kab/kota: Kudus

  • Ngrembel Asri Semarang Diserbu Wisatawan di Akhir Libur Lebaran: Sejuk, Seru, dan Ramah Keluarga

    Ngrembel Asri Semarang Diserbu Wisatawan di Akhir Libur Lebaran: Sejuk, Seru, dan Ramah Keluarga

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Di tengah hiruk-pikuk akhir libur Lebaran 2025, ribuan wisatawan memadati destinasi wisata keluarga Ngrembel Asri, yang terletak di kawasan Gunungpati, Kota Semarang. 

    Dikelilingi pepohonan rindang dan berada di kawasan perbukitan, Ngrembel Asri menyuguhkan suasana yang sejuk dan asri menjadi magnet kuat bagi pengunjung yang ingin melepas penat bersama keluarga.

    Di objek wisata tersebut, area permainan air penuh sesak oleh anak-anak dan orang dewasa yang berenang dan bermain seluncuran air. Gelak tawa terdengar di setiap sudut, menandai semangat liburan yang belum usai.

    “Anak-anak senang banget di sini, bisa main air, lihat hewan-hewan juga. Tempatnya adem dan luas, jadi nyaman buat keluarga,” ujar Sarah, wisatawan asal Kendal, yang datang bersama suami dan dua anaknya, Selasa (8/4/2025).

    Selain kolam renang, Ngrembel Asri juga menawarkan berbagai wahana outbound seperti flying fox, mobil ATV, trampolin, dan paintball. 

    Anak-anak hingga remaja tampak antusias mencoba berbagai permainan yang memacu adrenalin tersebut.

    Namun bukan hanya itu, pengalaman berinteraksi langsung dengan berbagai satwa menjadi daya tarik tersendiri. 

    Pengunjung bisa memegang iguana, menaiki kuda, memberi makan kelinci, rusa, hingga melihat dari dekat burung unta dan ular. 

    Aktivitas ini menjadi kesempatan edukatif bagi anak-anak sekaligus menyenangkan bagi orang dewasa.

    “Favorit anak saya itu naik kuda sama kasih makan kelinci. Ini pengalaman yang jarang mereka dapat di kota,” tambah Sarah sambil tersenyum.

    Tak hanya wahana darat, kawasan ini juga dilengkapi danau buatan di bawah pepohonan yang teduh. 

    Di atas air, wisatawan bisa menaiki perahu bebek, mengelilingi danau sambil menikmati angin semilir dan panorama alam yang menenangkan.

    Informasi dari pengelola, momen libur Lebaran membuat jumlah pengunjung melonjak tajam. 

    Di mana pengunjung meningkat lebih dari 50 persen. Tidak hanya dari Semarang, tapi juga banyak dari luar kota seperti Kudus, Salatiga, Pekalongan, Bandung, sampai Jakarta.

    Dengan harga tiket masuk hanya Rp10.000 per orang, Ngrembel Asri terbukti menjadi pilihan wisata ramah kantong namun tetap berkesan. 

    Fasilitas yang lengkap, nuansa alam yang menyejukkan, serta pengalaman interaktif membuatnya cocok untuk segala usia. (*)

  • Penanganan Sampah Masih Jadi Program Prioritas Bupati Kudus Samani Intakoris

    Penanganan Sampah Masih Jadi Program Prioritas Bupati Kudus Samani Intakoris

    TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Bupati Kudus Sam’ani Intakoris masih meninjau beberapa masukan berbagai pihak perihal penanganan sampah di Kabupaten Kudus.

    Dengan begitu akan hadir solusi paling mutakhir dalam persoalan sampah yang masih menjadi masalah di Kota Kretek.

    “Sampah masih menjadi masalah.”

    “Ada beberapa masukan yang kemudian kami koordinasikan, mana pengelolaan sampah yang terbaik,” kata Sam’ani Intakoris dalam apel pegawai di halaman Pendopo Kudus, Selasa (8/4/2025).

    Sam’ani mengatakan, untuk sementara pengelolaan sampah di Kabupaten Kudus bisa dipecahkan melalui pengolahan sampah berbasis Refuse Derived Fuel (RDF) dan pengolahan sampah menjadi biomassa.

    “Menurut saya RDF dan biomassa biomassa bisa menjadi solusi masalah sampah di Kudus.”

    “Sampah dipisahkan dan sebagian dikeringkan.”

    “Untuk RDF jadi palet, bahan bakar pengganti batu bara,” kata Sam’ani Intakoris.

    Untuk sistem RDF ini pihaknya telah memerintahkan kepada dinas teknis untuk bekerja sama dengan Semen Indonesia dan pabrik semen yang lain dalam pengelolaan sampah berbasis RDF.

    “RDF ini bisa menggunakan lahan yang baru atau lahan lama TPA.”

    “Tapi kalau bisa lahan lama di TPA itu karena sampahnya sudah ada dan tinggal dikelola,” kata Sam’ani.

    Sebelumnya, Sam’ani Intakoris juga telah meninjau sejumlah titik pengelolaan sampah di Kabupaten Kudus.

    Misalnya pengelolaan sampah di Desa Kedungdowo dan Desa Sidorekso, Kecamatan Kaliwungu.

    Pengolahan sampah di Desa Kedungdowo berupa Tempat Pengelolaan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R) Terpadu yang dikelola BUMDes Sumber Joyo di Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kudus.

    Pengolahan sampah dimulai pada 2019.

    Kemudian pada Agustus 2024, BUMDes menerima bantuan alat insinerator dari PT Djarum dan beroperasi penuh pada Desember 2024.

    Setiap harinya, sekira 4 ton sampah anorganik diolah menggunakan alat insinerator.

    Sampah yang diolah berasal dari sampah rumah tangga masyarakat setempat. 

    Terdapat 17 pekerja dengan 10 armada operasional pengangkut sampah yang setiap harinya mengambil sampah rumah tangga masyarakat Desa Kedungdowo.

    Sam’ani Intakoris menjelaskan, BUMDes tersebut menjadi percontohan dalam mengolah sampah sendiri.

    “TPS 3R ini menjadi contoh desa mandiri dalam mengolah sampahnya sendiri.”

