kab/kota: Kuningan Barat

  • Banjir Jakarta meluas hingga ke 42 RT Jaksel, Jaktim dan Jakbar

    Banjir Jakarta meluas hingga ke 42 RT Jaksel, Jaktim dan Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI menyebutkan, banjir meluas hingga ke 42 rukun tetangga (RT) di tiga wilayah Ibu Kota yakni Jakarta Selatan, Timur dan Barat, dengan ketinggian air bervariasi.

    “Data hingga pukul 18.00 WIB, banjir di 42 RT,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD Provinsi DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Selasa.

    Menurut dia, banjir yang terjadi di Jakarta dikarenakan hujan yang melanda menyebabkan kenaikan Pos Sunter Hulu siaga dua, Pos Angke Hulu waspada/siaga tiga, Pintu Air Karet waspada/siaga tiga dan menyebabkan terjadinya beberapa genangan.

    Ia mengatakan bahwa banjir terbanyak di Jakarta Selatan, yakni 18 RT dengan ketinggian air 30-85 sentimeter (cm).

    Kemudian, disusul Jakarta Timur sebanyak 15 RT, dengan ketinggian air mulai dari 40-90 cm dan Jakarta Barat di sembilan RT dengan rerata ketinggian air 50-70 cm.

    “Banjir dikarenakan hujan intensitas tinggi dan juga meluapnya beberapa sungai,” ujarnya.

    Adapun data wilayah terdampak sebagai berikut:

    Jakarta Barat terdapat sembilan RT yang terdiri:

    Kelurahan Kedaung Kali Angke delapan RT
    Ketinggian: 70 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi

    Kelurahan Joglo satu RT
    Ketinggian: 50 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi

    Jakarta Selatan terdapat 18 RT yang terdiri:

    Kelurahan Kuningan Barat tujuh RT
    Ketinggian: 85 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi

    Kelurahan Pela Mampang sembilan RT
    Ketinggian: 40 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Kelurahan Pancoran satu RT
    Ketinggian: 30 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi

    Kelurahan Bukit Duri satu RT
    Ketinggian: 40 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi

    Jakarta Timur terdapat 15 RT yang terdiri:

    Kelurahan Lubang Buaya empat RT
    Ketinggian: 90 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi

    Kelurahan Cipinang Muara dua RT
    Ketinggian: 70 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Sunter

    Kelurahan Tengah satu RT
    Ketinggian: 40 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi

    Kelurahan Cipinang Melayu delapan RT
    Ketinggian: 50 cm
    Penyebab: Luapan Kali Sunter

    BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan banjir dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Titik Banjir di Jakarta Meluas, 42 RT Masih Terendam

    Titik Banjir di Jakarta Meluas, 42 RT Masih Terendam

    Jakarta

    Sebanyak 42 RT di Jakarta masih kebanjiran malam ini akibat curah hujan tinggi sejak siang tadi. Tinggi banjir ada yang mencapai 90 cm.

    “BPBD mencatat saat ini terdapat 42 RT yang tergenang,” kata Kapusdatin BPBD DKI Jakarta Mohammad Yohan dalam keterangannya, Selasa (18/11/2025).

    Yohan menjelaskan banjir disebabkan curah hujan tinggi serta luapan Kali Krukut dan Sunter. Banjir per pukul 18.00 WIB itu terjadi di Kawasan Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur.

    Dia pun mengatakan banjir terparah berada di Kelurahan Lubang Buaya, Jakarta Timur yang merendam 4 RT. Ketinggian air mencapai 90 cm.

    Sejauh ini, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, dan Dinas Gulkarmat untuk menyedot genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama para lurah dan camat setempat. Genangan ditargetkan surut dalam waktu cepat.

