kab/kota: Kramat

  • Polisi Kantongi Identitas Terduga Pembunuh Ibu dan Anak di Jakbar: Sedang Kami Kejar – Halaman all

    Polisi Kantongi Identitas Terduga Pembunuh Ibu dan Anak di Jakbar: Sedang Kami Kejar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terduga pelaku pembunuhan ibu dan anak di Tambora, Jakarta Barat sudah dikantongi identitasnya.

    Diketahui, korban TSL (53) dan anak perempuannya (35) ditemukan tewas di dalam tempat penampungan air bawah tanah.

    Pihak kepolisian pun telah mengetahui identitas pelaku dan kini sedang dalam pengejaran.

    “Kami sudah mengantongi inisial pelaku dan sedang dilakukan pengejaran oleh tim Jatanras, Resmob, dan unit reskrim Polsek Tambora,” ujar Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKP Dimitri Mahendra di kantornya, Jakarta Barat, Senin (10/3/2025). 

    AKP Dimitri juga menyebut, pihaknya telah memeriksa delapan orang saksi terkait kasus ini, termasuk anak bungsu korban, Ronny (32).

    “Dari awal di TKP pada hari Kamis, kami melaksanakan pemeriksaan terhadap tiga saksi,”

    “Kemudian pada hari Jumat kami melaksanakan pemeriksaan juga dan total saksi sampai dengan hari Senin ini sudah delapan saksi yang kami periksa,” kata dia, dikutip dari TribunJakarta.com.

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakbar, AKBP Arfan Sipayung menuturkan, terduga pelaku tertangkap CCTV.

    “Lokasi CCTV mengatakan bahwa pelaku, tersangka, ada di lokasi arah masuk ke dalam rumah korban tersebut,” kata AKBP Arfan Zulkan Sipayung.

    Meski telah mengetahui identitas terduga pelaku, pihak kepolisian masih belum bisa membeberkannya ke publik.

    “(CCTV) disisir, tetep sisir. Cuman untuk ranah penyidikan kan tidak kami sampaikan ke media, sebelum tertangkap,” ucapnya.

    Mengutip TribunJakarta.com, AKBP Arfan mengatakan bahwa dari hasil visum, ada luka di bagian kepala korban.

    “Yang pasti dari visum RS Polri Kramat Jati kita lihat secara fisik itu ada luka di bagian kepala dua-duanya,” tukasnya.

    Penyebab kematian korban masih didalami lantaran hasil autopsi belum keluar.

    “Kita belum bisa ambil final juga ya, karena visumnya kan dari dokter, tapi dari sisi fisiknya yang kita lihat luka di kepala gitu,” lanjutnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Polisi Periksa 8 Saksi Di Kematian Ibu dan Anak dalam Toren, Klaim Sudah Temukan Titik Terang

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra)

  • Pramono Bakal Ketemu Kepala BGN, Bahas Kepastian Program Sarapan Gratis

    Pramono Bakal Ketemu Kepala BGN, Bahas Kepastian Program Sarapan Gratis

    Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur Jakarta Pramono Anung bakal bertemu dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana untuk membahas soal Program Sarapan Gratis di Jakarta. 

    Pramono menjelaskan, bahwa saat mengikuti retret Kepala Daerah di Magelang, Jawa Barat, awalnya Program Sarapan Gratis tidak diperbolehkan. Namun, setelahnya, Pramono mendapati informasi bahwa program ini akhirnya diperbolehkan. 

    “Jadi saya akan minta waktu secara khusus kepada Bapak [Kepala] Badan Gizi, Prof. Dadan. Karena memang ketika retreat kan waktu itu tidak diperbolehkan,” terang Pramono seusai meninjau Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (10/3/2025). 

    Adapun, sebagai informasi, Pramono sempat ingin mengganti program sarapan gratis menjadi renovasi kantin. Terkait apakah renovasi kantin akan dilakukan atau tidak, hal ini bergantung pada keputusan Dadan. 

