Lonjakan Kendaraan ke Malioboro Capai 2.000 per Jam, Polisi Lakukan Rekayasa Lalu Lintas
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
Kendaraan yang masuk ke kawasan
Malioboro
, Kota Yogyakarta pada 2 April 2025 mengalami peningkatan signifikan dibandingkan hari sebelumnya.
Pada Rabu 2 April 2025, jumlah kendaraan yang masuk ke kawasan Malioboro tercatat rata-rata 1.500 sampai 2.000 per jam.
“Dari pengamatan kita untuk perbandingan hari ini dengan kemarin, itu terjadi kenaikan yang signifikan,” ujar Kasat Lantas Polresta Yogyakarta, AKP Alvian Hidayat saat ditemui di Pos Teteg, Malioboro, Rabu (2/04/2025).
Alvian menyampaikanm pada 1 April 2025 rata-rata per jam kendaraan yang masuk ke Malioboro di bawah 1.500 kendaraan.
Hari ini data sampai dengan pukul 16.00 WIB rata-rata stabil di 1.500 hingga 2.000 per jam.
“Kemarin rata-rata per jam itu masih di kisaran 1.500 ke bawah, untuk hari ini rata-rata sudah cukup stabil di 1.500, bahkan tadi pagi maupun sore ini cukup signifikan di kisaran 1.500 sampai 2.000. Ini sudah menandakan bahwa ada terjadi peningkatan,” ucapnya.
Diungkapkan Alvian, khusus kawasan Malioboro biasanya memang akan ramai dikunjungi wisatawan pada sore dan malam hari.
Wisatawan pada pagi dan siang hari cenderung memilih untuk mengunjungi destinasi wisata di wilayah Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Kulon Progo.
Terkait kondisi ke depan untuk kawasan Malioboro, lanjut Alvian masih akan melihat kondisi volume kendaraan di pintu masuk ke wilayah Yogyakarta yakni Prambanan, Tempel dan Jalan Wates.
Di saat tiga titik tersebut masih banyak kendaraan yang masuk, maka kemungkinan besar di wilayah Kota Yogyakarta masih akan terjadi peningkatan jumlah kendaraan pengunjung.
“Kemarin kita mendapat informasi bahwa terjadi peningkatan di tiga titik tersebut, sehingga menjadi warning untuk kita yang di kota, pasti nanti sebagian besar masuk ke wilayah kota, karena kalau belum ke Malioboro ini belum sah ke Yogya. Walaupun mau ke Gunungkidul, Bantul, ke Sleman tetap ada satu waktu menyempatkan ke Malioboro,” tuturnya.
Namun demikian, diprediksi peningkatan jumlah kendaraan yang masuk ke kawasan Malioboro masih akan terjadi hingga dua hari ke depan.
“Menurut prediksi kami bersama dengan Dishub itu, satu, dua hari ke depan masih akan ada kenaikan, atau minimal stabil,” ungkapnya.
Rekayasa lalu lintas juga sudah diberlakukan. Kendaraan dari Jembatan Kleringan diarahkan melewati Stadion Kridosono terlebih dahulu sebelum masuk ke wilayah Malioboro.
“Kita terapkan rekayasa untuk menambah spare waktu berputar (Stadion Kridosono), sehingga yang masuk ke arah Malioboro atau Pasar Kembang ini, waktunya agak ditambah,” ungkapnya.
Dari pengamatan Kompas.com pada pukul 16.30 WIB jalan menuju Malioboro maupun ke arah Pasar Kembang tampak dipadati kendaraan pengunjung. Kendaraan yang hendak masuk ke kawasan Malioboro tampak di dominasi pelat luar daerah.
Beberapa petugas Kepolisian hingga Dinas Perhubungan tampak sibuk mengatur arus lalu lintas agar tidak sampai terjadi kemacetan.
“Terjadi kepadatan sehingga adanya perlambatan, Alhamdulilah sejuah ini roda masih tetap berputar tidak ada yang sampai stag,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Kulon Progo
-
/data/photo/2025/04/02/67ed3403e0885.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Lonjakan Kendaraan ke Malioboro Capai 2.000 per Jam, Polisi Lakukan Rekayasa Lalu Lintas Yogyakarta 2 April 2025
-

Kesaksian Pemancing di Yogyakarta Temukan Mayat Wanita Tanpa Busana: Masih Pakai Perhiasan
TRIBUNJATENG.COM – Seorang pemancing di Kulonprogo Yogyakarta memberikan kesaksian saat menemukan mayat wanita tanpa busana di sungai.
