kab/kota: Kuningan Barat

  • Warga Jalan Kuningan Barat Raya Resah, Kabel Semrawut Sering Picu Percikan Api
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 April 2025

    Warga Jalan Kuningan Barat Raya Resah, Kabel Semrawut Sering Picu Percikan Api Megapolitan 12 April 2025

    Warga Jalan Kuningan Barat Raya Resah, Kabel Semrawut Sering Picu Percikan Api
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Warga di sekitar Jalan Kuningan Barat Raya, Jakarta Selatan, merasa khawatir dengan kabel listrik yang semrawut dan berpotensi membahayakan keselamatan.
    Hal ini disampaikan oleh Yani (39), seorang pemilik warung makan, yang mengaku sering melihat percikan api dari kabel tersebut.
    “Pernah di situ (muncul percikan api), yang dekat daun-daun. Di situ beberapa kali lihat ada apinya,” kata Yani saat ditemui di lokasi, Sabtu (12/4/2025).
    Yani merasa khawatir setiap kali melihat percikan api yang muncul dari kabel yang menjuntai dan tertutupi oleh daun-daun kering.
    “Takut, kalau malam kita lagi tidur, kita enggak tahu,” tambahnya.
    Kekhawatiran serupa juga disampaikan oleh Tono (45), seorang warga lainnya. Ia menilai kondisi kabel listrik yang semrawut sangat berbahaya.
    “Bahaya, takut kesetrum atau ada korslet listrik yang kena kan jadi warga sini,” ungkap Tono.
    Sumiati (36) juga mengkhawatirkan keselamatan pengguna jalan akibat kabel listrik yang tidak teratur, terutama saat hari kerja.
    “Bahaya ini kabel agak semrawutan, pernah sampai ke bawah-bawah menyentuh tanah. Ini bahaya, takut diinjak pejalan kaki, apalagi kalau Senin sampai Jumat suka macet dilalui banyak orang, makin bahaya,” ujarnya.
    Ia menambahkan bahwa
    kabel semrawut
    tersebut dapat menyebabkan risiko kesetrum bagi orang yang melintas.
    “Kalau semrawut, takut alirannya rusak, orang yang lagi lewat nanti bisa kesetrum,” jelasnya.
    Sumiati pun mengaku merasa ngeri hanya dengan melihat kondisi kabel tersebut.
    “Saya melihatnya saja ngeri, takut karena semrawut, tidak karuan. Apalagi, saya melihatnya setiap hari, semakin takut,” ungkapnya.
    “instalasi seni” di jl kuningan barat raya, jaksel.
    pic.twitter.com/EIRGxm4OPW
    Sebelumnya, foto kabel semrawut di Jalan Kuningan Barat Raya menjadi viral di media sosial X (dahulu Twitter) setelah diunggah oleh akun @solehsolihun pada Kamis (10/4/2025).
    Dalam unggahan tersebut, terlihat kabel yang berserakan di pinggir jalan, dengan titik paling parah berada di depan warung masakan Padang dan toko material yang mengarah ke Jalan Kapten Tendean.
    “‘Instalasi seni’ di Jl. Kuningan Barat Raya, Jaksel,” ucap Soleh dalam keterangan unggahannya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Minta Kabel Semrawut di Kuningan Jaksel Dirapikan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 April 2025

    Warga Minta Kabel Semrawut di Kuningan Jaksel Dirapikan Megapolitan 12 April 2025

    Warga Minta Kabel Semrawut di Kuningan Jaksel Dirapikan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Warga Jalan Kuningan Barat Raya, Jakarta Selatan, berharap
    kabel semrawut
    dirapikan. Sebab, dengan kondisi kabel yang semrawut itu dinilai mengganggu estetika lingkungan.
    “Kedepannya kalau bisa harus dirapikan, bisa masang
    cover
    (tempat kabel) biar dilihatnya biar enak, enggak semrawut,” kata Sumiati (36) penjual warung, di lokasi, Sabtu (12/4/2025).
    Selain itu, kabel-kabel itu perlu dirapikan untuk melindungi warga dari bahaya.
    “Biar enggak membahayakan juga. Warga melihatnya kan banyak kabel kayak gitu jadi takut,” tutur dia.
    Sumiati mengaku, pernah melihat petugas yang mencoba merapikan kabel semrawut itu. Namun, hasilnya tidak memuaskan.
    “Petugas enggak sampai rapi banget, masih berantakan juga, namanya juga kabel banyak banget,” jelas dia.
    Hal senada juga disampaikan oleh Tono (45), yang berjualan di sekitar lokasi.
    “Saya inginnya dirapikan, biar enggak pusing liatnya, biar bagus dilihat juga. Kalau berantakan enggak enak dilihat, bahaya juga,” ungkap Tono.
    Warga lainnya, Yani (39) pemilik warung makan, juga mengaku kabel semrawut mengganggu pemandangan.
    “Ganggu pemandangan karena banyak yang berantakan, enggak enak dilihat,” tutur Yani.
    Sebelumnya, viral di media sosial X (dahulu Twitter) foto kabel semrawut di Jalan Kuningan Barat Raya yang diunggah oleh @solehsolihun, Kamis (10/4/2025).
    Pada unggahan itu, terlihat kabel semrawut sampai jatuh dan berserakan di pinggir jalan. Titik paling parah ini berada di depan warung masakan Padang dan toko material di ujung jalan mengarah ke Jalan Kapten Tendean.
    Melalui unggahan itu, Soleh menulis keterangan, “‘Instalansi seni’ di Jl. Kuningan Barat Raya, Jaksel.”
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BPBD Catat 6 RT di Jakarta Barat dan Selatan Banjir Akibat Hujan Deras – Halaman all

