kab/kota: Kudus

  • 4 Makna Mendalam Perjamuan Kudus di Hari Natal

    4 Makna Mendalam Perjamuan Kudus di Hari Natal

    Jakarta: Hari Natal bukan hanya sekadar momen untuk merayakan kelahiran Yesus Kristus, tetapi juga waktu yang penuh makna untuk merenungkan kasih Tuhan yang nyata melalui peristiwa itu. 

    Dalam tradisi gereja, Perjamuan Kudus diadakan sebagai bagian dari peringatan Natal. Ibadah ini mengandung makna yang mendalam, mencakup peringatan akan kelahiran, pengorbanan, dan kebangkitan Yesus Kristus.

    Dengan memahami makna mendalam Perjamuan Kudus, perayaan Natal menjadi lebih dari sekadar tradisi ini adalah momen untuk memperbaharui iman, memperkuat persatuan, dan menghidupi pesan kasih Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut Medcom.id merangkum 4 makna Perjamuan Kudus di Hari Natal.

    4 Makna Perjamuan Kudus di Hari Natal

    1. Peringatan Kelahiran dan Pengorbanan Yesus

    Perjamuan Kudus menjadi simbol kasih Tuhan yang diwujudkan dalam kelahiran Yesus sebagai Juruselamat. Dalam ibadah ini, umat diingatkan bahwa Yesus yang lahir di Betlehem juga adalah Anak Tuhan yang mengorbankan diri-Nya di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia. 

    Kematian dan kebangkitan-Nya memberikan makna yang utuh bagi kelahiran-Nya. Dengan demikian, Natal tidak hanya mengingatkan umat akan kehadiran Yesus di dunia, tetapi juga akan misi-Nya untuk membawa keselamatan.

    2. Kesatuan dalam Tubuh Kristus

    Perjamuan Kudus juga melambangkan kesatuan umat Kristen sebagai satu tubuh dalam Kristus. Saat merayakan Natal dengan Perjamuan Kudus, jemaat diajak untuk bersatu dalam iman, mengesampingkan perbedaan, dan merayakan persekutuan dalam tubuh Kristus. 

    Hal ini mengingatkan bahwa setiap orang percaya adalah bagian dari komunitas yang lebih besar, yaitu Gereja sebagai tubuh Kristus, yang dipanggil untuk hidup dalam kasih dan kerukunan.

    3. Pengharapan dan Janji Keselamatan

    Natal adalah perayaan kelahiran Sang Juru Selamat, yang juga membawa pesan pengharapan akan kedatangan-Nya yang kedua kali. Melalui Perjamuan Kudus, umat Kristen diajak untuk merenungkan janji keselamatan yang telah diberikan dan menanti-nantikan pemenuhan janji itu. 

    Ini menjadi momen refleksi untuk memperkuat iman dan memperbaharui pengharapan di tengah kehidupan yang penuh tantangan.

    4. Menghargai Anugerah Allah

    Perjamuan Kudus adalah simbol nyata dari anugerah Tuhan melalui Yesus Kristus. Roti yang melambangkan tubuh-Nya dan anggur yang melambangkan darah-Nya mengingatkan umat akan pengorbanan besar yang telah dilakukan demi keselamatan mereka. 

    Natal, dengan segala maknanya, menjadi waktu yang tepat untuk merenungkan anugerah ini dan hidup dalam syukur atas kasih Tuhan. (Angel Rinella)

    Jakarta: Hari Natal bukan hanya sekadar momen untuk merayakan kelahiran Yesus Kristus, tetapi juga waktu yang penuh makna untuk merenungkan kasih Tuhan yang nyata melalui peristiwa itu. 

    Dalam tradisi gereja, Perjamuan Kudus diadakan sebagai bagian dari peringatan Natal. Ibadah ini mengandung makna yang mendalam, mencakup peringatan akan kelahiran, pengorbanan, dan kebangkitan Yesus Kristus.

    Dengan memahami makna mendalam Perjamuan Kudus, perayaan Natal menjadi lebih dari sekadar tradisi ini adalah momen untuk memperbaharui iman, memperkuat persatuan, dan menghidupi pesan kasih Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut Medcom.id merangkum 4 makna Perjamuan Kudus di Hari Natal.

    4 Makna Perjamuan Kudus di Hari Natal

    1. Peringatan Kelahiran dan Pengorbanan Yesus

    Perjamuan Kudus menjadi simbol kasih Tuhan yang diwujudkan dalam kelahiran Yesus sebagai Juruselamat. Dalam ibadah ini, umat diingatkan bahwa Yesus yang lahir di Betlehem juga adalah Anak Tuhan yang mengorbankan diri-Nya di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia. 

    Kematian dan kebangkitan-Nya memberikan makna yang utuh bagi kelahiran-Nya. Dengan demikian, Natal tidak hanya mengingatkan umat akan kehadiran Yesus di dunia, tetapi juga akan misi-Nya untuk membawa keselamatan.

    2. Kesatuan dalam Tubuh Kristus

    Perjamuan Kudus juga melambangkan kesatuan umat Kristen sebagai satu tubuh dalam Kristus. Saat merayakan Natal dengan Perjamuan Kudus, jemaat diajak untuk bersatu dalam iman, mengesampingkan perbedaan, dan merayakan persekutuan dalam tubuh Kristus. 

    Hal ini mengingatkan bahwa setiap orang percaya adalah bagian dari komunitas yang lebih besar, yaitu Gereja sebagai tubuh Kristus, yang dipanggil untuk hidup dalam kasih dan kerukunan.

    3. Pengharapan dan Janji Keselamatan

    Natal adalah perayaan kelahiran Sang Juru Selamat, yang juga membawa pesan pengharapan akan kedatangan-Nya yang kedua kali. Melalui Perjamuan Kudus, umat Kristen diajak untuk merenungkan janji keselamatan yang telah diberikan dan menanti-nantikan pemenuhan janji itu. 

