kab/kota: Kuala Lumpur

  • Prabowo dan Anwar Ibrahim Sepakat Perkuat Kerja Sama Strategis Indonesia-Malaysia di Bidang Ini

    Prabowo dan Anwar Ibrahim Sepakat Perkuat Kerja Sama Strategis Indonesia-Malaysia di Bidang Ini

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto bertemu Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur, Senin (27/1/2025). Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan untuk mempererat kerja sama strategis kedua negara di berbagai bidang, termasuk ekonomi, energi, dan pertahanan.

    Dalam pertemuan yang berlangsung hangat, Prabowo dan Anwar Ibrahim menegaskan komitmen untuk meningkatkan sinergi antara dua negara serumpun. Presiden Prabowo pun menekankan pentingnya hubungan istimewa antara Indonesia dan Malaysia.

    “Kita punya hubungan sejarah, kita punya hubungan darah, kita punya hubungan budaya, kita bahkan punya hubungan etnis. Kalau tidak salah, banyak pemimpin-pemimpin Malaysia yang masih punya keluarga di Indonesia. Banyak sekali hubungan ini. Jadi saya merasa bahwa hal ini harus membuat hubungan antara Malaysia dan Indonesia lebih khas,” ujar Presiden Prabowo dikutip dari keterangan pers BPMI Setpres.

    Salah satu hasil utama pertemuan ini adalah kesepakatan untuk memperkuat kerja sama di sektor energi. 

    Anwar Ibrahim menyebut penguatan kerja sama tersebut dapat diwujudkan melalui kolaborasi strategis antara Petronas dan Pertamina.

    “Komitmen kami untuk menjamin kerja sama Petronas dan Pertamina. Dua perusahaan minyak dan gas di kawasan agar sepakat untuk mengeksplorasi hal-hal baru dan juga transfer antarnegara,” ungkap PM Anwar.

    Selain itu, kedua pemimpin juga membahas kerja sama di bidang perdagangan dan investasi, termasuk pengelolaan industri kelapa sawit yang menjadi komoditas utama kedua negara. 

    Presiden Prabowo mengatakan Indonesia dan Malaysia adalah produsen terbesar kelapa sawit dunia, mencapai 80 persen dari produksi global.

    “Setiap saya ke negara-negara tertentu mereka selalu mengatakan perlu kelapa sawit. Mesir, India, Pakistan, semua. Jadi kita saya kira bisa berbuat banyak baik. Dan terima kasih sokongan dari Malaysia terus dalam hal-hal ini,” ucap Presiden Prabowo.

    Kerja sama di bidang pertahanan juga menjadi salah satu agenda utama dalam pertemuan tersebut. PM Anwar menyoroti pentingnya kolaborasi dengan Indonesia yang memiliki pengalaman dan kekuatan di sektor ini.

    “Kedua pihak sepakat untuk mengerahkan seluruh kekuatan yang ada termasuk bidang pertahanan, di mana Indonesia mempunyai banyak pengalaman dan kekuatan,” ujarnya.

  • Bertemu Sultan Ibrahim, Prabowo Tegaskan Indonesia-Malaysia Komit Dukung Palestina Merdeka

    Bertemu Sultan Ibrahim, Prabowo Tegaskan Indonesia-Malaysia Komit Dukung Palestina Merdeka

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto menegaskan sikap Indonesia sejalan dengan Malaysia dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina dan solusi damai melalui pendekatan dua negara (two state solution).

    Hal itu disampaikan Presiden Prabowo dalam pertemuannya dengan Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong XVII Sultan Ibrahim di Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur City Center, Malaysia, Senin (27/1/2025).

    “Masalah Palestina kita berada dalam satu garis. Kita tetap mendukung kemerdekaan Palestina dan kita sangat tegas bahwa the only solution is a two-state solution,” ujar Presiden Prabowo diikuti dalam jaringan Sekretariat Presiden di Jakarta.

    Presiden Prabowo juga menyambut baik adanya gencatan senjata yang tengah berlangsung di wilayah konflik. Ia berharap gencatan senjata ini dapat bertahan dan menjadi langkah awal menuju perdamaian yang lebih permanen.

