kab/kota: Kudus

  • Bentrok Suporter Bola Pecah di Kudus, 1 Orang Nyaris Tewas Dikeroyok

    Bentrok Suporter Bola Pecah di Kudus, 1 Orang Nyaris Tewas Dikeroyok

    Liputan6.com, Kudus – Aksi tawuran berdarah akibat kebrutalan suporter sepak bola meletus di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Satu orang warga Kudus nyaris tewas dihajar rombongan oknum suporter Persijap Jepara pada Minggu malam (1/12/2024) sekitar 19.00 WIB.

    Bentrok suporter itu terjadi saat rombongan suporter Persijap pulang kembali ke Jepara. Mereka melintas di wilayah Kudus, usai menonton laga Persijap versus Persipa Pati dalam lanjutan Liga 2 Nasional 2024.

    Laga bertempat di Stadion Joyokusumo Pati tersebut berakhir imbang 1-1. Hasil imbang pertandingan itu, diduga memicu kekecewaan para suporter Persijap.

    Informasi yang diterima Liputan6.com, saat melintas di Jalan Raya Pati-Kudus tepatnya di Desa Ngembalrejo Kudus, sejumlah oknum suporter mengamuk dan membuat resah warga di lokasi kejadian.

    Mereka membuat onar dengan merusak dan melempari rumah warga desa setempat. Tak hanya itu, mereka juga menyerang warga desa setempat.

    Salah seorang warga Kudus, Andi Mustofa mengatakan, aksi anarkis yang diduga dilakukan oknum suporter Persijap saat hendak pulang ke Jepara melintas di Jalan Raya Pati-Kudus.

    “Suporter Persijap tiba-tiba membabi buta (di Kudus). Ada satu korban saat ini berasa di ICU RS Aisyiyah dalam kondisi luka parah,” ujar Andi saat dikonfrimasi melalui sambungan telepon oleh awak media, Minggu malam (1/12/2024).

    Andi mengaku tidak mengetahui persis kronologi kejadian yang mengakibatkan satu korban terkapar bersimbah darah di pinggir jalan. Dan saat ini, korban langsung dievakuasi ke RS Aisyiyah dengan ambulans Polres Kudus. Meski demikian, pihaknya menyebut bahwa hal itu merupakan salah sasaran.

    Andi sangat menyayangkan meletusnya tragedi tersebut. Pihaknya berharap pelaku yang melakukan tindak anarkis dapat segera ditangkap. Apalagi, pihak keluarga korban yakni warga Desa Ngembal Kulon Kudus tidak menerima atas kejadian tersebut.

    “Pihak keluarga korban meminta kepolisian, agar pelaku secepatnya ketangkap. Soalnya sudah ada videonya. Supaya nantinya kejadian itu ada pertanggungjawabannya,” pinta Andi.

    Ia menjelaskan, korban bernama Irvan Putra Ardana (23) merupakan warga Ngembal Kulon RT 4/4 Kecamatan Jati Kudus.

    Kondisi korban terdapat luka di belakang kepala robek, kepala bengkak, leher dan dada bengkak, dan ada darah keluar dari telinga.

    “Tadi dikeroyok dan dipukuli pakai paving blok, korban sudah tergeletak dan masih saja dipukuli. Kepala dan seluruh badan, belakang kepala sobek dan ada jahitan. Saat ini sudah sadarkan diri tapi masih merasa kesakitan,” terang Andi.

    Andi mendesak aparat penegak hukum agar segera menangkap pelaku. Apalagi dalam video itu, terlihat ada dua pelaku dengan ciri-ciri badan dan jaket yang tampak jelas.

    “Sehingga dapat memudahkan menangkap pelaku dalam pengeroyokan oleh suporter itu,” imbuh Andi.

     

  • Klaim Terbesar di Jawa Tengah, UMKU Bangun Gedung Kampus Ikonik Berbahan Kontainer Bekas

    Klaim Terbesar di Jawa Tengah, UMKU Bangun Gedung Kampus Ikonik Berbahan Kontainer Bekas

    Tak ketinggalan, pihak kampus juga menyediakan area rooftop bagi mahasiswa untuk mengekspresikan kreativitas mereka. Seperti untuk bersantai, berdiskusi, dan aktifitas postif lainnya.

    Dengan kehadiran kampus yang ikonik dan fasilitas lengkap, Edy Soesanto berharap kampus yang dipimpinnya terus melangkah menuju kampus masa depan.

    Edy juga berharap lulusan UMKU bisa menjadi generasi dengan kompetensi tinggi, profesional, berkarakter baik serta berjiwa wirausaha.

    “Kalau diimplementasikan pada slogan Kabupaten Kudus, ya Gusjigang. Bagus, pinter Ngaji, dan Berdagang, harapannya lulusan kita seperti itu,” terang Edy.

    Saat ini, UMKU telah memiliki ribuan mahasiswa dari berbagai daerah. Bahkan kampus yang berada di bawah naungan Ormas Muhammadiyah ini, memiliki mahasiswa dari Timor Leste dan Somalia.

    “Dengan hadirnya mahasiswa dari dua negara itu, kami pun sangat berharap UMKU semakin dikenal banyak orang dan makin mendunia,” tukasnya.

    (Arief Pramono)

  • Daya Tarik Ayam Goreng Hj Kasmini, Kuliner Legendaris di Kudus

    Daya Tarik Ayam Goreng Hj Kasmini, Kuliner Legendaris di Kudus

    Ayam Goreng Hj. Kasmini berlokasi di Pasar Kliwon Los, Jl. Jend. Sudirman No.2, Rendeng, Nganguk, Kec. Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Tempatnya buka setiap hari pukul 17.00 hingga 01.00 WIB.

    Tempat makan ini bisa ditemukan dengan mudah karena berlokasi di kawasan Pasar Kliwon Kudus. Selain itu, tempatnya juga tidak jauh dari pusat kota Kudus karena berjarak sekitar 1,5 km atau 3 menit berkendara.

    Kemudian tempat makan ini juga dekat dengan kawasan wisata populer di Kudus seperti Museum Jenang Kudus yang berjarak sekitar 2 km atau 5 menit berkendara menggunakan roda dua atau 7 menit perjalanan dengan mobil.

    Ayam Goreng Hj. Kasmini juga tidak jauh dari kawasan wisata populer Museum Kretek karena berjarak sekitar 3,3 km atau 8 menit berkendara.

  • Awal Ngajar Dibayar Rp2000 Sehari, Guru Alvi Viral Nyambi Pemulung Semringah Ada Kenaikan Gaji Guru

    Awal Ngajar Dibayar Rp2000 Sehari, Guru Alvi Viral Nyambi Pemulung Semringah Ada Kenaikan Gaji Guru

    TRIBUNJATIMM.COM – Masih ingat guru Alvi yang nyambi jadi pemulung sepulang sekolah?

    Ya ia kini semringat saat mendapat informasi akan ada kenaikan gaji guru.

    Pasalnya ia teringat di awal mengajar, guru bernama lengkap Alvi Noviardi ini hanya dibayar Rp2000 per hari.

    Guru asal Kabupaten Sukabumi ini mendapat kabar soal kenaikan gaji saat tengah menonton televisi di rumah.

    Presiden RI Prabowo Subianto beri kado indah kepada para guru berupa pengumuman kenaikan gaji saat puncak peringatan Hari Guru, Kamis (28/11/2024).

    Tentu Alvi senang bukan kepalang. Ia pun yakin guru-guru lain akan bahagia.

    “Bagi saya sangat menyenangkan bahagia dan terharu, saya senang karena guru dapat gaji tambahan,“ kata Alvi Noviardi saat ditemui Kompas.com di kediamannya di Kampung Bantar Muncang, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (30/11/2024), dikutip dari Kompas.com.

    Guru 57 tahun itu menceritakan awal mula saat ia mengajar hanya mendapatkan gaji Rp 2.000 per hari.

    Ia mulai mengajar pada 1988.

    Selama 21 tahun mengajar, Alvi mendapatkan panggilan dari Kemenag pada 2009 dan kemudian mendapatkan gaji perbulan sebesar Rp 1,5 juta.

    Kemudian pada 2011, Alvi berstatus guru inpassing dan mendapatkan gaji sebesar Rp 2,8 juta, dan pada 2023 ia memperoleh gaji Rp 3 juta per bulan.

    Namun kenaikan gaji guru yang digagas Presiden Prabowo Subianto itu, menurut Alvi, belum mencapai kata ideal untuk guru honorer dan hanya sebatas cukup.

    Alvi Noviardi salah seorang guru di Kabupaten Sukabumi, saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Jumat (29/11/2024). (KOMPAS.com/RIKI ACHMAD SAEPULLOH)

    “Belum ideal baru sekadar cukup, mudah-mudahan yang belum serti ada bantuan, meskipun 2 juta tapi itu bagi honorer besar, apalgi honorer gaji hanya 200-an ini kalo ada bantuan dari negara 2 juta alhamdulillah,” lanjut Alvi.

    Namun Alvi belum mendapatkan penjelasan detail dari pemerintah daerah terkait kebijakan yang disebut Prabowo saat pidato dalam peringatan Hari Guru.

    “Tapi ini baru pengumuman dari Presiden, dari pemerintab daerah belum ada penjelasan lanjut,” ujar Alvi.

    Saat ini Alvi mengajar di MTS Syamsul’ulum Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi.

    Alvi juga mengakui aktivitas sepulang sekolah untuk memungut barang bekas sudah tak dilakukannya lagi.

    Ia kini membuka usaha warung kecil yang dijalankannya sehabis mengajar.

    Sementara itu, kabar kenaikan gaji ini disebut salah informasi. Sebab yang naik bukanlah gaji melainkan tunjangan guru yang menjadi Rp2 juta.

    Melihat ucapaan Presiden Prabowo, Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Mansur Sipinathe menjelaskan, sebenarnya tunjangan guru honorer tidak mengalami kenaikan signifikan.

    Menurut Mansur, pemerintah memang berjanji memberikan tambahan Rp 2 juta untuk guru honorer yang sudah sertifikasi.

    Namun, tunjangan sertifikasi itu, lanjut dia, sudah ada sejak lama dengan nominal Rp 1,5 juta.

    Sehingga tidak ada kenaikan gaji guru honorer, tetapi yang ada adalah kenaikan tunjangan sertifikasi senilai Rp 500.000.

    “Yang dulu biasanya dikasih Rp 1,5 juta sekarang menjadi Rp 2 juta. Jadi ya oke lah kalau itu dianggap ada kenaikan Rp 500.000,” kata Mansur saat dihubungi Kompas.com, Jumat.

    Menurut Mansur, guru ASN maupun non-ASN yang sudah sertifikasi tidak ada perubahan apapun terhadap gaji.

    “Mungkin itu yang pasti,” lanjut dia.

    Mansur juga menegaskan, kesejahteraan yang dimaksud Prabowo bukanlah kenaikan gaji, tetapi memberikan tunjangan sertifikasi pada guru.

    “Sebetulnya ada kesalahan informasi dengan apa yang disampaikan oleh Bapak Presiden. Seolah-olah menyamakan kenaikan gaji dengan pemberian tunjangan sertifikasi,” ujarnya.

    Mansur menjelaskan, banyak guru yang hadir dalam puncak Hari Guru Nasional 2024 mengira ada kenaikan gaji.

    Padahal, kata dia, tambahan satu kali gaji untuk guru ASN yang dimaksud adalah penanggungan sertifikasi yang biasa dikenal dengan tunjangan profesi guru yang sudah berlangsung sejak 2008 silam.

    Sementara, bagi ASN yang belum sertifikasi, lanjut Mansur, maka akan dilakukan sertifikasi dan apabila lulus akan mendapatkan tunjangan satu kali gaji.

    Sedangkan untuk guru non-ASN atau honorer memang mendapatkan tambahan tunjangan sertifikasi, dari yang awalnya hanya Rp 1,5 juta menjadi Rp 2 juta. Sehingga ada kenaikan Rp 500.000.

    “Jadi tidak ada istilah kenaikan gaji,” ucap dia.

    Prabowo Subianto menangis saat umumkan gaji guru Non ASN naik. (via Tribun Jambi)

    Senada dengan Mansur, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq meluruskan Rp 2 juta yang akan diberikan kepada guru bukan merupakan gaji, melainkan tunjangan kinerja.

    Sebab kewenangan untuk menaikkan gaji itu bukan menjadi wilayah Kemendikdasmen.

    “Kewenangan kami tunjangan kinerja guru, bukan gajinya,” kata Fajar saat kunjungan di Kudus dalam peresmian SD Aisyiyah Multilingual Darussalam Kudus, Jumat (29/11/2024).

    Fajar menerangkan, untuk guru yang mendapatkan kenaikan tunjangan kinerja yaitu guru aparatur sipil negara (ASN) maupun non-ASN.

    Untuk guru non-ASN yang berhak menerima tunjangan Rp 2 juta merupakan guru sudah sertifikasi. Pasangan guru ASN akan menerima tunjangan satu kali gaji.

    Lantas bagaimana nasib guru honorer yang belum sertifikasi, Fajar mendorong agar mereka segera ikut sertifikasi.

    “Karena kami naikkan tunjangan kinerja guru berbasis sertifikasi,” kata Fajar.

    Syarat untuk sertifikasi yaitu guru lulusan D4 atau S1.

    Sementara dari data yang pihaknya miliki, di seluruh Indonesia ada 249 ribu lebih guru yang belum lulus D4 atau S1.

    Untuk itu pemerintah tengah menyiapkan kebijakan untuk guru yang belum D4 atau S1 untuk dibantu biaya menempuh studi.

    “Soal biaya kami sedang mempertimbangkan skema bantuan biaya. Kami koordinasi dengan kementerian keuangan,” kata Fajar.

    Selain itu, yang tidak kalah penting yaitu penerapan guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) agar bisa mengajar di sekolah swasta.

    Kebijakan ini akan mulai diterapkan dalam waktu yang tidak lama lagi.

    Kebijakan ini untuk menjawab persoalan distribusi guru yang kurang merata.

    Padahal secara rasio antara jumlah siswa dan guru di Indonesia sudah ideal, namun untuk persebaran guru masih belum merata.

    “Kebijakan guru PPPK bisa mengajar di sekolah swasta ini untuk pemerataan kualitas guru. Karena pengangkatan guru PPPK di sekolah negeri dianggap tidak adil untuk sekolah swasta,” kata Fajar.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • 0,04 Persen Dari Kota Kretek Penyumbang Kesuksesan Jateng Tangani Stunting 2024

    0,04 Persen Dari Kota Kretek Penyumbang Kesuksesan Jateng Tangani Stunting 2024

    TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Pencegahan dan pengentasan stunting di Kabupaten Kudus menuai hasil positif dari tahun ke tahun. Termasuk upaya menurunkan angka prevalensi stunting dalam dua tahun terakhir di Kabupaten Kudus membuahkan hasil cukup apik.

    Pemerintah Kabupaten Kudus melalui Dinas Kesehatan setempat berhasil mengimplementasikan arahan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan menekan angka stunting dari sebelumnya di angka 4,05 persen menjadi 4,01 persen berdasarkan data elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (EPPGBM) 2024.

    Artinya, angka stunting di Kota Kretek turun 0,04 persen pada tahun ini, bagian dari penyumbang kesuksesan Pemerintah Jawa Tengah dalam menurunkan angka stunting 2024. 

    Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, dr. Andini Aridewi menyampaikan, angka stunting di Kabupaten Kudus berhasil ditekan dengan menggencarkan berbagai program yang menyasar langsung pada sasaran masyarakat yang telah ditentukan.

    Berdasarkan data yang diambil dari elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (EPPGBM) 2024, prevelensi stunting di Kabupaten Kudus turun dari 5,85 persen menjadi 4,05 persen pada 2023. Sementara pada 2024, stunting di Kudus kembali turun dari 4,05 persen menjadi 4,01 persen. 

    Sementara berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), juga mengalami penurun dari angka 19 persen pada 2022 menjadi 15,7 persen pada 2023. Pada 2024 ditarget bisa turun di angka 14 persen guna mendukung program provinsi dan pemerintah pusat dalam rangka menekan stunting. 

    Dr. Andini menyebut, capaian ini dinilai sudah cukup baik berdasarkan data yang akurat. 

    Didukung peran serta pemerintah daerah, mulai dari pemberian PMT Lokal dari anggaran bantuan keuangan (Bankeu) Provinsi Jateng menyasar 1.730 balita bermasalah gizi, 159 ibu hamil KEK, PDK 900 balita stunted.

    Selain itu, juga mengoptimalkan program SI CANTIK meliputi kelas gizi, pendampingan, kampanye perubahan perilaku dan menambah jumlah Kedai Balita Si Cantik.

    Beberapa upaya lain juga dilakukan, mulai dari pembuatan MPASI sesuai aturan pemberian makan bayi dan anak (PMBA), pengelolaan daycare agar pemberian menu dan pengasuhan sesuai standar. pemeriksaan kualitas air di desa lokus. Peningkatan manfaat atau revitalisasi posyandu dengan OPD dan lintas sektor, serta penguatan rujukan berjenjang bagi Balita bermasalah gizi.

    “Penyebab terjadinya stunting karena banyak faktor. Meliputi, pola asuh, balita tidak datang ke posyandu untuk diukur dan ditimbang, faktor lingkungan, dan penyakit penyerta,” terangnya, Sabtu (30/11/2024).

    Pemkab Kudus juga melakukan upaya intervensi spesifik dan intervensi sensitif dalam menangani angka stunting.

    Upaya intervensi spesifik di antaranya, penyediaan PKMK, PDK dan PMT lokal, penyediaan PMT Ibu Hamil KEK, inovasi Rumah Gizi Teman Bintangku, pengadaan Buku Pemantauan Tumbuh Balita, Bayi dan Anak serta sosialisasi pemanfaatan dan pemantauan praktik MPASI.

    Inovasi aksi cegah anak stunting dengan Intervensi kolaboratif (Si Cantik), jaminan kesehatan untuk seluruh balita bermasalah gizi, kolaborasi PKK, Disnaker, Dinas PMD dan CSR untuk membentuk Kedai Balita Si Cantik guna penyediaan MPASI sesuai standar gizi di setiap kecamatan.

    Sementara intervensi sensitif berupa, revitalisasi Posyandu dan pemberdayaan kader melalui Dinas PMD, menjaring sasaran remaja putri di SLTP dan SLTA melalui Disdikpora dan Kemenag, pendampingan keluarga beresiko melalui Dinsos P3A P2KB, penyuluhan Calon Pengantin (Kolaborasi Pemkab dan Kemenag), peningkatan infrastruktur sanitasi oleh PUPR, perluasan jaringan air minum perpipaan oleh PUPR dan PDAM, serta mendorong keterlibatan CSR dalam penanganan stunting.

    “Capaian ada dengan upaya maksimal. Harus selalu diupayakan agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal juga,” tuturnya. 

    Data yang diambil dari elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (EPPGBM) menjadi tolok ukur Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus menjalankan tugas, dalam rangka mengecek penyebab yang menjadi faktor utama terjadinya stunting dengan sasaran total mencapai 60.000-an target. 

    Dimulai dari upaya pencegahan sejak 1.000 hari pertama kehidupan dari hamil sampai anak usia 2 tahun.

    Sedangkan pengentasan stunting dilakukan melalui program Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus (PKMK) dengan memaksimalkan tujuh rumah sakit. 

    Menyasar bayi atau anak dicurigai stunting berdasarkan pemeriksaan lanjut oleh dokter spesialis anak, berhak mendapatkan program khusus berupa susu khusus guna mendorong pengentasan stunting.

    “Upaya maksimal sudah dilakukan, mengingat faktor stunting bermacam-macam. Ada pola asuh di mana ibu bekerja pagi sampai sore, belum bisa memastikan makanan yang dimakan sudah sesuai standar dan gizinya apakah sudah sesuai. Ini jadi PR bersama ke depan,” jelas dr. Andini. 

    “Kami juga bekerjasama dengan tujuh rumah sakit, kami droping PKMK. Ada yang berhasil lulus dalam waktu tiga bulan, ada juga yang prosesnya lama. Program PKMK ini kami juga menggandeng PT Djarum, didukung APBD Kabupaten, Bankeu, dan dana alokasi khusus (DAK). Termasuk program PMT lokal tingkat desa, dengan cara memakai bahan-bahan lokal, dimasak sesuai dengan kandungan gizi berdasarkan takaran protein dan vitamin yang diperlukan,” tambahnya.

    Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meraih penghargaan dari pemerintah pusat berupa insentif fiskal sebesar Rp 6,45 miliar lantaran dinilai berhasil menurunkan stunting.

    Penghargaan diberikan oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Nasional, kepada Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana tahun 2024. 

    Setelah pada 2023 lalu, Jawa Tengah juga memperoleh penghargaan serupa dengan nilai Rp 5,97 miliar.

    Penghargaan insentif yang diperoleh digunakan untuk menuntaskan penanganan stunting yang masih tersisa di Provinsi Jateng.

    Pemprov Jateng menganggarkan Rp194,6 miliar untuk percepatan penanganan stunting. Anggaran itu diberikan dalam bentuk bantuan keuangan kepada kabupaten/kota, terutama menyasar wilayah dengan kasus stunting yang masih tinggi.

    Nana Sudjana menyatakan, berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) yang dirilis pada Maret 2024, prevalensi stunting Jateng pada 2023 sebesar 20,7 persen, atau turun 0,1 persen dibandingkan 2022 yang tercatat 20,8 persen.

    Salah satu upaya percepatan penurunan stunting di Jateng dengan cara berkolaborasi bersama banyak pihak. Baik sesama pemerintah, BUMN, BUMD, perguruan tinggi, swasta, hingga tokoh agama dan tokoh masyarakat.

    Dalam kerangka penurunan stunting, terdapat dua hal yang perlu dicermati yaitu intervensi gizi. Berupa Intervensi Gizi Spesifik dan Intervensi Gizi Sensitif.

    Pengentasan stunting juga bertujuan dalam rangka mewujudkan SDM yang berkualitas menyongsong Indonesia Emas 2045. (Sam)

     

  • Terganjal Persyaratan D4 dan S1, Nasib 249 Ribu Guru Non-ASN di Indonesia Terancam Tak Dapat Tunjangan Sertifikasi

    Terganjal Persyaratan D4 dan S1, Nasib 249 Ribu Guru Non-ASN di Indonesia Terancam Tak Dapat Tunjangan Sertifikasi

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) di bawah Abdul Mu’ti, kini banyak membawa angin segar bagi dunia pendidikan di Indonesia.

    Kemendikdasmen menghadirkan kebijakan inklusif pada tahun 2025 mendatang. Yakni para guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) bisa mengajar atau ditempatkan di sekolah asal dan sekolah swasta.

    Kabar gembira tersebut diungkapkan Wakil Menteri Dikdasmen, Fajar Riza UI Haq saat kunjungan kerjanya meresmikan kampus dua SD Asyiyah Multilingual Darussalam (SDA Mulida) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, 29 November 2024.

    Selain kebijakan inklusif, Fajar juga menyoroti minimnya kesejahteraan kalangan Guru non-Aparatur Sipil Negara (ASN). Bagi mereka yang telah mengantongi sertifikasi, Pemerintah bakal menaikan tunjangan kinerja dari Rp 1,5 juta menjadi Rp 2 juta.

    “Kebijakan Pak Presiden Prabowo yang baru saja diumumkan, bagi guru non-ASN yang sudah bersertifikasi yang mulanya gajinya Rp 1,5 juta itu naik menjadi Rp 2 juta. Adapun guru non-ASN yang sertifikasi baru, langsung Rp 2 juta,” ujar Fajar.

    Karena itu, Wamendikdasmen Fajar pun mendorong kepada kalangan guru non-ASN yang belum bersertifikasi, agar segera mengikuti proses sertifikasi terlebih dahulu.

    “Sebab, kewenangan Kemendikdasmen hanya sebatas meningkatkan tunjangan kinerja guru berbasis sertifikasi,” terang Fajar.

    Fajar menyebut hingga saat ini masih ada sekitar 249 ribu guru di semua tingkatan sekolah di Indonesia, yang belum menempuh pendidikan Diploma 4 (D4) atau Sarjana (S1). Padahal syarat guru penerima sertifikasi harus lulus dari D4 atau S1.

    “Kami mendorong agar ikut proses sertifikasi terlebih dahulu, karena kami rumusnya meningkatkan tunjangan kinerja guru berbasis sertifikasi,” tukasnya.

    Selain kabar tentang kesejahteraan guru, kata Fajar, Kemendikdasmen juga berupaya melakukan pemerataan jumlah guru di Indonesia khususnya di Kabupaten Kudus.

    “Redistribusi guru perlu dilakukan guna memecahkan jumlah guru yang menumpuk di satu daerah dan menempatkan ke daerah yang kekurangan guru,” ujar Fajar.

    Wamen Fajar juga menekankan pentingnya kebijakan yang inklusif guna mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua. Karena itu, akses layanan pendidikan harus didapat oleh semua anak Indonesia dan semua lembaga yang menyelenggarakan pendidikan.

    Fajar menegaskan, sistem pendidikan harus mampu mengatasi ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat. Untuk itu, negara melalui pemerintah perlu hadir memberikan kebijakan yang berkeadilan untuk masyarakat, khususnya pada bidang pendidikan.

    Fajar menyebut bahwa saat ini di Indonesia terdapat kurang lebih 439.000 sekolah. Dari jumlah ratusan sekolah tersebut, sebanyak 60% nya adalah sekolah swasta.

    “Kerja sama perlu dilakukan dengan lembaga pendidikan swasta dan tidak membedakan antara sekolah negeri dan swasta,” pinta Fajar.

     

     

    Jalur lintas selatan di perbatasan Cilacap dan Banyumas ini memang rawan ambles dan longsor

  • Pj. Bupati Kudus apresiasi warga Kudus sukseskan Pilkada 2024

    Pj. Bupati Kudus apresiasi warga Kudus sukseskan Pilkada 2024

    Sumber foto: Sutini/elshinta.com.

    Pj. Bupati Kudus apresiasi warga Kudus sukseskan Pilkada 2024
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 28 November 2024 – 20:56 WIB

    Elshinta.com – Penjabat Bupati Kudus Dr. M. Hasan Chabibie menyampaikan ucapan syukur atas gelaran Pilkada yang berjalan lancar. Hasan Chabibie juga menegaskan bahwa proses Pilkada yang berjalanan sesuai dengan aturan dan situasinya sangat kondusif, merupakan kemenangan rakyat. Hasan juga menegaskan bahwa pemimpin yang terpilih merupakan yang pilihan warga melalui proses demokrasi. 

    “Pemkab bersama jajaran Forkopimda, sekaligus KPUD dan Bawaslu serta instansi terkait sudah mengawal proses Pilkada menjadi ajang demokrasi untuk menyerap aspirasi warga Kudus,” ungkapnya, Kamis (28/11). 

    Hasan juga memberikan selamat kepada pemimpin baru yang memang. “Jadi kita tetap menunggu hasil resmi dari KPUD terkait pemenang Pilkada, baik di level Kudus dan Jawa Tengah. Tapi saya mengucapkan selamat kepada pemenang Pilkada, di level Kabupaten dan Provinsi, bahwa yang dipilih rakyat mengemban amanat untuk mensejahterakan warga, mengembangkan daerah,” jelasnya.

    Hasan Chabibie juga mengapreasiasi dan berterima kasih kepada seluruh jajaran petugas yang berada di lapangan, baik penyelenggara, aparat keamanan maupun jajaran terkait yang mengawal proses Pilkada berlangsung lancar.

    “Saya mengapresiasi seluruh kerja keras petugas di lapangan yang mempersiapkan secara terbaik untuk penyelenggaraan Pilkada kali ini. Juga seluruh petugas yang bekerja keras hingga di level TPS dan unit terkait. Pilkada kali ini memang kerja keras dan kerjasama semua pihak, jadi kita apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang sudah terlibat,” terang Hasan seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini.

    Ia menegaskan bahwa pihaknya berterima kasih kepada seluruh warga Kudus yang telah mengikuti proses Pilkada 2024 ini secara tenang, aman dan damai. “Saya juga mengapresiasi penuh kepada warga Kudus yang telah berpartisipasi aktif selama tahapan-tahapan Pilkada ini. Warga Kudus ini sudah sangat cerdas, yang bisa memilih sesuai dengan aspirasinya. Juga, warga Kudus ini mayoritas berpengatahuan, sadar hak pilih dan politik, serta melek dengan informasi,” jelas Hasan.

    Pj Bupati meminta seluruh warga di Kudus untuk kembali berbaur dan beraktivitas seperti sedia kala, dan tidak ada lagi perbedaan pandangan politik yang ekstrem. “Kita semua sudah menentukan pilihan, warga Kudus sudah memilih secara demokratis. Jadi, mari kita hilangkan sekat-sekat perbedaan, kita singkirkan kubu-kubu politik. Bahwa pemimpin yang terpilih merupakan pemimpin warga Kudus untuk semua golongan. Begitu juga, bagi pemimpin yang memenangkan Pilkada, seharusnya menganggap semua warga Kudus sebagai satu kesatuan warga.” katanya. 

    Sebagai Penjabat Bupati Kudus, ia dan jajaran Pemkab Kudus akan membantu kelancaran proses transisi pemerintahan ke pemimpin yang baru.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Pabrik Rokok Tertua di RI Pailit, Kurator Gentong Gotri Beri Jadwal Pengajuan Tagihan

    Pabrik Rokok Tertua di RI Pailit, Kurator Gentong Gotri Beri Jadwal Pengajuan Tagihan

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Perusahaan Rokok Gentong Gotri ditetapkan pailit berdasarkan putusan perkara No. 15/Pdt.Sus-Pailit/2024/PN Niaga Smg pada tanggal 21 November 2024, dan diterima oleh tim kurator pada 25 November 2024.

    “Menentapkan termohon PT Perusahaan Rokok Gentong Gotri,…, pailit dengan segala akibat hukumnya,” tulis Tim Kurator dalam pengumuman media, Jumat (29/11/2024)

    Pabrik Rokok Gentong Gotri beralamat di Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah.

    Pengadilan kemudian menunjuk Abd. Kadir sebagai hakim pengawas, serta Sigit Rizki Riyandani dan Victor Umbu Hukapati sebagai kurator untuk membereskan harta pailit perseroan.

    Selanjutnya, dalam permusyawaratan hakim pengawas dengan kurator, ditetapkan bahwa rapat kreditur pertama akan dilakukan pada 6 Desember 2024 mendatang di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Semarang. Disebutkan juga bahwa kurator menerima tagihan pajak, pekerja, maupun pihak lain paling lambat 23 Desember 2024 di sekretariat tim kurator di Jl. Klipang Pesona Asri Residence, Blok Kab. 139, Tembalang, Kota Semarang.

    Rapat pencocokan piutang akan dilakukan pada 14 Januari 2025, dan rapat voting dijadwalkan pada 31 Januari 2025.

    Pabrik Rokok Tua

    Bea Cukai mencatat bahwa Gentong Gotri merupakan salah satu pabrik rokok tertua di Indonesia. Pabrik yang memproduksi Sigaret Kretek Tangan (SKT) ini berdiri pada tahun 1927 sebagai industri rumahan dan terdaftar sebagai perusahaan rokok pada tahun 1967.

    Pabrik Rokok Gentong Gotri Henti Produksi, Pesangon Buruh Tunggu Jual Aset

    Namun demikian, dalam pemberitaan Bisnis, perusahaan ini telah mengalami kesulitan membayar tunjangan hari raya sejak 2013. Selanjutnya, dalam pemberitaan Espos.id, pada awal 2018 perusahaan mengumumkan penghentian produksi.

    Perusahaan menjanjikan untuk membayar pesangon kepada ribuan buruh pabrik rokok setelah seluruh aset pabrik terjual. “Tidak ada niat perusahaan untuk tidak membayarkan pesangon, karena setelah aset perusahaan terjual tentunya pesangon akan dibayarkan,” ucap pemilik PR Gentong Gotri, Budi Hartanto, di sela-sela mediasi dengan buruh di Lingkungan Industri Kecil Industri Hasil Tembakau Kabupaten Kudus, Senin (12/3/2018).

    Saat itu, perusahaan berupaya menjual aset berupa tanah di Semarang seluas 3,5 hektare.

  • Pilkada Serentak 2024: 7 Petugas TPS Meninggal Dunia, Diduga Karena Kelelahan

    Pilkada Serentak 2024: 7 Petugas TPS Meninggal Dunia, Diduga Karena Kelelahan

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 membawa kabar duka dengan meninggalnya tujuh petugas tempat pemungutan suara (TPS). Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengonfirmasi bahwa faktor kelelahan diduga menjadi penyebab utama kejadian ini.

    “Iya, betul ada petugas TPS yang meninggal dunia,” ungkap Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto dalam keterangannya pada Kamis (28/11/2024).

    Bima menjelaskan, korban terdiri dari empat anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan tiga petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas). Kasus kematian ini tersebar di beberapa daerah di Indonesia.

    Di antara petugas KPPS, korban pertama tercatat di Muara Enim, Sumatera Selatan, dengan dugaan riwayat asma. Korban lain di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, meninggal akibat komplikasi asam lambung.

    Sementara di Penjaringan, Jakarta Utara, seorang petugas wafat akibat hipertensi, dan satu lagi di Bogor Barat diduga meninggal karena kelelahan.

    Sedangkan dari Linmas, kasus kematian terjadi di Banda Aceh, Kediri (Jawa Timur), dan Kudus (Jawa Tengah). Korban di Banda Aceh dan Kudus diduga meninggal karena kelelahan, sementara petugas di Kediri memiliki riwayat stroke yang diperparah oleh aktivitas berat selama Pilkada.

    Menyikapi kejadian ini, Bima Arya menegaskan bahwa Kemendagri akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap mekanisme dan kriteria pemilihan petugas TPS. Menurutnya, seleksi kesehatan dan kualifikasi menjadi aspek yang perlu diperhatikan lebih serius di masa mendatang.

  • Link Quick Count dan Real Count Pilbup Kudus Jateng 2024, Samani-Belinda Vs Hartopo-Mawahib

    Link Quick Count dan Real Count Pilbup Kudus Jateng 2024, Samani-Belinda Vs Hartopo-Mawahib

    Link Quick Count dan Real Count Pilbup Kudus Jateng 2024, Samani-Belinda Vs Hartopo-Mawahib

    TRIBUNJATENG.COM – Berikut ini link Real Count atau hasil hitung suara pemilihan bupati Kudus, Jawa Tengah, Sam’ani-Belinda Vs Hartopo-Mawahib.

    Hari ini Rabu (27/11/2024) masyatarakat Indonesia mengikuti pemilihan pemimpin daerah baik dari tingkat kabupaten/kota dan Provinsi.

    Termasuk di wilayah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

    Dalam Pilkada Kudus 2024, terdapat dua pasangan calon.

    Pertama, Dr. Ars. Sam’ani Intakoris, S.T., M.T. dan Belinda Putri Sabrina Birton, S.Ked.

    Kedua, pasangan Dr H.M. Hartopo, S.T., M.M., M.H. dan H. Mawahib, S.H.

    Hasil pemilihan atau hasil hitung suara sementara bisa dipantau langsung oleh masyarakat melalui website Komisi Pemilihan Umum (KPU).

    Nah berikut ini link hasil hitung sementara untuk pemilihan Bupati Kudus di website KPU secara Real Count dan Quick Count.

    1. Real Count

    Perhitungan surat suara secara resmi yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di seluruh tempat pemungutan suara.

    Berikut ini link Real Count dari KPU: https://pilkada2024.kpu.go.id/pilwalkot/jawa-tengah/kudus

    Buka website resmi KPU, lalu klik kolom ‘Pemilihan Bupati/Walikota’ 

    Kemudian klik kolom provinsi dan pilih Jawa Tengah.

    Lalu klik kolom sebelahnya dan pilih Kabupaten Kudus.

    Nantinya akan muncul hasil penghitungan suara sementara dari setiap TPS.

    2. Quick Count

    Quick Count merupakan penghitungan cepat dengan mengambil sebagian data hasil penghitungan suara dari beberapa TPS.

    Quict Count biasanya dilakukan oleh lembaga survey.

    – Tribunnews: https://www.tribunnews.com/

    – Kompas.com: https://www.youtube.com/watch?v=rkuLv9DqZzw

    – Litbang Kompas: https://pemilu.kompas.com/quickcount/litbang-kompas/pilkada-jawa-tengah

    – Charta Politika: https://pemilu.kompas.com/quickcount/charta-politika/pilkada-jawa-tengah

    Disclaimer:

    Publikasi Form Model C/D Hasil adalah hasil penghitungan suara di TPS dengan tujuan untuk memudahkan akses informasi publik.

    Penghitungan suara yang dilakukan oleh KPPS, rekapitulasi hasil penghitungan suara dan penetapan hasil pemilu dilakukan secara berjenjang dalam rapat pleno terbuka oleh PPK, KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi dan KPU berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. (*)