    Berikut rincian titik banjir per hari ini pukul 18.00 WIB. Terdapat 42 RT yang terdiri dari:

    Jakarta Barat terdapat 9 RT yang terdiri:
    – Kel. Kedaung Kali Angke 8 RT
    Ketinggian: 70 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi

    Jakarta Selatan terdapat 18 RT yang terdiri:
    – Kel. Kuningan Barat 7 RT
    Ketinggian: 85 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi

    – Kel. Pela Mampang 9 RT
    Ketinggian: 40 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan luapan kali krukut

    – Kel. Pancoran 1 RT
    Ketinggian: 30 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi

    – Kel. Bukit Duri 1 RT
    Ketinggian: 40 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi

    Jakarta Timur terdapat 15 RT yang terdiri:
    – Kel. Lubang Buaya 4 RT
    Ketinggian: 90 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi

    *- Kel. Cipinang Muara 2 RT
    Ketinggian: 70 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Sunter

    – Kel. Tengah 1 RT
    Ketinggian: 40 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi

    – Kel. Cipinang Melayu 8 RT
    Ketinggian: 50 cm
    Penyebab: Luapan Kali Sunter.

    (bel/idn)

  • Polisi bantu cari anak yang hilang saat berenang di Kali Mampang

    Polisi bantu cari anak yang hilang saat berenang di Kali Mampang

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian membantu mencari anak berinisial A (16) yang menghilang saat berenang di Kali Mampang, RW 06 Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, sejak Rabu (29/10) sore sekitar pukul 17.00 WIB.

    “Kita lakukan upaya-upaya bersama tim gabungan dan SAR. Jadi, kita bersama di Kelurahan Kuningan Barat, baru melakukan upaya penyisiran terhadap korban yang kita belum tahu seperti apa nanti,” kata Kapolsek Mampang Prapatan Kompol Wahid Key kepada wartawan di Jakarta, Sabtu.

    Dia mengatakan sampai dengan saat ini, pihaknya masih melakukan penyisiran, sejak keluarga melaporkan kehilangan pada Jumat (31/10) lalu.

    Selain petugas, pihaknya juga menggunakan perahu karet dalam melakukan penyisiran.

    “Masih disisir. Jumat baru lapor, akhirnya baru dilakukan penyisiran pakai tiga perahu karet,” ucap Wahid.

    Dia menceritakan awalnya, pada Rabu (29/10) sore pukul 17.00 WIB, korban bersama temannya yang juga berinisial A sedang berenang di Kali Mampang.

    Rencananya, mereka melompat dari jembatan sampai jarak yang mereka tentukan. Namun ditunggu sampai maghrib, korban tak kunjung terlihat.

    “Gak ada kabar hari Rabu, Kamis, Jumat, baru dia cerita ke orang tuanya. Orang tuanya baru cek ke orang tua korban, baru lah dilaporkan ke RT, RW, lurah, dan ke kepolisian,” ujar Wahid.

    Hingga kini, sambung dia, kepolisian dan tim pencarian masih menyisir kali tersebut dengan radius hingga 500 meter. Nantinya, pihaknya juga melibatkan tim ahli.

    Korban A memiliki ciri tinggi badan 160 centimeter (cm), mengenakan kaos bola berwarna merah dan celana training. Sedangkan ciri khususnya, yakni terdapat bekas jahitan di kepala dan berambut ikal.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 54 RT di Jakarta masih kebanjiran

    54 RT di Jakarta masih kebanjiran

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkapkan bahwa banjir yang terjadi di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur semakin meluas, kini 54 Rukun Tetangga (RT ) terendam.

    “Hingga pukul 21.00 WIB kami mencatat saat ini genangan terjadi di 54 RT,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, pada Kamis sore banjir merendam 29 RT di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Kini data terakhir menunjukkan daerah yang terendam semakin meluas.

    Yohan mengatakan bahwa penyebab banjir, yaitu hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya mengakibatkan kenaikan Pos Sunter Hulu Waspada/Siaga 3 pada Kamis pukul 16.00 WIB.

    Kemudian Pos Pesanggrahan Waspada/Siaga 3 pada pukul 17.00 WIB dan Pintu Air Karet Waspada/Siaga 3 pukul 19.00 WIB.