    “Itu pun yang kita selalu sampaikan. Kita terima dengan baik gencatan senjata yang sekarang. Tentunya kita berharap gencatan senjata ini akan bertahan,” ujarnya dikutip dari Antara.

    Indonesia dan Malaysia terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung hak-hak rakyat Palestina melalui diplomasi aktif di tingkat regional dan internasional. Dukungan terhadap Palestina tetap menjadi salah satu prioritas dalam kebijakan luar negeri kedua negara.

    Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza dicapai pada Rabu (15/1/2025) melalui mediasi Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat.

    Gencatan senjata ini melibatkan penghentian konflik selama 42 hari, pertukaran tawanan, penarikan pasukan Israel dari perbatasan Gaza, serta pengiriman bantuan kemanusiaan.

    Menteri Luar Negeri Qatar mengumumkan bahwa kesepakatan mulai berlaku pada Minggu (19/1/2025) pukul 08.30 waktu setempat. Meski begitu, tahap kedua dan ketiga kesepakatan ini masih dalam proses pembahasan.

    Sekjen Hizbullah Naim Qassem menyambut kesepakatan tersebut, memuji ketangguhan Hamas, dan menyatakan perselisihan di Israel semakin mendalam pasca-gencatan senjata.

    Ia juga meminta militer Lebanon melawan pelanggaran kedaulatan Lebanon oleh Israel. Para penjamin kesepakatan telah sepakat mendirikan pusat koordinasi di Kairo, Mesir.

  • Prabowo Bicara Soal Tenaga Kerja Hingga Kemerdekaan Palestina Saat Bertemu PM Malaysia Anwar Ibrahim – Halaman all

    Prabowo Bicara Soal Tenaga Kerja Hingga Kemerdekaan Palestina Saat Bertemu PM Malaysia Anwar Ibrahim – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyinggung berbagai isu saat melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Twin Tower Petronas, Kuala Lumpur, Senin (27/1/2025). 

    Isu yang dibahas mulai dari tenaga kerja, kelapa sawit, keamanan, hingga konflik Palestina.

    Terkait isu tenaga kerja, kedua pimpinan negara sepakat untuk melakukan penertiban.

    “Kita akan selesaikan masalah-masalah bilateral. Masalah tenaga kerja pun kita sepakat untuk kita tertibkan. Semua bidang kita sudah sepakat untuk meningkatkan kerja sama,” kata Prabowo usai pertemuan. 

    Kedua, Prabowo pun menyinggung soal kelapa sawit di mana kedua negara adalah produsen terbesar kelapa sawit dunia sekitar 80 persen. 

    “Kita juga produsen kelapa sawit terbesar antara Indonesia dan Malaysia. Mungkin kita produksi 80 persen produksi. Dan ternyata kelapa sawit menjadi komoditas yang sangat penting.”

    “Setiap saya ke negara-negara tertentu mereka selalu mengatakan perlu kelapa sawit. Mesir, India, Pakistan, semua. Jadi kita saya kira bisa berbuat banyak yang baik. Dan terima kasih sokongan dari Malaysia terus dalam hal-hal ini. Saya kira itu yang penting,” jelas Prabowo.

    Ketiga, dalam pertemuan tersebut Prabowo Subianto menyoroti banyaknya tantangan geopolitik yang penuh ketegangan.

    Untuk itu, Prabowo menginginkan Indonesia dan Malaysia bersinergi dengan negara-negara Asia lainnya.

    “Dari segi geopolitik, kita sadar bahwa dunia sekarang penuh dengan ketegangan, ketidakpastian. Karena itu, pandangan-pandangan Malaysia dan Indonesia perlu kita konsultasi terus, perlu kita sinergikan terus bersama kawan-kawan dari Asia dan lainnya,” katanya. 

    Ia menuturkan, sinergi itu perlu dilakukan karena jika bersatu, suara-suara negara Asia akan lebih didengar dan diperhitungkan oleh pihak lain yang kekuatannya jauh lebih besar. 

