kab/kota: Kuala Lumpur

  • Presiden Prabowo hadiri KTT ASEAN ke-46 di Kuala Lumpur

    Presiden Prabowo hadiri KTT ASEAN ke-46 di Kuala Lumpur

    Senin, 26 Mei 2025 12:03 WIB

    Presiden RI Prabowo Subianto (tengah) tertawa saat mendengarkan pidato Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Kuala Lumpur, Senin (26/5/2025). Para pemimpin negara dan pemerintahan Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) berkumpul di Kuala Lumpur untuk mengikuti KTT ASEAN ke-46, KTT ASEAN-Gulf Cooperation Council (GCC) serta KTT ASEAN-GCC-China pada 26-27 Mei 2025. ANTARA FOTO/Virna Puspa Setyorini/tom.

    Presiden Prabowo Subianto (kedua kanan) dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim (tengah) berfoto bersama pemimpin negara ASEAN saat pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-46 di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Kuala Lumpur, Senin (26/5/2025). Para pemimpin negara dan pemerintahan Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) berkumpul di Kuala Lumpur untuk mengikuti KTT ASEAN ke-46, KTT ASEAN-Gulf Cooperation Council (GCC) serta KTT ASEAN-GCC-China pada 26-27 Mei 2025. ANTARA FOTO/Virna Puspa Setyorini/tom.

  • Koneksi Jakarta dengan kota di ASEAN berperan wujudkan kota global

    Koneksi Jakarta dengan kota di ASEAN berperan wujudkan kota global

    Wakil Sekretaris Jenderal (DSG) ASEAN untuk Urusan Komunitas dan Korporat, Nararya Soeprato (kanan) dalam talkshow di sela kegiatan Jakarta Future Festival (JFF) 2025, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Sabtu (14/6/2025). (ANTARA/Siti Nurhaliza)

    Koneksi Jakarta dengan kota di ASEAN berperan wujudkan kota global
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 14 Juni 2025 – 15:25 WIB

    Elshinta.com – Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN untuk Urusan Komunitas dan Korporat, Nararya Soeprato menyebutkan, koneksi Jakarta dengan kota-kota di ASEAN menjadi salah satu peran penting dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota global (global city).

    “Jadi bagaimana caranya kita bisa memperkuat Jakarta dengan kota lainnya di ASEAN untuk mendukung dan membantu memanfaatkan mitra ataupun program yang berkembang untuk Jakarta sebagai kota global,” kata Nararya dalam diskusi di “Jakarta Future Festival (JFF) 2025” di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Sabtu.

    Menurut Nararya, koneksi Jakarta dengan kota-kota lain di ASEAN menjadi faktor penting karena dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pertukaran budaya, mewujudkan kota cerdas dan memperkuat hubungan regional.

    “Kami mengembangkan regional ini dari tiga pilar, yakni politik, ekonomi dan sosial budaya. Perjalanan kami semua mampu meningkatkan pengalaman seperti perkembangan ekonomi dan tantangan lainnya yang kami semua alami,” ujar Nararya.

    Selain itu, Jakarta sebagai pusat bisnis dan ekonomi di Indonesia, memiliki peran penting dalam integrasi regional ASEAN dan koneksi yang kuat dengan kota-kota lain di kawasan. Hal tersebut juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi bersama dan memperkuat posisi ASEAN secara keseluruhan tanpa meninggalkan ciri khas Jakarta.

    Apalagi, Jakarta telah terlibat dan menjadi tempat pelaksanaan KTT ASEAN ke-43 pada 5-7 September 2023 yang membahas berbagai isu strategis, termasuk pengembangan kota cerdas (smart city) di kawasan ASEAN.

    “ASEAN Smart Cities Network” (ASCN) menjadi infrastruktur ataupun sistem (platform) kolaborasi antarkota di negara-negara anggota ASEAN untuk mewujudkan kota cerdas dan berkelanjutan.

    “ASEAN Smart Cities Network” ada di beberapa bidang informasi, pengalaman dan kesehatan. “Jakarta terlibat dan aktif dalam beberapa program tersebut. Itulah yang harus dipertahankan dan ditingkatkan,” katanya.

