Ibu-Anak yang Ditemukan Tewas dalam Toren Terluka di Kepala
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Polisi menemukan bekas luka di kepala TSL (59) dan ES (35), ibu dan anak yang ditemukan tewas di dalam tempat penampungan air rumah mereka.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan Sipayung mengatakan, luka di kedua kepala korban diduga akibat benturan benda tumpul.
“Yang pasti dari visum RS Polri Kramat Jati, lihat secara fisik, itu ada di bagian kepala, dua-duanya. Benda tumpul lah,” kata Arfan saat dihubungi, Minggu (9/3/2025).
Hal itu yang membuat polisi menaruh curiga kasus ini merupakan pembunuhan.
Akan tetapi, polisi masih menunggu hasil visum dari RS Polri untuk tindakan selanjutnya.
“Itu yang kita curigai, wah ini kok ada luka di kepala gitu loh. Tapi kan kita belum bisa ambil final juga ya, karena visumnya kan dari dokter,” tambah dia.
Diberitakan sebelumnya, jenazah ibu dan anak ditemukan di dalam penampungan air sebuah rumah di Tambora, Jakarta Barat, Kamis (6/3/2025).
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Sipayung belum bisa menjelaskan kronologi penemuan mayat tersebut.
Namun, keduanya diduga merupakan korban pembunuhan. Sebab, ditemukan luka pada tubuh korban.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Kramat
-
/data/photo/2023/12/04/656dd4c479430.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ibu-Anak yang Ditemukan Tewas dalam Toren Terluka di Kepala Megapolitan 9 Maret 2025
-

Polisi sebut ada luka pada kedua kepala mayat dalam toren di Jakbar
Jakarta (ANTARA) – Polisi menyebut ada luka pada bagian kepala dari mayat ibu berinisial TSL dan anak perempuannya berinisial ES yang ditemukan dalam bak penampungan air (toren) di rumahnya di Jalan Angke Barat RT 05/ RW 02 Angke, Tambora, Jakarta Barat pada Jumat (7/3).
“Yang pasti dari visum RS Polri Kramat Jati, melihat secara fisik itu, ada luka di bagian kepala kedua mayat tersebut,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu.
Namun, saat dikonfirmasi terkait luka seperti apa, Arfan belum bisa menjabarkan secara detail.
“Dari benda tumpul, tapi kita belum bisa ambil final juga karena visumnya dari dokter,” ucapnya.
Dia juga menyebutkan pihaknya masih melakukan pendalaman terkait penetapan tersangka dalam kasus ini.
Mayat ibu berinisial TSL dan anak perempuannya berinisial ES ditemukan dalam bak penampungan air (toren) di rumahnya di Jalan Angke Barat RT 05/ RW 02 Angke, Tambora, Jakarta Barat pada Jumat (7/3) dini hari sekira pukul 01.30 WIB
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung di Jakarta, Sabtu (8/3), membenarkan penemuan mayat tersebut dan menduga kedua mayat itu korban pembunuhan.
“Ya benar, dua wanita ditemukan sudah meninggal di dalam toren dalam rumah. (Diduga) korban pembunuhan,” ucap Arfan.
Hingga kini, kepolisian masih mendalami kasus penemuan mayat ibu dan anak itu untuk mengidentifikasi pelaku.
“Kami sudah lakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) dan mengumpulkan bukti-bukti yang dapat mengungkap kasus ini,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga telah memeriksa sejumlah saksi untuk menemukan titik terang kasus tersebut.
Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025 -

Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Toren Air Jakarta Barat – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Jasad seorang ibu dan anak perempuannya ditemukan dalam kondisi tewas membusuk di dalam toren air di Tambora, Jakarta Barat, Kamis (6/3/2025) malam.
Kedua jasad tersebut berinisial Tjong Sioe Lan alias TSL (59) dan anak perempuannya Eka Serlawati alias ES (35).
Pernyataan Polisi
Kepolisian setempat mengungkapkan bahwa hasil otopsi yang dilakukan oleh RS Polri Kramat Jati menunjukkan adanya tanda kekerasan di tubuh kedua korban.
“Sudah diautopsi oleh tim kami, ada kekerasan di tubuh korban,” ujar Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, Kombes Hery Wijatmoko, pada Minggu, (8/3/2025), seperti dikutip dari TribunJakarta.com.