Ia menyebut, meski ditemukan tanpa busana, mayat itu masih mengenakan cincin dan gelang emas di tangannya.
Tak pelak hal itu mengejutkan warga di sekitar lokasi yakni padukuhan Ngemplak, Kalurahan Kembang, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Seorang pemancing menemukan jenazah perempuan tanpa busana yang sudah membusuk mengapung di bawah jembatan pada Rabu (2/4/2025).
Iptu Sarjoko, Kasi Humas Polres Kulon Progo, menjelaskan bahwa jasad tersebut muncul dari dalam dam bendungan sungai dan terombang-ambing oleh arus.
“Saat melempar kail, pemancing mendapati ada sesosok mayat yang tiba-tiba muncul di dam sungai,” ungkapnya.
Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 10.30 WIB ketika warga dari berbagai wilayah, terutama kapanewon Minggir, Sleman, dan Nanggulan, sedang memancing di Sungai Progo.
Salah satu pemancing yang terkejut dengan kemunculan mayat tersebut segera memanggil pemancing lain untuk memastikan.
“Sekitar tujuh meteran dari lokasi mancing salah satu saksi (pemancing),” tambah Sarjoko.
Setelah memastikan temuan tersebut, para pemancing melaporkan kejadian itu kepada PMI Kulon Progo dan kemudian ke Polsek Nanggulan.
Tim PMI dan petugas Inafis tiba di lokasi untuk mengevakuasi jenazah dan membawanya ke RSUD Wates untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Tim Inafis juga melakukan pengolahan lokasi penemuan, termasuk meminta keterangan dari para saksi dan warga sekitar.
Namun, hingga saat ini, identitas perempuan tersebut belum diketahui.
Polisi sedang berusaha mencari tahu identitasnya dan belum dapat memastikan usia jenazah.
Menurut Sarjoko, jenazah memiliki tinggi sekitar 160 cm dan berat 65 kg, dengan kondisi yang sudah membusuk.
“Kondisi wajah rusak tidak dapat diidentifikasi, tubuh membengkak,” ujarnya.
Selain itu, jenazah menunjukkan ciri-ciri berupa robekan di daerah ketiak dan selangkangan.
Di tangan kiri ditemukan cincin emas di jari keempat, serta empat gelang emas di pergelangan tangan kanan.
Polisi masih menyelidiki kasus ini dan berupaya mendapatkan identitas korban untuk mengetahui penyebab kematian perempuan tersebut. (*)
-

BMKG minta warga Yogyakarta waspadai cuaca ekstrem tiga hari ke depan
hujan. (FOTO ANTARA)
BMKG minta warga Yogyakarta waspadai cuaca ekstrem tiga hari ke depan
Dalam Negeri
Editor: Novelia Tri Ananda
Rabu, 02 April 2025 – 07:03 WIBElshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Yogyakarta mengimbau masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat, petir, dan angin kencang mulai 2 hingga 4 April 2025.
“Masyarakat agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang pada periode tiga hari ke depan,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta Warjono saat dikonfirmasi di Yogyakarta, Rabu.
Kondisi tersebut, kata Warjono, berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, puting beliung, pohon tumbang, maupun sambaran petir. Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini, lanjut dia, terdapat sejumlah faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan potensi cuaca ekstrem di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Suhu muka laut di sekitar perairan Jawa, baik dalam skala harian maupun mingguan, menurut dia, terpantau relatif hangat berkisar antara 29-30 derajat Celsius. Warjono menyebutkan pola angin di wilayah Jawa, khususnya DIY, masih didominasi angin baratan (dari barat daya ke barat laut).
Selain itu terdeteksi pula pola penumpukan massa udara (konvergensi) terpantau terjadi di wilayah Jawa, termasuk DIY. Kelembaban udara di wilayah DIY pada lapisan 850 – 500 mb berada pada kisaran 75 hingga 95 persen. Sementara itu labilitas atmosfer bervariasi pada kategori sedang hingga kuat yang mengindikasikan potensi pembentukan awan konvektif dalam skala lokal.
Karena itu BMKG memperkirakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat akan terjadi di Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul, Kulon Progo, dan Gunungkidul, dengan variasi wilayah terdampak yang berbeda pada masing-masing hari. Pada 2 April 2025, kata dia, hujan sedang-lebat berpotensi terjadi di Kota Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo bagian Utara dan Tengah, Bantul bagian Utara dan Tengah serta Gunungkidul bagian Utara dan Tengah.