    Adapun data wilayah terdampak sebagai berikut:

    Di Jakarta Selatan terdapat 53 RT yang kebanjiran, yaitu:

    Kelurahan Cilandak Barat: 1 RT
    Ketinggian: 80 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Kelurahan Pondok Labu: 1 RT
    Ketinggian: 30 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Kelurahan Cipete Utara: 3 RT
    Ketinggian: 160 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Kelurahan Petogogan: 26 RT
    Ketinggian: 30 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Kelurahan Bangka: 2 RT
    Ketinggian: 110 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Mampang

    Kelurahan Kuningan Barat 6 RT
    Ketinggian: 110 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Mampang

    Kelurahan Pela Mampang 9 RT
    Ketinggian: 90 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi

    Kelurahan Cilandak Timur: 3 RT
    Ketinggian: 130 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Kelurahan Kebagusan 2 RT
    Ketinggian: 50 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi

    Jakarta Timur terdapat 1 RT yang kebanjiran, yaitu:

    Kelurahan Tengah: 1 RT
    Ketinggian: 60 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kebutuhan AI Bikin Data Center Makin Penting untuk Indonesia

    Kebutuhan AI Bikin Data Center Makin Penting untuk Indonesia

    Jakarta

    Artificial Intelligence (AI) makin banyak dipakai di Indonesia. Kebutuhan membuat solusi AI membuat data center semakin penting di Tanah Air.

    Sejak Mei 2025, ada lagi data center baru di Indonesia yaitu JK1 Jakarta International Business Exchange (IBX) di Kuningan Barat, Jakarta Selatan dekat dengan Gedung Cyber 1. Ini adalah data center milik Equinix Indonesia, yang AI-Ready dan punya keunggulan interkoneksi.

    detikINET pun berkesempatan berkunjung ke data center ini pada Senin, 8 September 2025. Ini adalah gedung 8 lantai dengan kapasitas 1.600 kabinet dan 5.300 m² ruang kolokasi.

    Managing Director Equinix Indonesia, Haris Izmee menjelaskan JK1 adalah data center yang sejak awal disiapkan untuk beban kerja AI. Pembangunan Fase I adalah 2 data hall di 2 lantai, 2,4 megawatt dan 550 kabinet dengan pendingin air cooling untuk kebutuhan beban kerja AI.

    “Nanti di Fase II kita akan implementasikan liquid cooling, itu untuk AI workload yang jauh lebih advance,” ujarnya.

    Managing Director Equinix Indonesia, Haris Izmee Foto: Equinix Indonesia

    Pihaknya kata Haris, berkomitmen untuk bisa membawa teknologi terbaru data center ke Indonesia yaitu liquid cooling. Secara sederhana, prinsip liquid cooling adalah jalur air yang mendinginkan setiap rak yang ada di data center.

    Haris mengatakan tren AI membuat keberadaan data center semakin penting termasuk di Indonesia. Terjadi percepatan penggunaan AI untuk berbagai hal, yang pada kaitannya akan membutuhkan adanya data center.

    “Sekarang kita lihat kebanyakan AI masih di tahap LLM (Large Language Model) atau chat. Ke depannya kita bisa lihat ada kemungkinan penggunaan lebih banyak lagi,” jelas Hari.

    Penggunaan AI yang lebih advance di Indonesia kata Haris akan membutuhkan GPU yang jauh lebih besar dan lebih berat. Dampaknya, data center sudah pasti akan memakai power yang lebih tinggi dan juga pasti akan lebih panas.

    “Jadi kita akan perlu liquid cooling itu,” ujar Haris.

    Equinix Indonesia untuk itu memperhatikan betul soal efisiensi energi dan prinsip keberlanjutan untuk data center mereka. JK1 dirancang untuk mencapai efisiensi penggunaan energi (PUE) rata-rata sebesar 1,41 pada kondisi beban penuh. Fasilitas ini akan dioperasikan secara efisien sesuai dengan standar A1A yang diakui secara global dari American Society of Heating, Refrigerating and Air-Conditioning Engineers (ASHRAE).

