kab/kota: Kudus

  • Anggaran Dana Desa Jawa Tengah 2025 Naik 3 Persen Jadi Rp 7,945 Triliun

    Anggaran Dana Desa Jawa Tengah 2025 Naik 3 Persen Jadi Rp 7,945 Triliun

    Anggaran Dana Desa Jawa Tengah 2025 Naik 3 Persen Jadi Rp 7,945 Triliun

     

    TRIBUNJATENG.COM- Pada tahun 2025, Provinsi Jawa Tengah menerima alokasi Dana Desa sebesar Rp7,945 triliun dari total Rp71 triliun yang dialokasikan secara nasional. Dana ini akan didistribusikan ke ribuan desa di seluruh provinsi.

    Anggaran tersebut naik 3 persen dari anggaran 2024 yakni 7,91 persen.

    Setiap desa nantinya menerima alokasi yang bervariasi berdasarkan kriteria tertentu. Misalnya, di Kabupaten Cilacap, Desa Tambakreja mendapatkan Rp1,127 miliar, sementara Desa Kesugihan Kidul menerima Rp1,526 miliar.

    Beberapa kabupaten mengalami peningkatan alokasi Dana Desa. Kabupaten Kudus, misalnya, menerima Rp266,52 miliar pada tahun 2025, naik 7,66 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 

    Selain itu, Pemerintah Kabupaten Klaten berencana menambah Rp48 miliar dalam alokasi Dana Desa untuk meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan desa.

    Penjabat Gubernur Jawa Tengah telah menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Transfer ke Daerah (TKD) senilai Rp105,72 triliun, termasuk alokasi Dana Desa, sebagai tanda kesiapan pemerintah dalam melaksanakan program pembangunan tahun 2025.

    Informasi lebih lanjut mengenai alokasi Dana Desa per desa di Jawa Tengah dapat diakses melalui situs resmi Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan.

    (*)

  • KPK Intens Dorong Pencegahan Korupsi di Pemkot Semarang Tapi Mbak Ita Ternyata Jadi Tersangka

    KPK Intens Dorong Pencegahan Korupsi di Pemkot Semarang Tapi Mbak Ita Ternyata Jadi Tersangka

    JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyayangkan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita jadi tersangka dugaan korupsi. Padahal, sudah banyak aksi pencegahan yang dilaksanakan.

    “KPK telah secara intens melakukan upaya pencegahan korupsi, di antaranya melalui koordinasi dan supervisi dengan instrumen Monitoring Center for Prevention (MCP),” kata Tim Juru Bicara KPK Budi Prasetyo kepada wartawan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 18 Januari.

    “Kami tentu menyayangkan terjadinya dugaan tindak pidana korupsi terkait pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Kota Semarang,” sambungnya.

    Budi bahkan menyebut skor pencegahan korupsi atau MCP di Kota Semarang mencapaii 97 poin. Sehingga, KPK mengingatkan penetapan Mbak Ita sebagai tersangka harus jadi contoh untuk pejabat menjaga integritasnya.

    Sebab, sudah banyak program yang dijalankan di Semarang seperti program roadshow bus antikorupsi.

    “Komitmen pencegahan korupsi yang diukur melalui MCP harus diikuti dengan komitmen individu untuk benar-benar menjaga nilai-nilai integritas dan antikorupsi,” tegasnya.

    Diberitakan sebelumnya, KPK telah menahan dua tersangka dalam kasus korupsi di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah pada Jumat, 17 Januari. Mereka adalah Martono yang merupakan Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Kota Semarang dan Rachmat Djangkar.

    Martono ditahan karena diduga ikut menerima gratifikasi bersama dengan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita dan suaminya, Alwin Basri yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah.

    Sementara Rachmat ditahan karena diduga memberi suap terkait pengadaan meja dan kursi sekolah dasar di Dinas Pendidikan Kota Semarang.

    Adapun dalam kasus ini, tiga dugaan korupsi diduga terjadi dan sedang diusut. Rinciannya adalah pengadaan barang dan jasa di Pemkot Semarang pada 2023-2024, dugaan pemerasan terhadap pegawai negeri terkait insentif pemungutan pajak dan retribusi daerah Kota Semarang serta dugaan penerimaan gratifikasi pada 2023-2024.

    Penyidik KPK juga telah melakukan penggeledahan di berbagai lokasi, termasuk di Kota Semarang, Kudus, dan Salatiga. Dari upaya paksa ini ditemukan ditemukan dokumen serta uang tunai senilai Rp1 miliar; 9.650 euro; serta puluhan unit jam tangan yang diduga terkait dengan kasus ini.

     

  • Tebing Setinggi 25 M Tutup Akses Jalan Rahtawu Kudus 10 Jam

    Tebing Setinggi 25 M Tutup Akses Jalan Rahtawu Kudus 10 Jam

    TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Bencana longsor kembali terjadi di Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jumat (17/1/2025) dini hari.