    “Ini menjadi inspirasi untuk pemerintah desa lainnya,” kata dia.

    Oleh BUMDes Desa Sidorekso, sampah anorganik diolah menjadi bahan bakar minyak (BBM).

    BUMDes mampu mengolah 3,5 ton sampah menjadi BBM setiap harinya. 

    “Inovasi yang luar biasa, sampah anorganik bisa disulap jadi BBM.”

    “Sangat bernilai ekonomi tinggi,” katanya.

    Sampah yang diolah adalah plastik dan sejenisnya. 

    Setiap satu kilogram sampah yang diolah, menghasilkan sekira 0,7 liter BBM jenis solar dan bensin.

    Sementara kapasitasnya sekira 50 kilogram sampah, sehingga menghasilkan hingga 35 liter BBM.

    Sam’ani Intakoris yang melihat pengolahan sampah dengan metode pirolisis tersebut mengapresiasi Kepala Desa Sidorekso dan jajarannya.

    “Saya melihat inovasi yang mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak seperti solar dan bensin, bisa menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi limbah plastik,” ucapnya.

    Terakhir, Sam’ani mengunjungi pengolahan sampah anorganik menjadi biji plastik Polyethylene Terephthalate (PET) milik CV Langit Biru yang berlokasi di Desa Puyoh, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. 

    Pihaknya menyampaikan, pengelolaan sampah yang dilakukan CV Langit Biru lengkap.

    Pengelolaan menggunakan sistem conveyor untuk mengambil botol, menggilingnya, mencuci, mengeringkan, dan memilah plastik yang masih bisa dimanfaatkan. 

    Sampah berasal dari para pemulung dan pengumpul, baik dalam kondisi masih baru maupun yang sudah lama tertimbun di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

    Sampah yang telah diolah dan kualitasnya bagus kemudian diekspor ke Korea sebagai bahan membuat botol baru.

    Lalu yang kondisinya sudah usang dikirim ke Kota Surakarta dan Tangerang yang nantinya diolah menjadi serat benang dan fiber glass.

    Sam’ani mendukung pengolahan sampah berkualitas ekspor tersebut.

    Menurutnya, permasalahan sampah dapat terselesaikan dimulai dengan langkah kecil seperti yang dilakukan oleh BUMDes Kedungdowo, Sidorekso dan CV Langit Biru.

    “Sangat mendukung kepedulian masyarakat dalam mengolah sampah jadi bernilai ekonomi.”

    “Insya Allah masalah sampah bisa tertangani dimulai dari hal-hal kecil,” kata Sam’ani. (*)

  • 45 Hari Kerja Bupati Kudus Samani Intakoris: Aduan Warga Didominasi Jalan Berlubang

    45 Hari Kerja Bupati Kudus Samani Intakoris: Aduan Warga Didominasi Jalan Berlubang

    TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Bupati Kudus Sam’ani Intakoris sudah menerima sejumlah aduan dari masyarakat sejak pertama menjabat sebagai Bupati Kudus.

    Aduan dari masyarakat itu diterimanya melalui kanal Wadul K1 & K2 ke nomor Whatsapp 08562025111.

    Kanal aduan yang dibentuknya bersama wakilnya Bellinda Putri Sabrina Birton ini untuk memudahkan warga dalam menyampaikan keluhan.

    Semua yang berkaitan dengan pelayanan publik dipersilakan untuk diadukan.

    Setelah hampir 45 hari menjalani tugas sebagai Bupati, ada banyak aduan dari masyarakat. 

    Aduan melalui kanal Wadul K1 & K2 paling banyak didominasi perihal masalah jalan berlubang, lampu penerangan jalan umum, BPJS kesehatan, dan ketersediaan gas elpiji.

    “Kemudian juga aduan perihal DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), BPJS, BLT (Bantuan Langusng Tunai), dan persoalan lapangan pekerjaan.”

    “Banyak yang tanya saya masalah lowongan pekerjaan,” kata Sam’ani Intakoris.

    Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya memerintahkan kepada setiap dinas teknis untuk merespons cepat.

    Dia tidak ingin ada penundaan pelayanan aduan.

    Dengan begitu masyarakat bisa merasakan kinerja pemerintah yang responsif.

    Kemudian yang tidak kalah penting, dalam memberikan pelayanan harus dengan tulus dan ikhlas.

    Dia tidak ingin ada pungutan liar dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

    Pasalnya, selama dia memimpin dia tidak ingin ada pungli di setiap organisasi perangkat daerah.

    Sam’ani mengakui sampai saat ini dia masih menerima laporan adanya pungutan liar di kantor dinas. 

    Sedianya dia sudah mengetahuinya, hanya saja dia diam dan memberikan kesempatan untuk melakukan pembenahan sebelum akhirnya nanti akan dieksekusi perihal sanksinya.

    “Saya tahu, tapi saya diam.”

    “(Nanti) saya eksekusi.”

    “Masalah pelayanan dengan semangat bekerja yang baik,” kata dia.

    Dalam memimpin Kabupaten Kudus, Sam’ani Intakoris acap kali turun langsung untuk meninjau masalah di bawah.

    Peninjauan ini rutin dilakukan.

    Bahkan tidak jarang para pegawai di bawahnya yang tahu.

    Atas pola kerjanya tersebut dia mengabaikan suara sumbang yang mengarah pada dirinya.

    Sebab, katanya, banyak yang tidak yakin kalau apa yang dikerjakan dalam meninjau langsung ke bawah akan bertahan satu bulan atau paling maksimal dua tahun sejak menjadi Bupati.

    “Saya tidak peduli, lebih baik saya begini kalau saya mati dalam keadaan sahid,” kata dia. (*)

  • Info Magang BCA 2025 untuk Posisi Teller, Customer Service dan CS Pembuatan Rekening Online – Halaman all

    Info Magang BCA 2025 untuk Posisi Teller, Customer Service dan CS Pembuatan Rekening Online – Halaman all

    Berikut ini informasi magang BCA 2025 untuk posisi Teller, Customer Service dan CS pembuatan rekening online.