    Ini menjadi momen refleksi untuk memperkuat iman dan memperbaharui pengharapan di tengah kehidupan yang penuh tantangan.

    4. Menghargai Anugerah Allah

    Perjamuan Kudus adalah simbol nyata dari anugerah Tuhan melalui Yesus Kristus. Roti yang melambangkan tubuh-Nya dan anggur yang melambangkan darah-Nya mengingatkan umat akan pengorbanan besar yang telah dilakukan demi keselamatan mereka. 

    Natal, dengan segala maknanya, menjadi waktu yang tepat untuk merenungkan anugerah ini dan hidup dalam syukur atas kasih Tuhan. (Angel Rinella)

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WAN)

  • Direnovasi Prabowo, Warga Ivimahad Merauke: Terima Kasih Presiden, Kami Bisa Natalan di Gereja Baru – Halaman all

    Direnovasi Prabowo, Warga Ivimahad Merauke: Terima Kasih Presiden, Kami Bisa Natalan di Gereja Baru – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Menjelang perayaan Natal 2024, warga kampung Ivimahad di kawasan transmigrasi Salor, Kabupaten Merauke, Papua Selatan ramai-ramai mengucapkan terima kasih pada Presiden Prabowo Subianto.

    Melalui Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara, Presiden Prabowo membantu merenovasi Gereja Hati Kudus di kawasan transmigrasi tersebut, dan juga menambah tenaga pengajar di kampung tersebut.

    “Terima kasih pak Presiden, kami bisa Natalan di gereja yang baru,” kata Albertina R. Heatubun, guru SD St. Don Bosco, Salor dikutip Selasa (24/12/2024).

    Albertina turut menyambut Iftitah yang datang untuk melihat hasil renovasi.

    Sekretaris Dewan Gereja Yohanes Paulus Samkakai juga menyampaikan hal yang sama. “Terima kasih Bapak Presiden, kami diperhatikan,” kata Yohanes.

    Gereja ini merupakan hasil swadaya penduduk, tapi mengalami kerusakan dan dilakukan perbaikan, tetapi di tengah jalan terhenti karena kekurangan dana.

    “Bapak Presiden, atas nama warga kampung, saya mengucapkan banyak-banyak terima kasih atas bantuan renovasi Gereja dan bantuan tambahan tenaga pengajar,” kata Yohanes Balagaize, kepala kampung Ivimahad.

    Aspirasi renovasi gereja dan penambahan tenaga pengajar ini disampaikan saat Iftitah datang ke kampung Ivimahad, pada pertengahan November lalu.

    Dalam waktu tiga minggu, plafon yang rusak, sudah diperbaiki, demikian pula dengan pagar. Dinding gereja dicat putih. 

     

  • 10 Doa Natal untuk Menyambut Kelahiran Yesus Kristus

    10 Doa Natal untuk Menyambut Kelahiran Yesus Kristus

    Jakarta, Beritasatu.com – Di tengah kesibukan perayaan, memanjatkan doa natal untuk menyambut kelahiran Yesus Kristus berikut bisa menjadi referensi untuk menyampaikan rasa syukur atas kasih serta anugerah-Nya.

    Melalui doa, kita dapat memohon bimbingan, mengungkapkan harapan, dan memperkuat iman di tengah kehangatan Natal. Berikut merupakan 10 doa Natal yang dapat digunakan untuk refleksi pribadi, bersama keluarga, atau dalam persekutuan gereja:

    1. Doa Syukur atas Kelahiran Kristus

    Bapa Surgawi,

    Pada malam yang kudus ini, kami bersyukur kepada-Mu atas karunia Putra-Mu, Yesus Kristus, Sang Terang dunia. Kelahiran-Nya membawa harapan, kedamaian, dan keselamatan bagi semua yang percaya. Penuhi hati kami dengan rasa syukur saat kami merenungkan mukjizat kedatangan-Nya.  

    “Sebab seorang anak laki-laki telah lahir untuk kami; seorang anak laki-laki telah diberikan untuk kami” (Yesaya 9:6).  

    Terima kasih karena Engkau begitu mengasihi kami, Tuhan. Dalam nama Yesus, Amin.

    2. Doa untuk Kesatuan dan Kebahagiaan Keluarga

    Tuhan yang baik hati,

    Saat kami berkumpul sebagai keluarga pada malam Natal ini, semoga kasih-Mu mengikat kami bersama. Penuhi rumah kami dengan sukacita, tawa, dan kedamaian, dan biarkan hati kami bersatu dalam penyembahan kepada Kristus, Raja kami.  

    “Betapa baik dan indahnya, apabila orang-orang kudus diam bersama dengan rukun!” (Mazmur 133:1).  

    Terima kasih atas karunia keluarga, Tuhan. Amin.

    3. Doa untuk Perdamaian di Bumi

    Pangeran Damai,

    Pada malam suci ini, kami berdoa agar kedamaian-Mu berkuasa di hati kami dan di dunia. Hadirkanlah kesembuhan di mana ada kehancuran, kasih di mana ada perpecahan, dan harapan di mana ada keputusasaan.  

    “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya” (Lukas 2:14).  

    Semoga kedamaian-Mu meliputi bumi, Tuhan. Amin.

    4. Doa untuk Hati yang Siap Menerima Kristus

    Bapa yang penuh kasih,

    Bantulah kami mempersiapkan hati kami untuk menerima karunia Yesus sepenuhnya. Singkirkan semua gangguan di musim Natal dan fokuskan pikiran kami pada kasih dan pengorbanan-Nya. Semoga malam ini memperbarui iman dan pengabdian kami.  

