kab/kota: Kudus

  • 10 Menteri-Politisi Malaysia Jadi Korban Pemerasan Video Seks AI

    10 Menteri-Politisi Malaysia Jadi Korban Pemerasan Video Seks AI

    Kuala Lumpur

    Otoritas Malaysia sedang menyelidiki laporan sejumlah politisi dan menteri yang diduga menjadi korban pemerasan dengan video seks palsu yang dibuat menggunakan kecerdasan buatan atau AI.

    Sedikitnya 10 politisi Malaysia, termasuk Menteri Komunikasi Fahmi Fadzil, seperti dilansir Channel News Asia, Selasa (16/9/2025), telah menerima email berisi ancaman penyebaran video cabul buatan AI yang menampilkan wajah mereka, kecuali mereka membayar yang sebesar US$ 100.000 atau setara Rp 1,6 miliar.

    Fahmi mengungkapkan mereka yang menjadi target pemerasan mencakup mantan Menteri Ekonomi Rafizi Ramli yang kini menjadi anggota parlemen wilayah Pandan, anggota parlemen wilayah Subang Wong Chen, anggota parlemen wilayah Sungai Petani Taufiq Johari, dan Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Adam Adli.

    Anggota dewan eksekutif Selangor Najwan Halimi dan Fahmi Ngah, serta Senator Manolan Mohamad, dan anggota parlemen daerah Wong Chia Zen juga ikut menerima email tersebut.

    Laporan media lokal menyebut bahwa Wakil Menteri Perkebunan dan Komoditas Chan Foong Hin, anggota parlemen wilayah Tasek Gelugor Wan Saifai Wan Jan, dan anggota parlemen wilayah Bangi Syahredzan Johan juga menerima email serupa.

    Menurut mantan Menteri Ekonomi Rafizi dan anggota parlemen wilayah Subang Wong, email yang mereka terima pada Jumat (12/9) waktu setempat juga berisi kode QR untuk mentransfer uang yang diminta pelaku pemerasan.

    Direktur Departemen Investigasi Kriminal pada Kepolisian Diraja Malaysia, M Kumar, mengatakan bahwa empat aduan telah diterima pihak kepolisian. Dia menyebut bahwa kasus pertama dilaporkan oleh Wong pada Jumat (12/9) lalu.

    Pengirim email itu mengancam para korban jika mereka tidak membayar uang dalam waktu tiga hari, maka video porno palsu yang menampilkan wajah mereka akan disebarkan ke media sosial.

    “Kepolisian Diraja Malaysia menangani aduan-aduan ini dengan sangat serius. Kami akan mengambil tindakan tegas, komprehensif, dan tanpa kompromi terhadap pihak mana pun yang terlibat dalam memproduksi, mendistribusikan, atau menggunakan materi tersebut,” tegas Kumar dalam pernyataannya.

    Semua aduan tentang upaya pemerasan itu, sebut Kumar seperti dilansir Bernama, sedang diselidiki berdasarkan pasal 385 Undang-undang Pidana tentang pemerasan dan pasal 233 Undang-undang Komunikasi dan Multimedia tahun 1998 tentang penyalahgunaan fasilitas atau layanan jaringan.

    Pelanggaran terhadap pasal 385 memiliki ancaman hukuman maksimum tujuh tahun penjara, hukuman denda, hukuman cambuk atau kombinasi dari semua hukuman itu. Pelanggaran terhadap pasal 233 memiliki ancaman hukuman denda maksimum 500.000 Ringgit dan hukuman penjara maksimum dua tahun.

    Kumar menambahkan bahwa kepolisian berkoordinasi dengan Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC) untuk melacak pengirim email dan mencari informasi relevan lainnya untuk penyelidikan.

    Lihat juga Video ‘Mahasiswi Diciduk Usai Jual Video Seks Foursome di Kudus’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Sajian Bakso Gratis, Cara Polisi Manjakan Pemohon SKCK di Kudus

    Sajian Bakso Gratis, Cara Polisi Manjakan Pemohon SKCK di Kudus

    Sebanyak 300 porsi bakso disediakan di depan ruang pelayanan SKCK Polres Kudus bagi warga masyarakat yang sedang mengurus SKCK. Kuliner ini diberikan kepada mereka mengurus berkas untuk keperluan pendaftaran Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu.

