kab/kota: Kudus

  • 11 Oktober Hari Apa? Ini 4 Momen Penting Peringatan Setiap Tahunnya! – Page 3

    11 Oktober Hari Apa? Ini 4 Momen Penting Peringatan Setiap Tahunnya! – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Tanggal 11 Oktober 2025 menjadi hari yang penuh warna dan beragam peringatan menarik di berbagai penjuru dunia.

    Di antara semuanya, salah satu yang paling dikenal adalah Hari Anak Perempuan Internasional yang diprakarsai oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai suatu upaya untuk memperjuangkan dan melindungi hak-hak perempuan muda di seluruh dunia.

    Tak hanya itu, hari ini, Sabtu (11/10/2025) juga dimainkan dengan peringatan unik seperti Hari Pizza Sosis Nasional atau National Sausage Pizza Day di Amerika Serikat, sebuah momentum yang menarik perhatian khususnya bagi pecinta kuliner di berbagai belahan dunia.

    Momen ini menjadi waktu yang pas untuk menikmati sepotong pizza hangat dengan toping sosis lezat, sembari merayakan salah satu makanan ikonik yang digemari oleh siapapun dari lintas generasi dan budaya.

    Selain itu, pada 11 Oktober juga diperingati sebagai Hari Kesadaran Penyakit Peyronie Nasional di Amerika Serikat. Peringatan ini untuk meningkatkan pemahaman tentang gejala, penyebab, dan penanganan penyakit ini.

    Momen penting ini juga sekaligus menjadi jembatan untuk meningkatkan masyarakat akan gejala awal dan pentingnya penanganan penyakit ini khususnya pada pria.

    Selanjutnya, hari ini juga diperingati sebagai Hari Libur Gadis Kulit Hitam atau Black Girl Day Off di Amerika Serikat. Hari peringatan ini sangat menarik, karena diperingati sebagai ajakan bagi perempuan kulit hitam untuk mengambil waktu istirahat sejenak guna menjaga kesehatan mental dan kesejahteraan emosional mereka.

    Berikut ini sederet peringatan yang diperingati pada 11 Oktober tiap tahunnya dihimpun Tim News Liputan6.com dari berbagai sumber:

     

    Boneka ternyata tidak hanya identik untuk anak-anak perempuan, tapi bisa juga untuk anak laki-laki sampai dewasa. Bentuknya pun beragam, seperti boneka unta yang laris dipesan pada saat iduladha. Salah satu produsen boneka di Kudus, Jawa Tengah. Bera…

  • Mengenal Brigpol Via Ayu Claudia, Mbak Bhabin Cantik dari Kudus

    Mengenal Brigpol Via Ayu Claudia, Mbak Bhabin Cantik dari Kudus

    Kisah inspiratif itu bermula pada awal tahun 2025. Ketika berkunjung ke salah satu tempat UMKM Kerupuk Pedas di desa binaan, Mbak Bhabin selalu membawa senyum dan kata-kata penyemangat.

    Ia tahu di balik panasnya api penggorengan dan perihnya rasa pedas cabai yang diolah, ada tekad besar para ibu-ibu untuk menambah penghasilan keluarga dan membangun kemandirian ekonomi.

    Mbak Bhabin sering memberikan motivasi kepada ibu-ibu pegiat UMKM. Yakni untuk tidak merasa berkecil hati dengan usaha yang dianggap kecil-kecilan, karena dari kerupuk pedas inilah lahir semangat kemandirian desa.

    Di tengah sorotan negatif yang kerap menghampiri institusi Polri, kisah Brigpol Via Ayu Claudia menjadi angin segar. Ia membuktikan bahwa tugas polisi tak semata soal penegakan hukum, melainkan juga tentang kemanusiaan.

    Kehadirannya yang membumi dan menyentuh sisi sosial membuat warga menjadikannya sahabat sekaligus panutan.

    “Saya percaya, tugas polisi bukan hanya datang kalau ada masalah. Tapi hadir untuk mencegah masalah, memperbaiki keadaan, dan membangun harapan,” ujar Via tulus.

    Bagi masyarakat Desa Prambatan Kidul, ia bukan sekadar petugas, tetapi keluarga. “Bagi kami, Mbak Bhabin bukan cuma polisi, tapi sudah seperti sahabat,” ungkap Riski, salah satu warga.

