kab/kota: Kuningan Barat

  • Kebakaran Museum Satriamandala, Sumber Api Diduga dari Dapur – Page 3

    Kebakaran Museum Satriamandala, Sumber Api Diduga dari Dapur – Page 3

    Kebakaran terjadi di Museum Satriamandala, Jakarta Selatan pada Minggu (19/1/2025). Petugas pun dikerahkan.

    Kebakaran dilaporkan ke Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan pada pukul 10:58 WIB. Adapun yang terbakar adalah Museum Satriamandala di Jalan Gatot Subroto No.14, RT.6/RW.1, Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jaksel.

    “Objek terbakar Museum Satriamandala,” ujar Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan, Syamsul Huda dalam keteranganya, Minggu.

    Syamsul mengatakan, sebanyak 14 unit mobil dikerahkan untuk padamkan titik api. Saat ini, sedang dalam proses pendinginan.

    “Situasi sedang pendinginan,” ujar dia.

  • Museum Satria Mandala terbakar

    Museum Satria Mandala terbakar

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 32 personel Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan memadamkan kebakaran di Museum Satria Mandala.

    “Objek terbakar Museum Satria Mandala,” kata Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Selatan, Syamsul Huda di Jakarta, Minggu.

    Huda mengatakan, petugas mulai memadamkan kobaran api mulai 11.07 WIB dan melakukan pendinginan pukul 11.20 WIB.

    “Pengerahan awal petugas sebanyak lima unit atau 16 personel, kini 32 personel,” ujarnya.

    Hingga kini belum diketahui adanya korban jiwa, kerugian hingga penyebab kebakaran tersebut.

    Saat ini museum yang tepatnya berada di Jalan Gatot Subroto Nomor 14, Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, itu masih dalam tahap pendinginan.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Museum Satria Mandala Kebakaran, 14 Unit Damkar Dikerahkan

    Museum Satria Mandala Kebakaran, 14 Unit Damkar Dikerahkan

    loading…

    Kebakaran melanda Museum Satria Mandala, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Kebakaran melanda Museum Satria Mandala , Jalan Gatot Subroto, Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada pukul 10.58 WIB. Sebanyak 14 unit pemadam dikerahkan untuk pemadaman.

    “Objek Museum Satria Mandala. Pengerahan 14 unit dan 65 personel,” tulis laporan Command Center Disgulkarmat DKI Jakarta, Minggu (19/1/2025).

    Baca Juga

    Situasi terkini petugas pemadam kebakaran tengah melakukan pendinginan pada pukul 11.20 WIB. Belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran, namun dipastikan tidak ada korban jiwa maupun luka.

    “Situasi proses pendinginan (kuning). Korban nihil. Penyebab masih dalam penyelidikan,” jelasnya.

    (cip)

  • Museum Satriamandala di Jakarta Selatan Terbakar – Page 3

    Museum Satriamandala di Jakarta Selatan Terbakar – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kebakaran terjadi di Museum Satriamandala, Jakarta Selatan pada Minggu (19/1/2025). Petugas pun dikerahkan.

    Kebakaran dilaporkan ke Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan pada pukul 10:58 WIB. Adapun yang terbakar adalah Museum Satriamandala di Jalan Gatot Subroto No.14, RT.6/RW.1, Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jaksel.

    “Objek terbakar Museum Satriamandala,” ujar Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan, Syamsul Huda dalam keteranganya, Minggu.

    Syamsul mengatakan, sebanyak 14 unit mobil dikerahkan untuk padamkan titik api. Saat ini, sedang dalam proses pendinginan.

    “Situasi sedang pendinginan,” ujar dia.

  • Rute Naik KRL, MRT dan Busway ke GBK saat Timnas Vs Arab Saudi

    Rute Naik KRL, MRT dan Busway ke GBK saat Timnas Vs Arab Saudi

    Jakarta

    Mau nonton langsung Timnas Indonesia vs Arab Saudi naik kendaraan umum, namun masih bingung rutenya? Berikut kami rangkum rute naik KRL, MRT dan busway ke GBK untuk menyaksikan pertandingan yang digelar Selasa malam (19/11) tersebut.

    Timnas Indonesia akan menghadapi Timnas Arab Saudi dalam lanjutan babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat. Polisi mengimbau, penonton datang ke lokasi naik kendaraan umum, bukan pribadi. Sebab, ketersediaan lahan parkir sangat terbatas.