    “Jadikanlah dalam diriku hati yang murni, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh” (Mazmur 51:10).  

    Terima kasih telah membawa kami lebih dekat kepada-Mu, Tuhan. Amin.

    5. Doa bagi Mereka yang Membutuhkan

    Tuhan yang penuh belas kasihan,

    Saat kami merayakan kelahiran Kristus, kami mengingat mereka yang sedang berjuang pada malam Natal ini, mereka yang kesepian, lapar, dan lelah. Gunakan kami untuk menjadi tangan dan kaki-Mu, yang membawa penghiburan dan harapan bagi mereka yang membutuhkan.  

    “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (Matius 25:40).  

    Terima kasih atas belas kasihan-Mu, Tuhan. Amin.

    6. Doa untuk Gereja di Seluruh Dunia

    Tuhan yang Kekal,

    Kami mengangkat Gereja-Mu di seluruh dunia saat merayakan kelahiran Yesus. Kuatkanlah orang-orang percaya di mana pun untuk mewartakan kabar baik dengan keberanian dan kasih. Satukan kami dalam iman saat kami menyembah Juruselamat.  

    “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya” (Yohanes 1:14).  

    Terima kasih karena Engkau telah menjadikan kami satu tubuh di dalam Kristus, Tuhan. Amin.

    7. Doa untuk Anak-Anak di Malam Natal

    Bapa Surgawi,

    Berkatilah anak-anak saat mereka mengalami keajaiban malam Natal. Semoga hati mereka dipenuhi dengan rasa kagum akan kisah kelahiran Yesus. Bantu kami membimbing mereka untuk memahami makna Natal yang sebenarnya.  

    “Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, dan janganlah menghalangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga” (Matius 19:14).  

    Terima kasih atas sukacita yang mereka bawa, Tuhan. Amin.

    8. Doa untuk Refleksi dan Pembaruan Diri

    Tuhan Yesus,

    Saat aku merenungkan kelahiran-Mu malam ini, perbaruilah semangatku dan perdalamlah imanku. Bantulah aku untuk menjalani setiap hari dengan sukacita dan harapan Natal di hatiku. Ajarilah aku untuk berjalan dalam kasih-Mu dan membagikannya kepada orang lain.  

    “Bangkitkanlah kembali kepadaku sukacita karena selamat yang dari-Mu, dan berikanlah kepadaku roh yang rela untuk menopang aku” (Mazmur 51:12).  

    Terima kasih telah memperbarui hatiku, Tuhan. Amin.

    9. Doa untuk Pengampunan dan Rekonsiliasi

    Tuhan yang Maha Pengasih,

    Pada malam Natal ini, aku memohon ampunan-Mu atas dosa-dosaku dan rahmat untuk mengampuni sesama. Pulihkanlah hubungan yang rusak dan pulihkan keharmonisan dalam hidup kami. Semoga kasih Kristus membawa rekonsiliasi dan kedamaian. 

    “Sabarlah dan saling mengampuni… Ampunilah sebagaimana Tuhan telah mengampuni kamu” (Kolose 3:13).  

    Terima kasih atas belas kasihan-Mu, Tuhan. Amin.

    10. Doa untuk Sukacita Natal

    Juruselamat yang penuh sukacita,

    Kami merayakan kelahiran-Mu dengan sukacita di hati kami. Biarlah sukacita malam suci ini meluap dalam hidup kami dan terpancar kepada setiap orang yang kami temui. Semoga kami membawa terang Kristus ke dunia.  

    “Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau memenuhi aku dengan sukacita di hadapan-Mu” (Mazmur 16:11).  
    Terima kasih atas karunia sukacita, Tuhan. Amin.

    Malam Natal adalah waktu untuk berhenti sejenak dan merenungkan karunia luar biasa dari Yesus Kristus. Doa-doa ini membantu kita menghormati kelahiran-Nya, mendekatkan diri kepada Tuhan, dan berbagi kasih-Nya dengan orang-orang di sekitar kita.

    Semoga dengan memanjatkan doa Natal untuk menyambut kelahiran Yesus Kristus ini dipenuhi dengan kedamaian, dan sukacita yang tulus. Bagikan doa-doa ini dengan orang-orang terkasih untuk menjadikan malam suci ini penuh makna dan berkat.

  • Jelang Perayaan Natal 2024, Prabowo Perbaiki Gereja di Kawasan Transmigrasi Salor Papua Selatan – Halaman all

    Jelang Perayaan Natal 2024, Prabowo Perbaiki Gereja di Kawasan Transmigrasi Salor Papua Selatan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menjelang perayaan Natal 2024, Presiden Prabowo Subianto berbagi kasih hingga ke tanah Papua. 

    Salah satunya merenovasi Gereja Hati Kudus di distrik Ivimahad, kawasan transmigrasi Salor, Kabupaten Merauke, Papua Selatan. Kampung Ivimahad ini dihuni oleh orang asli Papua.

    Mewakili Presiden, Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara meninjau hasil renovasi tersebut pada awal pekan ini, yang mana revonasi ini merupakan permintaan warga saat berkunjung ke Ivimahad, tiga pekan lalu. 

    “Gereja ini dibangun secara swadaya oleh masyarakat setempat, tapi mengalami kerusakan dan kekurangan dana untuk memperbaikinya,” kata Iftitah dikutip Selasa (24/12/2024).

    Menurutnya, menindaklanjuti perintah dan penekanan Presiden Prabowo untuk membangun Papua, jajaran Kementerian Transmigrasi bergerak cepat memperbaikinya.

    Saat ditinjau Iftitah, Gereja Hati Kudus sudah selesai renovasi dan siap digunakan untuk perayaan natal. 

    “Plafonnya sudah diperbaiki. Dinding serta atapnya sudah dicat ulang dengan warna putih. Pagar gereja terpasang rapih. Dari jauh, bangunan gereja tampak menjulang megah,” ucapnya.