Berikutnya pada 3 April 2025 potensi serupa di Kota Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo bagian Utara dan Tengah, Bantul bagian utara dan Tengah, serta Gunungkidul bagian Utara dan Tengah. Kemudian pada 4 April 2025 potensi hujan masih terjadi di Kota Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo bagian utara, Bantul bagian utara, serta Gunungkidul bagian utara.
BMKG meminta masyarakat untuk selalu memperbarui informasi cuaca melalui media sosial resmi BMKG.
“Kami mengimbau masyarakat tetap waspada dan siaga terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama bagi mereka yang berada di wilayah rawan bencana hidrometeorologi,” tutur dia.
Sumber : Antara
-

Kecelakaan Hari Ini di Kulonprogo, Pasutri Pensiunan PNS Tewas, Honda Jazznya Adu Banteng dengan APV
TRIBUNJAKARTA.COM – Dua orang meninggal dunia setelah kecelakaan yang melibatkan Honda Jazz dan Suzuki APV di Jalan Yogyakarta-Wates, tepatnya di wilayah Kapanewon Wora Wari, Kalurahan Sukoreno, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (31/3/2025).
Korban meninggal adalah pasangan lanjut usia, Mardjuki (65) dan istrinya, Sumarti (62), warga Warungboto, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
Keduanya merupakan mantan pegawai negeri sipil.
“Meninggal dunia dalam penanganan RSUD Wates,” ujar Ipda Tanto Kurniawan, Kepala Unit Penegakan Hukum Satuan Lalu Lintas Polres Kulon Progo, melalui pesan singkat, Senin.
Kronologi
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 16.30 WIB. Mardjuki yang mengemudikan Honda Jazz AB 1392 HF bersama istrinya melaju dari arah Wates menuju Yogyakarta.
Saat di lokasi kejadian, mobilnya melewati marka tengah dan masuk ke jalur kanan, sehingga bertabrakan dengan Suzuki APV silver AE 1835 BT yang dikemudikan Achmad Mustofa (23), warga Kabupaten Gunung Kidul.
Sementara, penumpang Suzuki APV, yakni Lisnawati Naimbo (35), warga Sleman, serta Agnes Kimora (7), asal Bukittinggi.
Akibat tabrakan ini, Achmad mengalami cedera kepala ringan, luka lecet pada pelipis dan kaki, serta cedera paru-paru.
Lisnawati mengalami cedera kepala, luka sobek pada pelipis dan pipi, serta luka lecet di tangan dan kaki.
Sementara Agnes mengalami cedera kepala ringan, luka robek di wajah, serta luka lecet di kaki dan tangan.
Ketiga penumpang APV masih dalam perawatan intensif di rumah sakit.
-

Kronologi 2 Lansia Pasutri Tewas Dalam Kecelakaan Adu Banteng
TRIBUNJATENG.COM – Kecelakaan tragis terjadi di Jalan Yogyakarta-Wates, pasangan suami istri (Pasutri) lanjut usia tewas.
Dua orang korban tewas tersebut melibatkan Honda Jazz dan Suzuki APV di wilayah Kapanewon Wora Wari, Kalurahan Sukoreno, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (31/3/2025).
Korban meninggal adalah pasangan lanjut usia, Mardjuki (65) dan istrinya, Sumarti (62), warga Warungboto, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
Keduanya merupakan mantan pegawai negeri sipil.
“Meninggal dunia dalam penanganan RSUD Wates,” ujar Ipda Tanto Kurniawan, Kepala Unit Penegakan Hukum Satuan Lalu Lintas Polres Kulon Progo, melalui pesan singkat, Senin.
Kronologi
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 16.30 WIB.
Mardjuki yang mengemudikan Honda Jazz AB 1392 HF bersama istrinya melaju dari arah Wates menuju Yogyakarta.
Saat di lokasi kejadian, mobilnya melewati marka tengah dan masuk ke jalur kanan, sehingga bertabrakan dengan Suzuki APV silver AE 1835 BT yang dikemudikan Achmad Mustofa (23), warga Kabupaten Gunung Kidul.
Sementara, penumpang Suzuki APV, yakni Lisnawati Naimbo (35), warga Sleman, serta Agnes Kimora (7), asal Bukittinggi.
