualitas, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, mendukung kegiatan produktif seperti pertanian dan industri, serta meningkatkan kesehatan masyarakat.

    “Pada tahun 2025, kegiatan rehabilitasi unit air baku waduk dan rawa dilakukan di 22 titik dengan volume 127.500 meter kubik, yang mana sudah mencapai 62 persen realisasi,” ujarnya.

    Sementara waduk yang sudah rampung dilakukan rehabilitasi unit air baku, di antaranya adalah Waduk Maduran, Waduk Takeran, Waduk Delikguno, Waduk Canggah, Waduk Kedungdowo, dan Sluis Keyongan.

    Sedangkan untuk pembangunan dan rehabilitasi embung dan penampungan air lainnya dilakukan di 74 embung, dengan volume 419.000 meter kubik. “Hingga bulan ini sudah terealisasi pembangunan 68 persen. Kemudian seluruh upaya penguatan sumber daya air ditargetkan akan tuntas pada 10 Desember 2025,” kata Erwin. (fak/kun)

  • Santri Asal Gresik Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Dimakamkan di Lamongan

    Santri Asal Gresik Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Dimakamkan di Lamongan

    Gresik (beritajatim.com) – Santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny asal Gresik, Achmad Ghiffary Haekal Nur (17) yang menjadi korban akhirnya dimakamkan di Glagah Lamongan. Remaja ini termasuk dari 63 korban yang diidentifikasi pasca ambruknya Ponpes Al Khoziny Buduran Sidoarjo.

    Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, F.X Driatmiko Herlambang mengatakan, jenazah korban telah dimakamkan.

    “Dimakamkan di Lamongan. Kami kawal mulai dari penjemputan hingga pemakaman korban,” katanya, Rabu (8/10/2025).

    Miko menjelaskan, sejak mendapatkan informasi bahwa ada korban santri asal Gresik. Timnya melakukan monitoring dan siap siaga.

    Setelah berhasil diidentifikasi, BPBD Gresik melakukan penjemputan jenazah dari RS Bhayangkara Polda Jatim untuk kemudian dihantarkan ke rumah duka di Lamongan.

    “Pemakamannya di Lamongan atas permintaan keluarga, karena ayah korban juga dimakamkan di sana, dan neneknya tinggal di wilayah tersebut,” ungkap Micko.

    Proses penjemputan dan pendampingan pemakaman melibatkan sejumlah unsur, yakni BPBD Gresik, BPBD Provinsi Jawa Timur, dan BPBD Lamongan.

    Korban merupakan anak ketiga dari Ibu Sundari. Keluarga duka terdiri dari kakak pertama bernama Rosi dan kakak kedua, Irfan.

    Dalam proses penjemputan, tim BPBD Gresik turut mendampingi hingga pemakaman selesai di Dusun Wukir, Kecamatan Glagah, Lamongan. [dny/ian]

  • Bus Trans Jatim Koridor VII Mulai Beroperasi, Hubungkan Lamongan hingga Gresik
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        7 Oktober 2025

    Bus Trans Jatim Koridor VII Mulai Beroperasi, Hubungkan Lamongan hingga Gresik Surabaya 7 Oktober 2025