    Menurut Nararya, koneksi yang kuat dengan kota-kota ASEAN lainnya juga memungkinkan pertukaran pengetahuan, pengalaman dan praktik terbaik dalam pengembangan kota pintar, termasuk penerapan teknologi informasi dan komunikasi serta inovasi dalam berbagai sektor.

    Apalagi, Jakarta menjadi lokasi kantor Sekretariat ASEAN yang merupakan tempat pusat koordinasi kegiatan regional, aktivitas pertemuan dengan kota-kota di ASEAN dan sebagainya.

    “Apa yang terjadi top level di ASEAN, berbagai pertemuan-pertemuan juga di Jakarta, kebijakan eksekusi terjadi juga dengan komunitas,” kata Nararya.

    Nararya berharap Jakarta terus meningkatkan koneksi dengan kota-kota di ASEAN baik dalam bidang kesehatan ataupun digital sehingga banyak menciptakan ide dan karya untuk menjadikan Jakarta lebih baik.

    Negara-negara ASEAN beserta ibu kotanya, yakni Indonesia (Jakarta), Malaysia (Kuala Lumpur), Thailand (Bangkok), Vietnam (Hanoi), Philipina (Manila) dan Kamboja (Phnom Penh). Singapura (Singapura), Myanmar (Birma), Laos (Vientiane), Timor Leste (Dili) serta Brunei Darussalam (Bandar Sri-Begawan).

    Sumber : Antara

  • Konser G-Dragon Jadi Momen Nostalgia Penggemar BIGBANG di Jakarta
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Juni 2025

    Konser G-Dragon Jadi Momen Nostalgia Penggemar BIGBANG di Jakarta Megapolitan 12 Juni 2025

    Konser G-Dragon Jadi Momen Nostalgia Penggemar BIGBANG di Jakarta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Musisi asal Korea Selatan,
    G-Dragon
    , dijadwalkan menggelar konser di Jakarta pada 26 Juli 2025.
    Konser bertajuk G-Dragon World Tour: Übermensch 2025 ini akan berlangsung di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat.
    Konser di Jakarta merupakan bagian dari rangkaian tur dunia fase pertama (Phase 1), yang juga akan digelar di sejumlah kota besar seperti Tokyo, Hong Kong, Taipei, Macau, Kuala Lumpur, Bangkok, Bulacan, dan Osaka.
    Di Jakarta, konser ini dipromotori oleh
    CK Star Entertainment
    , promotor yang sebelumnya sukses menghadirkan penyanyi seperti IU, Key SHINee, dan Kai EXO ke Indonesia.
    Antusiasme penggemar terhadap kedatangan G-Dragon cukup tinggi. Bahkan, sejumlah penggemar rela menonton konser di negara lain sebelum konser resmi berlangsung di Jakarta.
    “Karena aku (tinggal) di Hongkong, (aku sudah) nontonnya di Macau 8 Juni lalu. (Konser) di Hongkong masih nanti 8 dan 10 Agustus,” kata Atik (45), seorang penggemar G-Dragon, saat dihubungi
    Kompas.com,
    Kamis (12/6/2025).
    Meski tidak menonton di Jakarta, Atik mengaku sudah mengagumi G-Dragon sejak awal kariernya bersama grup BIGBANG.
    “Tertarik sama GD berawal dari BIGBANG 2006, dan sebagai seorang
    leader
    dari BIGBANG aku cari tau tentang GD, dia yg banyak menciptakan lagu-lagu untukBIGBANG,” ujarnya.
    Bagi sebagian penggemar lain,
    konser G-Dragon
    bukan hanya soal hiburan, melainkan menjadi ajang nostalgia yang membangkitkan kenangan masa lalu saat awal mengenal
    K-pop
    .
    “Nonton GD seperti nostalgia masa-masa kejayaan masa muda,” ujar Marifa, penggemar G-Dragon asal Balikpapan.
    Untuk konser kali ini, Marifa mendapatkan tiket kategori CAT 1, pilihan yang menurut dia memberikan kenyamanan dan sudut pandang yang strategis.
    “Aku dapat di CAT1, pilih itu karena aku mau
    seating
    tapi posisinya masih strategis,” katanya.
    Marifa tidak akan datang sendiri. Ia akan menonton bersama suaminya dan sejumlah anggota komunitas penggemar G-Dragon dari Balikpapan.
    “Suamiku ikut, teman-teman VIPFAM Balikpapan juga,” tambahnya.
    Konser G-Dragon
    di Jakarta disebut-sebut akan menjadi salah satu pertunjukan musik terbesar di paruh kedua tahun 2025.
    Tiket konser sudah mulai dijual sejak 10 Juni 2025. Tiket konser dibagi dalam tujuh kategori dengan harga mulai dari Rp 1,8 juta (CAT 4) hingga Rp 4,35 juta (VVIP).
    Konser ini menjadi penampilan perdana G-Dragon di Jakarta setelah delapan tahun.
    Terakhir kali G-Dragon tampil dalam tur ACT III: M.O.T.T.E. pada 2017. Kini, ia kembali dengan rilisan terbaru bertajuk Ubermensch, menampilkan lagu utama berjudul “Power”.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Maskapai Jetstar Asia Berhenti Beroperasi 31 Juli

