kab/kota: Kuala Lumpur

  • Usai Disiram Air Mendidih di Malaysia, WNI Kabur dari Lantai 29 Pakai Pipa

    Usai Disiram Air Mendidih di Malaysia, WNI Kabur dari Lantai 29 Pakai Pipa

    Usai Disiram Air Mendidih di Malaysia, WNI Kabur dari Lantai 29 Pakai Pipa
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Warga Negara Indonesia (WNI) asal Sumatera Barat yang disiksa majikan di Malaysia melarikan diri dari kondominium lantai 29 dengan merosot berpegang pada pipa.
    Informasi kronologi peristiwa penyiksaan dan upaya menyelamatkan diri yang ditempuh WNI itu disampaikan
    KBRI Kuala Lumpur
    , dilansir
    ANTARA
    , Rabu (19/11/2025).
    WNI yang disiksa dan disiram air mendidih oleh majikannya di Kuala Lumpur itu awalnya mendengar gelagat bahwa majikan hendak menyiram air mendidih ke tubuhnya lagi.
    Soalnya, WNI tersebut mengengar majikan menyalakan kompor untuk memanaskan air.
    Korban lari ke dalam kamar kedua dan menguncinya dari dalam.
    Selanjutnya, korban lalu keluar dari jendela kamar dan bersembunyi di dekat mesin AC di tepi bangunan kondominium tingkat 29.
    Melihat ada orang yang berdiri di tepi bangunan lantai 29, pihak keamanan bangunan segera menghubungi pemadam kebakaran untuk meminta bantuan penyelamatan.
    Awalnya pihak keamanan menduga korban tersebut berniat bunuh diri dengan cara melompat dari ketinggian.
    Sementara korban untuk menghindari tangkapan dari suami majikan, kemudian merosot turun melalui pipa bangunan ke tingkat 28.
    Namun, karena jendela kamar tingkat 28 saat diketuk tidak ada jawaban maka korban kembali merosot turun ke tingkat 27.
    Korban kemudian diselamatkan oleh petugas pemadam kebakaran dari jendela rumah lantai 27.
    Setelah diberi rawatan luka bakar pada punggung dan lengannya, pada malam harinya korban kemudian diantar petugas pemadam kebakaran ke balai polis (pos polisi) yang terletak di dekat kondominium tempat korban bekerja.
    Korban kemudian bertahan di balai polis menunggu perwakilan dari KBRI datang.
    Saat ini korban berada di Shelter KBRI Kuala Lumpur untuk mendapatkan pendampingan advokasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Presiden Prabowo dan para pemimpin ASEAN berfoto  bersama  pada KTT ke-47  di Malaysia

    Presiden Prabowo dan para pemimpin ASEAN berfoto bersama pada KTT ke-47 di Malaysia

    Minggu, 26 Oktober 2025 16:29 WIB

    Presiden Prabowo Subianto (ketiga kanan) bergandengan tangan dengan (dari kiri) Sekretaris Tetap Kementerian Luar Negeri Myanmar Hau Khan Sum, Wakil Menteri Luar Negeri Vietnam Dang Hoang Giang, Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong, Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul, Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr., Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, dan Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone saat sesi foto bersama sebelum sesi pleno KTT ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/10/2025). Dalam rangkaian KTT Ke-47 ASEAN, para pemimpin ASEAN mengukuhkan Timor-Leste sebagai anggota penuh ke-11 ASEAN. ANTARA FOTO/Cahya Sari/app/nz

    Presiden Prabowo Subianto (ketiga kanan) didampingi Menteri Luar Negeri Sugiono (kedua kanan) mengikuti sesi pleno KTT ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/10/2025). Dalam rangkaian KTT Ke-47 ASEAN, para pemimpin ASEAN mengukuhkan Timor-Leste sebagai anggota penuh ke-11 ASEAN. ANTARA FOTO/Cahya Sari/app/nz

    Presiden Prabowo Subianto (ketiga kanan) bersiap mengikuti sesi foto dengan (dari kiri) Sekretaris Tetap Kementerian Luar Negeri Myanmar Hau Khan Sum, Wakil Menteri Luar Negeri Vietnam Dang Hoang Giang, Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong, Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul, Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr., Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, dan Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone sebelum sesi pleno KTT ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/10/2025). Dalam rangkaian KTT Ke-47 ASEAN, para pemimpin ASEAN mengukuhkan Timor-Leste sebagai anggota penuh ke-11 ASEAN. ANTARA FOTO/Cahya Sari/app/nz

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Maskapi Ramai-ramai Tambah Pesawat dan Frekuensi Penerbangan Jelang Nataru

    Maskapi Ramai-ramai Tambah Pesawat dan Frekuensi Penerbangan Jelang Nataru

    Bisnis.com, JAKARTA — Maskapai nasional maupun internasional bersiap menambah armada maupun frekuensi penerbangan untuk mengakomodir kebutuhan pada momen Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). 

