kab/kota: Kuala Lumpur

  • Anwar Ibrahim Umumkan Thailand-Kamboja Sepakat Gencatan Senjata

    Anwar Ibrahim Umumkan Thailand-Kamboja Sepakat Gencatan Senjata

    Jakarta

    Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim mengumumkan bahwa Thailand dan Kamboja akan memasuki gencatan senjata tanpa syarat mulai Senin (28/7) tengah malam nanti.

    “Baik Kamboja maupun Thailand mencapai kesepahaman bersama sebagai berikut: Pertama, gencatan senjata segera dan tanpa syarat yang berlaku mulai 24 jam waktu setempat, tengah malam tanggal 28 Juli 2025, malam ini,” ujar Anwar setelah perundingan mediasi di Malaysia, dilansir dari kantor berita AFP, Senin (28/7/2025).

    Perundingan tersebut dihadiri oleh para pemimpin Thailand dan Kamboja pada Senin (28/7) guna mencapai gencatan senjata atas pertempuran berdarah di perbatasan kedua negara yang disengketakan.

    Selain Malaysia sebagai Ketua ASEAN, seperti dilansir AFP dan Reuters, Senin (28/7/2025), Amerika Serikat (AS) juga terlibat dalam perundingan itu. Menteri Luar Negeri (Menlu) AS, Marco Rubio mengatakan bahwa para pejabat Departemen Luar Negeri AS berada di Kuala Lumpur, Malaysia untuk membantu upaya perdamaian.

    Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Perdana Menteri (PM) Thailand, Phumtham Wechayachai, mengatakan dirinya tidak meyakini Kamboja bertindak “dengan itikad baik” saat dirinya hendak terbang ke Malaysia untuk menghadiri perundingan tersebut.

    “Kami tidak meyakini Kamboja bertindak dengan itikad baik, berdasarkan tindakan mereka dalam menangani masalah ini,” ujar Phumtham saat berbicara kepada wartawan di bandara Bangkok pada Senin (28/7) saat bentrokan perbatasan memasuki hari kelima.

    “Mereka perlu menunjukkan niat yang tulus, dan kami akan menilai hal itu selama pertemuan,” imbuhnya.

    Pemerintah Thailand sebelumnya mengatakan pada prinsipnya mereka mendukung seruan gencatan senjata, namun ingin bernegosiasi secara bilateral. Sementara Kamboja menyerukan keterlibatan internasional.

    Bentrokan berdarah antara kedua negara pecah pada Kamis (24/7) lalu, dengan pertempuran lintas perbatasan memakan korban jiwa di kedua pihak. Total lebih dari 30 orang, termasuk lebih dari 20 warga sipil, tewas akibat serangan lintas perbatasan di Thailand dan Kamboja.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Boyamin Endus Pernikahan Riza Chalid dengan Kerabat Sultan di Malaysia

    Boyamin Endus Pernikahan Riza Chalid dengan Kerabat Sultan di Malaysia

    Bisnis.com, JAKARTA — Koordinator Masyarakat Anti-korupsi (MAKI) Boyamin Saiman menyampaikan tersangka Riza Chalid diduga telah melakukan pernikahan di Malaysia.

    Boyamin mengatakan pernikahan itu dilakukan dengan pihak kerabat sultan dari Malaysia. Dengan demikian, Boyamin menduga kuat bahwa pengusaha minyak itu sudah lama tinggal di Johor, Malaysia.

    “Bahwa Riza Chalid diduga telah lama tinggal di Johor Malaysia dan terdapat dugaan telah melakukan pernikahan dengan kerabat kesultanan di sebuah negara bagian Malaysia,” ujar Boyamin saat dihubungi, Senin (28/7/2025).

    Dia menambahkan, dugaan pernikahan itu diperkuat dengan jejak digital yang ditemukan dirinya dalam media sosial keluarga Kerajaan Kedah atau Kedah Royal Family. 

    Dalam foto itu, nampak PM Malaysia Anwar Ibrahim dan Riza Chalid tengah berfoto dengan salah satu Sultan Kedah Daruh Aman.

    “Jejak digital terdapat foto terlampir yang dipublikasikan Kesultanan Kedah berisi Anwar Ibrahim bersama Riza Chalid menghadap Sultan Kedah, Malaysia pada Oktober 2022,” imbuh Boyamin 

    Adapun, Boyamin juga menyatakan telah berangkat ke Kuala Lumpur, Malaysia untuk menelusuri Riza Chalid. Hanya saja, Boyamin yang mengaku detektif partikelir ini masih belum bertemu langsung dengan Riza Chalid.

