kab/kota: Kuningan Barat

  • 35 RT di Jakarta masih tergenang hingga Selasa pagi

    35 RT di Jakarta masih tergenang hingga Selasa pagi

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 35 rukun tetangga (RT) masih tergenang air hingga Selasa pukul 05.00 WIB, imbas dari hujan intens dan pasang air laut maksimum sejak Senin (7/7).

    Kondisi ini dipicu oleh kombinasi cuaca ekstrem dan peringatan dini banjir pesisir (rob) yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akibat fase Bulan Baru dan Perigee yang memperkuat pasang maksimum air laut.

    BPBD DKI mencatat genangan tersebar di empat wilayah kota, dengan rincian terbanyak berada di Jakarta Selatan sebanyak 25 RT. Sementara Jakarta Barat mencatatkan 7 RT terdampak, Jakarta Utara 2 RT, dan Jakarta Timur 1 RT.

    Di Jakarta Selatan, kelurahan yang terdampak paling parah adalah Duren Tiga dengan genangan setinggi 130 cm akibat luapan Kali Mampang, disusul Kuningan Barat (95 cm), Jati Padang (85 cm), dan Pela Mampang (60 cm).

    Sementara itu, di Jakarta Barat, genangan mencapai 50 cm di Kedaung Kali Angke akibat curah hujan tinggi dan luapan Kali Cengkareng.

    Jakarta Utara juga mengalami genangan setinggi 65 cm di Kelurahan Kapuk Muara, yang disebabkan oleh kombinasi hujan dan rob.

    Sebanyak enam titik pengungsian telah disiapkan untuk menampung warga terdampak. Di antaranya adalah Masjid Al Mujahidin di Kelurahan Jati Padang yang saat ini menampung 140 jiwa, serta Mushola Al Inayah di Pejaten Barat yang menampung 60 jiwa.

    Tiga ruas jalan di Jakarta Barat juga masih tergenang, yakni Jl. Adi Karya (40 cm), Jl. Bojong Indah Raya (30 cm), dan Jl. Raya Daan Mogot KM 11 (20 cm), yang turut mengganggu mobilitas warga.

    Meski demikian, BPBD juga melaporkan genangan sudah surut di sejumlah wilayah, termasuk 40 RT di Kelurahan Petogogan, serta di Kelurahan Kebon Jeruk, Cipete Utara, Jagakarsa, dan Cilandak Timur.

    Beberapa ruas jalan yang sebelumnya tergenang juga sudah dinyatakan kering, seperti Jl. H.R. Rasuna Said (Kel. Guntur), Jl. Gaya Motor Raya dan Jl. Gaya Motor 2 (Kel. Sungai Bambu), serta Jl. Perumahan Green Garden (Kel. Kedoya Utara).

    BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel ke seluruh wilayah terdampak untuk memantau kondisi dan berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Gulkarmat guna melakukan penyedotan air serta memastikan saluran air berfungsi normal.

    “Penanganan kami lakukan secara terpadu bersama lurah, camat, dan instansi terkait. Genangan ditargetkan surut dalam waktu cepat,” tulis keterangan resmi BPBD.

    BPBD mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi genangan dan segera melapor ke layanan darurat 112 yang beroperasi 24 jam tanpa biaya.

    Pewarta: Muhammad Ramdan
    Editor: Triono Subagyo
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Banjir Landa 21 RT di Jaksel-Jaktim Akibat Hujan Lebat

    Banjir Landa 21 RT di Jaksel-Jaktim Akibat Hujan Lebat

    JAKARTA – Banjir melanda 21 rukun tetangga (RT) di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur dengan ketinggian air mencapai setengah meter lebih akibat hujan lebat di daerah itu.

    “Banjir dikarenakan hujan lebat melanda wilayah DKI Jakarta,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan dilansir ANTARA, Rabu, 2 Juli.

    Menurut dia, hujan lebat di Jakarta menyebabkan kenaikan Pos Pantau Angke Hulu menjadi siaga tiga atau waspada pada pukul 18.00 WIB dan kenaikan Pos Pantau Sunter Hulu menjadi siaga tiga (waspada) pada pukul 18.00 WIB serta menyebabkan banjir di DKI Jakarta.

    BPBD, kata Yohan, mencatat saat ini banjir terjadi di 21 RT dan dua  ruas jalan.