    Tebing setinggi 25 meter dengan lebar kurang lebih 15 meter di Dukuh Gingsir, RT 01 RW 03 longsor hingga menutup akses jalan menuju permukiman Desa Rahtawu berlangsung kurang lebih 10 jam.

    Longsornya tebing tersebut diperkirakan terjadi pukul 00.30 WIB Jumat dini hari, material longsor baru bisa dievakuasi sepenuhnya pada pukul 10.30 WIB.

    Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Munaji mengatakan, material longsor berupa tanah dan bebatuan hingga menutup akses jalan menuju Rahtawu.

    Kata dia, upaya pembersihan material longsor sudah dimulai sejak pagi hari untuk membuka akses kendaraan sepeda motor dan mobil. Puluhan petugas dan relawan penanggulangan bencana dikerahkan di lokasi. Dua unit alat berat juga diterjunkan untuk mempermudah proses evakuasi material longsor.

    Munaji menyebut, akses jalan mulai terbuka untuk sepeda motor pada pukul 08.00 WIB. Material longsor sepenuhnya berhasil dievakuasi pukul 10.30 WIB, sehingga dua ruas jalan menuju permukiman Desa Rahtawu terbuka penuh.

    “Jenis tanah di Rahtawu ini adalah tanah regosol rentan longsor, terutama saat musim hujan. Dengan kolaborasi berbagai pihak, kami mulai bekerja sejak pagi untuk membuka akses jalan yang sempat tertutup,” terangnya.

    Munaji memastikan tidak ada korban jiwa atau luka-luka atas peristiwa longsor yang terjadi.

    Dalam proses evakuasi material longsor, sempat diwarnai momen mengharukan ketika warga dan relawan harus mengevakuasi warga yang sakit dengan cara manual menggunakan tandu melewati material longsor untuk dibawa ke rumah sakit.

    Pihaknya mengimbau agar masyarakat, utamanya di wilayah rawan terjadi bencana supaya tetap waspada setiap saat. Terutama ketika turun hujan lebat disertai angin kencang, karena dikhawatirkan bisa menimbulkan bencana tanah longsor, banjir, hingga pohon tumbang.

    “Saat hujan lebat, segera mencari tempat aman jika situasi memburuk. Baik saat bepergian maupun di rumah,” imbaunya.

    Bupati Kudus terpilih, Samani Intakoris mengecek langsung kondisi bencana longsor yang sempat memutus akses ke Desa Rahtawu.

    Dia mengapresiasi upaya petugas dan relawan BPBD, TNI, Polri, perangkat desa setempat, dan masyarakat yang terlibat dalam penanganan bencana dengan cepat.

    Samani menilai, wilayah Desa Rahtawu memiliki potensi longsor yang tinggi, disebabkan karena kondisi tebing curam dengan tingkat kemiringan lebih dari 45 derajat.

    Oleh sebab itu, diperlukan perhatian khusus oleh masyarakat atau pemerintah desa setempat terhadap pengelolaan saluran air dalam rangka mencegah bencana longsor terjadi secara berulang-ulang.

    “Sejak saya di Dinas PUPR, wilayah ini (Rahtawu) memang mendapat perhatian khusus, terutama dalam hal memperkuat area rawan longsor. Kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, karena longsor tidak hanya membawa tanah, juga material bebatuan yang berbahaya,” tuturnya. (SAM)

  • Program Makan Bergizi Gratis di Sulut, Tenaga Gizi dari Puskesmas Diterjunkan ke Sekolah

    Program Makan Bergizi Gratis di Sulut, Tenaga Gizi dari Puskesmas Diterjunkan ke Sekolah

    Liputan6.com, Manado – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka sudah mulai berjalan sejak, Senin 6 Januari 2025 lalu. Mendukung program tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi Sulut menyiapkan ahli gizi.

    Sejak digulirkan dua pekan lalu, sejumlah sekolah di Manado masuk dalam gelombang pertama penerapan program MBG di Sulut. Sekolah-sekolah itu adalah TK, SD, dan SMP Katolik Hati Kudus Manado, SMKN 4 Manado, dan SMAN 9 Manado.

    “Sejauh ini program MBG di sekolah kami berjalan dengan lancar. Tidak ada keluhan berarti dari para siswa,” ungkap Kepala SMAN 9 Manado Hendra Massie.

    Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sulut Rima F Lolong mengatakan, pihaknya menyiapkan tenaga gizi untuk mendukung Program MBG yang mulai digulirkan 6 Januari 2025.

    “Kami memiliki tenaga gizi di Puskesmas. Mereka bisa dimaksimalkan untuk menopang Program Makan Bergizi Gratis di setiap sekolah,” kata Rima F Lolong pada, Kamis (16/1/2025).