     

  • Kuartal IV Oktober, 787 Hektar Lahan di Malang Ditanami Jagung

    Kuartal IV Oktober, 787 Hektar Lahan di Malang Ditanami Jagung

    Malang (beritajatim.com) – Mewujudkan ketahanan pangan, Kepolisian Resor Malang ikut mendukung program ketahanan pangan nasional lewat kegiatan penanaman jagung serentak kuartal IV dan peresmian gudang ketahanan pangan Polri, Rabu (8/10/2025).

    Kegiatan dilakukan di lahan seluas 2,5 hektare di Jalan Sunan Kudus, Dusun Putuk Utara, Desa Putukrejo, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.

    Program ini merupakan bagian dari agenda nasional yang digagas oleh Wakil Presiden RI, Kapolri, dan sejumlah menteri terkait, yang dipusatkan di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, serta diikuti secara daring oleh seluruh jajaran Polda dan Polres di Indonesia.

    Kapolres Malang AKBP Danang Setiyo P.S., memimpin langsung kegiatan tersebut bersama perwakilan Forkopimda Kabupaten Malang.

    “Polri tidak hanya menjaga keamanan dan ketertiban, tapi juga ikut berkontribusi memperkuat sektor pangan nasional. Lewat penanaman ini, kami ingin masyarakat tahu bahwa Polri peduli terhadap ketahanan pangan,” kata Danang Setiyo di lokasi kegiatan, Rabu (8/10/2025).

    AKBP Danang menjelaskan, kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antara kepolisian, pemerintah daerah, dan petani untuk mendukung kemandirian pangan di wilayah Kabupaten Malang, terutama di daerah selatan yang memiliki potensi lahan luas dan produktif.

    Hingga kini, total capaian lahan jagung pada semester IV di Kabupaten Malang mencapai 787,6 hektare, terdiri dari lahan baku sawah seluas 567,1 hektare dan lahan produktif 220,5 hektare, dengan 92 persen di antaranya merupakan tanaman jagung benih.

    “Data ini menunjukkan bahwa Kabupaten Malang punya peran strategis dalam mendukung swasembada jagung nasional. Polres Malang hadir untuk memperkuat kerja sama di lapangan agar potensi ini semakin optimal,” lanjut Danang.

    Selain penanaman, kegiatan juga dirangkai dengan peresmian Gudang Ketahanan Pangan Polri yang dibangun untuk menyimpan dan mengelola hasil panen jagung. Gudang tersebut akan dikelola secara terpadu dengan melibatkan kelompok tani lokal dan mitra agribisnis.

    Kasihumas Polres Malang AKP Bambang Subinajar menambahkan, keterlibatan Polri dalam program ketahanan pangan adalah wujud nyata kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat.

    Menurutnya, langkah ini menegaskan komitmen Polres Malang untuk terus berperan aktif mendukung swasembada pangan nasional.

    Kebijakan tersebut juga selaras dengan visi pemerintah dalam memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat di sektor pertanian.

    “Ketahanan pangan adalah bagian dari ketahanan nasional. Lewat program ini, Polres Malang ingin hadir bersama masyarakat, tidak hanya dalam konteks keamanan, tapi juga kesejahteraan,” ujar AKP Bambang.

    Turut hadir Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Malang Ir. Avicenna M. Saniputera, Kepala BPS Kabupaten Malang Erny Fatma Setyoharini, serta Dirut CV. Agrisatwa Fajar Utama Barokah H. Sulaiman. (yog/ted)

  • Andre Rosiade Tinjau MAN 1 Sijunjung, Bantu Urus Status hingga Dana Pembangunan

    Andre Rosiade Tinjau MAN 1 Sijunjung, Bantu Urus Status hingga Dana Pembangunan

    Jakarta

    Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade meninjau kampus dua MAN 1 Sijunjung di Nagari Tamparungo, Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung. Andre berjanji membantu pembangunan sekolah yang bakal dipersiapkan menjadi MAN 3 Sijunjung.

    “Nanti uangnya kita minta ke Menteri Agama. Ini tugas saya,” kata Andre dalam keterangannya, Senin (6/10/2025).