Akibat tabrakan ini, Achmad mengalami cedera kepala ringan, luka lecet pada pelipis dan kaki, serta cedera paru-paru.
Lisnawati mengalami cedera kepala, luka sobek pada pelipis dan pipi, serta luka lecet di tangan dan kaki.
Sementara Agnes mengalami cedera kepala ringan, luka robek di wajah, serta luka lecet di kaki dan tangan.
Ketiga penumpang APV masih dalam perawatan intensif di rumah sakit. (*)
-

Muhammadiyah Siapkan 1.414 Lokasi Salat Idulfitri 1446 H di Yogyakarta
Yogyakarta, Beritasatu.com – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (PWM DIY) telah menyiapkan 1.414 lokasi salat Idulfitri yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Yogyakarta. Persiapan tersebut bekerja sama dengan pimpinan daerah Muhammadiyah (PDM), pimpinan cabang Muhammadiyah (PCM), dan pimpinan ranting Muhammadiyah (PRM).
Hal itu dilakukan setelah PWM DIY menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin, 31 Maret 2025, sesuai Maklumat Nomor 1/MLM/I.0/E/2025.
Beberapa lokasi Salat Idulfitri di Kota Yogyakarta antara lain:
1. Alun-Alun Kidul
2. Pelataran Masjid Gede Kauman
3. Halaman Taman Budaya
4. Lapangan Minggiran
5. Halaman Dalem Suryowijayan
6. Lapangan UNY/Eks SGO
7. Halaman SMAN 7 Pugeran
8. Halaman Sewandanan Puro Pakualaman
9. Kompleks Stadion Mandala Krida
10. Lapangan ASRI
11. Lapangan Mancasan
12. Halaman Masjid Danoedjo As-Sudairi, Jalan Jogonegaran
13. Halaman Balai RK Sutodirjan
14. Kompleks Perumahan BTN
15. Halaman Kantor Kementerian
16. Halaman STAIMS
17. Halaman SD Netral C
18. Jalan Kampung Notoyudan
19. Lapangan Krupukan RW 03 Jlagram
20. Lapangan Karang Prenggan Kotagede
21. Lapangan Tenis Green House
22. Halaman Masjid Al Irsyad Karanganyar
23. Halaman Parkir Purawisata
24. Halaman SDN Pujokusuman
25.Masjid Al Wihdah Nyutran
26. Halaman Pendopo Tamansiswa
27. Masjid Al Ikhlas Mergangsan Lor
28. Masjid Tamtama Prawirotaman
29. Halaman SDN Tahunan
30. Lapangan Tenis Masjid Al Amin Keparakan KidulSelain di Kota Yogyakarta, PWM DIY juga menyiapkan lokasi salat Idulfitri di Sleman dengan 314 lokasi, Kulon Progo 209 lokasi, Bantul 288 lokasi, Gunungkidul 377 lokasi.
Masyarakat di Yogyakarta diimbau untuk memanfaatkan lokasi-lokasi ini guna menunaikan salat Idulfitri secara berjemaah dengan khusyuk dan tertib.
-

Deret Fakta Underpass Terpanjang RI-Masuk Radar Peringatan Kepala BMKG
Daftar Isi
Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan risiko potensi tsunami di sekitar Bandara New Yogyakarta International (NYIA), Kulonprogo, Yogyakarta saat arus mudik Lebaran 2025.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta semua pihak perlu mewaspadai potensi risiko tersebut, terutama di kawasan Jalan Underpass Bandara NYIA.
“Titik risiko yang perlu diwaspadai salah satunya, ya jalan underpass lintas selatan Bandara Yogyakarta di Kulonprogo, underpass di situ adalah zona rawan tsunami,” kata Dwikorita dalam rapat kerja (raker) Komisi V DPR RI, dikutip Minggu (30/3/2025).
Ia lantas memberikan usul agar kementerian/lembaga teknis dapat menerapkan skema buka tutup lalu lintas pada ruas masuk ke jalan underpass yang berupa terowongan itu, sekaligus mensosialisasikannya sejak dini ke masyarakat akan potensi bahaya tsunami di kawasan tersebut.
Menurut dia, sistem buka-tutup perlu dilakukan dengan hati-hati, karena hal ini dapat mengurangi volume kendaraan yang melintasi underpass tersebut. Apalagi, underpass tersebut juga cukup panjang yakni 1,4 kilometer, sehingga pengaturan lalu lintasnya perlu dilakukan secara hati-hati.
