Serba-serbi Makan Bergizi Gratis di Kulon Progo, dari Kehabisan, “Omprengan” Bau dan Nasi Keras
Tim Redaksi
KULON PROGO, KOMPAS.com
– Program
makan bergizi gratis
(MBG) yang diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto di Kabupaten
Kulon Progo
, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), baru berjalan selama tiga hari, dari Senin (13/1/2025) hingga Rabu (15/1/2025).
Program ini menyasar 41 sekolah di tiga kalurahan di Kapanewon Sentolo, yaitu Sukoreno, Demangrejo, dan Sentolo, dengan total 2.268 pelajar dari tingkat PAUD hingga SMP.
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berkantor di Sukoreno bertanggung jawab atas pelaksanaan MBG di tiga desa tersebut.
Makanan disajikan menggunakan nampan piring
stainless steel
lima sekat atau piring omprengan, dengan menu yang berbeda setiap harinya.
SPPG merupakan perpanjangan tangan dari Badan Gizi Nasional (BGN) yang menyelenggarakan program makan gratis di seluruh Indonesia.
Namun, pelaksanaan MBG di Kulon Progo tidak berjalan tanpa kendala.
Beberapa masalah muncul, mulai dari keterlambatan pengiriman makanan hingga keluhan mengenai kualitas makanan yang disajikan.
Pada hari pertama MBG, ada sekolah yang tidak kebagian makanan.
SMP Negeri 1 Sentolo dengan total 381 pelajar sejatinya menerima makan gratis, Senin (13/1/2025).
Sekolah telah mengumumkan pelajar tidak perlu bawa bekal, selain sendok dan garpu. Kenyataan berkata lain, penantian sejak pagi tanpa kepastian.
Menjelang siang, masuk pesan singkat kalau sekolah ini tidak kebagian makanan dengan alasan yang tidak pasti.
Para pelajar yang sudah menunggu lantas pulang tanpa menunggu makanan tiba.
“Kami menerima pesan WA, katanya batal dengan alasan
crowded
,” kata Sudaryanta, Wakil Kepala SMP Sentolo, saat ditemui di sekolahnya.
Di tempat lain pada hari pertama MBG, sebanyak 145 siswa sekolah dasar (SD) negeri Semen makan bersama di waktu istirahat siang sebelum shalat dzuhur.
Pihak sekolah menemukan ada beberapa anak di kelas berbeda, yang pilih-pilih makanan.
Ada yang tidak suka sayur di salah satu kelas, ada yang tidak suka daging ayam di kelas lain. Sekolah tetap memotivasi pelajar untuk mau memakannya sampai habis.
Kepala SD Semen, Murtinah meyakini, makan bersama bisa mengubah sikap pilih-pilih makanan pada anak.
Makan bersama sekaligus jadi edukasi bagi pelajar tentang makan ini tidak hanya soal gratis dan kenyang, namun memiliki maksud penambahan nilai kandungan gizi untuk pertumbuhan.
“Anak yang tidak suka sayur mudah-mudahan karena makan bersama sehingga terpancing anak senang. Anak disadarkan kalau makan itu bukan berdasar kesukaan tapi berdasar kebutuhan gizi dalam diri kita,” kata Murtinah.
Hari kedua MBG, Selasa (14/1/2025), pelajar SM Negeri 1 Sentolo untuk kali pertama menerima makan gratis. Mereka makan bersama pukul 10.00 WIB, waktu istirahat.
Beberapa pelajar mengeluh bau amis pada wadah makanan yang terbuat dari
stainless steel
.
Beberapa pelajar mengaku
omprengan
seperti bau cucian piring.
Mereka tetap makan sampai habis menu hari itu, nasi, sayur jipang, tahu, telor dan pisang, meski disertai aroma wadah tidak segar.
Ada satu siswa yang mengaku tidak makan meski menunya menggugah selera.