    Peninjauan didampingi Wakil Bupati Sijunjung Iraddatillah, Wakil Ketua DPRD Sijunjung Syahril Syamra, Kepala Kampus 2 MAN 1 Sijunjung Yasmikan, dan sejumlah tokoh masyarakat Sumpur Kudus. Sekolah ini sendiri dibangun pada 2022 lalu yang dikerjakan secara swadaya.

    Ketua Umum Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini mengaku bertanggung jawab membantu masyarakat di dapilnya, termasuk memperjuangkan bidang pendidikan. Dia menyebut akan bertemu dengan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar terkait pembangunan sekolah tersebut.

    “Tugas saya sebagai duta besar mencarikan uangnya. Segera kami akan cari dan temui Pak Menteri Agama untuk menyelesaikan kampus dua MAN 1 Sijunjung ini. Karena anggota dewan ditugaskan untuk menyampaikan harapan masyarakat,” tuturnya.

    “Karena tuntutan masyarakat ini aliyahnya lokal jauh dari yang di Palangki dari MAN 1. Setelah fasilitas sudah mencukupi nanti kita usulkan jadi MAN 3,” ujarnya.

    Kepala Kampus dua MAN 1 Sijunjung Yasmikan berharap MAN 1 Sijunjung dapat segera berubah status menjadi MAN 3 Sijunjung. Dia juga berharap tenaga pengajar di sekolah itu bisa menjadi guru PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).

    (wnv/idn)

  • Jurus Purbaya Berantas Rokok Ilegal, Cukai Tak Naik & Bikin Industri Tembakau

    Jurus Purbaya Berantas Rokok Ilegal, Cukai Tak Naik & Bikin Industri Tembakau

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memiliki pendekatan sendiri dalam memberantas rokok ilegal. Selain penegakan hukum, Purbaya berencana unntuk memperbanyak kawasan industri hasil tembakau. Menurutnya, semakin banyak KIHT akan menampung produsen rokok ilegal yang selalu kucing-kucingan dengan aparat. 

    “Kami melihat seberapa cepat bupati bangun, kalau dia enggak punya duit, saya coba lihat bisa masuk atau enggak ke situ. Dengan harapan produsen gelap masuk ke sana. Pesannya kita akan bangun untuk produsen gelap mungkin ada pemutihan yang ke belakang dosanya diampuni,” kata Purbaya pekan lalu. 

    Kesempatan bagi produsen rokok ilegal untuk melegalkan produknya, terang Purbaya, diharapkan bisa disusul dengan penerapan cukai yang pas. Dia menyebut Dirjen Bea Cukai Kemenkeu tengah memelajari formula pengenaan cukai yang pas bagi perusahaan-perusahaan rokok kecil yang belum dikenakan pita cukai. 

    Formulasi pengenaan cukai bagi produsen kecil itu diupayakan tidak mematikan perusahaan, tetapi dalam waktu yang sama tidak mengganggu persaingan usaha bagi produsen lain yang sudah berada di pasar. 

    Menkeu yang pernah bekerja di Danareksa itu menyampaikan bahwa ingin menciptakan pasar yang berkeadilan bagi industri kecil maupun besar. Dia ingin memastikan lapangan kerja tetap terjaga, tetapi dipastikan harus tetap menyetor ke penerimaan negara melalui cukai. 

    “Tetapi setelah itu, ke depan kita akan bertindak keras. Jadi, mereka kita kasih ruang untuk melegalkan produknya dengan pola penerapan cukai yang pas untuk mereka,” jelas Purbaya. 

    Cukai Rokok Tidak Naik 

    Adapun Purbaya mengumumkan bahwa tarif cukai hasil tembakau atau cukai rokok 2026 tidak akan naik atau turun, usai bertemu dengan asosiasi pengusaha rokok.

    Purbaya telah menemui Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok lndonesia (Gappri) di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat pada Jumat (26/9/2025) siang.

    Dia menjelaskan inti dari pertemuan itu terkait nasib tarif cukai rokok pada tahun depan. Bendahara negara itu pun bertanya kepada Gappri, apakah dirinya perlu merubah tarif rokok.