    BPBD Catat 6 RT di Jakarta Barat dan Selatan Banjir Akibat Hujan Deras – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-  Enam RT di Jakarta dilanda banjir akibat hujan deras yang mengguyur sejak Minggu (6/4/2025) sore.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, banjir menggenai sejumlah permukiman dan ruas jalan di Jakarta Barat dan Jakarta Selatan.

    “Hingga pukul 18.00 WIB BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 6 RT dan dua ruas jalan,” ucap Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangannya.

    Ketinggian genangan pun cukup bervariasi, mulai dari 10 sentimeter hingga nyaris mencapai dua meter.

    Sampai saat ini, petugas gabungan dari unsur Dinas Sunber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) terus berupaya melakukan penyedotan genangan.

    Koordinasi dengan lurah dan camat setempat pun dilakukan guna memastikan tali-tali air di sekitar lokasi banjir berfungsi dengan baik.

    “Genangan ditargetkan untuk aurut dalam waktu cepat,” ujarnya.

    BPBD publn mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.

    Dalam kondisi darurat, masyarakat bisa menghubungi nomor telepon 112.

    Layanan ini gratis dan beroperasi 24 jam non-stop.

    Berikut daftar wilayah di Jakarta yang tergenang:

    Jakarta Barat (3 RT)

    – Kel. Sukabumi Selatan

    Jumlah: 2 RT

    Ketinggian: 175 cm

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi

    – Kel. Joglo

    Jumlah: 1 RT

    Ketinggian: 70 cm

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi

    Jakarta Selatan terdapat 3 RT yang terdiri dari:

    – Kel. Kuningan Barat*

    Jumlah: 3 RT

    Ketinggian: 30 s.d. 80 cm

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Mampang 

    Jalan Tergenang:

    1.  Jl. Perumahan Green Garden RW 04 ( MCD), Kel. Kedoya Utara, Kec. Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

    Ketinggian: 10 cm

    2.  Komplek Polri Jl. Pondok Karya, Kel. Pela Mampang, Kec. Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

    Ketinggian: 50 cm

    Penulis: Dionisius Arya Bima Suci

  • Diguyur Hujan Deras, Beberapa Titik di Jakarta Tergenang Banjir

    Diguyur Hujan Deras, Beberapa Titik di Jakarta Tergenang Banjir

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan hujan deras yang melanda wilayah DKI Jakarta pada Minggu (6/4/2025), telah menyebabkan beberapa titik tergenang banjir.

    Kapusdatin BPBD DKI Jakarta, M Yohan mengungkapkan bahwa titik banjir timbul di wilayah Seskoal, Jalan Ciledug Raya, Cipulir, Jakarta Selatan.

    “BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 1 Ruas di Jalan Ciledug raya ( SESKOAL ), Kebayoran Lama, Jakarta Selatan,” kata dia dikutip dari Detik.com, Minggu (6/4/2025).

    Yohan mengatakan hingga pukul 17.00 WIB, ketinggian air telah mencapai 40 cm. Saat ini BPBD DKI Jakarta masih mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik.

    “Selain itu, bersama dengan para lurah dan camat setempat serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas. Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” ungkapnya.

    Sementara, Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji melaporkan bahwa banjir terjadi di enam RT dan dua ruas jalan di Jakarta. “BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 6 RT dan 2 ruas jalan tergenang,” katanya.