    “Meskipun belum berkesempatan bertemu langsung dengan Riza Chalid. Namun, informasi keberadaannya di Malaysia telah mendapat penguatan faktanya termasuk Riza Chalid sering tinggal di kawasan negara bagian Johor dan kota Johor Bahru,” pungkasnya.

  • Anwar Ibrahim Umumkan Thailand-Kamboja Sepakat Gencatan Senjata

    Jawaban PM Anwar Ibrahim Saat Didemo ‘Turun Anwar’

    Jakarta

    Ribuan warga Malaysia menggelar demonstrasi di Kuala Lumpur pada Sabtu (26/7) dalam aksi memprotes biaya hidup yang melonjak dan mendesak Anwar Ibrahim mundur. PM Malaysia Anwar Ibrahim buka suara terkait demonstrasi tersebut.

    Dirangkum detikcom, Senin (28/7/2025), dalam aksinya, para demonstran juga menuntut Perdana Menteri (PM) Anwar Ibrahim, yang dianggap gagal memenuhi janji reformasi, untuk mundur dari jabatannya.

    Unjuk rasa yang diselenggarakan oleh partai-partai oposisi ini menandai aksi protes besar pertama di negara tersebut sejak Anwar naik ke tampuk kekuasaan setelah pemilu tahun 2022 lalu.

    Para demonstran, seperti dilansir AFP, Sabtu (26/7/2025), berkumpul di berbagai titik di sekitar pusat kota Kuala Lumpur sebelum berkumpul dalam jumlah besar di area Lapangan Merdeka pada Sabtu (26/7) waktu setempat.

    Penyebab Anwar Ibrahim Didesak Mundur

    Sejumlah demonstran tampak membawa poster bertuliskan “Turun Anwar” saat para personel kepolisian secara ketat mengawasi jalannya aksi protes

    “Dia (Anwar) telah memerintah negara ini selama tiga tahun dan belum memenuhi janji-janji yang dibuatnya,” kata salah satu demonstran, Fauzi Mahmud (35), yang datang dari Selangor.

    “Dia telah mengunjungi banyak negara untuk mendatangkan investasi, tetapi kami belum melihat apa pun,” ucapnya kepada AFP, merujuk pada kunjungan Anwar baru-baru ini ke luar negeri, seperti Rusia dan Eropa.

    “Biaya hidup masih tinggi,” ujar Fauzi yang seorang insinyur ini.

    Anwar ditunjuk sebagai PM Malaysia dengan tiket reformis dan berjanji untuk memberantas korupsi, nepotisme, dan kronisme dalam sistem politik yang terpecah belah di negara tersebut.

    Beberapa hari menjelang unjuk rasa, Anwar mengumumkan serangkaian langkah populis untuk mengatasi berbagai masalah dan keluhan rakyat. Salah satunya dengan memberikan bantuan uang tunai sebesar 100 Ringgit, setara Rp 387 ribu, kepada seluruh warga Malaysia yang berusia 18 tahun ke atas.

    Bantuan tunai itu akan dibayarkan satu kali, mulai 31 Agustus mendatang.

    Anwar juga mengumumkan bahwa sekitar 18 juta pengendara Malaysia akan memenuhi syarat untuk membeli bahan bakar yang disubsidi besar-besaran dengan harga 1,99 Ringgit (Rp 7.712) per liter, dibandingkan harga saat ini sebesar 2,05 Ringgit (Rp 7.944) per liter.

    Mahathir Ikut Turun ke Jalan

    Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, turut turun ke jalan saat ribuan massa menggelar demo pada Sabtu dan mendesak Anwar Ibrahim mundur.

    Dilansir AFP, (27/7/2025), mantan mentor Anwar, itu juga mengkritik Anwar dihadapan massa. Ia mendesak agar Anwar Ibrahim mundur.

    “Sudah tiga tahun, apa yang didapat rakyat? Saya pikir dia (Anwar) senang melihat kita menderita,” kata Mahathir.

    “Cukup, tolong, mundurlah,” kata Mahathir, yang bulan lalu merayakan ulang tahunnya yang ke-100 dan merupakan salah satu politisi tertua di dunia.