    Direktur Utama PT Transnusa Aviation Mandiri (Transnusa) Bayu Sutanto memprediksikan penerbangan pada akhir tahun ini akan meningkat 15% dari periode yang sama tahun lalu. Sementara jumlah penumpang diproyeksi tumbuh 20%. 

    Untuk itu, pihaknya akan meningkatkan utilisasi armada dengan menambah frekuensi penerbangan untuk rute tertentu, tanpa menambah armada. 

    “Yang tambah frekuensi ada lima rute,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (19/11/2025). 

    Bayu menjelaskan, penambahan frekuensi khusus untuk penerbangan rute Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali (DPS) ke Perth, Bandara Internasional Soekarno Hatta (CGK)—DPS, dan CGK—Bandara Subang Malaysia (SZB). 

    Kemudian rute CGK—Changi International Airport (SIN) dan CGK—Bandara Internasional Kuala Lumpur (KUL) juga akan ditambah frekuensinya pada masa liburan Nataru. 

    Saat ini, terdapat 12 pesawat yang Transnusa operasikan, yakni lima armada berjenis Airbus A320, dua armada Aribus A321, dan lima jenis C909 (d/h ARJ21). 

    Menjelang Nataru pula, Transnusa membuka rute baru dari Denpasar ke Singapura mulai Senin (17/11/2025) dan rute CGK—Penang mulai 24 November 2025. 

    Berbeda dengan Transnusa, Direktur Utama PT Pelita Air Service Dendy Kurniawan menyampaikan bahwa maskapai akan menambah satu pesawat untuk persiapan adanya lonjakan penumpang pada masa liburan akhir tahun. 

    “Iya ada tambahan pesawat, kebetulan pesawat ke 15 kita akan sampai di Indonesia minggu depan, untuk support Nataru,” ujarnya kepada Bisnis. 

    Pesawat yang akan datang tersebut merupakan jenis Airbus A320 berkapasitas 140-170 penumpang yang merupakan hasil sewa dari lessor.

    Serupa, maskapai internasional Singapore Airlines (SIA) juga akan menambah armada maupun frekuensi penerbangan. 

    Manager Public Relations Indonesia Singapore Airlines Kleopas Danang Bintoroyakti mengungkapkan, maskapai akan melayani satu penerbangan tambahan untuk rute Medan—Singapura pada 25 Desember 2025 — 27 Desember 2025 dan 2 Januari 2026 — 5 Januari 2026.  

    “Untuk extra flight akhir tahun, yang Medan kami tambah 1 flight,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (14/11/2025). 

    Sementara itu, untuk penerbangan Surabaya—Singapura, Singapore Airlines akan menambah kapasitas dengan penggantian armada yang lebih besar, pada periode 24 Desember 2025 — 27 Desember 2025 dan pada 2 Januari 2026—5 Januari 2026. 

    Kebutuhan Pesawat Capai 326 Unit

    Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah meminta seluruh maskapai, termasuk PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA), untuk meningkatkan kapasitas angkutan udara. 

    Peningkatan tersebut melalui penambahan jumlah dan kapasitas penerbangan baik dengan menambah jadwal (extra flight) maupun mengganti pesawat dengan tipe yang lebih besar. 

    Kemudian melakukan komunikasi efektif dan masif kepada pengguna jasa transportasi udara, serta menjaga pertumbuhan permintaan masyarakat dengan memastikan pengenaan tarif angkutan udara sesuai regulasi.

    Direktur Jenderal Perhubungan Udara Lukman F. Laisa memproyeksikan kebutuhan 326 pesawat selama Nataru, terdiri dari 286 pesawat jet dan 40 pesawat propeller.

    Saat ini, total armada pesawat udara di Indonesia mencapai 560 unit, dengan 366 pesawat siap beroperasi dan 194 dalam perawatan. Maskapai dengan jumlah armada terbanyak antara lain Lion Air (97 unit), Wings Air (77 unit), dan Garuda Indonesia (81 unit).

