kab/kota: Kudus

  • Survei OECD: Keterampilan Sosial Emosional Siswa Berdampak Pada Nilai, Kesehatan dan Kesejahteraan – Halaman all

    Survei OECD: Keterampilan Sosial Emosional Siswa Berdampak Pada Nilai, Kesehatan dan Kesejahteraan – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di tengah dunia yang kian kompleks dan penuh ketidakpastian, keterampilan sosial emosional seperti empati, kreativitas, dan kegigihan menjadi kunci keberhasilan individu dan masyarakat. 

    Survei global social emotional skills Organisation for Economic Co-Operation and Development (OECD) menemukan keterampilan sosial emosional siswa berpengaruh terhadap nilai, kesehatan, dan kesejahteraan  terlepas dari latar belakang, kelompok usia, maupun kota domisili.

    Survei melibatkan juga melibatkan Bakti Pendidikan Djarum Foundation dilakukan terhadap 70.000 siswa berusia 10 dan 15 tahun, di 16 lokasi global termasuk Helsinki (Finlandia), Gunma (Jepang), dan Delhi (India) dan Kudus mewakili Indonesia.

    “Temuan OECD yang dalam survei, keterampilan sosial ini menurun secara signifikan pada siswa usia 15 tahun dibandingkan dengan siswa usia 10 tahun, terutama di kota-kota Asia,” kata  Andreas Schleicher, Direktur Pendidikan & Keterampilan OECD saat acara peluncuran hasil survei bertema Menuju Generasi Cerdas Sosial Emosional: Temuan Global dan Praktik Baik Kudus untuk Indonesia di Kudus Jawa Tengah belum lama ini.

    Andreas Schleicher menyebutkan, di antara semua lokasi yang disurvei, pendidik di Kudus menunjukkan konsistensi tertinggi dalam mengintegrasikan keterampilan sosial emosional lintas mata pelajaran. 

    Mereka juga paling memiliki kesamaan pola pikir tentang dampak keterampilan tersebut bagi hasil akademik dan kehidupan siswa, serta tanggung jawab sebagai pendidik untuk menumbuhkannya. 

    Sama halnya di Kudus, kasus perundungan pelajar menjadi kekhawatiran yang signifikan namun sebagian besar kepala sekolah melaporkan tingkat penindasan yang rendah sehingga hal ini menunjukkan adanya kekhawatiran normalisasi terhadap perilaku tersebut.

    “Siswa yang menerima lebih banyak umpan balik guru memiliki keterampilan sosial dan emosional yang lebih tinggi. Di Kudus, menerima umpan balik guru yang lebih sering paling erat kaitannya dengan motivasi berprestasi, rasa ingin tahu, keramahan, kepercayaan, dan toleransi,” katanya.

    Andreas menambahkan, keterampilan sosial emosional merupakan bekal penting yang membuat kita menjadi lebih ‘manusia’ di tengah gempuran teknologi, seperti artificial intelligence dan ini menjadi fondasi yang kokoh untuk berkontribusi pada dunia yang berkelanjutan.

    “Meningkatnya keterampilan sosial emosional juga akan mengatrol sosial ekonomi. Sehingga menjadi penting untuk terus meningkatkan keterampilan tersebut pada siswa,” ungkap Andreas.

    Peluncuran survei mengangkat tema “Menuju Generasi Cerdas Sosial Emosional: Temuan Global dan Praktik Baik Kudus untuk Indonesia dihadiri lebih dari 300 tamu undangan, yang mencakup berbagai pemangku kepentingan, termasuk guru, kepala sekolah, orang tua, pembuat kebijakan, akademisi, hingga pegiat filantropi.

    Koordinator Nasional Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan, Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Ananto Kusuma Seta mengapresiasi temuan survei OECD, yang dinilai tepat waktu dan selaras dengan arah kebijakan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed untuk meningkatkan keterampilan sosial emosional siswa, dengan konsep pembelajaran yang mindful, meaningful, dan joyful.

    “Temuan survei OECD di Kudus menguatkan bahwa keterampilan sosial emosional itu sangat penting untuk menuntun para siswa sukses di masa depan. Bahwa keterampilan di abad 21 kini bukan hanya diukur dari skor PISA, tapi perlu juga dilihat dan komplementer dengan skor sosial emosional. Dari temuan ini, Kudus telah menorehkan awal yang bagus dan secara umum posisi kita di atas rata-rata. Pendidikan kita di Kudus masih lebih baik dari Singapura dan Jepang soal sosial emosional,” terang Ananto.

    Selain relevansi kebijakan pada tingkat nasional, temuan ini memiliki potensi untuk memperkuat dan memperluas praktik baik yang sudah ada di Kudus.

    Penjabat Bupati Kudus Dr. Muhammad Hasan Chabibie, S.T., M.Si mengatakan, sebagai satu-satunya kota perwakilan Indonesia dalam survei global ini, Kudus telah menunjukkan komitmen terhadap pembelajaran sosial emosional melalui aneka program strategis, yang didukung oleh mitra seperti Djarum Foundation, sehingga membantu mempercepat penerapan praktik baik di sekolah.

    “Dalam sistem pendidikan yang terus berkembang, keterampilan sosial-emosional akan berpurwarupa menjadi salah satu hard skills yang dibutuhkan dunia,” kata Hasan.

  • Tekan Prevalensi Stunting, Para Orang Tua di Kudus Dapat Edukasi Soal Makanan Bergizi – Halaman all

    Tekan Prevalensi Stunting, Para Orang Tua di Kudus Dapat Edukasi Soal Makanan Bergizi – Halaman all

    Tekan Prevalensi Stunting, Orang Tua di Kudus Dapat Edukasi Soal Makanan Bergizi

    Willem Jonata/Tribunnews.com

    TRIBUNNEWS.COM – Kondisi gizi buruk dapat berdampak pada kesehatan dan kecerdasan anak-anak di masa depan.