“Kemarin bahkan tidak saya makan. (Soalnya) tempat makannya bau amis, seperti bau tempat cuci. Tidak saya coba. Waktu itu menunya tahu dan telor. Sayurnya lupa apa,” kata Raka, pelajar kelas IX sekolah menengah pertama negeri (SMPN) 1 Sentolo, Rabu (15/1/2025).
Situasi berbeda MBG pada hari ketiga. Wadah makanan tidak beraroma dan terasa bersih.
Raka dan para siswa mengaku menghabiskan makanan hari ini dengan nikmat.
Beberapa pelajar di SMP Sentolo mengaku nasi keras disajian makanan pada hari kedua MBG, Selasa (14/1/2025).
Hari itu, sekolah menerima menu nasi, telur, tumis labu hijau, tahu, dan buah pisang.
Beberapa pelajar tidak suka dengan nasi yang masih terasa keras. Sementara siswa lain ada yang mengeluh lauk tahu terasa kecut.
“Bukan karena rusak atau dalam kondisi buruk. Bukan yang seperti itu, karena kalau basi atau seperti itu pasti ada keluhan kesehatan hari ini, tapi kenyataannya semuanya sehat,” kata Sudaryanta.
Keluhan sampai pada guru, lantas diteruskan pada petugas distribusi makanan yang mengantar jemput wadah makanan.
Keluhan agaknya didengar. Makanan hari ketiga, nasi lebih pulen, semua pelajar memakan menu MBG hari ini.
“Saya sampaikan kalau masak nasi lebih pulen lagi. Dan hari ini lebih baik,” kata Sudaryanta.
Pembelajaran di sekolah taman kanak-kanak atau pendidikan usia dini (PAUD) tidak seperti sekolah pada jenjang di atasnya.
Pada PAUD Sadewa di dusun Sukoponco, Sukoreno, pembelajaran berlangsung pada hari Selasa, Rabu dan Kamis, dari pukul 09.00-11.00 WIB.
Sadewa memiliki 19 siswa sebagai penerima MBG.
Meski sekolah hanya tiga hari dalam sepekan, SPPG mengirim 19 porsi makanan pada hari Senin hingga Jumat. Pada hari PAUD tidak ada pembelajaran, MBG tetap berlangsung.
Guru PAUD, Rahayu mengungkapkan, ia mengabarkan melalui pesan singkat agar orangtua membawa wadah sendiri untuk mengambil makanan bergizi gratis di sekolah.
Makanan bisa dibawa pulang dimakan pelajar ketika di rumah.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Kulon Progo
-
/data/photo/2025/01/13/67853895f32e6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Serba-serbi Makan Bergizi Gratis di Kulon Progo, dari Kehabisan, "Omprengan" Bau dan Nasi Keras Regional 16 Januari 2025
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3450997/original/006966900_1620374194-goa-kiskendo-geoheritage.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Wisata Gua Kiskendo Hadirkan Perpaduan Geologi dan Mitologi Jawa
Liputan6.com, Yogyakarta – Gua Kiskendo di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi bukti pertemuan antara kekayaan geologi dan warisan budaya Jawa. Destinasi wisata yang berada di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut ini menyimpan formasi batuan berusia jutaan tahun sekaligus cerita pewayangan yang telah dilestarikan selama berabad-abad.
Mengutip dari berbagai sumber, tempat ini terletak di Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Girimulyo, gua yang ditemukan pada tahun 1820. Tempat ini memiliki kedalaman mencapai 1,5 kilometer.
Gua Kiskendo mulai dibuka secara resmi sebagai destinasi wisata oleh Dinas Pariwisata DIY pada tahun 1987, sebelum pengelolaannya dialihkan kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo pada 2005. Menurut Peta Geologi Lembar Yogyakarta yang disusun Rahardja dan tim pada tahun 1995, Gua Kiskendo merupakan bagian dari Formasi Jonggrangan.