    Ada pun data wilayah terdampak sebagai berikut;

    Jakarta Selatan terdapat di 14 RT yang terdiri dari, Kelurahan Bangka satu RT dengan ketinggian muka air 40 sentimeter (cm). Selanjutnya Kelurahan Kuningan Barat tiga RT, ketinggian 45 sampai 70 cm.

    Kemudian, Kelurahan Pela Mampang, sembilan RT ketinggian 40 sampai 50 cm. Kelurahan Duren tiga satu RT dengan ketinggian air 30 cm.

    “Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Mampang,” ujarnya.

     

    Untuk di Jakarta Timur terdapat tujuh RT yang terdiri dari Kelurahan Susukan empat RT ketinggian 50 cm, Kelurahan Kampung Tengah satu RT ketinggian 40 cm, serta Kelurahan Gedong sebanyak dua RT ketinggian 50 cm.

    “Di Jakarta timur penyebab utama karena curah hujan tinggi,” katanya.

    Ia menambahkan, untuk jalan banjir yaitu Jl. KH Hasyim Ashari, Kelurahan Cideng, Jakarta Pusat ketinggian 20 cm dan Jl. Pelita No.5 , Kel. Lubang Buaya, Jakarta Pusat ketinggian 10 cm.

  • Banjir landa 21 RT di Jaksel dan Jaktim akibat hujan lebat

    Banjir landa 21 RT di Jaksel dan Jaktim akibat hujan lebat

    Jakarta (ANTARA) – Banjir melanda 21 rukun tetangga (RT) di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur dengan ketinggian air mencapai setengah meter lebih akibat hujan lebat di daerah itu.

    “Banjir dikarenakan hujan lebat melanda wilayah DKI Jakarta,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, hujan lebat di Jakarta menyebabkan kenaikan Pos Pantau Angke Hulu menjadi siaga tiga atau waspada pada pukul 18:00 WIB dan kenaikan Pos Pantau Sunter Hulu menjadi siaga tiga (waspada) pada pukul 18:00 WIB serta menyebabkan banjir di DKI Jakarta.

    BPBD, kata Yohan, mencatat saat ini banjir terjadi di 21 RT dan dua ruas jalan.

    Ada pun data wilayah terdampak sebagai berikut;

    Jakarta Selatan terdapat di 14 RT yang terdiri dari, Kelurahan Bangka satu RT dengan ketinggian muka air 40 sentimeter (cm).

    Selanjutnya Kelurahan Kuningan Barat tiga RT, ketinggian 45 sampai 70 cm.

    Kemudian, Kelurahan Pela Mampang, sembilan RT ketinggian 40 sampai 50 cm.

    Kelurahan Duren tiga satu RT dengan ketinggian air 30 cm.

    “Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Mampang,” ujarnya.

    Untuk di Jakarta Timur terdapat tujuh RT yang terdiri dari Kelurahan Susukan empat RT ketinggian 50 cm, Kelurahan Kampung Tengah satu RT ketinggian 40 cm, serta Kelurahan Gedong sebanyak dua RT ketinggian 50 cm.

    “Di Jakarta timur penyebab utama karena curah hujan tinggi,” katanya.

    Ia menambahkan, untuk jalan banjir yaitu Jl. KH Hasyim Ashari, Kelurahan Cideng, Jakarta Pusat ketinggian 20 cm dan Jl. Pelita No.5 , Kel. Lubang Buaya, Jakarta Pusat ketinggian 10 cm.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Banjir di sejumlah lokasi di Jaksel telah surut pada Rabu dinihari

    Banjir di sejumlah lokasi di Jaksel telah surut pada Rabu dinihari

    Petugas BPBD DKI Jakarta mengevakuasi warga Jakarta Selatan yang terjebak banjir pada Rabu (18/6/2025) dinihari. ANTARA/HO-BPBD DKI Jakarta

    Banjir di sejumlah lokasi di Jaksel telah surut pada Rabu dinihari
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 18 Juni 2025 – 07:03 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan banjir di sejumlah lokasi di Jakarta Selatan telah surut pada Rabu dini hari.

    “Hingga pukul 04.00 WIB dini hari banjir di pemukiman warga di delapan kelurahan yang ada di Jakarta Selatan telah surut,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan di Jakarta, Rabu.