    Tayang: Senin, 7 April 2025 09:42 WIB

    karir.bca.co.id

    MAGANG BAKTI BCA – Tangkapan layar laman BCA Karier pada Senin (7/4/2025). Berikut ini informasi magang BCA 2025 untuk posisi Teller, Customer Service dan CS pembuatan rekening online. 

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut ini informasi lowongan magang di Bank Central Asia (BCA).

    BCA membuka program Magang Bakti BCA 2025 untuk posisi Customer Service (CS), Teller, dan CS pembuatan rekening online.

    Pendaftaran program ini dibuka hingga 31 Desember 2025.

    Pemagang akan mendapatkan uang saku per bulan, cuti, tunjangan kesehatan dan mendapatkan sertifikat/tunjangan beasiswa.

    Bagi Anda yang ingin mengikuti program magang di BCA dapat melihat informasi di bawah ini.

    Tahap Seleksi Magang Bakti BCA 2025

    Seleksi Administrasi
    Tes Online
    Wawancara HR
    Pemeriksaan Kesehatan
    Perjanjian Kerja
    Diterima.

    Syarat Pendaftaran Frontliner (CS/Teller)

    Ramah,terampil, solutif, dan mampu berkomunikasi dengan baik
    Pria atau wanita berpenampilan menarik
    Lulusan SMA / SMK (nilai rata-rata rapor semester 5,6 min. 70) 
    Lulusan D1 – D3 dan S1 (IPK min. 2,50)
    Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 24 tahun
    Bersedia ditempatkan di seluruh cabang BCA di wilayah kota seleksi
    Belum menikah dan bersedia tidak menikah selama menjalani Program Permagangan Bakti
    Belum pernah mengikuti program Magang Bakti BCA sebelumnya.

    Syarat CS Pembuatan Akun Online

    Pendaftar posisi CS belum menikah dan bersedia tidak menikah selama menjalani Program Permagangan Bakti
    Berintegritas, teliti, dan memiliki problem solving skill
    Mampu berkomunikasi efektif melalui lisan dan tulisan
    Memiliki kemampuan dasar komputer yang baik
    Bersedia ditempatkan di Serpong/Tangerang dan Semarang dengan jam kerja shift.

    *) Pendaftaran dilakukan melalui website https://bca.id/joinpemol1 dan https://bca.id/joinmgb1

    Lokasi Magang Bakti BCA 2025 Teller dan CS

    Balikpapan
    Bandar Lampung
    Bangkalan
    Banjarmasin
    Banjarnegara
    Bantul
    Banyumas
    Banyuwangi
    Batam
    Batang
    Bau-bau
    Berau
    Binjai
    Blitar
    Blora
    Bojonegoro
    Bontang
    Boyolali
    Brebes
    Cilacap
    Cirebon
    Deli Serdang
    Demak
    Denpasar
    Gresik
    Grobogan
    Gunungkidul
    Jabodetabek
    Jambi
    Jayapura
    Jember
    Jepara
    Jombang
    Karanganyar
    Karo
    Kebumen
    Kediri
    Kendal
    Kendari
    Ketapang
    Klaten
    Kubu Raya
    Kudus
    Kulon Progo
    Labuan Bajo
    Lamongan
    Madiun
    Magelang
    Makassar
    Malang
    Manokwari
    Medan
    Mempawah
    Merauke
    Mojokerto
    Palembang
    Pamekasan
    Pangkal Pinang
    Parepare
    Pasuruan
    Pati
    Pekalongan
    Pekanbaru
    Pemalang
    Pematangsiantar
    Pontianak
    Probolinggo
    Purbalingga
    Purwokerto
    Purworejo
    Rembang
    Salatiga
    Samarinda
    Sambas
    Sampang
    Sanggau
    Semarang
    Sidoarjo
    Singaraja
    Singkawang
    Sintang
    Situbondo
    Sleman
    Solo
    Sorong
    Sragen
    Sukoharjo
    Sumenep
    Surabaya
    Surakarta
    Tanjungbalai
    Tanjung Pinang
    Tarakan
    Tasikmalaya
    Tebing Tinggi
    Tegal
    Temanggung
    Ternate
    Timika
    Tuban
    Wonogiri
    Wonosobo
    Yogyakarta.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Libur Lebaran Sedot Belasan Ribu Wisatawan di Lereng Muria Kudus

    Libur Lebaran Sedot Belasan Ribu Wisatawan di Lereng Muria Kudus

    TRIBUNJATENG.COM. KUDUS – Momentum libur Lebaran menjadi berkah bagi sektor pariwisata di berbagai daerah. Termasuk destinasi wisata di lereng Gunung Muria, Kabupaten Kudus.

    Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus mencatat, belasan ribu wisatawan berkunjung ke sejumlah destinasi wisata di kawasan lereng Muria menjajaki liburan saat momentum libur Lebaran.

    Kepala Disbudpar Kudus, Mutrikah mengatakan, saat ini destinasi wisata di Kota Kretek sudah mulai menerapkan sistem digitalisasi tiket masuk wisatawan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

    Sistem digitalisasi yang dibangun Pemerintah Kabupaten Kudus di sektor pariwisata tersebut bertujuan untuk mendukung program e-retribusi pendapatan asli daerah (PAD).

    Selain itu, tingkat wisatawan yang berkunjung di setiap destinasi wisata akan terekam dengan detail setiap harinya. Termasuk di momen tertentu seperti libur Lebaran, sering kali terjadi peningkatan kunjungan wisatawan tak terbendung.

    Satu di antara destinasi wisata yang menjadi jujukan wisatawan dari luar daerah adalah kawasan wisata di area lereng Gunung Muria. Termasuk di antaranya Makam Sunan Muria, Graha Muria, Taman Ria Colo, dan sejumlah spot wisata di Desa Japan dan sekitarnya.

    “Tingkat kunjungan wisatawan di Kudus saat libur Lebaran Alhamdulillah meningkat. Baik menyasar daya tarik wisata yang dikelola pemerintah daerah, swasta, maupun desa wisata yang langsung dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes),” terangnya, Minggu (6/4/2025).

    Berdasarkan data yang dihimpun Disbudpar Kudus, tingkat kunjungan wisatawan yang melewati portal Colo tembus ribuan orang setiap hari saat libur Lebaran.