    Respons Anwar Ibrahim

    Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim merespons demonstrasi yang menuntutnya mundur. Anwar mengatakan dirinya tidak diundang.

    “Yah, saya tidak diundang,” kata Anwar kepada wartawan ketika ditanya tentang demonstrasi tersebut, seperti dilaporkan The Star dikutip dari Malaymail, Minggu (27/7/2025).

    Sementara itu, dalam sebuah unggahan di Facebook, Anwar menyampaikan rasa terima kasih kepada petugas keamanan dan tanggap darurat, serta menyerukan agar keterlibatan demokratis terus berlanjut, melampaui protes.

    “Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh anggota pasukan keamanan mulai dari kepolisian, pemadam kebakaran, tim medis, dan relawan yang telah bertugas dengan profesionalisme, disiplin, dan dedikasi,” ujar Anwar, seraya memuji mereka atas upaya mereka dalam memastikan keselamatan publik dan kelancaran acara.

    Lebih lanjut, Anwar juga mendoakan massa yang berkumpul agar dapat pulang dengan selamat. Anwar juga mendesak agar mereka terus berpartisipasi dalam wacana nasional.

    “Kritik dan perbedaan pandangan tidak boleh dipandang sebagai permusuhan,” tulisnya.

    “Faktanya, mereka harus terus berkembang dan tumbuh sebagai urat nadi negara-bangsa yang dewasa, progresif, dan berdaulat,” ungkapnya.

    Anwar, yang telah lama mencitrakan dirinya sebagai pemimpin reformis, mengatakan ia tetap “teguh dan konsisten” dalam menegakkan prinsip-prinsip demokrasi, khususnya hak atas kebebasan berbicara dan mengkritik.

    Anwar juga menunjuk sesi Tanya Jawab Perdana Menteri (PMQT) di Parlemen sebagai bukti keterbukaan pemerintahannya terhadap pengawasan.

    “Anggota Parlemen bebas mengajukan pertanyaan apa pun secara langsung, dan mengajukan keberatan kepada saya sebagai perdana menteri secara langsung,” ujarnya.

    “Saya mendesak Anda untuk terus mendesak anggota parlemen agar hadir dan berpartisipasi aktif, terutama dalam PMQT,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, Anwar juga mengajak rakyat Malaysia untuk bergerak lebih dari sekadar protes, mendorong mereka untuk “terlibat dalam dialog dan wacana, menemukan titik temu, serta memetakan dan membangun bangsa ini bersama-sama,”.

    “Tidak hanya di jalanan, tetapi dengan bangkit untuk menjelajahi, menguasai, dan merebut batas-batas baru sehingga negara ini dapat didorong maju dengan kekuatan dan semangat,” tambahnya.

    Mengakhiri postingannya dengan nada berwawasan ke depan, Anwar mengajak masyarakat untuk kembali ke Kuala Lumpur dalam waktu dekat, menyoroti upaya restorasi yang akan datang di situs-situs bersejarah seperti Gedung Sultan Abdul Samad.

    “Landmark-landmark ini sedang menjalani konservasi skala besar agar kita dapat meningkatkan pariwisata dan mendukung perekonomian di ibu kota, yang kaya akan nilai sejarah, harapan, dan semangat kebangsaan, terutama bertepatan dengan Tahun Kunjungan Malaysia 2026 yang akan datang,” ujarnya.

    Halaman 2 dari 4

    (yld/fas)

  • MAKI Ungkap Info Riza Chalid Kini Tinggal di Johor, Diduga Nikahi Kerabat Sultan

    MAKI Ungkap Info Riza Chalid Kini Tinggal di Johor, Diduga Nikahi Kerabat Sultan

    GELORA.CO – Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) memastikan tersangka kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah Muhammad Riza Chalid saat ini berada di Malaysia dan diduga sudah menikahi kerabat sultan dari salah satu negara bagian Negeri Jiran. Koordinator Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman di Kuala Lumpur, Sabtu (26/7/2025), menyampaikan pernikahan itu ditengarai telah dilakukan sejak empat tahun lalu.

    “Dalam konteks ini saya sudah memastikan Riza Chalid ada di Malaysia, dan diduga sudah menikah dengan orang yang punya kekerabatan dengan raja atau sultan di Malaysia, empat tahun lalu,” kata Boyamin.