    “Kami memperkirakan jumlah penumpang mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu, baik untuk rute domestik dan internasional,” ujar Lukman dalam keterangan resmi, Minggu (16/11/2025). 

    Bandara tersibuk diprediksi meliputi Soekarno-Hatta (Tangerang), Ngurah Rai (Denpasar), Sultan Hasanuddin (Makassar), Kualanamu (Medan), dan Juanda (Surabaya). Untuk rute internasional, pergerakan tertinggi akan terjadi dari dan menuju Singapura dan Kuala Lumpur.

    Pemerintah bersama operator penerbangan juga memberikan berbagai insentif untuk menekan tarif tiket pesawat selama periode Nataru, termasuk diskon PPN tiket ekonomi, pengurangan biaya layanan bandara, dan penurunan harga avtur di 37 bandara.

    Diskon tarif berlaku untuk pembelian tiket pada 22 Oktober 2025 – 10 Januari 2026 dan periode penerbangan 22 Desember 2025 – 10 Januari 2026.

  • Korban Penyiksaan PMI di Malaysia Berangkat Secara Nonprosedural

    Korban Penyiksaan PMI di Malaysia Berangkat Secara Nonprosedural

    JAKARTA — Kasus penyiksaan terhadap pekerja migran Indonesia (PMI) asal Sumatera Barat di Malaysia kembali menyoroti persoalan serius terkait keberangkatan pekerja nonprosedural atau ilegal ke luar negeri. Duta Besar RI untuk Malaysia, Dato’ Indera Hermono, menegaskan bahwa kasus-kasus kekerasan semacam ini kerap menimpa PMI yang berangkat tanpa jalur resmi.

    Korban yang mengalami luka lebam dan luka bakar akibat disiksa majikan diketahui masuk ke Malaysia sebagai wisatawan sebelum kemudian bekerja secara ilegal. Status nonprosedural ini membuat korban tidak terdaftar dan tidak terlindungi dalam sistem ketenagakerjaan resmi, sehingga rentan terhadap eksploitasi.

    “Adapun PMI yang menjadi korban penganiayaan merupakan pekerja nonprosedural. Ia masuk sebagai pelancong, tapi kemudian bekerja di Malaysia,” kata Hermono dikutip Antara, Rabu 19 November.

    Dubes Hermono menekankan bahwa maraknya pekerja migran nonprosedural justru membuat nota kesepahaman (MoU) perlindungan pekerja domestik antara Indonesia dan Malaysia menjadi tidak efektif. Tanpa pencegahan keberangkatan ilegal, menurutnya, kesepakatan dua negara tidak akan mampu memberi perlindungan optimal.

    “Kalau tidak ada pencegatnya, maka MoU ini tidak ada gunanya. Kita tidak bisa mengimplementasikan MoU secara baik kalau pekerja nonprosedural terus mengalir,” ujarnya.

    Ia menegaskan peran imigrasi Indonesia sangat krusial dalam menghentikan praktik ini. Pekerja nonprosedural tidak melalui BP2MI maupun dinas tenaga kerja, melainkan hanya melewati imigrasi saat membuat paspor dan saat keluar negeri.

    “Siapa yang membuat paspor? Imigrasi. Siapa yang memeriksa mereka saat keluar Indonesia? Imigrasi juga. Itu satu-satunya instansi yang dilalui,” kata Hermono.

    Kasus penyiksaan ini melibatkan pasangan suami istri warga Malaysia yang merupakan ko-asisten dokter. Korban sempat melarikan diri dengan cara merosot dari jendela lantai 29 kondominium untuk menyelamatkan diri dan kini berada di bawah perlindungan KBRI Kuala Lumpur.

    Hermono mendesak aparat Malaysia menindak pelaku sesuai hukum, sekaligus meminta pemerintah Indonesia memperkuat sistem pengawasan agar tidak ada lagi warga yang diberangkatkan tanpa prosedur dan tanpa perlindungan negara.

  • Indonesia Protes Keras Malaysia, Pelaku Penganiayaan PMI Harus Diproses Hukum

    Indonesia Protes Keras Malaysia, Pelaku Penganiayaan PMI Harus Diproses Hukum

    JAKARTA — Pemerintah Indonesia menyampaikan protes keras dan menuntut proses hukum pidana terhadap pelaku penganiayaan brutal terhadap pekerja migran Indonesia (PMI) asal Sumatera Barat di Malaysia. Duta Besar RI untuk Malaysia, Dato’ Indera Hermono, menegaskan bahwa tindakan kekerasan tersebut tidak dapat diselesaikan secara kekeluargaan dan harus diproses sesuai hukum pidana Malaysia.