Formasi ini terdiri dari berbagai jenis batuan seperti konglomerat, napal tufan, dan batupasir gampingan. Struktur geologis gua ini juga mencakup sisipan lignit, batu gamping berlapis, dan batugamping koral.
Keunikan geologi Gua Kiskendo terletak pada pertemuan dua formasi batuan berbeda umur yang tidak selaras. Formasi pertama adalah Old Andesite Formation berupa batuan andesit yang terbentuk sekitar 23-15 juta tahun lalu.
Formasi kedua adalah batu gamping dari Formasi Jonggrangan yang berusia sekitar 15-5 juta tahun lalu. Nilai sejarah gua ini diperkaya dengan kisah pewayangan yang divisualisasikan melalui relief di area pintu masuk.
Relief tersebut menggambarkan pertempuran antara Mahesa Sura, raja Kerajaan Kiskendha, dan patihnya Lembu Sura melawan dua kesatria wanara bersaudara, Subali dan Sugriwa. Pertarungan ini terjadi saat kedua wanara tersebut menjalankan perintah para dewa untuk menyelamatkan Dewi Toro yang diculik Mahesa Sura.
Pengelola Gua Kiskendo menyediakan pemandu wisata untuk memastikan keselamatan pengunjung selama menjelajahi lorong-lorong gua. Area wisata ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung seperti lahan parkir, pendopo untuk beristirahat, masjid, dan toilet umum. Wisatawan dapat mengakses seluruh fasilitas dan menikmati pesona gua dengan membayar tiket masuk seharga Rp10.000.
Penulis: Ade Yofi Faidzun
-

Kemenperin Dukung InJourney Kembangkan Kawasan Aerotropolis
Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mendukung rencana InJourney Aviation Services (IAS) dalam mengembangkan kawasan aerotropolis, yang mengintegrasikan bandar udara dengan kawasan di sekitarnya, termasuk industri, hunian, pergudangan, tempat pertemuan, dan usaha ritel.
“Sejatinya pemerintah mendukung inisiasi IAS ini, karena harapannya ekosistem tersebut ikut mendorong dan menggerakkan berbagai sektor industri, khususnya industri kargo dan logistik,” kata Wamen Faisol di Jakarta, Senin (13/1/2025).
Wamenperin Faisol mengatakan, kehadiran kawasan aerotropolis memungkinkan bertumbuhnya klaster bisnis baru yang menjanjikan, serta memiliki efek berkesinambungan ekonomi yang luas, seiring dengan mudahnya konektivitas barang dan manusia.
Ia mengatakan, apabila dilihat dari sisi investasi, kawasan itu memiliki sejumlah keunggulan, seperti sarana transportasi yang sudah tersedia dan terintegrasi dengan jalan yang sudah memadai.
“Selain itu, ada dukungan infrastruktur, baik untuk memenuhi kebutuhan air maupun listrik yang memang sudah bagus. Keunggulan itu harus disebutkan dalam rencana pengembangan kawasannya, karena nggak banyak yang punya seperti ini,” ujar Wamenperin.
Lebih lanjut, Direktur Utama IAS, Dendi Tegar Danianto mengatakan, pihaknya sebagai mitra pemerintah telah mengantongi pengalaman panjang selama 5 tahun terakhir di industri logistik dan terminal kargo.
Adapun saat ini, terdapat sembilan kargo hub (air cargo hub) besar dan 39 terminal kargo yang dikelola IAS di seluruh Indonesia, guna memenuhi kebutuhan distribusi industri, baik skala domestik, ekspor maupun impor
Sementara, guna mengoptimalkan keberadaan air cargo hub ini, pihaknya berencana membangun kawasan aerotropolis seluas 80 hektare di Bandar Udara Internasional Yogyakarta.
“Nanti gudang ini akan dekat dan memiliki akses khusus ke bandara, dekat dengan pusat MICE untuk pameran, jadi akan menjadi one single area untuk meningkatkan perekonomian di Kulon Progo,” ujar Hendi.