    Menurutnya, Gappri menyatakan tarif cukai rokok 2026 tidak perlu diubah. Sesuai jawaban pengusaha rokok itu, Purbaya memutuskan tidak akan menaikkan maupun menurunkan cukai rokok.

    “Tadinya padahal saya mikir mau nurunin, dia [Gappri] minta cukup, yaudah. Ini salahin mereka aja sendiri. Salah mereka itu, nyesel, tahu gitu minta turun, tahunya dia minta konstan aja, yaudah kita enggak naikin. Jadi tahun 2006 tarif cukai tidak kita naikin,” jelasnya di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Jumat (26/9/2025).

    Lebih lanjut, Purbaya menjelaskan bahwa Kementerian Keuangan sedang mencoba membersihkan pasar dari barang-barang ilegal terutama rokok—baik rokok ilegal dari luar negeri maupun dalam negeri.

    Oleh sebab itu, dia akan membuat program khusus yaitu kawasan industri hasil tembakau. Dia menjelaskan di kawasan industri khusus hasil tembakau itu semua peralatan produksi akan tersedia.

    “Nanti di satu tempat akan ada mesin, gudang, pabrik, dan Bea Cukai di sana. Konsepnya adalah sentralisasi, plus one stop service. Ini sudah jalan di Kudus, Jawa Tengah, dan di Pare-Pare di Sulawesi Selatan. Jadi kita akan jalankan lagi di kota-kota yang lain,” ungkap Purbaya

    Rokok Ilegal Sulit Hilang?

    Hanya saja, Pengajar Ilmu Administrasi Fiskal Universitas Indonesia Prianto Budi mengingatkan bahwa cukai, atau pajak apapun, selalu diposisikan sebagai beban oleh pelaku usaha. Oleh sebab itu, pelaku usaha akan selalu berupaya mengefisienkan biaya pajak itu, caranya bisa ilegal maupun legal.

    “Fenomena rokok ilegal menjadi wujud konkret tentang bagaimana cara ilegal menjadi pilihan rasional bagi pelaku usaha untuk menghindari cukai,” jelas Prianto kepada Bisnis, dikutip Minggu (5/10/2025).

    Sementara itu, cara legal pun tidak selalu sesuai semangat pembuat kebijakan. Prianto menjelaskan bahwa bukan tak mungkin pelaku usaha mencari celah dalam aturan yang ada untuk mengurangi beban cukai rokok.

    Dia mencontohkan pelaku usaha bisa merilis produk rokok baru dengan berbagai varian sebagai upaya legal untuk menyiasati struktur kompleks tarif cukai di Indonesia.

    Dengan demikian, ketua Pengawas Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) ini melihat praktik rokok ilegal akan tetap ada meski otoritas mengupayakan penegakan hukum maupun bangun lebih banyak kawasan industri hasil tembakau.

    “Ketika kebijakan cukai dimodifikasi, perilaku penghindaran pajak dan pengelakan pajak tetap akan menjadi opsi yang rasional bagi pelaku usaha dan konsumen rokok. Dasar pertimbangan mereka sama, yaitu cukai rokok itu beban yang harus diefisienkan,” tutup Prianto.

  • Top 3: Respons Menkeu Purbaya Soal Subsidi Energi 2026 – Page 3

    Top 3: Respons Menkeu Purbaya Soal Subsidi Energi 2026 – Page 3

    Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan, alokasi subsidi energi pada tahun depan diperkirakan akan mengalami kenaikan. Kenaikan tersebut, menurut dia, sejalan dengan proyeksi meningkatnya konsumsi energi di masyarakat.

    “Angkanya naik sedikit ya. Subsidi sekarang kemana-mana angka persisnya agak susah. Tapi harusnya naik sedikit sesuai dengan ekspektasi meningkatnya konsumsi harusnya naik,” kata Purbaya saat melakukan kunjungan ke Kudus, Jawa Tengah, ditulis Minggu, 5 Oktober 2025.

    Meski demikian, ia menegaskan, kebijakan subsidi tidak bisa dilepaskan begitu saja dari kondisi sosial-ekonomi masyarakat. Pemerintah, kata dia, tetap berhati-hati dalam menentukan arah kebijakan agar tidak menimbulkan beban berlebih bagi rakyat.