    Menurut informasi yang diperoleh Boyamin, Riza Chalid menikah dengan kerabat sultan dari negara bagian berinisial J atau negara bagian berinisial K. “Sultan itu kalau tidak dari negara bagian J, dari negara bagian K,” ungkapnya.

    Dia mengatakan Riza Chalid saat ini lebih banyak tinggal di Johor, Malaysia. Berdasarkan temuannya ini, Boyamin menyatakan akan merekomendasikan Kejaksaan Agung untuk segera mengajukan permohonan resmi red notice. Menurutnya melalui red notice, kepolisian Malaysia akan tunduk dengan aturan Interpol sehingga memudahkan penangkapan Riza Chalid.

    “Walau upaya ekstradisi tetap bisa dilakukan, tetapi tetap harus mengupayakan red notice,” kata Boyamin.

    Di sisi lain, apabila red notice tidak dapat dilakukan, Boyamin mendorong agar dilakukan sidang in absentia tanpa kehadiran Riza Chalid, agar harta atau aset Riza Chalid di dalam negeri maupun di luar negeri bisa disita dan atau dibekukan, karena dapat dikenakan pasal pencucian uang.

    Adapun Kejaksaan Agung menyatakan Muhammad Riza Chalid mangkir dari panggilan pertama, Kamis (24/7/2025), sebagai tersangka dalam kasus yang menjeratnya. Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Anang Supriatna mengatakan penyidik pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) sedang mengagendakan pemanggilan kedua terhadap Riza Chalid sebagai tersangka.

    Terkait keberadaan Riza Chalid di Malaysia, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemen Imipas) telah menggandeng Kejagung serta pihak imigrasi dan polisi Malaysia untuk memantau Riza Chalid. Menteri Imipas Agus Andrianto mengatakan Riza sudah meninggalkan Indonesia sejak Februari 2025 untuk datang ke Malaysia.

  • Saat Mahathir Ikut Turun ke Jalan Tuntut Anwar Ibrahim Mundur

    Saat Mahathir Ikut Turun ke Jalan Tuntut Anwar Ibrahim Mundur

    Jakarta

    Puluhan ribu warga Malaysia turun ke jalan ibu kota Kuala Lumpur untuk memprotes kenaikan biaya hidup dan anggapan kurangnya reformasi oleh pemerintahan Perdana Menteri Anwar Ibrahim. Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mendesak Anwar Ibrahim mundur.

    Dilansir AFP, (27/7/2025), mantan mentor Anwar, itu juga mengkritik Anwar dihadapan massa. Ia mendesak agar Anwar Ibrahim mundur.

    “Sudah tiga tahun, apa yang didapat rakyat? Saya pikir dia (Anwar) senang melihat kita menderita,” kata Mahathir.

    “Cukup, tolong, mundurlah,” kata Mahathir, yang bulan lalu merayakan ulang tahunnya yang ke-100 dan merupakan salah satu politisi tertua di dunia.

    Polisi dan pejabat kota memperkirakan antara 18.000 dan 50.000 pengunjuk rasa ikut serta dalam demonstrasi tersebut.

    Sebelumnya, puluhan ribu warga Malaysia turun ke jalanan ibu kota Kuala Lumpur kemarin menuntut Perdana Menteri Anwar Ibrahim mundur. Massa mengkritik kinerja Anwar Ibrahim.

    Para pengunjuk rasa berkumpul di berbagai titik di sekitar pusat kota sebelum berkumpul di Lapangan Merdeka di tengah hujan gerimis. Massa membawa spanduk bertuliskan “turun Anwar” “turun Anwar” dalam bahasa Melayu sementara polisi terus mengawasi.

    “Dia (Anwar) telah memerintah negara ini selama tiga tahun dan belum memenuhi janji-janji yang dibuatnya,” kata pengunjuk rasa Fauzi Mahmud, 35 tahun, dari Selangor di luar ibu kota.

    Selain itu, massa demonstran juga mengkritik kinerja Anwar Ibrahim yang belum mendapatkan investasi setelah kunjungan ke beberapa negara. Massa demo menilai biaya hidup di Malaysia masih tinggi.

    “Telah mengunjungi banyak negara untuk mendatangkan investasi, tetapi kami belum melihat hasilnya,” ujar Fauzi kepada AFP, merujuk pada kunjungan perdana menteri baru-baru ini, termasuk ke Rusia dan Eropa.