Diketahui, pasar logistik global diperkirakan mencapai US$12,68 triliun pada 2025. Tren positif ini mengikuti pertumbuhan e-commerce yang diprediksi sebesar US$7,4 triliun di periode yang sama, sehingga membutuhkan inovasi di sektor logistik yang lebih efisien.
-

Wamenperin dukung InJourney kembangkan kawasan aerotropolis
Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mendukung rencana InJourney Aviation Services (IAS) dalam mengembangkan kawasan aerotropolis, yang mengintegrasikan bandar udara dengan kawasan di sekitarnya, termasuk industri, hunian, pergudangan, tempat pertemuan, dan usaha ritel.
“Sejatinya pemerintah mendukung inisiasi IAS ini, karena harapannya ekosistem tersebut ikut mendorong dan menggerakkan berbagai sektor industri, khususnya industri kargo dan logistik,” kata Wamen Faisol di Jakarta, Senin.
Wamenperin Faisol mengatakan, kehadiran kawasan aerotropolis memungkinkan bertumbuhnya klaster bisnis baru yang menjanjikan, serta memiliki efek berkesinambungan ekonomi yang luas, seiring dengan mudahnya konektivitas barang dan manusia.
Ia mengatakan, apabila dilihat dari sisi investasi, kawasan itu memiliki sejumlah keunggulan, seperti sarana transportasi yang sudah tersedia dan terintegrasi dengan jalan yang sudah memadai.
“Selain itu, ada dukungan infrastruktur, baik untuk memenuhi kebutuhan air maupun listrik yang memang sudah bagus. Keunggulan itu harus disebutkan dalam rencana pengembangan kawasannya, karena nggak banyak yang punya seperti ini,” ujar Wamenperin.
Lebih lanjut, Direktur Utama IAS, Dendi Tegar Danianto mengatakan, pihaknya sebagai mitra pemerintah telah mengantongi pengalaman panjang selama lima tahun terakhir di industri logistik dan terminal kargo.
Adapun saat ini, terdapat sembilan kargo hub (air cargo hub) besar dan 39 terminal kargo yang dikelola IAS di seluruh Indonesia, guna memenuhi kebutuhan distribusi industri, baik skala domestik, ekspor maupun impor
Sementara, guna mengoptimalkan keberadaan air cargo hub ini, pihaknya berencana membangun kawasan aerotropolis seluas 80 hektare di Bandar Udara Internasional Yogyakarta.
“Nanti gudang ini akan dekat dan memiliki akses khusus ke bandara, dekat dengan pusat MICE untuk pameran, jadi akan menjadi one single area untuk meningkatkan perekonomian di Kulon Progo,” ujar Hendi.
Diketahui, pasar logistik global diperkirakan mencapai 12,68 triliun dolar AS pada tahun 2025. Tren positif ini mengikuti pertumbuhan e-commerce yang diprediksi sebesar 7,4 triliun dolar AS di periode yang sama, sehingga membutuhkan inovasi di sektor logistik yang lebih efisien.
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2025 -

Gempa Bumi Magnitudo 4,4 Guncang Yogyakarta Hari Ini, Disebabkan Aktivitas Sesar Laut
Bisnis.com, JAKARTA — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG melaporkan gempa bumi magnitudo 4,4 telah mengguncang Bantul, Yogyakarta pada hari ini, 12 Januari 2025.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan gempa bumi itu berada di laut pada jarak 43 km arah Barat Daya Bantul, DIY dengan kedalaman 20 km.
“Hari Minggu, 12 Januari 2025 pukul 09.52.08 WIB wilayah Bantul, DIY dan sekitarnya diguncang gempabumi tektonik,” ujar Daryono dalam keterangan tertulis, Minggu (12/1/2025).
Berdasarkan analisis BMKG, Daryono mengatakan bahwa gempa bumi ini berjenis dangkal yang disebabkan oleh aktivitas sesar laut.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar di laut,” tambahnya.