    Purbaya menegaskan, tujuan utama subsidi energi adalah menjaga daya beli dan keberlangsungan aktivitas masyarakat. Menurut dia, tidak ada gunanya jika subsidi dipangkas besar-besaran tetapi justru membuat masyarakat kesulitan beraktivitas.

    Berita selengkapnya baca di sini

  • Subsidi Energi Tahun Depan Bakal Naik? Ini Kata Menkeu Purbaya – Page 3

    Subsidi Energi Tahun Depan Bakal Naik? Ini Kata Menkeu Purbaya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan, alokasi subsidi energi pada tahun depan diperkirakan akan mengalami kenaikan. Kenaikan tersebut, menurut dia, sejalan dengan proyeksi meningkatnya konsumsi energi di masyarakat.

    “Angkanya naik sedikit ya. Subsidi sekarang kemana-mana angka persisnya agak susah. Tapi harusnya naik sedikit sesuai dengan ekspektasi meningkatnya konsumsi harusnya naik,” kata Purbaya saat melakukan kunjungan ke Kudus, Jawa Tengah, ditulis Minggu (5/10/2025).

    Meski demikian, ia menegaskan, kebijakan subsidi tidak bisa dilepaskan begitu saja dari kondisi sosial-ekonomi masyarakat. Pemerintah, kata dia, tetap berhati-hati dalam menentukan arah kebijakan agar tidak menimbulkan beban berlebih bagi rakyat.

    Purbaya menegaskan, tujuan utama subsidi energi adalah menjaga daya beli dan keberlangsungan aktivitas masyarakat. Menurut dia, tidak ada gunanya jika subsidi dipangkas besar-besaran namun justru membuat masyarakat kesulitan beraktivitas.

    “Anda maunya saya ngilangin (subsidi) supaya harga BBM naik. Ini pertanyaan jebakan ya. Kita akan perhatikan terus keadaan masyarakat kita seperti apa, karena ga ada gunanya kalau dengan subsidi tiba-tiba saya banyak terus berhenti masyarakat tidak bisa beraktivitas,” ujarnya.

     

  • PON Bela Diri 2025 Diikuti oleh 2.656 Atlet

    PON Bela Diri 2025 Diikuti oleh 2.656 Atlet

    JAKARTA – Total ada sebanyak 2.656 atlet yang berasal dari 38 KONI Provinsi dipastikan ikut ambil bagian dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri Kudus 2025 bulan ini.

    Acara yang dihelat oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat bekerja sama dengan Bakti Olahraga Djarum Foundation itu akan berlangsung pada 11-26 Oktober 2025.

    Ketua Panitia PON Bela Diri Kudus 2025, Ryan Gozali, mengatakan bahwa PON Bela Diri di Kudus akan menjadi sejarah baru bagi dunia olahraga di Indonesia.

    “Kota Kudus mendapatkan kehormatan menjadi panggung prestasi para atlet bela diri terbaik dari seluruh provinsi, maka tentu kami berupaya sebaik mungkin untuk mempersiapkan segala sesuatunya,” ujar Ryan.

    Kejuaraan ini akan melombakan 10 cabang olahraga (cabor) bela diri murni, yakni karate, tarung derajat, ju-jitsu, pencak silat, taekwondo, gulat, judo, sambo, wushu, dan shorinji kempo.

    Djarum Arena 2 dan 3 di Kaliputu akan menjadi pusat arena pertandingan. Adapun alun-alun Simpang Tujuh Kudus disiapkan sebagai venue aktivitas untuk menampung animo masyarakat dan pencinta olahraga yang ingin memberikan dukungannya.

    Dua lokasi tersebut sekaligus juga menjadi tempat pelaksanaan opening ceremony (upacara pembukaan) yang akan berlangsung pada Sabtu, 11 Oktober 2025.

    “Kami juga memastikan kesiapan venue pertandingan yang memadai dengan berbagai perangkat dan fasilitas pendukungnya karena dari sinilah nantinya akan lahir juara-juara baru cabor bela diri,” ujar Ryan.

    Suasana kemeriahan akan dimulai tepat sepekan sebelumnya, melalui sebuah launching event dengan membentangkan sebuah tifo raksasa berukuran 50 x 25 meter di Alun-alun Simpang Tujuh.