    Maskapai Jetstar Asia Berhenti Beroperasi 31 Juli

    Singapura, Beritasatu.com – Maskapai Jetstar Asia akan berhenti beroperasi pada akhir Juli ini. Lebih dari 500 karyawan dan 16 rute regional diperkirakan akan terkena dampak penutupan.

    Seperti dilansir dari CNA, pengumuman yang dibuat hari ini, Rabu (11/6/2025), menyebut maskapai tengah berjuang melawat tingginya biaya pemasok bahan bakar, biaya bandara, dan meningkatnya persaingan di kawasan tersebut.

    Ini menandai berakhirnya kiprah Jetsar Asia setelah lebih dari 2 dekade hadir sebagai maskapai berbiaya murah yang berbasis di Singapura. Penutupan anak usaha Qantas Group ini pun diperkirakan akan memengaruhi daya tarik maskapai berbiaya rendah.

    Editor transportasi udara Asia untuk publikasi penerbangan FlightGlobal, Alfred Chua, mengatakan masalah yang telah melanda Jetstar Asia juga akan dirasakan oleh maskapai berbiaya rendah lain yang beroperasi di Bandara Changi.

    Menurutnya, bahwa tingkat biaya bandara yang dihadapi Jetstar Asia, dan ketersediaan slot operasi yang disetujui bandara, akan dirasakan oleh maskapai berbiaya rendah (LCC) lainnya.

    “Biaya adalah salah satu masalah, tetapi ketersediaan slot juga menjadi tantangan bagi LCC asing yang kecil. Biaya tambahan, potensi kurangnya slot yang menarik dan konektivitas, tidak akan menguntungkan bagi LCC yang lebih kecil,” tuturnya.

    Dia melanjutkan, meskipun Changi masih merupakan bandara yang menarik bagi operator, hal itu tidak selalu menguntungkan bagi operator berbiaya rendah.

    Menurut Chua, Jetstar Asia adalah satu-satunya operator internasional yang beroperasi di kota-kota lapis kedua. Jaringan Jetstar Asia mencakup beberapa kota utama di Asia Tenggara seperti Kuala Lumpur, Jakarta, dan Bangkok, tetapi juga terbang ke kota-kota lapis kedua atau ketiga seperti Wuxi, Broome, Labuan Bajo, dan Okinawa.

    “Keluarnya mereka akan berarti beberapa titik ini akan ditinggalkan tanpa hubungan langsung ke Singapura. Ini pada gilirannya memengaruhi rencana Changi untuk pengembangannya,” katanya.