    “Ini bagaimana sih sebetulnya orang-orang itu melihat pekerja Indonesia? Apa melihat pekerja Indonesia seperti budak yang boleh diperlakukan sesuka hati? Tidak boleh begitu,” ujar Hermono kepada ANTARA dikutip Rabu, 19 November.

    Kasus ini kembali menguak kerentanan PMI nonprosedural. Korban yang masuk ke Malaysia sebagai wisatawan kemudian bekerja secara ilegal mengalami penyiksaan berat oleh majikan hingga harus menyelamatkan diri dengan cara dramatis: kabur lewat jendela kondominium lantai 29 dan merosot ke lantai 27.

    Hermono menunjukkan foto-foto luka lebam dan luka bakar akibat air panas yang disiramkan oleh majikan. Setelah melarikan diri, korban kini berada di bawah perlindungan KBRI Kuala Lumpur dan telah menjalani visum serta didampingi untuk membuat laporan kepolisian.

    Pelaku penganiayaan beserta keluarganya sempat mendatangi KBRI untuk meminta maaf dan mencoba menyelesaikan kasus secara kekeluargaan. Namun pemerintah Indonesia menolak tegas upaya tersebut.

    “Tidak bisa orang menyiksa lalu minta maaf dan selesai begitu saja,” tegas Hermono.

    “Kita minta pelaku diproses pidana. Harus ada keadilan bagi korban.”

    Pelaku disebut merupakan pasangan suami istri warga Malaysia yang berprofesi sebagai ko-asisten dokter—profesi yang seharusnya memahami nilai kemanusiaan namun justru melakukan kekerasan.

    Pemerintah Indonesia mendesak kepolisian Malaysia menegakkan hukum secara profesional dan memberikan hukuman setimpal kepada pelaku, sekaligus memastikan perlindungan terhadap korban.

    Di sisi lain, Hermono menyoroti persoalan klasik keberangkatan PMI nonprosedural. Ia meminta pemerintah Indonesia—khususnya imigrasi—memperketat profiling dan pemeriksaan warga yang keluar negeri untuk menutup celah keberangkatan ilegal.

    Hermono mengingatkan bahwa Nota Kesepahaman (MoU) Perlindungan Pekerja Domestik Indonesia–Malaysia akan menjadi tidak efektif bila aliran pekerja ilegal tidak dihentikan.

    “Kalau tidak ada pencegahannya, maka MoU ini tidak ada gunanya. Kita tidak bisa mengimplementasikannya dengan baik kalau pekerja nonprosedural terus mengalir,” ujarnya.

    Ia menegaskan imigrasi merupakan satu-satunya instansi yang dilalui PMI nonprosedural saat membuat paspor dan keluar dari Indonesia, sehingga perannya sangat krusial dalam pencegahan.

  • Video Tan Shot Yen: Kita Nggak Perlu Belajar dari Negara Orang untuk MBG

    Video Tan Shot Yen: Kita Nggak Perlu Belajar dari Negara Orang untuk MBG

    JakartaAhli gizi, dr. Tan Shot Yen tanggapi soal wacana pemerintah Indonesia buka peluang kerja sama dengan India dalam menggarap program makan bergizi gratis (MBG). Menurut Tan, Indonesia sejatinya tidak perlu belajar dari negara lain untuk MBG, lantaran punya situasi yang berbeda. Terlebih lagi menurutnya, Indonesia punya banyak ahli gizi yang mumpuni.

    Sebagai informasi, wacana soal kerja sama dengan India itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri, Sugiono saat menghadiri KTT Asean-India ke-22 di Kuala Lumpur pada 26 Oktober lalu. India menerapkan program yang sama lebih dulu untuk anak-anak sekolah di negara mereka.

    Klik di sini untuk menonton video lainnya!