    Tifo yang didesain oleh seniman lokal Kudus itu melambangkan spirit masa depan Indonesia gemilang melalui prestasi bela diri.

    Selama lima hari sejak launching event, berturut-turut juga digelar berbagai pertunjukkan bela diri sebagai hiburan masyarakat.

    Ryan mengatakan bahwa PON Bela Diri juga dipersiapkan sebagai kejuaraan multievent yang mengusung konsep sports tourism karena bela diri bukan hanya sebatas olahraga melainkan juga bagian dari tradisi dan budaya yang telah mengakar kuat.

    “Ini bagian dalam upaya mempromosikan budaya Indonesia yang lekat dengan seni bela diri, termasuk dengan menggandeng aktor dan pesilat Kang Yayan dan Kang Cecep,” katanya.

    Pesta pembukaan akan menghadirkan defile kontingen dari 10 cabor yang bergerak dari Djarum Arena 2 menuju Alun-alun Simpang Tujuh.

    Yayan Ruhian bersama Cecep Arif Rahman akan tampil dengan sebuah aksi memukau di panggung utama. Usai peletakan bendera, selebrasi dilanjutkan dengan acara yang menghibur, seperti daylight fireworks dan music performance.

    Ketua KONI Pusat Letjen TNI (Purn), Marciano Norman, menyambut antusias debut PON Bela Diri. Ia mengatakan KONI Pusat bersama KONI Provinsi telah bekerja keras demi memastikan partisipasi dan kesiapan kontingen.

    “PON Bela Diri merupakan sebuah terobosan dengan menggelar multievent tambahan di luar PON reguler, setiap dua tahun sekali,” ujar Marciano.

    PON Bela Diri Kudus 2025 merupakan kolaborasi bersama KONI, Bakti Olahraga Djarum Foundation, Kemenpora, serta Pemerintah Kabupaten Kudus.

    Seluruh pertandingan di PON Bela Diri Kudus 2025 akan disiarkan melalui giant screen di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus, serta siaran langsung di TVRI dan live streaming di Youtube PON Bela Diri.

  • Bupati Kudus berharap pameran otomotif GAS 2025 dongkrak PAD

    Bupati Kudus berharap pameran otomotif GAS 2025 dongkrak PAD

    Kegiatan ini kita harapkan tidak hanya memberi hiburan, tetapi juga menjadi sarana edukasi dan pengingat pentingnya taat pajak

    Kudus (ANTARA) – Bupati Kudus Sam’ani Intakoris berharap pameran otomotif bertajuk Kudus Government Auto Show (GAS) 2025 memberikan dampak positif terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) sekaligus memperkuat semangat gotong royong untuk pembangunan Kudus yang berkelanjutan.

    “Pertumbuhan ekonomi yang sehat hanya bisa terwujud melalui kerja sama yang baik. Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai contoh semangat kebersamaan untuk kemajuan Kudus,” ujar Sam’ani saat membuka Kudus Government Auto Show (GAS) 2025 di Kudus Extension Mall, Sabtu.

    Bupati menjelaskan pameran otomotif yang digelar selama dua hari, 4–5 Oktober 2025, tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Kudus, Bapenda Provinsi Jawa Tengah, Bank Jateng dan PT Jasa Raharja, serta didukung oleh sejumlah diler otomotif.

    Menurut dia, GAS 2025 bukan sekadar ajang pameran otomotif, tetapi juga menjadi sarana edukasi dan rekreasi bagi masyarakat, serta momentum untuk meningkatkan kesadaran pentingnya membayar Pajak Kendaraan Bermotor.

    “Kegiatan ini kita harapkan tidak hanya memberi hiburan, tetapi juga menjadi sarana edukasi dan pengingat pentingnya taat pajak. Dengan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat, kita dapat bersama-sama membangun Kudus yang semakin maju,” ujarnya.

    Sam’ani menambahkan penyelenggaraan GAS 2025 menjadi salah satu langkah nyata pemerintah daerah dalam menggerakkan sektor ekonomi bersama para pelaku industri otomotif.

    Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan mampu mendongkrak PAD serta memperkuat semangat gotong royong dalam mewujudkan pembangunan Kudus yang berkelanjutan.