    “Kan belum diputuskan. Kemarin kalau tidak boleh maka kami budget yang sudah ada akan kita gunakan untuk membantu kantin-kantin yang ada di sekolah-sekolah,” jelasnya. 

    Diberitakan sebelumnya, Pramono-Rano Karno (Si Doel) memiliki program sarapan gratis. Adapun program ini berbeda dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Presiden Prabowo Subianto.

    Nantinya, jika program ini berjalan, ia mengatakan bahwa akan memberdayakan kantin-kantin UMKM dalam program Sarapan Gratis.

    “Termasuk untuk makanan sarapan pagi. Di sekolah-sekolah, saya akan mendayagunakan kantin-kantin UMKM setempat untuk yang menyiapkan,” kata Pramono di Pondok Pesantren Al Hamid, Cilangkap, Jakarta Timur, pada Sabtu (1/2/2025). 

    Adapun, Pramono mengaku bahwa dalam program ini ia tidak akan menggunakan vendor besar. Hal ini bertujuan untuk memberdayakan UMKM setempat.

  • Naik Helikopter Tinjau Banjir, Pramono: Saya Ditawari
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Maret 2025

    Naik Helikopter Tinjau Banjir, Pramono: Saya Ditawari Megapolitan 10 Maret 2025

    Naik Helikopter Tinjau Banjir, Pramono: Saya Ditawari
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Gubernur Jakarta

    Pramono Anung
    menegaskan, keputusannya meninjau banjir menggunakan helikopter karena mendapatkan tawaran seseorang.
    Namun, ia tidak mengungkapkan siapa pihak yang menawarkan helikopter tersebut.
    “Saya naik heli bukan permintaan saya, ada yang menawarkan,” ujar Pramono saat berada di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (10/3/2025).
    Mantan Sekertaris Kabinet (Seskab) Indonesia Maju pimpinan Presiden ke-7 RI Joko Widodo itu kembali menegaskan, pemantauan dari udara dilakukan demi melihat kondisi banjir di Jakarta secara menyeluruh.
    “Jadi sekali lagi, naik heli bukan untuk gagah-gagahan,” tegas Pramono.
    Sebelumnya, pada Kamis (6/3/2025), Pramono memantau banjir dari udara menggunakan helikopter jenis AgustaWestland (AW) 169.
    Pramono didampingi oleh Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air Jakarta Ika Agustin Ningrum dan Sekretaris Pelaksana BPBD Jakarta Marulitua Sijabat.
    Di luar dari Pemprov Jakarta, Pramono juga didampingi Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Mohammad Yasin Kosasih, serta Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Erdi A Chaniago.
    Hasil dari pemantauan udara menunjukkan bahwa kondisi di Jakarta kala itu mulai berangsur normal setelah sempat dilanda banjir dalam beberapa hari terakhir.
    “Kalau dilihat dari atas tadi, kehidupan Jakarta sudah mulai normal kembali,” kata Pramono.
    (Reporter: Ruby Rachmadina | Editor: Akhdi Martin Pratama)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Naik Helikopter Tinjau Banjir, Pramono: Saya Ditawari
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Maret 2025

    Dikritik Pantau Banjir Naik Helikopter, Pramono: Bukan Permintaan Saya Megapolitan 10 Maret 2025