Berikut ini 5 fakta underpass NYIA yang menjadi titik rawan tsunami mudik 2025 dan tengah menjadi sorotan:
1. Underpass Terpanjang di Indonesia
Saat pembangunannya, underpass ini menarik banyak perhatian. Terowongan bawah tanah yang menghubungkan Purwokerto dan Yogyakarta ini menjadi jalur strategis yang dilewati pemudik. Terowongan ini merupakan underpass terpanjang di Indonesia dengan panjang 1,3 km.
Underpass ini dibangun bertujuan supaya akses Jalan Nasional Pantai Selatan (Pansela) yang menjadi penghubung Purwokerto dan Yogyakarta tetap terbuka karena pembangunan Bandara Kulonprogo memotong jalan Pansela yang lama.
Underpass ini terdiri dari slab tertutup sepanjang 1.095 meter, jalan pendekat arah timur 110 meter, dan jalan pendekat arah barat 100 meter. Terowongan ini memiliki lebar 7,85 meter, clearance atas 5,2 meter dan samping 18,4 meter.
2. Waktu dan Biaya Pembangunan
Pembangunan underpass memakan waktu selama satu tahun. Pembangunan underpass NYIA dimulai pada November 2018 dan mulai difungsikan sejak Desember 2019, dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Januari 2020. Underpass NYIA dibangun biaya Rp 293 miliar bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) / Sukuk Negara Tahun Anggaran 2018-2019.
3. Dilengkapi Fasilitas Canggih
Melansir dari laman resmi Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pembangunan Umum, dalam pembangunannya, underpass ini memiliki fasilitas yang canggih dan aman dan mengutamakan keselamatan pengguna jalan. Terdapat 8 pintu darurat di sisi kanan dan kiri terowongan. Selain itu, untuk mengantisipasi terjadi genangan air saat turun hujan, konstruksi underpass juga dilengkapi dengan rumah pompa yang dilapisi waterstop yang terbuat dari karet untuk beton dinding dan juga lantainya.
4. Arsitektur yang Khas Yogyakarta
Underpass NYIA mengusung konsep Gerak Gumerah sebagai simbol masyarakat Jogja yang berkembang dengan semangat, maka terowongan ini memiliki arsitektural schenography tarian rakyat Jathilan dari Yogyakarta dan tarian Angguk Putri di Kulon Progo. Tak hanya itu, terowongan yang terhubung langsung dengan kawasan bandara ini memiliki hiasan ornamental di gerbang underpass dan motif pembatas jalan merupakan setilir renteng khas Kulon Progo.
5. Mendorong Pembangunan Ekonomi Daerah
Yogyakarta sangat terkenal dengan seni dan budayanya yang menarik. Pembangunan NYIA yang menjadi penunjang lalu lintas kendaraan menuju Bandara NYIA. Tak hanya itu, terowongan ini juga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pariwisata di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.
Sebelumnya,Dwikorita mengungkapkan fakta mengejutkan bandara Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA).
Menurutnya, YIA adalah satu-satunya bandara di dunia yang telah disiapkan menghadapi gempa berkekuatan besar. Hal itu disampaikan saat Rakor Peningkatan Upaya Mitigasi dan Peringatan Dini Bahaya Gempa Bumi dan Tsunami di Kawasan Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Jumat (5/7/2024).
“YIA adalah satu-satunya bandara di dunia yang telah disiapkan dan di-design untuk mampu bertahan terhadap guncangan gempa megathrust dengan Magnitudo 8,7. Dan aman terhadap tsunami yang dipicu oleh gempa megathrust,” kata Dwikorita dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (10/7/2024).
(dce)
-

Ini Cara Mudah Cari Lokasi Hingga Atur Rencana Ngecas Mobil Listrik di Jalur Mudik
Jakarta –
Tak perlu khawatir membawa mobil listrik saat melakukan perjalanan jarak jauh seperti mudik lebaran. Dengan perencanaan perjalanan yang matang, rasa was-was kehabisan daya listrik di tengah jalan bakal hilang.
Meningkatnya penjualan mobil listrik saat ini ternyata ikut mengubah tradisi pemudik. Makin maraknya mobil listrik yang wara-wiri di jalan, pada akhirnya mengubah gaya berkendara mereka, termasuk dalam persiapan sebelum melakukan perjalanan.