    Haris pun menegaskan JK1 memiliki reliabilitas tinggi dengan up time mencapai 99,9999%. Mereka punya sistem berlapis untuk memastikan data center mereka tidak pernah mati listrik. Mereka antara lain punya back up power berupa 4 generator 2.000 kVA.

    Tidak ketinggalan soal talenta digital untuk data center JK1. Kata Haris saat ini JK1 dioperasikan oleh 20 orang sejak diresmikan bulan Mei 2025.

    “Memang mau cari talenta digital di Indonesia terutama untuk digital infrastructure atau data center nggak gampang. Sangat sedikit di Indonesia,” kata Haris.

    Equinix Indonesia berharap ke depan mereka bisa bekerja sama dengan universitas untuk sama-sama menyiapkan talenta digital data center. Mereka berencana untuk memperluas bangunan JK1. Dalam kapasitas penuh di masa depan, data center JK1 kata Haris akan butuh sampai 50 orang untuk operasional. Sementara untuk proses konstruksi dan desain, sudah ada ratusan SDM yang dipekerjakan.

    Data center JK1 dioperasikan oleh 20 talenta digital Foto: Equinix Indonesia

    Terbaru, Equinix Indonesia sedang menjajaki kerjasama dengan sejumlah pihak yang ingin mengembangkan solusi AI. Mereka pasti akan membutuhkan keberadaan data center untuk melatih solusi AI yang akan disiapkan.

    “Kita sekarang lagi dalam proses untuk memampukan mereka untuk bisa membuat solusi (AI-red) di atas infrastrukturnya kita. Kita berharap bisa membuat suatu solusi yang sangat relevan untuk konsumen-konsumen kita di Indonesia yang bisa pakai private cloud AI di Equinix,” papar Haris.

    Haris mengatakan pengembangan AI di Indonesia pasti butuh kolaborasi. Data center JK1 milik Equinix Indonesia membuka diri sepenuhnya untuk ruang kolaborasi itu.

    “Tidak ada satupun perusahaan yang bisa sendirian mengerjakan AI. Sudah pasti ada spesialisasinya. Yang masuk akal adalah kita harus berkolaborasi. Kita harus bikin ekosistem partner,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Siapkah Ekosistem AI Dukung Ekonomi Kreatif Indonesia?”
    [Gambas:Video 20detik]
    (fay/fyk)

  • Data Center Canggih JK1 dari Equinix, AI-Ready dan Interkoneksi Mumpuni

    Data Center Canggih JK1 dari Equinix, AI-Ready dan Interkoneksi Mumpuni

    Jakarta

    Keberadaan data center semakin semarak di Indonesia. Kini ada lagi JK1 dari Equinix Indonesia, sebuah data center yang AI-Ready dan punya keunggulan interkoneksi.

    detikINET pun berkesempatan berkunjung ke data center JK1 Jakarta International Business Exchange (IBX) di Kuningan Barat, Jakarta Selatan dekat dengan Gedung Cyber 1. Gedung 8 lantai ini berkapasitas 1.600 kabinet dan 5.300 m² ruang kolokasi.

    Managing Director Equinix Indonesia, Haris Izmee mengatakan Equinix sebagai perusahaan global sudah beroperasi sejak 1998. Selama 27 tahun mereka sudah mengembangkan lebih dari 270 data center di 36 negara, termasuk JK1 di Jakarta yang beroperasi sejak 15 Mei 2025.

    Indonesia sangat menarik di mata Equinix global karena populasi terbesar keempat dunia dengan pertumbuhan ekonomi digital tercepat di Asia Tenggara. Equinix Indonesia punya visi menjadi tulang punggung ekonomi digital di Indonesia melalui data center JK1.

    “Jadi kita bukan hanya mau masuk di Indonesia itu sebagai data center saja, tapi kita mau masuk sebagai infrastruktur digitalnya untuk Indonesia,” kata Haris kepada detikINET, Senin (8/9/2025).