    Dikritik Pantau Banjir Naik Helikopter, Pramono: Bukan Permintaan Saya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gubernur Jakarta
    Pramono Anung
    mengaku, memantau banjir menggunakan helikopter bukan merupakan permintaannya.
    Namun, politisi PDI-P itu tidak menjelaskan secaran rinci siapa yang meminta memantau banjir menggunakan helikopter.
    “Saya naik heli bukan permintaan saya, ada yang menawarkan,” ujar Pramono Anung di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (10/3/2025).
    Menurut Pramono, pemantauan dari udara diperlukan untuk melihat secara menyeluruh titik-titik banjir di Jakarta.
    “Jadi sekali lagi naik heli bukan untuk gagah-gagahan,” kata dia.
    Meski menuai kritik, Pramono mengaku tak mempermasalahkannya. Pramono menilai, kritik merupakan hal yang positif dan bermanfaat untuk dirinya ketika memimpin Jakarta.
    “Kritik itu merupakan obat yang sangat menyehatkan. Saya dikritik apa saja terima kasih, matur nuwun,” ucap Pramono.
    Sebelumnya, Pramono menaiki helikopter jenis AgustaWestland (AW) 169 saat meninjau kondisi banjir di wilayah Jakarta, Kamis (6/5/2025).
    Pramono didampingi Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air Jakarta Ika Agustin Ningrum, Sekretaris Pelaksana BPBD Jakarta Marulitua Sijabat, Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Pol Mohammad Yasin Kosasih, serta Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Erdi A. Chaniago.
    Hasil pemantauan tersebut, Pramono mengatakan kondisi di Jakarta mulai berangsur normal setelah banjir melanda beberapa hari terakhir.
    “Kalau dilihat dari atas tadi, kehidupan Jakarta sudah mulai normal kembali,” kata Pramono, Kamis.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Naik Helikopter Tinjau Banjir, Pramono: Saya Ditawari
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Maret 2025

    Pantau Banjir Naik Helikopter, Pramono: Bukan untuk Gagah-gagahan Megapolitan 10 Maret 2025

    Pantau Banjir Naik Helikopter, Pramono: Bukan untuk Gagah-gagahan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gubernur Jakarta
    Pramono Anung
    mengaku, tidak bermaksud ingin gagah-gagahan dengan memantau banjir menaiki helikopter.
    Pemantauan dari udara diperlukan untuk melihat secara menyeluruh titik-titik banjir di Jakarta.
    “Jadi sekali lagi naik heli bukan untuk gagah-gagahan,” ujar Pramono Anung di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (10/3/2025).
    Pramono menjelaskan, penggunaan helikopter untuk meninjau banjir dari udara bukan atas permintaannya.
    “Saya naik heli bukan permintaan saya, ada yang menawarkan,” ungkap Pramono.
    Sebelumnya, Pramono menaiki helikopter jenis AgustaWestland (AW) 169 saat meninjau kondisi banjir di wilayah Jakarta, Kamis (6/5/2025).
    Pramono didampingi Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air Jakarta Ika Agustin Ningrum, Sekretaris Pelaksana BPBD Jakarta Marulitua Sijabat, Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Pol Mohammad Yasin Kosasih, serta Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Erdi A. Chaniago.
    Hasil pemantauan tersebut, Pramono mengatakan kondisi di Jakarta mulai berangsur normal setelah banjir melanda beberapa hari terakhir.
    “Kalau dilihat dari atas tadi, kehidupan Jakarta sudah mulai normal kembali,” kata Pramono, Kamis.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mayat Tanpa Identitas Ditemukan dalam Selokan di Koja Jakut, Tidak Ditemukan Tanda-tanda Kekerasan – Halaman all

    Mayat Tanpa Identitas Ditemukan dalam Selokan di Koja Jakut, Tidak Ditemukan Tanda-tanda Kekerasan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Warga Rawa Badak Utara, Jakarta Utara, dikejutkan dengan penemuan mayat tanpa identitas di saluran air pada Senin (10/3/2025) pagi. 

    Mayat tersebut ditemukan di Jalan Sindang Terusan, Kelurahan Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara, sekitar pukul 06.30 WIB.

    Menurut laporan, penemuan mayat ini pertama kali diketahui oleh warga setempat yang kemudian melaporkannya kepada petugas PPSU (Pasukan Pemeliharaan Sarana dan Utilitas).

    Selanjutnya, laporan tersebut disampaikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Utara, yang segera menuju lokasi untuk melakukan evakuasi.

    Komandan Pleton BPBD Jakarta Utara, Muhammad Zidan Firdhaus, menjelaskan mayat pria tersebut ditemukan dalam posisi telentang di dalam selokan dengan kedalaman sekitar 1 meter. 