    Pada 1 April, wisatawan yang melewati portal Colo baru mencapai 701 orang. Jumlah kunjungan meningkat drastis pada 2 April menjadi 4.232 wisatawan, dan kembali bertambah sehari setelahnya pada 3 April menjadi 5.228 wisatawan.

    Sementara pada 4 dan 5 April, tingkat kunjungan wisatawan yang melewati portal Colo mulai melandai di angka 3.839 wisatawan dan 3.670 wisatawan.

    Total kunjungan wisatawan di wilayah lereng Muria pada momentum libur Lebaran tahun ini, terhitung sejak 1-5 April mencapai 17.670 wisatawan. Jumlah tersebut belum termasuk wisatawan yang berlibur di kawasan Lereng Muria yang tidak melewati Portal Colo.

    Selain itu, wisatawan yang berkunjung di Taman Krida juga tidak kalah mengalami peningkatan. Terhitung sejak 1-5 April, ada 727 orang yang berkunjung di Taman Krida.

    Sementara di Museum Kretek, jumlah kunjungan dengan periode yang sama tembus 1.337 wisatawan. Dan kunjungan di Situs Purbakala Patiayam mencapai 433 wisatawan.

    Peningkatan kunjungan wisatawan juga terjadi di berbagai sektor wisata lain. Seperti Pijar Park, Makam Sunan Kudus, ARS Water Park, juga sejumlah wisata buatan di kawasan Rahtawu Kecamatan Bae.

    Mutrikah menyebut, peningkatan kunjungan wisatawan ini menjadi modal apik bagi kemajuan sektor pariwisata di Kabupaten Kudus. Dengan harapan, destinasi wisata di Kota Kretek semakin dikenal oleh masyarakat di tingkat nasional hingga internasional.

    “Kami terus berupaya memperbaiki dan meningkatkan improvisasi demi kemajuan daya tarik wisata yang ada di Kabupaten Kudus,” tuturnya. (Sam)

  • Upaya Kembangkan Situs Purbakala Patiayam, Pemkab Kudus Akan Kerja Sama dengan Pemerintah Pusat

    Upaya Kembangkan Situs Purbakala Patiayam, Pemkab Kudus Akan Kerja Sama dengan Pemerintah Pusat

    TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Pemerintah Kabupaten Kudus bakal menjalin kerja sama dengan pemerintah pusat dan Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat berkaitan dengan pengembangan Situs Purbakala Patiayam. Dengan begitu potensi yang ada di Patiayam bisa kian dikenal dan mampu menyedot lebih banyak pengunjung.

    Bupati Kudus Sam’ani Intakoris mengatakan, terdapat nilai edukasi dan sejarah yang terkandung di dalam Situs Purbakala Patiayam. Untuk itu perlu adanya pengembangan dengan membuat inovasi agar pengunjung tidak sekadar datang melihat fosil yang tersimpan di Museum Patiayam.

    “Kami akan bekerja sama dengan pemerintah pusat dan Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. Nanti ada beberapa penemuan fosil yang dilokalisir/dibebaskan. Jadi lokasinya masih di situ, dan dijadikan destinasi wisata purbakala,” kata Sam’ani.

    Adanya penambahan destinasi di Situs Patiayam juga diharapkan memberikan dampak positif bagi UMKM lokal yang berada di sekitarnya. Sam’ani juga akan bekerja sama dengan Perhutani agar akses gardu pandang bisa lebih dijangkau masyarakat.

    “Gardu pandang ini kan punya potensi menarik wisatawan, tapi aksesnya susah. Kebetulan lahannya milik Perhutani. Jadi kami akan bekerja sama biar bisa membangun akses yang lebih mudah,” kata dia.

    Dalam kesempatan itu Sam’ani juga meminta para petani penggarap lahan di Perbukitan Patiayam agar turut serta menjaga kelestarian lingkungan dengan tidak memotong pohon keras atau pohon buah yang sudah ditanam.

    “Moga-moga lima tahun lagi, pohon-pohon buah tumbuh dan menjadi rindang. Saya juga mohon kepada petani agar mengayomi pohon-pohon dengan cara tidak dipotong,” kata dia.

    Selama ini upaya penghijauan di Perbukitan Patiayam telah dilakukan oleh PT Djarum selama bertahun-tahun. Para petani diajak untuk terlibat dalam penghijauan dengan menanam tanaman buah semisal alpukat dan mangga.

    “Atas jasa PT Djarum dan pihak swasta lainnya, ada berbagai tanaman di Pegunungan Patiayam. Ada buah alpukat, mangga, dan lain sebagainya,” kata dia. (*)

  • Ribuan Wisatawan Penuhi Pantai di Jepara Saat Libur Lebaran

    Ribuan Wisatawan Penuhi Pantai di Jepara Saat Libur Lebaran

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA –  Selama liburan lebaran Idulfitri 1446 H ribuan wisatawan padati wisata pantai di Kabupaten Jepara.

    Diketahui Pantai di Kabupaten Jepara memang terkenal dengan pasir putih dan ombak tenangnya itu menjadi salah destinasi favorit bagi para wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Jepara. 

    Pantauan Tribunjateng di pantai Kartini Jepara, terlihat pengunjung menikmati berbagai aktivitas. 

    Mulai dari piknik, berenang, hingga sekadar bersantai menikmati pemandangan laut, Minggu (6/4/2025).

    Manager Pantai Bandengan Jepara, Arif Junaidi menyampaikan, jumlah pengunjung di Pantai Bandengan mengalami peningkatan beberapa kali lipat dibanding hari biasa. 

    Jika di hari biasa, wisatawan yang berkunjung hanya sekitar 200 orang perhari. 

    Namun, di momen libur lebaran ini bisa tembus hingga ribuan. 

    Di hari kedua lebaran, wisatawan yang berkunjung sekitar 2.200 orang. 

    Pada hari ketiga sekitar 3.200 orang. 

    “Kalau di hari biasa sekitar 200-400 orang. Di hari keempat ada sekitar 4 ribuan wisatawan. Peningkatan ini mencapai 300 persen,” kata Arif kepada Tribunjateng, Minggu (6/4/2025).