    Sebagai faktor penentu kesehatan anak-anak, para orang tua hendaknya memiliki pengetahuan yang cakap tentang makanan bergizi, cara pengolahan, hingga aturan makannya.

    Berangkat dari kesadaran itu, maka Milklife Festival Keluarga Sehat 2024, digelar di Alun-alun Simpang Tujuh, Kudus, 7-8 Desember 2024.

    Talkshow dan Edukasi Pelayanan Kesehatan Keluarga bertema “Cegah Stunting Sebelum Genting” juga diadakan sebagai bagian acara kolaborasi Bakti Sosial Djarum Foundation dan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, itu. 

    Tema “Cegah Stunting Sebelum Genting” menjadi bentuk ajakan kepada seluruh elemen masyarakat Kudus agar bersama-sama berperan mencegah bahaya stunting. 

    Ribuan warga mulai dari remaja putri, pasangan usia subur, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, hingga ibu balita, turut hadir. 

    Penjabat (Pj) Bupati Kudus Muhammad Hasan Chabibie mengemukakan peran masyarakat, khususnya orang tua sangat krusial mencegah stunting.

    “Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya peran orang tua dalam memerangi stunting,” ucapnya.

    Menurut dia, kondisi gizi buruk dapat berdampak pada kesehatan dan kecerdasan anak-anak di masa depan.

    “Harapannya kita dapat bersama-sama mempersiapkan Indonesia Emas dengan mengurangi angka prevalensi stunting hingga menjadi sekecil mungkin ,” kata Muhammad Hasan Chabibie.

    Deputy Program Director Bakti Sosial Djarum Foundation Achmad Budiharto mengatakan, diselenggarakannya ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan dan memperluas kesadaran tentang pencegahan stunting. 

    “Kami sadar angka prevalensi stunting di Kudus cukup tinggi dan sulit turun. Salah satu penyebabnya adalah pemahaman masyarakat masih kurang terhadap bahaya dan risiko yang akan menimpa anak-anak mereka. Lewat kegiatan ini kami ingin memberikan edukasi, penanganan, dan pencegahan stunting kepada masyarakat agar semakin waspada terhadap bahaya gizi buruk,” ujar Budiharto.

    Pihaknya telah mengawali berbagai program pencegahan stunting sejak tahun 2018 melalui Gerakan Menjaga Periode Emas (GEMAS) dengan target ibu-ibu pekerja di lingkup karyawan perusahaan.

    Sejak itu, program tersebut telah memantau kehamilan 5.476 ibu, pertumbuhan 8.339 baduta (bawah dua tahun), serta memfasilitasi laktasi 4.715 ibu menyusui.

    Tercatat hingga September 2024, prevalensi stunting di dalam internal perusahaan sudah menurun hingga 7,5 persen, dari awalnya sebesar 18 persen. 

    Lebih lanjut, Budiharto juga mengatakan beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting yakni Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK).

    Ini adalah pembinaan tumbuh kembang di masa lima tahun pertama kehidupan anak. SDIDTK adalah tindakan memantau pertumbuhan balita agar berkembang secara optimal.

    “Selain SDIDTK, Imunisasi Wajib Balita, Vaksin Calon Pengantin, Screening Triple Eliminasi, Activity Edukasi terkait Stunting, kondisi psikologis Ibu Hamil dan menyusui juga sangat penting dipantau. Kami akan bekerja sama dengan posyandu/PKK dan puskesmas yang tersebar di Kabupaten Kudus, Kelompok PAUD Kabupaten Kudus, serta seluruh Unit Kerja Djarum Group dalam rangka menekan angka gizi buruk di Indonesia,” ujar Budiharto.

    Field Promotion Manager Milklife Danang Adityo Pramandaru berharap dengan adanya Milklife Festival Keluarga Sehat 2024 di Kabupaten Kudus, seluruh warga masyarakat semakin sadar akan bahaya yang mengancam anak-anak dengan gizi buruk.

    Harapannya masyarakat di Kabupaten kudus akan lebih memperhatikan kebutuhan gizi dan nutrisi anak-anak, khususnya di seribu hari pertama kehidupan.

    “Target acara ini tidak hanya ibu hamil, ibu menyusui dan balita, namun juga remaja putri dan pasangan subur karena mereka ini bakal orang tua yang nantinya bertanggung jawab terhadap kecukupan gizi anak-anaknya. Milklife Festival Keluarga Sehat 2024 gratis dibuka untuk umum. Di sini kami menyediakan booth pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan menyusui, balita, juga playground bermain anak yang bisa langsung diakses oleh para pengunjung,” kata Danang.

    Sementara, salah satu ibu hamil, warga dusun Jetak, Kedungdowo, Fitria Setya Permana mengatakan, dirinya merasa sangat terbantu dengan berbagai fasilitas yang didapatkan secara gratis, seperti pemeriksaan Ultrasonography (USG) dan Hemoglobin (HB). 

    Fitria juga mengemukakan bahwa pengetahuan tentang pendidikan gizi sangat penting diketahui ibu hamil sejak anak belum lahir.

    Menurut Fitria yang kini usia kehamilannya memasuki 15 minggu, gizi buruk pada anak sangat mungkin terjadi karena ketidaktahuan ibu dan pengasuh utama terhadap kebutuhan gizi anak-anak sejak dini.

    Jika terjadi secara berkelanjutan, kondisi anak-anak yang stunting dapat semakin parah, karena tubuhnya tidak memiliki imunitas yang kuat untuk menangkal penyakit yang datang.