Namun, pihaknya belum merinci lebih lanjut mengenai jenis kekerasan yang dialami oleh kedua korban.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan mengetakan saat ini timnya dan Polsek Tambora tengah melakukan penyelidikan mendalam terkait kasus ini.
“Tim Reskrim Polres Metro Jakarta Barat bersama Polsek Tambora masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku dan motif kejadian,” jelas Arfan, baru-baru ini.
Tentang Korban dan Keluarganya
TSL dan ES tinggal di sebuah rumah berlantai tiga di Jalan Angke Barat, RT 52, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora.
Keduanya menempati lantai pertama rumahnya.
Sementara lantai dua dan tiga disewakan kepada para perantau dari berbagai daerah.
Menurut tetangga korban, Surya, akses menuju lantai dua dan tiga tidak terhubung langsung dengan rumah TSL.
“Kalau yang ngontrakan masuknya dari pintu luar. Enggak nyatu sama rumah korban. Tangganya disamping,” ungkap Surya dilansir WartaKotalive.com.
Surya mengaku terakhir kali bertemu dengan TSL sebelum bulan puasa Ramadhan 2025.
“Dia orang lama di sini, sebelum saya tinggal di sini, dia sudah ada di sini,” ujarnya.
Surya juga menyebutkan bahwa sempat ada cekcok antara TSL dan anak laki-lakinya, Ronny.
TSL dan Ronny cek-cok terkait rencana pernikahan Ronny yang tidak mendapatkan izin dari TSL.
Keduanya, lanjut Surya, memang tidak tinggal serumah karena Ronny memilih ngekos sendiri.
Terkait siapa pelaku pembunuhannya, polisi sampai saat ini tengah melakukan penyelidikan mendalam.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(TribunJakarta.com/Bima Putra)(WartaKotalive.com/Miftahul Munir)
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
-

Fakta Penemuan Jasad 2 Wanita Dalam Toren di Jakarta Barat, Diduga Alami Kekerasan – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Polisi mengkonfirmasi bahwa ibu dan anak yang ditemukan tewas di dalam toren air di Tambora, Jakarta Barat, merupakan korban pembunuhan.
Jasad korban berinisial TSL (59) dan ES (35) ditemukan dalam kondisi membusuk pada Kamis, 6 Maret 2025 malam.
Proses evakuasi jasad dilakukan pada Jumat, 7 Maret 2025 dini hari dan dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk otopsi.
Kombes Hery Wijatmoko, Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, menyatakan bahwa hasil otopsi menunjukkan adanya tanda kekerasan pada kedua jenazah.
“Sudah diautopsi oleh tim kami, ada kekerasan di tubuh korban,” ungkapnya pada Minggu, 8 Maret 2025.
Namun, ia belum merinci jenis kekerasan yang dialami, apakah menggunakan benda tumpul atau senjata tajam.
Ia menambahkan bahwa kedua korban sudah meninggal beberapa hari sebelum ditemukan, dan hasil otopsi tersebut telah diserahkan kepada penyidik untuk mengungkap kasus pembunuhan ini.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan, menjelaskan bahwa olah tempat kejadian perkara (TKP) telah dilakukan untuk mengumpulkan barang bukti.
Sejumlah saksi juga telah diperiksa oleh jajaran Polres Metro Jakarta Barat dan Polsek Tambora.
“Saat ini tim Reskrim masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku dan motif kejadian,” tegasnya.
Jasad pertama kali ditemukan oleh anak kedua TSL, Ronny (32).
Diketahui bahwa TSL merupakan penjual es batu, sementara ES bekerja di bagian perpajakan.
Menurut tetangga korban, Surya, TSL dan ES tinggal berdua di rumah tiga lantai yang menjadi lokasi penemuan jasad.
“Mereka tinggal di lantai satu, sementara lantai dua dan tiga dikontrakkan,” jelas Surya.
Ronny mengaku terakhir melihat kedua korban pada akhir Februari 2025, sebelum bulan puasa.
Ia juga menyebutkan bahwa sempat terjadi cekcok antara dirinya dan ibunya terkait rencana pernikahannya.
“Kakaknya sih usianya 35 tahun, adiknya mau nikah sempat ada cekcok,” tambahnya.