    Bus Trans Jatim Koridor VII Mulai Beroperasi, Hubungkan Lamongan hingga Gresik
    Tim Redaksi
    LAMONGAN, KOMPAS.com
    – Bus Trans Jatim Koridor VII akhirnya resmi beroperasi dengan menghubungkan Terminal Makam Sunan Drajat Lamongan, dengan Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
    Peresmian tersebut dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dengan mendampingi adalah Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Selasa (7/10/2025).
    Bus Trans Jatim Koridor VII, tepatnya melayani rute Paciran (Terminal Makam Sunan Drajat)-Dukun (Gresik)-Karanggeneng (Lamongan)-Sukodadi (Lamongan)-Terminal Lamongan.
    Ada sebanyak 15 armada bus yang disiapkan, guna menunjang operasional bus Trans Jatim Koridor VII.
    Dengan rincian, sebanyak 7 armada bus akan beroperasi dari arah Lamongan menuju Paciran.
    Sementara 7 unit lainnya dari Paciran menuju Lamongan.
    Serta 1 unit difungsikan sebagai armada cadangan dari Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur.
    “Pemkab Lamongan sangat mengapresiasi hadirnya bus Trans Jatim Koridor VII. Tentu ini akan berperan penting dalam memudahkan dan meringankan (biaya) mobilitas masyarakat Pantura,” ujar Bupati Lamongan Yuhronur Efendi.
    “Kabupaten Lamongan sendiri salah satu aglomerasi Gerbang Kertosusila, yang memiliki posisi strategis. Tidak hanya dari sisi geografis, tetapi juga sisi ekonomi, sosial dan budaya. Sehingga dukungan infrastruktur, sangat membantu memperluas akses pemerataan pembangunan,” sambungnya.
    Tidak hanya itu, dengan beroperasinya bus Trans Jatim Koridor VII juga akan berdampak pada pengurangan penggunaan kendaraan pribadi, hingga memfasilitasi siswa menuju ke sekolah.
    Tentunya dengan fasilitas yang cukup aman, dan biaya yang relatif terjangkau (Rp 5.000 untuk umum dan Rp 2.500 untuk pelajar/santri).
    “Semua masyarakat Pantura hingga pelajar, akan sangat terbantu dengan adanya bus Trans Jatim. Karena selain memiliki fasilitas yang maksimal, tarifnya juga sangat murah meriah. Bahkan, pada tujuh hari pertama beroperasi gratis,” kata Pak Yes-sapaan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi.
    Guna mendukung operasional koridor baru tersebut, telah terdapat sejumlah fasilitas penunjang seperti halte, rambu pemberhentian, dan juga sarana jalan.
    Di mana Pemkab Lamongan berkomitmen, untuk terus meningkatkan sarana dan prasarana.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tabrak Lari di Pantura Gresik! Pengendara Asal Lamongan Tewas di Tempat

    Tabrak Lari di Pantura Gresik! Pengendara Asal Lamongan Tewas di Tempat

    Gresik (beritajatim.com) – Jalan Raya Pantura Duduksampeyan Gresik kembali menelan korban. Kali ini dialami Rohmat Syaiful Gufron pengendara motor asal Desa Tejoasri, Kecamatan Leran, Lamongan, menjadi korban tabrak lari usai ditabrak truk yang tidak dikenal.

    Kecelakaan yang menelan korban jiwa ini bermula korban (Syaiful) mengendarai sepeda motor Honda Vario nopol L 4728 QD melaju dari arah timur menuju ke barat.

    Sewaktu melintas di Jalan Raya Pantura Duduksampeyan Gresik. Korban mendahului dari sisi kanan kendaraan truk yang saat itu melaju dengan arah yang sama.

    “Saat mendahului pengendara sepeda motor Honda Vario kurang memperhatikan arah depan dengan jelas dan mengambil haluan terlalu dekat. Sehingga, menabrak pembatas tengah jalan (sparaton) selanjutnya pengendara terjatuh ke kiri membentur kendaraan truk tidak dikenal,” ujar Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik, Ipda Andri Aswoko, Senin (6/10/2025).

    Perwira pertama Polri ini menambahkan, akibat kecelakaan ini pengendara motor Honda Vario meninggal dunia usai mengalami luka serius di kepala dan selanjutnya dibawa ke RSUD Ibnu Sina. “Untuk kendaraan truk tidak dikenal tersebut melanjutkan perjalanan ke arah barat sedang kami selidiki,” imbuhnya.