    Warga berkerumun dengan wajah riang, saat Iftitah meninjau ruang peribadatan. Salib besar dengan patung Yesus Kristus, tampak tergantung kokoh di dinding atas gereja.

    Bantuan tenaga pengajar yang diminta warga juga sudah dipenuhi. Mereka, yang diwakili oleh Albertine, tokoh masyarakat setempat, mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo dan juga Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono.

    “Berkat bantuan Presiden Prabowo, warga kampung Ivimahad, Merauke kini bisa menyambut Natal dengan suka cita,” kata Iftitah.

  • Warga Katolik Gaza Bersiap Rayakan Natal di Tengah Agresi Israel

    Warga Katolik Gaza Bersiap Rayakan Natal di Tengah Agresi Israel

    Jakarta, CNN Indonesia

    Umat Katolik di Jalur Gaza saat ini tengah bersiap menyambut Hari Raya Natal 2024 di tengah perang yang terus berkecamuk karena agresi Israel.

    Di Gaza sendiri terdapat komunitas Katolik yang beranggotakan sekitar 500 orang. Dalam sebuah foto yang beredar di media sosial, terlihat sekumpulan keluarga dari komunitas tersebut tengah menghiasi pohon Natal di salah satu gereja kudus Katolik yang ada di Gaza.

    Selain itu, terlihat pula sekumpulan umat Kristiani yang sedang memanjatkan doa bersama para pastor untuk menyambut Hari Raya Natal yang jatuh pada 25 Desember mendatang.

    Seorang pastor di salah satu gereja Katolik di Gaza, Gabriel Romanelli, mengatakan, Hari Raya Natal di Gaza tetap harus dirayakan meski para warga sedang berada dalam keadaan sulit.

    Sebab, perayaan Natal merupakan bentuk harapan kepada Tuhan Yesus bagi seluruh umat Kristiani di seluruh dunia, termasuk di Gaza, untuk memohon keberkahan dan kemudahan di dalam hidup.

    “Di masa-masa sulit ini, kami ingin memberikan tanda harapan, khususnya bagi anak-anak kami. Itulah sebabnya, bersama anak-anak, kami menyiapkan adegan kelahiran Yesus dan pohon Natal,” tulis Pastor Romanelli di laman Facebook-nya dilansir Catholic News Agency.

    Namun, Romanelli juga mengakui bahwa perayaan Natal di Gaza merupakan tantangan yang tidak bisa dianggap remeh.

    Dalam sebuah wawancara yang digelar bersama Catholic News Agency (CNA) beberapa waktu lalu, Romanelli menjelaskan bahwa situasi di Gaza sebetulnya tidak layak untuk dijadikan momen perayaan Natal bersama keluarga. Sebab, umat Kristiani di Gaza harus dibayangi serangan militer Israel di tengah perayaan Natal yang mereka lakukan.

    “Situasinya mengerikan. Secara manusiawi, ini adalah tempat kematian, di mana harapan tampaknya tidak punya tempat. Sebagian besar penduduk kekurangan segalanya, seperti makanan, air, obat-obatan, listrik, tempat berteduh, tempat tidur, kursi, kacamata, buku, buku catatan, tisu toilet, sabun, dan semuanya,” jelasnya.

    Oleh karena itu, Romanelli berharap kekacauan di Gaza antara Israel dan Palestina segera berakhir agar umat Kristiani di Gaza bisa merayakan Natal dengan penuh sukacita tanpa dibayangi peperangan.

    “Yang paling kita butuhkan adalah perdamaian agar yang terluka dapat dirawat, sekolah dapat dibuka kembali, orang-orang dapat berjalan dengan bebas dan melihat laut, dan kita dapat mulai berpikir tentang pembangunan kembali. Agar ada secercah harapan, perang yang mengerikan ini harus berakhir,” tutup Romanelli.

    Hingga saat ini, Israel masih tak henti-hentinya melancarkan rentetan serangan ke Gaza. Pada Minggu (22/12), misalnya, pasukan Zionis melancarkan serangan ke sebuah sekolah di Gaza hingga menyebabkan beberapa anak tewas di tempat.

    (gas/bac)

  • Suami Istri Ditemukan Tewas di Rumah yang Terkunci Kudus Jawa Tengah, Anak Ungkap Kronologis – Halaman all

    Suami Istri Ditemukan Tewas di Rumah yang Terkunci Kudus Jawa Tengah, Anak Ungkap Kronologis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, KUDUS – Sepasang suami istri ditemukan tewas di dalam rumahnya di Desa Ternadi, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Senin (23/12/2024).

    Jasad korban berinisial S (69) dan R ditemukan di ruang terpisah.

    S ditemukan di ruang tengah, sedangkan R ditemukan di dalam kamar. 

    Pintu dan jendela rumah korban dalam kondisi terkunci dari dalam. 

    S diketahui merupakan pensiunan guru yang memiliki dua anak yang tinggal terpisah. 

    Setelah istri S meninggal, kemudian menikah lagi dengan R dan tinggal bersama di rumah tempat kejadian.

    Sebelum kejadian, Senin pagi, cucu dari anak pertama S datang ke rumah kakeknya untuk mengantarkan sarapan.

    Namun, kondisi pintu rumah dalam keadaan terkunci.

    Sehingga sarapan yang sedianya ingin diberikan langsung kepada kakek S kemudian digantung di gagang pintu.

    “Pagi anak pertama saya mengantarkan makanan, kebetulan lagi masak banyak, tapi pintu rumah terkunci, dipanggil-panggil enggak ada jawaban. Kemudian sarapan yang dibawa anak saya ditaruh di gagang pintu,” kata putri pertama S, Ihda Masfiyah (47).