    Rima mengatakan tenaga gizi di Puskesmas nantinya akan membantu sekolah-sekolah yang berdekatan dengan lokasi Puskesmas tersebut. Mereka akan turun bersama-sama dengan tim lainnya untuk menyukseskan program itu.

    “Telah ada pertemuan-pertemuan dengan instansi terkait untuk implementasi program tersebut,” katanya.

    Dia mengatakan, jajarannya pasti akan mendukung penuh program pemerintah pusat tersebut dengan kapasitas sumber daya yang dimiliki saat ini. Sejauh ini, pihaknya masih menunggu bagaimana tekhnis implementasi program ini di Sulut.

    “Tapi yang kami bisa pastikan adalah kami akan memberikan dukungan tenaga gizi di Puskesmas, memastikan standar gizi untuk makanan yang disajikan,” tuturnya.

    Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Pangan Provinsi Sulut Jemmy Lampus menyebutkan Pemprov Sulut telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp7 miliar untuk menopang pelaksanaan Program MBG.

    Anggaran sebesar itu nantinya akan menyiapkan makanan bagi 4.500 hingga 5.000 siswa Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan yang menjadi kewenangan Pemprov Sulut.

  • Dinsos Jateng Catat 3,7 Juta Warga Miskin di Jateng Per Januari 2025
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        17 Januari 2025

    Dinsos Jateng Catat 3,7 Juta Warga Miskin di Jateng Per Januari 2025 Regional 17 Januari 2025

    Dinsos Jateng Catat 3,7 Juta Warga Miskin di Jateng Per Januari 2025
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Dinas Sosial (Dinsos) Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan bahwa masih terdapat 3,7 juta warga miskin di wilayahnya, yang terbagi dalam tiga kategori. Yaitu:
    Kepala Dinsos Jateng, Imam Maskur, menjelaskan bahwa saat ini terdapat 439 warga yang tergolong miskin ekstrem, 166.346 warga sangat miskin, dan 3.570.433 warga miskin.
    “Per satu Januari 2025, total warga miskin di Jateng menurut Data Terpadu (DT) Jateng adalah 3.737.218,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Kamis (16/1/2024).
    Dia mengatakan, angka DT Jateng merupakan data mikro yang didapatkan secara rinci
    by name dan by address
    .
    Sementara
    angka kemiskinan
    yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) ialah hasil survei data makro.
    Kendati demikian, angka kemiskinan dari keduanya tidak jauh berbeda.


    BPS meliris penurunan kemiskinan di Jateng cukup tinggi yakni 0,89 persen atau setara 307,99 ribu orang.
    Sehingga pada September 2024 warga miskin Jateng turun satu digit menjadi 9,58 persen menjadi 3,396 juta orang.
    “Ini yang sudah tidak ada kemiskinan ekstrem Wonogiri, Kudus, Kota Tegal. Yang masih ada di Surakarta. P2 hampir semua daerah ada,” ucap dia.
    Maskur menyampaikan terdapat puluhan indikasi yang membuat seorang warga tergolong dalam kategori miskin. Termasuk kemampuan dalam memehuni kebutuhan dasar mulai dari rumah, jamban, hingga pendidikan.
    “Kemiskinan ekstrem yang satu keluarga yang per orangnya pendapatannya kurang dari 2 dollar. Misalkan satu keluarga ada tiga orang, pendapatannya hanya sehari tidak sampai Rp 100.000. Padahal kebutuhan per orang itu 2 dollar, berati tiga orang butuh 6 dollar dikalikan Rp 16.000,” beber dia.
    Sementara untuk invervensi pengentasan kemiskinan, Dinsos Jateng melakukan pemberdayaan dengan pelatihan keterampilan kepada anggota keluarga usia produktif yang belum bekerja. Sehingga bisa terserap sebagai tenaga kerja.
    “Kalau yang P3 diberi modal ringan, perlindungan jaminan sosial seperti Kartu Jateng Sejahtera (KJS), Program Keluarga Harapan (PKH), dan ada makan dua kali dari pusat,” ucap dia.
    Untuk terus menekan
    angka kemiskinan di Jateng
    , Dinsos akan menyalurkan lebih dari Rp 200 miliar untuk berbagai program intervensi kemiskinan sepanjang 2025.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sah! Daftar Harga LPG 3 kg Melon dan Bright Gas Pertamina Terbaru per Kamis 16 Januari 2025

    Sah! Daftar Harga LPG 3 kg Melon dan Bright Gas Pertamina Terbaru per Kamis 16 Januari 2025

    Sah! Daftar Harga LPG 3 kg Melon dan Bright Gas Pertamina Terbaru per Kamis 16 Januari 2025

    TRIBUNJATENG.COM- Berikut adalah pembaruan terbaru mengenai harga elpiji tabung 5,5 kg dan 12 kg di seluruh wilayah Indonesia untuk bulan Januari 2025.

    Mengutip Kompas.com, Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari menyatakan, harga elpiji 5,5 kg dan 12 tidak berubah. 

    Harga elpiji 5,5 kg dan 12 kg masih sama dengan tahun 2024. 

    Sementara itu tabung gas melon 3 kg tetap di harga Rp18.000 per tabung.

    Sebelumnya di bulan September 2024 sempat naik, namun bulan Oktober hingga tahun 2025 kini masih sama.  

    Sumarno menyebutkan, perubahan HET itu bukanlah kenaikan, tetapi hanya menyesuaikan saja.  

    “Sebetulnya bukan naik, tapi menyesuaikan saja,” ungkap Sumarno mengutip Kompas.com, Senin (9/9/2024). 

    Menurutnya, penyesuaian HET LPG 3 kg itu telah melalui pertimbangan yang matang dari berbagai pihak.  

    Dia menambahkan, HET LPG 3 kg tidak pernah mengalami kenaikan sejak 2015 silam. 

    Namun terjadinya inflasi turut menjadi faktor kenaikan HET LPG 3 kg.  

    Sementara untuk harga gas non subsidi Bright Gas hari ini Kamis 16 Januari 2025 sebagai berikut:

    1. Aceh (Aceh Besar, Langsa, dan Lhokseumawe)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    2. Sumatera Utara (Binjai, Deli Serdang, Labuhanbatu Selatan, Medan, dan Simalungun)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    3. Sumatera Barat (Padang dan Payakumbuh)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    4. Riau (Dumai dan Pekanbaru)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    5. Kepulauan Riau (Batam dan Bintan)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    6. Jambi (Jambi)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    7. Sumatera Selatan (Lubuk Linggau, Ogan Ilir, dan Palembang)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    8. Bengkulu (Bengkulu)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    9. Lampung (Bandar Lampung dan Metro)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    10. Bangka Belitung (Bangka, Bangka Barat, dan Belitung)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    11. Banten (Serang dan Tangerang)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    12. DKI Jakarta (Jakarta Barat dan Jakarta Utara)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    13. Jawa Barat (Bandung, Bekasi, Bogor, Cianjur, Garut, Indramayu, Karawang, Sukabumi, dan Tasikmalaya)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    14. Jawa Tengah (Boyolali, Cilacap, Demak, Kudus, Pemalang, Semarang, Solo, dan Tegal)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    15. Daerah Istimewa Yogyakarta (Bantul dan Sleman)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    16. Jawa Timur (Banyuwangi, Gresik, Kediri, Malang, Ngawi, Pamekasan, Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya, dan Tulungagung)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    17. Bali (Badung, Denpasar, dan Tabanan)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    18. Nusa Tenggara Barat (Lombok)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    19. Kalimantan Barat (Pontianak)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    20. Kalimantan Tengah (Palangkaraya dan Kotawaringin Timur)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    21. Kalimantan Selatan (Banjar, Banjarbaru, Tabalong, dan Tanah Bumbu)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    22. Kalimantan Timur (Balikpapan, Kutai Kartanegara, dan Samarinda)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    23. Kalimantan Utara (Tarakan)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 107.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 229.000.

    24. Sulawesi Selatan (Makassar dan Pare-Pare)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    25. Sulawesi Selatan (Palu)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    26. Gorontalo (Gorontalo)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    27. Sulawesi Utara (Bitung)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    28. Sulawesi Tenggara (Kendari)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    29. Maluku (Ambon)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 117.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 249.000.

    30. Papua (Jayapura)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 117.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 249.000.

     

  • 3 Talenta Muda ASTI Kudus Merapat ke Timnas U17 Indonesia

    3 Talenta Muda ASTI Kudus Merapat ke Timnas U17 Indonesia

    TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Tiga talenta muda asal Akademi Sarana Talenta Indonesia (ASTI) Kudus berhasil masuk skuad Timnas U-17 Indonesia di awal 2025.

    Mereka adalah Alfian Daniel Hidayat asal Lampung, Ahmad Musyaffa’ asal Rembang, dan Shoyyo Himawan asal Solo dipanggil untuk memperkuat Timnas U-17 asuhan Coach Nova Ariyanto.

    Saat ini skuad muda Indonesia menjalani pemusatan latihan di Bandung, Jawa Barat pada 10-20 Januari 2025 guna menghadapi Piala Asia U-17.

    Yaitu kompetesi bergengsi bagi atlet muda Garuda, sehingga persiapan tim sangat diperlukan dalam membangun kekuatan menghadapi turnamen di level Asia.

    CEO ASTI, Arif Budianto mengaku bangga atas prestasi demi prestasi yang berhasil ditorehkan anak didiknya selama berlatih dan belajar di ASTI.

    Yang jelas, setiap capaian prestasi tentunya didapatkan hasil latihan dan kerja keras atlet di bawah bimbingan pelatih.

    Kata dia, melalui berbagai capaian dan prestasi yang sudah ditorehkan, menunjukkan bahwa akademi ASTI tidak hanya fokus pada pengembangan teknik bermain sepakbola saja, juga bagaimana mencetak pemain yang mampu bersaing di tingkat nasional hingga internasional.

    “Harapan kami, ASTI terus menjadi akademi yang bermanfaat bagi banyak orang dan mampu mencetak pemain profesional yang bisa membanggakan Timnas Indonesia. Ini adalah target utama kami,” terangnya, Rabu (15/1/2025).

    Selain dipanggilnya tiga talenta ke Timnas, ASTI juga mengirimkan dua pemainnya, Theo Davilla dan M. Innayaturahman, ke program Korea-Korea Selecao (KKS). Yaitu Program inisiatif pencarian bakat untuk pemain muda di Jawa Tengah yang dipelopori oleh Bambang Wuryanto, Justinus Lhaksana, dan Abel Xavier.

    Tim KKS sebelumnya pernah menjalani pemusatan latihan di Portugal, termasuk berlatih di Benfica. Nantinya bakal menjalani kompetisi bergengsi antarnegara, laga uji coba, dan pengembangan pemain dengan fasilitas kelas dunia.

    Theo dan M. Innayaturahman dijadwalkan berangkat ke Portugal pada Februari mendatang setelah menjalani laga uji coba melawan Timnas U-17 di Bandung.

    Di tingkat nasional, beberapa siswa ASTI juga sudah tersalurkan ke klub-klub ternama di Liga Indonesia.

    Sebut saja, Shoyyo Himawan ke Persis Solo, Made Arbi di Bali United, Hilmy Fadil masuk skuad PSM, dan Fahri Arya jadi bagian dari Dewa United. (Sam)

  • Kronologi Bentrok Ormas Pemuda Pancasila vs Grib Jaya di Blora, Terjadi di Dua Lokasi

    Kronologi Bentrok Ormas Pemuda Pancasila vs Grib Jaya di Blora, Terjadi di Dua Lokasi

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Kronologi bentrok antara Ormas Pemuda Pancasila (PP) dengan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (Grib) Jaya di Blora, Selasa (14/1/2025) perlahan mulai terungkap.

    Polres Blora mencatat ada belasan korban akibat bentrok antara Ormas Pemuda Pancasila (PP) dengan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya di Blora, Selasa (14/1/2025) kemarin.

    Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto,  mengatakan bentrokan antar dua ormas tersebut, terjadi di dua titik lokasi.

    Di antaranya, di Perempatan Karangjati Blora, dan di Kecamatan Kunduran Blora.

    “Jadi dapat kami jelaskan kejadian kemarin, lokasi bentrok ada di dua TKP. Yang pertama di TKP Karangjati, itu korban ada 8 orang,”

    “Terus untuk TKP ke dua itu ada di Kecamatan Kunduran, korban  ada 4 orang. Jadi total ada 12 korban,” katanya, saat konferensi pers di Pendopo Kabupaten Blora, Rabu (15/1/2025).

    Lebih lanjut, AKBP Wawan, mengatakan dari 12 korban, 11 korban sudah selesai dilakukan perawatan.

    “Dari 12 korban, 11 korban sudah kembali ke rumah masing-masing tadi malam.”

    “Dan sisa 1 korban yang masih dirawat di RSUD Blora, dan insyaallah hari ini kemungkinan akan dirujuk ke Rembang,” jelasnya.

    Terlepas dari itu, AKBP Wawan mengajak semua pihak untuk menjaga kondusifitas di Kabupaten Blora.

    “Dan kami harapkan dari rekan-rekan media, tolong membantu untuk menciptakan situasi yang kondusif. Sehingga kabupaten Blora ini akan cinta damai.”

    “Dan Alhamdulillah sampai saat ini, situasi di kabupaten Blora, aman terkendali dan kondusif,” paparnya.

    Sebelumnya diberitakan, bentrok antara Ormas Pemuda Pancasila (PP) dengan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya terjadi di Blora, Selasa (14/1/2025) kemarin.

    Bentrok antara kedua ormas itu, terjadi di dua lokasi. Di antaranya, di Perempatan Karangjati Blora, dan di wilayah Kecamatan Kunduran Blora.

    Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Blora, Munaji, mengeklaim bentrok yang terjadi di Kunduran, imbas dari bentrok yang terjadi di Perempatan Karangjati Blora.

    Sejumlah anggota GRIB Jaya, mengalami luka akibat bentrok yang terjadi di Kunduran Blora.

    “Dia yang mulai dulu og, yang terjadi kan (bentrok) di Karangjati dulu, baru bentrok di Kunduran, jadi bukan asal bentrok,” katanya, saat dihubungi sebelum adanya mediasi di Pendopo Kabupaten Blora, Rabu (15/1/2025) pagi.

    Lebih lanjut, Munaji menegaskan bahwa bentrok di Kunduran, buntut dari bentrok yang terjadi di Perempatan Karangjati Blora.

    Munaji mengatakan, bentrok di Perempatan Karangjati Blora, anggota Pemuda Pancasila Rembang mengalami luka.

    “Kita (PP) dihajar di Karangjati, terus habis itu, kita hajar (GRIB) di Kunduran,” ujarnya.

    Munaji mengatakan untuk anggota Ormas Pemuda Pancasila yang terlibat bentrok di Kunduran saat ini masih diamankan di Polres.

    “Anggota (yang bentrok) di Kunduran, masih ada di Polres, hari ini akan kita selesaikan,” paparnya.

    Sebelumnya diberitakan, mobil berwarna doreng yang diduga milik ormas Pemuda Pancasila, diduga dirusak oleh sekelompok orang yang diduga dari organisasi masyarakat Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya.

    Selain itu, diduga sekelompok orang itu juga melakukan pemukulan terhadap anggota yang diduga dari ormas Pemuda Pancasila di Perempatan Karangjati Blora.

    Berdasarkan pantauan di lokasi kejadian, selain mobil berwarna doreng yang rusak, ada sekitar 3 motor di lokasi juga rusak.

    Pihak aparat kepolisian langsung mengamankan lokasi dan melakukan pemeriksaan. 

    Kejadian itu membuat, rame di area lokasi keributan itu. Mobil Pemuda Pancasila dari arah utara berhenti di traffic light perempatan Kelurahan Karangjati, Kecamatan Blora tengah diamankan pihak kepolisian. 

    Polisi juga memasang garis polisi di tempat kejadian. Lalu lintas sempat macet.

    Salah seorang ketua RT 2 RW 2 Kelurahan Karangjati, Sigit, menyampaikan kronologi kejadian keributan yang terjadi di tengah jalan tersebut.

    “Kayaknya mobil Pemuda Pancasila dari arah utara berhenti di bangjo (traffic light) karena lampu merah, kebetulan kepergok sama kelompoknya GRIB dari selatan, terus dimasa,” jelasnya, Selasa (14/1/2025).

    Lebih lanjut, menurutnya anggota Pemuda Pancasila selain mengendarai mobil ada juga yang mengendarai sepeda motor. 

    Kelompok PP ada yang tidak bisa melarikan diri kemudian dihajar kelompok GRIB.

    “Ndelalah ada 1 yang tidak bisa lari mas, dimasa, dihantam batu kepalanya, terus dia terkapar di trotoar situ, saya kasihan, saya amankan di teras,” jelasnya.

    Kelompok GRIB juga sempat mengancam akan menghabisi anggota PP itu ketika tidak melepas atribut yang dikenakan. Korban tersebut juga berlumuran darah.

    “Ada salah satu kelompoknya grib datang minta supaya pemuda tadi melepas atributnya Pemuda Pancasila, jaket e dilepas. Akhirna dilepas terus saya suruh sembunyi di belakang mas. Di perjalanan darah itu kececeran,” terangnya.

    Pihak PP kemudian diamankan oleh kepolisian. Sejumlah orang yang mengalami luka kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis. 

    Rombongan GRIB kemudian melanjutkan perjalanan ke arab utara. Lalu lintas kembali normal.

    “Setelah itu, GRIB lari ke utara,” ujarnya.

    Sementara itu pihak kepolisian tidak berkenan untuk diwawancarai oleh wartawan.

    Ketua DPC GRIB Blora, Sugiyanto membenarkan bahwa pengerusakan dilakukan oleh anggota GRIB luar Blora. 

    Pihaknya mengeklaim anggota GRIB itu hendak pulang namun dihadang oleh Pemuda Pancasila, anggota GRIB langsung menghajar PP.

    “Iya (anggota GRIB). Ini kan mau pulang dihadang GRIB. Ini tadi dari Blora sudah dirembug. Yang penting pulang dengan damai, ya sudah pulang.”

    “Dihadang sama PP Rembang makanya langsung dihancurkan itu. Polisi tahu itu, kita dari Kudus itu tidak semena-mena, dihadang langsung dihabisin itu. Itu kepolisian tahu, masyarakat juga tahu,” paparnya.(Iqs)

  • Bentrok Ormas Pemuda Pancasila vs GRIB Jaya di Blora: Ada Korban Luka, Mobil Loreng & 3 Motor Rusak – Halaman all

    Bentrok Ormas Pemuda Pancasila vs GRIB Jaya di Blora: Ada Korban Luka, Mobil Loreng & 3 Motor Rusak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Bentrokan yang melibatkan organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila (PP) dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya terjadi di perempatan traffic light di  Kelurahan Karangjati, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pada Selasa (14/1/2025).

    Dikutip dari Tribun Jateng, bentrokan bermula ketika mobil loreng yang dikendarai anggota Pemuda Pancasila melaju dan berhenti di traffic light perempatan Kelurahan Karangjati.

    Lalu, di saat yang bersamaan, mobil tersebut langsung diadang oleh anggota GRIB Jaya.

    “Kayaknya mobil Pemuda Pancasila dari arah utara berhenti di bangjo (traffic light) karena lampu merah, kebetulan kepergok sama kelompoknya GRIB dari selatan, terus dimassa,” kata Ketua RT setempat, Sigit, Selasa.

    Saat mobil diadang, Sigit mengatakan satu anggota Pemuda Pancasila langsung dikeroyok oleh anggota GRIB.

    Akibatnya, kata Sigit, korban mengalami luka di kepalanya akibat dihantam batu.

    “Ndelalah (Kebetulan) ada satu (anggota PP) yang tidak bisa lari, dimassa (dihajar), dihantam batu kepalanya, terus dia terkapar di trotoar situ, saya kasihan, saya amankan di teras,” jelasnya.

    Sigit juga mengatakan adanya ancaman dari anggota GRIB agar korban melepas atribut Pemuda Pancasila jika tidak ingin dihabisi.

    “Ada salah satu kelompoknya GRIB datang minta supaya pemuda tadi melepas atribut Pemuda Pancasila, jaket e dilepas. Akhirna dilepas terus saya suruh sembunyi di belakang. Di perjalanan darah itu kececeran,” terangnya.

    Setelah insiden tersebut, beberapa orang yang mengalami luka dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.

    Selain korban luka, mobil Pemuda Pancasila bernomor polisi B 1728 UZM juga mengalami kerusakan.

    Berdasarkan pantauan Tribun Jateng, seluruh kaca mobil tersebut pecah.

    Adapun diduga mobil tersebut milik ormas Pemuda Pancasila cabang Kabupaten Rembang. Selain itu adapula tiga sepeda motor di lokasi juga mengalami kerusakan.

    Pengrusakan dan Penganiayaan Dilakukan GRIB Jaya Luar Blora

    Masih dikutip dari Tribun Jateng, Ketua DPC GRIB Jaya Blora, Sugiyanto, mengatakan pengrusakan bukan dilakukan oleh anggota GRIB Jaya yang dipimpinnya.

    Dia mengklaim anggota GRIB Jaya itu justru diadang terlebih dahulu oleh anggota Pemuda Pancasila.

    Namun, anggota GRIB Jaya terlebih dahulu menghajar anggota Pemuda Pancasila.

    “Iya (anggota GRIB). Ini kan mau pulang diadang. Ini tadi dari Blora sudah di-rembug (didiskusikan). Yang penting pulang dengan damai, ya sudah pulang.”

    “Diaadang sama PP Rembang makanya langsung dihancurkan itu. Polisi tahu itu, kita dari Kudus itu tidak semena-mena, dihadang langsung dihabisin itu,” kata Sugiyanto, Selasa.

    Polisi Masih Lakukan Penyelidikan

    Di sisi lain, polisi masih melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan informasi terkait peristiwa tersebut.

    “Untuk sementara rekan-rekan kami masih mengumpulkan informasi yang masuk dari masyarakat, kemudian untuk kejadian di beberapa titik masih dalam tahap penyelidikan.

    “Apabila sudah ada titik terang terkait kejadian tersebut, kami akan secepatnya memberikan informasi ke awak media,” kata Kasi Humas Polres Blora, AKP Gembong Widodo, Selasa malam.

    Pemuda Pancasila Sempat Tolak Keberadaan GRIB Jaya di Blora

    Suasana Ormas Pemuda Pancasila saat menggeruduk markas Ormas GRIB Blora, Senin (13/1/2025).

    Sebelum insiden terjadi, Pemuda Pancasila sempat menggeruduk kantor DPC GRIB Jaya di Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, pada Senin (13/1/2025).

    Adapun kedatangan rombongan Pemuda Pancasila tersebut untuk menolak adanya GRIB Jaya di Blora.

    Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila, Munaji, mengatakan pihaknya tidak suka adanya GRIB di Kabupaten Blora.

    “Perlu diingat yang saya sampaikan, bahwa Pemuda Pancasila dan masyarakat tidak suka hadirnya GRIB di Blora. Kalau ada pasti akan berurusan dengan kita,” jelasnya, Senin (13/1/2025).

    Munaji menilai keberadaan ormas GRIB Jaya masih ilegal. Dia mengatakan banyak anggota GRIB Jaya meresahkan masyarakat. 

    “Kalau mau kepengin jadi organisasi di Blora, izin legalitas harus dipenuhi dulu. Jangan menjadi preman atau seperti itu. Itu saya sampaikan.”

    “Kalau menjadi organisasi tolong kepentingan masyarakat diutamakan, jangan kepentingan perut sendiri,” ujarnya.

    Munaji menegaskan pihaknya menolak adanya GRIB Jaya di Blora. 

    “Sekali lagi pesan saya, jangan ada GRIB keluar Blora. Kalau keluar saya sikat, urusan dengan Pemuda Pancasila. Ini Blora mas, tidak sekonyong konyong koder.”