  • Tragis! Bus Angkut Mahasiswa Tabrak Minivan di Malaysia, 15 Orang Tewas

    Tragis! Bus Angkut Mahasiswa Tabrak Minivan di Malaysia, 15 Orang Tewas

    Kuala Lumpur

    Tragis! Sedikitnya 15 orang tewas setelah sebuah bus yang mengangkut para mahasiswa bertabrakan dengan sebuah minivan di wilayah Malaysia bagian utara pada Senin (9/6) dini hari. Puluhan orang lainnya mengalami luka-luka dalam kecelakaan maut ini.

    Layanan penyelamatan setempat, seperti dilansir AFP, Senin (9/6/2025), melaporkan sedikitnya 13 korban di antaranya tewas seketika di lokasi kecelakaan di ruas jalanan sibuk East-West Highway, yang terletak di dekat perbatasan Thailand.

    Dua korban lainnya meninggal setelah dilarikan ke rumah sakit setempat.

    Sekitar 31 orang lainnya mengalami luka-luka dalam kecelakaan tersebut.

    “Bus itu terguling dan minivan masuk ke dalam saluran air,” sebut otoritas penanggulangan bencana negara bagian Perak dalam pernyataannya.

    “Beberapa korban berhasil menyelamatkan diri, sejumlah korban lainnya terlempar keluar, sedangkan yang lain masih (terjebak) di dalam bus,” imbuh pernyataan tersebut.

    Bus yang mengalami kecelakaan itu membawa para mahasiswa dari Universitas Pendidikan Sultan Idris di Kuala Lumpur bagian utara. Bus itu bertabrakan dengan minivan pada Senin (9/6) dini hari, sekitar pukul 01.00 waktu setempat.

    Layanan penyelamat setempat menyebut alat pemotong hidrolik diperlukan untuk menyelamatkan dan mengevakuasi beberapa korban yang masih terjebak di dalam bus.

    Malaysia memiliki tingkat kecelakaan lalu lintas yang tinggi, dengan surat kabar The Star melaporkan pada Maret lalu bahwa sedikitnya satu nyawa melayang setiap dua jam di ruas jalanan sibuk di negara tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • ParagonCorp Wakili RI di MI Conference 2025 International Accountants

    ParagonCorp Wakili RI di MI Conference 2025 International Accountants

    Jakarta, CNBC Indonesia – ParagonCorp kembali menunjukkan kiprah globalnya sebagai perusahaan Indonesia dengan praktik keuangan dan tata kelola berstandar tinggi.

    Adapun Executive Vice President & CFO ParagonCorp, Ilauddin Sopian menjadi salah satu panelis terpilih dalam MIA International Accountants Conference 2025 yang berlangsung pada 26-27 Mei 2025 di Malaysian International Trade & Exhibition Centre (MITEC), Kuala Lumpur.

    “Kesempatan ini bukan hanya untuk berbagi praktik baik dari Paragon, tapi juga untuk membangun dialog lintas negara demi keuangan yang lebih berkelanjutan dan relevan secara sosial,” ujar Ilauddin dalam keterangan resmi, dikutip Senin (9/6/2025).

    Konferensi akuntansi dan keuangan tahunan yang diselenggarakan oleh Malaysian Institute of Accountants (MIA)ini merupakan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara, menghadirkan lebih dari 3.700 peserta dari berbagai sektor dan negara.

    Tahun ini menjadi momen spesial karena menandai perayaan ke-40 MIA Conference, dengan tema “Collaborative Leadership for a Sustainable Future.” Ilauddin Sopian tampil sebagai pembicara dalam Plenary 2: “From Co-Pilot to Strategic Catalyst”, bersama para pemimpin keuangan global seperti, Andrew Harding FCMA, CGMA – CEO Management Accounting, A ICPA-CIMA (UK), Ibrahim Sani FCMA, CGMA – CEO, Yayasan Peneraju (Malaysia), dan Kasturi Wilson FCMA, CGMA – COO, 5-hour International Corporation (Singapura) Dengan moderator: Venkkat Ramanan, Vice President A ICPA-CIMA. 