Ketua RT setempat, Sripiyanty, mengaku tidak pernah mendengar cekcok di rumah TSL. “Saya juga kaget saat polisi datang dan memastikan ada mayat di dalam,” tuturnya.
Ronny melaporkan orang hilang ke polisi pada Selasa, 4 Maret 2025, setelah tidak bisa menghubungi kedua korban.
Ia mencium bau busuk dari toren pada Kamis malam dan menemukan jasad ibunya dan kakaknya di dalamnya.
“Katanya sih tetangga-tetangga ada yang nyium bau bangkai,” ujarnya.
Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian.
Sebagian artikel telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Ibu dan Anak di Tambora Jakbar Jadi Korban Pembunuhan, Jasadnya Ditemukan di Bak Penampungan Air
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo) (WartaKotalive.com/Miftahul Munir)
-

Hilang Seminggu, Ibu dan Anak Ditemukan Tewas Dalam Toren, Tetangga Sempat Dengar Cekcok – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Dua jasad perempuan berinisial TSL (59) dan ES (35) ditemukan tewas di dalam toren air rumah mereka di Tambora, Jakarta Barat, pada Kamis (6/3/2025) malam.
Keduanya, yang diduga tewas dibunuh, ditemukan dengan luka-luka pada tubuh mereka.
Penemuan jasad ini pertama kali diketahui oleh Ronny (32), anak kedua TSL, yang merasa cemas setelah tidak dapat menghubungi ibunya maupun kakaknya sejak malam sebelumnya.
Ronny akhirnya melapor ke polisi setelah mencium bau busuk dari rumah tersebut dan memeriksa toren air tempat kedua korban ditemukan.
TSL, yang sehari-hari berjualan es batu, dan ES, yang bekerja di bagian perpajakan, tinggal berdua di rumah tiga lantai di kawasan tersebut.
Lantai dua dan tiga rumah tersebut disewakan kepada penyewa yang masuk melalui pintu terpisah.
Menurut tetangga setempat, Surya, Ronny tidak tinggal bersama ibunya karena memilih tinggal di kos-kosan.
“Ronny sempat cekcok dengan ibunya karena hendak menikah, namun saya tidak mendengar adanya cekcok lebih lanjut antara mereka,” ujar Surya yang mengenal korban sejak lama.
Ketua RT setempat, Sripiyanty, mengungkapkan bahwa tidak ada laporan atau keluhan mengenai keributan atau cekcok di rumah TSL sebelum kejadian tersebut.
“Warga juga tidak ada yang mendengar jeritan atau suara gaduh sebelumnya,” katanya.
Pada Selasa (4/3/2025), setelah tiga hari tidak mendengar kabar, Ronny membuat laporan orang hilang ke polisi.
Baru pada Kamis malam, bau tak sedap yang berasal dari rumah tersebut akhirnya memicu penyelidikan lebih lanjut.
“Kami mendapatkan laporan dari Ronny yang mencium bau busuk dan menemukan mayat ibunya serta kakaknya di dalam toren air,” kata Sripiyanty.
Evakuasi jenazah dilakukan pada Jumat (7/3/2025) sekitar pukul 04.00 WIB.
Kapolsek Tambora dan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan, memastikan bahwa penyelidikan sementara menunjukkan bahwa TSL dan ES tewas dibunuh.
“Hasil penyelidikan awal menunjukkan bahwa korban adalah ibu dan anak. Dugaan sementara adalah pembunuhan,” jelas Arfan.
Proses olah tempat kejadian perkara (TKP) telah dilakukan dan sejumlah saksi telah diperiksa.
Jenazah korban telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk proses visum.
Polisi terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku dan motif di balik kejadian tersebut.
“Visum akan keluar segera, dan kami masih terus mengumpulkan bukti-bukti di lokasi kejadian,” pungkasnya.
Sebagian artikel telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Ibu dan Anak di Tambora Jakbar Jadi Korban Pembunuhan, Jasadnya Ditemukan di Bak Penampungan Air
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo) (WartaKotaliv.com/Miftahul Munir)
-

Jasad Ibu dan Anak Pemilik Kontrakan Membusuk di Toren, Ada Tanda Kekerasan – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Jasad seorang ibu dan anak perempuannya ditemukan di dalam toren air di Tambora, Jakarta Barat.