    Menurut dia, banjir di Jakarta sore ini disebabkan curah hujan yang tinggi serta luapan Kali Angke, Kali Pesanggrahan, dan Kali Ciliwung. Hingga kini, ketinggian banjir ada yang mencapai 175 cm, tepatnya di Kelurahan Sukabumi Selatan, Jakarta Barat.

    Berikut ini wilayah yang terdampak banjir:

    1. Jakarta Barat

    Kelurahan Sukabumi Selatan

    Jumlah: 2 RT

    Ketinggian: 175 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi

    Kelurahan Joglo

    Jumlah: 1 RT

    Ketinggian: 70 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi

    2. Jakarta Selatan

    Kelurahan Kuningan Barat

    Jumlah: 3 RT

    Ketinggian: 30 s/d 80 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi & luapan Kali Mampang

    Selain itu, terdapat dua ruas jalan di Jakarta yang tergenang banjir. Berikut ini jalan yang kebanjiran:

    1. Jl. Perumahan Green Garden RW 04 ( MCD), Kelurahan Kedoya Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Ketinggian: 10 cm

    2. Komplek Polri Jl. Pondok Karya, Kelurahan Pela Mampang, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Ketinggian: 50 cm

    Simak berita selengkapnya di detikcom!

    (ven/mij)

  • Jakarta Kembali Dikepung Banjir, BPBD Naikkan Status Siaga

    Jakarta Kembali Dikepung Banjir, BPBD Naikkan Status Siaga

    PIKIRAN RAKYAT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 6 RT di kawasan Jakarta terendam banjir. Adapun hujan melanda wilayah DKI Jakarta pada Minggu, 6 April 2025.

    Berdasarkan keterangan resmi BPBD DKI Jakarta, hujan menyebabkan kenaikan Pos Sunter Hulu menjadi siaga 3 (Waspada) pada pukul 15.00 WIB naik menjadi siaga 2 (Siaga) Pukul 16.00 WIB naik menjadi siaga 1 (Siaga) Pukul 18.00 WIB.

    Dilaporkan pula bahwa kenaikan Pos Pesanggrahan menjadi siaga 3 (Waspada) pukul 16.00 WIB, kemudian Kenaikan Pos Krukut Hulu menjadi siaga 3 (Waspada) pukul 18.00 WIB, kenaikan Pos Cipinang Hulu menjadi siaga 3 (Waspada) pukul 18:00 WIB.

    Sehingga menyebabkan terjadinya beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta. Berdasarkan data hingga pukul 18.00 WIB, genangan dilaporkan terjadi di 3 RT di Jakarta Selatan dan 3 RT di Jakarta Barat.

    Di kawasan Sukabumi Selatan, Jakarta Barat, ketinggian air sempat mencapai 175 sentimeter.

    Sementara itu, dua ruas jalan dilaporkan tergenang yaitu di Jalan Perumahan Green Garden RW 04 Kel. Kedoya Utara, Kec. Kebon Jeruk, Jakarta Barat dengan ketinggian air 10, Jalan Pondok Karya, Kel. Pela Mampang, Kec. Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, dengan ketinggian air 50 cm.

    Daftar wilayah yang terdampak

    Adapun data wilayah terdampak sebagai berikut:

    Jakarta Barat

    – Kelurahan Sukabumi Selatan

    Jumlah: 2 RT Ketinggian: 175 cm Penyebab: Curah Hujan Tinggi

    – Kelurahan Joglo

    Jumlah: 1 RT Ketinggian: 70 cm Penyebab: Curah Hujan Tinggi

    Jakarta Selatan

    – Kelurahan Kuningan Barat

    Jumlah: 3 RT Ketinggian: 30 s.d. 80 cm Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Mampang

    Sedangkan wilayah yang sudah dilaporkan tidak terjadi genangan sebagai berikut.

    – Jl. Ciledug Raya (SESKOAL), Kel. Cipulir, Kec. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
    – Jl. Kemang Raya, Kel. Bangka, Kec. Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

    “BPBD DKI Jakarta masih mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas. Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” demikian keterangan BPBD DKI.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Hujan Deras, 6 RT dan 2 Ruas Jalan di Jakarta Barat dan Jakarta Selatan Diterjang Banjir

    Hujan Deras, 6 RT dan 2 Ruas Jalan di Jakarta Barat dan Jakarta Selatan Diterjang Banjir

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Hujan deras yang mengguyur sejak Minggu (6/4/2025) sore menyebabkan banjir di sejumlah wilayah di Jakarta.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, banjir menggenai sejumlah permukiman dan ruas jalan di Jakarta Barat dan Jakarta Selatan.