    Anggotanya di lapangan lanjut Aswoko, juga telah memeriksa sejumlah saksi serta melakukan olah TKP untuk dijadikan bahan penyelidikan. “Sementara sepeda motor milik korban yang terlibat kecelaan diamankan oleh petugas untuk dijadikan barang bukti,” pungkas Aswoko. [dny/kun]

  • Karier Politik Moncer Hasanuddin Berakhir di Tangan KPK

    Karier Politik Moncer Hasanuddin Berakhir di Tangan KPK

    Gresik (beritajatim.com)- Perjalanan politik anggota DPRD Jawa Timur Hasanuddin asal Pulau Bawean, Gresik, terhenti sudah. Hasanuddin ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi dana hibah pokok pikiran (pokir) atau pokmas fiktif oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Politisi muda dari PDIP itu kini harus mendekam di balik jeruji besi.

    Hasanuddin terpilih sebagai anggota DPRD Jatim dari Dapil XIII Gresik-Lamongan pada Pileg 2024 lalu. Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, ia sempat diperiksa KPK di Polres Gresik. Warga Sangkapura, Pulau Bawean, itu dikenal luas kalangan milenial sehingga mampu meraup 62.289 suara dan mengungguli lawan politiknya.

    Karier politik Hasanuddin terbilang moncer. Ia memulai dari organisasi sayap PDIP, Banteng Muda Indonesia (BMI), dan sempat menjabat Sekretaris Banteng Muda Jawa Timur sebelum melenggang ke kursi DPRD Jatim periode 2024–2029.

    Sebagai anggota DPRD, ia memegang kendali distribusi anggaran hibah di enam daerah: Gresik, Bojonegoro, Trenggalek, Pasuruan, Malang, dan Pacitan.

    Namun, bersama seniornya di PDIP, Kusnadi, Hasanuddin diduga melakukan praktik korupsi. KPK menyebut total dana hibah yang dikorupsi mencapai Rp398,7 miliar dengan rincian Rp54,6 miliar pada 2019, Rp84,4 miliar pada 2020, Rp124,5 miliar pada 2021, dan Rp135,2 miliar pada 2022. Dana jumbo itu sebagian disalurkan melalui pihak swasta yang berperan sebagai koordinator lapangan.

    Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, menyatakan kasus ini membuka tabir praktik curang di balik penyaluran dana hibah. Akibat ulahnya, Hasanuddin yang merupakan alumni S1 UIN Sunan Ampel Surabaya dan S2 Universitas Bhayangkara (Ubhara) Surabaya, harus kehilangan karier politik yang baru saja bersinar.

    Ibarat pepatah, “sudah jatuh tertimpa tangga”, politisi muda yang sempat dielu-elukan di dapilnya itu kini berakhir di penjara KPK. [dny/but]

  • PN Lamongan Hadirkan Wisata Edukasi, Bekali Pelajar Nilai-nilai Hukum dan Karakter Sejak Dini

    PN Lamongan Hadirkan Wisata Edukasi, Bekali Pelajar Nilai-nilai Hukum dan Karakter Sejak Dini

    Lamongan (beritajatim.com) – Pengadilan Negeri (PN) Lamongan menghadirkan inovasi berupa wisata edukasi, untuk mendukung dunia pendidikan karakter.

    Melalui program Wisata Edukasi Hukum, pelajar diajak mengenal proses peradilan sekaligus ditanamkan nilai moral, agar terhindar dari perilaku melanggar hukum.

    Ketua PN Lamongan, Ali Sobirin, menegaskan bahwa program ini merupakan wujud dukungan terhadap prioritas Pemkab Lamongan dalam mencetak Generasi Lamongan Emas.

    “Karakter generasi bangsa harus terus dibekali. Selain pembangunan fisik, pembangunan mental juga menjadi komitmen bersama untuk mewujudkan Lamongan yang utuh,” kata Sobirin, Jumat (3/10/2025).

    Kegiatan perdana wisata edukasi diikuti 62 siswa SDN Kepatihan. Mereka diperkenalkan layanan, tugas dan fungsi PN Lamongan. Tak hanya itu, pesan moral juga ditanamkan, agar anak-anak menjauhi perbuatan tercela dan tumbuh menjadi pribadi berakhlak mulia.