    Para wisatawan yang memadati tidak hanya dari wisatawan lokal Kota Ukir. 

    Tetapi juga dari berbagai daerah seperti, Kudus, Demak, Grobogan, dan Semarang. 

    Arif memprediksi, kunjugan wisatawan akan terus melonjak sampai pekan syawalan atau lomban. 

    “Kalau diprediksi bisa sampai tanggal 9 April,” ucapnya.

    Selain Pantai Bandengan, lonjakan wisatawan juga terjadi di Pantai Kartini. 

    Berdasarkan data dari Manager Pantai Kartini, puncak lonjakan wisatawan di Pantai Kura-kura ini dimulai sejak hari pertama lebaran. 

    Pada hari pertama, wisatawan yang berkunjung sekitar 1.400 orang. 

    Hari kedua 1.900 orang. Hari ketiga 3.111 orang. Hari keempat 2.088 orang, dan hari kelima 2.874 orang. (Ito)

  • Tagihan Listrik Naik Pasca Subsidi 50 Persen, Sampai 2 Kali Lipat?

    Tagihan Listrik Naik Pasca Subsidi 50 Persen, Sampai 2 Kali Lipat?

    PIKIRAN RAKYAT – Gelombang keluhan membanjiri linimasa media sosial beberapa waktu terakhir, di mana sejumlah besar warganet mengungkapkan keterkejutan mereka atas lonjakan tagihan listrik yang signifikan.

    Fenomena ini terjadi pasca berakhirnya program subsidi tarif listrik sebesar 50 persen yang diberlakukan pada periode Januari hingga Februari lalu.

    Banyak pengguna media sosial yang mengaku harus membayar tagihan listrik hingga dua kali lipat dari jumlah yang biasanya mereka keluarkan, memicu perdebatan dan keresahan di dunia maya.

    Berdasarkan pantauan Pikiran-Rakyat.com di berbagai platform media sosial, terutama X (dahulu Twitter) dan Facebook, menunjukkan betapa masifnya keluhan yang dilayangkan oleh masyarakat.

    Akun X @lagigabutni menjadi salah satu yang pertama kali menyuarakan kejanggalan ini. Dalam unggahannya, ia mempertanyakan apakah pengguna listrik lain juga mengalami lonjakan tagihan serupa setelah berakhirnya masa subsidi.

    “Disini apakah ad kelonjakan tagihan listrik jg stelah subsidi yg 50% itu? kaget bgt, stelah promo subsidi abis, tagihan bulan ini jadi 2x lipat pembayarannya,” tulisnya dalam sebuah cuitan yang kemudian menjadi viral dan memicu berbagai respons dari warganet lainnya.

    Dalam utas selanjutnya, akun tersebut melampirkan bukti pembayaran listriknya. Ia menunjukkan bahwa pada bulan sebelumnya, dengan adanya diskon 50 persen, total biaya listriknya sebelum diskon adalah Rp 254.324. Namun, tagihan untuk bulan berikutnya melonjak drastis menjadi Rp 608.508.

    “Ini bukti pembayaranku bln lalu dpt disc 50% (sebelum disc asli Rp.254.324) lalu mau bayar lg bulan ini tagihan Rp.608.508. jadi total kenaikan 139% atau 1.4x lipat.

    ternyata banyak yg senasib parah bgt scamming/fraud ini namanya? @pln_123 @prabowo kalau emang akhirnya gini, mending gausa subsidi???????? gila pic.twitter.com/ke529LoVqs— Kegabutan (@Lagigabutini) April 2, 2025

    “Pemakaian flat dari 2023-2024,” lanjutnya, menekankan bahwa pola pemakaian listriknya cenderung stabil dari tahun sebelumnya.

    Tidak hanya di X, keluhan serupa juga membanjiri platform Facebook. Akun Facebook dengan nama Halimi menulis, “Gokil emang PLN diskon 2 bulan naiknya seumur hidup, mana gede bener naiknya.”

    Ungkapan kekecewaan ini mencerminkan sentimen banyak pengguna yang merasa kenaikan tarif setelah subsidi justru memberatkan.

    Selain masalah kenaikan tarif, beberapa netizen juga mengeluhkan kualitas layanan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Akun Facebook Dyah Safitri misalnya, mengungkapkan kekesalannya atas pemadaman listrik yang terjadi di wilayahnya.

    “Udah hampir 2 jam listrik di Desa Bulung Kulon RT 5 RW 5 Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah padam, itu karyawanmu pada ketiduran apa gimana sih,” tulisnya.

    Lebih lanjut, akun Facebook Laely Novella juga turut berbagi pengalamannya, “Listrik saya mengalami kenaikan hingga 2 kali lipat, padahal pemakaian sangat sederhana.”

    Testimoni ini memperkuat dugaan bahwa kenaikan tarif tidak hanya dirasakan oleh mereka yang memiliki konsumsi listrik tinggi.

    Namun, adapula netizen yang memaklumi kenaikan tarif listrik tersebut, sebab penggunaan listrik yang melonjak di bulan puasa Ramadhan.

    Maklum para saudara, bulan maret sebulan kita puasa, yang biasanya lampu, penerangan, tv, alat elektronik istirahat di tengah malam hingga dini hari di bulan ramadan hidup di jam jam istirahat, otomatis penggunaan Kwh meningkat dan tagihanpun meningkat— Odiq Kertodanuri (@OdiqKertodanuri) April 4, 2025

    “Maklum para saudara, bulan maret sebulan kita puasa, yang biasanya lampu, penerangan, tv, alat elektronik istirahat di tengah malam hingga dini hari di bulan ramadan hidup di jam jam istirahat, otomatis penggunaan Kwh meningkat dan tagihanpun meningkat,” tulis akun @odiqkertodanuri.

    “Bulan puasa itu pemakaian listrik naik. Bisa jadi pemakaian AC bertambah di jam siang. Lampu, tv dll pada saat sahur,” tulis akun @basyiitth.

    “Aku naik 100rb, tapi ku pikir wajar, karena puasa kemarin konsumsi listrik pasti lebih banyak daripada hari-hari biasa,” tulis akun @kitnacanon.

