kab/kota: Kwitang

  • Petugas bersama TNI mulai bersih-bersih di kawasan Mako Brimob Kwitang

    Petugas bersama TNI mulai bersih-bersih di kawasan Mako Brimob Kwitang

    Jakarta (ANTARA) – Petugas kebersihan dan anggota TNI pada Minggu pagi mulai membersihkan jalan di kawasan Mako Brimob Kwitang dari sampah dan juga sisa pembakaran.

    Tampak di lokasi pada Minggu sekitar pukul 08.30 WIB, sejumlah petugas berseragam oranye dan juga TNI mulai menyapu jalan dan mengumpulkan sampah yang berserakan.

    Mereka tampak menggunakan alat seadanya untuk membersihkan abu sisa pembakaran yang dilakukan oleh massa pada saat demo di kawasan tersebut.

    Selain menggunakan sapu manual, petugas juga membersihkan menggunakan truk penyapu jalan yang terus berkeliling di kawasan tersebut.

    Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mengerahkan sebanyak 1.150 petugas kebersihan untuk memulihkan dan membersihkan Ibu Kota setelah unjuk rasa yang terjadi hingga Sabtu (30/8) dini hari.

    “Kami berupaya memastikan Jakarta kembali pulih dan bersih setelah unjuk rasa,” kata Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto.

    Ia mengatakan operasi pembersihan berjalan masif dengan mengerahkan sarana prasarana yang memadai, termasuk 48 unit penyapu jalan (road sweeper), 60 unit truk pengangkut sampah dan 45 mobil lintas, sehingga pemulihan kondisi Jakarta dapat dilakukan dengan cepat.

    Menurut dia, Jakarta Pusat menjadi wilayah dengan beban pembersihan tertinggi karena sebanyak 200 personel berhasil mengangkut 230 meter kubik sampah dengan berat total sekitar 50,61 ton, yang didukung 18 unit penyapu jalan, 13 unit truk dan 13 unit truk mini.

    Sementara di Jakarta Utara terdapat 50 personel bekerja dengan dibekali dua penyapu jalanan, empat truk dan dua mobil “pick-up”, sedangkan di Jakarta Barat 100 petugas ditugaskan dengan dukungan 10 penyapu jalanan dan lima truk.

    Wilayah Jakarta Selatan mengerahkan 100 petugas yang didukung 10 penyapu jalanan, tiga truk dan 10 mobil lintas. Adapun di Jakarta Timur, terdapat 200 petugas dengan delapan penyapu jalanan, 10 truk dan lima mobil lintas.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Perbaikan Halte TransJakarta yang Rusak Mulai Besok, Senin 1 September 2025

    Perbaikan Halte TransJakarta yang Rusak Mulai Besok, Senin 1 September 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) akan mulai melakukan perbaikan halte TransJakarta yang dirusak dan dibakar per 1 September 2025.

    Dilansir dari laman resmi TransJakarta, Direktur Utama PT Transjakarta, Welfizon Yuza mengatakan fasilitas yang mengalami kerusakan ringan mulai diperbaiki Senin (1/9).

    Untuk kerusakan kategori sedang, perbaikan dilakukan Rabu (3/9), sementara kerusakan berat ditangani mulai Senin (8/9). Menurutnya, proses perbaikan membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit, sehingga dukungan masyarakat sangat dibutuhkan demi menjaga keamanan serta keberlanjutan layanan.

    “Transportasi publik adalah urat nadi mobilitas kota. Dengan menjaga fasilitasnya, kita juga menjaga kenyamanan dan kelancaran aktivitas sehari-hari. Kami berharap seluruh warga bisa menjadi bagian dari gerakan menjaga transportasi publik Jakarta,” jelasnya.

    Dia juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga fasilitas transportasi publik agar tetap dapat dinikmati seluruh warga tanpa hambatan. , menegaskan, fasilitas publik adalah milik bersama yang keberlanjutannya harus dijaga.

    “Kami mengajak masyarakat untuk saling menjaga fasilitas publik. Transportasi umum hadir untuk kepentingan semua orang. Jika dirusak, yang dirugikan adalah kita sendiri. Mari kita rawat bersama agar manfaatnya bisa terus dirasakan,” ujar Welfizon.