    Ia bersyukur dengan adanya kegiatan ini. Diakuinya mendapat banyak informasi soal asupan gizi Makanan Pendamping ASI (MPASI).

    Terutama bagaimana seharusnya ia mementingkan protein hewani dibanding serat yang terkandung pada sayur dan buah untuk MPASI.

    “Saya juga mendapatkan ilmu baru memasak MPASI, aturan makan sampai cara penyimpanan bahan-bahan makanannya. Dari sisi ibu hamil, saya juga disarankan makan makanan bergizi dan minum susu. Ilmu ini nanti juga akan saya bagi kepada anggota keluarga di rumah sehingga mereka juga paham akan bahaya stunting dan pencegahannya,” ujar Fitria.

     

     

  • Upah Minimum Naik 6,5 Persen, UMK Kota Semarang 2025 Masih Tertinggi di Jateng

    Upah Minimum Naik 6,5 Persen, UMK Kota Semarang 2025 Masih Tertinggi di Jateng

    Upah Minimum Naik 6,5 Persen, UMK Kota Semarang 2025 Masih Tertinggi di Jateng

    TRIBUNJATENG.COM – Jika UMK naik 6,5 persen, UMK Kota Semarang 2025 masih tertinggi di Jateng.

    Berikut perhitungan Upah Minimum UMK Kota/Kabupaten 2025 di Jawa Tengah jika mengalami kenaikan 6,5 persen sesuai kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2025 yang diumumkan Presiden Prabowo Subianto.

    Presiden Prabowo Subianto secara resmi mengumumkan rata-rata kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2025 sebesar 6,5 persen.

    Pengumuman ini disampaikan pada Jumat (29/11/2024) di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

    “Setelah melakukan pertemuan dengan pimpinan buruh, kami memutuskan menaikkan rata-rata upah minimum nasional sebesar 6,5 persen pada tahun 2025,” kata Presiden Prabowo di Istana Negara.

    Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengusulkan kenaikan sebesar 6 persen.

    Namun, pemerintah akhirnya memutuskan angka yang lebih tinggi sebagai langkah strategis untuk mendukung daya beli pekerja.

    UMP 2025 dirancang sebagai bagian dari upaya perlindungan sosial, khususnya untuk pekerja yang belum berkeluarga atau memiliki masa kerja di bawah 12 bulan.

    Penetapan tersebut tetap mengacu pada kebutuhan hidup layak sebagai pedoman utama.

    Berapa besaran UMP Jawa Tengah jika naik 6,5 persen?

    Berikut perhitungannya:

    6,5 persen x UMP Jateng 2024

    = 6,5/100 x 2.036.947

    Jumlah kenaikan UMP Jateng = 132.401,555

    UMP Jateng 2025: 2.036.947 + 132.401,555 = Rp 2.169.348,555.

    Dengan demikian, UMP Jateng 2025 diprediksi sebesar Rp 2.169.348,555 naik Rp 132.401,555 dari tahun 2024.

    Lantas berapa besaran UMK Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah jika naik sesuai rata-rata upah minimum nasional?

    Kabupaten Cilacap : Rp. 2.640.247

    Kabupaten Banyumas : Rp 2.363.969

    Kabupaten Purbalingga : Rp 2.338.283

    Kabupaten Banjarnegara : Rp 2.170.475

    Kabupaten Kebumen : Rp 2.259.873

    Kabupaten Purworejo : Rp 2.265.937

    Kabupaten Wonosobo : Rp 2.299.521

    Kabupaten Magelang : Rp 2.467.478

    Kabupaten Boyolali : Rp 2.396.598

    Kabupaten Klaten : Rp 2.368.572

    Kabupaten Sukoharjo : Rp 2.359.488

    Kabupaten Wonogiri : Rp 2.180.587

    Kabupaten Karanganyar : Rp 2.373.209

    Kabupaten Sragen : Rp 2.182.185

    Kabupaten Grobogan : Rp 2.254.089

    Kabupaten Blora : Rp 2.238.430

    Kabupaten Rembang : Rp 2.236.168

    Kabupaten Pati : Rp 2.332.350

    Kabupaten Kudus : Rp 2.680.485

    Kabupaten Jepara : Rp 2.610.224

    Kabupaten Demak : Rp 2.940.176

    Kabupaten Semarang : Rp 2.750.135

    Kabupaten Temanggung : Rp 2.246.819

    Kabupaten Kendal : Rp 2.783.455

    Kabupaten Batang : Rp. 2.534.382

    Kabupaten Pekalongan : Rp 2.486.653

    Kabupaten Pemalang : Rp 2.296.140

    Kabupaten Tegal : Rp. 2.333.586

    Kabupaten Brebes : Rp 2.239.801

    Kota Magelang : Rp 2.281.230

    Kota Solo : Rp 2.416.559

    Kota Salatiga : Rp 2.533.593

    Kota Semarang : Rp 3.454.826

    Kota Pekalongan : Rp 2.545.138

    Kota Tegal : Rp 2.376.683

    Perlu digarisbawahi, data di atas merupakan prediksi atau perkiraan berdasarkan kenaikan rata-rata upah minimum nasional 6,5 persen.

    Presiden Prabowo menegaskan bahwa penetapan upah minimum sektoral akan menjadi tanggung jawab Dewan Pengupahan Provinsi, Kabupaten, dan Kota, sesuai dengan dinamika ekonomi di wilayah masing-masing.

    “Dewan pengupahan akan menetapkan upah sektoral sesuai kondisi ekonomi dan kebutuhan daerah masing-masing,” ujar Presiden Prabowo.