    Menanggapi ramainya keluhan ini, Pikiran-Rakyat.com mencoba menganalisis beberapa kemungkinan penyebab lonjakan tarif listrik pasca berakhirnya subsidi.

    1. Berakhirnya Program Subsidi

    Penyebab paling jelas dari kenaikan tagihan adalah berakhirnya program subsidi tarif listrik sebesar 50 persen. Program ini tentu memberikan keringanan yang signifikan bagi pelanggan selama dua bulan.

    Ketika subsidi dicabut, tarif kembali ke harga normal, yang secara otomatis akan membuat tagihan terlihat lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya saat subsidi masih berlaku.

    2. Perhitungan Tarif Progresif

    Perlu dipahami bahwa PLN menerapkan sistem tarif progresif untuk pelanggan rumah tangga dengan daya tertentu. Dalam sistem ini, semakin besar konsumsi listrik, semakin tinggi pula tarif per kWh yang dikenakan.

    Meskipun pola pemakaian bulanan terlihat “flat” atau stabil, akumulasi pemakaian selama beberapa bulan (termasuk saat subsidi) bisa saja mempengaruhi perhitungan tarif pada bulan berikutnya jika terjadi pergeseran ke golongan tarif yang lebih tinggi.

    3. Faktor Musiman dan Perubahan Perilaku Konsumsi

    Sebagian netizen mencoba memberikan perspektif lain terkait lonjakan tagihan ini. Beberapa di antaranya mengaitkannya dengan perubahan pola konsumsi listrik selama bulan Ramadan yang jatuh pada bulan Maret.

    Peningkatan penggunaan perangkat elektronik seperti pendingin ruangan (AC) pada siang hari karena cuaca panas, serta penggunaan lampu dan peralatan masak saat sahur dan berbuka, memang berpotensi meningkatkan konsumsi listrik rumah tangga.

    4. Kemungkinan Kesalahan Pembacaan Meter atau Sistem

    Meskipun jarang terjadi, tidak menutup kemungkinan adanya kesalahan dalam pembacaan meteran listrik atau gangguan pada sistem penagihan PLN. Hal ini bisa menyebabkan tagihan yang tidak sesuai dengan pemakaian sebenarnya.

    Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak PLN terkait ramainya keluhan netizen mengenai lonjakan tarif listrik pasca subsidi.

    Namun, penting bagi masyarakat untuk memahami beberapa hal dan mengambil langkah yang tepat jika merasa tagihan listriknya tidak sesuai.

    Lonjakan tarif listrik, terutama jika terjadi secara signifikan dan tidak terduga, dapat memberikan dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat.

    Beban pengeluaran rumah tangga akan meningkat, yang berpotensi mengurangi daya beli masyarakat untuk kebutuhan lainnya. Hal ini juga dapat memicu keresahan sosial dan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap penyedia layanan publik seperti PLN.

    Keluhan netizen terkait lonjakan tarif listrik pasca subsidi menjadi isu penting yang perlu mendapatkan perhatian serius dari pihak terkait, terutama PLN.

    Transparansi dalam perhitungan tarif dan sosialisasi mengenai potensi perubahan tagihan setelah program subsidi berakhir sangatlah penting.

    Selain itu, PLN juga perlu memastikan kualitas layanan tetap terjaga dan responsif terhadap keluhan pelanggan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kapan BRI dan BCA Buka Setelah Lebaran 2025? Simak Jadwal Operasional dan Kantor Cabang yang Buka – Halaman all

    Kapan BRI dan BCA Buka Setelah Lebaran 2025? Simak Jadwal Operasional dan Kantor Cabang yang Buka – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sejumlah perbankan melakukan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama libur Lebaran 2025.

    Mayoritas perbankan tidak beroperasi penuh mulai 27 Maret hingga 7 April 2025. 

    Namun, beberapa kantor cabang seperti BRI dan BCA yang tetap memberikan layanan terbatas.

    Lantas, kapan BRI dan BCA buka setelah Lebaran 2025?

    Simak jadwal operasional terbaru BRI dan BCA setelah Lebaran dan daftar kantor cabang yang buka terbatas.

    Jadwal Operasional BRI

    Bank Rakyat Indonesia (BRI) akan kembali buka secara penuh pada Selasa, 8 April 2025.

    Meski demikian, bank pelat merah itu tetap memberikan layanan terbatas di sejumlah kantor cabang pada waktu-waktu tertentu.

    Sebanyak 104 kantor cabang akan melayani nasabah secara terbatas pada Jumat, 4 April 2025 besok.

    Layanan terbatas di 104 kantor cabang BRI dibuka mulai pukul 08.00 hingga 15.00 waktu setempat.

    Sementara layanan Weekend Banking tersedia di 66 kantor cabang pada Sabtu-Minggu, 5-6 April 2025.

    Berikut daftar kantor cabang BRI akan melayani nasabah secara terbatas pada Jumat, 4 April 2025. 

    Wilayah Bandar Lampung

    KC Curup
    KC Metro 
    KC Tulang Bawang 
    KC Bengkulu 
    KC Kalianda 
    KC Teluk Betung 
    KC Kota Bumi 
    KC Tanjung Karang 
    KC Manna

    Wilayah Bandung

    KC Cianjur
    KC Banjar 
    KC Sukabumi 
    KC Tasikmalaya 
    KC Ciamis 
    KC Sumedang 
    KC Bandung Martadinata 
    KC Cirebon 
    KC Bandung AH Nasution

    Wilayah Banjarmasin

    KC Tanjung Redep
    KC Samarinda 
    KC Kotabaru 
    KC Bontang 
    KC Pangkalan Bun 
    KC Muara Teweh 
    KC Sampit 
    KC Tanjung Selor 
    KC Balikpapan Sudirman

    Wilayah Denpasar

    KC Amlapura
    KC Negara 
    KC Larantuka 
    KC Semarapura 
    KC Selong 
    KC Ende Jl. Sukarno 
    KC Singaraja 
    KC Kupang 
    KC Denpasar 
    KC Mataram 

    Wilayah Jakarta

    KC Jakarta Veteran
    KC Bogor Padjajaran 
    KC Bogor Dewi Sartika 
    KC Ketapang 
    KC Singkawang

    Wilayah Jayapura

    KC Nabire
    KC Fak-Fak 
    KC Manokwari 
    KC Biak 
    KC Sentani 
    KC Bintuni 
    KC Abepura 
    KC Sorong 
    KC Timika 
    KC Jayapura 
    KC Merauke

    Wilayah Makassar

    KC Ambon
    KC Benteng Selayar 
    KC Makassar Ahmad Yani 
    KC Rantepao 
    KC Raha
    KC Mamuju
    KC Pare-Pare 
    KC Sinjai 
    KC Kolaka 
    KC Saumlaki

    Wilayah Malang

    KC Banyuwangi
    KC Jember 
    KC Madiun 
    KC Probolinggo 
    KC Kediri 
    KC Malang Marthadinata 
    KC Pasuruan 
    KC Tulungagung

    Wilayah Manado

    KC Toli-Toli
    KC Gorontalo 
    KC Ternate 
    KC Palu 
    KC Manado

    Wilayah Medan

    KC Medan Iskandar Muda
    KC Medan Putri Hijau 
    KC Pematangsiantar 
    KC Sibolga 
    KC Balige 
    KC Gunung Sitoli

    Wilayah Padang

    KC Padang
    KC Payakumbuh 
    KC Solok

    Wilayah Palembang

    KC Pangkal Pinang
    KC Tanjung Pandan 
    KC Palembang A. Rivai 
    KC Jambi 
    KC Lubuk Linggau

    Wilayah Pekanbaru

    KC Batam Nagoya
    KC Pekanbaru Tuanku Tambusai

    Wilayah Semarang

    KC Slawi
    KC Semarang Patimura
    KC Cepu

    Wilayah Surabaya

    KC Waru
    KC Bangkalan 
    KC Surabaya HR. Muhammad 
    KC Mojokerto 
    KC Tuban 

    Wilayah Yogyakarta

    KC Solo Sudirman
    KC Yogya Cik Ditiro
    KC Purwokerto
    104 KC Magelang 

    Untuk memudahkan transaksi, nasabah BRI juga bisa mendatangi AgenBRILink yang berjumlah 1.082.138.

    Nasabah juga bisa memanfaatkan layanan di 10.663 ATM BRI dan 9.007 ATM setor tarik.

    Jadwal Operasional BCA

    PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga menyesuaikan jadwal operasional selama libur Lebaran 2025.

    Seluruh layanan cabang BCA akan kembali buka pada Selasa, 8 April 2025.

    BCA juga memberikan layanan terbatas di sejumlah kantor cabang pada waktu-waktu tertentu.

    Misalnya pada Kamis, 3 April 2025 hari ini, BCA tetap melayani transaksi penerimaan atas pembayaran produk Pertamina (B2B Pertamina) secara offline di kantor cabang tertentu.

    Berikut daftar kantor cabang yang melayani transaksi B2B Pertamina:

    KCU Bandung
    KCU Galaxy
    KCU Matraman
    KCU Madiun
    KCU Palembang
    KCU Semarang

    Kemudian pada Jumat, 4 April 2025, BCA tidak beroperasi serta layanan weekend banking pada Minggu, 6 April 2025, ditiadakan.

    BCA akan kembali beroperasi di cabang–cabang tertentu pada Sabtu, 5 April 2025 dan Senin, 7 April 2025.

    Selengkapnya, simak jadwal operasional kantor cabang BCA selama libur Lebaran 2025: 

    Senin, Selasa, dan Rabu, 31 Maret – 2 April 2025: Tidak beroperasi
    Kamis, 3 April 2025: Melayani B2B Pertamina di cabang tertentu
    Jumat, 4 April 2025: Tidak beroperasi
    Sabtu, 5 April 2025: Beroperasi di cabang–cabang tertentu
    Minggu, 6 April 2025: Layanan weekend banking ditiadakan
    Senin, 7 April 2025: Beroperasi di cabang–cabang tertentu
    Selasa, 8 April 2025: Seluruh layanan cabang beroperasi normal

    Berikut daftar kantor cabang BCA yang akan melayani nasabah secara terbatas pada Sabtu, 5 April 2025:

    Area Bali, Nusa Tenggara, Maluku & Papua

    KCU AMBON
    KCU CAKRANEGARA
    KCU DENPASAR
    KCU JAYAPURA
    KCP MERAUKE
    KCP SORONG
    KCP TABANAN
    KCP TERNATE
    KCP TIMIKA
    KCU KUPANG
    KCU KUTA
    KCP BY PASS MUMBUL
    KCP GATOT SUBROTO BARAT
    KCP GIANYAR
    KCP LABUAN BAJO
    KCP MANOKWARI

    Area DKI Jakarta dan Banten

    KCU ALAM SUTERA 
    KCU BINTARO
    KCU BLOK A CIPETE
    KCU BUMI SERPONG DAMAI 
    KCU DAAN MOGOT 
    KCU GADING SERPONG 
    KCU GAJAH MADA 
    KCU GREEN GARDEN 
    KCU GUNSA 45 
    KCU KALIMALANG KCU 
    KEBAYORAN BARU 
    KCU KELAPA GADING 
    KCU MATRAMAN 
    KCU MUARA KARANG 
    KCU PANGERAN JAYAKARTA 
    KCU PANTAI INDAH KAPUK 
    KCU PASAR BARU
    KCU PONDOK INDAH
    KCU PURI INDAH 
    KCU RAWAMANGUN 
    KCU SERANG 
    KCU SUNTER
    KCU TANGERANG
    KCU TANJUNG PRIOK 
    KCP CITRA RAYA
    KCP TAMAN PALEM LESTARI 
    KCP TEBET BARAT

    Area Jawa Barat

    KCU A. YANI
    KCU BANDUNG
    KCU BEKASI
    KCU BOGOR
    KCU CIANJUR
    KCU CIBUBUR
    KCU CIKARANG
    KCU CIREBON
    KCU DAGO
    KCU DEPOK
    KCU GARUT
    KCU HARAPAN INDAH 
    KCU PURWAKARTA 
    KCU SOEKARNO HATTA 
    KCU SUBANG
    KCU SUKABUMI 
    KCU TASIKMALAYA
    KCP SUMEDANG