    Ia merinci lokasi yang banjir pada Selasa (17/6) malam dengan ketinggian yang bervariasi telah surut pada Rabu dinihari. Banjir telah mulai surut di Kelurahan Cilandak Timur, Pesanggrahan, Duren Tiga, Kuningan Barat, Cilandak Barta, dan Pela Mampang. Selain genangan air yang terjadi di pemukiman warga, banjir juga melanda sejumlah ruas jalan di Jakarta Selatan dan saat ini kondisinya telah surut seperti di Jalan Raya Kelapa Dua Wetan, Jalan ITC Fatmawati Cipete Utara, Jalan Ciledug Raya Kelurahan Cipulir.

    Kemudian Jalan Kemang Utara IX Kelurahan Bangka dan Jalan Swadarma Raya, Kelurahan Petukangan Selatan juga telah surut. Muhammad Yohan mengatakan hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta pada Selasa (17/06) menyebabkan Pos Pantau Pesanggrahan menjadi siaga 3 (Waspada) Pukul 18:00 WIB.

    Hal ini menyebabkan terjadinya banjir dan genangan di beberapa tempat di DKI Jakarta BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik.

    Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan lurah dan camat setempat serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas.

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” kata dia.*

    Sumber : Antara

  • Diguyur hujan, 14 RT di Jakbar dan Jaksel terendam banjir

    Diguyur hujan, 14 RT di Jakbar dan Jaksel terendam banjir

    Jakarta (ANTARA) – Hujan yang mengguyur sejumlah wilayah DKI Jakarta menyebabkan 14 rukun tetangga (RT) di Jakarta Barat dan Jakarta Selatan terendam banjir, pada Selasa.

    “Hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta menyebabkan kenaikan Pos Angke Hulu menjadi siaga 3 atau waspada. Pada pukul 20.00 WIB terjadi beberapa genangan,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

    Menurut dia, data hingga pukul 21.00 WIB terjadi banjir di 14 RT dan tiga ruas jalan yang berada di Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan.

    Di Jakarta Barat terdapat dua RT yang terendam banjir, yakni satu RT di Kelurahan Meruya Utara dengan ketinggian air mencapai satu meter, dan satu RT di Kelurahan Srengseng dengan ketinggian air 40 sentimeter (cm).

    Sementara itu, di Jakarta Selatan terdapat 12 RT yang terdiri dari sembilan RT di Kelurahan Kuningan Barat dengan ketinggian air 30-80 cm dan tiga RT di Kelurahan Cilandak Timur dengan ketinggian air 35-100 cm.

    Selain menyebabkan 14 RT terendam banjir, kata Yohan, air juga menggenang tiga ruas jalan yang terdiri dari Jalan Kemang Utara IX, Kelurahan Bangka, Jakarta Selatan dengan ketinggian air 40 cm.

    Kemudian, Jalan Pondok Karya, Kelurahan Pela Mampang dengan ketinggian air 60 cm, dan Jalan Benda Bawah Raya, Kelurahan Benda Bawah Raya, Jakarta Selatan dengan ketinggian 40 cm.

    “Penyebab banjir yang terjadi itu dikarenakan curah hujan tinggi dan meluapnya sejumlah kali,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • VIRAL Tembok Beton Roboh Timpa Gerobak Saat Hujan di Kalibata, 5 RT di Jakarta Selatan Kebanjiran

    VIRAL Tembok Beton Roboh Timpa Gerobak Saat Hujan di Kalibata, 5 RT di Jakarta Selatan Kebanjiran

    TRIBUNJAKARTA.COM – Insiden tembok beton roboh menimpa gerobak pedagang di Kalibata Timur, Jakarta Selatan, Rabu (7/5/2025) sore, viral di media sosial.

    Tembok roboh itu terjadi saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut.

    Peristiwa itu diunggah akun instagram @jakarta.terkini. 

    “Tembok beton roboh menimpa gerobak pedagang dan menyebabkan banjir di Kalibata Timur, Jakarta Selatan sore ini, Rabu (7/5/2025),” tulis akun @jakarta.terkini dikutip TribunJakarta.com, Rabu (7/5/2025).

    Unggahan video itu memperlihatkan air mengalir deras dari tembok beton yang roboh. 

    Terlihat seorang pria mencoba mengevakuasi gerobak yang terguling.

    Sedangkan pedagang minuman terjebak banjir bersama gerobaknya. 

    Terdapat bagian tembok beton yang roboh tertahan tiang listrik.

    Sementara itu, lima RT di Jakarta Selatan terendam banjir setelah hujan deras mengguyur wilayah DKI Jakarta pada Rabu (7/5/2025). 

    Menurut Kapusdatin BPBD Jakarta Mohamad Yohan, hujan yang melanda menyebabkan banjir di wilayah tersebut. 

    Empat dari lima RT yang terendam banjir berada di Kelurahan Kuningan Barat, dengan ketinggian air bervariasi antara 40 hingga 80 sentimeter. 

    Yohan menjelaskan, penyebab banjir di daerah tersebut adalah curah hujan yang tinggi dan luapan air dari Kali Krukut. 

    Sementara itu, satu RT lainnya terendam banjir di Kelurahan Kalibata, dengan ketinggian air mencapai 60 sentimeter. 

    “Penyebabnya adalah curah hujan tinggi dan adanya luapan Kali Sodetan,” ungkap Yohan. 

    BPBD Jakarta telah mengerahkan personel untuk memantau kondisi genangan di setiap wilayah yang terdampak. 

    Selain itu, BPBD juga bekerja sama dengan berbagai stakeholder untuk mempercepat proses penyurutan banjir. Yohan menjelaskan, BPBD bakal mengoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, dan Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan. 

    “Serta memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik, bersama para lurah dan camat setempat, sekaligus menyiapkan kebutuhan dasar bagi para penyintas,” jelas Yohan. 

    Hingga saat ini, petugas masih terus memantau perkembangan situasi dan melakukan upaya penanganan untuk mengurangi dampak banjir. (TribunJakarta.com/Kompas.com)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Lima RT di Jakarta Selatan Terendam Banjir akibat Hujan Deras dan Luapan Kali
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Mei 2025

    Lima RT di Jakarta Selatan Terendam Banjir akibat Hujan Deras dan Luapan Kali Megapolitan 7 Mei 2025

    Lima RT di Jakarta Selatan Terendam Banjir akibat Hujan Deras dan Luapan Kali
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Lima RT di Jakarta Selatan terendam banjir setelah hujan deras mengguyur wilayah DKI Jakarta pada Rabu (7/5/2025).
    Menurut Kapusdatin
    BPBD Jakarta
    Mohamad Yohan, hujan yang melanda menyebabkan banjir di wilayah tersebut.
    Empat dari lima RT yang terendam banjir berada di Kelurahan Kuningan Barat, dengan ketinggian air bervariasi antara 40 hingga 80 sentimeter.
    Yohan menjelaskan, penyebab banjir di daerah tersebut adalah curah hujan yang tinggi dan luapan air dari Kali Krukut.
    Sementara itu, satu RT lainnya terendam banjir di Kelurahan Kalibata, dengan ketinggian air mencapai 60 sentimeter.
    “Penyebabnya adalah curah hujan tinggi dan adanya luapan Kali Sodetan,” ungkap Yohan.
    BPBD Jakarta telah mengerahkan personel untuk memantau kondisi genangan di setiap wilayah yang terdampak.
    Selain itu, BPBD juga bekerja sama dengan berbagai stakeholder untuk mempercepat proses penyurutan banjir.
    Yohan menjelaskan, BPBD bakal mengoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, dan Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan.
    “Serta memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik, bersama para lurah dan camat setempat, sekaligus menyiapkan kebutuhan dasar bagi para penyintas,” jelas Yohan.
    Hingga saat ini, petugas masih terus memantau perkembangan situasi dan melakukan upaya penanganan untuk mengurangi dampak banjir.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Peringati Hari Buku 2025, Perpustakaan Jakarta Buka Sampai Pukul 10 Malam

    Peringati Hari Buku 2025, Perpustakaan Jakarta Buka Sampai Pukul 10 Malam

    Jakarta

    Dalam rangka memperingati Hari Buku Sedunia 2025 yang jatuh pada tanggal 23 April, Perpustakaan Jakarta Taman Ismail Marzuki memperpanjang jam layanan. Ini berlaku hingga akhir bulan April 2025.

    Berikut informasinya.

    Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin memperpanjang jam layanan atau jam operasional dalam rangka Hari Buku Sedunia 2025. Pada tanggal 21 – 30 April 2025, Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin beroperasi hingga pukul 22.00 WIB.

    Di atas pukul 17.00 (Senin – Jumat) dan di atas pukul 20.00 (Sabtu – Minggu), akses masuk hanya melalui loker lantai 3.

    Cara ke Perpustakaan Jakarta Naik Transportasi Umum

    Perpustakaan Jakarta terletak di Kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat. Berikut ini cara ke Perpustakaan Jakarta naik KRL, MRT, dan Transjakarta.