    Pemerintah menargetkan regulasi terkait UMP 2025 rampung pada akhir November atau awal Desember, guna memberikan kepastian bagi semua pihak.

    Ketentuan lebih rinci terkait UMP 2025 akan dituangkan dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) yang akan segera diterbitkan. (*)

  • Scorpion FC Raih Gelar Juara dalam Hydroplus Soccer League 2024

    Scorpion FC Raih Gelar Juara dalam Hydroplus Soccer League 2024

    TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Scorpion FC keluar sebagai juara dalam liga sepak bola putri yang digagas Bakti Olahraga Djarum Foundation bersama Hydroplus Isotonic Drink bertajuk Hrydroplus Soccer League 2024. Scorpion FC berhasil mencatatkan 53 poin selama kompetisi penuh 10 pekan.

    Hydroplus Soccer League 2024 merupakan turnamen sepak bola putri Kategori Usia (KU) 14 yang diikuti oleh 11 Sekolah Sepak Bola (SSB) dari sejumlah wilayah seperti Kudus, Rembang, Pati, Jepara, dan sekitarnya. 11 SSB tersebut yaitu Laskar Jepara Putri, SKU Pink, Galaxinesia, Scorpions FC, Pedawang Women, Srikandi Kalirejo Undaan, Persig Gribig, Porma, SKU Orange, Women Putra Jaya, dan Garkido GFC.

    Sebanyak 275 peserta berpartisipasi dalam liga yang diselenggarakan dengan sistem kompetisi penuh selama 10 pekan. Liga sepak bola putri KU 14 ini merupakan wadah lanjutan dari para putri yang telah bermain di turnamen KU 10 dan KU 12, sehingga dapat terus mengasah kemampuan mengolah ‘si kulit bundar’ di lapangan hijau ke jenjang lebih tinggi.

    Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin mengatakan, rantai pertumbuhan ekosistem sepak bola putri dari level akar rumput harus terus terjaga melalui wadah-wadah kompetisi yang berkelanjutan. Diselenggarakannya Hydroplus Soccer League 2024 tak terlepas dari cita-cita untuk mencetak atlet putri yang kompeten untuk menjadi masa depan dunia sepak bola putri Indonesia.

    “Visi kami untuk kembali merebut era kejayaan sepak bola putri Indonesia akan segera terwujud. Melalui pembibitan serta proses pengembangan talenta-talenta putri yang berakar dari usia dini, seperti sebelumnya melalui kompetisi MilkLife Soccer Challenge yang menyasar KU 10 dan KU 12, kemudian sekarang berlanjut ke jenjang berikutnya,” kata Yoppy.

    Dengan penyelenggaraan liga sepak bola putri yang rutin, Yoppy berharap banyak atlet potensial dapat bergabung dengan klub-klub elite sehingga liga sepak bola putri di level nasional bisa kembali rutin digelar. Rencananya, Hydroplus Soccer League akan digelar dua kali selama satu tahun. Tak hanya mengundang SSB dari Kudus dan sekitarnya, turnamen ini juga membuka pintu bagi SSB di daerah lain untuk ambil bagian memperebutkan gelar juara.

    Sementara itu Manager Program Hydroplus Soccer League Edi Supriyanto mengatakan, liga sepak bola putri antar SSB ini mengadopsi sistem permainan kompetisi penuh dan berlaga dua kali (home & away) dengan format 9 vs 9. Pertandingan diselenggarakan dengan lapangan berukuran setengah lapangan sepak bola, berdurasi 20 x 2 menit, menggunakan bola ukuran 4 dengan diameter 63,5 hingga 66 cm dan berbobot 0,33-0,36 kg.

    “Animo peserta SSB Hydroplus Soccer League di Kota Kudus dan sekitarnya cukup bagus. Kami mengajak SSB yang ada di kota-kota lain untuk juga membuka kelas bagi para putri untuk dilatih. Sebab dengan demikian, para putri yang memiliki minat dan bakat di dunia sepak bola dapat ditindaklanjuti untuk dilatih secara lebih terprogram dan terstruktur,” kata Edi.

    Lebih lanjut Group Brand Head Hydroplus, Yose Moriza mengaku bangga dengan tingginya antusiasme dan motivasi para peserta selama berlangsungnya turnamen berformat liga ini. Hydroplus berkomitmen untuk terus mendukung kiprah generasi muda Indonesia dalam mewujudkan mimpinya menjadi atlet sepakbola putri yang berprestasi di masa depan.

    “Kami melihat energi dan endurance yang ditunjukan oleh semua peserta Hydroplus Soccer League selama 10 pekan ini begitu luar biasa. Kami merasa bangga dan semakin terpanggil untuk terus memberikan dukungan, tidak hanya untuk mereka yang berjuang sebagai atlet sepakbola putri, tapi seluruh generasi muda Indonesia yang semakin aktif dan produktif serta menjalani gaya hidup yang lebih sehat dengan beraktivitas fisik,” ujar Yose Moriza.

    Performa yang luar biasa dan konsistensi ditunjukkan oleh Scorpion FC sepanjang turnamen. Selama 10 pekan, SSB yang berasal dari Kudus ini berhasil mencatatkan 17 kemenangan, 2 imbang, dan hanya 1 kalah. Hingga pekan terakhir, torehan 53 poin Scorpion FC tak mampu lagi dikejar tim-tim rival. Tim yang dikapteni oleh Yafiqa Rahma Indrayani ini akhirnya naik podium dan mengangkat piala.

    Usai seremoni juara, Yafiqa Rahma Indrayani mewakili timnya, mengungkapkan rasa bangga atas keberhasilan menjadi juara liga sepak bola putri musim pertama itu. Menurutnya, kemenangan ini berkat kerjasama tim dari teman-teman ditambah semangat dari pendukung di sepanjang musim.