    Stadion GBK berada di lokasi strategis. Sehingga, pilihan kendaraan umum ke sana sangat lengkap, ada MRT, KRL hingga TransJakarta atau busway. Bahkan, pembelian tiket melalui aplikasi tak perlu mengeluarkan ongkos untuk naik MRT.

    Rute naik MRT busway KRL ke GBK. Foto: ANTARA/Luthfia Miranda Putri

    Melalui informasi yang kami terima, layanan TransJakarta atau busway diperpanjang saat pertandingan Timnas Indonesia vs Arab Saudi di GBK. Sementara KRL beroperasi normal hingga hampir tengah malam.

    Panitia biasanya menyiapkan puluhan unit shuttle dari halte/stasiun terdekat menuju pintu masuk stadion. Namun, seandainya tak bisa naik shuttle, kalian tinggal jalan kaki atau naik ojek online (ojol) dari stasiun terdekat menuju stadion.

    Nah, buat detikers yang bingung rute-rute naik kendaraan umum ke GBK, berikut kami urai rangkumannya!

    Panduan Naik MRT, Busway dan KRL ke GBK

    Busway/TransJakarta

    Gunakan layanan koridor 1 Jurusan Blok M Kota dan turun di halte Gelora Bung Karno. Jalan sedikit untuk menuju area SUGBK.Gunakan layanan koridor 3F rute Kalideres – GBK, dan turun di halte busway GBK atau Gelora Bung Karno.Dari Jakarta Timur, naik koridor 7 rute Kampung Rambutan-Kampung Melayu dan turun di Halte Busway Cawang UKI. Transit ke koridor 9C rute Pinang Ranti-Senayan, turun di stasiun GBK.Dari Jakarta Barat dan Jakarta Selatan, naik Transjakarta koridor 9 rute Pluit-Pinang Ranti. Transit di Kuningan Barat atau Cawang UKI dengan naik koridor 9C Pinang Ranti-Senayan.Dari Jakarta Utara, naik koridor 12 rute Tanjung Priuk-Pluit, turun di Halte Transjakarta Kota. Naik koridor 1 rute Kota-Blok M dan turun di Halte Transjakarta GBK. Dari Halte GBK, masuk lewat pintu 5 di samping Mal fX atau pintu 6.

    KRL atau Commuter Line

    Stasiun KRL terdekat dari GBK adalah Stasiun PalmerahKalau detikers dari Bekasi, maka naik KRL hingga Stasiun Tanah Abang, kemudian berganti kereta tujuan Serpong/Parung Panjang untuk turun di Stasiun PalmerahSementara kalau rumah detikers di Depok/Bogor, maka naik KRL tujuan Manggarai kemudian berganti kereta ke arah Tanah Abang dan turun di Palmerah.Kemudian kalau rumah detikers di Tangerang, kalian naik KRL dengan tujuan Palmerah.Jarak dari Stasiun Palmerah ke GBK hanya sekira 2,5 kilometer. Jika ditempuh dengan jalan kaki, sebenarnya cukup dekat. Namun, jika dirasa melelahkan, kalian bisa memesan ojek online hingga pintu masuk.

    MRT

    Selain TJ dan KRL, detikers juga bisa memilih MRT sebagai moda transportasi menuju lokasi pertandingan Timnas vs Arab Saudi di GBK. Kalian bisa berangkat dari stasiun mana saja kemudian turun di Stasiun Istora Mandiri. Setelah turun, jalan 7-10 menit ke Pintu Masuk 6 GBK.

    (sfn/rgr)

  • Panduan Naik MRT, Busway dan KRL ke GBK Nonton Timnas Vs Jepang

    Panduan Naik MRT, Busway dan KRL ke GBK Nonton Timnas Vs Jepang

    Jakarta

    Mau nonton Timnas Indonesia vs Jepang naik kendaraan umum? Tapi kurang tahu rute-rutenya? Berikut kami rangkum panduan naik MRT, Busway dan KRL ke GBK untuk menyaksikan pertandingan yang digelar Jumat malam (15/11) tersebut.

    Timnas Indonesia akan menghadapi Timnas Jepang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 babak ketiga. Pertandingan tersebut diprediksi akan disaksikan langsung sekira 80 ribu penonton dari berbagai daerah.