    Stasiun KRL terdekat dari kawasan Taman Ismail Marzuki adalah Stasiun Cikini. Jarak dari Stasiun Cikini menuju ke Taman Ismail Marzuki kurang lebih 2 kilometer.Jika naik KRL dari Bogor dan Depok, silakan naik kereta tujuan akhir Stasiun Jakarta Kota dan turun di Stasiun Cikini.Untuk keberangkatan dari Tangerang, silakan transit di Stasiun Duri terlebih dahulu, lalu naik KRL kereta ke Stasiun Manggarai. Setelah itu, lanjutkan naik KRL tujuan Stasiun Jakarta Kota dan turun di Stasiun Cikini.Dari Stasiun Cikini ke Taman Ismail Marzuki, dapat jalan kaki dengan waktu tempuh sekitar 15 menit atau bisa juga menggunakan transportasi ojek online dengan waktu tempuh kurang lebih 4 menit.

    2. Cara ke Perpustakaan Jakarta Naik MRT

    Stasiun MRT terdekat dengan kawasan Taman Ismail Marzuki adalah Stasiun MRT Bundaran HI dengan jarak kurang lebih sekitar 2,7 kilometer.Silakan naik MRT dan turun di Stasiun Bundaran HIDari Stasiun MRT Bundaran HI ke Taman Ismail Marzuki, dapat dilanjut dengan menaiki transportasi ojek online dengan waktu tempuh kurang lebih 8 menit.

    3. Cara ke Perpustakaan Jakarta Naik Transjakarta

    Rute Transjakarta untuk menuju ke kawasan Taman Ismail Marzuki adalah koridor 5H jurusan Kampung Melayu – Tanah Abang atau koridor 6H jurusan Senen – Lebak Bulus.Bagi keberangkatan dari arah Jakarta Timur dapat menaiki Transjakarta koridor 5H. Sementara, dari arah Jakarta Pusat, dapat menaiki Transjakarta koridor 6H.Bagi keberangkatan dari arah Jakarta Barat, dapat menaiki Transjakarta koridor 2B jurusan Kalideres – Pulogadung. Transit di halte TransJakarta Senen, lalu naik Transjakarta koridor 6H.Bagi keberangkatan dari arah Jakarta Pusat, silakan naik Transjakarta dari halte Terminal Bus Tanjung Priok. Turun di halte Pasar Senen, lalu lanjut menaiki Transjakarta koridor 6H.Bagi keberangkatan dari arah Jakarta Selatan, dapat naik Transjakarta koridor 9 jurusan Pinang Ranti – Pluit, lalu turun di halte Kuningan Barat. Transit ke halte Kuningan Timur untuk menaiki Transjakarta koridor 6H.

    (kny/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Warga Harap Kabel Semrawut di Kuningan Jaksel Dirapikan: Biar Tak Bahaya

    Warga Harap Kabel Semrawut di Kuningan Jaksel Dirapikan: Biar Tak Bahaya

    Jakarta

    Gulungan kabel yang terpasang semrawut ditemukan di sejumlah titik di Jalan Kuningan Barat Raya, Jakarta Selatan (Jaksel). Warga berharap kabel-kabel semrawut tersebut dirapikan agar tidak membahayakan.

    Salah satu warga, Sumiyati (36), berharap kabel-kabel semrawut itu dapat dirapikan. Selain mengganggu pemandangan, menurutnya, kabel-kabel tersebut dikhawatirkan akan membahayakan warga sekitar.

    “Ya ke depannya kalau bisa ya harus rapi lah kalau masang itu kabel gitu biar dilihatnya biar enak gitu kan. Biar nggak membahayakan juga. Ngelihatnya kan warga kaya gimana gitu, banyak kabel kayak gitu, takut,” tutur Sumiyati saat ditemui di Jalan Kuningan Barat Raya, Sabtu (12/4/2025).

    Sumiyati mengatakan pada Jumat (11/4), ada petugas dari kelurahan dan PPSU yang datang merapikan kabel-kabel yang tergeletak di jalan. Meski sudah dirapikan, dia melihat beberapa kabel masih semrawut.

    “Tapi sering itu ya, kayak bener-benerin gitu, sering dibenerin kabel-kabel. Nggak-nggak sampai rapi, masih berantakan juga. Namanya kabelnya banyak. Kabelnya kan waktu itu banyak banget,” tutur Sumiyati.