    Sesi ini membahas pergeseran peran profesional keuangan dari sekadar pendamping (co-pilot) menjadi katalis strategis dalam transformasi bisnis-termasuk integrasi ESG (Environmental, Social, Governance) dan pemanfaatan AI (Artificial Intelligence) dalam pengambilan keputusan masa depan. Topik ini juga mencerminkan transformasi yang sedang dijalankan di ParagonCorp, denganfungsi keuangan berkembang menjadi katalis strategi keberlanjutan.

    Kehadi ran ParagonCorp sebagai satu-satunya perwakilan dari industri kecantikan dan dari Indonesia menegaskan pengakuan terhadap praktik keuangan dan tata kelola yang kuat, serta komitmen terhadap keberlanjutan. Partisi pasi ini juga sejalan dengan semangat ParaGoNation-visi Paragon untuk terus berkontribusi membangun bangsa, dengan nilai kebermanfaatan yang nyata dan kolaboratif.

    “Di Paragon, kami percaya bahwa peran keuangan tidak hanya soal angka, tapi juga membawa makna dan dampak bagi masyarakat dan masa depan Indonesia,” tambah Ilauddin.

    Partisi pasi ini menegaskan komitmen ParagonCorp untuk terus melampaui batasan bisnis, berkontribusi aktif dalam membentuk sistem keuangan dan bisnis yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

    (dpu/dpu)

  • Alarm Perdagangan RI Menyala Akibat Tarif Trump, Ekspor Berpotensi Makin Tertekan

    Alarm Perdagangan RI Menyala Akibat Tarif Trump, Ekspor Berpotensi Makin Tertekan

    Bisnis.com, JAKARTA — Ekonom mewanti-wanti surplus perdagangan Indonesia akan merosot imbas laju ekspor yang turut menurun. Adapun, penurunan ekspor ini dipengaruhi dari negosiasi tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang hingga saat ini masih berlangsung.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia pada Januari—April 2025 mencapai US$87,36 miliar atau naik 6,65% dibanding periode yang sama 2024.

    Namun, nilai ekspor Indonesia hanya mampu mencapai US$20,74 miliar pada April 2025, atau turun 10,77% dibandingkan bulan sebelumnya yang mengantongi US$23,24 miliar.

    Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Mohammad Faisal memperkirakan surplus perdagangan Indonesia akan menyusut lantaran ekspor yang turun.

    “Jadi memang faktor hasil negosiasi akan sangat berpengaruh juga nanti ke depan, tapi arah besarnya adalah surplus perdagangannya akan menyusut karena penurunan ekspor,” kata Faisal kepada Bisnis, Senin (9/6/2025).

    Terlebih, Faisal mengungkap bahwa ekspor Indonesia sudah diprediksi tertekan sebelum tarif Trump berlaku pada 8 Juli 2025, lantaran ada faktor ketidakpastian tarif dari AS sebelum masa negosiasi 90 hari berakhir.

    “Nah itu [negosiasi 90 hari] sudah mempengaruhi ekspor kita, sebetulnya sudah menekan ekspor kita, apalagi kalau kemudian nanti kesepakatannya pada 8 Juli tarif kita tetap lebih tinggi,” ungkapnya.

    Bahkan menurutnya, hasil negosiasi pada 8 Juli mendatang tetap akan mempengaruhi penurunan ekspor Indonesia karena adanya kecenderungan tarif resiprokal yang lebih tinggi dibandingkan dengan tarif dasar.

    Lebih lanjut, Faisal menjelaskan bahwa laju ekspor Indonesia akan mengalami perlambatan ketika ada tekanan imbas adanya hambatan perdagangan yang dipicu oleh tarif Trump. Hal itu lantaran AS merupakan pasar untuk impor terbesar di seluruh dunia.

    Dia menerangkan, ketika pasar impor AS terhambat maka akan berpengaruh ke banyak negara, termasuk Indonesia, meski proporsi ekspor Indonesia ke AS hanya 10% atau lebih rendah dibandingkan dengan negara lain.

    “Tetapi tetap saja ada pengaruhnya [ke ekspor Indonesia], walaupun tidak sebesar negara-negara tetangga seperti Vietnam, Malaysia, Thailand,” terangnya.

    Selain tarif Trump, Faisal menyebut penurunan ekspor pada April 2025 juga dipengaruhi faktor musiman, yakni libur lebaran. Umumnya, libur lebaran akan mempengaruhi penurunan kegiatan ekspor-impor.

    Kementerian Perdagangan (Kemendag) sebelumnya menyebut negosiasi kebijakan tarif resiprokal Trump yang masih berlangsung turut membuat ekspor perdagangan Indonesia melambat secara bulanan meski surplus pada April 2025.

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan negosiasi terkait kebijakan tarif Trump menjadi salah satu penyebab menurunnya ekspor Indonesia pada Maret—April 2025.

    Budi mengatakan beberapa negara turut mengakui banyak eksportir menunggu kebijakan final tarif Trump yang hingga saat ini masih dinegosiasikan.

    “[Faktor] yang kedua, ini banyak terkait kebijakan Trump. Apalagi, kemarin waktu kami ketemu teman-teman Mendag di Kuala Lumpur waktu KTT ASEAN. Kami juga ngobrol ternyata pengaruhnya bagi masing-masing sangat besar bahkan banyak eksportir yang cenderung masih menunggu [keputusan tarif Trump],” kata Budi di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (4/6/2025).

    Budi menjelaskan bahwa keputusan tarif Trump ini juga berdampak pada ekspor ke negara lain. “Jadi tidak hanya sekadar ekspor ke Amerika, tetapi ekspor ke negara lain pun juga saling menunggu,” kata Budi..

  • Alarm Perdagangan RI Menyala Akibat Tarif Trump, Ekspor Berpotensi Makin Tertekan

    Alarm Perdagangan RI Menyala Akibat Tarif Trump, Ekspor Berpotensi Makin Tertekan

    Bisnis.com, JAKARTA — Ekonom mewanti-wanti surplus perdagangan Indonesia akan merosot imbas laju ekspor yang turut menurun. Adapun, penurunan ekspor ini dipengaruhi dari negosiasi tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang hingga saat ini masih berlangsung.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia pada Januari—April 2025 mencapai US$87,36 miliar atau naik 6,65% dibanding periode yang sama 2024.

    Namun, nilai ekspor Indonesia hanya mampu mencapai US$20,74 miliar pada April 2025, atau turun 10,77% dibandingkan bulan sebelumnya yang mengantongi US$23,24 miliar.

    Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Mohammad Faisal memperkirakan surplus perdagangan Indonesia akan menyusut lantaran ekspor yang turun.

    “Jadi memang faktor hasil negosiasi akan sangat berpengaruh juga nanti ke depan, tapi arah besarnya adalah surplus perdagangannya akan menyusut karena penurunan ekspor,” kata Faisal kepada Bisnis, Senin (9/6/2025).

    Terlebih, Faisal mengungkap bahwa ekspor Indonesia sudah diprediksi tertekan sebelum tarif Trump berlaku pada 8 Juli 2025, lantaran ada faktor ketidakpastian tarif dari AS sebelum masa negosiasi 90 hari berakhir.

    “Nah itu [negosiasi 90 hari] sudah mempengaruhi ekspor kita, sebetulnya sudah menekan ekspor kita, apalagi kalau kemudian nanti kesepakatannya pada 8 Juli tarif kita tetap lebih tinggi,” ungkapnya.

    Bahkan menurutnya, hasil negosiasi pada 8 Juli mendatang tetap akan mempengaruhi penurunan ekspor Indonesia karena adanya kecenderungan tarif resiprokal yang lebih tinggi dibandingkan dengan tarif dasar.

    Lebih lanjut, Faisal menjelaskan bahwa laju ekspor Indonesia akan mengalami perlambatan ketika ada tekanan imbas adanya hambatan perdagangan yang dipicu oleh tarif Trump. Hal itu lantaran AS merupakan pasar untuk impor terbesar di seluruh dunia.

    Dia menerangkan, ketika pasar impor AS terhambat maka akan berpengaruh ke banyak negara, termasuk Indonesia, meski proporsi ekspor Indonesia ke AS hanya 10% atau lebih rendah dibandingkan dengan negara lain.

    “Tetapi tetap saja ada pengaruhnya [ke ekspor Indonesia], walaupun tidak sebesar negara-negara tetangga seperti Vietnam, Malaysia, Thailand,” terangnya.

    Selain tarif Trump, Faisal menyebut penurunan ekspor pada April 2025 juga dipengaruhi faktor musiman, yakni libur lebaran. Umumnya, libur lebaran akan mempengaruhi penurunan kegiatan ekspor-impor.

    Kementerian Perdagangan (Kemendag) sebelumnya menyebut negosiasi kebijakan tarif resiprokal Trump yang masih berlangsung turut membuat ekspor perdagangan Indonesia melambat secara bulanan meski surplus pada April 2025.

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan negosiasi terkait kebijakan tarif Trump menjadi salah satu penyebab menurunnya ekspor Indonesia pada Maret—April 2025.

    Budi mengatakan beberapa negara turut mengakui banyak eksportir menunggu kebijakan final tarif Trump yang hingga saat ini masih dinegosiasikan.

    “[Faktor] yang kedua, ini banyak terkait kebijakan Trump. Apalagi, kemarin waktu kami ketemu teman-teman Mendag di Kuala Lumpur waktu KTT ASEAN. Kami juga ngobrol ternyata pengaruhnya bagi masing-masing sangat besar bahkan banyak eksportir yang cenderung masih menunggu [keputusan tarif Trump],” kata Budi di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (4/6/2025).

    Budi menjelaskan bahwa keputusan tarif Trump ini juga berdampak pada ekspor ke negara lain. “Jadi tidak hanya sekadar ekspor ke Amerika, tetapi ekspor ke negara lain pun juga saling menunggu,” kata Budi..

  • Legislator DKI Dukung Wacana CFN Tiap Akhir Pekan, Contohkan Malaysia

    Legislator DKI Dukung Wacana CFN Tiap Akhir Pekan, Contohkan Malaysia

    Jakarta

    Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Jhonny Simanjuntak, mendukung wacana pemerintah provinsi DIK yang akan menerapkan car free night (CFN) atau hari bebas kendaraan bermotor di Jakarta setiap akhir pekan. Dia menilai CFN dapat menggerakkan ekonomi.

    “Mungkin untuk daerah-daerah tertentu, nantinya akan ada banyak orang di situ yang berjualan, kehidupan ekonomi jadi berjalan, orang bisa berjualan di situ. Saya setuju-setuju saja, bagus lah,” kata Jhonny Simanjuntak saat dihubungi, Minggu (8/6/2025).

    Namun demikian, Jhonny meminta pemerintah untuk memperhatikan semua terkait pemilihan lokasi CFN tersebut. Sebab, kata dia, nantinya akan ada penutupan dan pengalihan lalu lintas.

    “Saya pikir, harapan kita itu perlu studi yang lebih komprehensif. Karena kan ketika penutupan di sini penutupan di sana, nanti Ini akan apa,” ujarnya.

    Jhonny juga menyinggung kondisi pelaksanaan CFN di beberapa negara, termasuk di Kuala Lumpur Malaysia. Dia mendukung CFN tiap akhir pekan selama mendorong perekonomian masyarakat.

    “Tapi kan di beberapa negara juga banyak (CFN), di Kuala Lumpur aja ada, ketika malam hari jalan ditutup, di situ orang berjualan, di situ orang semua kuliner segala macam,” kata dia.

    Rano menyebut penerangan akan diprioritaskan jika penerapan car free night ini berlaku. Car free night Sudirman-Thamrin ini direncanakan digelar tiap Sabtu malam. Rano mengatakan kebijakan itu masih harus dikaji secara matang.

    “Nah, jadi kalau car free day sudah menjadi bagian memang kehidupan Jakarta yang akan kita coba, yaitu car free night. Kita akan mulai di jam 10 malam karena ternyata orang banyak juga yang olahraga di malam hari,” kata Rano Karno usai CFD di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (8/6).

    “Tetap di sini (Jalan Sudirman). Makanya kalau kita lihat, PKL-PKL ini kan preparation dari malam. Jadi mereka pasang tenda, kemudian persiapan,” ujar Rano Karno.

    “Mungkin kita akan mulai jam 10 malam. Jam 10 malam, tempat ini tutup. Kita untuk bikin car free night. Tapi kita pasti akan lebih lighting,” tambahnya.Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno sebelumnya mengatakan wilayah Bundaran HI di sepanjang jalan MH Thamrin hingga Jalan Sudirman tengah digodok untuk diterapkan CFN. Ia mengatakan pemberlakuan car free nighttetap di Jalan Sudirman hingga sepanjang jalan MH Thamrin.

    (wnv/idh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Mendag Respons Volume Impor dari China Melesat, Imbas Tarif Trump?

    Mendag Respons Volume Impor dari China Melesat, Imbas Tarif Trump?

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menanggapi laporan Badan Pusat Statistik (BPS) terkait meningkatnya impor non-migas dari China pada April 2025.

    Pria yang akrab disapa Busan ini mengatakan bahwa neraca perdagangan Indonesia dengan China bersifat fluktuatif dan tidak menentu.

    “Memang perdagangan kita dengan China itu kan cukup besar ya. Ekspor kita terbesar juga ke China. Misalnya tahun lalu itu ekspor kita US$ 60 miliar, tetapi impor kita US$ 70 miliar,” ujar Busan di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (4/6/2025).

    Ia menyebut, pada beberapa tahun sebelumnya Indonesia sempat mencatat surplus perdagangan dengan China sebesar US$ 2 miliar. Namun, belakangan kembali mencatat defisit akibat tingginya angka impor.

    Menanggapi kemungkinan lonjakan impor sebagai dampak dari kebijakan tarif Amerika Serikat (AS) terhadap negara mitra dagang, Busan menilai hal tersebut belum terbukti secara konkret.

    “Kalau indikasi (transhipment) itu belum ada ya. Karena begini, indikasi transhipment bisa kita kontrol melalui SKA (surat keterangan asal) kita. Jadi itu belum ada indikasi seperti itu,” tegasnya.

    Sebagaimana diketahui, AS telah memberlakukan kebijakan tarif resiprokal yang tinggi kepada beberapa negara, termasuk China. Kondisi ini mendorong produsen dari Negeri Tirai Bambu mencari pasar alternatif di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

    Terkait menyusutnya surplus neraca perdagangan Indonesia pada April 2025 yang tercatat sebagai yang terendah dalam 60 bulan terakhir, Busan menjelaskan beberapa penyebabnya.

    “Jadi ekspor Januari-April dibanding tahun lalu kan naik memang ya 6,65% tetapi Maret-April mengalami penurunan,” ujarnya.

    Menurutnya, penurunan tersebut dipengaruhi oleh libur panjang Idulfitri yang menghambat aktivitas ekspor. Selain itu, ketidakpastian akibat kebijakan tarif dari AS turut membuat pelaku pasar bersikap hati-hati.

    “Setelah kita analisa, yang pertama kemarin kan awal April itu masih libur Lebaran ya. Jadi masih banyak libur sehingga ekspor juga berkurang,” sambung Busan.

    Ia menambahkan, fenomena serupa juga terjadi di negara-negara tetangga. Dalam pertemuan dengan para menteri perdagangan ASEAN di Kuala Lumpur saat KTT ASEAN, mereka menyampaikan bahwa penyusutan surplus perdagangan turut dialami oleh Malaysia, Filipina, dan Vietnam.

    “Kemarin waktu kami ketemu teman-teman mendag di Kuala Lumpur waktu KTT ASEAN. Ya kita juga ngobrol, ternyata pengaruhnya bagi masing-masing sangat besar. Bahkan banyak eksportir yang cenderung masih menunggu,” pungkasnya.