Adapun, sebaran guncangan ini dirasakan di daerah Kulon Progo, Sleman, Kota, Bantul, Gunungkidul, Pacitan, Trenggalek, Tulungaguang dengan level II-III MMI atau gerakan terasa seperti truk yang melintas.
Di samping itu, Daryono menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan akibat gempa tersebut.
“Hingga hari Minggu, 12 Januari 2025 pukul 10.06 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 2 kali gempabumi susulan,” pungkasnya.
-

Main Dekat Rel, ABG Bantul Tewas Tertabrak KA Bandara di Kulon Progo
Jakarta –
ABG laki-laki berinisial AW (17) asal Bantul tewas setelah tertemper Kereta Api (KA) Bandara YIA di jalur rel ruas Sentolo, Kulon Progo. Polisi menyebut insiden ini terjadi ketika korban sedang bermain di sekitar lokasi dan tidak sadar jika ada KA yang melintas.
Kasi Humas Polres Kulon Progo, AKP Triatmi Noviartuti, menyebut peristiwa ini bermula saat AW bersama satu temannya, laki-laki usia 16 tahun warga sekitar lokasi sedang menghabiskan akhir pekan di wilayah Sentolo.
“Korban dan saksi 1 (teman korban) adalah santri pondok di Yogyakarta dan pulang ke rumah saksi 1 pada Sabtu sekira pukul 11.30 WIB,” kata Novi saat dimintai konfirmasi wartawan, dilansir detikJogja, Malam (12/1/2025).
Novi mengatakan korban dan temannya lalu bermain di area jembatan perlintasan KA wilayah Sukoreno, Kapanewon Sentolo, Kulon Progo, pada Sabtu sore. Diduga korban bermain terlalu dekat dengan rel dan tidak sadar jika ada KA Bandara 589 A sedang melintas dari arah timur ke barat, atau Stasiun Yogyakarta menuju Bandara YIA.
“Pada saat bersamaan korban dan saksi 1 bermain di atas jembatan perlintasan kereta api. Kemudian dari arah timur ke barat lewat Kereta Bandara 589 A dan selanjutnya korban tertemper atau tertabrak kereta api,” ucap Novi.
Novi menyebut teman korban kemudian pulang ke rumah untuk memberitahukan peristiwa tersebut kepada keluarganya. Tak lama, pihak keluarga dari teman korban datang lokasi dan mendapati jasad korban masih berada di TKP.
(fas/fas)
-
/data/photo/2025/01/11/6782425f015d8.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kabupatan di DIY Diminta Segera Putuskan Status Darurat PMK, Batas Akhir Senin Regional 11 Januari 2025
Kabupatan di DIY Diminta Segera Putuskan Status Darurat PMK, Batas Akhir Senin
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com
– Pemerintah Daerah Istimewa
Yogyakarta
(DIY) memberi waktu sampai Senin untuk kabupaten menetapkan status darurat PMK.
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Beny Suharsono, mengatakan penyebaran PMK pada tahun ini di DIY sudah semakin cepat dan lebih besar dibanding tahun lalu.
Oleh sebab itu, diperlukan langkah konkret dalam penanganannya, termasuk di dalamnya adalah penetapan status darurat PMK.
“Ada beberapa daerah yang seharusnya mulai mempertimbangkan status darurat,” ungkap Beny pada Sabtu (11/1/2025).
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa jika status tanggap darurat ditetapkan, maka daerah dapat menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT).
Namun, dia menekankan bahwa penetapan status tanggap darurat tidak bisa dilakukan serampangan; harus melalui kajian epidemiologis.
Menurut dia, jika status darurat ditetapkan, maka dalam pengadaan vaksinasi dapat dipercepat.
“Kajian (epidemiologis) ini akan menjadi dasar penting sebelum memutuskan langkah tersebut,” tambahnya.