    Warga lainnya Tono (45) juga berharap kabel-kabel yang semrawut dirapikan. Hal itu dilakukan agar kabel tidak mengganggu pemandangan dan tidak membahayakan warga karena potensi korsleting atau teresetrum listrik.

    Gulungan kabel semrawut di Jalan Kuningan Barat Raya, Jaksel ramai disorot. Semrawutnya kabel sampai membuat warga ngeri jika terjadi masalah kelistrikan. (Maulani M/detikcom)

    Salah satu pihak yang menyoroti semrawutnya gulungan kabel di tiang listrik tersebut ialah komika Soleh Solihun. Melalui akun media sosial X, Soleh Solihun dengan nada satire menyebut kabel semrawut tersebut sebagai ‘instalasi seni’.

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Kabel Semrawut Dirapikan

    Sementara itu dalam unggahan akun Instagram Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel), PPSU beserta Suku Dinas Bina Marga turun langsung membenahi tumpukan kabel yang tergeletak di jalanan. Pada unggahan itu Lurah Kuningan Barat, Isno Usnod mengatakan terdapat pemasangan kabel tanpa izin.

    “Dari vendor yang tidak kita ketahui dan tidak juga izin kepada kelurahan menyampaikan izin, mereka melakukan pekerjaan namun tidak dilakukan perapian terhadap kabel tersebut,” tutur Isno dalam unggahan di Instagram @kotajakartaselatan.

    Dalam video yang diunggah tersebut juga turut disertakan tangkapan layar (screenshot) cuitan dari Soleh Solihun soal keberadaan kabel semrawut di Jalan Kuningan Barat Raya.

    Isno juga mengatakan telah berkoordinasi dengan Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) dan Asosiasi Fiber Optik. Koordinasi itu dilakukan agar perusahaan dapat merapikan kabel semrawut yang dipasangnya.

    “Kita sudah koordinasi dengan Apjatel, Asosiasi Faber Optik, kemudian juga beberapa perusahaan yang ada di sekitar Jalan Kuningan Barat Raya untuk melakukan perapian terhadap kabel udara,” kata Isno.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Disindir Soleh Solihun, Pemkot Janji Urus Kabel Semrawut di Kuningan Jaksel
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 April 2025

    Disindir Soleh Solihun, Pemkot Janji Urus Kabel Semrawut di Kuningan Jaksel Megapolitan 12 April 2025

    Disindir Soleh Solihun, Pemkot Janji Urus Kabel Semrawut di Kuningan Jaksel
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kepala Suku Dinas (Kasudin) Bina Marga Jakarta Selatan Rifki Rismal mengaku masih mencari solusi untuk menangani
    kabel semrawut
    di Jalan Kuningan Barat Raya.
    “Sebenarnya ini (kabel semrawut) sedang dicarikan solusi untuk penyelesaiannya menggunakan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT),” kata Rifki saat dihubungi pada Sabtu (12/4/2025).
    Sebelum menerapkan solusi jangka panjang, Rifki menegaskan Sudin akan merapikan kabel yang berantakan tersebut.
    “Tapi untuk sementara kami tinjau terlebih dahulu dengan merapikan terlebih dahulu karena memang kabel-kabel yang menuju Gedung Cyber One sangatlah banyak,” jelas dia.
    Rifki juga mengungkapkan bahwa kabel-kabel yang semrawut tersebut sebelumnya telah dilaporkan oleh komedian dan aktivis
    Soleh Solihun
    .
    “Ini yang kemarin dilaporkan oleh Soleh Solihun adalah jaringan kabel yang menuju ke gedung Cyber One,” tuturnya.
    Kondisi kabel semrawut tersebut menjadi sorotan publik setelah foto-fotonya viral di media sosial X (dahulu Twitter), yang diunggah oleh @solehsolihun pada Kamis (10/4/2025).
    Dalam unggahan tersebut, kabel-kabel tampak jatuh dan berserakan di pinggir jalan, dengan titik terparah berada di depan warung masakan Padang dan toko material di ujung jalan yang mengarah ke Jalan Kapten Tendean.
    “‘Instalansi seni’ di Jl. Kuningan Barat Raya, Jaksel,” sindir Soleh dalam unggahannya di media sosial.
    Dinas Bina Marga Jakarta Selatan berkomitmen untuk segera merespons keluhan masyarakat terkait masalah ini demi menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tertib.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.