    “Hanya dengan persatuan di antara negara-negara Asia, hanya dengan kerja sama yang baik di antara kita, hanya dengan suara kita lebih didengar, kita lebih diperhitungkan oleh kekuatan-kekuatan yang jauh lebih besar dari kita,” ujarnya. 

    “Kalau bersatu ASEAN itu, kalau tidak salah 600 juta penduduk lebih, tidak kalah dengan Uni Eropa, tidak kalah. Dan semua, seluruh dunia mengakui South East Asia as the region of growth,” ucapnya.

    Keempat, Prabowo Subianto mendorong gencatan senjata di Palestina terus dilakukan.

    Prabowo menyatakan bahwa Indonesia dan Malaysia memiliki satu paham dalam memperjuangakan kemerdekaan Palestina.

    “Saya kira itu yang penting masalah Palestina kita berada di satu garis. Kita tetap mendukung kemerdekaan Palestina,” kata Prabowo.

    Untuk itu, secara tegas Prabowo menyatakan bahwa satu-satunya solusi untuk kemerdekaan Palestina dengan kebijakan “Two-State Solution”.

    “Dan kita sangat tegas bahwa the only solution is a two-state solution. Itu pun yang kita selalu sampaikan. Kita terima dengan baik genjatan senjata yang sekarang,” tegas Prabowo.

    “Tentunya kita berharap genjatan senjata ini akan bertahan,” ujarnya.

    Kunjungan Prabowo ke Malaysia ini adalah untuk memenuhi undangan Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong, Sultan Ibrahim.

    Kedatangan Prabowo diterima dengan upacara jajar kehormatan di Lapangan Parade Istana Negara itu diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan kedua negara, diikuti dengan tembakan meriam tanda penghormatan sebanyak 21 kali.

    Setelah upacara tersebut, Prabowo menghadiri audiensi dengan Sultan Ibrahim, di mana ia juga dianugerahi Darjah Kerabat Johor Yang Amat Dihormati I (The Most Esteemed Order of the Johor Royal I). (*)

  • Kelakar Anwar Ibrahim Soal Prabowo Dapat Gelar Lebih Tinggi

    Kelakar Anwar Ibrahim Soal Prabowo Dapat Gelar Lebih Tinggi

    Bisnis.com, JAKARTA — Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim sempat berkelakar bahwa Presiden RI Prabowo Subianto mendapatkan gelar lebih tinggi daripada dirinya. Hal itu disampaikan Anwar saat keduanya memberikan keterangan pers setelah pertemuan di Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (27/1/2025). 

    Adapun, Prabowo mendapatkan tanda kehormatan Darjah Kerabat Johor Yang Amat Dihormati Pangkat Pertama (D.K I Johor) oleh Yang di-Pertuan Agong XVII Sultan Ibrahim pada kunjungan kenegaraannya ke Malaysia. 

    Pada saat memberikan keterangn pers, Prabowo menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya atas gelar tertinggi dari Kerajaan Johor itu serta penerimaan yang begitu besar untuk delegasi Indonesia. 

    “Saya juga mendapat kehormatan besar diterima oleh Yang Di-Pertuan Agong, diberi upacara militer kebesaran dan saya juga diberi gelar tertinggi dari Kerajaan Johor, Kesultanan Johor, yaitu gelar bintang kehormatan Darjah Kerabat Johor,” ujarnya, dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Senin (27/1/2025). 

    Tak lama setelah ucapan terima kasih itu, PM Malaysia Anwar Ibrahim langsung menyoroti bahwa gelar itu lebih tinggi dari yang dimiliki olehnya yakni Datuk Sri. 

    “Lebih tinggi dari Datuk Sri,” ujar Anwar sambil disambit tawa seluruh peserta acara, termasuk Prabowo yang berdiri di sampingnya. 

    Prabowo lalu menyampaikan bahwa gelar kehormatan yang didapatkannya dan penyambutan delegasi Indonesia oleh Malaysia menjadi lambang hubungan yang erat antara Indonesia dan Malaysia, serta keluarga Kesultanan Johor. 

    Ketua Umum Partai Gerindra itu menceritakan, hubungannya dengn Sultan Ibrahim sudah terjalin sekitar 45 tahun yang lalu. Saat itu keduanya pernah sama-sama mengenyam pendidikan di Amerika Serikat (AS). 