    (/)

    tan shot yen ahli gizi mbg makan bergizi gratis india

  • KTT ASEAN-Australia bahas kerja sama jaga perdamaian dan stabilitas kawasan

    KTT ASEAN-Australia bahas kerja sama jaga perdamaian dan stabilitas kawasan

    Selasa, 28 Oktober 2025 18:02 WIB

    Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono (kanan) bersama Perdana Menteri Kamboja Hun Manet (kedua kanan), Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah (kedua kiri), dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. (kiri) menyimak paparan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese (kiri, bawah) dalam KTT ASEAN-Australia ke-5 pada KTT ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (28/10/2025). Pertemuan tersebut sebagai penegasan upaya kerja sama negara-negara di ASEAN bersama Australia dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan. ANTARA FOTO/Cahya Sari/nym.

    Suasana saat Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyampaikan paparan dalam KTT ASEAN-Australia ke-5 pada KTT ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (28/10/2025). Pertemuan tersebut sebagai penegasan upaya kerja sama negara-negara di ASEAN bersama Australia dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan. ANTARA FOTO/Cahya Sari/nym.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Filipina resmi emban keketuaan ASEAN 2026

    Filipina resmi emban keketuaan ASEAN 2026

    Selasa, 28 Oktober 2025 20:43 WIB

    Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim (kiri) menyerahkan palu keketuaan ASEAN kepada Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr dalam upacara penutupan KTT ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (28/10/2025). Serah terima palu tersebut menjadi penanda dimulainya keketuaan Filipina dalam ASEAN pada 2026. ANTARA FOTO/Cahya Sari/nym.

    Sejumlah anak bernyanyi dalam upacara penutupan KTT ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (28/10/2025). Upacara penutupan KTT ASEAN 2025 diwarnai serah terima palu dari Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim kepada Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr sebagai penanda dimulainya keketuaan Filipina dalam ASEAN pada 2026. ANTARA FOTO/Cahya Sari/nym.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • RI Nego AS biar Produk Tekstil-Sepatu Nggak Kena Tarif 19%

    RI Nego AS biar Produk Tekstil-Sepatu Nggak Kena Tarif 19%

    Jakarta

    Indonesia masih melakukan negosiasi tarif resiprokal dengan Amerika Serikat (AS). Beberapa komoditas akan dinego agar bisa turun tarifnya dari kesepakatan yang ditetapkan sebelumnya sebesar 19%.

    Deputi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi mengatakan sejauh ini Indonesia bisa mendapatkan tarif 0% untuk produk-produk tertentu yang tidak bisa diproduksi sama sekali oleh AS. Kebanyakan komoditas yang bisa dapat 0% adalah komoditas perkebunan dan juga mineral kritis.

    “Iya mereka kan keluarkan executive order bahwa semua barang yang tidak bisa diproduksi di sana atau tidak tersedia bisa kena tarif 0. Banyak dari kita bisa berikan ke sana,” ungkap Edi dalam jumpa pers di kantornya, Jumat (14/11/2025).

    Namun, Edi bilang ada juga peluang untuk komoditas lain mengalami penurunan tarif, meskipun tak sampai 0% tapi bisa di bawah 19%. Komoditas yang dimaksud adalah komoditas yang sebetulnya bisa diproduksi di AS, dibutuhkan masyarakat, namun tidak bisa disediakan dalam waktu dekat.

    Edi bilang produk pakaian jadi hingga alas kaki ‘made in Indonesia,’ bisa menjadi beberapa komoditas yang bisa dikurangi tarif impornya ke AS. Negosiasi juga akan dilakukan untuk komoditas tersebut.

    “Selain itu, beberapa produk kita yang dibutuhkan mereka dan tidak bisa disediakan dalam waktu dekat, kita upayakan untuk bisa dikerjasamakan dengan tarif lebih rendah,” ujar Edi.

    “Itu bisa jadi pakaian jadi, sepatu, karena kan yang dibangun di sana kan industri lebih di atasnya kan,” tambahnya menjelaskan.

    Meski telah mendapat diskon tarif resiprokal dari 32% menjadi 19%, Indonesia masih negosiasi dengan AS untuk mendapatkan tarif impor yang jauh lebih rendah, bahkan untuk beberapa produk khusus bisa mendapatkan 0%.

    Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya, mengatakan komoditas yang diusulkan untuk mendapatkan tarif 0% adalah produksi asli Indonesia yang tidak bisa diproduksi di AS, seperti kelapa sawit hingga karet.

    Indonesia juga menawarkan agar komoditas yang menyangkut rantai pasok kesehatan juga diberikan tarif impor 0% oleh Amerika.