    “Saya sangat senang akhirnya ada liga untuk putri, jadi kami semakin terpacu untuk giat berlatih karena ada liga yang harus kita menangkan. Semoga kedepannya bisa terus jadi juara,” kata siswi kelas 7 SMP yang mengidolakan pesepakbola Rafael Struick ini.

    Selain Scorpion FC, SKU Pink berhasil menjadi juara 2, dan Srikandi Kalirejo Undaan berhasil menjadi juara 3. Sementara untuk top scorer diraih oleh Asyifa Sholawa Farizqi dari SKU Pink dengan 30 gol, penjaga gawang terbaik diraih oleh Ayla Putri Ariyanto dari SKU Pink dan pemain terbaik Latisha Safa Berliana dari Scorpion FC. (*)

  • Disaksikan 5.475 Suporter, Persiku Kudus Kalah Lawan Persipa Pati

    Disaksikan 5.475 Suporter, Persiku Kudus Kalah Lawan Persipa Pati

    TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Persiku Kudus harus rela menelan pil pahit kekalahan atas Persipa Pati. Dalam pertandingan kandang di Stadion Wergu Wetan Kudus, Minggu (8/12/2024), Skuad Macan Muria harus takluk 0-1atas Laskar Saridin.

    Laga derby Muria ini berlangsung cukup hangat. Intensitas permainan cukup tinggi ditampilkan oleh kedua tim. Namun sayang sampai babak turun minum, gol tidak tercipta oleh kedua tim.

    Pada babak kedua kedua tim meningkatkan skema permainan dengan maksud mampu mencetak gol. Hingga akhirnya pada menit ke 89 pemain nomor punggung 8 Persipa Pati memecah kebuntuan. Sontekan bola melalui kakinya berhasil mengoyak jala gawang Persiku Kudus yang dijaga Satrio Azhar. Skor berubah 0-1 untuk Persipa Pati.

    Dalam pertandingan ini wasit memberikan tambahan waktu 5 menit. Namun sayang Persiku tidak mampu mencuri gol untuk menyamakan kedudukan. Begitu juga Persipa Pati tidak mampu menambah pundi-pundi gol. Pertandingan yang disaksikan oleh 5.475 penonton di Stadion Wergu Wetan berakhir dengan kekalahan Persiku Kudus 0-1.

    Menanggapi pertandingan kali ini Pelatih Persipa Pati Bambang Nurdiansyah mengatakan, kemenangan ini merupakan hasil dari kerja keras para pemain di lapangan hijau. Dia sebagai pelatih sekadar membantu mereka.

    “Ini kerja keras anak-anak. Saya selalu bilang setiap pertandingan selalu ada evaluasi,” kata Bambang.

    Dalam pertandingan kontra Persiku Kudus ini, Bambang bersyukur lantaran anak asuhnya berhasil mencuri tiga poin di kandang lawan. Kemenangan ini dipersembahkan untuk masyarakat Pati.

    “Terima kasih doanya dari masyarakat Pati. Terus dukung Persipa, kalau pun jelek juga tetap didukung,” kata Bambang Nurdiansyah.

    Sementara itu Pelatih Persiku Kudus Bonggo Pribadi mengatakan, sejak awal dia menekankan kepada para pemain untuk bermain cantik dan berusaha mencetak gol. Namun apa daya, gol yang tak kunjung tercipta membuat pemainnya menjadi terburu-buru dan kurang tenang.

    “Dakam sepak bola kalau tidak bisa mencetak gol bisa mempengaruhi segalanya. Apalagi main home dituntut menang. Semua terburu-buru dan tidak fokus di menit akhir. Hasil kurang baik di laga derbi ini menjadi tanggung jawab saya,” kata Bonggo. (*)

  • 1.000 Nasi Berkat Meriahkan Festival Pager Mangkok di Kudus, Warisi Nilai Luhur Sunan Muria

    1.000 Nasi Berkat Meriahkan Festival Pager Mangkok di Kudus, Warisi Nilai Luhur Sunan Muria

    TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Festival Pager Mangkok ke-4 kali diinisiasi oleh Komunitas Kampung Budaya Piji Wetan Kabupaten Kudus tahun ini  berlangsung meriah. 

    Berjalannya festival budaya dibuka dengan Kirab Budaya Pager Mangkok pada, Jumat (6/12/2024) dan ditutup hari ini, Minggu (8/12/2024).

    Kirab digelar dengan membawa gunungan hasil bumi dan nasi berkat 1.000 bungkus, dikenal dengan sebutan nasi tomplingan.

    Gunungan dan nasi berkat diarak dari Panggung Ngepringan menuju Punden Depok Desa Lau diiringi dengan bacaan salawat dan doa bersama. 

    Selanjutnya, nasi berkat dibungkus daun pisang dibagikan kepada masyarakat Dukuh Puji Wetan, Desa Lau, Kecamatan Dawe dan sekitarnya sebagai simbol berbagi atau bersedekah kepada sesama dalam rangka meneladani ajaran Sunan Muria. 
     
    Koordinator kirab, Ulul Azmi mengatakan, tahun ini adalah tahun keempat Festival Pager Mangkok digelar. Festival digelar untuk mengangkat nilai-nilai falsafah dari Sunan Muria, termasuk mengenalkan istilah “tapangeli” dan “Pager Mangkok”.

    Pager mangkok diambil dari ajaran Sunan Muria yang berbunyi pagerono omahmu nganggo mangkok, luwih becik tenimbang pager tembok. Artinya, mengajarkan masyarakat untuk memagari rumah dengan mangkok dalam bentuk bersedekah kepada tetangga, dinilai lebih baik dibandingkan dengan pagar dalam bentuk tembok. 

    Sementara istilah tapangeli berarti mengarus, tetapi tidak terbawa arus. Artinya, masyarakat diperbolehkan mengikuti perkembangan zaman asalkan tidak terbawa arus zaman ke arah hal yang negatif. 

    “Dua ajaran ini yang ingin kami aktivasi ke masyarakat dan generasi muda lewat Festival Budaya Pager Mangkok,” terangnya. 

    Ulul Azmi meneruskan, Festival Pager Mangkok tahun ini mengusung tema “Labora(s)tories”. Menunjukkan bahwa budaya dan seni dapat menjadi perayaan oleh siapa saja, termasuk generasi muda agar tertarik untuk merawat nilai-nilai kebudayaan yang telah diwariskan nenek moyang atau leluhur pendahulu. 

    Dengan harapan, melalui kegiatan ini menumbuhkan generasi-generasi baru yang cinta tehadap seni dan budaya. (Sam)

  • Ribuan Personel Polres Kudus Diterjunkan Perketat Laga Persiku Kudus vs Persipa Pati

    Ribuan Personel Polres Kudus Diterjunkan Perketat Laga Persiku Kudus vs Persipa Pati

    TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Kapolres Kudus, AKBP Ronni Bonic menerjunkan ribuan personelnya untuk mengamankan jalannya laga lanjutan Liga 2 yang mempertemukan Persiku Kudus vs Persipa Pati hari ini, Minggu (8/12/2024) di Stadion Wergu Wetan Kudus. 

    Pengetatan keamanan dilakukan menyusul kejadian penganiayaan yang diduga dilakukan supporter sepakbola asal Kabupaten Jepara terhadap warga Kudus pada 1 Desember lalu.

    Jajaran kepolisian disiagakan di sekitar Stadion Wergu Wetan untuk mengamankan pertandingan rencananya kick off pukul 15.00 WIB. 

    Selebihnya, personel disiagakan di beberapa titik, termasuk di perbatasan antara Kabupaten Kudus dengan daerah sekitar. 

    “Kami sudah koordinasi dengan Polresta Pati. Kami lakukan penyekatan di beberapa akses lokasi, dilakukan penutupan. Dengan harapan, semoga peristiwa kemarin (1 Desember) tidak terulang. Jadi pembelajaran kita semua agar lebih meningkatkan pengawasan dan pengamanan,” terangnya. 

    AKBP Ronni Bonic berupaya dengan menerjunkan personel lebih banyak untuk melakukan pengamanan lebih ekstra ketat. 

    Agar kejadian serupa yang terjadi pada 1 Desember lalu tidak terjadi lagi, apalagi kejadian tersebut berdampak pada masyarakat umum. 

    “Kami harap supporter menghormati bersama aturan yang berlaku. Semua harus diperhatikan untuk menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat secara umum,” ujarnya. (Sam)

  • Alasan 2 Pemuda Jepara Menganiaya Warga Kudus Usai Nonton Sepak Bola Karena Diacungkan Jari Tengah

    Alasan 2 Pemuda Jepara Menganiaya Warga Kudus Usai Nonton Sepak Bola Karena Diacungkan Jari Tengah

    TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Dua remaja asal Kabupaten Jepara, MR (23) dan MA (23) diringkus jajaran Satreskrim Polres Kudus lantaran diduga terlibat dalam aksi penganiayaan terhadap IPA (23 ) warga Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus pada 1 Desember 2024. 

    MR dan MA bagian dari supporter sepakbola dari Persijap Jepara.

    Keduanya kini harus berurusan dengan kepolisian atas dugaan terlibat melakukan tindak pidana kekerasan yang dilakukan secara bersama-sama atau penganiayaan terhadap orang yang mengakibatkan luka.

    Selanjutnya dijerat Pasal 170 ayat (2) ke 1 KUHPidana Subsidar 351 ayat (1) KUHPidana dengan ancaman pidana penjara maksimal 5 tahun 6 bulan.

    Sebelumnya, pada Minggu 1 Desember 2024, ribuan pendukung tim sepakbola Persijap Jepara nekat bertolak dari Kabupaten Jepara menuju Kabupaten Pati untuk menyaksikan laga Persijap vs Persipa Pati.

    Meskipun sudah ada aturan supporter tim tamu tidak boleh datang pada setiap kompetisi Liga 2 digelar.

    Usai pertandingan selesai, ribuan sopporter Persijap kembali ke kabupaten asal melintasi Kabupaten Kudus dengan pengawalan kepolisian. 

    Sesampainya di Jalan Lingkar Timur, Desa Ngembalkulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus sekiranya pukul 19.00, segerombolan supporter menyalakan flare dan kembang api.

    Tiba-tiba menyerang korban IPA (23 ) warta Kedungdowo, Kaliwungu, Kudus yang saat itu mengendarai sepeda motor bersama temannya berpapasan dengan rombongan.

    MR ikut melakukan pengeroyokan dengan cara menendang dan melempari batu terhadap korban. 

    Akibatnya korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Aisyiyah Kudus untuk mendapatkan perawatan intensif dampak luka robek di belakang telingan kanan, telingi kiri, dahi, bibir atas, leher, tangan dan kaki.

    Sementara terduga pelaku penganiayaan lainnya masih dalam pengejaran Resmob Satreskrim Polres Kudus.

    Kapolres Kudus, AKBP Ronni Bonic mengungkapkan, sejauh ini baru dua tersangka yang berhasil diringkus oleh jajaran Polres Kudus atas kejadian penganiayaan yang terjadi pada awal Desember baru-baru ini. 

    Kedua tersangka memiliki peran masing-masing dalam aksi pengeroyokan terhadap korban.

    Satu di antaranya membawa tongkat baseball ketika berangkat ke Pati. 

    “Kami akan kembangkan kasus penganiayaan secara bersama-sama ini, karena masih ada pelaku dalam pengejaran. Termasuk kami akan dalami apakah tongkat baseball yang dibawa salah satu tersangka digunakan juga dalam aksi penganiayaan,” terangnya. 

    AKBP Ronni Bonic menyayangkan aturan yang berlaku di Liga 2 terkait supporter tim tamu tidak boleh datang ke stadion, justru dilanggar dan berdampak kegaduhan.

    Apalagi, lanjut dia, supporter tim tamu juga mendapatkan tiket menonton langsung pertandingan di stadion.

    Termasuk dua tersangka MR dan MA yang merupakan warga Jepara bisa mendapatkan tiket saat pertandingan digelar di Kabupaten Pati.

    Dia berharap, kejadian ini menjadi pengingat sekaligus evaluasi bagi pihak terkait, termasuk panitia pelaksana pertandingan sepakbola di Liga 2 agar lebih memperketat aturan yang berlaku. 

    Supaya kejadian serupa tidak terulang kembali pada pertandingan-pertandingan selanjutnya. 

    “Atas kejadian tersebut, semua harus diperhatikan untuk menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat secara umum,” tegasnya. 

    Sementara itu, MR mengaku bahwa dia diajak temannya untuk nonton pertandingan sepakbola langsung di Pati. 

    Kata dia, sudah lama tidak nonton pertandingan langsung di stadion.

    Namun dengan iming-iming tiket ajakan temannya, akhirnya berangkat ke Kabupaten Pati bersama rombongan supporter lainnya. 

    “Saya dapat tiket di Pati, dari teman, yang ngajak juga teman. Enggak tahu asal tiketnya,” ujar dia. 

    Menurut MR, selama perjalanan pulang semua berjualan lancar. Situasi dan kondisi berubah drastis seketika saat melintas di Kabupaten Kudus. Tepatnya setelah berpapasan dengan warga Kudus yang menjadi korban di Jalan Lingkar Timur. 

    “Awalnya rombongan lewat, korban acungkan jari tengah, saya lihat sendiri. Kemudian massa emosi, mengeroyok korban. Ada banyak lebih dari 10, saya ikut nendang kaki dan melempar batu kena kepala korban. Saya dapat batu spontanitas di lokasi kejadian,” ungkapnya. 

    Kepada polisi, MR menegaskan bahwa tongkat baseball yang juga diamankan polisi bukan milik dirinya, melainkan temannya. 

    Kata dia, tongkat tersebut dibawa oleh temannya untuk berjaga-jaga jika dalam perjalanan diserang oleh supporter sepakbola di Kabupaten Kudus. (Sam)

  • Sebar dan Jual Video Porno Via Whatsapp, Mahasiswi di Kudus Ditangkap Polisi, Uangnya untuk Judi Online
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        7 Desember 2024

    Sebar dan Jual Video Porno Via Whatsapp, Mahasiswi di Kudus Ditangkap Polisi, Uangnya untuk Judi Online Regional 7 Desember 2024

    Sebar dan Jual Video Porno Via Whatsapp, Mahasiswi di Kudus Ditangkap Polisi, Uangnya untuk Judi Online
    Editor
    KOMPAS.com
    – DM (24), mahasiswi asal Kabupaten
    Demak
    , Jawa Tengah ditangkap anggota Polres
    Kudus
    karena diduga sebagai pelaku sekaligus menyebarluaskan video pornografi dengan memperjualbelikan melalui media sosial.
    Video pornografi tersebut diperankan dirinya sendiri yang dibuat bersama tiga teman prianya yakni FJ (25), MAN (24) dan EDN (27).
    “Video pornografi yang dimiliki tersangka dibuat status di media sosial WhatsApp dengan durasi pendek. Sedangkan yang ingin lebih panjang, maka diminta membayar antara Rp 50.000 hingga Rp500.000,” kata Kapolres Kudus AKBP Ronni Bonic saat gelar kasus di Mapolres Kudus, Jumat (6/12/2024).
    Berdasarkan keterangan tersangka, video pornografi yang dipasang di status Whatsapp tersebut dilihat oleh 800 -1.100 kontak yang ada di ponsel tersangka.
    Hasilnya, pelaku bisa menjual terhadap puluhan orang dengan durasi berbeda-beda. Dari hasil transaksi tersebut, pelaku mendapatkan uang sebesar Rp 4,45 juta.
    Sedangkan uangnya sebagian digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, perawatan, dan ada yang digunakan untuk judi online.
    Kasus tersebut berawal saat DM melakukan hubungan seksual suka sama duka dengan teman prianya di sebuah kos di di Desa Ngembalrejo, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus.
    Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 29 dan 30 Oktober 2024. Saat itu tersangka meminta agar hubungan tersebut direkam dengan alan untuk konsumsi pribadi.
    Kapolres Kudus AKBP Ronni Bonic mengatakan video berdurasi 27 detik, 9 detik, 30 detik dan 53 detik itu kemudian diperjualbelikan DM secara online.
    Modusnya adalah mengunggah cuplikan video 5-7 detik di status Whatsapp yang mengundang penasaran kontak yang ada di ponselnya.
    DMW berhasil menjual videonya kepada 31 konsumen dengan berbagai durasi.
    Ada yang membeli Rp 50.000 untuk durasi video terpendek, dan ada yang merogoh kocek hingga Rp 500.000 untuk durasi video terpanjang.
    Pada 29 Oktober 2024, tersangka berhasil menjual 21 video asusila dengan keuntungan yang berhasil didapatkan Rp 2.300.000, sedangka pada 30 Oktober sebanyak 10 video laku terjual dengan keuntungan Rp 2.150.000.
    Semua pembeli video DM tidak saling kenal dan hanya sebatas teman online. Proses transaksi pembayaran atas video yang dijual DMW dilakukan secara online melalui transfer antar bank.
    “Kami sudah lakukan klarifikasi kepada tersangka dan teman prianya yang ada dalam video, dan benar mereka yang melakukan aksi asusila tersebut. Sedangkan pemeran pria tidak mengetahui jika videonya diperjualbelikan,” kata dia.
    Tersangka dijerat Pasal 45 ayat (1) Jo 27 ayat (1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2024 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
    Tersangka diduga melanggar tindak pidana, setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan atau mentransmisikan dan atau dokumen elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara.
    Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mahasiswi Demak Jual Video Asusila Pribadi Berbagai Durasi, Keuntungan untuk Perawatan Kecantikan
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polres Kudus Bekuk Mahasiswi Video Porno Foursome, 3 Pria Masih Saksi

    Polres Kudus Bekuk Mahasiswi Video Porno Foursome, 3 Pria Masih Saksi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Seorang mahasiswi berinisial DMW (24) asal Demak, Jawa Tengah ditangkap Polres Kudus lantaran membuat video porno dan memperjualbelikannya secara daring via media sosial.

    Pelaku mahasiswi itu merekam video porno bersama tiga pria alias beradegan seksual foursome. Tiga pria dalam video porno foursome itu sejauh ini masih berstatus saksi.

    Kapolres Kudus AKBP Ronni Bonic mengatakan kasus itu berawal dari adanya laporan masyarakat terkait tempat kos di wilayah Ngembalrejo yang dicurigai sebagai lokasi pembuatan video porno.

    Berbekal informasi tersebut, Ronni menyebut pihaknya kemudian melakukan penyidikan dan didapati adanya proses pembuatan video porno oleh pelaku DMW dengan tiga teman prianya.

    “Telah terjadi dugaan tindak pidana menjualbelikan video yang pornografi secara online. Yang mana dilakukan oleh pemeran satu perempuan dan tiga laki-laki,” ujarnya dalam konferensi pers di Mapolres Kudus, Jumat (6/12) dikutip dari detikJateng.

    Ia menjelaskan pelaku DMW berhasil diamankan oleh tim Resmob Polres Kudus pada 30 Oktober kemarin. Dari tangan pelaku, Ronni menyebut penyidik juga mendapati adanya barang bukti sejumlah video porno yang dijual beli melalui media sosial.

    Dalam kasus ini, Ronni mengatakan pihaknya juga sempat mengamankan ketiga pria yang terlibat dalam video porno itu yakni MAN (25), FY (24), dan EN (27). Ketiga pria itu, kata dia, juga mengakui setiap aksi hubungan badan yang dilakukan direkam pelaku.

    Mereka ikut berperan dalam video tersebut. Dari hasil pemeriksaan, ketiganya mengakui berperan dalam video asusila itu.

    “Mereka mengakui beberapa kali kegiatan asusila baik itu berdua kadang bertiga,” terang Ronni.

    Ronni mengungkapkan, tersangka setiap melakukan hubungan seksual dengan teman prianya itu dibuat video. Awalnya DMW menyimpan video itu untuk koleksi sendiri. Kemudian, video itu dia jual lewat media sosial.

    Ronni menyebut dari pemeriksaan sementara, tiga pemeran pria  itu tidak mengetahui apabila video porno yang direkam tersebut akhirnya dijual oleh pelaku melalui media sosial.

    “Kemudian kegiatan mereka divideokan. Setelah divideokan, (video) diserahkan kepada DMW ini untuk koleksi pribadi. Namun video ini dijualkan DMS melalui online,” ujarnya.

    “Pelaku memposting di WhatsApp sehingga mengundang beberapa orang yang menjadi teman kontaknya untuk membeli video itu. [Menggungah di fitur] Story kadang enam detik, empat detik, sehingga pembeli penasaran,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, Ronni mengatakan pelaku juga menetapkan tarif yang berbeda dari setiap video porno yang dijual. Nominalnya, kata dia, tergantung dengan durasi atau lama video porno itu.

    “Terkait dengan harga bervariasi. Mulai dari Rp50 ribu sampai dengan Rp500 ribu tergantung dengan durasi waktu,” tuturnya.

    Mahasiswi pembuat video porno bersama tiga pria, dan menjualnya lewat media sosial telah ditetapkan sebagai tersangka di Polres Kudus, Jumat (6/12/2024). (Detikcom/Dian Utoro Aji)

    Ia menyebut berdasarkan keterangan pelaku, proses jual beli itu sudah dilakukan sebanyak dua kali yakni pada 29 Oktober dan 30 Oktober. Adapun total pembeli video porno tersebut mencapai 51 orang.

    “Hasil penjualan ini uang tersebut sebanyak Rp 4,45 juta. Hasilnya digunakan tersangka untuk perawatan kebutuhan sehari-hari termasuk juga judi online,” jelasnya.

    Atas perbuatannya, Ronni mengatakan DMW ditetapkan penyidik sebagai tersangka dan dijerat Pasal 45 ayat 1 jo 27 ayat 1 UU RI Nomor 1 Tahun 2024 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

    “Dengan ancaman pidana 6 tahun penjara,” kata Ronni.

    (tfq/kid)

    [Gambas:Video CNN]