Untuk diketahui, wabah PMK terjadi di hampir seluruh DIY, dengan lokasi seperti di Kabupaten Sleman, Bantul, Gunungkidul, dan Kulon Progo.
Hanya Kota Yogyakarta saat ini yang belum ada temuan kasus penyebaran PMK.
“Kepala dinas terkait, saya minta selambat-lambatnya Senin mendatang sudah ada keputusan mengenai status darurat,” beber dia.
Jika status darurat sudah ditetapkan, lanjut Beny, Pemerintah DIY bakal mempercepat pengadaan vaksin melalui e-catalog dan menjalin kerjasama dengan swasta melalui CSR.
Ia menambahkan bahwa saat ini baru sekitar 1.000 dari total 1.800-an kasus yang tertangani.
Ia menyebut perlunya keterlibatan institusi akademis dan balai veteriner dalam memberikan solusi di lapangan.
“Kami (DIY) memiliki fakultas peternakan dan balai veteriner yang siap turun untuk membantu memberikan edukasi dan solusi langsung,” ujarnya.
Kolaborasi lintas sektor juga diharapkan dapat mempercepat penanganan PMK.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY, Syam Arjayanti, meminta para peternak yang membeli hewan ternak dari daerah lain untuk mengisolasi hewan ternak tersebut terlebih dahulu.
Syam mengatakan, mengisolasi hewan ternak baru yang dibeli dari daerah lain ini bertujuan untuk mencegah paparan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Ditambah lagi, kasus PMK di beberapa daerah, termasuk di DIY, sedang mengalami peningkatan.
“Kalau beli ternak dari pasar, misalnya, kan bisa jadi carrier. Lebih baik dilakukan isolasi terlebih dahulu,” katanya, Jumat (10/1/2025).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/01/10/67812874a2168.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
5 Adu Banteng Xenia Vs Sugeng Rahayu di Kulon Progo, 1 Orang Terluka, Polisi: Sama-sama Melanggar Yogyakarta
Adu Banteng Xenia Vs Sugeng Rahayu di Kulon Progo, 1 Orang Terluka, Polisi: Sama-sama Melanggar
Tim Redaksi
KULON PROGO, KOMPAS.com
– Satu orang terluka dalam kecelakaan antara bus lintas provinsi Sugeng Rahayu dan mobil
Daihatsu Xenia
di simpang tiga Toyan, Jalan Wates-Purworejo, Kalurahan Triharjo, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (10/1/2025).
Menurut keterangan polisi, tabrakan terjadi akibat kedua kendaraan melanggar rambu lalu lintas.
Kecelakaan bermula ketika bus Hino dengan nomor polisi W 7546 UP menerjang lampu merah dan bertemu dengan Xenia yang juga melanggar dari arah sebaliknya.
Tabrakan tersebut mengakibatkan sopir Xenia mengalami luka ringan.
“Korban sudah dibawa ke RSUD Wates. Luka ringan,” ujar Kepala Unit Penegakan Hukum Satlantas Polres Kulon Progo, Ipda Tanto Kurniawan di lokasi kejadian, Jumat (10/1/2025).
Diketahui, simpang tiga Toyan merupakan pertemuan jalan provinsi yang lebar dan halus, dilengkapi dengan
traffic light
untuk mengatur lalu lintas.
Menurutnya,
bus Sugeng Rahayu
, yang bertuliskan jurusan Purwokerto-Surabaya, melaju dengan cepat dari arah Purworejo sekitar pukul 18.30 WIB.
Sesampainya di Toyan, bus tersebut menyalip antrean kendaraan yang sedang menunggu lampu merah.
Namun, saat bus menerobos lampu merah, Xenia muncul dari arah timur, dan kedua kendaraan tidak dapat menghindar, sehingga terjadi tabrakan.
Akibatnya, bagian kap mesin dan kabin sopir Xenia ringsek, sedangkan bus mengalami kerusakan pada bumper kanan bawah.