    “Program ini terbuka untuk semua jenjang, mulai PAUD, TK, SD hingga SMA/SMK,” ujarnya.

    Kepala SDN Kepatihan, Nasrullah, menyambut positif terobosan yang dilakukan PN Lamongan. Menurutnya, kegiatan tersebut bisa memperkuat materi yang sudah dipelajari di kelas.

    “Wisata edukasi hukum menjadi kegiatan kokurikuler yang memperdalam pembelajaran intrakurikuler. Anak-anak bisa belajar langsung, bukan hanya dari buku,” kata Nasrullah. (fak/ted)

  • Batal Hari Ini, KPK Jadwalkan Ulang Pemeriksaan Mantan Disnakeswan Lamongan

    Batal Hari Ini, KPK Jadwalkan Ulang Pemeriksaan Mantan Disnakeswan Lamongan

    Lamongan (beritajatim.com) – Pemeriksaan KPK terhadap Mantan Disnakeswan Lamongan, Mohammad Wahyudi terkait dugaan korupsi proyek pembangunan Gedung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan, ternyata batal dilaksanakan hari ini, Jumat (3/10/2025).

    Lembaga antirasuah itu sebelumnya menjadwalkan pemeriksaan selama dua hari. Hari ini dan Sabtu 4 September, di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Lamongan.

    Penasihat hukum Wahyudi, Muhammad Ridlwan, juga sudah tiba di Lapas Lamongan untuk mendampingi kliennya dalam menjalani proses pemeriksaan. Namun jadwal tersebut terpaksa diubah, karena suatu alasan tertentu.

    “Jadwalnya kan hari ini sama besok, cuman oleh KPK dikarenakan suatu hal, jadi dilaksanakan besok,” kata Ridlwan kepada wartawan, setelah keluar dari Lapas.

    Menurut Ridlwan, berdasarkan koordinasi dengan pihak KPK, pemeriksaan terhadap kliennya akan dilaksanakan Sabtu (4/10/2025) pagi, antara pukul 09.00–10.00 WIB.

    “Hari ini sebagaimana kita tadi koordinasi sama KPK, dijadwalkan untuk besok. Hari ini tidak jadi, tidak ada pemeriksaan,” ujarnya.

    Sementara untuk lokasi pemeriksaan, tetap dilaksanakan di Lapas Lamongan, yang menjadi tempat Wahyudi menjalani masa hukuman, setelah dijatuhi vonis hukuman penjara selama 1 tahun 2 bulan, dalam perkara korupsi proyek pembangunan Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) Kabupaten Lamongan.

    Ridwan menegaskan, kliennya saat ini berada dalam kondisi sangat siap untuk memberikan keterangan yang dibutuhkan oleh KPK, dalam penanganan kasus dugaan korupsi pembangunan Gedung Pemkab Lamongan.

    “Pak Wahyudi sebenarnya sudah menunggu, karena jadwalnya kan hari ini tanggal 3 dan tanggal 4 besok. Ternyata KPK sendiri untuk pelaksanaannya masih besok, karena sesuatu hal, juga masih melakukan pemeriksaan di Gresik,” tuturnya.

    Wahyudi menjadi salah satu dari sekian banyak pihak yang diperiksa sebagai saksi, sebab saat proses pembangunan gedung 7 lantai tersebut, Wahyudi menjabat Kepala Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Lamongan. [fak/beq]

  • KPK Periksa Mantan Kadisnakeswan Lamongan di Lapas Soal Dugaan Korupsi Gedung Pemkab

    KPK Periksa Mantan Kadisnakeswan Lamongan di Lapas Soal Dugaan Korupsi Gedung Pemkab

    Lamongan (beritajatim.com) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memeriksa Mohammad Wahyudi dalam kasus dugaan korupsi pembangunan Gedung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan, Jumat (3/10/2025).

    Wahyudi diperiksa sebagai saksi, sebab saat proses pembangunan gedung 7 lantai tersebut, Wahyudi menjabat Kepala Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Lamongan.

    Pemeriksaan terhadap Wahyudi dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Lamongan, sebab mantan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lamongan itu sedang menjalani hukuman kasus korupsi proyek pembangunan Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) Lamongan.

    Penasihat Hukum Wahyudi, Muhammad Ridlwan, sudah terlihat hadir di Lapas Lamongan, untuk mendampingi kliennya dalam menjalani pemeriksaan oleh lembaga antirasuah.

    “Kami ke sini dalam rangka mendampingi pak Wahyudi, sebagai saksi dalam perkara gedung Pemkab. Sesuai panggilan KPK, hari ini pak Wahyudi dipanggil,” kata Ridlwan, saat tiba di Lapas Lamongan, sekitar pukul 08.30 WIB.

    Ridlwan mengaku tidak tahu siapa saja yang hari ini akan menjalani pemeriksaan lanjutan oleh KPK, terkait dugaan korupsi Gedung Pemkab Lamongan.

    “Untuk hari ini selain Pak Wahyudi kita nggak tahu, yang jelas kami ke sini sebagai PH-nya Pak Wahyudi, mendampingi Pak Wahyudi, sesuai panggilan KPK sebagai saksi,” ujarnya.

    Wahyudi dijadwalkan menjalani pemeriksaan oleh KPK di Lapas Lamongan selama dua hari, yakni Jumat (3/10/2025) dan Sabtu (4/10/2025). [fak/beq]

  • Bupati Lamongan Sampaikan Aspirasi ke Menkeu, Minta Skema Transfer ke Daerah Kembali Normal

    Bupati Lamongan Sampaikan Aspirasi ke Menkeu, Minta Skema Transfer ke Daerah Kembali Normal

    Lamongan (beritajatim.com) – Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menyampaikan aspirasi daerah kepada Menteri Keuangan Republik Indonesia, Purbaya Yudhi Sadewa, dalam pertemuan yang berlangsung di Gedung Keuangan Negara I Surabaya pada Kamis, 2 Oktober 2025.

    Bersama dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Pak Yes, yang juga merupakan Koordinator Wilayah Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Jawa Timur, mengungkapkan berbagai isu penting terkait keberlangsungan Transfer ke Daerah (TKD).

    Dalam forum strategis tersebut, Pak Yes menekankan bahwa skema Transfer ke Daerah (TKD) harus kembali berjalan normal seperti tahun-tahun sebelumnya.

    “Kami menyampaikan kepada Pak Menteri Keuangan agar TKD bisa kembali normal seperti tahun-tahun lalu. Hal ini menjadi masukan dari daerah, karena berhubungan langsung dengan kelancaran program pembangunan serta pelayanan publik di kabupaten/kota,” ujarnya.

    Pentingnya TKD, menurut Pak Yes, sangat erat kaitannya dengan stabilitas fiskal daerah. Sebagai koordinator wilayah APKASI Jawa Timur, Pak Yes juga membawa suara dari berbagai kepala daerah di Jawa Timur yang menginginkan kepastian serta kelancaran dalam alokasi TKD.

    “Keberlangsungan transfer tersebut merupakan salah satu instrumen vital dalam menjaga stabilitas fiskal daerah, sekaligus mendukung pencapaian target pembangunan nasional di tingkat lokal,” ucapnya lebih lanjut.

    Forum tersebut menjadi momen penting bagi daerah untuk menyuarakan kebutuhan akan kepastian dalam hal alokasi anggaran yang akan menunjang berbagai program pembangunan dan pelayanan publik. Dengan adanya alokasi TKD yang stabil dan lancar, diharapkan pemerintah daerah bisa lebih optimal dalam menjalankan program-program strategis untuk masyarakat. [fak/suf]

  • Owner Sutra Tour Lamongan Beber Fenomena Agen Umroh Nakal

    Owner Sutra Tour Lamongan Beber Fenomena Agen Umroh Nakal

    Lamongan (beritajatim.com) – PT Sutra Tour Hidayah Lamongan mengungkap praktik nakal yang dilakukan para agen, sehingga menimbulkan kerugian terhadap perusahaan travel.

    Owner Sutra Tour Hidayah, Muhammad Shobur Sajad, mengatakan praktik curang tersebut bahkan dilakukan oknum agen yang juga merupakan pemuka agama.

    Menurut Shobur, modus yang digunakan yakni dengan memangkas langsung biaya yang sudah dibayar calon jemaah umroh. Misalnya, calon jemaah diminta membayar Rp 35 juta, namun oleh agen yang nakal, dana yang benar-benar disetorkan ke pihak travel resmi miliknya hanya sekitar Rp27 sampai 28 juta.

    “Margin 7-8 juta itu diambil sendiri oleh agen. Travel resmi terpaksa menyesuaikan dengan budget yang masuk,” kata Shobur, Kamis (2/10/2025).

    Shobur mengungkapkan, saat dikonfirmasi, para jemaah mengaku telah melunasi pembayaran penuh kepada agen tersebut. Menurut Shobur, para agen nakal itu kerap ingkar janji, bahkan berbelit saat ditagih, hingga akhirnya menghilang tanpa kabar.

    “Bahkan ada yang beralih ke travel lain atau nekat membuka travel sendiri,” ujarnya.

    Shobur mencatat, perusahaan travelnya mengalami kerugian mencapai Rp14 miliar akibat kenakalan para agen nakal tersebut. Kerugian itu terjadi dalam kurun waktu empat tahun terakhir. Agen-agen nakal itu tersebar di Jawa Timur, Jawa Tengah, bahkan ada yang berasal dari luar Jawa, yakni Gorontalo.

    “Yang bikin miris, rata-rata agen itu adalah pemuka agama yang dipercaya masyarakat. Jadi jemaah sama sekali tidak curiga. Agen-agen yang nakal itu sudah kami berhentikan,” tegasnya.

    Atas kerugian besar yang dialami, Shobur menyatakan siap menempuh jalur hukum, agar kasus ini bisa diproses secara adil, sekaligus menjadi efek jera bagi agen-agen nakal.

    Shobur berharap langkah ini sekaligus menjadi peringatan bagi masyarakat agar lebih waspada. Ia menekankan pentingnya memilih travel umroh yang berizin resmi, berpengalaman, dan memiliki komitmen penuh melayani jemaah.

    Masyarakat juga bisa mencari informasi rekam jejak biro perjalanan yang sudah memiliki mengantongi izin Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU) dan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) dari Kemenag RI.

    “Kerugian kami sangat besar, dan ini merugikan banyak pihak termasuk jemaah. Karena itu, kami akan membawa masalah ini ke ranah hukum. Kami berharap masyarakat lebih teliti, cek dulu legalitas biro perjalanan. Dan yang terpenting, lakukan pembayaran langsung ke perusahaan resmi, jangan melalui perorangan,” ujarnya.

    Selain praktik nakal para agen, Shobur juga menyoroti maraknya travel umroh tidak berizin resmi, yang menawarkan harga tidak masuk akal, jauh di bawah ketentuan minimal Kementerian Agama (Kemenag) yakni sebesar Rp26 juta.

    “Ada yang berani menawarkan paket hanya Rp18–20 juta, bahkan muncul fenomena promo tiga orang berangkat gratis satu. Ini jelas tidak masuk akal,” tuturnya.

    Meski banyak permasalahan yang mewarnai bisnis perjalanan umroh, Shobur menegaskan PT Sutra Tour tetap berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi para jemaah.

    “Bagi perusahaan ini, kenyamanan dan keamanan jemaah menjadi prioritas utama. Kami ingin memastikan setiap jemaah merasakan pengalaman beribadah yang khusyuk tanpa khawatir soal pelayanan,” ucapnya. (fak/ian)