    Polisi telah menyiapkan sejumlah kantong parkir untuk kendaraan pribadi. Meski demikian, mengingat tingkat keramaian sangat tinggi, maka mereka menyarankan penonton datang ke lokasi menggunakan kendaraan umum.

    “Diimbau kepada suporter Timnas Indonesia saat menyaksikan pertandingan di SUGBK agar tidak menggunakan kendaraan pribadi, mengingat parkir di areal GBK sangat terbatas,” demikian tulis akun Instagram TMC Polda Metro Jaya, dikutip Jumat (15/11).

    Panduan naik MRT, Busway dan KRL ke GBK saat Timnas vs Jepang. Foto: Suasana di GBK jelang laga Indonesia melawan Filipina mulai dipadati penonton meski diguyur hujan. Pertandingan ini juga menjadi laga yang sangat penting bagi Timnas untuk lolos ke babak selanjutnya.

    Stadion GBK berada di lokasi strategis. Sehingga, pilihan kendaraan umum ke sana sangat lengkap, ada MRT, KRL hingga TransJakarta atau Busway. Panitia menyiapkan puluhan unit shuttle dari halte/stasiun terdekat menuju pintu masuk stadion.

    Namun, seandainya tak bisa naik shuttle, kalian tinggal jalan kaki atau naik ojek online (ojol) dari stasiun terdekat menuju stadion. Sebab, lokasinya terbilang dekat. Berikut kami rangkum panduan naik kendaraan umum ke GBK.

    Panduan Naik MRT, Busway dan KRL ke GBK

    Busway/TransJakarta

    Gunakan layanan koridor 1 Jurusan Blok M Kota dan turun di halte Gelora Bung Karno. Jalan sedikit untuk menuju area SUGBK.Gunakan layanan koridor 3F rute Kalideres – GBK, dan turun di halte busway GBK atau Gelora Bung Karno. Dari Jakarta Timur, naik koridor 7 rute Kampung Rambutan-Kampung Melayu dan turun di Halte Busway Cawang UKI. Transit ke koridor 9C rute Pinang Ranti-Senayan, turun di stasiun GBK.Dari Jakarta Barat dan Jakarta Selatan, naik Transjakarta koridor 9 rute Pluit-Pinang Ranti. Transit di Kuningan Barat atau Cawang UKI dengan naik koridor 9C Pinang Ranti-Senayan.Dari Jakarta Utara, naik koridor 12 rute Tanjung Priuk-Pluit, turun di Halte Transjakarta Kota. Naik koridor 1 rute Kota-Blok M dan turun di Halte Transjakarta GBK. Dari Halte GBK, masuk lewat pintu 5 di samping Mal fX atau pintu 6.

    KRL/Commuter Line

    Stasiun KRL terdekat dari GBK adalah Stasiun PalmerahKalau detikers dari Bekasi, maka naik KRL hingga Stasiun Tanah Abang, kemudian berganti kereta tujuan Serpong/Parung Panjang untuk turun di Stasiun PalmerahSementara kalau rumah detikers di Depok/Bogor, maka naik KRL tujuan Manggarai kemudian berganti kereta ke arah Tanah Abang dan turun di Palmerah.
    Kemudian kalau rumah detikers di Tangerang, kalian naik KRL dengan tujuan Palmerah.Jarak dari Stasiun Palmerah ke GBK hanya sekira 2,5 kilometer. Jika ditempuh dengan jalan kaki, sebenarnya cukup dekat. Namun, jika dirasa melelahkan, kalian bisa memesan ojek online hingga pintu masuk.

    MRT

    Selain TJ dan KRL, detikers juga bisa memilih MRT sebagai moda transportasi menuju lokasi pertandingan Timnas vs Jepang di GBK. Kalian bisa berangkat dari stasiun mana saja kemudian turun di Stasiun Istora Mandiri. Setelah turun, jalan 7-10 menit ke Pintu Masuk 6 GBK.