Nah, PT PLN (Persero) memberikan solusi bagi pemudik yang mengendarai mobil listrik saat balik ke kampung halaman melalui Aplikasi PLN Mobile. Dengan aplikasi PLN ini, berbagai kemudahan ditawarkan termasuk untuk kebutuhan pengisian daya baterai mobil listrik di banyak lokasi di Indonesia.
Dikutip dari situs resmi PLN, pengguna kendaraan listrik bisa mencari lokasi SPKLU terdekat dengan mudah menggunakan aplikasi PLN Mobile. Install dulu aplikasi ini dan jangan lupa aktifkan GPS.
Berikut Langkah-langkah menggunakan PLN Mobile untuk Mencari SPKLU:
1. Buka aplikasi. Daftar atau login terlebih dahulu.
2. Di bagian kanan atas, klik Electric Vehicle.
3. Bagi pengguna mobil listrik, pilih SPKLU. Bagi yang ingin menggunakan listrik untuk berbagai tujuan, termasuk untuk motor listrik, bisa pilih SPLU.
Aplikasi PLN Mobile Foto: Screenshoot PLN Mobile
Selain lewat aplikasi PLN Mobile, detikers juga bisa memanfaatkan aplikasi Travoy dari Jasa Marga untuk mencari SPKLU dan berbagai informasi terkait jalan tol. Kamu juga bisa menggunakan Google Maps dan carilah SPKLU terdekat.
Dengan mengetahui titik SPKLU di rest area tol, detikers bisa merencanakan perjalanan terlebih dahulu agar tidak kehabisan daya di tengah tol. Tentunya hal ini bisa melancarkan perjalanan sampai tujuan.
Lantaran jumlah SPKLU masih belum sebanyak SPBU, sangat penting buat pemudik yang menggunakan mobil listrik melakukan perencanaan perjalanan. Disesuaikan dengan kapasitas baterai kendaraan dan jarak tempuh, buatlah rencana pemberhentian untuk ngecas mobil kamu. Jangan lupa untuk selalu mengisi baterai mobil hingga 100% sebelum mulai melakukan perjalanan
Berapa Biaya Ngecas Mobil Listrik di SPKLU PLN?
Dalam program Ekspedisi Oto Jalur Mudik (Eksotik) 2025, detikOto menggunakan mobil listrik AION V dengan rute perjalanan Jakarta-Magelang-Kulon Progo-Yogyakarta-Klaten-Solo-Jakarta selama 5 hari. Secara total biaya perjalanan menghabiskan Rp 1.245.869 untuk perjalanan sejauh 1.472 km.
Sebagai catatan, pengisian daya pertama yang kami lakukan setelah melakukan start dari wilayah Tendean, Jakarta Selatan, adalah di Rest Area 379 A Ruas Batang-Semarang. Pada pengisian daya pertama ini tim detikOto menghabiskan biaya mencapai Rp 201.865, di mana pengisian daya menggunakan SPKLU Fast Charging A CCS2 dengan biaya Rp 2.466/kWh.
Jika harus dibandingkan biaya pengisian mobil bensin yang menenggak BBM RON 92, mobil listrik jelas jauh lebih murah.
(lth/din)
-

SPKLU Berdaya Tinggi Jadi Pahlawan Mudik Pakai Mobil Listrik
Jakarta –
Hari Raya Idul Fitri 2025/1446 sudah di depan mata, musim mudik pun tiba. Namun berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, musim mudik tahun ini bakal lebih beragam karena banyak dari pemudik yang memilih untuk mengendarai kendaraan listrik.
Meski demikian, detikers dan para pemudik yang memilih mengendarai mobil listrik tidak perlu khawatir. Soalnya PT PLN (Persero) bersama Jasa Marga sudah mempersiapkan dan memperbanyak layanan SPKLU di seluruh Indonesia, terutama pada jalur mudik seperti Tol Trans Jawa.
SPKLU PLN. Foto: Tim detikOto
Tercatat dalam pemberitaan detikOto sebelumnya, Jasa Marga menyediakan 53 rest area yang dilengkapi SPKLU, dengan daya listrik yang berbeda-beda.
Saat detikOto melakukan perjalanan ‘Ekspedisi Jalur Mudik’ 2025 bersama PT PLN (Persero), dengan mengendarai mobil listrik AION V, dengan tujuan Jakarta-Magelang-Kulon Progo-Yogyakarta-Jakarta, SPKLU DC benar-benar memiliki peran penting, terutama dengan kapasitas 100 kW/200 kW.