    Managing Director Equinix Indonesia, Haris Izmee (Foto: Equinix Indonesia)

    Untuk itu Equinix menawarkan sejumlah keunggulan. Haris mengatakan Equinix adalah ekosistem interkoneksi terbesar di dunia dengan 492 ribu partisipan di seluruh dunia, tersebar di 270 data center. Dari total data center, sebanyak 210 data center ada di kota pusat ekonomi dunia seperti New York, Dubai, Singapura dan London. Beberapa bursa efek dunia seperti di Singapura (SGX), New York (NYSE), London (LSE) memakai Equinix.

    “JK1 saja sebelum diluncurkan sudah ada 50 konsumen. Jadi banyak yang berminat untuk masuk ke ekosistem interkoneksi kita,” kata Haris.

    Untuk data center JK1, Jakarta International Business Exchange (IBX), Equinix pun merancangnya dengan canggih. Tantangan lokasi terbatas di pusat kota membuat JK1 harus dibangun vertikal. Lokasi pun strategis karena sangat dekat dengan Gedung Cyber 1.

    “Gedung Cyber 1 itu adalah ekosistem internet exchange paling padat di Indonesia bahkan Asia Tenggara. Konsumen kita butuh latensi yang sangat bagus, jadi kita harus dekat dengan internet exchange yang adalah Gedung Cyber 1,” jelasnya.

    Haris menjelaskan JK1 adalah data center yang sejak awal disiapkan untuk beban kerja Artificial Intelligence (AI). Pembangunan Fase I adalah 2 data hall di 2 lantai, 2,4 megawatt dan 550 kabinet dengan pendingin air cooling untuk kebutuhan beban kerja AI.

    Suasana ruang data center JK1 milik Equinix Indonesia (Foto: Equinix Indonesia)

    “Nanti di fase kedua kita akan implementasikan liquid cooling yang jauh lebih advance,” ujarnya.

    Melalui JK1, Equinix menawarkan produk berupa data center dan interkoneksi. Salah satu fitur unggulan dalam interkoneksi mereka adalah Equinix Fabric. Ini adalah global network services dimana konsumen bisa terhubung dengan semua lokasi Equinix di seluruh dunia untuk membuka infrastruktur baru dalam hitungan menit. Selain itu, mereka juga masih punya layanan interkoneksi Equinix Internet Access dan Equinix Internet Exchange.

    “Dulu mau buka infrastruktur baru di luar negeri butuh waktu berbulan-bulan, sekarang hanya perlu beberapa menit saja. Di-setting di portal, sudah bisa langsung dipakai. Itulah salah satu keunggulan Equinix,” kata Haris.

    Di Indonesia, klien Equinix antara lain Telin dan Tokopedia. Sementara itu di global, klien Equinix antara lain Zoom dan Netflix.

    (fay/fyk)

  • 62 RT di Jakarta Terendam Banjir Pagi Ini Hingga 1,6 Meter

    62 RT di Jakarta Terendam Banjir Pagi Ini Hingga 1,6 Meter

    JAKARTA – Hujan yang mengguyur Jakarta sejak Senin, 7 Juli mengakibatkan sejumlah wilayah terendam banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, sebanyak 67 RT terdampak banjir pagi ini.

    “Info genangan pukul 09.00 WIB, BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 67 RT,” tutur Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangannya, Selasa, 8 Juli.

    Pagi ini, banjir melanda 12 RT di Jakarta Barat, 23 RT di Jakarta Selatan, 30 RT di Jakarta Timur, dan 2 RT di Jakartw Utara. Titik banjir paling parah berada di Kelurahan Cililitan dengan ketinggian air mencapai 1,6 meter.

    Selain itu, terdapat 3 ruas jalan yang tergenang, yakni Jalan Adi Karya, Kel. Kedoya Selatan dengan ketinggian air mencapai 40 sentimeter; Jalan Bojong Indah Raya, Kel. Rawa Buaya, Jakarta Barat dengan ketinggian 30 sentimeter, dan Jalan Raya Daan Mogot KM 11, Kel. Kedaung Kali Angke dengan ketinggian 20 sentimeter.

    Banjir Jakarta kali ini terjadi akibat sejumlah faktor, yakni hujan deras yang mengguyur, kiriman air dari hulu yang menyebabkan sungai/kali meluap, dan pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase Perigee dan Bulan Baru yang mengakibatkan banjir pesisir atau rob.