    “Sudah kita bicara kan untuk produk yang Amerika tak bisa produksi, seperti sawit, kakao, rubber itu seluruhnya diberikan 0. Kita minta juga untuk komoditas tertentu yang jadi supply chain di industri medical,” papar Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (29/10/2025) yang lalu.

    Sebelumnya, beberapa negara Asia Tenggara sudah mendapatkan kesepakatan tarif 0% dalam perundingan di sela-sela KTT ASEAN Kuala Lumpur, Malaysia bulan lalu. Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Kamboja mendapatkan penurunan tarif menjadi 0% untuk beberapa barang khusus.

    Airlangga menjamin Idonesia pun akan mendapatkan hal yang sama usai negosiasi selesai dilakukan. Paling lambat negosiasi bisa kelar di bulan November.

    (hal/hns)

  • Presiden Prabowo bertolak ke Australia bertemu PM Albanese

    Presiden Prabowo bertolak ke Australia bertemu PM Albanese

    “Presiden Prabowo bertolak menuju Sydney melalui Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa siang. Dalam kunjungan satu hari tersebut, Presiden dijadwalkan melakukan pertemuan tête-à-tête dengan Perdana Menteri Anthony Albanese,”

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto bertolak menuju Sydney, Australia melalui Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa siang, untuk melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Anthony Albanese

    Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, saat dikonfirmasi ANTARA, menyampaikan bahwa dalam kunjungan satu hari tersebut Presiden Prabowo dijadwalkan mengadakan pertemuan tête-à-tête dengan PM Albanese.

    “Presiden Prabowo bertolak menuju Sydney. Dalam kunjungan satu hari tersebut, Presiden dijadwalkan melakukan pertemuan tête-à-tête (empat mata) dengan Perdana Menteri Anthony Albanese,,” kata Seskab Teddy.

    Teddy mengatakan selain bertemu PM Albanese, Presiden juga akan menghadiri upacara kenegaraan yang dipimpin oleh Gubernur Jenderal Australia Sam Mostyn, serta mengikuti sejumlah pertemuan lain yang membahas kerja sama di bidang perdagangan, investasi, pendidikan, dan kemitraan industri.

    Seskab Teddy menyatakan lawatan ini juga merupakan kunjungan balasan atas kedatangan Perdana Menteri Albanese ke Jakarta pada bulan Mei lalu, sehari setelah dia terpilih kembali sebagai Perdana Menteri Australia.

    “Kunjungan ini juga merupakan kunjungan balasan atas kedatangan Perdana Menteri Albanese ke Jakarta pada bulan Mei lalu, sehari setelah ia terpilih kembali sebagai Perdana Menteri Australia,” ucap dia.

    Turut mendampingi Kepala Negara dalam penerbangan menuju Sydney yakni Seskab Teddy dan Menteri Luar Negeri Sugiono.

    Sebelumnya, Menlu Sugiono menyampaikan dalam kunjungan tersebut, Prabowo dan Albanese akan membahas penguatan kerja sama di berbagai bidang, terutama ekonomi dan hubungan antar-masyarakat.

    Kedua pemimpin juga akan meninjau sejumlah kerja sama yang telah berjalan antara Indonesia dan Australia.

    Meski demikian, Sugiono belum menjelaskan lebih lanjut mengenai bentuk kerja sama konkret yang akan dihasilkan dari pertemuan tersebut. “Yang dibicarakan kalau di tingkat kepala negara sifatnya umum ya, terkait kerja sama di bidang ekonomi,” katanya.

    Menlu menuturkan bahwa kunjungan kenegaraan itu hanya berlangsung sehari, dan Presiden Prabowo dijadwalkan langsung kembali ke Indonesia usai agenda tersebut.

    Setelah melakukan lawatan ke Australia, Prabowo dijadwalkan menerima kunjungan Raja Yordania Abdullah II di Jakarta.

    Sebelumnya, PM Anthony Albanese telah mengunjungi Indonesia pada 14–16 Mei 2025 untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Prabowo. Kala itu, Albanese memilih Indonesia sebagai negara pertama yang dikunjunginya setelah kembali terpilih sebagai kepala pemerintahan Australia.

    Sebelum melanjutkan agenda ke Australia, Presiden Prabowo terlebih dahulu menyelesaikan rangkaian kegiatan internasional antara lain menghadiri KTT APEC 2025 di Gyeongju, Korea Selatan, pada 30 Oktober–1 November, serta KTT ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 26–28 Oktober.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.