Seperti SPKLU ultra fast charging yang berada di Rest Area 379A Batang-Semarang. SPKLU ini memiliki beberapa keistimewaan.
SPKLU ini mampu mengisi penuh mobil listrik dengan kapasitas di atas 80 kilo Watt hour (kWh) hanya dalam waktu 30 menit saja dari posisi kosong.
Faktanya, detikOto pun membuktikan dengan langsung melakukan pengisian baterai mobil listrik AION V berkapasitas baterai 75,3 kWh, setelah melalui rute perjalanan Jln. Kapten Tendean Kav. 12-14A Jakarta Selatan menuju Rest Area 379A Batang-Semarang. Saat hendak melakukan pengisian baterai, kapasitas baterai tersisa 6 persen.
Jasa Marga Siapkan 22 SPKLU di Rest Area Tol saat Mudik, Ini Lokasinya Foto: Dok. Jasa Marga
SPKLU yang berada di Rest Area 379 A salah satunya menyediakan pengisian dengan daya 200 kW. Ini sangat membantu kami dalam melakukan pengisian mobil listrik AION V. Hanya butuh waktu sekitar 77 menit, baterai tersi penuh dengan pengisian mencapai 76,61 kWh dengan total biaya Rp 207.865.
Besarnya daya listrik yang disalurkan melalui SPKLU Ultra Fast Charging ini sangat membantu, serta menambah rasa aman saat menggunakan mobil listrik.
Pemilik mobil listrik yang melakukan perjalanan mudik juga tak perlu khawatir kehabisan baterai di tengah jalan. Dengan perencanaan perjalanan yang matang, hal ini sangat bisa dihindari.
Apalagi stasiun pengisian daya kendaraan listrik kini makin banyak tersebar. Selain yang dibangun oleh PLN, beberapa merek kendaraan juga menyediakan fasilitas untuk konsumennya.
Selaku pengelola sebagian besar jalan tol, Jasa Marga menyediakan 53 rest area yang dilengkapi SPKLU. Berikut ini daftar lengkapnya berdasarkan informasi resmi dari Jasa Marga.
Ruas Jabodetabek
1. JagorawiRest Area KM 10A
DC 60 KWRest Area KM 21B
DC 50 KWRest Area KM 45A
DC 60 KW2. Jakarta-TangerangRest Area KM 13A
DC 60 KWRest Area KM 14B
AC & DC 82.5 KW3. Jakarta-CikampekRest Area KM 6B
AC 22 KW, DC 25 KW & DC 200 KWRest Area KM 19A
DC 50 KW & DC 24 KWRest Area KM 19B
DC 50 KW & DC 24 KWRest Area KM 39A
DC 50 KWRest Area KM 42B
DC 50 KWRest Area KM 57A
AC 22 KW, DC 50 KW & DC 200 KWRest Area KM 62B
AC 22 KW, DC 50 KW & DC 200 KWRuas Cipularang & Padaleunyi
1. CipularangRest Area KM 72A
DC 50 KW, DC 24 KWRest Area KM 72B
DC 50 KW, DC 24 KWRest Area Travoy KM 88A
AC 22 KW, DC 200 KW, DC 50 KW, DC 24 KW & DC 100 KWRest Area Travoy KM 88B
AC 22 KW, DC 200 KW, DC 50 KW, DC 24 KW & DC 100 KWRest Area KM 97B
DC 60 KWRest Area KM 125B
DC 120 KW2. PadaleunyiRest Area KM 147A
DC 50 KW, DC 200 KWRest Area KM 149B
DC 50 KW, DC 24 KWRuas Palikanci & Batang-Semarang
1. PalikanciRest Area Travoy KM 207A
DC 50 KW, DC 50 KW, DC 100 KW, AC 22 KW, DC 66 KWRest Area KM 208B
DC 50 KW, DC 24 KW2. Batang-SemarangRest Area Travoy KM 360B
DC 50 KWRest Area Travoy KM 379A
AC 7.4 KW, DC 200 KW, DC 200 KW, DC 100 KW, AC 22 KW, DC 66 KWRest Area Travoy KM 389B
AC 7.4 KW, DC 50 KW, DC 100 KW, AC 22 KWRest Area Travoy KM 391A
DC 50 KWRuas Semarang Seksi A, B, C & Semarang-Solo
1. Semarang Seksi A, B, CRest Area KM 424B
DC 50 KW2. Semarang-SoloRest Area KM 429A
DC 50 KWRest Area KM 439A
DC 50 KWRest Area KM 444B
DC 50 KW, DC 200 KWRest Area KM 456B