    Saat ini, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas.

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat. BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan,” jelas Isnawa.

    Lebih rinci, berikut adalah titik-titik banjir Jakarta per pukul 09.00 WIB:

    1. Jakarta Barat terdapat 12 RT yang terdiri:

    *Kel. Duri Kosambi: 1 RT

    *Ketinggian: 40 cm

    *Penyebab: luapan Kali Angke

    *Kel. Kedaung Kali Angke: 4 RT

    *Ketinggian: 30 cm

    *Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Cengkareng

    *Kel. Rawa Buaya: 3 RT

    *Ketinggian: 30 s.d 80 cm

    *Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    *Kel. Semanan : 1 RT

    *Ketinggian: 30 cm

    *Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Semanan

    *Kel. Joglo : 1 RT

    *Ketinggian: 30 cm

    *Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Gebyuran

    *Kel. Kembangan Selatan: 1 RT

    *Ketinggian: 40 cm

    *Penyebab: luapan Kali Angke

    *Kel. Kembangan Utara: 1 RT

    *Ketinggian: 60 cm

    *Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    2. Jakarta Selatan terdapat 23 RT yang terdiri:

    *Kel. Bangka: 2 RT

    *Ketinggian: 80 cm

    *Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Mampang

    *Kel. Kuningan Barat : 6 RT

    *Ketinggian: 30 s.d 50 cm

    *Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    *Kel. Pela Mampang : 9 RT

    *Ketinggian: 60 cm

    *Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Mampang

    *Kel. Rawa Jati: 3 RT

    *Ketinggian: 30 cm

    *Penyebab: luapan Kali Ciliwung

    *Kel. Jati Padang : 3 RT

    *Ketinggian: 70cm

    *Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan PHB GG Saiman

    3. Jakarta Timur terdapat 30 RT yang terdiri:

    *Kel. Bidara Cina: 14 RT

    *Ketinggian: 80 cm

    *Penyebab: luapan Kali Ciliwung

    *Kel. Kampung Melayu: 4 RT

    *Ketinggian: 60 cm

    *Penyebab: luapan Kali Ciliwung

    *Kel. Balekambang: 2 RT

    *Ketinggian: 30 cm

    *Penyebab: curah hujan tinggi

    *Kel. Cawang: 7 RT

    *Ketinggian: 50 s.d 70 cm

    *Penyebab: luapan Kali Ciliwung

    *Kel. Cililitan: 3 RT

    *Ketinggian: 160 cm

    *Penyebab: luapan Kali Ciliwung

    4. Jakarta Utara terdapat 2 RT yang terdiri:

    * Kel. Kapuk Muara : 2 RT

    *Ketinggian: 65 cm

    *Penyebab: curah hujan tinggi dan rob

  • Banjir di Jakarta kembali meluas pada Selasa pagi

    Banjir di Jakarta kembali meluas pada Selasa pagi

    Banjir di wilayah Kebon Pala, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (8/7/2025) pukul 03.00 WIB. (ANTARA/Siti Nurhaliza)

    Banjir di Jakarta kembali meluas pada Selasa pagi
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 08 Juli 2025 – 10:25 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan banjir di Jakarta kembali meluas, dari sebelumnya menggenangi 35 Rukun Tetangga (RT) yang berada di Jakarta Barat, Timur, Selatan, dan Utara, kini bertambah menjadi 46 RT.

    “Data per pukul 06.00 WIB genangan terjadi di 46 RT,” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Selasa.

    Data yang dikeluarkan oleh BPBD DKI Jakarta pada Selasa pukul 05.00 WIB banjir terjadi di 35 RT yang terdiri dari Jakarta Barat sebanyak tujuh RT, satu RT di Jakarta Timur, 25 RT di Jakarta Selatan dan dua RT di Jakarta Utara.

    Kemudian data terkini atau Selasa 06.00 WIB banjir meluas hingga mengakibatkan 46 RT di daerah itu terendam dengan perincian Jakarta Barat 10 RT, Jakarta Timur sembilan RT, Jakarta Selatan 25 RT, dan Jakarta Utara dua RT.