    “Biaya hidup masih tinggi,” kata insinyur tersebut.

    (yld/gbr)

  • Ini Sebab Ribuan Warga Malaysia Turun ke Jalan Tuntut Anwar Ibrahim Mundur

    Ini Sebab Ribuan Warga Malaysia Turun ke Jalan Tuntut Anwar Ibrahim Mundur

    Jakarta

    Puluhan ribu warga Malaysia turun ke jalanan ibu kota Kuala Lumpur kemarin menuntut Perdana Menteri Anwar Ibrahim mundur. Massa mengkritik kinerja Anwar Ibrahim.

    Dilansir AFP, Minggu (27/7/2025), demo oleh partai-partai oposisi menandai protes besar pertama di Malaysia sejak Anwar naik ke tampuk kekuasaan setelah pemilihan umum tahun 2022.

    Para pengunjuk rasa berkumpul di berbagai titik di sekitar pusat kota sebelum berkumpul di Lapangan Merdeka di tengah hujan gerimis. Massa membawa spanduk bertuliskan “turun Anwar” “turun Anwar” dalam bahasa Melayu sementara polisi terus mengawasi.

    “Dia (Anwar) telah memerintah negara ini selama tiga tahun dan belum memenuhi janji-janji yang dibuatnya,” kata pengunjuk rasa Fauzi Mahmud, 35 tahun, dari Selangor di luar ibu kota.

    Selain itu, massa demonstran juga mengkritik kinerja Anwar Ibrahim yang belum mendapatkan investasi setelah kunjungan ke beberapa negara. Massa demo menilai biaya hidup di Malaysia masih tinggi.

    “Biaya hidup masih tinggi,” kata insinyur tersebut.

    “Cukup, tolong, mundurlah,” kata Mahathir, yang bulan lalu merayakan ulang tahunnya yang ke-100 dan merupakan salah satu politisi tertua di dunia.

    Polisi dan pejabat kota memperkirakan antara 18.000 dan 50.000 pengunjuk rasa ikut serta dalam demonstrasi tersebut.

    (yld/idn)

  • Anwar Ibrahim Bersikap Bijak saat Didemo Rakyatnya, Bandingkan Sikap Prabowo Soal ‘Indonesia Gelap’

    Anwar Ibrahim Bersikap Bijak saat Didemo Rakyatnya, Bandingkan Sikap Prabowo Soal ‘Indonesia Gelap’

    Lantas, saya undang semua untuk terus berdialog dan berwacana, mencari titik temu, melakar serta membina negara ini bersama, tidak sekadar di jalanan, tetapi bangkit telaah, menggapai dan menguasai lapangan-lapangan baharu agar negara ini dilonjak ke depan secara mantap dan bertenaga.

    Dan andai kalian berkesempatan lagi di masa hadapan, jangan lupa untuk kembali ke Kuala Lumpur. Mercu-mercu tanda bersejarah di sekitar ibu kota, termasuk Bangunan Sultan Abdul Samad di Dataran Merdeka, kini sedang dalam rencana pemuliharaan secara besar-besaran agar kita dapat tingkatkan pelancongan dan mendukung ekonomi di sekitar ibu kota yang sarat nilai sejarah, harapan dan semangat nasional, terutamanya bersempena Tahun Melawat Malaysia 2026 kelak dan pelbagai aktiviti menarik menanti, Insya-Allah.

    Tulisan Anwar Ibrahim tersebut mendapat tanggapan positif dari rakyat Malaysia yang mengikuti akun pribadinya. Bukan hanya warga Malaysia, di Indonesia, sejumlah warganet +62 bahkan turut memuji sikap Perdana Menteri Malaysia itu.

    “Tidak pernah saya temukan ada Pemimpin seperti Anwar Ibrahim walau didemo besar2an, didesak mundur. Tapi tetap santai, santun dan menampakkan sisi intelektual dan kedewasaannya… Sukses DSAI…!,” tulis seorang dosen di Sulsel sembari membagikan tulisan Anwar Ibrahim

    Ada pula netizen Indonesia yang membandingkan dengan sikap Prabowo terkait demo Indonesia gelap.