    “Tadi penemuan jenazah di Jalan Sindang Terusan, di selokan ya, ada warga yang melihat lalu melapor ke tim piket PPSU, lalu disampaikan ke BPBD. Kurang lebih sekitar jam setengah 7 tadi kita melakukan proses evakuasi,” kata Zidan.

    Sebanyak enam personel BPBD Jakarta Utara dikerahkan untuk mengangkat jenazah dari dalam selokan.

    Evakuasi berjalan lancar tanpa kendala, dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) yang memadai.

    Jenazah tersebut diduga berjenis kelamin laki-laki dengan rentang usia sekitar 30-40 tahun.

    Saat ditemukan, jenazah masih mengenakan pakaian lengkap, namun tidak ditemukan identitas apapun yang melekat di tubuhnya.

    Selain itu, petugas tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada pemeriksaan awal terhadap kondisi jenazah.

    “Tidak ditemukan barang-barang pribadi. Sependek penglihatan kita tidak ada luka, namun sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diautopsi,” katanya.

    BPBD Jakarta Utara telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian setempat untuk mengevakuasi dan membawa jenazah tersebut ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati guna dilakukan autopsi lebih lanjut.

    Kasus ini kini ditangani oleh Polsek Koja, Jakarta Utara, untuk penyelidikan lebih lanjut guna mengungkap identitas korban dan penyebab kematiannya.

  • Pramono tinjau harga dan stok bahan pokok di Pasar Induk Kramat Jati

    Pramono tinjau harga dan stok bahan pokok di Pasar Induk Kramat Jati

    ANTARA – Gubernur Daerah Khusus Jakarta Pramono Anung meninjau stok bahan pokok pangan di Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur, Senin (10/3). Dalam kunjungannya tersebut, Pramono sempat berbincang dengan para penjual serta para konsumen yang sedang berbelanja di area JakGrosir.(Aria Cindyara/Yovita Amalia/Ludmila Yusufin Diah Nastiti)

  • Polisi selidiki penemuan jasad orang tak dikenal di Koja

    Polisi selidiki penemuan jasad orang tak dikenal di Koja

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian menyelidiki penemuan jasad orang tak dikenal mengambang di saluran air di Jalan Sindang Kelurahan Rawa Badak Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, pada Senin pagi.

    “Jasad dengan jenis kelamin laki-laki ini ditemukan warga di dalam saluran air,” kata Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Koja AKP Alex Chandra di Jakarta, Senin.

    Ia mengatakan, jasad ini ditemukan warga mengambang sekitar pukul 05.30 WIB.

    Menurut keterangan saksi, jasad ini ditemukan saat saksi membersihkan area taman di lokasi tersebut dan diberitahu warga ada sosok jasad yang mengambang.

    Saksi ini langsung memberitahu Koordinator Lapangan (Korlap) Petugas Penanggulangan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) setempat yang langsung melapor kepada petugas Polsek Koja.

    “Kami langsung mendatangi lokasi untuk melakukan pemeriksaan lokasi,” kata dia.

    Ia mengatakan, jasad ini diperkirakan pria berumur 50 tahun dan ditemukan tenggelam di saluran air.

    Mayat ini memiliki tato di bagian dada yang menggunakan celana panjang hitam, baju kaos putih dan jam tangan hitam.

    Menurut dia, Unit Reskrim Polsek Koja bekerjasama dengan tim identifikasi Polres Metro Jakarta Utara untuk memeriksa kondisi jasad.

    Setelah dilakukan identifikasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP), jasad atau mayat ini langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk pemeriksaan lanjutan.

    “Dari pemeriksaan luar tubuh korban ini tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Luka pada mayat ibu dan anak di Tambora akibat kekerasan benda tumpul

    Luka pada mayat ibu dan anak di Tambora akibat kekerasan benda tumpul

    Jakarta (ANTARA) – Luka-luka pada mayat ibu dan anak berinisial TSL (59) dan ES (35) yang ditemukan di dalam tangki air di rumahnya di Jalan Angke Barat RT5/2 Angke, Tambora, Jakarta Barat, diduga akibat kekerasan benda tumpul.

    Hal tersebut didapati dari hasil visum yang dilakukan terhadap kedua mayat.

    “Kekerasan benda tumpul di bagian tubuhnya korban,” ungkap Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal (Wakasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Barat AKP Dimitri Mahendra kepada wartawan di Jakarta pada Senin.

    Namun demikian, Polres Metro Jakarta Barat masih menunggu hasil otopsi resmi dari Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

    “Ini kan masih bersifat visum sementara, untuk hasil otopsi sedang dilakukan oleh RS Polri. Nanti lebih lengkapnya disampaikan oleh pimpinan di saat sudah terungkap,” ujar Dimitri.

    Hingga kini, polisi telah mengantongi identitas pelaku dan melakukan pengejaran.

    “Sekarang kami sudah kantongi inisial pelaku dan sedang dilakukan pengejaran oleh tim Jatantras, Resmob dan Unit Reskrim Polsek Tambora, Jakarta Barat,” ungkap Dimitri.

    Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung mengkonfirmasi bahwa ibu dan anak yang ditemukan tewas pada Kamis (6/3) malam itu dibunuh oleh seseorang.

    “Ya benar, dua wanita ditemukan sudah meninggal di dalam toren dalam rumah, korban pembunuhan,” kata Arfan di Jakarta pada Sabtu (8/3).

    Hingga kini, kepolisian masih mendalami kasus tersebut untuk mengidentifikasi pelaku. “Kami sudah lakukan olah TKP dan mengumpulkan bukti-bukti yang dapat mengungkap kasus ini,” ujar Arfan.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pramono pastikan harga dan stok bahan pangan di Jakarta terkendali

    Pramono pastikan harga dan stok bahan pangan di Jakarta terkendali

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo memastikan harga bahan pangan relatif stabil dan terkendali dengan stok terpenuhi di momen Ramadhan hingga Idul Fitri 1446 Hijriah.

    “Tadi saya sudah keliling (di Pasar Induk Kramatjati), sudah mengecek beberapa harga. Alhamdulillah kalau dilihat dari stok relatif tersedia,” kata Pramono saat dijumpai di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin.

    Pramono menjelaskan, meskipun pada tanggal 3-4 Maret lalu sempat ada kekurangan stok dan mengakibatkan harga sedikit naik, namun sekarang ini secara keseluruhan harga bahan pangan sudah stabil.

    Bahkan, kata Pramono, beberapa harga bahan pokok mengalami penurunan. Kendati demikian ada juga harga yang naik.

    Yang masih mengalami kenaikan adalah cabai rawit merah. “Cabai rawit hijaunya malah turun, yang lain-lain sayur-mayur seperti kentang, tomat, buncis dan sebagainya harganya relatif stabil,” kata Pramono.

    Dia menyampaikan, tak hanya Pasar Kramat Jati menjadi perhatian Pemprov DKI Jakarta melainkan juga di tempat-tempat lain.

    Pramono menjelaskan, setiap hari sebanyak 10 truk juga dikerahkan untuk mengantarkan pangan subsidi di daerah-daerah atau di tempat-tempat yang mengalami kekurangan stok.

    “Maka dengan demikian, saya meyakini bahwa ketersediaan bahan-bahan yang dibutuhkan masyarakat untuk menyambut puasa dan Idul Fitri ini lebih dari cukup,” katanya.

    Harganya termonitor dengan baik, hanya memang pasti akan ada fluktuasi. “Karena sangat bergantung dari curah hujan dan sebagainya, terutama yang menyangkut cabai merah, cabai hijau,” kata Pramono.

    Sedangkan untuk harga daging, Pramono mengatakan terjadi kenaikan harga untuk daging segar, sementara harga daging beku (frozen) masih stabil.

    Pramono mengatakan bahwa pihaknya juga sudah melakukan rapat dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk mengendalikan inflasi.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025