    Banjir yang terjadi di Jakarta Barat, Timur, dan Selatan dikarenakan hujan intensitas tinggi yang terjadi pada Senin sore hingga malam serta meluapnya sejumlah sungai yang melintasi kawasan tersebut.

    Sementara untuk di Jakarta Utara, banjir disebabkan hujan intensitas tinggi dan juga adanya banjir rob di kawasan pesisir Jakarta itu.

    BPBD mendata untuk ketinggian air mulai dari 30 sentimeter (cm) hingga 1,3 meter.

    Berikut data 46 RT yang masih terendam banjir:

    Jakarta Barat terdapat 10 RT yang terdiri:

    – Kelurahan (Kel.) Duri Kosambi: 1 RT
    *Ketinggian: 40 cm
    *Penyebab: Luapan Kali Angke

    – Kel. Kedaung Kali Angke: 4 RT
    *Ketinggian: 50 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Cengkareng

    – Kel. Rawa Buaya: 1 RT
    *Ketinggian: 40 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Semanan

    – Kel. Semanan : 1 RT
    *Ketinggian: 30 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Semanan

    – Kel. Joglo : 1 RT
    *Ketinggian: 30 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Gebyuran

    – Kel. Kembangan Selatan: 1 RT
    *Ketinggian: 30 cm
    *Penyebab: Luapan Kali Angke

    – Kel. Kembangan Utara: 1 RT
    *Ketinggian: 60 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Angke

    Jakarta Selatan terdapat 25 RT yang terdiri:

    – Kel. Bangka: 2 RT
    *Ketinggian: 100 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Krukut

    – Kel. Kuningan Barat : 7 RT
    *Ketinggian: 95 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Krukut

    – Kel. Pela Mampang : 9 RT
    *Ketinggian: 60 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Krukut

    – Kel. Duren Tiga: 4 RT
    *Ketinggian: 130 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Mampang

    – Kel. Jati Padang : 3 RT
    *Ketinggian: 85 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan PHB GG saiman

    Jakarta Timur terdapat 9 RT yang terdiri:

    – Kel. Kampung Melayu: 4 RT
    *Ketinggian: 60 cm
    *Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Balekambang: 2 RT
    *Ketinggian: 40 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi

    Kel. Cililitan: 3 RT
    *Ketinggian: 120 cm
    *Penyebab; Luapan Kali Ciliwung

    Jakarta Utara terdapat 2 RT yang terdiri:

    – Kel. Kapuk Muara : 2 RT
    *Ketinggian: 65 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan ROB

    Sumber : Antara

  • Jakarta Kembali Dikepung Banjir, Berikut Sebarannya – Page 3

    Jakarta Kembali Dikepung Banjir, Berikut Sebarannya – Page 3

    Jakarta Barat: 12 RT

    • Kelurahan Duri Kosambi: 1 RT

    Ketinggian: 40 cm

    Penyebab: Luapan Kali Angke

    • Kelurahan Kedaung Kali Angke: 4 RT

    Ketinggian: 30 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Cengkareng

    • Kelurahan Rawa Buaya: 3 RT

    Ketinggian: 30–80 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    • Kelurahan Semanan: 1 RT

    Ketinggian: 30 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Semanan

    • Kelurahan Joglo: 1 RT

    Ketinggian: 30 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Gebyuran

    • Kelurahan Kembangan Selatan: 1 RT

    Ketinggian: 40 cm

    Penyebab: Luapan Kali Angke

    • Kelurahan Kembangan Utara: 1 RT

    Ketinggian: 60 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    Jakarta Selatan: 23 RT

    • Kelurahan Bangka: 2 RT

    Ketinggian: 80 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Mampang

    • Kelurahan Kuningan Barat: 6 RT

    Ketinggian: 30–50 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    • Kelurahan Pela Mampang: 9 RT

    Ketinggian: 60 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Mampang

    • Kelurahan Rawa Jati: 3 RT

    Ketinggian: 30 cm

    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    • Kelurahan Jati Padang: 3 RT

    Ketinggian: 70 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan PHB Gg. Saiman

     

  • Sebanyak 35 RT di Jakarta masih tergenang hingga Selasa pagi

    Sebanyak 35 RT di Jakarta masih tergenang hingga Selasa pagi

    Warga membersihkan rumahnya saat banjir merendam kawasan permukiman di Kramat Jati, Cawang, Jakarta, Senin (7/7/2025). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat pada Senin (7/7) pukul 06.00 WIB sebanyak 109 rukun tetangga (RT) masih terendam banjir yang berangsung surut di wilayah Jakarta Barat, Timur, Pusat, dan Selatan akibat tingginya intensitas hujan dan meluapnya sejumlah aliran sungai di Jakarta. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/bar

    Sebanyak 35 RT di Jakarta masih tergenang hingga Selasa pagi
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 08 Juli 2025 – 08:12 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 35 rukun tetangga (RT) masih tergenang air hingga Selasa pukul 05.00 WIB, imbas dari hujan intens dan pasang air laut maksimum sejak Senin (7/7).

    Kondisi ini dipicu oleh kombinasi cuaca ekstrem dan peringatan dini banjir pesisir (rob) yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akibat fase Bulan Baru dan Perigee yang memperkuat pasang maksimum air laut.

    BPBD DKI mencatat genangan tersebar di empat wilayah kota, dengan rincian terbanyak berada di Jakarta Selatan sebanyak 25 RT. Sementara Jakarta Barat mencatatkan 7 RT terdampak, Jakarta Utara 2 RT, dan Jakarta Timur 1 RT.

    Di Jakarta Selatan, kelurahan yang terdampak paling parah adalah Duren Tiga dengan genangan setinggi 130 cm akibat luapan Kali Mampang, disusul Kuningan Barat (95 cm), Jati Padang (85 cm), dan Pela Mampang (60 cm).

    Sementara itu, di Jakarta Barat, genangan mencapai 50 cm di Kedaung Kali Angke akibat curah hujan tinggi dan luapan Kali Cengkareng.

    Jakarta Utara juga mengalami genangan setinggi 65 cm di Kelurahan Kapuk Muara, yang disebabkan oleh kombinasi hujan dan rob.

    Sebanyak enam titik pengungsian telah disiapkan untuk menampung warga terdampak. Di antaranya adalah Masjid Al Mujahidin di Kelurahan Jati Padang yang saat ini menampung 140 jiwa, serta Mushola Al Inayah di Pejaten Barat yang menampung 60 jiwa.

    Tiga ruas jalan di Jakarta Barat juga masih tergenang, yakni Jl. Adi Karya (40 cm), Jl. Bojong Indah Raya (30 cm), dan Jl. Raya Daan Mogot KM 11 (20 cm), yang turut mengganggu mobilitas warga.

    Meski demikian, BPBD juga melaporkan genangan sudah surut di sejumlah wilayah, termasuk 40 RT di Kelurahan Petogogan, serta di Kelurahan Kebon Jeruk, Cipete Utara, Jagakarsa, dan Cilandak Timur.

    Beberapa ruas jalan yang sebelumnya tergenang juga sudah dinyatakan kering, seperti Jl. H.R. Rasuna Said (Kel. Guntur), Jl. Gaya Motor Raya dan Jl. Gaya Motor 2 (Kel. Sungai Bambu), serta Jl. Perumahan Green Garden (Kel. Kedoya Utara).

    BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel ke seluruh wilayah terdampak untuk memantau kondisi dan berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Gulkarmat guna melakukan penyedotan air serta memastikan saluran air berfungsi normal.

    “Penanganan kami lakukan secara terpadu bersama lurah, camat, dan instansi terkait. Genangan ditargetkan surut dalam waktu cepat,” tulis keterangan resmi BPBD.

    BPBD mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi genangan dan segera melapor ke layanan darurat 112 yang beroperasi 24 jam tanpa biaya.

    Sumber : Antara