    “Kita juga ucapkan terima kasih kepada jajaran TNI dan Polri, sehingga kegiatan ini bisa kondusif, kita juga tidak akan terjadinya anarkis, tidak akan terjadi di sini.”

    “Jangan ada berdirinya GRIB di Kabupaten Blora ini. Itu yang kita minta,” tambahnya.

    Pihak Pemuda Pancasila mengaku bakal mendatangi Polres Blora untuk melaporkan hal tersebut. 

    Lebih lanjut, Munaji juga menduga Ketua GRIB Jaya Blora menjadi mafia pupuk bersubsidi.

    “Bahwa calon Ketua GRIB menjadi biang kerok pupuk subsidi di Blora. Sarang pupuk subsidi di Kabupaten Blora. Kalau di dalam kita masuki, arak miras banyak di dalam.”

    “Biangkerok pupuk subsidi adalah calon Ketua GRIB sendiri. Jangan biarkan preman berkeliaran di Blora,” jelasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jateng dengan judul “Polisi Buka Suara Terkait Bentrokan Ormas Pemuda Pancasila dengan GRIB Jaya di Blora”

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jateng/M Iqbal Shukri)

  • 10
                    
                        Ormas GRIB dan Pemuda Pancasila Bentrok di Blora
                        Regional

    10 Ormas GRIB dan Pemuda Pancasila Bentrok di Blora Regional

    Ormas GRIB dan Pemuda Pancasila Bentrok di Blora
    Tim Redaksi
     
    BLORA, KOMPAS.com
    – Dua organisasi masyarakat (ormas),
    Pemuda Pancasila
    (PP) dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (
    GRIB
    ) terlibat bentrok di perempatan Karangjati,
    Blora
    , Jawa Tengah, Selasa (14/1/2025).
    Kasi Humas Polres Blora, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Gembong Widodo mengonfirmasi adanya bentrokan.
    Polisi hingga kini mengumpulkan informasi terkait kejadian tersebut.
    “Untuk sementara rekan-rekan kami masih mengumpulkan informasi yang masuk dari masyarakat, kemudian untuk kejadian di beberapa titik masih dalam tahap penyelidikan,” kata Gembong saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa malam.
    “Apabila sudah ada titik terang terkait kejadian tersebut, kami akan secepatnya memberikan informasi ke awak media,” sambungnya.
    Ketua RT 2 RW 2 Kelurahan Karangjati, Sigit, menyampaikan kronologi bentrok di tengah jalan tersebut.
    “Kayaknya mobil Pemuda Pancasila dari arah utara berhenti di bangjo (traffic light) karena lampu merah, kebetulan kepergok sama kelompoknya GRIB dari selatan, terus dimasa,” kata Sigit sebagaimana dilansir Tribunnews.com.
    Menurutnya anggota Pemuda Pancasila selain mengendarai mobil ada juga yang mengendarai sepeda motor.
    Kelompok PP ada yang tidak bisa melarikan diri kemudian dihajar kelompok GRIB.
    “Ndelalah ada 1 yang tidak bisa lari mas, dimasa, dihantam batu kepalanya, terus dia terkapar di trotoar situ, saya kasihan, saya amankan di teras,” jelasnya.
    Kelompok GRIB juga sempat mengancam akan menghabisi anggota PP itu ketika tidak melepas atribut yang dikenakan. Korban tersebut juga berlumuran darah.
    Sejumlah orang yang mengalami luka kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.
    Satu mobil dan tiga sepeda motor yang diduga milik anggota PP dirusak oleh anggota GRIB.
    “Setelah itu, GRIB lari ke utara,” ujarnya.
    Ketua DPC GRIB Blora, Sugiyanto membenarkan anggota GRIB dari luar daerah Blora melakukan pengerusakan tersebut.
    “Ini tadi dari Blora sudah dirembug. Yang penting pulang dengan damai, ya sudah pulang , dihadang sama PP Rembang makanya langsung dihancurkan itu. Polisi tahu itu, kita dari Kudus itu tidak semena-mena, diadang langsung dihabisin itu,” kata dia saat dihubungi wartawan, Selasa (14/1/2025).
    Selain di Karangjati Blora, aksi kerusuhan tersebut juga terjadi di Jalan Ngawen – Kunduran.
    Dirinya mengaku anggota GRIB Semarang menjadi sasaran oleh anggota PP. Akibatnya korban dibawa ke rumah sakit.
    “Kalau di Kunduran, itu memang dari semarang dihajar oleh PP itu terluka parah itu sekarang di RS Bhayangkara (Blora). Saya baru diimbau pak kapolres nanti ada penindakan juga dari kepolisian, bukan wewenang kita,” terang dia.
    Kompas.com masih berupaya menghubungi pihak ormas Pemuda Pancasila terkait bentrok ini.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.