    Antrean panjang tidak menyurutkan semangat warga. Justru, kehadiran bakso gratis ini membuat suasana menjadi lebih hangat dan penuh keakraban. Para pemohon tampak menikmati hidangan sembari menunggu giliran pelayanan.

    “Kegiatan (bakso gratis) ini merupakan bagian dari upaya menghadirkan pelayanan humanis dan mendekatkan Polri dengan masyarakat, ” ujar Kapolres Kudus AKBP Heru Dwi Purnomo melalui Kasat Intelkam, AKP Krisbiantoro.

    Krisbiantoro pun berpesan agar warga memanfaatkan pelayanan SKCK di Polsek sesuai domisili.

    “Tidak harus ke Polres, masyarakat bisa membuat atau memperpanjang SKCK di Polsek masing-masing. Hal ini akan lebih mempermudah, khususnya bagi peserta pemberkasan PPPK paruh waktu,” jelasnya.

  • Geger Adik-Kakak di Kudus Dihujani Tusukan Pisau Tetangga Sendiri, 1 Orang Tewas

    Geger Adik-Kakak di Kudus Dihujani Tusukan Pisau Tetangga Sendiri, 1 Orang Tewas

     

     

    Liputan6.com, Kudus – Warga di Kelurahan Wergu Wetan RT 3 RW 1, Kecamatan Kudus Kota, mendadak geger. Dua warga RT setempat ditemukan bersimbah darah menjadi korban penusukan brutal tetangganya sendiri.

    Peristiwa tragis yang terjadi Minggu sore (14/9/2025), selepas Magrib tepatnya pukul 18.20 WIB itu, pelaku menghujani tusukan pisah ke tubuh dua korban kakak beradik. Akibatnya dua korban yakni Dimas (adik) dan David (kakak) harus dilarikan ke rumah sakit.

    Dari informasi yang dihimpun Liputan6.com, korban Dimas saat itu sedang bersantai di samping rumahnya. Korban yang berada di pinggir jalan dihampiri pelaku. Tanpa disadari, pelaku mengeluarkan pisau dan langsung menusuk korban hingga berulang kali.

    Karena kesakitan akibat ditusuk pisau, korban Dimas berteriak meminta tolong. Teriakan adiknya sempat didengar korban David yang berada di dapur rumahnya. Ia langsung keluar rumah untuk menolong adiknya yang telah terkapar bersimbah darah.

    Kehadiran David ustru semakin menyulut emosi pelaku. Pelaku yang kalap juga menghampiri David dan menusukan pisau digenggaman tanganya ke tubuh kakak Dimas.

    Korban David yang terluka kemudian berlari ke tetangganya. untuk meminta pertolongan. Hal itu membuat heboh warga lainnya. Pelaku kemudian kabur usai melukai kedua korban.

    Umar, seorang warga saksi mata mengaku awalnya mendengar suara teriakan minta tolong. Setelah ia keluar rumah, ternyata suara tersebut teriakan dari David.

    “Biasanya lokasi itu ramai, namun malam itu sepi. Korban pertama Dimas sempat berlari dan berteriak minta tolong ke beberapa rumah, tapi akhirnya terjatuh karena luka tusukan di bagian perut” kata Umar.

    Warga kemudian mendatangi dan mengevakuasi kedua korban ke RS Aisyiyah Kudus. Karena luka lukanya parah, mereka penanganan medis dari pihak RS setempat. Namun saat mendapat perawatan medis, nyawa Dimas akhirnya tak bisa terselamatkan.

     

     

  • Atap-atap Rumah di Kudus Ambrol Disapu Cuaca Esktrem, Pemkab Beri Bantuan Material Bangunan

    Atap-atap Rumah di Kudus Ambrol Disapu Cuaca Esktrem, Pemkab Beri Bantuan Material Bangunan

    JAKARTA – Warga Desa Gondang Manis, Kecamatan Bae, Kudus, yang atap rumahnya ambrol akibat hujan deras mengguyur wilayah setempat diberi bantuan material bangunan, uang dan sembako oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus.

    “Kami bersama Kepala Desa Gondang Manis, ketua RT, RW, hadir di sini setelah mendapat laporan dari masyarakat. Atap rumah Joko Sri Mulyono ambrol setelah hujan deras, dan kami selaku pemerintah Kabupaten Kudus hadir untuk memberikan bantuan,” kata Bupati Kudus Sam’ani Intakoris di sela-sela menyerahkan bantuan di Desa Gondangmanis di Kudus, Jumat, disitat Antara.

    Ia berharap bantuan ini bisa meringankan beban keluarga, sedangkan pemerintah hadir memberikan solusi terbaik.

    Bantuan yang disalurkan, antara lain berupa material bangunan seperti seng, baja ringan, dan semen, serta bantuan kebutuhan pokok seperti sembako, selimut, makanan siap saji, dan air minum. Bantuan juga didukung oleh Dinas Sosial, BPBD Kudus, Baznas, serta para relawan.

    Sam’ani berharap bantuan tersebut dapat membantu mempercepat pemulihan rumah yang terdampak agar segera bisa ditempati kembali dalam kondisi aman dan layak huni.

    Ia juga mengingatkan warga untuk selalu waspada menghadapi cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana.

    “Jika terjadi angin kencang, sebaiknya segera mencari tempat perlindungan yang aman agar terhindar dari potensi tertimpa genteng atau benda lain yang membahayakan keselamatan jiwa,” imbaunya.

    Dengan adanya penyaluran bantuan ini, Pemerintah Kabupaten Kudus menegaskan komitmennya untuk selalu hadir memberikan perlindungan dan dukungan kepada warga yang tertimpa musibah.

    Joko Sri Mulyono mengakui berterima kasih atas bantuan berupa uang, material, kebutuhan mandi, maupun sembako dari Pemkab Kudus beserta sejumlah pihak, mengingat kerusakan atap bangunan bagian ruang tamu sangat parah karena ambrol setelah turun hujan cukup deras pada Rabu (10/9/2025).

    Selain ruang tamu, kata dia, atap salah satu kamar juga terlihat mengkhawatirkan, sehingga perlu ada penggantian seluruhnya.

    “Jika mampu, tentunya akan diperbaiki dengan biaya sendiri. Tetapi, dengan penghasilan bekerja sebagai buruh angkringan yang tidak menentu belum cukup untuk membeli semua kebutuhan material bangunan,” ujarnya.

    Ia mengaku beruntung ketika atap bangunan ambrol, sedang berada di ruang tengah, sedangkan istri dan anaknya sedang menunggui orang tuanya yang sedang sakit di desa lain.

    Pemkab Kudus juga tengah mendata rumah tidak layak huni untuk diusulkan mendapatkan bantuan rehabilitasi dari pihak swasta yang memiliki program bantuan rumah sederhana layak huni (RSLH) melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (coorporate social responsibility/CSR).

    Berdasarkan data dari Pemkab Kudus sebelumnya, tercatat ada 6.000 unit rumah warga yang menjadi perhatian pemerintah dan 600-an di antaranya kondisi parah dan perlu dibantu menjadi layak huni.

    Pada 2025 ditargetkan perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) di Kudus bisa dituntaskan, menyusul adanya dukungan dari pihak swasta yang menuntaskan perbaikan 100 hunian selama 2024 dengan anggaran Rp5 miliar.

  • XLSMART Gelar XL Weekend Rush Semarang: Seru-Seruan Fun Bike hingga Festival Digital

    XLSMART Gelar XL Weekend Rush Semarang: Seru-Seruan Fun Bike hingga Festival Digital

    Liputan6.com, Jakarta – PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) menggelar XL Weekend Rush Semarang, Minggu (14/09/2025). Festival akbar ini memadukan fun bike, hiburan dan gaya hidup digital.

    Dengan mengusung semangat “refresh, recharge, rediscover”, XL Weekend Rush menjadi bentuk apresiasi XLSMART kepada sekitar 645.000 pelanggan di Kota Semarang, sekaligus momentum untuk memperkenalkan kekuatan jaringan pasca-merger dengan menghadirkan cakupan lebih luas, kapasitas lebih besar dan kualitas layanan lebih andal.

    “Pemilihan Kota Semarang sebagai lokasi perdana Weekend Rush bukan tanpa alasan, yakni selain memiliki banyak ikon bersejarah yang dapat diperkenalkan kepada peserta XL Weekend Rush, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk menunjukkan kesiapan layanan XLSMART dalam mendukung aktivitas masyarakat di pusat-pusat sejarah kota tersebut,” kata Group Head Central Region XLSMART Arif Farhan Budiyanto kepada wartawan, Semarang, Jumat (12/09/2025).

    Salah satu agenda utama adalah fun bike sejauh 20-kilometer yang menargetkan 500 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari komunitas pesepeda, keluarga, hingga pelanggan setia XLSMART.

    Rute fun bike ini sendiri dirancang untuk menghadirkan pengalaman berbeda, melintasi kawasan Simpang Lima, Kota Lama, Sam Poo Kong, Banjir Kanal, hingga kembali finish di Plaza Simpang Lima.

    Peserta tidak hanya berolahraga, tetapi juga berkesempatan menikmati kekayaan sejarah dan ikon budaya Semarang.

    Peserta mendapatkan race pack eksklusif berupa jersey, cycling cap, BIB number, medali, serta refreshment.

    Selain itu, tersedia water station, pos medis, marshal, hingga cheering squad di sejumlah titik untuk memastikan keamanan dan kenyamanan para peserta.

    XLSMART juga menyiapkan penghargaan kategori King of Mountain (KOM) dengan hadiah berupa uang tunai, smartphone, produk spesial, hingga berbagai door prize menarik.

    Masyarakat umum juga bisa menikmati Festival Weekend Rush secara gratis di Plaza Simpang Lima. Festival ini akan menghadirkan sederet tenant kuliner lokal yang menawarkan cita rasa khas Jawa Tengah, booth lifestyle dan brand activation dari XLSMART, hingga games interaktif, quiz berhadiah, photobooth, dan merchandise eksklusif.

    Arif menambahkan pemilihan Plaza Simpang Lima dipilih sebagai pusat festival karena dikenal sebagai kawasan ikonik, titik pertemuan masyarakat, sekaligus simbol kehidupan urban Semarang. Dengan lokasi strategis, akses yang mudah, dan daya tampung besar, kawasan ini dinilai ideal untuk menggelar festival berskala ribuan peserta.

    Sebagai puncak hiburan, panggung utama menghadirkan penampilan spesial dari RAN dan Barasuara, dua band papan atas Indonesia, yang siap mengajak ribuan audiens larut dalam energi musik. Ditambah dengan penampilan musisi lokal serta sesi zumba massal untuk menebarkan semangat sehat dan positif. Diperkirakan, lebih dari 5.000 pengunjung akan memadati area festival sepanjang hari.

    “Kami ingin XL Weekend Rush benar-benar menjadi ruang publik yang bisa dinikmati siapa saja sekaligus bisa merasakan langsung pengalaman digital yang maksimal. Simpang Lima adalah jantung kota Semarang, sehingga seluruh masyarakat bisa ikut merasakan energi positif acara ini,” kata Head Consumer Propositions XLSMART Sri Sofyana Sugiarmadji.

    Di area festival, XLSMART juga membuka booth interaktif untuk menghadirkan pengalaman digital. Mulai dari edukasi produk terbaru, hingga berbagai aktivitas berbasis aplikasi. Dengan kesiapan ini, XLSMART berharap acara berlangsung meriah sekaligus aman bagi seluruh pihak, jelas Sofyana lebih jauh.

    Group Head Network Operations XLSMART Agus Rohmat, menjelaskan bahwa XLSMART terus memperkuat jaringan di Jawa Tengah, khususnya kota Semarang sebagai salah satu pasar strategis dengan jumlah pelanggan yang sudah mencapai 645.000 orang. Pasca-merger, perusahaan melakukan penambahan infrastruktur telekomunikasi secara signifikan, termasuk di kota Semarang. Langkah ini sejalan dengan komitmen menghadirkan layanan komunikasi yang andal di wilayah dengan aktivitas ekonomi dan sosial yang dinamis.

    Untuk memastikan kenyamanan para peserta dan masyarakat, perusahaan telah melakukan serangkaian langkah antisipatif, termasuk optimasi jaringan serta peningkatan kapasitas di sejumlah titik. Khusus di kawasan Simpang Lima yang menjadi pusat konsentrasi massa, XLSMART menerapkan strategi penguatan jaringan melalui full konfigurasi bandwidth, multisector, hingga Massive MIMO. Selain itu, perusahaan juga melakukan upgrade transmisi pada beberapa menara guna mengantisipasi lonjakan trafik.

    “Langkah ini kami lakukan agar layanan komunikasi tetap stabil, baik untuk voice maupun data, sehingga pelanggan tetap nyaman beraktivitas selama acara. Kami pastikan peserta fun bike mendapatkan pengalaman komunikasi dan akses data yang lancar selama kegiatan berlangsung”, tambah Agus Rohmat.

    Setelah merger, terdapat perluasan jaringan, dengan penambahan hingga lebih dari 2.100 BTS di seluruh Jawa Tengah. Hingga saat ini, tercatat lebih dari 27.500 BTS yang beroperasi, dengan mayoritas BTS 4G. Perluasan jaringan tersebut mencakup sejumlah daerah penting seperti Klaten, Wonogiri, Temanggung, Kendal, Kudus, Demak, Jepara, hingga Pati.

    Di Semarang sendiri, XLSMART menambah sedikitnya 430 BTS. Kehadiran BTS baru diharapkan memperkuat kualitas layanan data sekaligus meningkatkan pengalaman digital pelanggan.

    Penguatan jaringan tidak hanya difokuskan di perkotaan, tetapi juga di jalur strategis Jawa Tengah. Sepanjang jalur Pantura, tol Trans Jawa, hingga kawasan wisata, XLSMART memastikan kualitas sinyal tetap stabil. Bahkan pada gelaran fun bike, perusahaan menyiapkan dukungan teknis khusus untuk menjamin kelancaran layanan data selama kegiatan berlangsung, jelas Agus Rohmat lebih jauh.

    Kesuksesan penyelenggaraan XL Weekend Rush Semarang akan menjadi landasan untuk menghadirkan acara serupa di kota-kota besar lain di Indonesia. XLSMART menargetkan roadshow tahunan dengan konsep yang sama, sehingga semakin banyak masyarakat bisa merasakan manfaat sekaligus energi positif acara ini.

    Acara ini juga akan menjadi bagian dari roadshow nasional XL Weekend Rush yang akan hadir di berbagai kota besar Indonesia, memperluas jangkauan manfaat sekaligus menghubungkan komunitas secara lebih luas.

    Untuk pendaftaran on the spot di hari pengambilan RPC (Race Pack Collection) masih dibuka di XL Center Semarang, di tanggal 13 September 2025, dari jam 9.00-17.00 WIB. Kuota terbatas, berbayar Rp 150.000.

  • Nahas! Niat Berswa Foto di Sawah, Mahasiswa Ini Malah Tewas Tersengat Jebakan Tikus

    Nahas! Niat Berswa Foto di Sawah, Mahasiswa Ini Malah Tewas Tersengat Jebakan Tikus

    Kepala Desa Gamong, Nuryanto, menjelaskan bahwa empat rekan korban serta pemilik sawah telah dimintai keterangan pihak kepolisian. Keluarga korban, Atmo Giri, juga menolak dilakukannya autopsi terhadap jenazah.

    “Atas nama pemerintah desa, kami menyampaikan duka mendalam. Semoga keluarga diberi ketabahan dan almarhum husnul khotimah,” ucap Nuryanto.

    Terpisah, Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris secara tegas melarang penggunaan jebakan listrik untuk mengusir hama tikus di sawah.

    Samani mengaku kaget mendapat laporan adanya dua warganya yang meningga dunia akibat tersengat listrik. Ia sangat berharap kejadian yang sama tidak terulang kembali.

    “Menggunakan aliran listrik untuk jebakan tikus itu dilarang. Ini berlaku untuk semua wilayah di Kabupaten Kudus,” terang Bupati Samani.

    Samani menyebut bahwa penggunaan aluran listrik sebagai jebakan tikus di sawah adalah sangat membahayakan. Terutama bagi orang-orang yang tidak mengetahui jika ada aliran listrik di area persawahan tersebut.

    Ketegasan aturan terkait larangan penggunakan jebakan listrik untuk pengendalian tikus, kata Samani, juga sudah ada dalam Undang-undang Ketenagalistrikan.

     

  • Sejarah Baru! Remaja Ini Resmi Jadi Santo Katolik Milenial Pertama

    Sejarah Baru! Remaja Ini Resmi Jadi Santo Katolik Milenial Pertama

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seorang remaja yang meninggal karena leukemia pada 2006 menjadi santo Katolik pertama dari generasi milenial pada Minggu. Ia disahkan sebagai santo dalam sebuah upacara di Vatikan yang dipimpin oleh Paus Leo dan dihadiri oleh ribuan umat muda dari berbagai negara.

    Carlo Acutis, seorang remaja Italia kelahiran Inggris yang meninggal pada usia 15 tahun, dikagumi karena kekuatan imannya. Dia mempelajari kode komputer untuk membangun situs web guna menyebarkan imannya. Kisahnya telah menarik perhatian luas dari kaum muda Katolik, dan ia kini setara dengan Bunda Teresa dan Fransiskus dari Assisi.

    Foto: Carlo Acutis. (Dok. carloacutis)
    Carlo Acutis. (Dok. carloacutis)

    Paus Leo mengkanonisasi Acutis pada Minggu (7/9/2025) bersama Pier Giorgio Frassati, seorang pemuda Italia yang dikenal karena membantu mereka yang membutuhkan dan meninggal karena polio pada tahun 1920-an.

    Dalam sambutan dadakan kepada khalayak ramai di Lapangan Santo Petrus pada pembukaan acara, Paus Leo mengatakan Acutis dan Frassati adalah teladan kekudusan, dan teladan dalam membantu mereka yang membutuhkan.

    “Saudara sekalian, kita semua bersama-sama, dipanggil untuk menjadi orang kudus,” kata Paus kepada khalayak muda, seperti dilaporkan Reuters.

    Kanonisasi Acutis telah dinantikan oleh banyak pemuda Katolik selama berbulan-bulan. Awalnya dijadwalkan pada bulan April, tetapi ditunda setelah wafatnya Paus Fransiskus.

    Antonio D’Averio, 24 tahun, yang hadir dalam upacara tersebut, menyebut kanonisasi sebagai “sebuah uluran tangan Gereja kepada kami kaum muda.” D’Averio mengatakan bahwa ia adalah seorang pemrogram komputer dan sangat terkesan dengan kisah Acutis.

    “Acutis juga sangat bersemangat belajar tentang ilmu komputer,” kata pemuda itu. “Bagi seorang santo … ini tentu sesuatu yang baru. Ini juga sesuatu yang, menurut saya, dibutuhkan.”

    (hsy/hsy)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Duduk Perkara Konflik The Sato Hotel Kudus, Warga Tuntut Ganti Rugi Perbaikan Rumah Rp 4 Miliar

    Duduk Perkara Konflik The Sato Hotel Kudus, Warga Tuntut Ganti Rugi Perbaikan Rumah Rp 4 Miliar

    Liputan6.com, Kudus – Konflik rusaknya bangunan tempat tinggal warga dampak dari pembangunan The Sato Hotel di Jalan Pemuda Kabupaten Kudus, hingga saat ini masih berlanjut. Kedua belah pihak belum juga menemukan kesepakatan untuk berdamai.

    Tentu saja kondisi itu membuat The Sato Hotel Kudus dengan dua warga yang tinggal di sebelahnya, yakni Beny Ongkowijoyo dan Beny Djunaedi masih bersitegang.

    Padahal proses mediasi dalam perkara itu, sudah kerap kali difasilitasi Pemkab Kudus, tokoh masyarakat, aparat kepolisian hingga Pengadilan. Namun upaya mediasi yang dilakukan kedua pihak gagal menemui perdamaian.

    Selama ini, pihak The Sato Hotel melalui kuasa hukumnya yakni Agus Susanto, mengaku telah mengikuti aturan main. Bahkan pihak hotel yang berlokasi di Desa Kramat Kecamatan Kudus Kota ini bersedia menyelesaikan masalah dengan cara damai.

    Lagi lagi langkah mediasi untuk mencari jalan keluar hingga melegakan kedua pihak. malah selalu kandas tanpa titik temu di ujung jalan.

    “Kalau mencari keadilan itu sudah ada sarananya, yaitu mediasi. Dan mediasi ini sudah kita lakukan dengan melibatkan penegak hukum, tokoh masyarakat, Pemda, sampai pengadilan,” tutur Agus yang ditemui di The Sato Hotel pada Minggu (7/9/2025).

    Namun beberapa kali mediasi yang telah ditempuh kedua belah pihak kerap menghadapi kebuntuan. Padahal dalam mediasi tersebut tidak ada pihak yang menang dan kalah, dan kedua pihak semuanya bisa diuntungkan.

    Agus menyebut bahwa awalnya kedua warga yang rumahnya berada di sebelah dan belakang hotel, meminta The Sato Hotel menghadirkan juru taksir independen untuk menghitung nilai kerugian.

    “Awalnya mereka (kedua warga) meminta appraisal dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) hingga keluar angka sekitar Rp 500-an juta. Lalu mereka menolak karena dianggap memihak hotel,” terang Agus.

    Selanjutnya dari Polda Jateng pun ikut didatangkan melalui seorang juru taksir yang juga dosen dan Ketua Persatuan Insinyur Indonesia. Namun lagi lagi  hasilnya tidak jauh berbeda dengan nilai appraisal pertama.

    “Tapi lagi-lagi ditolak, karena mereka tetap ngotot di angka sekitar Rp4 miliar dengan alasan biaya pengacara dan lain-lain. Meski kabar terakhir nilai tuntutan ganti ruginya telah turun menjadi Rp3.7 Miliar”, tukas Agus.

    Jika cara penyelesian seperti ini tanpa pembicaraan sehat melalui mediasi, Agus meyakini akan sulit menemukan solusi bagi kedua belah pihak.

     

  • Festival Kota Lama Semarang Kembali Digelar, Hadirkan Ragam Seni hingga Kuliner Nusantara
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 September 2025

    Festival Kota Lama Semarang Kembali Digelar, Hadirkan Ragam Seni hingga Kuliner Nusantara Regional 6 September 2025

    Festival Kota Lama Semarang Kembali Digelar, Hadirkan Ragam Seni hingga Kuliner Nusantara
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang kembali menggelar Festival Kota Lama (FKL) Semarang pada 6–14 September 2025 dengan mengusung tema “Color of Unity” yang menghadirkan beragam
    event
    menarik.
    Tema tersebut menegaskan bahwa festival kali ini mengangkat semangat persatuan dalam keberagaman melalui seni, budaya, musik, kuliner, serta pertunjukan internasional yang menghidupkan kawasan Kota Lama sebagai warisan budaya dunia.
    Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng meyakini bahwa FKL 2025 akan berlangsung lebih semarak dan berkesan dibanding tahun-tahun sebelumnya.
    “Festival Kota Lama selalu jadi momen seru yang dinanti setiap tahun. Saya yakin tahun ini acaranya semakin lengkap dan meriah. Jadi, saya ajak warga Kota Semarang dan siapa pun dari luar kota untuk hadir, merasakan sendiri
    vibes
    Kota Lama yang hidup dengan beragam pertunjukan,” ujar Agustina.
    Ia juga menegaskan bahwa FKL 2025 hadir dengan rangkaian acara yang lebih kaya dan variatif.
    FKL 2025 rencananya akan dibuka pada Senin (8/9/2025). Upacara pembukaan atau
    opening ceremony
    akan berlangsung di Laroka Theater, kawasan Kota Lama Semarang.
    Acara akan dibuka dengan pertunjukan orkestra megah yang menghadirkan harmoni musik klasik modern berpadu tata cahaya dalam nuansa bangunan bersejarah.
    Pada hari berikutnya, Kota Lama Orchestra di Gereja Blenduk akan memberikan pengalaman mendengarkan musik klasik dalam kubah megah dengan arsitektur khas Eropa abad ke-18.
    Selanjutnya, pada Rabu (10/9/2025), akan digelar Jazz Kota Lama di Laroka Theater yang menampilkan musisi nasional, seperti Soegiband dan musisi Parradice dari Belanda.
    Rangkaian FKL 2025 akan semakin meriah dengan hadirnya Fiesta Folklore Nusantara di Plataran Marba Jalan Letjen Suprapto yang menampilkan parade kesenian dari Korea, Jepang, Yogyakarta, Minang, Bugis, Kudus, hingga Reog Ponorogo pada Kamis (11/9/2025).
    Kemudian, pada 11-14 September 2025, akan ada dua pameran spesial di Gedung Oudetrap.
    Pertama
    , Pikat Wastra Nusantara yang menampilkan ragam kain batik dan wastra tradisional lengkap dengan demo membatik serta
    fashion show
    .
    Kedua
    , Royal Hanbok Exhibition yang mempersembahkan keindahan busana hanbok tradisional Korea Selatan. 
    Selain itu, panitia FKL 2025 juga menghadirkan Pasar Sentiling Kuliner Nostalgia di Parkir Metro Point pada 6-14 September 2025.
    Acara tersebut menyajikan kuliner legendaris dari Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Aceh, Makassar, hingga Pontianak.
    Mengusung konsep akulturasi empat entitas budaya Kota Semarang, yakni Belanda, China, Melayu, dan Khoja, Pasar Sentiling Kuliner Nostalgia mengajak masyarakat kembali ke masa lalu sambil mendukung pelestarian kuliner tradisional.
    Puncak FKL 2025 akan digelar pada Minggu (14/9/2025) dengan menghadirkan Wayang on The Street di Jalan Letjen Suprapto.
    Lakon “Sang Pinilih” dibawakan dalam format modern yang akrab bagi kalangan generasi muda, dipadukan dengan parade
    cosplay
    ,
    flashmob
    , serta lomba kostum untuk memperebutkan Piala Wali Kota Semarang sebagai hadiah utama.
    Selama sembilan hari, berbagai titik di Kota Lama Semarang, seperti Gedung Marba, Gereja Blenduk, Laroka Theater, dan Metro Point akan terasa hidup dengan hadirnya panggung musik, seni rupa, komunitas, serta kuliner khas.
    Dalam penyelenggaraan FKL 2025, Pemkot Semarang melibatkan para seniman, pelajar, komunitas, hingga mitra internasional dari Belanda, Korea, dan Taiwan.
    Dengan rangkaian acara yang semakin kaya, FKL 2025 diharapkan tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga mampu menggerakkan ekonomi kreatif, meningkatkan kunjungan wisatawan, serta memperkuat identitas Semarang sebagai kota budaya yang terbuka bagi dunia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bupati Samani: Bahasa Jawa dengan Dialek Muria Unik dan "Ngangeni"
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 September 2025

    Bupati Samani: Bahasa Jawa dengan Dialek Muria Unik dan "Ngangeni" Regional 6 September 2025

    Bupati Samani: Bahasa Jawa dengan Dialek Muria Unik dan “Ngangeni”
    Editor
    KUDUS, KOMPAS.com
    – Lomba Dialog Bahasa Jawa Dialek Muria yang digelar Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X Jawa Tengah dan DIY rampung pada Rabu (3/9/2025).
    Dibuka pada Juli lalu dengan seleksi online dalam bentuk kiriman video, puncak kompetisi berlangsung melalui ajang Grand Final 10 peserta digelar di Ballroom Hotel Griptha.
    Perwakilan dari Kudus pelajar SMPN 1 Dawe merebut peringkat kedua.
    Sementara SMPN 1 Jati dan SMPN 5 Kudus harus puas di peringkat 4 dan 6.
    Bupati Kudus, Samani Intakoris mengatakan, lomba ini menjadi sarana penting untuk menumbuhkan semangat generasi muda dalam menjaga bahasa daerah.
    Termasuk menjadi sarana inspirasi bagi masyarakat Kudus terkait kemajuan budaya dan bahasa.
    Bupati juga menekankan pentingnya memberikan ruang bagi anak-anak untuk mengasah talenta berbahasa Jawa.
    “Dialek Muria antara Pati, Jepara, Blora, dan Kudus punya keunikan yang ngangeni,” kata dia.
    Dengan lomba ini, Pemkab memberikan ruang kepada generasi muda untuk berekspresi, sekaligus menumbuhkan bibit unggul yang bisa mewakili di tingkat nasional.
    “Bahasa Jawa adalah warisan penuh tata krama dan etika yang patut kita uri-uri,” terangnya.
    Kepala BPK Wilayah X Jawa Tengah dan DIY yang diwakili oleh Pamong Budaya Ahli Madya BPK Wilayah X Jawa Tengah dan DIY, Wikanto Harimurti menuturkan, lomba ini merupakan upaya nyata dalam melestarikan bahasa daerah sebagai warisan budaya takbenda yang harus terus dijaga.
    Lomba dialog Bahasa Jawa dengan dialek Muria ini adalah satu dari sekian banyak upaya untuk melestarikan kebudayaan Indonesia.
    Bertujuan agar pelajar SMP semakin bangga dan bersemangat melestarikan kebudayaan Jawa.
    Lomba tersebut diikuti oleh 34 tim dari empat kabupaten. Meliputi, Kabupaten Blora 8 tim, Jepara 9 tim, Kudus 8 tim, dan Pati 9 tim. Masing-masing tim terdiri dari dua siswa.
    Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul
    Bupati Samani: Dialek Bahasa Jawa Muria Unik dan Ngangeni
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.