    Ia menambahkan, jajaran direksi dan manajemen secara konsisten memantau kondisi di lapangan, baik secara langsung (on the spot) maupun melalui Command Center Kantor Pusat Transjakarta. Pemantauan ini penting mengingat situasi di lapangan dapat berubah cepat, sehingga perusahaan bisa segera mengambil keputusan terkait layanan maupun operasional.

    Lebih lanjut, Welfizon menyampaikan, sejumlah koridor Transjakarta sudah kembali beroperasi sejak Minggu (30/8) siang. Beberapa koridor tersebut antara lain 3, 6, 8, 10, 11, 12, dan 13.

    Adapun rute yang telah dibuka kembali meliputi 7 dari 14 rute BRT, 61 dari 94 rute non-BRT, serta 76 dari 98 rute Mikrotrans.

    Berikut daftar halte Bus Rapid Transit (BRT) yang terdampak akibat aksi massa:

    Halte BRT Dibakar: 

    Koridor 1 – Polda
    Koridor 5 – Senen Sentral
    Koridor 2 – Senen Toyota Rangga
    Koridor 9 – Gerbang Pemuda (arah Pluit)
    Koridor 1 – Senayan Bank DKI
    Koridor 1 – Bundaran Senayan
    Koridor 10 – Pemuda Pramuka

    Halte BRT Dijarah/Dirusak/Vandalisme: 

    Koridor 5 – Kampung Melayu (dirusak & vandalisme)
    Koridor 5 – Kramat Sentiong (dijarah)
    Koridor 7 – Bidara Cina (vandalisme)
    Koridor 9 – Semanggi (dirusak)
    Koridor 9 – Petamburan (dirusak)
    Koridor 11 – Jatinegara (vandalisme)
    Koridor 2 – Kwitang (vandalisme)
    CSW Iconic – Kejaksaan Agung (dirusak)
    Koridor 1 – Bendungan Hilir (dijarah) 

    Halte Non-BRT: 

    Kontainer Petamburan (dibakar)
    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama #JagaJakarta. Mari saling menjaga agar ruang publik tetap aman dan  nyaman untuk semua. Jika menemukan situasi darurat, membutuhkan penanganan cepat, atau ingin menyampaikan laporan, segera hubungi 112 (gratis dan aktif 24 jam) atau gunakan aplikasi JAKI.

  • Imbauan untuk Anggota DPR Agar Jaga Kata-kata Tak Melukai Rakyat

    Imbauan untuk Anggota DPR Agar Jaga Kata-kata Tak Melukai Rakyat

    Jakarta

    Gelombang demonstrasi terjadi di Ibu Kota hingga daerah dalam beberapa hari terakhir. Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno meminta anggota DPR agar menjaga kata-kata tak melukai rakyat.

    Dirangkum detikcom, Minggu (31/8/2025), seperti diketahui, beberapa hari terakhir masyarakat menggelar demonstrasi terkait gaji dan tunjangan DPR. Terakhir, pada Jumat (29/8) masyarakat menggelar aksi di sejumlah titik, seperti Polda Metro Jaya, gedung DPR, hingga Markas Brimob di Kwitang.

    Adi menilai demonstrasi ini akumulasi kemarahan rakyat terhadap pemerintah dan DPR. Kata Adi, unjuk rasa di mana mana terjadi karena tunjangan anggota DPR naik di saat rakyat susah mencari pekerjaan.

    “Ini akumulasi dari kemarahan rakyat terhadap situasi saat ini. Di saat rakyat susah nyari kerja, tunjangan Dewan dinaikkan. Di saat rakyat berkelahi dengan hidupnya, malah banyak yang rangkap jabatan dan pajak rakyat naik,” kata Adi kepada wartawan.

    Adi pun mengingatkan anggota DPR untuk menjaga cara bicaranya di depan publik. Adi mengatakan seharusnya, saat rakyat marah, anggota DPR dapat menenangkannya.

    “Dewan wajib jaga omongan dan perilakunya. Saat rakyat susah, malah ada yang joget-joget. Ketika rakyat protes, dituding dengan bahasa kasar. Itu tak mencerminkan perilaku yang baik,” tegasnya.

    Adi lantas menyoroti pernyataan sejumlah anggota DPR yang merasa kurang dengan tunjangan yang diberikan. Seharusnya, kata dia, anggota DPR sebagai wakil rakyat lebih peduli terhadap rakyat dan lingkungan.

    “Salah satunya itu (bahasa kasar kepada rakyat) pemantiknya. Termasuk pernyataan Dewan yang merasa kurang dengan tunjangan Rp 50 juta untuk sewa rumah. Juga pernyataan Dewan jarak tempuh Bintaro-Senayan macet, makanya butuh tunjangan rumah,” tuturnya.

    “Dewan itu pejabat publik. Kata-katanya mesti dijaga. Jangan melukai rakyat, jangan nantang rakyat,” imbuh dia.

    Halaman 2 dari 2

    (whn/whn)

  • Gelombang Demo di Jakarta Bergulir Nyaris Sepekan, Apa Saja Tuntutannya?
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        31 Agustus 2025

    Gelombang Demo di Jakarta Bergulir Nyaris Sepekan, Apa Saja Tuntutannya? Megapolitan 31 Agustus 2025

    Gelombang Demo di Jakarta Bergulir Nyaris Sepekan, Apa Saja Tuntutannya?
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Suasana di depan gerbang utama Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Sabtu (30/8/2025) sore, masih dipadati massa dari berbagai latar belakang.
    Mereka berasal dari beragam kelompok, mulai mahasiswa STIE, Institut Pembina Rohani Islam Jakarta (Iprija), Universitas Pamulang (Unpam), hingga pengemudi ojek online (ojol).
    Massa membawa bendera putih bertuliskan One Peace serta bendera merah putih. Beberapa orang tampak berusaha menarik pagar utama DPR dengan tali tambang yang diikatkan sebelumnya.
    Gelombang aksi ini merupakan lanjutan dari rangkaian demo bertajuk “Revolusi Rakyat Indonesia” yang dimulai sejak Senin (25/8/2025). Aksi tersebut awalnya ramai digaungkan di media sosial.
    Sejak pagi hari, ribuan orang memadati kawasan Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
    Massa tidak hanya menyerukan pembubaran parlemen, tetapi juga menyoroti kebijakan yang dinilai merugikan rakyat, termasuk isu kenaikan tunjangan anggota DPR RI di tengah tekanan ekonomi.
    Poster dan spanduk berisi kritik terhadap DPR terbentang di sepanjang pagar gedung.
    Massa menilai wakil rakyat lebih mementingkan kepentingan pribadi ketimbang kesejahteraan masyarakat.
    Kericuhan sempat pecah usai polisi membubarkan massa dari depan gedung parlemen.
    Kelompok demonstran terpencar ke berbagai ruas jalan, termasuk kawasan Gerbang Pemuda hingga Kolong Jembatan Pejompongan.
    Sejumlah fasilitas umum rusak, mulai dari pos polisi, rambu lalu lintas, hingga pembatas jalan. Bahkan, sebuah motor yang terparkir di depan Gerbang Pancasila dibakar massa.
    Gelombang berikutnya datang dari ribuan buruh pada Kamis (28/8/2025). Mereka berunjuk rasa di depan Gedung DPR RI dan membubarkan diri siang hari.
    Namun, pada sore harinya kericuhan pecah di sejumlah titik, termasuk Pejompongan dan Jalan Asia Afrika.
    Dalam situasi itu, terjadi insiden tragis ketika kendaraan taktis (rantis) Brimob melindas pengemudi ojek
    online
    , Affan Kurniawan (21), hingga tewas di kawasan Pejompongan.
    Kejadian ini memicu kemarahan massa dan kericuhan berlanjut hingga malam di sekitar Mako Brimob, Kwitang, Jakarta Pusat.
    Unjuk rasa kemudian meluas ke berbagai daerah, termasuk Bandung, Yogyakarta, hingga Makassar pada Jumat (29/8/2025).
    Kapolri, Kapolda Metro Jaya, hingga Presiden Prabowo menyampaikan permintaan maaf dan belasungkawa atas insiden tersebut.
    Meski demikian, massa masih tetap melakukan aksi di berbagai titik, khususnya di Mako Brimob Kwitang.
    Sabtu (30/8/2025), sekitar pukul 14.30 WIB, massa kembali bergerak dari flyover Senen menuju depan Mako Brimob Kwitang.
    Sejumlah anggota TNI berjaga di lokasi untuk menjaga situasi.
    Dalam aksi itu, terdengar suara petasan diarahkan ke markas, sementara demonstran melempar batu dan ranting pohon.
    Sesekali, mereka menyanyikan lagu “Indonesia Pusaka” sambil bertepuk tangan. Aksi ini disebut sebagai bentuk solidaritas atas kematian Affan.
    Hingga malam, situasi kian memanas. Sekitar pukul 21.10 WIB, massa masih bertahan di depan gerbang utama DPR.
    Polisi beberapa kali menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan, sementara massa membalas dengan petasan dan teriakan “maju, maju!”.
    Di Mako Brimob, pukul 21.30 WIB, bentrokan pecah. Massa melempar bom molotov, petasan, batu, hingga pecahan kaca ke arah markas.
    Salah satu pohon di depan markas terbakar akibat lemparan molotov. Polisi membalas dengan gas air mata, sedangkan pasukan TNI berjaga di permukiman warga di seberang markas.
    Demo yang pada awalnya mengkritik dan menuntut pembubaran DPR, kini meluas menuntut keadilan atas kematian Affan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 1.150 Petugas Kebersihan Dikerahkan Usai Demo, Sampah Terbanyak Diangkut dari Jakarta Pusat – Page 3

    1.150 Petugas Kebersihan Dikerahkan Usai Demo, Sampah Terbanyak Diangkut dari Jakarta Pusat – Page 3

    Sebelumnya, sebanyak enam halte Transjakarta terbakar dan 16 halte lainnya mengalami kerusakan serta menjadi sasaran vandalisme akibat ulah oknum tidak bertanggung jawab dalam aksi unjuk rasa di Jakarta, Jumat 29 Agustus 2025.

    Menurut Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta Ayu Wardhani, enam halte yang terbakar yakni Halte Polda Metro Jaya, Halte Senen Toyota Rangga, Halte Sentral Senen, Halte Senayan Bank DKI, Halte Gerbang Pemuda, dan Halte Bundaran Senayan.

    Sedangkan 16 halte yang dirusak dan mengalami vandalisme, meliputi Bendungan Hilir, Kwitang, Kampung Melayu, Kramat Sentiong, Bidara Cina, Cililitan, Semanggi, Petamburan, Widya Candra Telkomsel, Jatinegara, Kejaksaan Agung, Matraman Baru, Pemuda Pramuka, Masjid Agung, serta dua halte non-BRT, Gelora Bung Karno 1 dan Polda Metro Jaya 1.

    Meski terjadi kerusakan di sejumlah titik, layanan Transjakarta kini berangsur normal untuk melayani pelanggan.

    “Kami terus melakukan pemantauan agar keputusan terkait operasional dapat diambil dengan cepat,” kata Ayu dalam keterangan tertulis, Sabtu 30 Agustus 2025.

    Menurutnya, jajaran direksi dan manajemen Transjakarta secara intensif memantau kondisi melalui command center di kantor pusat. Hal ini dilakukan untuk memastikan langkah cepat mengingat kondisi lapangan yang dinamis.

    “Pemantauan ini konsisten dilakukan agar pengambilan kebijakan terkait layanan dan operasional berjalan tepat waktu,” tambah Ayu.

    Kemudian, Transjakarta juga mengimbau masyarakat untuk memantau informasi terbaru mengenai operasional layanan melalui aplikasi TJ: Transjakarta dan akun resmi media sosial perusahaan.

    Selain itu, Ayu mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga fasilitas publik agar manfaatnya dapat dirasakan banyak orang.

    “Transjakarta berterima kasih atas dukungan semua pihak,” jelas Ayu.

  • Mulai 1 September Transjakarta Perbaiki Halte yang Rusak akibat Demo

    Mulai 1 September Transjakarta Perbaiki Halte yang Rusak akibat Demo

    JAKARTA  – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) memastikan akan memperbaiki halte dan fasilitas pendukung yang rusak akibat aksi demonstrasi yang terjadi pada Jumat 29 hingga Sabtu 30 Agustus.

    Direktur Utama PT Transjakarta, Welfizon Yuza, mengatakan perbaikan fasilitas yang mengalami kerusakan ringan akan dimulai pada Senin 1 September. Sementara untuk kerusakan kategori sedang, perbaikan dijadwalkan pada Rabu 3 September, dan perbaikan kerusakan berat akan dilakukan mulai Senin 8 September.

    “Proses perbaikan membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit, sehingga dukungan masyarakat sangat dibutuhkan demi menjaga keamanan serta keberlanjutan layanan,” ujar Yuza di Jakarta, Sabtu, 30 Agustus.

    Ia menegaskan bahwa fasilitas publik adalah milik bersama yang harus dijaga keberlanjutannya agar dapat dinikmati seluruh warga tanpa hambatan. Jajaran direksi dan manajemen Transjakarta juga terus memantau kondisi lapangan secara langsung maupun melalui command center di Kantor Pusat Transjakarta.

    “Transportasi publik adalah urat nadi mobilitas kota. Dengan menjaga fasilitasnya, kita juga menjaga kenyamanan dan kelancaran aktivitas sehari-hari. Kami berharap seluruh warga bisa menjadi bagian dari gerakan menjaga transportasi publik Jakarta,” tambahnya.

    Sejumlah koridor Transjakarta sudah kembali beroperasi sejak Minggu 30 Agustus siang. Koridor yang sudah beroperasi kembali meliputi koridor 3, 6, 8, 10, 11, 12, dan 13. Rute yang dibuka kembali mencakup 7 dari 14 rute BRT, 61 dari 94 rute non-BRT, serta 76 dari 98 rute Mikrotrans.

    Berdasarkan catatan Transjakarta, terdapat tujuh halte BRT yang dibakar selama aksi unjuk rasa, yakni Halte Bundaran Senayan, Halte Pemuda Pramuka, Halte Polda Metro Jaya, Halte Senen Toyota Rangga, Halte Sentral Senen, Halte Senayan, dan Halte Gerbang Pemuda.

    Selain itu, satu kontainer non-BRT di Petamburan juga dibakar, serta 16 halte lain mengalami perusakan dan vandalisme. Halte yang dirusak antara lain Halte Bendungan Hilir, Kwitang, Kampung Melayu, Kramat Sentiong, Bidara Cina, Cililitan, Semanggi, Petamburan, Widya Candra Telkomsel, Jatinegara, Kejaksaan Agung, Matraman Baru, Pemuda Pramuka, Masjid Agung, serta halte non-BRT Gelora Bung Karno 1 dan Polda Metro Jaya 1.

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta turut mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga fasilitas umum melalui gerakan #JagaJakarta agar ruang publik tetap aman dan nyaman untuk semua.

  • Massa Masih Bertahan, Aparat Minta Kawasan Mako Brimob Kwitang Steril

    Massa Masih Bertahan, Aparat Minta Kawasan Mako Brimob Kwitang Steril

    Jakarta

    Aksi massa di sekitar Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat, masih berlangsung sampai malam ini. Namun, pihak aparat telah memberi ultimatum untuk wilayah itu steril hari ini.

    Pantauan detikcom di lokasi, Sabtu (30/8/2025) massa masih berkutat di sekitar Mako Brimob sekitar pukul 23.00 WIB. Sementara itu media sudah diminta untuk meninggalkan lokasi sejak pukul 22.00 WIB.

    Media pun akhirnya beranjak mundur ke arah ke sekitar Tugu Tani. Di sana, sejumlah pasukan Marirnir telah memblokade jalan menuju Senen.

    Permintaan untuk mensterilkan Kwitang itu berbarengan dengan pemadaman lampu. Bahkan hotel pencakar langit di sekitar lokasi yang awalnya masih menyalakan lampu, kini sudah dipadamkan.

    Media di lokasi juga sempat dihalau oleh TNI untuk tidak mendekat ke sekitar barikade Brimob, bahkan untuk sekadar mengambil foto. Sementara massa aksi masih menembakkan petasan.

    (maa/maa)

  • Gelombang Demo di Jakarta Bergulir Nyaris Sepekan, Apa Saja Tuntutannya?
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        31 Agustus 2025

    Cerita Pedagang Kopi Raup Untung di Tengah Aksi Massa Jakarta Megapolitan 30 Agustus 2025

    Cerita Pedagang Kopi Raup Untung di Tengah Aksi Massa Jakarta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Demonstrasi yang terjadi di sejumlah titik di Jakarta pada Jumat-Sabtu (29-30/8/2025) membawa berkah tersendiri bagi sebagian pedagang kaki lima.
    Salah satunya dialami Anton (28), pedagang kopi keliling asal Sampang, Madura. Anton mengaku meraih omzet hingga tiga kali lipat saat menjajakan dagangan di tengah kerumunan massa pada Jumat malam.
    “Kemarin saya di Kwitang,
    alhamdulillah
    justru mendapat rezeki. Baru tiba di Kwitang malam hari, lalu diborong salah satu peserta aksi. Diborong untuk dibagikan ke rekan-rekan yang aksi,” kata Anton saat ditemui
    Kompas.com
    di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (30/8/2025) malam.
    Anton bercerita, dalam kondisi normal ia biasanya memperoleh omzet sekitar Rp 250.000–350.000 per hari. Namun, saat aksi demonstrasi di Kwitang pada Jumat, ia berhasil mengantongi pemasukan hingga Rp 1 juta.
    “Kemarin
    alhamdulillah
    Rp 1 juta dapat. Itu dari pagi keliling. Sampai malam saya di Kwitang. Tidak hanya dari jualan es kopi, tapi juga rokok dan makanan ringan,” tuturnya.
    Pengalaman tersebut membuat Anton kembali mencoba peruntungan dengan berjualan di sekitar lokasi aksi pada Sabtu malam.
    Ia tampak menuntun sepeda berisi es, kopi sachet, teh, kacang, dan rokok, mendekati titik demonstrasi yang dijaga ketat barikade polisi dan TNI.
    Meski begitu, ia tak menampik ada rasa khawatir saat harus berdagang di tengah situasi yang tak menentu.
    “Sebenarnya saya juga takut. Apalagi sudah malam, gelap. Apa saja bisa terjadi. Tapi namanya juga mencoba peruntungan rezeki. Siapa tahu seperti kemarin,” ujarnya.
    Anton baru tiga bulan merantau di Jakarta. Menurut dia, meski harus berkeliling jauh untuk menjajakan kopi, pendapatan di Ibu Kota tetap lebih menjanjikan dibandingkan di kampung halaman.
    “Ya, meski sehari dapat Rp 250.000–300.000 saja, yang penting kalau stabil itu lebih baik daripada di kampung kita menganggur,” kata Anton.
    “Makanya kalau ada momen seperti ini, ada demo, ada upacara atau keramaian lain, kita-kita usahakan cari kesempatan mendapat pemasukan lebih,” tambahnya.
    Selain Anton, tampak sejumlah pedagang kopi keliling lain ikut berjualan di area demonstrasi.
    Bahkan, belasan pedagang makanan ringan seperti tahu bulat, telur gulung, dan mi ayam juga terlihat berada di sekitar ruas Jalan Gatot Subroto pada Sabtu malam.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    , hingga pukul 20.08 WIB, demonstrasi masih berlangsung di depan gerbang utama Kompleks DPR/MPR RI, Jalan Gatot Subroto.
    Massa mulai berdatangan sejak siang hari. Mereka meneriakkan yel-yel “DPR, keluar DPR, DPR keluar,” sambil melampiaskan kekecewaan terhadap aparat yang berjaga di dalam kompleks parlemen.
    “Kalian ngapain? Keluar sini, malah duduk-duduk, sini keluar kacung-kacung penguasa,” teriak seorang peserta aksi.
    Sekitar pukul 20.10 WIB, aparat kepolisian mulai memukul mundur massa.
    Gas air mata ditembakkan ke arah kerumunan hingga membuat para demonstran tercerai-berai. Sebagian massa mundur ke arah Jalan Gerbang Pemuda, sementara yang lain bergerak ke arah Semanggi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Minim Penerangan, Aksi Massa di Mako Brimob Kwitang Masih Berlangsung
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Agustus 2025

    Minim Penerangan, Aksi Massa di Mako Brimob Kwitang Masih Berlangsung Megapolitan 30 Agustus 2025

    Minim Penerangan, Aksi Massa di Mako Brimob Kwitang Masih Berlangsung
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Aksi unjuk rasa di depan Mako Brimob, Kwitang, Jakarta Pusat, kembali berlanjut hingga Sabtu (30/8/2025) malam. Hingga pukul 21.30 WIB, massa masih berupaya masuk ke area markas.
    Pantauan
    Kompas.com,
    kericuhan pecah saat massa terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian.
    Massa melemparkan bom molotov, petasan, batu, hingga pecahan kaca ke arah Mako Brimob. Salah satu pohon di depan markas ikut terbakar akibat lemparan bom molotov.
    Sebagai respons, polisi menembakkan gas air mata untuk memukul mundur massa. Sementara itu, pasukan TNI tampak berjaga di kawasan permukiman warga yang berada tepat di seberang Mako Brimob.
    Dua ambulans melintas di sekitar lokasi, meski belum dapat dipastikan apakah di dalamnya terdapat korban atau tidak.
    Situasi semakin kacau karena minimnya penerangan. Hingga pukul 21.37 WIB, suara ledakan bom molotov masih terdengar dari arah Hotel Corvel, Kramat, Kwitang.
    Aksi tersebut merupakan lanjutan dari demonstrasi sehari sebelumnya, Jumat (29/8/2025).
    Massa menuntut keadilan bagi Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek
    online
    yang tewas terlindas kendaraan taktis (rantis) milik Brimob saat aksi di Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025).
    Peristiwa maut itu disaksikan langsung oleh banyak peserta aksi dan terekam dalam sebuah video. Rekaman tersebut menyebar luas di media sosial hingga memicu kemarahan pengemudi ojek online serta warga.
    Sejak itu, massa berbondong-bondong mendatangi Mako Brimob Kwitang untuk menuntut pertanggungjawaban.
    Hingga kini, tujuh anggota Brimob yang diduga terlibat sudah ditahan. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga telah menemui keluarga korban dan menyampaikan permintaan maaf.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jalanan Mako Brimob Kwitang gelap, bentrokan lanjut hingga Sabtu malam

    Jalanan Mako Brimob Kwitang gelap, bentrokan lanjut hingga Sabtu malam

    Jakarta (ANTARA) – Situasi di sekitar Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat, gelap gulita hingga Sabtu malam setelah bentrokan antara massa aksi dan aparat kepolisian terus berlanjut.

    Pantauan ANTARA, hingga pukul 21.00 WIB massa masih melempari polisi dengan botol, batu, petasan, dan kembang api. Aparat kepolisian merespons dengan tembakan gas air mata untuk membubarkan kerumunan.

    Kondisi di sepanjang Jalan Kramat Kwitang minim penerangan karena sebagian besar lampu jalan padam, menyisakan cahaya di depan gerbang Mako Brimob.

    Asap gas air mata mengepul pekat dan menyebar ke berbagai arah, membuat mata dan hidung perih, termasuk dirasakan awak media di lokasi.

    Selain aparat kepolisian, personel TNI juga masih berjaga di sejumlah titik sepanjang jalan. Akses menuju Mako Brimob ditutup untuk mencegah meluasnya bentrokan.

    Sebelumnya, bentrokan pecah pada Sabtu petang sekitar pukul 18.30 WIB ketika massa menembus barisan aparat TNI yang berjaga di dekat Mako Brimob.

    Massa melempari aparat dengan botol, batu, petasan, hingga kembang api, yang kemudian polisi membalas dengan tembakan gas air mata.

    Meski sempat terpukul mundur, sebagian massa tetap bertahan dan melawan dengan menyalakan petasan.

    Unjuk rasa tersebut merupakan lanjutan dari aksi protes atas insiden mobil rantis Brimob yang melindas pengemudi ojek daring, Affan Kurniawan, hingga meninggal dunia di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8) malam.

    Pewarta: Muhammad Ramdan
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.