AC 7.4 KWRest Area KM 487A
DC 50 KWRest Area KM 487B
DC 50 KWRuas Solo-Ngawi-Kertosono
1. Solo-NgawiRest Area Travoy KM 519A
DC 50 KW, DC 24 KWRest Area Travoy KM 519B
DC 50 KW, DC 24 KWRest Area Travoy KM 538A
DC 50 KW, DC 22 KWRest Area Travoy KM 538B
DC 50 KW, DC 22 KWRest Area Travoy KM 575A
DC 50 KW, DC 22 KW, DC 100 KW & AC 22 KWRest Area Travoy KM 575B
DC 50 KW, DC 22 KW, DC 100 KW & AC 22 KW2. Ngawi-KertosonoRest Area Travoy KM 597A
DC 50 KW, DC 22 KW, DC 100 KW & AC 22 KWRest Area Travoy KM 597B
DC 50 KW, DC 22 KWRest Area KM 626A
AC 22 KW, DC 200 KWRest Area KM 626B
AC 22 KW, DC 200 KWRuas Surabaya-Mojokerto, Surabaya-Gempol, Pandaan-Malang dan Gempol-Pasuruan
1. Surabaya-MojokertoRest Area Travoy KM 725A
DC 50 KW, DC 100 KW & AC 22 KWRest Area KM 726B
DC 50 KW2. Surabaya-GempolRest Area KM 753B
DC 50 KWRest Area KM 754A
DC 50 KW3. Pandaan-MalangRest Area Travoy KM 66A
DC 50 KWRest Area Travoy KM 66B
DC 50 KWRest Area Travoy KM 84A
DC 50 KWRest Area KM 84B
DC 50 KW4. Gempol-PasuruanRest Area Travoy KM 792A
DC 50 KWRest Area Travoy KM 792B
DC 50 KW (lth/din) -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4733801/original/064595500_1706962609-gula_semut_2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gula Semut, Pemanis Sehat dari Kelapa yang Naik Daun
Liputan6.com, Yogyakarta – Kelapa telah lama dikenal sebagai tanaman serbaguna yang mampu menghasilkan berbagai produk turunan bernilai tinggi. Salah satu inovasi terbaru yang semakin populer adalah gula semut.
Gula semut merupakan varian gula kelapa berbentuk bubuk yang diproses secara alami tanpa bahan pengawet. Produk ini juga menjadi peluang ekonomi menjanjikan bagi petani kelapa.
Gula semut memiliki keunggulan dari segi kandungan gizi dibandingkan gula pasir biasa. Produk ini mengandung mineral penting seperti zat besi, kalium, dan zinc, serta kaya akan antioksidan dan serat pangan.
Nilai tambah lainnya terletak pada indeks glikemik yang lebih rendah. Hal ini membuatnya lebih aman dikonsumsi oleh penderita diabetes.
Kandungan inulin dalam gula semut berperan sebagai serat yang membantu mengontrol kadar gula darah sekaligus meningkatkan kesehatan sistem pencernaan. Dari perspektif ekonomi, transformasi nira kelapa menjadi gula semut mampu meningkatkan nilai tambah produk hingga 50 persen.
Kenaikan nilai ini berdampak pada peningkatan pendapatan petani. Fakta ini dibuktikan oleh keberhasilan Koperasi Tani Mulya Sejahtera dari Kulon Progo, Yogyakarta, yang telah mengekspor gula semut organik ke beberapa negara termasuk Malaysia dan Kanada.
Gula semut Indonesia telah menembus pasar ekspor ke berbagai negara. Selain Malaysia dan Kanada, produk ini juga diminati di Jepang, Korea Selatan, serta beberapa negara Eropa yang sangat memperhatikan produk-produk organik.
Proses produksi gula semut relatif sederhana. Dimulai dari penyadapan nira kelapa yang benar untuk mendapatkan kualitas terbaik.
Kemudian, dilakukan proses pemasakan dan pengkristalan secara tradisional. Teknik pengolahan yang tepat akan menghasilkan gula semut dengan tekstur halus, warna cokelat muda, dan rasa yang khas tanpa perlu tambahan bahan pengawet.
Penulis: Ade Yofi Faidzun