    (sfn/dry)

  • Gapensi: Bangun "Overpass" dan "Underpass" dalam 7 Hari Itu Mustahil
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 November 2024

    Gapensi: Bangun "Overpass" dan "Underpass" dalam 7 Hari Itu Mustahil Megapolitan 5 November 2024

    Gapensi: Bangun “Overpass” dan “Underpass” dalam 7 Hari Itu Mustahil
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) menilai, untuk saat ini, tidak mungkin membangun
    overpass
    atau
    flyover
    dalam waktu tujuh hari.
    “Tapi kalau dikatakan membangun hanya tujuh hari itu mustahil, mobilisasi alat-alat itu tujuh hari baru selesai,” ujar Ketua Gapensi Andi Rukman saat dihubungi
    Kompas.com,
    Senin (4/11/2024).
    Diketahui, ide membangun
    overpass
    dan
    flyover
    dalam waktu tujuh hari disampaikan calon gubernur Jakarta nomor urut dua,
    Dharma Pongrekun
    .
    Andi menyampaikan, jika mencontoh China dengan teknologinya, sangat memungkinkan untuk membangun
    overpass
    atau underpass dalam waktu singkat.
    Namun, di Indonesia, belum ada teknologi yang bisa diterapkan untuk membangun dalam waktu singkat.
    “Belum ada. Insinyur kita orang hebat-hebat, cuma untuk teknologi ini rasa-rasanya kita belum menemukan
    overpass
    atau
    underpass
    yang mempergunakan rangka baja atau baja tulangan yang bisa
    knockdown,”
    kata dia.
    Kendati demikian, Andi menghormati ide yang dikemukakan Dharma. Menurut dia, harus ada penelitian lanjutan jika ingin menerapkan hal tersebut.
    “Tapi kan butuh studi, studikan dulu seperti apa, kalau itu memang layak dan cocok di kita, ya kenapa tidak,” ucap dia.
    Andi menusulkan pemerintah mengirimkan ahli dari Indonesia ke negara yang memiliki teknologi untuk membangun dalam waktu singkat.
    “Yang ada mungkin kita mengirim tenaga-tenaganya untuk melihat cara-cara kerja, menyerap ilmunya,” sambung dia.
    Diberitakan sebelumnya, Dharma menjanjikan membangun
    overpass
    dan
    underpass
    hanya dalam tujuh hari jika dirinya terpilih sebagai gubernur Jakarta.
    “Ada lima teknologinya, nanti saya akan buka teknologinya. Jadi ini semacam knock down. Jadi, siapkan dulu di luar. Lalu, nanti pelaksanaannya tujuh hari tinggal pasang di-tep, tep, tep’,” kata Dharma di Kuningan Barat, Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2024).
    Dharma menyebut, jika
    overpass
    dan
    underpass
    dibangun dalam tujuh hari saja, penumpukan kendaraan yang mungkin muncul akibat proyek pembangunan tidak akan berlangsung lama.
    Dia pun meyakini,
    overpass
    dan
    underpass
    mampu menekan angka kemacetan di Jakarta.
    “Jangan sampai ada penumpukan akibat adanya lampu merah, tetapi dibikin dia mengalir seperti air. Jadi jangan sampai yang menyilang ini dia mau motong ke kanan, dia harus tunggu lampu merah di sini,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Program Dharma Pongrekun Bangun "Underpass" dalam 7 Hari, MTI: Macet Tak Selesai Hanya dengan Membangun
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 November 2024

    Program Dharma Pongrekun Bangun "Underpass" dalam 7 Hari, MTI: Macet Tak Selesai Hanya dengan Membangun Megapolitan 2 November 2024