    Area Jawa Tengah

    KCU CILACAP
    KCU GANG TENGAH 
    KCU KUDUS
    KCU MAGELANG 
    KCU PEKALONGAN 
    KCU PURWODADI 
    KCU PURWOKERTO 
    KCU SALATIGA
    KCU SEMARANG
    KCU SOLO BARU
    KCU SOLO SLAMET RIYADI
    KCU TEGAL
    KCU YOGYAKARTA
    KCP BATANG
    KCP BLORA
    KCP BOYOLALI 
    KCP CEPU
    KCP KATAMSO
    KCP KEBUMEN
    KCP KEDUNGWUNI
    KCP KLATEN 
    KCP PATI
    KCP PEMALANG
    KCP PURBALINGGA
    KCP PURWOREJO
    KCU WONOSOBO

    Area Jawa Timur

    KCU BANGKALAN 
    KCU BANYUWANGI 
    KCU BLITAR
    KCU BOROBUDUR
    KCU DARMO
    KCU GALAXY
    KCU GRESIK
    KCU HR MUHAMMAD
    KCU JEMBER 
    KCU KEDIRI 
    KCU MADIUN
    KCU MALANG
    KCU PASURUAN
    KCU SIDOARJO
    KCU TULUNGAGUNG 
    KCU VETERAN
    KCP GENTENG
    KCP KUDUSAN
    KCP LAMONGAN
    KCP LUMAJANG

    Area Kalimantan

    KCU BALIKPAPAN
    KCU BANJARMASIN
    KCU KUBU RAYA
    KCU PALANGKARAYA
    KCU PONTIANAK
    KCU SINGKAWANG
    KCU TARAKAN
    Area Sulawesi
    KCU MAKASSAR
    KCU MANADO
    KCU PANAKKUKANG
    KCP BITUNG
    KCP GORONTALO
    KCP KAWASAN INDUSTRI
    KCP KOTAMOBAGU

    Area Sumatera

    KCU ASIA
    KCU BANDAR LAMPUNG 
    KCU BATAM
    KCU BENGKULU
    KCU BUKIT BARISAN 
    KCU BUKITTINGGI 
    KCU JAMBI 
    KCU KISARAN 
    KCU MEDAN
    KCU MESJID LAMA 
    KCU METRO 
    KCU PADANG 
    KCU PALEMBANG 
    KCU PANGKAL PINANG 
    KCU PEKANBARU 
    KCU PEMATANG SIANTAR 
    KCU PRABUMULIH 
    KCU TANJUNG PANDAN 
    KCU TANJUNG PINANG 
    KCU TEBING TINGGI 
    KCP A. RIVAI 
    KCP BATURAJA 
    KCP CEMARA ASRI
    KCP CURUP
    KCP KENTEN
    KCP PENUIN
    KCP PERBAUNGAN 
    KCP PLAZA MEDAN FAIR 
    KCP RIAU BISNIS CENTER 
    KCP SUNGAI LIAT
    KCP TANJUNG BALAI 
    KCP TANJUNG KARANG 
    KCP TEMBILAHAN

    Saat operasional terbatas, seluruh transaksi non-finansial dapat dilayani cabang yang beroperasi. 

    Transaksi finansial dan transfer dana melalui BI-FAST juga bisa dimanfaatkan masyarakat. 

    Namun, operasional transaksi kliring, transfer dana melalui RTGS/SKNBI, dan layanan valas untuk sementara tidak dapat dilakukan.

    Nasabah BCA juga tetap dapat bertransaksi menggunakan berbagai fasilitas e-channel BCA, seperti myBCA, BCA mobile, KlikBCA, dan ATM BCA.

    (Tribunnews.com/Sri Juliati)

  • Waspada Penyakit Metabolik Setelah Lebaran, Jaga Pola Makan!

    Waspada Penyakit Metabolik Setelah Lebaran, Jaga Pola Makan!

    TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Direktur RSUD dr Loekmono Hadi Kudus dr Abdul Hakam mewanti-wanti kepada masyarakat agar menjaga pola makan selama lebaran.

    Pasalnya, penyakit yang bersifat metabolik bisa saja menyerang berangkat dari pola makan tidak teratur selama Idulfitri.

    Menurutnya, penyakit metabolik ini terjadi karena gangguan proses metabolisme tubuh dalam penguraian makanan menjadi energi.

    Di antara penyakit metabolik ini misalnya naiknya kadar gula darah, tekanan darah tinggi, dan naiknya kolesterol.

    Direktur RSUD dr Loekmono Hadi Kudus, dr Abdul Hakam. (Tribun Jateng/ Rifqi Ghozali)

    “Memang dalam bulan-bulan tertentu ada penyakit yang harus kami waspadai seperti saat lebaran berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya,” kata Hakam.

    Untuk itu demi memaksimalkan pelayanan kesehatan selama lebaran pihaknya senantiasa menyiapkan sejumlah obat yang dibutuhkan mereka yang mengidap penyakit metabolik.

    “Selain kami siapkan obat-obatan kami juga menyiapkan tenaga kesehatan meski libur lebaran. Tenaga kesehatan tersebut meliputi dokter jaga dan kesiapan sarana dan prasarana berupa ruang ICU,” kata Hakam.

    Untuk itu Hakam berpesan agar tidak kalap saat lebaran dalam menyantap makanan. Pasalnya hal tersebut bisa berbahaya bagi tubuh. Perlu ada kehati-hatian dan tetap menyantap makanan sehat.

    Tidak sekadar penyakit metabolik, yang cukup menjadi perhatian pihak RSUD dr Loekmono Hadi Kudus selama libur lebaran yaitu berkaitan dengan peristiwa kecelakaan. Pasalnya selama libur lebaran aktivitas warga untuk keluar rumah dan saling berkunjung meningkat.

    “Untuk itu kami juga menyiagakan dokter ortopedi untuk mengantisipasi hal tersebut, sebab semakin ke sini kejadiannya semakin banyak dan operasi tulang juga semakin sering,” kata dia. (*)