“Sama-sama melanggar karena Xenia datang dari timur ketika lampu menyala merah, sedangkan bus melaju dari barat melebihi marka ketika lampu menyala merah,” jelas Tanto.
Sopir Xenia yang mengalami luka ringan tetap dilarikan ke RSUD Wates, sedangkan sopir bus tidak mengalami luka.
Tanto mengimbau pengendara untuk lebih mengutamakan kesabaran saat berkendara, mengingat keselamatan adalah hal yang utama.
“Jangan mengutamakan kecepatan, tapi utamakan keselamatan. Konsentrasi di jalan dan patuhi rambu,” tegasnya.
Polisi melanjutkan dengan evakuasi bus dan mobil dari tengah jalan untuk menghindari kecelakaan berikutnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4927406/original/033715000_1724580438-DIPONEGRO.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
8 Januari 1855: Wafatnya Pangeran Diponegoro
Liputan6.com, Yogyakarta – Lahir dengan nama Raden Mas Mustahar, Pangeran Diponegoro merupakan seorang pahlawan nasional yang terus dikenang dalam buku-buku sejarah. Ia pernah memimpin Perang Diponegoro atau Perang Jawa pada 1825 hingga 1830.
Mengutip dari berbagai sumber, nama Raden Mas Mustahar kemudian berganti menjadi Bendoro Raden Mas Ontowiryo. Ketika ayahnya resmi naik takhta pada 1812 menjadi Sultan Yogyakarta dengan gelar Sultan Hamengkubuwono III, Raden Mas Ontowiryo dinobatkan sebagai pangeran.
Ia kemudian menyandang nama Pangeran Harya Dipanegara. Sejak saat itu, Raden Mas Ontowiryo dipanggil Pangeran Diponegoro.
Pangeran Diponegoro merupakan putra Raden Mas Surojo atau Sultan Hamengkubuwono III dan seorang selir bernama Raden Ayu Mangkarawati, yang berasal dari Pacitan. Ia lahir pada 11 November 1785.
Pangeran Diponegoro dibesarkan dalam lingkungan istana yang sarat dengan nilai-nilai budaya Jawa keraton. Ia juga memiliki latar belakang pendidikan agama, budaya, serta kemampuan seni beladiri yang mumpuni.
Meski merupakan anak sultan, ia tidak ingin hidup dalam kemewahan keluarga kerajaan. Konon, Pangeran Diponegoro merupakan pangeran Kesultanan Yogyakarta dan kelak akan menjadi raja.
Namun, hal itu ditolak secara halus. Ia merasa dirinya tidak pantas karena merupakan anak selir.
Pangeran Diponegoro dijuluki sebagai Ksatria Piningit atau Ksatria Tersembunyi. Julukan yang melambangkan optimisme itu diberikan kepada Pangeran Diponegoro karena perannya dalam memimpin perlawanan rakyat terhadap pemerintah kolonial Hindia Belanda.
Dalam Perang Jawa atau Perang Diponegoro yang terjadi antara 1825 sampai 1830, Pangeran Diponegoro memiliki peran sangat penting. Perang yang dikenal sebagai perang terbesar selama masa pendudukan Belanda di Indonesia ini berawal dari kekesalan Pangeran Diponegoro dengan Belanda yang ikut campur urusan keraton.
Akibatnya, para petani menderita karena penyalahgunaan kebijakan penyewaan tanah oleh warga Belanda, Inggris, Perancis, dan Jerman. Dari sanalah Diponegoro bertekad melakukan perlawanan.
Pangeran Diponegoro dikejar oleh pasukan Jawa-Belanda di daerah Tegalrejo atas utusan dari keraton. Ia dan pasukannya berhasil melarikan diri.
Selanjutnya, ia bergerak ke barat sampai ke Desa Dekso, kabupaten Kulon Progo. Menuju ke selatan, ia pun tiba di Goa Selarong dan mendapat banyak dukungan dari masyarakat.
