kab/kota: Kramat

  • Pasokan Berkurang, Pj Gubernur Akan Minta ESDM Tambah Kuota Gas 3 Kg di Jakarta
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Februari 2025

    Pasokan Berkurang, Pj Gubernur Akan Minta ESDM Tambah Kuota Gas 3 Kg di Jakarta Megapolitan 7 Februari 2025

    Pasokan Berkurang, Pj Gubernur Akan Minta ESDM Tambah Kuota Gas 3 Kg di Jakarta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi akan berupaya meminta pemerintah pusat menambah kuota gas elpiji 3 kilogram (kg) di Jakarta.
    Hal ini dilakukan menyusul
    kelangkaan gas 3 kg
    di Jakarta selama beberapa waktu terakhir. 
    “Nanti kami akan coba koordinasikan lebih lanjut,” kata Teguh saat meninjau pangkalan gas di Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (7/2/2025).
    Teguh mengungkap,
    pasokan gas 3 kg
    yang dialokasikan Ditjen Migas Kementerian ESDM untuk wilayah Jakarta berkurang lima persen dibandingkan tahun lalu, yakni 433.000 metrik ton.
    “Pemerintah provinsi sudah mengajukan kebutuhan untuk LPG 3 kg pada tahun 2025 ini. Kami patokannya adalah kebutuhan pada tahun 2024 kemudian yang disetujui oleh Dirjen Migas itu tidak seperti yang kami ajukan, lebih rendah kurang lebih 5 persen,” kata Teguh.
    Persoalan lainnya, kata Teguh, masih ada pangkalan elpiji yang menjual gas 3 kg di atas harga eceran tertinggi (HET).
    Sebagaimana diketahui, menurut Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 4 Tahun 2015, HET gas 3 kg di Jakarta sebesar Rp 16.000.
    “Kami pantau di beberapa wilayah memang ada kisaran Rp16.000 sampai Rp19.000 seperti itu,” ungkap Teguh.
    Namun, Teguh tak memerinci pangkalan di wilayah mana yang masih menjual gas 3 kg di atas HET.
    Teguh pun meminta jajarannya terus memantau pangkalan gas 3 kg di Jakarta guna memastikan harga jual sesuai HET, serta pasokan aman dan tidak terjadi antrean.
    “Kami sudah meminta kepada seluruh perangkat wilayah didukung oleh perangkat daerah, OPD-OPD (organisasi perangkat daerah) karena kan sudah dipetakan ada memang yang tidak terjadi antrean sama sekali, ada yang stoknya masih memadai, ada yang stoknya masih terbatas,” ungkap Teguh.
    Jika terjadi kelangkaan atau stok kosong, Teguh meminta perangkat daerah segera melapor.
    Teguh memastikan, saat ini pembelian gas di wilayah Jakarta sudah kembali normal meski sempat terjadi antrean panjang di berbagai pangkalan penjualan gas pada Senin (3/5/2025) dan Selasa (4/5/2025).
    “Ada beberapa penyebab antrean, antara lain, sepertinya terjadi
    panic buying
    , semacam ada kekhawatiran sehingga membeli relatif lebih banyak dibanding dengan kebutuhan,” ungkap Teguh.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tinjau Pangkalan LPG 3 Kg di Kramat Jati, Pj Gubernur Jakarta: Sudah Sesuai Harga Eceran Tertinggi – Page 3

    Tinjau Pangkalan LPG 3 Kg di Kramat Jati, Pj Gubernur Jakarta: Sudah Sesuai Harga Eceran Tertinggi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi meninjau pangkalan LPG 3 kilogram (Kg) di Jalan Kerja Bhakti Nomor 16 RT 05/09, Kramat Jati, Jakarta.

    Berdasarkan pantauan Liputan6.com, Teguh tiba di pangkalan LPG 3 kg ‘Hj Nurjanah’ sekira pukul 10.09 WIB. Di pangkalan ini tidak ditemukan adanya antrian warga.

    Hanya ada sejumlah warga yang nampak tengah membeli gas di pangkalan itu. Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG 3 kg pun dijual sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 4 Tahun 2015 Tentang LPG Gas Tabung 3 Kilogram di Tingkat Pangkalan, yakni Rp16.000.

    “Kalau di Kramat Jati tadi yang barusan kita lihat HET-nya Rp16.000 dijual Rp16.000 juga,” kata Teguh saat ditemui di lokasi, Jumat (7/2/2025).

    Meski begitu, Teguh menyebut sejumlah pangkalan memang ditemukan masih menjual LPG 3 kg lebih tinggi dari HET yang telah ditetapkan. Namun, Teguh tak merinci pangkalan di wilayah mana saja yang dimaksud.

    “Tapi juga kami pantau di beberapa wilayah memang ada kisaran Rp16.000 sampai Rp19.000 seperti itu,” ucap Teguh.

    Oleh sebab itu, Teguh mengaku telah meminta jajarannya untuk melakukan pemantauan secara berkala di pangkalan-pangkalan resmi LPG. Sekaligus untuk memastikan wilayah mana saja yang warganya masih mengantri untuk mendapatkan gas.

    “Kami sudah memantau dan kami sudah meminta kepada seluruh perangkat wilayah didukung oleh perangkat daerah, OPD-OPD karena kan sudah dipetakan ada memang yang tidak terjadi antrian sama sekali, ada yang stoknya masih memadai, ada yang stoknya masih terbatas,” jelas Teguh.

     

  • RS Polri Ambil Sampel Antemortem Anak yang Ibunya Dibunuh dan Jasadnya Dikubur di Septic Tank
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Februari 2025

    RS Polri Ambil Sampel Antemortem Anak yang Ibunya Dibunuh dan Jasadnya Dikubur di Septic Tank Megapolitan 6 Februari 2025

    RS Polri Ambil Sampel Antemortem Anak yang Ibunya Dibunuh dan Jasadnya Dikubur di Septic Tank
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati memastikan sudah mengambil sampel antemortem dari anak Almaidah (51), istri yang dibunuh dan tubuhnya dikubur di
    septic tank
    oleh suaminya, Sunardi (43) di Cibarusah, Kabupaten Bekasi.
    Prima menyampaikan, sampel antemortem dari anak korban nantinya akan dicocokkan dengan sampel postmortem korban.
    “Ya memang tadi tindaklanjutnya memastikan identitas jenazah, kita mengambil sampel antemortem, yaitu anak korban,” kata Kepala Rumah Sakit (Karumkit) RS Polri Kramat Jati Brigjen Prima Heru di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (6/2/2025).
    Prima mengungkapkan, RS Polri Kramat Jati masih mengidentifikasi jasad Almaidah melalui pemeriksaan DNA.
    “Memastikan identitas jenazah tersebut yang dilakukan pemeriksaan DNA dengan mengambil sampel pada saat pemeriksaan,” ucap Prima.
    Pemeriksaan itu melibatkan dokter forensik RS Polri, dokter gigi forensik RS Polri, Tim kedokteran forensik RSCM FK UI, dan tim DNA Pusdokkes Polri.
    Prima menjelaskan, jenazah Almaidah diketahui hanya menyisakan kerangka karena diduga sudah berada di dalam
    septic tank
    selama dua tahun.
    “Jenazah adalah orang yang diperkirakan hilang pada tahun 2022. Dari penggalian, di mana yang digali adalah septic tank, didapatkan jenazah yang berupa kerangka,” ungkap Prima.
    Adapun kasus pembunuhan terhadap Almaidah oleh Sunardi baru terungkap setelah lebih dari dua tahun.
     
    Tindakan Sunardi terbongkar setelah pria tersebut menghabisi nyawa seorang pegawai bank keliling, Sri Pujayanti (22), di rumahnya di Desa Sindangmulya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, pada Selasa (4/2/2025) dini hari.
    Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Komisaris Onkoseno Grandiarso Sukahar mengungkapkan, peristiwa tragis ini bermula ketika korban menagih cicilan koperasi ke kediaman pelaku pada Senin (3/2/2025) pukul 15.00 WIB.
    “Korban menagih cicilan Koperasi Pantura yang tidak dibayarkan pelaku selama satu bulan terakhir,” ujar Onkoseno saat dikonfirmasi pada Rabu (5/2/2025).
    Pelaku kemudian ditangkap pada Selasa (4/2/2025). Saat diperiksa, pelaku mengaku telah membunuh seseorang dan membuang jasadnya ke
    septic tank
    rumah. Dari keterangan ini, kepolisian kemudian membongkar
    septic tank
    rumah pelaku.
    Di
    septic tan
    k itu, kerangka Almaidah ditemukan utuh dan masih mengenakan pakaian lengkap. Sunardi sempat berniat membuang jasad Sri Pujiyanti di
    septic tank
    yang sama, namun niat itu diurungkan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kondisi Jasad Istri Pembunuh Penagih Utang di Bekasi: Tinggal Kerangka di Septic Tank, Baju Lengkap – Halaman all

    Kondisi Jasad Istri Pembunuh Penagih Utang di Bekasi: Tinggal Kerangka di Septic Tank, Baju Lengkap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sunardi (44), pria di Bekasi, Jawa Barat yang baru-baru ini ditangkap polisi karena menjadi pembunuh gadis penagih utang ternyata pada tahun 2022 silam, juga membunuh istri sahnya, Almaidah (51).

    Mirisnya lagi, selama sekitar lebih dari 2 tahun lamanya, jasad Almaidah dibuang Sunardi di dalam septic tank rumahnya di Desa Sindangmulya, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi.

    Terbongkarnya aksi pembunuhan Sunardi terhadap istri sahnya itu berawal saat pelaku ditangkap polisi karena membunuh seorang gadis yang menagih utangnya, Sri Pujiyanti (23), Senin (3/2/2025).

    Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Mustofa mengungkapkan hasil pemeriksaan polisi terhadap Sunardi.

    Hasilnya, pelaku Sunardi mengaku bahwa dia juga telah membunuh istri sahnya dan dimasukkan ke dalam septic tank pada November 2022 silam.

    “Hasil pemeriksaan dan pengembangan yang mendalam dari teman-teman Reskrim Polres maupun Polsek diperoleh keterangan bahwa tersangka mengakui telah pada 2022 awal November melakukan pembunuhan terhadap istri sahnya,” kata Mustofa, Rabu (5/2/2025) dilansir dari TribunBekasi.com.

    Kepolisian dan jajaran Forensik lantas membongkar septic tank rumah pelaku dan benar saja ditemukan kerangka manusia keseluruhan secara utuh termasuk masih ada pakaian dan jaket korban.

    “Tadi kami bersama teman-teman forensik menemukan kerangka, secara keseluruhan kerangkanya masih ditemukan secara utuh termasuk pakaian korban dan jaket korban, pakaian dalam korban masih utuh ditemukan di lokasi,” ungkap Mustofa.

    Jasad berupa kerangka mayat korban Almaidah itu kemudian dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta.

    Sebelum kasus pembunuhan terhadap Almaidah ini terungkap, Sunardi sudah lebih dulu ditangkap karena menghabisi nyawa korban Sri, penagih utang asal Jonggol, Bogor, Jabar.

    Jasad Sri ditemukan warga dengan kondisi tertutup springbed di dalam kamar rumah Sunardi pada Selasa (4/2/2025).

    Untuk korban Sri, hasil visum menunjukkan bahwa terdapat bekas luka jeratan di leher korban. Saat ditemukan, kondisi korban telah membiru di bagian wajahnya.

    Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar mengungkapkan bahwa modus yang digunakan Sunardi dalam membunuh kedua korbannya adalah sama.

    “Hasil keterangan pelaku, keduanya dijerat lehernya menggunakan tangan dan sarana kerudung korban,” kata Seno, Kamis (6/2/2025).

    “Untuk motif menghilangkan nyawa SP (Sri) itu karena kesal karena menagih utang. Adapun istrinya itu karena cekcok soal dugaan perselingkuhan, tapi ini masih kita dalami,” terang Seno.

    Atas perbuatannya, pelaku Sunardi dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan terancam pidana paling lama 15 tahun penjara.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul Dikubur di Septic Tank, Jasad Istri Dibunuh Suami Tinggal Kerangka, Pakaian dan Jaket Masih Lengkap

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunBekasi.com/Muhammad Azzam)

  • Kamis, ini 14 lokasi Samsat Keliling di Jadetabek

    Kamis, ini 14 lokasi Samsat Keliling di Jadetabek

    Jakarta (ANTARA) – Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, menyediakan pelayanan sistem administrasi manunggal satu atap (Samsat) Keliling pada 14 lokasi di Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jadetabek), Kamis.

    Masyarakat dapat memanfaatkan layanan ini untuk pengesahan STNK setiap tahun, pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Santunan Wajib Dana Kecelakaan Lalu-lintas (SWDKLLJ).

    Layanan tersebar di beberapa wilayah agar masyarakat mudah menjangkau pelayanan tanpa mendatangi kantor pusat.

    Berikut 14 lokasinya sesuai akun resmi X TMC Polda Metro Jaya @tmcpoldametro:

    1. Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat Jakarta Pusat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB;

    2. Jakarta Utara di halaman parkir Samsat Jakarta Utara dan Itali Mall Artha Gading pukul 08.00-14.00 WIB;

    3. Jakarta Barat di Mal Citraland pukul 08.00-14.00 WIB;

    4. Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat Jakarta Selatan 09.00-15.00 dan WIB dan Gudang Sarinah Cikoko, Pancoran pukul 09.00-14.00 WIB;

    5. Jakarta Timur di halaman parkir Samsat Jakarta Timur dari jam 08.00-14.00 WIB, dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB;

    6. Kota Tangerang di Alun-alun Cibodas dan Parkiran Busway Foodmosehere 08.00-14.00 WIB;

    7. Serpong di halaman parkir Samsat Serpong pukul 08.00-14.00 WIB dan ITC BSD pukul 15.00-19.00 WIB;

    8. Ciledug bertempat di Giant Poris Ruko Baru Ceper, dan dan Rukan Fresh Market Greend Lake City Cipondoh dari jam 09.00-12.00 WIB;

    9. Ciputat di kantor Kelurahan Pondok Betung dari jam 09.00-11.00 WIB dan Pasar Gintung Ciputat Timur pukul 09.00-11.00 WIB;

    10. Kelapa Dua di Pasar Modern Intermoda Cisuak dan Halaman G Twon Square 08.00-14.00 WIB;

    11. Kota Bekasi di Pizza Hut Jatiasih pukul 08.00-12.00 WIB;

    12. Kabupaten Bekasi di kantor Pasar Sentral Cikarang dari pukul 09.00-12.00 WIB;

    13. Depok di halaman parkir Samsat Depok 08.00-14.00 WIB dan Kantor Kelurahan Sukamaju 08.00-12.00 WIB;

    14. Cinere di halaman kantor Kelurahan Pondok Petir buka pukul 08.00 sampai 12.00 WIB.

    Untuk mengakses layanan ini, warga diwajibkan membawa beberapa persyaratan, seperti KTP asli pemilik kendaraan, BPKB dan STNK, masing-masing disertai fotokopi, pemohon juga tidak memiliki tunggakan pajak kendaraan bermotor lebih dari satu tahun.

    Gerai ini hanya melayani pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB) tahunan, sedangkan untuk pembayaran pajak kendaraan lima tahunan dan ganti pelat nomor kendaraan pemohon harus datang langsung ke kantor samsat terdekat.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kondisi Jasad Istri Pembunuh Penagih Utang di Bekasi: Tinggal Kerangka di Septic Tank, Baju Lengkap – Halaman all

    2 Pembunuhan di Bekasi Terungkap: Penagih Utang Dicekik, Jasad Istri Dibuang di Septic Tank – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Viral, terungkap dua kasus pembunuhan yang dilakukan seorang pria di Bekasi, Sunardi (43).

    Tak hanya membunuh penagih utang yang bekerja sebagai pegawai bank keliling, Sri Pujayanti (22), Sunardi ternyata juga membunuh istrinya sendiri.

    Kejadian ini terungkap setelah polisi lebih dulu menyelidiki kasus pembunuhan pegawai bank keliling yang jasadnya disimpan di kamar milik Sunardi, di Desa Sindangmulya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi.

    Wanita malang itu ditemukan tewas di rumah Sunardi. 

    Pelaku mengakui telah membunuh Sri Pujayanti pada Selasa (4/2/2025) dini hari. 

    Polisi mengungkapkan bahwa peristiwa tragis ini bermula ketika korban menagih cicilan koperasi ke kediaman pelaku pada Senin (3/2/2025) pukul 15.00 WIB. 

    “Korban menagih cicilan Koperasi Pantura yang tidak dibayarkan pelaku selama satu bulan terakhir,” ujar Onkoseno.

    Sebelum dibunuh, korban tetap menunggu dan meminta pelaku untuk memenuhi kewajibannya, meskipun pelaku tidak dapat mau membayar cicilannya. 

    Kesal dengan situasi tersebut, pelaku tiba-tiba mencekik Sri Pujayanti menggunakan kerudung yang dipakai korban. 

    Setelah korban tidak bergerak, pelaku kembali mencekik menggunakan kain dan menarik tubuh korban ke dalam rumahnya.

    “Lalu pelaku membawa sepeda motor korban dan menitipkannya di penitipan sebelah RS Medirosa,” ungkap Onkoseno.

    Pelaku kemudian kembali ke rumahnya untuk memindahkan tubuh korban yang sudah tidak bernyawa ke dalam kamar dan menaruhnya di pinggir tembok. 

    Tubuh korban ditutupi dengan springbed. 

    Sekitar pukul 18.00 WIB, teman-teman korban mendatangi rumah pelaku untuk menanyakan keberadaan Sri Pujayanti. 

    Namun pelaku mengklaim tidak tahu dan mengatakan bahwa korban sudah pergi. 

    Sekitar pukul 24.00 WIB, orangtua korban bersama warga dan ketua RT setempat mendatangi rumah Sunardi.

    Saat ditanya, pelaku terlihat gugup dan melarikan diri.