    Sementara itu, Kepala UPPD Kabupaten Kudus Joko Sudarto menyampaikan apresiasi atas dukungan semua pihak dalam terselenggaranya kegiatan tersebut.

    “Kami berterima kasih atas kehadiran Bapak Bupati dan seluruh peserta. Pameran ini bukan hanya untuk meningkatkan PAD, tetapi juga mempertemukan langsung diler kendaraan dengan masyarakat yang membutuhkan. Semoga GAS 2025 menjadi katalisator kebangkitan industri otomotif tanah air,” ujarnya.

    Pameran otomotif GAS 2025 menampilkan berbagai merek kendaraan.

    Selain menampilkan deretan kendaraan terbaru, pengunjung juga dapat menikmati berbagai kegiatan menarik seperti live music, lomba mewarnai dan game interaktif yang terbuka untuk umum.

    Dengan dukungan seluruh pihak, GAS 2025 diharapkan menjadi wadah inspiratif bagi masyarakat Kudus untuk mengenal lebih dekat perkembangan teknologi otomotif, menumbuhkan kesadaran pajak, serta memperkuat sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat menuju Kudus yang sejahtera dan berdaya saing.

    Pewarta: Akhmad Nazaruddin
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Purbaya Minta Dirjen Bea Cukai Usut Importir Ilegal: Nggak Boleh Lepas!

    Purbaya Minta Dirjen Bea Cukai Usut Importir Ilegal: Nggak Boleh Lepas!

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa meminta agar Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (DJBC) Kemenkeu mengusut importir ilegal yang masih beroperasi sampai dengan saat ini. 

    Pada saat kunjungan kerjanya di Kudus, Jawa Tengah, Jumat (3/10/2025), Purbaya menyoroti berbagai barang hasil penindakan di sektor kepabeanan dan cukai. Terdapat barang-barang impor ilegal hingga barang kena cukai (BKC) yang tidak dikenakan pita cukai sehingga melanggar aturan. 

    Beberapa barang yang dihadirkan meliputi motor gede diduga hasil impor ilegal temuan Kantor Wilayah Bea Cukai Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, rokok dan mesin pelinting rokok ilegal, serta minuman mengandung etil alkohol (MMEA) ilegal 

    Khusus terkait dengan barang impor ilegal, Purbaya meminta agar otoritas Bea Cukai menindak tegas para importir yang melanggar hukum. 

    Dia menyoroti motor gede hasil temuan Bea Cukai Jateng & DIY, yang ternyata hasil pendalaman otoritas terhadap importir berisiko tinggi pada Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang. 

    Dia pun meminta agar Dirjen Bea Cukai Djaka Budhi Utama untuk segera menindak para pelaku serupa yang masih melakukan importasi ilegal dari berbagai simpul transportasi. 

    “Pak Dirjen, yang kayak gini-gini enggak boleh lepas ya. Kalau barang kan gampang, tetapi kalau orangnya berkeliaran besok dia impor ilegal lagi. Saya memberi pesan ke importir ilegal sekarang enggak bisa lari lagi,” jelasnya, Jumat (3/10/2025). 

    Sementara itu, terkait dengan BKC yang melanggar hukum, Kemenkeu akan melakukan penindakan dengan prinsip ultimum remedium. 

    Artinya, penegak hukum akan mendahulukan penyelesaian berupa mediasi, sanksi perdata hingga administratif sebelum menempuh jalur hukum pidana sebagai langkah terakhir. 

    Adapun BKC meliputi rokok, etanol atau etil alkohol serta minuman mengandung etil alkohol (MMEA). Semuanya dikenakan pita cukai yang dibayarkan ke negara. 

    Kendati prinsip ultimum remedium didahulukan, Bea Cukai tetap masih melakukan penindakan secara pidana terhadap produsen yang melanggar aturan. 

    Contohnya, Kanwil Bea Cukai Jateng & DIY yang mengungkap ke Purbaya telah menangkap lebih dari 200 orang terkait dengan peredaran rokok ilegal. 

    “Rupanya banyak barang gelap yang mengganggu pasar dan mengurangi pendapatan pemerintah. Tidak hanya itu saja di tempat yang ada bisnis ilegal jadi mengalami kompetensi ga fair. Ke depan akan kita perbaiki itu,” terang Purbaya.