    Program Dharma Pongrekun Bangun “Underpass” dalam 7 Hari, MTI: Macet Tak Selesai Hanya dengan Membangun
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menegaskan, mengatasi kemacetan Jakarta tidak bisa hanya dengan membangun infrastruktur semata.
    Komentar di atas untuk menanggapi rencana calon gubernur Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun dalam mengatasi macet di Jakarta. Salah satu idenya adalah membangun jalan layang (
    overpass
    ) dan jalan bawah tanah (
    underpass
    ) hanya dalam tujuh hari.
    “Kemacetan di Jakarta tidak bisa diselesaikan hanya dengan membangun jaringan jalan. Berpuluh-puluh
    flyover
    sudah dibangun, tapi tetap saja macet, karena akar masalahnya bukan di situ,” ujar Djoko Setijowarno, Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah MTI Pusat, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (1/10/2024).
    Djoko menekankan, untuk mengatasi kemacetan, fokus utama harus pada penyediaan transportasi umum yang memadai.
    “Akar masalahnya adalah bagaimana caranya agar masyarakat, terutama di Jakarta, mau menggunakan angkutan umum setiap hari. Yang penting adalah mayoritas warga yang ingin bekerja di Jakarta bersedia beralih ke angkutan umum,” tuturnya.
    Menurut Djoko, perlu ada kebijakan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi, dan masyarakat harus didorong untuk beralih ke transportasi umum.
    “Jadi, kuncinya adalah bagaimana membatasi kendaraan pribadi di jalan raya,” tambahnya.
    Terkait pembangunan
    overpass
    dan
    underpass
    selama 7 hari, Djoko mengatakan bisa saja dilakukan.
    “Membangun dalam tujuh hari, bisa saja. Teknologi seperti itu sudah diterapkan di China, yang penting materialnya siap. Jadi, sangat mungkin. Tapi masalahnya di Indonesia adalah kapan materialnya siap?” ujar Djoko.
    Djoko menjelaskan bahwa proses pembangunan sebenarnya bukan soal waktu pengerjaan, melainkan kesiapan material dan proses lain yang panjang hingga
    overpass
    atau
    underpass
    bisa digunakan.
    “Kalau membangun saja cepat, tujuh hari jadi, saya yakin bisa. Tapi sebelum itu, harus ada uji kelayakan. Prosesnya panjang, tidak hanya sekadar membangun,” ungkapnya.
    Sebelumnya, Dharma menyampaikan janji kampanyenya untuk membangun
    overpass
    dan
    underpass
    hanya dalam tujuh hari jika terpilih sebagai gubernur Jakarta.
    “Ada lima teknologi, nanti saya akan buka teknologinya. Ini semacam konstruksi
    knock down
    . Jadi, disiapkan dulu di luar, lalu tinggal pasang dalam tujuh hari, tep, tep, tep,” kata Dharma di Kuningan Barat, Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2024).
    Dharma yakin, dengan pembangunan
    overpass
    dan
    underpass
    dalam waktu singkat, penumpukan kendaraan akibat proyek pembangunan tidak akan berlangsung lama.
    Ia juga meyakini bahwa
    overpass
    dan
    underpass
    akan mampu menekan angka kemacetan di Jakarta.
    “Jangan sampai ada penumpukan akibat lampu merah, biarkan kendaraan mengalir seperti air. Jangan sampai kendaraan yang ingin menyilang harus menunggu lampu merah,” tuturnya.
    Selain itu, Dharma berjanji akan memperbanyak roundabout atau bundaran untuk mengurangi kemacetan di Jakarta.
    “Kita perbanyak roundabout seperti Bundaran HI, supaya kendaraan bisa terus mengalir, meskipun pelan. Sehingga, pengendara bisa menikmati perjalanan mereka,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3
                    
                        Mungkinkah Bangun "Overpass" dan "Underpass" dalam 7 Hari seperti Ide Dharma Pongrekun?
                        Megapolitan

    3 Mungkinkah Bangun "Overpass" dan "Underpass" dalam 7 Hari seperti Ide Dharma Pongrekun? Megapolitan

    Mungkinkah Bangun “Overpass” dan “Underpass” dalam 7 Hari seperti Ide Dharma Pongrekun?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menanggapi ide calon gubernur Jakarta, Dharma Pongrekun, yang berencana membangun jalan layang (
    overpass
    ) dan jalan bawah tanah (
    underpass
    ) dalam waktu hanya tujuh hari.
    Menurut MTI, gagasan ini memungkinkan, tetapi ada beberapa kendala.
    Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah MTI Pusat, Djoko Setijowarno, mempertanyakan kesiapan teknologi di Indonesia untuk menyelesaikan proyek tersebut dalam waktu singkat.
    “Membangun dalam tujuh hari mungkin saja bisa, seperti di China ketika semua material sudah siap, sangat mungkin. Tapi masalahnya, kapan materialnya siap di Indonesia?” ujar Djoko saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (1/11/2024).
    Djoko menjelaskan bahwa membangun infrastruktur seperti
    flyover
    dan
    underpass
    memerlukan proses panjang, mulai dari persiapan material hingga uji kelayakan sebelum bisa dilalui.
    “Kalau hanya membangun, tujuh hari mungkin cukup, saya yakin bisa. Tapi, selama proses pembangunan juga harus ada uji kelayakan. Prosesnya tidak hanya sekadar membangun,” tambah Djoko.
    Ia berpendapat bahwa mengatasi kemacetan di Jakarta bukan hanya dengan membangun jaringan jalan baru, melainkan harus mengutamakan transportasi umum.
    “Kemacetan di Jakarta tidak bisa diatasi hanya dengan menambah jalan. Sudah banyak
    flyover
    dibangun, tapi kemacetan tetap ada. Akar masalahnya bukan di situ,” jelas Djoko.
    Menurutnya, solusi kemacetan terletak pada bagaimana warga Jakarta bersedia beralih ke transportasi umum.
     