Identitas kedua jasad itu, Tjong Sioe Lan alias TSL (59) dan Eka Serlawati alias ES (35), ditemukan dalam kondisi membusuk pada Kamis (6/3/2025) malam.
Kabar dari pihak kepolisian, keduanya adalah korban pembunuhan.
Polisi juga mengungkap adanya tanda kekerasan di tubuh kedua pelaku.
Hal ini diketahui setelah jasad diautopsi RS Polri Kramat Jati.
“Sudah beberapa hari (meninggal) dari saat pemeriksaan.”
“Sudah diautopsi oleh tim kami, ada kekerasan di tubuh korban,” kata Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, Kombes Hery Wijatmoko, Minggu (8/3/2025), dikutip dari TribunJakarta.com.
Kendati demikian, pihaknya belum merinci tanda kekerasan pada kedua jasad tersebut.
Tim gabungan dari Polres Metro Jakarta Barat dan Polsek Tambora sampai saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait dengan kasus pembunuhan ini.
“Saat ini, tim Reskrim Polres Metro Jakarta Barat bersama Polsek Tambora masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku dan motif kejadian,” jelas Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan.
Sosok Korban
Korban TSL dan ES tinggal disebuah rumah berlantai tiga di Jalan Angke Barat RT 5/2, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.
Keduanya tinggal di lantai pertama, sementara lantai kedua dan ketiga dibuat kamar petakan lalu dikontrakan ke para perantau dari berbagai daerah.
Tetangga korban, Surya menjelaskan, akses menuju lantai dua dan tiga tidak masuk ke rumah TSL.
“Kalau yang ngontrak kan masuknya dari pintu luar. Nggak nyatu sama rumah korban. Tangganya di samping,” ungkap Surya dilansir WartaKotalive.com.
Surya mengaku terakhir kali bertemu dengan TSL sebelum bulan puasa Ramadan 2025.
Kala itu, ia berpapasan dengan korban dan sempat bertegur sapa.
“Dia orang lama di sini, sebelum saya tinggal di sini, dia sudah ada di sini. Saya saja di sini dari 2010,” katanya saat ditemui, Sabtu (8/3/2025).
Surya mengatakan, korban tinggal bersama anak pertamanya, seorang perempuan lajang bernama ES.
ES diketahui memiliki seorang adik bernama Ronny, yang memilih tinggal sendiri di kost yang tidak diketahui tempatnya.
Surya menyatakan, dirinya sempat mendengar cekcok antara TSL dan Ronny karena anak laki-lakinya itu ingin menikah.
Namun, lanjut Surya, TSL tak memberikan izin ke Ronny melangkahi kakak perempuannya.
“Kakaknya sih usianya 35 tahun, adenya mau nikah, sempat ada cekcok,” jelas Surya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul RS Polri Ungkap Ada Kekerasan Pada Jasad Ibu dan Anak dalam Toren Air di Tambora Jakbar dan WartaKotalive.com dengan judul Ibu dan Anak di Tambora Jakbar Jadi Korban Pembunuhan, Jasadnya Ditemukan di Bak Penampungan Air
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(TribunJakarta.com/Bima Putra)(WartaKotalive.com/Miftahul Munir)
-

Detik-detik Penemuan Jasad Ibu dan Anak Dalam Toren di Jakarta Barat, Diduga Korban Pembunuhan – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Warga Tambora, Jakarta Barat, dikejutkan dengan penemuan jasad seorang ibu dan anak yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan di dalam toren.
Jasad berinisial TSL, berusia 59 tahun, dan ES, berusia 35 tahun, ditemukan dalam kondisi membusuk.
Kejadian ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai penyebab kematian mereka dan proses investigasi yang sedang dilakukan.
Kasus ini bermula ketika Ronny, anak dari TSL, merasa khawatir setelah tidak dapat menghubungi ibunya sejak tanggal 1 Maret 2025.
Seperti yang disampaikan oleh Ketua RT setempat, Sripiyanty, Ronny mendapatkan saran dari tetangganya untuk tidak terburu-buru membuat laporan polisi.
“Sabtu sore itu masih ada. Malamnya ibu dan kakaknya sudah tidak kelihatan. Handphone juga sudah tidak aktif,” ungkapnya dalam wawancara.
Setelah menunggu selama tiga hari tanpa kabar, Ronny akhirnya memutuskan untuk melaporkan orang hilang kepada pihak kepolisian pada tanggal 4 Maret 2025.