    “Waktu itu saya masih kurus. Jadi hubungan ini lama, saya juga merasa kalau ke Malaysia saya ini pulang kampung. Karena saya dulu besar di Malaysia, saya sekolah di Malaysia, keluarga saya di Malaysia. Keluarga saya, orang tua saya sangat dekat dulu dengan pendiri-pendiri Malaysia, founding fathers of modern Malaysia,” ungkap Prabowo. 

    Mantan Menteri Pertahanan itu lalu berpesan bahwa Indonesia dan Malaysia memiliki kepentingan yang sama, serta hubungan sejarah, darah, budaya maupun etnis.

    “Jadi saya merasa bahwa hal ini harus membuat hubungan antara Malaysia dan Indonesia lebih khas. There must be a special relationship between Malaysia and Indonesia,” tuturnya. 

  • Malaysia Tembak Mati Warga Indonesia, Pemerintah Didorong Kirim Nota Diplomatik

    Malaysia Tembak Mati Warga Indonesia, Pemerintah Didorong Kirim Nota Diplomatik

    Jakarta (beritajatim.com) – Anggota Komisi I DPR RI Oleh Soleh mengecam keras penembakan yang dilakukan Petugas Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) kepada lima Pekerja Migran Indonesia (PMI). Dia pun mendorong, pemerintah mengirim nota diplomatik kepada pemerintah Malaysia. Kementerian Luar Negeri melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur harus meminta penjelasan kepada otoritas Malaysia terkait kasus tersebut.

    Dia pun meminta, pemerintah Malaysia harus terbuka soal kasus tersebut. Jangan sampai pemerintah Malaysia menutup-nutupi kasus itu dan berusaha melindungi aparat yang bersalah.

    “Melalui jalur diplomatik, pemerintah harus meminta Malaysia terbuka. Jangan ada yang ditutup-tutupi,” tegas Politikus PKB ini.

    Soleh juga mendesak pemerintah Indonesia membentuk tim investigasi untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

    “Pemerintah harus mengambil langkah tegas dan cepat dalam menangani kasus tersebut. Semua instansi terkait harus segera berkoordinasi dan duduk bersama menyelesaikan persoalan tersebut,” tegas Soleh.

    Menurutnya, Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Kementerian Luar Negeri, Polri, dan TNI harus bergerak bersama dalam mengusut kasus itu. “Mereka bisa membentuk tim investigasi untuk mengungkapkan perkara tersebut,” katanya.

    Dia berpendapat, jika ada aparat Malaysia yang bersalah, maka mereka harus ditindak tegas dan dijatuhi hukuman setimpal. Sebab, mereka telah menghilangkan nyawa warga negara Indonesia.

    “Pemerintah Indonesia harus bekerja keras untuk mengusut tuntas kasus tersebut. Keadilan harus ditegakkan. Tentu, hal itu bergantung dengan diplomasi yang dilakukan pemerintah Indonesia,” paparnya.

    Soleh menambahkan, pemerintah harus memberikan pendampingan hukum terhadap para korban dan mengurus pemulangan jenazah korban ke Indonesia. Korban yang terluka juga harus dibawa pulang ke tanah air.

    “Kami juga meminta masyarakat yang ingin bekerja di Malaysia untuk menempuh jalur resmi, sehingga tidak menimbulkan masalah,” kata Soleh. [hen/but]

  • WNI yang Tewas Ditembak Aparat Malaysia Berasal dari Riau
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        27 Januari 2025

    WNI yang Tewas Ditembak Aparat Malaysia Berasal dari Riau Nasional 27 Januari 2025

    WNI yang Tewas Ditembak Aparat Malaysia Berasal dari Riau
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI)
    Kementerian Luar Negeri
    (Kemenlu) RI, Judha Nugraha, mengungkapkan identitas satu orang
    pekerja migran Indonesia
    yang tewas ditembak oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM).
    Satu orang tersebut berinisial B dan berasal dari Riau.
    “Perkembangan pada tanggal 27 Januari 2025,
    KBRI Kuala Lumpur
    telah mendapat informasi dari PDRM (Polis Diraja Malaysia) bahwa WNI yang meninggal dengan inisial B, asal Provinsi Riau,” kata Judha dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (27/1/2025).
    Jenazah korban, lanjut Judha, juga dapat dipulangkan setelah selesai menjalani proses otopsi.
    Ia menegaskan bahwa pihak KBRI akan melakukan seluruh prosedur pemulasaraan jenazah, serta memfasilitasi pemulangan ke daerah asal.
    “Sedangkan untuk 4 WNI yang luka, KBRI mendapatkan informasi bahwa mereka telah mendapatkan perawatan di rumah sakit dan saat ini kondisi mereka stabil,” ungkap dia. “KBRI telah mendapatkan akses kekonsuleran untuk menemui mereka pada hari Rabu mendatang, 29 Januari,” tambahnya.
    Judha menegaskan, pihaknya terus melakukan penanganan insiden penembakan yang mengakibatkan lima korban dari PMI.
    Adapun peristiwa penembakan itu terjadi pada Jumat (24/1/2025), sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat.
    APMM diduga melakukan penembakan terhadap sebuah kapal di perairan Tanjung Rhu, Selangor saat berpatroli.
    Di kapal tersebut terdapat lima PMI yang menjadi korban.
    “Kementerian Luar Negeri dan KBRI Kuala Lumpur akan terus memantau perkembangan kasus ini serta memberikan pendampingan kekonsuleran dan hukum, guna memastikan terpenuhinya hak-hak WNI dalam sistem hukum di Malaysia,” pungkas Judha.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Sebut Indonesia-Malaysia Sepakat Tertibkan Masalah Tenaga Kerja
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        27 Januari 2025

    Prabowo Sebut Indonesia-Malaysia Sepakat Tertibkan Masalah Tenaga Kerja Nasional 27 Januari 2025

    Prabowo Sebut Indonesia-Malaysia Sepakat Tertibkan Masalah Tenaga Kerja
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden
    Prabowo Subianto
    menyinggung soal masalah tenaga kerja dalam kunjungannya ke
    Malaysia
    pada Senin (27/1/2025). 
    Hal itu disampaikan Prabowo dalam joint statement bersama Perdana Menteri Malaysia
    Anwar Ibrahim
    di Kuala Lumpur. 
    “Kita akan selesaikan masalah-masalah bilateral. Masalah tenaga kerja pun kita sepakat untuk kita tertibkan. Semua bidang kita sudah sepakat untuk meningkatkan kerja sama,” ujar Prabowo.
    Prabowo menjelaskan, dirinya membahas banyak kerja sama bersama Anwar Ibrahim.
    “Intinya adalah keputusan politik, the political will bahwa Indonesia dan Malaysia harus kerja sama dengan erat. Hal-hal lain kita bisa selesaikan,” jelasnya.

    Technical problems we can solve. The important thing is the political and strategic will.
    Kita yakin kita bisa selesaikan masalah sepadan,
    we will solve it
    ,” imbuh Prabowo.
    Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo di tengah kasus penembakan
    pekerja migran Indonesia
    di Malaysia.
    Insiden penembakan yang melibatkan Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) terhadap lima
    Pekerja Migran Indonesia
    (PMI) di perairan Tanjung Rhu, Malaysia. Akibatnya, satu orang tewas dan empat lainnya luka-luka.
    Kronologi yang disampaikan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) menyebutkan bahwa peristiwa ini terjadi pada Jumat (24/1/2025) pukul 03.00 waktu setempat.
    “Saat itu, patroli APMM mendapati sebuah kapal yang mengangkut lima PMI sedang melintas di perairan tersebut,” kata Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Christina Aryani, di Jakarta, Minggu (26/1/2025).
    Akibat kejadian ini, satu PMI dinyatakan meninggal dunia, sementara satu lainnya berada dalam kondisi kritis.
    “Tiga PMI lainnya mengalami luka-luka dan saat ini sedang menjalani perawatan di beberapa rumah sakit di wilayah Selangor, Malaysia,” ujar Christina.
    Ia mengecam keras tindakan APMM yang dinilai menggunakan kekuatan secara berlebihan dalam insiden tersebut.
    “Kami mengecam penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh otoritas Maritim Malaysia (APMM), yang menyebabkan satu korban meninggal dunia dan empat lainnya terluka,” tegasnya.
    Christina juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban serta berharap para PMI yang selamat segera pulih.
    “Kami turut berduka cita atas kejadian ini dan mendoakan agar empat korban lainnya segera mendapatkan kesembuhan,” tambahnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bakal Kirim Nota Diplomatik, RI Desak Penembakan WNI oleh Aparat Maritim Malaysia Diselidiki

    Bakal Kirim Nota Diplomatik, RI Desak Penembakan WNI oleh Aparat Maritim Malaysia Diselidiki

    JAKARTA – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur mendesak Malaysia menyelidiki kematian warga negara Indonesia (WNI) yang dugaannya ditembak aparat maritim Malaysia. Nota diplomatik akan dikirimkan karena diduga terjadi penggunaan kekuatan secara berlebihan.

    “KBRI juga akan mengirimkan nota diplomatik untuk mendorong dilakukannya penyelidikan atas insiden tersebut, termasuk kemungkinan penggunaan excessive use of force,” kata Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha yang dikutip pada Senin, 27 Januari.

    Judha juga menyebut pihak KBRI akan minta akses kekonsuleran untuk melihat jenazah dan bertemu korban luka-luka. “Kemlu dan KBRI Kuala Lumpur akan terus memonitor penanganan kasus ini oleh otoritas Malaysia,” tegasnya.

    Bantuan kekonsuleran juga akan diberikan kepada warga Indonesia yang menjadi korban. Apalagi, Judha bilang, pihak KBRI sudah berkomunikasi dengan Polis Di Raja Malaysia (PDRM) yang membenarkan adanya kejadian penembakan tersebut.

    Adapun para WNI tersebut diduga akan keluar dari Malaysia melalui jalur ilegal. Mereka disebut melakukan perlawanan hingga akhirnya terjadi penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia hingga menyebabkan seorang WNI meninggal dan beberapa luka-luka.

    Kejadian itu terjadi di sekitar perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia. “Data para korban masih terus didalami,” ungkap Judha.

    Diberitakan sebelumnya, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) mengecam keras penggunaan kekuatan yang berlebihan dalam insiden penembakan oleh otoritas maritim Malaysia, Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) terhadap lima warga Indonesia (WNI). Pengusutan diminta segera dilaksanakan.

    “KemenP2MI mendesak pemerintah Malaysia untuk segera mengusut peristiwa ini dan mengambil tindakan tegas terhadap petugas patroli APMM apabila terbukti melakukan tindakan yang melibatkan penggunaan kekuatan berlebihan atau excessive use of force,” kata Wakil Menteri P2MI Christina Aryani dilansir ANTARA, Minggu, 26 Januari.

     

     

  • Momen Prabowo Dijamu Teh oleh Anwar Ibrahim di Menara Petronas

    Momen Prabowo Dijamu Teh oleh Anwar Ibrahim di Menara Petronas

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim melaksanakan pertemuan di Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (27/1/2025). Keduanya berserta jajaran dari pemerintahan masing-masing turut minum teh bersama. 

    Prabowo tiba di lobi Menara Kembar Petronas sekitar pukul 14.30 waktu setempat. Sebelumnya, dia sempat bertemu dengan Anwar serta Yang di-Pertuan Agong XVII Sultan Ibrahim. 

    Kedatangan Prabowo disambut oleh Anwar di lobi kedatangan serta tarian tradisional Malaysia. Keduanya lalu menggelar pertemuan di lantai 40 Menara Petronas bersama dengan masing-masing delegasi pemerintahan. 

    Prabowo pun menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pemerintah serta masyarakat Malaysia atas penerimaan yang begitu hangat dalam kunjungan kenegaraannya. Dia juga mengapresiasi pemberian tanda kehormatan Darjah Kerabat Johor Yang Amat Dihormati Pangkat Pertama (D.K I Johor) oleh Yang di-Pertuan Agong XVII Sultan Ibrahim.

    “Ini menjadi lambang hubungan yang erat antara diri saya dan Malaysia, juga diri saya dengan keluarga Kesultanan Johor,” ujar pria yang juga Ketua Umum Partai Gerindra itu, dikutip dari siaran pers, Senin (27/1/2025). 

    Sementara itu, Anwar memaknai kunjungan dan penghargaan yang diterima Prabowo sebagai bentuk persahabatan dan kekeluargaan yang erat dengan Malaysia. Bahkan, PM Anwar menyebut penghargaan kepada Prabowo lebih tinggi dari gelar yang dimilikinya.

    “Tentunya kita senang dengan perkembangan ini menunjukkan kestimewaan, keunikan persahabatan, dan hubungan yang tidak berlaku di antara negara-negara lain,” ucapnya.

    Pertemuan pun ditutup dengan agenda jamuan minum teh bersama. Suasana penuh keakraban tampak saat kedua pemimpin berbincang sambil menikmati hidangan dan diiringi alunan musik serta tarian dari kedua negara.

    Sejumlah menteri Kabinet Merah Putih turut mendampingi Prabowo dalam pertemuan di Menara Petronas itu. Yaitu Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/ Kepala BP2MI Abdul Kadir Karding, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Investasi dan Hilirisasi/ Kepala BKPM Rosan Roeslani, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

  • Prabowo siap terima kunjungan PM Anwar untuk konsultasi tahunan ASEAN

    Prabowo siap terima kunjungan PM Anwar untuk konsultasi tahunan ASEAN

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan kesiapannya menerima kunjungan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim untuk mengadakan pertemuan konsultasi tahunan berkaitan dengan Keketuaan ASEAN tahun 2025.

    Presiden Prabowo menyampaikan hal tersebut sebagai dukungan kepada Malaysia yang resmi memangku jabatan sebagai Ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk tahun 2025.

    “Saya dukung Malaysia sebagai ketua ASEAN tahun ini dan kami siap menerima kunjungan Perdana Menteri Malaysia dan para pimpinan untuk annual consultation yang akan dilakukan tahun 2025 ini,” kata Presiden saat memberikan pernyataan pers bersama Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur City Centre (KLCC), Kuala Lumpur, Malaysia, Senin.

    Pertemuan konsultasi tahunan merupakan mekanisme bilateral tingkat kepala pemerintahan untuk memberikan arahan bagi pengembangan hubungan kedua negara ke depan agar semakin kuat, kokoh, dan progresif.

    Pertemuan konsultasi tahunan antara Indonesia dan Malaysia diselenggarakan terakhir kali pada tahun 2017 di Kuching, Malaysia.

    Dalam pernyataan pers bersama tersebut, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia dan Malaysia merupakan negara serumpun yang memiliki sebagian besar budaya dan agama yang sama, bahkan bahasa nasional kedua negara berasal dari bahasa yang sama.

    Di tengah kondisi dunia yang penuh dengan ketidakpastian, pandangan Malaysia dan Indonesia perlu dikonsultasikan bersama dengan peran serta anggota ASEAN lainnya.

    Kepala Negara menyoroti bahwa populasi penduduk dari negara-negara anggota ASEAN mencapai 600 juta jiwa, yang berarti dapat bersaing dengan negara Uni Eropa.

    “Hanya dengan persatuan di antara negara-negara ASEAN, hanya dengan kerja sama yang baik di antara kita, dapat suara kita lebih didengar, kita lebih diperhitungkan oleh kekuatan-kekuatan yang jauh lebih besar dari kita,” kata Prabowo.

    Selain itu, Presiden juga menyoroti pengakuan negara di dunia bahwa Asia Tenggara merupakan kawasan yang bertumbuh, dan untuk beberapa dekade menjadi kawasan yang damai, serta tidak terjadi konflik di antara negara anggota.

    Malaysia akan menjadi tuan rumah bagi lebih dari 300 pertemuan dan program utama sepanjang tahun 2025.

    Malaysia sebelumnya telah menjadi ketua ASEAN pada 1977, 1997, 2005, dan 2015, dengan sepuluh negara anggota, yakni Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025