    “Hingga pukul 18.00 WIB BPBD mencatat daat ini genangan terjadi di 6 RT dan dua ruas jalan,” ucap Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangannya.

    Ketinggian genangan pun cukup bervariasi, mulai dari 10 sentimeter hingga nyaris mencapai dua meter.

    Sampai saat ini, petugas gabungan dari unsur Dinas Sunber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) terus berupaya melakukan penyedotan genangan.

    Koordinasi dengan lurah dan camat setempat pun dilakukan guna memastikan tali-tali air di sekitar lokasi banjir berfungsi dengan baik.

    “Genangan ditargetkan untuk aurut dalam waktu cepat,” ujarnya.

    BPBD publn mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.

    Dalam kondisi darurat, masyarakat bisa menghubungi nomor telepon 112.

    Layanan ini gratis dan beroperasi 24 jam non-stop.

    Berikut daftar wilayah di Jakarta yang tergenang:

    Jakarta Barat (3 RT)

    – Kel. Sukabumi Selatan

    Jumlah: 2 RT

    Ketinggian: 175 cm

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi

    – Kel. Joglo

    Jumlah: 1 RT

    Ketinggian: 70 cm

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi

    Jakarta Selatan terdapat 3 RT yang terdiri dari:

    – Kel. Kuningan Barat*

    Jumlah: 3 RT

    Ketinggian: 30 s.d. 80 cm

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Mampang 

    Jalan Tergenang:

    1.  Jl. Perumahan Green Garden RW 04 ( MCD), Kel. Kedoya Utara, Kec. Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

    Ketinggian: 10 cm

    2.  Komplek Polri Jl. Pondok Karya, Kel. Pela Mampang, Kec. Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

    Ketinggian: 50 cm

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Bupati Trenggalek Ditunjuk sebagai Pjs Ketua Umum APKASI, Mas Ipin Ajak Sukseskan Program Pemerintah

    Bupati Trenggalek Ditunjuk sebagai Pjs Ketua Umum APKASI, Mas Ipin Ajak Sukseskan Program Pemerintah

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra

    TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin ditunjuk sebagai sebagai Penjabat Sementara (Pjs) Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) untuk sisa masa bakti 2021-2026, Sabtu (15/2/2025).

    Penunjukkan tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut atas berakhirnya jabatan Ketua Umum APKASI Sutan Riska Tuanku Kerajaan yang segera memasuki masa purna tugas sebagai Bupati Dharmasraya.

    Penunjukan Bupati Trenggalek menjadi Pjs. Ketua Umum APKASI tersebut dilakukan pada Rapat Dewan Pengurus I di Kantor APKASI di The Bellagio Boutique Mall Mega Kuningan Barat, Jakarta, Sabtu (15/2/2025).

    Mas Ipin, sapaan akrab Mochamad Nur Arifin akan melaksanakan tugas sebagai Pjs hingga terpilihnya Ketua Umum APKASI pada Musyawarah Nasional (Munas) pada 30 Mei 2025 di Kabupaten Minahasa Utara.

    “Sebagai Pjs. Ketua Umum saya mengajak seluruh bupati untuk ikut merayakan HUT APKASI sekaligus melaksanakan Munas, pada tanggal 30 Mei 2025,” kata Mas Ipin, Sabtu (15/2/2025).

    Dalam kesempatan itu politisi PDI Perjuangan tersebut juga mengucapkan selamat kepada para bupati dan wakil bupati terpilih pada Pilkada 2024 yang akan dilantik oleh Presiden RI di Istana Negara pada 20 Februari.

    “Semoga kita semua bisa mengemban amanah rakyat dan kita bisa sukseskan program pemerintah, dalam hal ini Bapak Presiden Prabowo Subianto,” tutupnya. 

    Kabupaten Trenggalek sendiri baru saja menjadi tuan rumah HUT Apkasi ke 24 dan Pemilihan Putri Otonomi Indonesia (POI) tahun 2024 pada bulan Juni 2024 lalu.

    Acara tersebut digelar selama lima hari dengan pemilihan lokasi acara di sejumlah destinasi wisata eksotik di Bumi Menak Sopal.

    Mulai dari Tebing Kepuh, di Desa Sukorejo, Kecamatan Gandusari, hingga sejumlah pantai di Kecamatan Watulimo

  • Gulkarmat: Kebakaran di Poncol Jaya akibat korsleting dari kamar kos

    Gulkarmat: Kebakaran di Poncol Jaya akibat korsleting dari kamar kos

    kami langsung meluncurkan 19 mobil pemadam berikut 67 personel ke lokasi

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan mengatakan kebakaran di Jalan Poncol Jaya, RW 04, Kelurahan Kuningan Barat, Kecamatan Mampang Prapatan akibat korsleting dari salah satu kamar kos.

    “Diduga api berasal dari korsleting salah satu kamar kos,” kata Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Selatan, Syamsul Huda di Jakarta, Jumat.

    Huda mengatakan, informasi terjadinya kebakaran di wilayah padat penduduk tersebut diterima pada pukul 11.03 WIB.

    Dia menjelaskan sesampai di lokasi, pihaknya melakukan proses pemadaman dengan tepat dan cepat.

    “Mendapatkan informasi api sudah membesar, kami langsung meluncurkan 19 mobil pemadam berikut 67 personel ke lokasi,” ujarnya.

    Sehingga, pada pukul 11.49 WIB api dapat dilokalisir dan pada pukul 12.38 WIB sudah memasuki tahap pendinginan.

    “Tidak ada korban jiwa dalam kejadian kebakaran ini,” ucapnya.

    Sementara itu, Komandan Pleton BPBD Jakarta Selatan, Mohammad Nur menambahkan berdasarkan keterangan saksi di lapangan diketahui api tiba-tiba membesar dari salah satu unit di lantai dua tempat kos yang sedang ditinggal penghuninya.

    Saat ini, lanjut dia, pemilik dan penghuni kos difasilitasi lokasi pengungsian di Balai Warga RW 04 untuk mendapatkan bantuan sementara.

    “Kami terus melakukan koordinasi dengan pengurus lingkungan dan pemerintah setempat terkait bantuan yang akan kita salurkan,” ucapnya.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Penyebab kebakaran Museum Satria Mandala karena arus pendek

    Penyebab kebakaran Museum Satria Mandala karena arus pendek

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan menyebutkan penyebab kebakaran Museum Satria Mandala karena arus pendek dari mesin air di ruang dapur.

    “Dugaan sementara arus pendek dari mesin air atau pemanas kopi di ruang dapur,” kata Kepala Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan Syamsul Huda di Jakarta, Minggu.

    Huda mengatakan kebakaran yang melanda luas area 10×12 meter persegi (m2) itu telah dipadamkan.

    Pada awalnya, pelapor sekitar pukul 10.28 WIB melihat kepulan asap dari gorong-gorong lantai dasar (basement).

    Kemudian, ketika pelapor melakukan pengecekan ditemukan sumber api di ruang dapur koperasi.

    Pada akhirnya, pelapor menghubungi Kantor sektor Tebet untuk bisa segera memadamkan api.

    “Waktu selesai operasi pukul 12.25 WIB dan korban nihil,” ujarnya.

    Sebanyak 32 personel Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan memadamkan kebakaran di museum yang berada di Jalan Gatot Subroto Nomor 14, Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan itu.

    Petugas mulai memadamkan kobaran api mulai 11.07 WIB dan melakukan pendinginan pukul 11.20 WIB.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Gerak Cepat Pendinginan Museum Satriamandala yang Terbakar – Page 3

    Gerak Cepat Pendinginan Museum Satriamandala yang Terbakar – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Petugas pemadam kebakaran selesai melakukan pendinginan area terbakar di Museum Satriamandala, Jakarta Selatan. Objek terbakar adalah kantin.

    Pantauan Liputan6.com, Minggu (19/1/2025), petugas pemadam kebakaran meninggalkan Museum Satriamandala sekitar pukul 12.43 WIB. Sejumlah petugas kepolisian tampak telah berada di lokasi berkoordinasi dengan aparat TNI.

    Anggota TNI di lokasi membenarkan hasil pantauan, bahwa objek terbakar adalah kantin museum. Diduga, api berasal dari tabung gas.

    “Iya kantin. Ini kompleks TNI dan cagar budaya, nanti keterangan dari pihak Dinas Kebudayaan saja ya,” kata anggota TNI di lokasi.

    Tampak sejumlah kaca bangunan yang terbakar pecah dan dinding menghitam. Namun begitu, gedung lainnya termasuk di bagian atas tidak terdampak kebakaran.

    Sebelumnya, kebakaran Museum Satriamandala, Jakarta Selatan terjadi pada Minggu (19/1/2025). Petugas pun dikerahkan.

    Kebakaran dilaporkan ke Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan pada pukul 10.58 WIB. Adapun yang terbakar adalah Museum Satriamandala di Jalan Gatot Subroto No.14, RT.6/RW.1, Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jaksel.

    “Objek terbakar Museum Satriamandala,” ujar Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan, Syamsul Huda dalam keteranganya, Minggu.