Selama tinggal di rumahnya, Ronny mulai mencium bau busuk yang mencurigakan.
Ketika ia memeriksa toren pada malam 6 Maret 2025, ia menemukan jasad ibu dan kakaknya.
Ronny segera menghubungi pihak kepolisian setelah penemuan tersebut.
“Katanya sih, tetangga-tetangga ada yang mencium bau bangke. Nah, baunya itu makin lama makin ke atas, kan di lantai atas itu ada kontrakan,” tambah Sripiyanty.
Evakuasi jenazah dilakukan pada tanggal 7 Maret 2025 sekitar pukul 04:00 WIB.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan, menyampaikan bahwa hasil penyelidikan awal menunjukkan bahwa TSL dan ES diduga tewas dibunuh.
Proses olah tempat kejadian perkara (TKP) telah dilakukan untuk mengumpulkan barang bukti, dan sejumlah saksi juga telah diperiksa oleh pihak kepolisian.
“Dugaan sementara korban adalah pembunuhan,” ujarnya.
Saat ini, tim Reskrim Polres Metro Jakarta Barat bersama Polsek Tambora masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku dan motif dari kejadian tersebut.
Jenazah korban sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan visum.
Hasil visum yang dilakukan menunjukkan bahwa kedua korban mengalami luka di tubuh mereka, meskipun rincian lebih lanjut mengenai luka tersebut belum diumumkan secara publik.
“Ada luka. Hasil visumnya pasti akan keluar,” tutup AKBP Arfan Zulkan.
Kejadian ini masih dalam proses penyelidikan dan menjadi perhatian publik, mengingat kekejaman yang terjadi dalam keluarga tersebut.
Pengungkapan lebih lanjut mengenai kasus ini diharapkan segera terungkap untuk memberikan keadilan bagi korban.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Dua Mayat Wanita Korban Pembunuhan Ditemukan dalam Toren Air di Tambora, Polisi: Ibu dan Anak
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo)
-

Hasil Autopsi Jasad Ibu dan Anak dalam Toren di Tambora: Ada Kekerasan – Halaman all
TRIBUNNEWS.C0M – Hasil autopsi dari jasad ibu berinisial TSL (59) dan anak berinisial ES (35) yang ditemukan di dalam toren air rumahnya di Jalan Angke Barat, Tambora, Jakarta Barat, telah diumumkan.
Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, Kombes Hery Wijatmoko mengungkapkan ada tanda-tanda kekerasan terhadap jasad korban.
“Sudah diautopsi oleh tim kami, ada kekerasan di tubuh korban,” kata Hery saat dikonfirmasi di Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (9/3/2025), dikutip dari Tribun Jakarta.
Namun, Hery tidak membeberkan kekerasan seperti apa yang diderita korban. Dia hanya menjelaskan bahwa hasil autopsi tersebut akan diserahkan ke Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat untuk kepentingan pengungkapan kasus.
Hery juga mengatakan korban telah dinyatakan tewas beberapa hari sebelum ditemukan di dalam toren.
“Sudah beberapa hari (meninggal dunia sebelum ditemukan) dari saat pemeriksaan,” ujarnya.
Di sisi lain, TSL dan ES sempat dinyatakan hilang sejak awal Ramadan atau pada Sabtu (1/3/2025) lalu.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua RT setempat, Sripriyanti ketika diberitahu oleh anak kedua TSL bernama Ronny (32).
Bahkan, kata Sripriyanti, Ronny sudah mempunyai keinginan untuk membuat laporan orang hilang ke pihak kepolisian.
“Sabtu sore itu masih ada, Malamnya itu ibu dan kakaknya udah gak keliatan. HP juga udah gak aktif,” kata Sripiyanty, Minggu (9/3/2025).
Adapun Ronny baru melapor ke kepolisian pada Selasa (4/3/2025) karena sudah was-was ibu dan anaknya tidak kunjung pulang ke rumah.
Jasad Ditemukan Anak Sendiri, Diduga Korban Pembunuhan
Namun, pada Kamis malam, Ronny-lah yang menemukan ibu dan kakaknya tersebut dalam kondisi tewas dalam toren air.
Hal itu setelah tercium bau tak sedap dari toren di dalam rumahnya itu. Tak hanya Ronny, warga sekitar juga mencium aroma tak mengenakan itu.