    “Yang terpenting adalah bagaimana orang-orang yang bekerja di Jakarta bersedia menggunakan angkutan umum,” pungkasnya.
    Sebelumnya, Dharma menjanjikan pembangunan
    overpass
    dan
    underpass
    dalam tujuh hari jika terpilih sebagai gubernur Jakarta.
    “Ada lima teknologi yang akan saya buka. Ini seperti
    knock down
    , jadi materialnya disiapkan di luar, lalu pelaksanaannya tujuh hari, tinggal pasang ‘tep, tep, tep’,” kata Dharma di Kuningan Barat, Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2024).
    Dharma yakin bahwa jika pembangunan
    overpass
    dan
    underpass
    dilakukan dalam tujuh hari, kemacetan yang mungkin timbul akibat proyek tersebut tidak akan berlangsung lama. Ia pun percaya bahwa proyek ini dapat mengurangi kemacetan di Jakarta.
    “Jangan sampai ada penumpukan akibat lampu merah. Harus dibuat mengalir seperti air, jadi yang mau berbelok ke kanan tidak perlu menunggu lampu merah,” ungkapnya.
    Selain membangun
    overpass
    dan
    underpass
    , Dharma juga berjanji akan memperbanyak
    roundabout
    atau bundaran seperti Bundaran HI agar kendaraan bisa tetap mengalir meski pelan, sehingga perjalanan tetap nyaman.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dharma Sebut Ide Bangun "Underpass" dalam 7 Hari Diadopsi dari Luar Negeri
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 November 2024

    Dharma Sebut Ide Bangun "Underpass" dalam 7 Hari Diadopsi dari Luar Negeri Megapolitan 1 November 2024

    Dharma Sebut Ide Bangun “Underpass” dalam 7 Hari Diadopsi dari Luar Negeri
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Calon gubernur Jakarta nomor urut dua
    Dharma Pongrekun
    akan mengadopsi teknologi dari luar negeri untuk membuat jalan layang
    (overpass)
    dan lintas bawah
    (underpass)
    dalam tujuh hari.
    “Ya tentunya karena saya belajar di sini belum ada. Tapi saya percaya anak-anak bangsa mampu melakukan ini,” ujar Dharma di Kuningan Barat, Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2024).
    Bahkan, kata dia, di luar negeri ada yang bisa membangun
    overpass
    kurang dari tujuh hari.
    “Ya, bahkan sebenarnya mereka yang sudah menjalankan, itu hanya dalam tiga hari. Cuman kita mau mengadopsi polanya,” ucap dia.
    Sebelumnya, Dharma menjanjikan akan membangun
    overpass
    dan
    underpass
    hanya dalam tujuh hari jika dirinya terpilih sebagai gubernur Jakarta.
    “Ada lima teknologinya, nanti saya akan buka teknologinya. Jadi ini semacam
    knock down.
    Jadi, siapkan dulu di luar. Lalu, nanti pelaksanaannya tujuh hari tinggal pasang di-tep, tep, tep’,” kata Dharma di Kuningan Barat, Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2024).
    Dharma menyebut, jika
    overpass
    dan
    underpass
    dibangun dalam tujuh hari saja, penumpukan kendaraan yang mungkin muncul akibat proyek pembangunan tidak akan berlangsung lama
    Dia pun meyakini, hal ini mampu menekan angka kemacetan di Jakarta.
    “Jangan sampai ada penumpukan akibat adanya lampu merah, tetapi dibikin dia mengalir seperti air. Jadi jangan sampai yang menyilang ini dia mau motong ke kanan, dia harus tunggu lampu merah di sini,” kata dia.
    Selain membangun
    overpass
    dan
    underpass,
    Dharma juga berjanji memperbanyak
    roundabout
    atau bundaran untuk mengurangi kemacetan di Jakarta.
    “Kita perbanyak namanya
    roundabout
    itu kayak Bundaran HI, supaya kendaraan selalu mengalir, walaupun pelan dia mengalir. Sehingga orang menikmati mobilnya juga enak,” ujar dia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.