    Tetangga S sempat menaruh curiga lantaran S dan R sejak Senin pagi hingga siang hari belum terlihat keluar rumah.

    Sedangkan nasi sarapan masih menggantung di gagang pintu, juga lampu teras rumah masih menyala.

    Warga sekitar pun menghubungi Ihda,anak S untuk mengecek kondisi orang tuanya di dalam rumah yang terkunci. 

    “Sarapan yang dibawa anak saya gak diambil, rumah masih terkunci, tidak ada yang melihat keluar, (pintu) digedor-gedor enggak ada jawaban. Akhirnya jendela samping didobrak (buka paksa) sekitar pukul 13.30 WIB untuk mengecek apa yang terjadi di dalam rumah,” ujar dia. 

    Setelah dicek, Ihda sempat syok lantaran ayahnya S ditemukan terkapar sudah tidak bernyawa di ruang tengah.

    Sedangkan ibunya R juga ditemukan meninggal di dalam kamar. 

    Dia sempat tidak percaya jika orangtuanya meninggal bersamaan tanpa diketahui penyebabnya.

    Padahal, lanjutnya, Ihda masih bertemu dengan ayahnya pada Minggu pagi sebelum kejadian. 

    Kala itu ayahnya dinilai masih dalam keadaan sehat dan bugar ketika bermain dengan cucunya dan pergi ke sawah.

    Namun, S dan R justru ditemukan dalam keadaan meninggal pada Senin siang.
     
    “Ketemu terakhir sama bapak Minggu pagi, (dia) nungguin si kecil (cucu), kemudian agak siang ke sawah. Jadi tidak menyangka saja kalau bapak dan ibu sudah meninggal, kaget saja, soalnya ketemu terakhir Minggu masih sehat-sehat saja,” jelas dia. 

    Ihda menyebut bahwa hubungannya dengan ayahanda S cukup dekat.

    Bahkan, ketika dia bekerja di Semarang, diminta untuk kembali ke Kudus dan mencari pekerjaan di Kudus agar bisa lebih dekat dengan orang tua. 

    Ihda mengaku tidak mengenal banyak sosok ibu sambungnya lantaran sudah sibuk dengan pekerjaan dan urusan keluarga sendiri. 

    Meski dia dekat dengan ayahnya, namun S tidak pernah cerita apakah pernah terjadi cek-cok antara S dan istrinya R.

    Hanya saja, ayahnya pernah berkata kepada Ihda bahwa ibu sambungnya memiliki sifat yang cukup keras. 

    “Kalau cek-cok sepertinya tidak pernah dengar, ya baik-baik saja meskipun ibu kata bapak agak keras. Kalau dengan orang lain, tetangga, teman, saya kurang paham,” ucapnya. 

    Keponakan S, Agung Setiadi menambahkan bahwa dirinya baru mendapatkan kabar jika S dan R ditemukan meninggal kurang lebih pukul 16.00 WIB.

    Setahu dia, S dan R hanya tinggal berdua menjalani kegiatan sehari-hari berdua. 

    Sementara dua anaknya sudah berumah tangga dan tinggal terpisah. 

    “Saya sampai di lokasi rumah duka sudah banyak orang, sudah sore sekitar pukul 16.00 WIB,” ucap dia.

    Jajaran Inafis dan Satreskrim Polres Kudus melakukan olah TKP di rumah duka hingga pukul 17.20 WIB. 

    Selanjutanya jasad S dan R dibawa ke RSUD dr. Loekmono Hadi untuk dilakuan autopsi.

    Kasatreskrim Polres Kudus, AKP Danail Arifin mengungkapkan bahwa S dan R ditemukan warga dalam kondisi sudah meninggal. 

    Jajarannya sudah melakukan olah TKP untuk mencari bukti-bukti di lokasi kejadian. 

    “Kami dapat laporan penemuan jasad, selanjutnya kami lakukan olah TKP. Saat ini masih kami dalami apa penyebab kematian S dan R,” katanya.

     

    Penulis: Saiful Ma sum

  • Pengamanan Natal 2024, Brimob DIY Sisir 20 Gereja di Sleman

    Pengamanan Natal 2024, Brimob DIY Sisir 20 Gereja di Sleman

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Demi memastikan pelaksanaan Misa Natal 2024 pada 24 dan 25 Desember berjalan aman, Brimob Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan penyisiran di 20 gereja di Kabupaten Sleman. Langkah ini bertujuan untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan dan memberikan rasa aman kepada jemaat.

    Proses penyisiran melibatkan dua tim yang dibagi untuk memeriksa gereja di wilayah Sleman Barat dan Sleman Timur. Salah satu gereja yang diperiksa adalah Gereja Keluarga Kudus di Banteng, Jalan Kaliurang, Ngaglik, Sleman.

    Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh menggunakan berbagai peralatan, termasuk kaca pantau dan alat deteksi bahan kimia, biologi, dan radioaktif (KBR).

    “Tujuannya agar pelaksanaan Natal 2024 ini dapat berjalan dengan aman dan lancar,” ujar AKP Hendro Purnomo, perwakilan dari Brimob Polda DIY, pada Senin (23/12/2024).

    Selain memeriksa area altar dan kursi jemaat, tim juga menyisir area luar gereja untuk memastikan tidak ada potensi ancaman. Setelah penyisiran selesai, tanggung jawab pengamanan diserahkan kepada polisi setempat dan tim keamanan internal gereja.

    Pembagian tim menjadi dua wilayah bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengamanan.

    “Satu tim memeriksa gereja-gereja di wilayah Sleman Barat, sedangkan tim lainnya menangani gereja di Sleman Timur,” jelas Hendro.

    Beberapa gereja di wilayah Sleman Timur yang diperiksa, antara lain Gereja Keluarga Kudus Banteng, Gereja GKI Jembatan Merah, Gereja Santo Yohannes, Gereja Santo Petrus dan Paulus.

    Sementara itu, gereja-gereja di Sleman Barat yang dilakukan penyisiran mencakup Gereja Santo Yoseph, Gereja Santo Yohanes Rasul, Gereja Santa Maria Assumpta, Gereja Santo Alfonsus, dan Gereja Santa Lidwina.

  • Kronologi Penemuan Jasad Suami Istri di Kudus yang Gegerkan Warga Ternadi

    Kronologi Penemuan Jasad Suami Istri di Kudus yang Gegerkan Warga Ternadi

    TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Suasana Desa Ternadi, Kecamatan Dawe, Kudus mendadak gempar pada Senin (23/12/2024) setelah warga menemukan jasad pasangan suami istri, S (69) dan R, di dalam rumah mereka.

    S ditemukan tergeletak di ruang tengah, sementara R ditemukan di dalam kamar. Kejadian ini mengundang perhatian warga sekitar yang selama ini mengenal pasangan tersebut sebagai sosok yang hidup rukun.

    Senin Pagi – Sarapan yang Tak Tersampaikan

    Pagi itu, cucu dari anak pertama S datang mengantarkan sarapan ke rumah kakeknya. Namun, rumah dalam kondisi terkunci. Karena tidak ada jawaban setelah beberapa kali dipanggil, cucu S akhirnya menggantungkan sarapan tersebut di gagang pintu.

    “Pagi anak pertama saya mengantarkan makanan, tapi rumah terkunci. Dipanggil tidak ada jawaban, akhirnya sarapan digantung di pintu,” ujar Ihda Masfiyah (47), putri pertama S.

    Siang Hari – Kecurigaan Tetangga Meningkat

    Waktu berlalu, namun tak ada tanda-tanda kehidupan dari dalam rumah S dan R. Hingga siang hari, lampu teras rumah masih menyala dan sarapan tetap tergantung di gagang pintu. Kondisi ini menimbulkan kecurigaan tetangga.

    “Biasanya bapak dan ibu keluar rumah pagi-pagi. Tapi sampai siang kok tidak kelihatan. Kami jadi curiga,” kata salah seorang tetangga.

    Pukul 13.30 WIB – Pintu Didobrak, Jasad Ditemukan

    Kecurigaan warga semakin kuat, mereka pun menghubungi Ihda untuk memastikan kondisi orangtuanya. Setelah upaya memanggil dari luar rumah tak membuahkan hasil, warga bersama Ihda memutuskan mendobrak jendela samping.

    “Kami dobrak jendela sekitar pukul 13.30 WIB. Setelah masuk, saya terkejut mendapati ayah sudah terkapar di ruang tengah dan ibu di dalam kamar,” ungkap Ihda dengan suara bergetar.

    Sore Hari – Proses Evakuasi dan Olah TKP

    Sekitar pukul 16.00 WIB, kabar duka ini menyebar. Keponakan S, Agung Setiadi, tiba di lokasi saat rumah sudah dipenuhi warga. “Saya datang jam 4 sore, sudah ramai orang di rumah duka,” katanya.

    Tim Inafis dan Satreskrim Polres Kudus tiba di lokasi untuk melakukan olah TKP hingga pukul 17.20 WIB. Setelah itu, jasad S dan R dibawa ke RSUD dr. Loekmono Hadi untuk diautopsi.

    Keterangan Polisi – Penyebab Kematian Masih Didalami

    Kasatreskrim Polres Kudus, AKP Danail Arifin, menyatakan bahwa pihaknya masih menyelidiki penyebab kematian S dan R. “Kami masih mendalami penyebab kematian. Olah TKP telah dilakukan dan bukti-bukti sedang kami kumpulkan,” ujar Danail.

    Kehidupan S dan R yang Dikenal Harmonis

    S dikenal sebagai pensiunan guru yang memiliki dua anak, sementara R adalah istri kedua S setelah istri pertamanya meninggal dunia. Pasangan ini dikenal rukun oleh warga sekitar, dan tidak ada tanda-tanda perselisihan dalam rumah tangga mereka.

    “Bapak dan ibu baik-baik saja, walau ibu sambung saya memang agak keras, tapi tidak pernah ada cek-cok yang terlihat,” kata Ihda. Dia pun masih sulit percaya bahwa kedua orangtuanya meninggal secara bersamaan.

    Kini, keluarga menanti hasil autopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian pasangan tersebut. Kejadian ini menjadi duka mendalam bagi keluarga besar dan warga Desa Ternadi yang mengenal mereka sebagai pasangan harmonis dan ramah.

     

  • Kronologi Penemuan Jasad Suami Istri di Kudus yang Gegerkan Warga Ternadi

    Geger Pasutri Kudus Ditemukan Tewas di Ruang Terpisah, Warga Curiga Sejak Pagi Tidak Keluar Rumah

    TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Warga Dukuh Ngleko RT 05 RW 03 Desa Ternadi, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus digegerkan penemuan jasad sepasang suami istri (pasutri) berinisial S (69) dan R di dalam rumah, Senin (23/12/2024).

    S dan R ditemukan terpisah dalam keadaan sudah terkapar tak bernyawa dengan kondisi pintu serta jendela rumah korban terkunci dari dalam. 

    Jasad S ditemukan di ruang tengah, sedangkan R di dalam kamar. 

    Ihwal penemuan jasad S dan R sempat menarik perhatian masyarakat sekitar. 

    S diketahui merupakan pensiunan guru yang memiliki dua anak yang tinggal terpisah. 

    Setelah istri S meninggal, kemudian menikah lagi dengan R dan tinggal bersama di RT 05 RW 03 Desa Ternadi sebagai rumah duka.

    Sedangkan dua anaknya sudah berkeluarga dan tinggal terpisah dari orangtuanya. 

    Hubungan S dan istri sambungnya R dikenal baik-baik saja, baik dari pandangan anak maupun warga sekitar.

    Hingga akhirnya warga dikagetkan lantaran S dan R ditemukan meninggal di rumah sendiri. 

    Sebelum kejadian Senin (23/12/2024) pagi, cucu dari anak pertama S datang ke rumah kakeknya untuk mengantarkan sarapan.

    Namun kondisi pintu rumah dalam keadaan terkunci, sehingga sarapan yang sedianya ingin diberikan langsung kepada kakeknya S, kemudian digantung di gagang pintu.

    “Pagi hari anak pertama saya mengantarkan makanan, kebetulan lagi masak banyak.”

    “Tetapi pintu rumah terkunci, dipanggil-panggil tidak ada jawaban.”

    “Kemudian sarapan yang dibawa anak saya ditaruh di gagang pintu,” terang putri pertama S, Ihda Masfiyah (47) kepada Tribunjateng.com, Senin (23/12/2024).

    Evakuasi – Jajaran Inafis dan Satreskrim Polres Kudus melakukan evakuasi jasad pasangan suami istri di Desa Ternadi, Kecamatan Dawe, yang ditemukan meninggal di dalam rumah, Senin (23/12/2024). (TRIBUN JATENG/SAIFUL MA’SUM)

    Kecurigaan Tetangga S dan R

    Tetangga S sempat menaruh curiga lantaran S dan R sejak pagi hingga siang hari belum terlihat keluar rumah. 

    Sedangkan nasi sarapan masih menggantung di gagang pintu, juga lampu teras rumah masih menyala.

    Warga sekitar pun menghubungi Ihda selaku salah satu anak S untuk mengecek kondisi orangtuanya di dalam rumah yang terkunci. 

    “Sarapan yang dibawa anak saya tidak diambil, rumah masih terkunci, tidak ada yang melihat keluar, (pintu) digedor-gedor tidak ada jawaban.”

    “Akhirnya jendela samping didobrak (buka paksa) sekira pukul 13.30 untuk mengecek apa yang terjadi di dalam rumah,” lanjut dia. 

    Setelah dicek, Ihda syok lantaran ayahnya S ditemukan terkapar sudah tidak bernyawa di ruang tengah.

    Sedangkan ibunya R juga ditemukan meninggal di dalam kamar. 

    Dia sempat tidak percaya jika orangtuanya meninggal bersamaan tanpa diketahui penyebabnya.

    Padahal, lanjutnya, Ihda masih bertemu dengan ayahnya pada Minggu (22/12/2024) pagi sebelum kejadian. 

    Kala itu ayahnya dinilai masih dalam keadaan sehat dan bugar ketika bermain dengan cucunya dan pergi ke sawah.

    Namun S dan R justru ditemukan dalam keadaan meninggal pada Senin (23/12/2024) siang.
     
    “Ketemu terakhir sama bapak pada Minggu pagi, (dia) nungguin sikecil (cucu), kemudian agak siang ke sawah.”

    “Jadi tidak menyangka saja kalau bapak dan ibu sudah meninggal.”

    “Kaget soalnya ketemu terakhir Minggu masih sehat-sehat saja,” jelas dia. 

    Dikenal Dekat dengan Anak Pertama

    Ihda menyebut bahwa hubungannya dengan ayahanda S cukup dekat.

    Bahkan, ketika dia bekerja di Semarang, diminta untuk kembali ke Kudus dan mencari pekerjaan di Kudus agar bisa lebih dekat dengan orangtua. 

    Ihda tidak mengenal banyak sosok ibu sambungnya lantaran sudah sibuk dengan kerjaan dan urusan keluarga sendiri. 

    Meski dia dekat dengan ayahnya, namun S tidak pernah cerita apakah pernah terjadi cekcok antara S dan istrinya R.

    Hanya saja, ayahnya pernah berkata kepada Ihda bahwa ibu sambungnya memiliki sifat yang cukup keras. 

    “Kalau cekcok sepertinya tidak pernah dengar, baik-baik saja meskipun ibu kata bapak agak keras.”

    “Kalau dengan orang lain, tetangga, teman, saya kurang paham,” ucapnya. 

    Keponakan S, Agung Setiadi menambahkan bahwa dirinya baru mendapatkan kabar jika S dan R ditemukan meninggal sekira pukul 16.00.

    Setahu dia, S dan R hanya tinggal berdua menjalani kegiatan sehari-hari berdua.

    Sementara dua anaknya sudah berumahtangga dan tinggal terpisah. 

    “Saya sampai di lokasi rumah duka sudah banyak orang sekira pukul 16.00,” lanjut dia.

    Jajaran Inafis dan Satreskrim Polres Kudus melakukan olah TKP di rumah duka hingga pukul 17.20.

    Selanjutanya jasad S dan R dibawa ke RSUD dr Loekmono Hadi Kudus untuk dilakukan autopsi.

    Kasatreskrim Polres Kudus, AKP Danail Arifin mengungkapkan bahwa S dan R ditemukan warga dalam kondisi sudah meninggal. 

    Jajarannya sudah melakukan olah TKP untuk mencari bukti-bukti di lokasi kejadian. 

    “Kami dapat laporan penemuan jasad, selanjutnya kami lakukan olah TKP.”

    “Saat ini masih kami dalami apa penyebab kematian S dan R,” tuturnya. (*)

  • BREAKING NEWS Pasangan Suami Istri Ditemukan Tewas Dalam Rumah di Kudus

    BREAKING NEWS Pasangan Suami Istri Ditemukan Tewas Dalam Rumah di Kudus

    TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Warga Dukuh Ngleko RT 5 RW 03 Desa Ternadi, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus digegerkan penemuan jasad sepasang suami istri diketahui berinisial S (69) dan R di dalam rumah, Senin (23/12/2024).

    S dan R ditemukan terpisah dalam keadaan sudah terkapar tak bernyawa dengan kondisi pintu dan jendela rumah korban terkunci dari dalam. 

    Jasad S ditemukan di ruang tengah, sedangkan R ditemukan di dalam kamar. 

    Ihwal penemuan jasad S dan R sempat menarik perhatian masyarakat sekitar.

    S diketahui merupakan pensiunan guru yang memiliki dua anak yang tinggal terpisah. 

    Setelah istri S meninggal, kemudian menikah lagi dengan R dan tinggal bersama di RT 5 RW 03 Desa Ternadi sebagai rumah duka.

    Sedangkan dua anaknya sudah berkeluarga dan tinggal terpisah dari orangtuanya. 

    Hubungan S dan istri sambungnya R dikenal baik-baik saja, baik dari pandangan anak maupun warga sekitar.

    Hingga akhirnya warga dikagetkan lantaran S dan R ditemukan meninggal di rumah sendiri. 

    Sebelum kejadian Senin pagi, cucu dari anak pertama S datang ke rumah kakeknya untuk mengantarkan sarapan.

    Namun, kondisi pintu rumah dalam keadaan terkunci, sehingga sarapan yang sedianya ingin diberikan langsung kepada kakeknya S, kemudian digantung di gagang pintu.

    “Pagi anak pertama saya mengantarkan makanan, kebetulan lagi masak banyak, tapi pintu rumah terkunci, dipanggil-panggil enggak ada jawaban. Kemudian sarapan yang dibawa anak saya ditaruh di gagang pintu,” terang putri pertama S, Ihda Masfiyah (47).

    Tetangga S sempat menaruh curiga lantaran S dan R sejak Senin pagi hingga siang hari belum terlihat keluar rumah.

    Sedangkan nasi sarapan masih menggantung di gagang pintu, juga lampu teras rumah masih menyala.

    Warga sekitar pun menghubungi Ihda selaku salah satu anak S untuk mengecek kondisi orangtuanya di dalam rumah yang terkunci. 

    “Sarapan yang dibawa anak saya gak diambil, rumah masih terkunci, tidak ada yang melihat keluar, (pintu) digedor-gedor enggak ada jawaban. Akhirnya jendela samping didobrak (buka paksa) sekitar pukul 13.30 WIB untuk mengecek apa yang terjadi di dalam rumah,” lanjut dia. 

    Setelah dicek, Ihda sempat syok lantaran ayahnya S ditemukan terkapar sudah tidak bernyawa di ruang tengah.

    Sedangkan ibunya R juga ditemukan meninggal di dalam kamar. 

    Dia sempat tidak percaya jika orangtuanya meninggal bersamaan tanpa diketahui penyebabnya.

    Padahal, lanjutnya, Ihda masih bertemu dengan ayahnya pada Minggu pagi sebelum kejadian. 

    Kala itu ayahnya dinilai masih dalam keadaan sehat dan bugar ketika bermain dengan cucunya dan pergi ke sawah.

    Namun, S dan R justru ditemukan dalam keadaan meninggal pada Senin siang.
     
    “Ketemu terakhir sama bapak Minggu pagi, (dia) nungguin sikecil (cucu), kemudian agak siang ke sawah. Jadi tidak menyangka saja kalau bapak dan ibu sudah meninggal, kaget saja, soalnya ketemu terakhir Minggu masih sehat-sehat saja,” jelas dia. 

    Dikenal Dekat dengan Anak Pertama

    Ihda menyebut bahwa hubungannya dengan ayahanda S cukup dekat.

    Bahkan, ketika dia bekerja di Semarang, diminta untuk kembali ke Kudus dan mencari pekerjaan di Kudus agar bisa lebih dekat dengan orangtua. 

    Ihda mengaku tidak mengenal banyak sosok ibu sambungnya lantaran sudah sibuk dengan kerjaan dan urusan keluarga sendiri. 

    Meski dia dekat dengan ayahnya, namun S tidak pernah cerita apakah pernah terjadi cek-cok antara S dan istrinya R.

    Hanya saja, ayahnya pernah berkata kepada Ihda bahwa ibu sambungnya memiliki sifat yang cukup keras. 

    “Kalau cek-cok sepertinya tidak pernah dengar, ya baik-baik saja meskipun ibu kata bapak agak keras. Kalau dengan orang lain, tetangga, teman, saya kurang paham,” ucapnya. 

    Keponakan S, Agung Setiadi menambahkan bahwa dirinya baru mendapatkan kabar jika S dan R ditemukan meninggal kurang lebih pukul 16.00 WIB.

    Setau dia, S dan R hanya tinggal berdua menjalani kegiatan sehari-hari berdua. Sementara dua anaknya sudah berumahtangga dan tinggal terpisah. 

    “Saya sampai di lokasi rumah duka sudah banyak orang, sudah sore sekitar jam 4 sore,” lanjut dia.

    Jajaran Inafis dan Satreskrim Polres Kudus melakukan olah TKP di rumah duka hingga pukul 17.20 WIB. 

    Selanjutanya jasad S dan R dibawa ke RSUD dr. Loekmono Hadi untuk dilakuan autopsi.

    Kasatreskrim Polres Kudus, AKP Danail Arifin mengungkapkan bahwa S dan R ditemukan warga dalam kondisi sudah meninggal. 

    Jajarannya sudah melakukan olah TKP untuk mencari bukti-bukti di lokasi kejadian. 

    “Kami dapat laporan penemuan jasad, selanjutnya kami lakukan olah TKP. Saat ini masih kami dalami apa penyebab kematian S dan R,” tuturnya. (Sam)