“Katanya sih, tetangga-tetangga ada nyium, bau-bau bangke, terus yang ngontrak juga kebauan, nah baunya itu makin lama makin ke atas baunya. Kan di lantai atas itu ada kontrakan,” tutur Sripriyanti.
Hanya saja, jasad baru dievakuasi pada Jumat (7/3/2025) dini hari sekira pukul 04.00 WIB.
Menurut Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung, kedua korban diduga tewas akibat dibunuh.
“Dugaan sementara korban pembunuhan,” katanya.
TSL Dikenal Baik, Suka Memberi Utang
Di sisi lain, menurut tetangga TSL, Marni, korban dikenal sosok yang baik.
Marni menyebut TSL kerap memberi utang bagi tetangganya yang membutuhkan uang.
“Selain dia jualan batu es, dia suka minjemin duit ke orang. Dia sering nolongin orang lewat minjemin duit gitu,” ujarnya, dikutip dari Kompas.com pada Minggu (9/3/2025).
Marni juga mengungkapkan TSL tidak pernah memaksa orang-orang yang berutang kepadanya untuk segera membayar.
Dia mengatakan korban memang sosok yang memiliki kondisi ekonomi cukup baik. Kendati demikian, kata Marni, TSL tetap hidup sederhana.
“Orangnya sederhana. Kalau keluar rumah pun enggak wah, pakaiannya juga biasa aja, kayak orang pada umumnya,” jelas dia.
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul “RS Polri Ungkap Ada Kekerasan Pada Jasad Ibu dan Anak dalam Toren Air di Tambora Jakbar”
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jakarta/Bima Putra/Gerald Leonardo Agustino)(Kompas.com/Intan Afrida Rafni)
-

Sosok Ibu dan Anak yang Ditemukan Tewas Dalam Toren di Jakarta Barat, Tetangga Dengar Cekcok – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Dua jasad perempuan berinisial TSL (59) dan ES (35) ditemukan di dalam toren air rumah mereka di Tambora, Jakarta Barat, pada Kamis (6/3/2025) malam.
Ibu dan anak tersebut diduga tewas dibunuh setelah ditemukan luka.
Jasad pertama kali ditemukan anak kedua TSL bernama Ronny (32).
Diketahui, TSL merupakan penjual es batu, sedangkan ES bekerja di bagian perpajakan.
Tetangga korban, Surya, mengatakan TSL dan ES tinggal berdua di rumah tiga lantai yang menjadi lokasi penemuan jasad.
Mereka tinggal di lantai satu, sementara lantai dua dan tiga dikontrakkan.
“Kalau yang ngontrakan masuknya dari pintu luar. Enggak nyatu sama rumah korban. Tangganya disamping,” bebernya, Sabtu (8/3/2025), dikutip dari WartaKotalive.com.
Surya menambahkan, Ronny tidak tinggal bersama TSL karena memilih ngekos sendiri.
Ia mengaku terakhir melihat kedua korban pada akhir Februari 2025 atau sebelum bulan puasa.
“Dia orang lama di sini, sebelum saya tinggal di sini, dia sudah ada di sini. Saya saja di sini dari 2010,” terangnya.
Menurut Surya, Ronny sempat cekcok dengan ibunya karena hendak melangkahi ES menikah.
“Kakaknya sih usianya 35 tahun, adiknya mau nikah, sempat ada cekcok,” sambungnya.
Sementara itu, ketua RT setempat, Sripiyanty, mengaku tak pernah mendengar cekcok di rumah TSL.
“Saya juga kaget saat polisi datang dan memastikan ada mayat di dalam. Warga juga tidak ada yang mendengar cekcok atau jeritan sebelumnya,” tuturnya.
Kedua korban tak ada di rumah sejak Kamis (6/3/2025) malam, dan Ronny panik karena handphone mereka tak dapat dihubungi.
“Dia (Ronny) ngomong sama mantan RT, kan deket tuh rumahnya sama mantan RT-nya.”
” Kalau saya mah kan agak jauh. Katanya dia bilang kalau mamahnya enggak pulang-pulang, saya mau lapor polisi aja.”
“Tapi kata mantan RT itu, ‘jangan dulu, takutnya dia tiba-tiba pulang,’” kata Sripiyanty menirukan perkataan Ronny.