    “Seorang pemimpin tersenyum dan berkata: “Terima kasih, selamat pulang, semoga dilindungi.” Salute!🫡 Di negeri lain, suara yang sama bisa disebut gaduh, bahkan dianggap mengganggu kemajuan. Demokrasi bukan soal siapa yang kuat, tapi siapa yang tetap tenang saat didebat,” tulis warganet di X.

  • Demo Besar di Malaysia, Ribuan Orang Turun ke Jalan Protes Kepemimpinan Anwar Ibrahim – Page 3

    Demo Besar di Malaysia, Ribuan Orang Turun ke Jalan Protes Kepemimpinan Anwar Ibrahim – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Ribuan warga Malaysia dari berbagai elemen masyarakat memadati Dataran Merdeka, Kuala Lumpur, pada Sabtu 26 Juli 2025, untuk menggelar aksi unjuk rasa.

    Para peserta aksi tampak mengenakan pakaian serba hitam sebagai bentuk simbolik protes terhadap berbagai persoalan yang menyasar kepemimpinan Perdana Menteri Anwar Ibrahim.

    Aksi ini dimulai sejak Sabtu pagi, dengan massa berkumpul di empat titik utama: Dataran Sogo, Masjid Jamek, Masjid Negara, dan Pasar Seni, sebelum akhirnya bergerak menuju pusat demonstrasi di Dataran Merdeka.

    Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad juga turut hadir dalam unjuk rasa itu. Mahathir menyampaikan aspirasi serta menyinggung pernyataan Anwar di parlemen belum lama ini, yang menyebut dirinya bersalah.

    Sekretaris politik Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Shamsul Iskandar, mengatakan aksi protes “Turun Anwar” yang bergulir 26 Juli 2025 hanya merupakan kepentingan politis segelintir pihak.

    Dia menegaskan hal itu hanya upaya politik kelompok kecil yang berusaha mempertahankan keberadaannya, seraya mengatakan protes itu bukan wujud nyata ketidakpuasan rakyat kepada kepemimpinan Anwar Ibrahim.

    “(Protes) Ini bukan tentang rakyat, ini tentang sekelompok kecil yang mencoba membalikkan apa yang gagal mereka capai melalui kotak suara,” kata Shamsul Iskandar, seperti dikutip dari Antara, Minggu (27/7/2025).

  • Respons Mengejutkan PM Anwar Ibrahim usai Didesak Mundur oleh Ribuan Demonstran

    Respons Mengejutkan PM Anwar Ibrahim usai Didesak Mundur oleh Ribuan Demonstran

    GELORA.CO  – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim memberikan respons mengejutkan usai gelombang unjuk rasa besar-besaran yang menuntut dirinya mundur, Sabtu (26/7/2025). Dia tetap santai dan berterima kasih kepada seluruh aparat keamanan, petugas medis serta relawan yang bertugas menjaga ketertiban selama demonstrasi di Kuala Lumpur.

    Anwar dalam pernyataan yang diunggah di laman Facebook resminya, mengapresiasi profesionalisme dan dedikasi para petugas yang memastikan demonstrasi berlangsung tertib dan damai.

    “Saya menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh personel pasukan keamanan; mulai dari kepolisian, pemadam kebakaran, tim medis, dan relawan yang telah bekerja dengan penuh ketangkasan, disiplin, dan dedikasi tinggi untuk menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat serta memastikan kelancaran pertemuan hari ini,” tulisnya, dilansir dari NST.

    Anwar juga tak lupa menyampaikan rasa hormat kepada seluruh peserta aksi, baik yang hadir untuk menyampaikan pendapat, menunjukkan solidaritas, maupun sekadar mengamati.

    “Kepada saudara-saudari yang hadir, baik yang menyampaikan pandangan, menyampaikan solidaritas, maupun yang datang dari jauh, saya mendoakan agar Anda dapat kembali dengan selamat ke tujuan masing-masing. Semoga perjalanan Anda dimudahkan dan dilindungi,” ucapnya.

    Meski didemo warga Malaysia agar mundur dari jabatannya, Anwar Ibrahim menegaskan tetap dan secara konsisten berpegang teguh pada prinsip demokrasi kebebasan berpendapat serta menyampaikan kritik. Kritik dan perbedaan pendapat tidak boleh dipandang sebagai permusuhan, melainkan harus terus bertumbuh dan berkembang menjadi denyut nadi bangsa yang dewasa, progresif, dan berdaulat. 

    “Yang terpenting, semua itu harus berlangsung dengan tertib, damai, dan patriotik,” tulisnya.

    Anwar Ibrahim mencontohkan dirinya telah mendorong prinsip demokrasi tersebut melalui sesi tanya jawab perdana menteri (Prime Minister’s Question Time/PMQT) di parlemen. Para anggota parlemen bebas mengajukan pertanyaan apa pun secara langsung, mengajukan keberatan kepadanya sebagai perdana menteri. 

    “Mohon terus diimbau kepada anggota DPR untuk terus hadir dan berpartisipasi aktif dalam seluruh sidang, khususnya sidang PMQT,” tulisnya.

    Anwar juga mendorong warganya agar perbedaan pandangan disalurkan lewat dialog, berdiskusi, mencari titik temu, berkarya, dan membangun Malaysia bersama-sama.

    “Bukan hanya di jalanan, melainkan bangkit untuk belajar, meraih, dan menguasai bidang-bidang baru agar negeri ini dapat maju dengan mantap dan penuh semangat.”

    Dia juga menyebut upaya pemerintah dalam meningkatkan pariwisata dan menopang perekonomian di Kuala Lumpur. Berbagai landmark bersejarah di sekitar ibu kota Malaysia tersebut, termasuk Gedung Sultan Abdul Samad di Dataran Merdeka, saat ini dalam tahap konservasi berskala besar.

    “Agar kita dapat meningkatkan pariwisata dan menopang perekonomian di sekitar ibu kota yang sarat akan nilai sejarah, harapan, dan semangat kebangsaan, terutama bertepatan dengan Tahun Kunjungan Malaysia 2026 dan berbagai kegiatan menarik menanti, Insya Allah,” tulisnya.

    Sebelumnya sekitar 18.000 orang memadati kawasan Dataran Merdeka berdemonstrasi menuntut Anwar mundur dari jabatannya. Dalam unjuk rasa tersebut, massa memprotes kenaikan harga barang, isu intervensi hukum dan menilai Anwar gagal menepati janji reformasi saat kampanye

  • Thailand-Kamboja Memanas, Malaysia Desak Gencatan Senjata

    Thailand-Kamboja Memanas, Malaysia Desak Gencatan Senjata

    Jakarta, CNBC Indonesia – Memasuki hari ketiga, pertempuran di perbatasan Thailand-Kamboja semakin memanas. Kedua belah pihak mengatakan mereka telah bertindak untuk membela diri dalam sengketa perbatasan dan meminta pihak lain untuk menghentikan pertempuran dan memulai negosiasi.

    Lebih dari 30 orang telah terbunuh dan lebih dari 130.000 orang mengungsi. Pertempuran tersebut menjadi yang terburuk antar tetangga Asia Tenggara dalam 13 tahun terakhir.

    Di Kuala Lumpur, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim yang juga sebagai ketua blok regional ASEAN, mengatakan pihaknya akan terus mendorong proposal gencatan senjata.

    Kamboja telah mendukung rencana Anwar, sementara Thailand telah mengatakan bahwa mereka setuju dengan Anwar.

    “Masih ada beberapa pertukaran tembakan,” kata Anwar, seperti dikutip Kantor Berita Bernama, dilansir Reuters, Sabtu (26/7/2025).

    Anwar sendiri telah meminta menteri luar negerinya untuk berhubungan dengan kementerian luar negeri masing-masing. “Dan jika memungkinkan, saya akan terus terlibat dengan mereka sendiri – setidaknya untuk menghentikan pertempuran,” imbuhnya.

    Terbarunya, ada bentrokan pada Sabtu pagi, di provinsi pesisir Thailand tetangga Trat dan Provinsi Pursat Kamboja, sebuah front baru lebih dari 100 km (60 mil) dari titik konflik lainnya di sepanjang perbatasan yang telah lama diperebutkan.

    Kedua negara telah berhadapan sejak pembunuhan seorang tentara Kamboja pada akhir Mei selama pertempuran singkat. Pasukan di kedua sisi perbatasan diperkuat di tengah krisis diplomatik yang membawa pemerintah koalisi Thailand yang rapuh ke ambang kehancuran.

    Thailand mengatakan tujuh tentara dan 13 warga sipil telah tewas dalam bentrokan. Sementara di Kamboja, lima tentara dan delapan warga sipil telah tewas.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]