    Warga yang curiga kemudian memeriksa rumah pelaku dan menemukan jasad di dalam kamar.

    “Kemudian pelaku dapat diamankan,” tambah Onkoseno. 

    Pembunuhan Istri

    Setelah kasus pembunuhan pegawai bank keliling terungkap, rupanya Sunardi juga melakukan perbuatan keji lainnya.

    Ia tega membunuh istrinya sendiri pada tahun 2022 silam dan menguburkan jasadnya di dalam septic tank.

    Kasus ini terungkap setelah pihak kepolisian menerima laporan ada warga yang kehilangan anggota keluarganya. 

    Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Komisaris Onkoseno Grandiarso Sukahar mengatakan, pelaku akhirnya mengakui juga menyimpan sebuah mayat di septic tank.

    “Karena ada laporan keluarga yang kehilangan anggota keluarganya, kemudian kami konfirmasi ke yang bersangkutan, dan dia membenarkan.”

    “Dugaannya seperti itu (mayat lain di septic tank),” ujar Onkoseno pada Rabu (5/2/2025) melansir Kompas.com.

    Meski demikian, pihak kepolisian masih perlu memverifikasi keterangan pelaku.

    “Kita perlu kroscek dengan pembongkaran septic tank,” imbuh Onkoseno. 

    Pembongkaran dilakukan pada Rabu pukul 12.00 WIB.

    Sejumlah personel kepolisian dan tim kedokteran dari RS Polri terlihat berada di sekitar septic tank yang terletak di samping rumah pelaku.

    Beberapa warga sipil juga tampak berada di area tersebut. 

    Hasil pembongkaran itu, ditemukan kerangka keseluruhan secara utuh.

    Termasuk ada pakaian, jaket korban.

    “Hasil pemeriksaan dan pengembangan yang mendalam dari temen-temen Reskrim Polres maupun Polsek diperoleh dari keterangan bahwa tersangka mengakui telah pada 2022 awal November melakukan pembunuhan terhadap istri sahnya,” kata Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Mustofa, Rabu (5/1/20245) dilansir dari TribunBekasi.com.

    Saat ini jasad berupa kerangka itu dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul Pembunuh Gadis Penagih Utang di Bekasi Juga Bunuh Istrinya, Dikubur di Septic Tank 2 Tahun Lalu

    (Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(TribunBekasi.com/Muhammad Azzam)(Kompas.com)

  • Pria Bekasi Bunuh Istri karena Motif Asmara Lalu Habisi Nyawa Wanita Penagih Utang Dipicu Rasa Kesal – Halaman all

    Pria Bekasi Bunuh Istri karena Motif Asmara Lalu Habisi Nyawa Wanita Penagih Utang Dipicu Rasa Kesal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Sunardi (43) ditangkap polisi karena diduga sebagai pembunuh Sri Pujiyanti (23), perempuan penagih utang di Sindangmulya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    Polres Metro Bekasi menangkap pelaku tidak lama setelah penemuan jenazah di rumah Sunardi.

    Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar mengatakan pembunuhan ini bermula ketika korban menagih cicilan koperasi di kediaman pelaku Senin (3/2/2025) pukul 15.00 WIB.

    “Korban menagih cicilan Koperasi Pantura yang tidak dibayarkan pelaku selama satu bulan terakhir,” kata Onkoseno, pada Rabu (5/2/2025).

    Saat menagih utang itu, pelaku tak kunjung membayarnya hingga korban terus menunggu.

    Merasa kesal karena korban terus menunggu, pelaku tiba-tiba mencekik Sri menggunakan kerudung yang dipakainya.

    Setelah tak berdaya, pelaku kembali mencekik menggunakan kain dan membawanya ke dalam rumah.

    “Pelaku sempat pergi dengan motornya dan kembali lagi memindahkan korban ke dalam kamarnya,” katanya.

    Korban dipindahkan ke kamar lalu ditutupi spring bed.

    Seketika itu, teman korban datang menanyakan keberadaannya namun pelaku menjawab korban sudah pulang.

    Kata Seno, sekira pukul 24.00 WIB keluarga bersama warga dan Ketua RT setempat mendatangi rumah pelaku.

    Kedatangannya menanyakan kembali keberadaan korban.

    Pelaku tetap mengelak tidak tahu, dan memancing mereka yang datang agar memeriksanya.

    “Saat itu pelaku terlihat gugup dan melarikan diri.

    Dari sana pelaku dapat ditangkap,” katanya.

    Identitas korban

    Korban adalah warga Jonggol, Bogor, Jawa Barat.

    Kasi Humas Polres Metro Bekasi, Akhmadi menyampaikan korban ditemukan di kamar rumah milik pelaku di Desa Sindangmulya, Kecamatan Cibarusah.

    Saat ditemukan korban sudah dalam keadaan membengkak.

    “Korban sudah dibawa ke RS Polri untuk autopsi,” katanya.

    Terkait kronologi dan pelaku pembunuhannya, Akhmadi belum bisa menyampaikan.

    Pasalnya, kasus ini tengah ditangani jajaran Polres dan Polsek Cibarusah.

    “Sudah ditangani ya, nanti disampaikan jika ada info lebih lanjut,” katanya.

    PENAGIH UTANG DIBUNUH – Garis polisi terpasang di rumah tempat kejadian perkara pembunuhan terhadap Sri Pujiyanti (23), gadis penagih utang di Desa Sindangmulya, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat Selasa (4/2/2025). Sri ditemukan tewas di rumah nasabahnya, Sunardi (43) yang kini sudah ditangkap polisi karena diduga menjadi pembunuh debt collector di Bekasi ini. (Istimewa)

    Pelaku bunuh istri karena asmara

    Pelaku ternyata membunuh istrinya dan menguburnya di septic tank rumah.

    Polisi membongkar septic tank tersebut.

    Titik area septictank tempat kubur jasad istri itu ditutupi kain di sekelilingnya.

    Kurang lebih dua jam, polisi berhasil evakuasi jasad istri pelaku.

    Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Mustofa mengungkapkan, hari ini merupakan rangkaian olah tempat kejadian perkara (TKP) yang bermula peristiwa pembunuhan Sri Pujiyanti.

    “Hasil pemeriksaan dan pengembangan yang mendalam dari temen-temen Reskrim Polres maupun Polsek diperoleh dari keterangan bahwa tersangka mengakui telah pada 2022 awal November melakukan pembunuhan terhadap istri sahnya,” katanya kepada awak media, Rabu (5/2/2024).

    Atas dasar hasil pengembangan itu, kata Mustofa, pihaknya bersama jajaran forensik memutuskan membongkar septic tank tersebut.

    Hasil pembongkaran itu, ditemukan kerangka keseluruhan secara utuh termasuk ada pakaian, jaket korban.

    “Tadi kami bersama teman-teman forensik menemukan kerangka, secara keseluruhan kerangkanya masih ditemukan secara utuh termasuk pakaian korban, dari jaket korban, pakaian dalam korban masih utuh ditemukan di TKP,” katanya.

    Saat ini jasad berupa kerangka itu dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta.

    “Untuk motif membunuh istri sahnya karena motif asmara,” katanya. (Tribun Bekasi)

     

     

  • Pembunuh Gadis Penagih Utang dan Istri Sah di Cibarusah Bekasi Seorang Kuli Bangunan – Halaman all

    Pembunuh Gadis Penagih Utang dan Istri Sah di Cibarusah Bekasi Seorang Kuli Bangunan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – S (44) pelaku pembunuhan gadis penagih utang Sri Pujiyanti (22) di Cibarusah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat diketahui berprofesi sebagai kuli bangunan.

    Hal itu disampaikan Kasat Reskrim Polres Bekasi Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar saat dikonfirmasi, Senin (5/2/2025).

    “Kuli bangunan (pekerjaan sehari-hari, red),” ucapnya.

    Onkoseno mengatakan saat ini tersangka masih diperiksa guna penyelidikan lebih lanjut.

    Saat polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah S terkait kasus pembunuhan terhadap korban Sri Pujiyanti.

    Kemudian ditemukan perkara lain yakni penemuan kerangka manusia di dalam septic tank yang diketahui ialah istri sah dari tersangka.

    “Yang jelas tersangka sudah kita amankan atas dasar dua perkara yang berbeda,” ucapnya.

    Sebelumnya, geger seorang perempuan insial SP yang diduga menjadi korban penganiayaan hingga tewas di Kampung Cikoronjo RT.001/005 Desa Sindang Mulya Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Senin (3/2/2025).

    Korban ditemukan di dalam lemari terbungkus sprei yang diduga dibunuh tersangka S.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan tiga saksi telah dimintai keterangannya perihal kasus ini.

    Menurut keterangan dari saksi bahwa korban awalnya hendak menagih utang ke pelaku.

    “Korban datang menagih utang pinjaman kemudian pelaku mencekik korban ketika korban berbalik badan kemudian ditaruh di lemari,” ucap Ade kepada wartawan, Rabu (5/2/2025).

    Saksi mencari korban karena tidak kunjung pulang.

    Diketahui korban sudah meninggal dunia kemudian pelaku sempat melarikan diri sebelum berhasil diamankan Polsek Cibarusah.

    Tim Polres Bekasi dan Polsek Cibarusah kemudian melakukan olah TKP.

    Hasilnya di rumah tersangka S di mana gadis penagih utang yang berprofesi sebagai pegawai koperasi dibunuh juga ditemukan kerangka.

    Kerangka itu diduga ialah istri dari tersangka inisial AM yang dibunuh pada 2022 silam.

    Adapun temuan kerangka tersebut telah dievakuasi ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur guna diproses lebih lanjut. 

    Dari pengakuan tersangka, pembunuhan terhadap istrinya dilakukan karena almarhumah selingkuh.

  • Kondisi Jasad Istri Pembunuh Penagih Utang di Bekasi: Tinggal Kerangka di Septic Tank, Baju Lengkap – Halaman all

    Pembunuh Gadis Penagih Utang di Bekasi Ternyata juga Habisi Istri Tahun 2022, Dikubur di Septic Tank – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sunardi (43), pembunuh gadis penagih utang di Bekasi, Jawa Barat pada Senin (3/2/2025), membuat pengakuan yang tak kalah menghebohkan.

    Rupanya, Sunardi juga membunuh istrinya sendiri pada tahun 2022 silam dan menguburkan jasadnya di dalam septic tank.

    Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Mustofa mengungkapkan setelah menangkap Sunardi atas kasus dugaan pembunuhan terhadap gadis penagih utang, kepolisian melakukan pemeriksaan terhadap pelaku.

    Hasilnya, terungkap bahwa pelaku juga membunuh istri sahnya dan mayatnya dimasukkan ke dalam septic tank.

    “Hasil pemeriksaan dan pengembangan yang mendalam dari temen-temen Reskrim Polres maupun Polsek diperoleh dari keterangan bahwa tersangka mengakui telah pada 2022 awal November melakukan pembunuhan terhadap istri sahnya,” kata Mustofa, Rabu (5/1/20245) dilansir dari TribunBekasi.com.

    Mendengar pengakuan pelaku, pihak kepolisian bersama jajaran Forensik pun membongkar septic tank di rumah pelaku di Desa Sindangmulya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi tersebut.

    Hasil pembongkaran itu, ditemukan kerangka keseluruhan secara utuh. Termasuk ada pakaian, jaket korban.

    “Tadi kami bersama teman-teman forensik menemukan kerangka, secara keseluruhan kerangkanya masih ditemukan secara utuh termasuk pakaian korban, dari jaket korban, pakaian dalam korban masih utuh ditemukan di TKP,” ungkap Mustofa.

    Saat ini jasad berupa kerangka itu dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta.

    Artinya, kata Mustofa, ada dua peristiwa yang terjadi dengan pelaku yang sama. Yakni pembunuhan terhadap penagih utang yang terjadi pada Senin lalu dan istri pelaku pada November 2022 silam.

    “Bahkan ada indikasi pelaku ini mau memasukkan kembali jasad penagih hutang ke dalam septictank,” sebut Mustofa.

    “Untuk motif membunuh istri sahnya karena motif asmara,” imbuhnya.

    Kronologi Pembunuhan Gadis Penagih Utang

    Diberitakan sebelumnya, pelaku Sunardi ditangkap polisi karena diduga membunuh gadis penagih utang bernama Sri Pujiyanti (23).

    Terungkapnya kasus pembunuhan ini bermula saat jasad Sri ditemukan tewas di kamar rumah pelaku pada Selasa (4/2/2025) dini hari.

    Saat ditemukan, badan Sri sudah dalam keadaan membengkak dan kini jasad korban telah dievakuasi ke RS Polri untuk dilakukan autopsi.

    Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar menjelaskan bahwa kejadian pembunuhan ini berawal saat korban menagih cicilan koperasi di rumah pelaku pada hari Senin sekitar pukul 15.00 WIB.

    “Korban menagih cicilan Koperasi Pantura yang tidak dibayarkan pelaku selama satu bulan terakhir,” ujar Seno.

    Meskipun pelaku tidak dapat membayar cicilan, korban tetap menunggu dan meminta pelaku agar tetap membayar.

    Kesal dengan situasi tersebut, Sunardi pun mencekik Sri menggunakan kerudung yang dipakai korban.

    Setelah korban tidak bergerak, pelaku kembali mencekik menggunakan kain dan menarik tubuh korban ke dalam rumahnya.

    “Lalu pelaku membawa sepeda motor korban dan menitipkannya di penitipan sebelah RS Medirosa,” ungkap Seno.

    Setelah itu, pelaku kembali ke rumahnya untuk memindahkan tubuh korban yang sudah tidak bernyawa ke dalam kamar.

    Pelaku menaruh mayat korban di pinggir tembok kamar dan menutupinya dengan springbed.

    Sekitar pukul 18.00 WIB, teman-teman korban mendatangi rumah pelaku untuk menanyakan keberadaan Sri.

    Pelaku Sunardi menjawab tidak tahu dan mengklaim bahwa korban sudah pergi dari rumahnya.

    Kemudian sekitar pukul 24.00 WIB, orang tua korban bersama warga dan ketua RT setempat kembali mendatangi rumah pelaku untuk menanyakan hal yang sama.

    Saat ditanya, Sunardi terlihat gugup dan melarikan diri.

    Warga yang curiga lantas memeriksa ke dalam rumah pelaku dan menemukan jasad korban yang disimpan di dalam kamar, tertutup springbed.

    “Kemudian pelaku dapat diamankan,” ujarnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul Pembunuh Gadis Penagih Utang di Bekasi Juga Bunuh Istrinya, Dikubur di Septic Tank 2 Tahun Lalu

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunBekasi.com/Muhammad Azzam) (Kompas.com/Achmad Nasrudin Yahya)

  • RS Polri sudah terima 16 kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza

    RS Polri sudah terima 16 kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) sudah menerima total 16 kantong jenazah dari upaya pencarian dan evakuasi korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, pada Rabu (15/1) lalu.

    “Sampai kemarin kita sudah terima 16 kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza,” kata Kabid Yandokpol RS Polri Kombes Hery Wijatmoko saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

    Sejak Kamis (16/1) pukul 16.00 WIB, pihaknya menerima satu kantong jenazah, lalu pukul 20.00 WIB menerima dua kantong jenazah dan Jumat (17/1) pukul 09.44 WIB dua kantong jenazah.

    Lalu Jumat (17/1) pukul 19.11 WIB kembali menerima dua kantong jenazah, Sabtu (18/1) pukul 17.08 WIB satu kantong jenazah dan pada Selasa (21/1) pukul 15.31 WIB menerima satu kantong jenazah.

    Lalu dua kantong jenazah lagi tiba Rabu (22/1) dan satu kantong jenazah tiba Kamis (23/1) pukul 18.34 WIB. Kantong ke-13 RS Polri Kramat Jati diterima pada Selasa (28/1) pukul 13.30 WIB dan kantong ke-14 diterima Rabu (29/1) pukul 15.35 WIB.

    “Kantong jenazah ke-15 kami terima Jumat (31/1) pukul 16.00 WIB. Lalu kemarin Selasa (4/2) pukul 19.00 WIB kami terima kembali satu kantong jenazah, yakni kantong ke-16,” ujar Hery.

    Arsip foto – Petugas gabungan mencari jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (22/1/2025). (ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi.)

    Dua dari 14 kantong jenazah yang diterima dari tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, sebelumnya bukan berisi potongan tubuh (body part) korban. Hal itu dipastikan usai dilakukan pemeriksaan berulang bersama dokter forensik dan dokter gigi forensik.

    RS Polri Kramat Jati sudah mengambil 34 sampel “Deoxyribo Nucleic Acid” (DNA) dari 12 kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza. Sampel itu hanya berasal dari kantong jenazah yang berisi potongan tubuh (body part) korban kebakaran.

    “Dari ‘body part’ yang diterima dari kamar jenazah Instalasi Forensik Rumah Sakit Bhayangkara telah diterima sejumlah 34 sampel DNA,” kata Kabid Lab DNA Idrus saat konferensi pers kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, di Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri), Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (31/1).

    Selain itu, sampel ante mortem dari pihak keluarga yang melaporkan kehilangan akibat kebakaran Glodok Plaza sebanyak 21 sampel.

    Kabid Yandokpol RS Polri Kombes Hery Wijatmoko di Pos DVI Ante Mortem Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (22/1/2025). (ANTARA/Siti Nurhaliza)

    RS Polri telah berhasil mengidentifikasi enam dari 14 korban yang dilaporkan hilang akibat kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, yang terjadi pada Rabu (15/1) lalu.

    Enam jenazah yang sudah teridentifikasi, yakni:

    1. Zukhi F Rahdja, laki-laki 42 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA,

    2. Aulia Belinda, perempuan 28 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA dan medis,

    3. Osima yukari, perempuan 29 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA

    4. Desty Eka Putri S, perempuan 24 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA,

    5. Keren Shallom Jeremiah, perempuan 21 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA,

    6. Ade Aryanti, perempuan 30 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025