Setelah menunggu tiga hari, Ronny membuat laporan orang hilang ke kantor polisi pada Selasa (4/3/2025).
Selama berada di rumah, Ronny mencium bau busuk dan mengecek toren pada Kamis (6/3/2025) malam.
Di sana ditemukan jasad ibu dan kakaknya sehingga Ronny menghubungi polisi.
“Katanya sih, tetangga-tetangga ada nyium, bau-bau bangke, terus yang ngontrak juga kebauan, nah baunya itu makin lama makin ke atas baunya. Kan di lantai atas itu ada kontrakan,” terangnya.
Sripiyanty menambahkan evakuasi jenazah dilakukan pada Jumat (7/3/2025) sekitar pukul 04.00 WIB.
“Saya juga bingung, katanya dia laporin ada mayat, yang menunjukan mayatnya di penampungan air itu anaknya yang lapor,” bebernya.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan, mengatakan hasil penyelidikan sementara TSL dan ES tewas dibunuh.
“Korban ibu dan anak. Dugaan sementara korban pembunuhan,” ujarnya.
Proses olah TKP telah dilakukan untuk mengumpulkan barang bukti.
Sejumlah saksi juga diperiksa jajaran Polres Metro Jakarta Barat dan Polsek Tambora.
“Saat ini, tim Reskrim Polres Metro Jakarta Barat bersama Polsek Tambora masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku dan motif kejadian,” tandasnya.
Jenazah telah dibawa petugas kepolisian ke RS Polri Kramat Jati untuk divisum.
“Ada, ada (luka). Hasil visumnya pasti akan keluar,” pungkasnya.
Sebagian artikel telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Ibu dan Anak di Tambora Jakbar Jadi Korban Pembunuhan, Jasadnya Ditemukan di Bak Penampungan Air
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo) (WartaKotaliv.com/Miftahul Munir)
-

Gempar Jasad Ibu-Anak Ditemukan dalam Toren di Jakbar
Jakarta –
Penemuan jasad ibu dan anak di Tambora, Jakarta Barat bikin gempar. Jasad keduanya ditemukan berada di dalam sebuah toren air di rumahnya.
Kedua korban itu adalah ibu berinisial TSL (59) dan anak perempuannya, ES (35). Jasad keduanya ditemukan pada Jumat, 7 Maret 2025, dini hari.
Polisi masih mengusut kematian ibu dan anak ini. Dugaan polisi, kedua korban tewas dibunuh. Berikut rangkumannya.
Penemuan Jasad Ibu dan Anak
Kasat Reskrim AKBP Arfan Zulkan membenarkan adanya penemuan mayat ibu dan anak dalam toren tersebut. Saat ini polisi masih menyelidiki penemuan dua jenazah tersebut.
“Ya benar, dua wanita ditemukan sudah meninggal di dalam toren air dalam rumah,” ujar Arfan, kepada wartawan, Sabtu (8/3).
ADVERTISEMENT
`;
var mgScript = document.createElement(“script”);
mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
adSlot.appendChild(mgScript);
},
function loadCreativeA() {var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
if (!adSlot) return;
adSlot.innerHTML = “;if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
googletag.cmd.push(function () {
googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
googletag.pubads().refresh();
});
} else {
var gptScript = document.createElement(“script”);
gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
gptScript.async = true;
gptScript.onload = function () {
window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
googletag.cmd.push(function () {
googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’)
.addService(googletag.pubads());
googletag.enableServices();
googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
googletag.pubads().refresh();
});
};
document.body.appendChild(gptScript);
}
}
];var currentAdIndex = 0;
var refreshInterval = null;
var visibilityStartTime = null;
var viewTimeThreshold = 30000;function refreshAd() {
var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
if (!adSlot) return;
currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
adSlot.innerHTML = “”;
ads[currentAdIndex]();
}var observer = new IntersectionObserver(function (entries) {
entries.forEach(function (entry) {
if (entry.intersectionRatio > 0.1) {
if (!visibilityStartTime) {
visibilityStartTime = new Date().getTime();
requestAnimationFrame(checkVisibility);
}
} else {
visibilityStartTime = null;
if (refreshInterval) {
clearInterval(refreshInterval);
refreshInterval = null;
}
}
});
}, { threshold: 0.1 });function checkVisibility() {
if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
refreshAd();
if (!refreshInterval) {
refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
}
} else {
requestAnimationFrame(checkVisibility);
}
}document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function () {
var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
if (!adSlot) {
console.error(“❌ Elemen #ad-slot tidak ditemukan!”);
return;
}
ads[currentAdIndex]();
observer.observe(adSlot);
});var mutationObserver = new MutationObserver(function (mutations) {
mutations.forEach(function (mutation) {
if (mutation.type === “childList”) {
visibilityStartTime = new Date().getTime();
requestAnimationFrame(checkVisibility);
}
});
});mutationObserver.observe(document.getElementById(“ad-slot”), { childList: true, subtree: true });
“Iya, ibu dan anak, benar” sambung dia.
Diduga Korban Pembunuhan
Polisi masih menyelidiki kasus kematian ibu dan anak dalam toren ini. Polisi menduga, keduanya tewas dibunuh.
“Diduga korban pembunuhan,” imbuh Arfan.
Sempat Dilaporkan Hilang
Mayat ibu dan anak ini terungkap setelah polisi menerima laporan orang hilang. Kedua korban dilaporkan hilang oleh anak nomor dua dari TSL.
“Awalnya ada laporan hilang dari anaknya yang nomor dua,” ungkapnya.
Arfan mengatakan anak nomor 2 ini juga tinggal di dalam rumah. Namun saat itu, dia mengaku tak menemukan keduanya.
“Tinggal di situ juga, cuma dia kerja. Dicari-cari nggak ada,” cetusnya.
Baca selanjutnya: ada percekcokan
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan Sipayung (Foto: dok. Istimewa)
Komunikasi Terakhir Kedua Korban
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan kasus ini dilaporkan oleh R ke Polsek Tambora. R melaporkan keduanya hilang setelah berkomunikasi terakhir pada Sabtu (1/3).
“Pada hari Sabtu tanggal 1 Maret 2025 pukul 20.00 WIB, Korban 1 (TSL) memberi tahu melalui pesan WhatsApp bahwa akan menginap di Teluk Gong dan Korban 2 (ES) akan pulang ke rumah,” kata Ade Ary dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (8/3).
Setelah mendapatkan kabar tersebut, R kemudian menunggu keduanya. Namun, sampai 2×24 jam, keduanya tidak memberikan kabar lagi kepada R.
“Akhirnya Pelapor (R) melaporkan ke Polsek Tambora untuk pencarian orang hilang,” imbuhnya.
Luka di Tubuh Korban
AKBP Arfan Zulkan mengungkapkan ada perlukaan di tubuh ibu dan anak itu. Arfan belum menjelaskan detail terkait luka tersebut.
“Ada (luka),” kata Kasat Reskrim AKBP Arfan Zulkan kepada wartawan, Sabtu (8/3).
Dia mengatakan jenazah kedua korban dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan visum.
Baca selanjutnya: kesaksian tetangga
Ilustrasi Police Line. (Getty Images/D-Keine)
Tetangga Ungkap Percekcokan
Tetangga korban, Surya, mengungkapkan TLS sempat cekcok dengan putranya yang berinisial R. Percekcokan terjadi lantaran R ingin menikah tapi TSL tak mengizinkan karena kakak R, korban ES, belum menikah.
“Kakaknya sih usianya 35 tahun, adiknya mau nikah, sempat ada cekcok,” kata Surya, dilansir Antara, Sabtu (8/3/2025).
Surya mengaku terakhir kali bertemu dengan TSL sebelum bulan Ramadan. Saat itu, ia berpapasan dan bertegur sapa dengan korban karena saling mengenal.
“Dia orang lama di sini, sebelum saya tinggal di sini, dia sudah ada di sini. Saya saja di sini dari 2010,” tutur Surya.
Menurut Surya, TSL tinggal bersama anak perempuannya ES. Sedangkan R memilih tinggal sendiri di sebuah indekos yang tidak ia ketahui lokasinya.
Rumah TSL dan ES ini memiliki 3 lantai, namun hanya lantai satu yang ditinggali korban. Sementara itu, lantai dua dan tiga dijadikan kamar petakan untuk dikontrakkan.
“Kalau yang ngontrak kan masuknya dari pintu luar. Nggak menyatu sama rumah korban. Tangganya di samping,” ucap Surya.
Halaman 2 dari 3
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu