kab/kota: Kramat

  • Mundur jadi Pegawai Bank BUMN, Geluti UMKM Hasil Bumi Boyolali di e-commerce Lebih Menjanjikan – Halaman all

    Mundur jadi Pegawai Bank BUMN, Geluti UMKM Hasil Bumi Boyolali di e-commerce Lebih Menjanjikan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Malam jelang dinihari, mobil box dipenuhi kotak paket pesanan pelanggan telah siap berangkat.

    Sebelum hari berganti, Rahma (28), mencatat ada 115 paket pesanan yang akan dikirim dinihari nanti.

    “Kami menyiapkan per hari kurang lebih ada 100 kilogram petai kupas. Semua disiapkan untuk pesanan baik pesanan resto atau pesanan online,” terang Rahma, pelaku UMKM di Boyolali, Jawa Tengah, saat dihubungi Tribunnews.com pada Senin (7/4/2025).

    Hampir setiap hari, rumah Rahma yang berada di Desa Singkil, Boyolali, berubah ramai dengan hiruk pikuk obrolan ibu-ibu paruh baya.

    Lima orang karyawan Rahma mulai mengupas petai hasil panen untuk memenuhi pesanan sejak siang hari.

    Tentu nuansa yang berbeda dengan 3 tahun silam saat Rahma masih berprofesi sebagai karyawan bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

    lihat foto
    HASIL BUMI BOYOLALI – Suasana rumah Rahma, pelaku UMKM di Singkil, Boyolali saat para IRT berkerja siapkan pesanan online, hasil bumi Boyolali berupa petai kupas dan alpukat mentega pada Senin (7/4/2025)

    Suara obrolan hingga teriakan host live menjadi ‘nyanyian’ merdu yang ia dengarkan setiap hari.

    Bisnis online hasil bumi Boyolali awalnya tak terpikirkan oleh Rahma.

    Ide tersebut muncul saat harga petai pasaran yang kerap dijajakan ayah mertua, turun drastis. Rahma lantas mencoba peruntungan berbisnis online.

    Tentu dengan perbaikan kualitas hingga packaging yang aman untuk kepentingan kirim mengirim ke berbagai daerah.

    “Awal mula yang jualan dari nebasi (panen) petai bapak, tapi jualannya di lokalan. Pas (saat) itu jualan harga bener-bener anjlok (murah). Ya aku ide aja, daripada kirim harga ga bisa naik, aku coba naikkan kualitas dan coba jualan online,” terang Rahma.

    Awalnya, ide petai kupas juga berasal dari pesanan restoran yang meminta Rahma mengupas barang dagangan.

    Petai kupas dinilai lebih efisien bagi pedagang restoran.

    Rahma juga menyetok petai kupas untuk para pedagang sambal petai yang dijajakan secara online.

    Setelah sebulan resign menjadi karyawan bank BUMN, Rahma mendapatkan pesanan pertamanya di e-commerce, termasuk di Shopee.

    Pesanan pertama tersebut membuat semangat Rahma terbakar. Ia mulai memperbaiki foto dan kemasan agar aman dikirim ke luar kota.

    Nyatanya persiapan Rahma berbuah manis.

    Beberapa pesanan petai masuk dari dalam hingga luar kota.

    “Banyak pengiriman dari dalam kota (se-Solo Raya). Ada pula yang minta dikirim ke luar kota, termasuk Bekasi, Tangerang, Blaraja, Kramat Jati. Kalau di luar pulau pun juga ada, Kalimantan hingga Papua,” jelasnya.

    Karena menjanjikan, Rahma mulai belajar ekspor.

    Kini, petai kupas hasil bumi Boyolali bisa menjangkau hingga Hong Kong dan Malaysia.

    “Paling jauh dikirim ke Hong Kong dan Malaysia, tapi masih melalui pihak kedua,” ungkap Rahma.

    Selain petai, Rahma juga memanfaatkan hasil bumi lainnya, yakni alpukat.

    Alpukat jenis mentega merupakan buah yang tumbuh di Boyolali.

    Alpulat jenis ini dikenal sebagai buah yang memiliki daging tebal, lembut, dan rasa manis alami.

    Berlimpahnya hasil bumi Boyolali membuat Rahma memanfaatkan kesempatan untuk menjajakan alpulat mentega di e-commerce.

    Hasilnya pun cukup memuaskan.

    “Awalnya kan memang hanya petai, sambil jalan saya inisiatif masukkin alpukat.”

    “Sekarang, minimal saya menyiapkan alpukat hingga 1 kwintal dan kurang lebih lima karung petai yang belum dikupas,” jelas Rahma.

    lihat foto
    HASIL BUMI BOYOLALI – Penampakan mobil box berisi hasil bumi Boyolali, petai dan alpukat sebelum dijual di e-commerce oleh pelaku UMKM, Rahma (28) pada Senin, 7 April 2025

    Berkat jerih payahnya selama tiga tahun lebih, Rahma kini mengantongi pendapatan kotor per bulan hingga puluhan juta.

    “Untuk pendapatan kotor per bulan, yaa adalah minimal dua digit,” sahut perempuan lulusan Universitas Diponegoro tersebut.

    Memudahkan, Namun Bukan Tanpa Halangan

    Bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) seperti Rahma, digitalisasi memang memudahkan.

    Ibarat dua tangan, kita tak bisa meraih seluruh pelosok negeri, namun dengan dunia digital seluruh negeri bisa mengenal produk kita.

    Hal itu sangat dirasakan oleh Rahma.

    Mencari pelanggan adalah momen tersulit bagi pelaku bisnis.

    Namun, dengan hadirnya e-commerce petai dan alpukat hasil bumi Boyolali sampai ke pelosok negeri.

    “Pada zaman digital seperti ini sangat memudahkan kita sebagai UMKM ya,” jelas Rahma.

    “Awalnya kita mencari pelanggan di sekitar susah, harga juga tak stabil. Namun setelah ada e-commerce, mencari pelanggan-pelanggan baru jauh lebih mudah, jangkauan bisa lebih luas,” tambahnya.

    Diketahui, Rahma memiliki akun Shopee bernama Kaleaaaa.co.

    Saat ini, akun Kaleaaaa.co sudah mempunyai 307 pengikut dengan hampir seribu penilaian dari pelanggan.

    Rahma juga mengakui sangat terbantu dengan adanya fitur Shopee yang terbukti dapat meningkatkan penjualan.

    Tips dari Rahma, penjualan mulai naik setelah ia menggunakan fitur ‘Naikkan produk’ setiap empat jam sekali.

    “Fitur Shopee ini banyak lho yang membantu penjual bisa meningkatkan omset. Satu fitur yang paling berdampak di toko aku adalah ‘Naikkan Produk’. Gunakan empat jam sekali, setidaknya barang kita akan muncul di beranda calon pembeli. Jika foto dan harga produk sesuai dan menarik, tentu pembeli tak perlu berpikir lama untuk check out barang kita,” terang Rahma.

    Selain itu, live Shopee juga ikut membantu branding petai dan alpukat miliknya.

    “Oh ada lagi, live Shopee. Rajin-rajin live membuat barang kita mudah dikenal publik,” timpal Rahma.

    Rahma hingga kini masih berusaha mengoptimalkan fitur Shopee agar bisa meningkatkan omset bulanannya.

    Meski terlihat mudah hingga memiliki omset puluhan juta, UMKM Hasil Bumi Boyolali ini tentu bukan tanpa halangan.

    Banyak halangan yang didapat Rahma saat memulai bisnis online.

    Mulai dari komplain pelanggan hingga masalah produk yang mudah basi.

    “Barang kan makanan ya, jadi mudah busuk atau rusak. Jadi kalau pihak jasa kirim lama, bisa berpengaruh dengan kualitas produk kita yang diterima pelanggan,” terangnya.

    Rahma berprinsip untuk memberikan ganti rugi bagi pelanggan yang mendapatkan petai busuk atau alpukat busuk.

    Hal ini dilakukan agar citra toko miliknya baik.

    “Bintang lima adalah kunci, kita harus menjaga nama baik toko walaupun harus tombok (rugi), namun itu sebanding dengan toko yang konsisten naik,” ungkap ibu satu anak ini.

    Selain itu, karena petai dan alpukat tidak selalu mendapat barang yang bagus, Rahma kadang memilih meliburkan tokonya.

    Rahma memilih memasok pasar lokal jika tahu kualitas produk belum sesuai yang ia inginkan untuk dijajakan secara online.

    “Beberapa hari ke depan mungkin akan offline (jualannya). Karena kalau barang ga bagus, amannya aku lempar ke pasar-pasar,” jelasnya.

    Rasa Syukur dan Harapan ke Depan

    Berada di titik sekarang, Rahma sangat bersyukur.

    Pilihan meninggalkan status karyawan Bank BUMN menjadi pelaku UMKM tak pernah salah jika selalu konsisten.

    “Beralih profesi dari pegawai menjadi pembisnis sangat menyenangkan, walaupun pasti tidak mudah untuk memulainya. Apalagi menjalaninya agar tetap konsisten,” tegas Rahma.

    Hati ikut bahagia mendengar suara karyawan dan petani yang merasa mendapatkan manfaat dari upayanya menjajakan hasil bumi Boyolali ke pasar online.

    “Alhamdulillah terbantu sekali. Saya yang IRT (ibu rumah tangga) bisa membantu (pendapatan) keluarga. Sebelumnya saya hanya IRT yang nganggur di rumah saja,” jelas Sujinah (65) pada Tribunnews pada Sabtu (19/4/2025).

    Petani pun ikut merasakan dampak positifnya.

    Mereka merasa lebih mudah menjual hasil panen. Bahkan harganya juga bisa di atas harga pasar.

    “Lebih mudah ya, karena langsung dibawa ke rumah tidak perlu ke pasar, ditawar-tawarkan ke penjual pasar. Apalagi harganya bisa di atas harga pasar. Ini lebih memudahkan pekerjaan kita,” terang Siswanto (55).

    Di usia yang masih muda, Rahma tak ingin berpuas diri.

    Ia masih belajar bagaimana cara agar hasil bumi Boyolali bisa sampai ke luar negeri.

    “Tentu saya ingin memperluas penjualan ke dalam negeri, selain itu UMKM ini pasti ada potensi untuk disalurkan ke luar negeri,” terang Rahma.

    “Kita sedang belajar bagaimana menyalurkan hasil bumi ini melalui ekspor mandiri. Ya, mulai belajar mendalami bidang ekspor.”

    “Apalagi di Shopee sudah ada program Ekspor Shopee yang bisa membuat produk kita dijual hingga luar negeri. Itu akan kita pelajari ke depannya,” lanjutnya.

    “Harapannya dengan ekspor, kita bisa membeli bahan baku ke petani dengan harga yang tentunya di atas pasaran. Selain barang dikenal dunia, petani di Boyolali ikut sejahtera,” imbuh dia.

    Memulai bisnis dari nol sangat jauh dari kata mudah.

    Mulailah melihat peluang kecil di sekitarmu. Berusaha dan berinovasi di jaman digital membuka peluang kecil itu menjadi besar.

    Semarakkan UMKM Go Digital

    Usaha yang dilakukan Rahma sejak 2021 termasuk menyemarakkan program UMKM Go Digital oleh Pemerintah Indonesia.

    Program tersebut sudah diluncurkan sejak 2020.

    Menurut data, dari 2020 hingga 2023 jumlah UMKM yang beralih ke digitalisasi terus meningkat.

    Bahkan melebihi target dan secara konsisten meningkat.

    Dikutip dari GoodStats.id, 27 juta UMKM telah beralih ke bisnis digital.

    Pemerintah telah meluncurkan program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang bertujuan untuk mendorong digitalisasi (onboarding) bagi UMKM offline serta mendorong national branding produk UMKM unggulan pada berbagai marketplace.

    Selain itu, gerakan ini juga diharapkan dapat meningkatkan ekspor produk UMKM. (*)

    (Tribunnews.com/ Siti N)

  • Cara Pakai Google Maps Biar Nggak Kena Tilang Ganjil-Genap

    Cara Pakai Google Maps Biar Nggak Kena Tilang Ganjil-Genap

    Jakarta

    Sejumlah jalan di kawasan DKI Jakarta menerapkan aturan ganjil-genap demi mencegah kemacetan. Namun jika detikers melanggar, entah sengaja atau karena lupa, maka bisa bisa didenda maksimal Rp 500 ribu.

    Untuk menghindari tilang ganjil-genap ini, detikers bisa menggunakan aplikasi Google Maps. Simak bagaimana caranya, lengkap dengan regulasi dan jadwal, serta daftar jalan yang menerapkan sistem ganjil-genap.

    Apa Itu Aturan Ganjil-Genap?

    Dikutip dari situs Korlantas Polri, sistem ganjil-genap diatur dalam Pergub Nomor 88 Tahun 2019 tentang Pembatasan Lalu Lintas dengan Sistem Ganjil Genap. Sistem ini diberlakukan untuk membatasi jumlah kendaraan bermotor yang masuk dalam satu ruas jalan, berdasarkan nomor pelatnya.

    Dengan demikian, kepadatan volume kendaraan bisa berkurang, sehingga tidak terjadi kemacetan. Misalnya ketika tanggal ganjil, maka hanya mobil berpelat nomor ganjil yang diperbolehkan melewati jalan yang ditetapkan.

    Cara Menghindari Ganjil-Genap di Maps

    Detikers cukup menggunakan aplikasi Google Maps di HP untuk menyesuaikan aturan ganjil-genap. Caranya adalah sebagai berikut:

    Buka Google Maps di HPKetuk foto profil pada bagian sisi kanan atasPilih opsi ‘Setelan’Ketuk ‘Setelan navigasi’Pilih ‘Hindari tilang ganjil-genap’Pilih ‘Pelat nomor ganjil’ atau ‘Pelat nomor genap’. Sesuaikan dengan pelat nomor kendaraan yang kamu pakai.Ketuk ‘Selesai’.Google Maps akan mencarikan jalan yang sesuai dengan tanggal pemberlakuan ganjil-genap.Aturan dan Jadwal Ganjil-Genap di Jakarta

    Dikutip dari laman Jakarta Smart City, aturan dan jadwal ganjil-genap di DKI Jakarta adalah sebagai berikut:

    Diberlakukan cuma untuk kendaraan bermotor roda empat atau lebih.Aturan hanya berlaku pada Senin-Jumat.Waktu pemberlakukan adalah pukul 06.00-10.00 WIB dan 16.00-21.00 WIB.Pada tanggal ganjil, hanya diperbolehkan untuk kendaraan berpelat ganjil.Pada tanggal genap, hanya diperbolehkan untuk kendaraan berpelat genap.Aturan ganjil-genap tidak berlaku saat hari libur nasional.Daftar Jalan yang Memberlakukan Ganjil-Genap

    Ada 26 ruas jalan di kawasan DKI Jakarta yang memberlakukan sistem ganjil-genap. Berikut daftarnya:

    Jalan Medan Merdeka BaratJalan MH ThamrinJalan Jenderal SudirmanJalan Pintu Besar SelatanJalan Gajah MadaJalan Hayam WurukJalan MajapahitJalan SisingamangarajaJalan Panglima PolimJalan Salemba Raya Sisi BaratJalan Salemba Raya Sisi Timur (dari Simpang Jalan Paseban Raya hingga Simpang Jalan Diponegoro)Jalan Kramat RayaJalan Stasiun SenenJalan Gunung SahariJalan Fatmawati (dari Simpang Jalan Ketimun 1 hingga Simpang Jalan TB Simatupang)Jalan SuryopranotoJalan BalikpapanJalan Kyai CaringinJalan Tomang RayaJalan Jenderal S Parman (dari Simpang Jalan Tomang Raya hingga Jalan Gatot Subroto)Jalan Gatot SubrotoJalan MT HaryonoJalan HR Rasuna SaidJalan DI PanjaitanJalan Jenderal Ahmad Yani (dari Simpang Jalan Bekasi Timur Raya hingga Simpang Jalan Perintis Kemerdekaan)Jalan Pramuka.

    Meski Google Maps bisa mencarikan rute terbaik untuk menghindari ganjil-genap, detikers sebaiknya mempertimbangkan untuk menggunakan angkutan umum ketika pelat mobilnya tak sesuai jadwal.

    (bai/row)

  • PLN tambah daya Gedung Institute Neurosains Nasional RS PON

    PLN tambah daya Gedung Institute Neurosains Nasional RS PON

    Gedung Institute Neurosains Nasional,  Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Jakarta. Foto: PLN UID Jakarta Raya

    PLN tambah daya Gedung Institute Neurosains Nasional RS PON
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Selasa, 29 April 2025 – 20:13 WIB

    Elshinta.com – PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya  melakukan tambah daya listrik untuk Gedung Institute Neurosains Nasional,  Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Jakarta, dari semula 197.000 VA menjadi 5.540.000 VA.

    Peningkatan kapasitas ini memperkuat infrastruktur kelistrikan fasilitas kesehatan strategis nasional tersebut. PLN juga telah menyiapkan sistem monitoring real-time untuk memastikan ketersediaan listrik 24 jam.  Langkah ini sejalan dengan visi Kementerian Kesehatan dalam menciptakan Pusat Neurosains bertaraf internasional.

    General Manager PLN UID Jakarta Raya, Lasiran, menyatakan bahwa proyek ini mencerminkan komitmen PLN dalam mendukung sektor kesehatan.

    “PLN senantiasa berkomitmen untuk menyediakan infrastruktur kelistrikan yang andal, khususnya bagi fasilitas kesehatan vital seperti RS PON. Keberhasilan proyek ini merupakan bukti nyata sinergi antara PLN dan RS PON dalam meningkatkan layanan kesehatan nasional,” tegas Lasiran dalam siaran pers yang diterima Elshinta, Selasa (29/4/2025).

    Kepala IPSRS RS PON, Syaifudin Zuhri, ST., GP., menyampaikan apresiasi atas kinerja PLN. “Kami sangat menghargai profesionalisme tim PLN yang bekerja secara efisien dan tepat waktu sesuai jadwal. Kerja sama yang baik ini sangat mendukung pengembangan fasilitas neurosains kami,” ungkap Syaifudin Zuhri.

    Manager PLN UP3 Kramat Jati, Beny Indra Praja, menjelaskan kunci keberhasilan pelaksanaan pasokan listrik ke proyek ini. “Tim kami bekerja secara profesional dengan mengedepankan aspek keselamatan dan ketepatan waktu. Proses energize berjalan lancar berkat koordinasi intensif dengan seluruh pihak terkait,” ujar Beny.

    Dengan tambahan daya 5.540.000 VA ini, RS PON kini memiliki kapasitas memadai untuk mengoperasikan peralatan medis canggih dengan daya tinggi.  PLN akan terus memantau keandalan pasokan listrik di fasilitas strategis ini.

    Penulis: Vivi Trisnavia/Ter

    Sumber : Radio Elshinta

  • Tak Terawat, JPO Cawang Kompor Jadi Tempat Gulungan Kabel Udara

    Tak Terawat, JPO Cawang Kompor Jadi Tempat Gulungan Kabel Udara

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI – Kondisi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Dewi Sartika, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur dibiarkan rusak terbengkalai tanpa perawatan.

    Selain tidak memiliki atap, JPO Cawang Kompor tampak memperhatinkan karena di sepanjang anak tangga hingga badan JPO justru dijadikan tempat untuk gulungan kabel utilitas.

    Gulungan kabel udara pada akses JPO Cawang Kompor menandakan tidak adanya perawatan berkala, pun hingga kini JPO masih digunakan warga untuk bermobilitas.

    “Belum ada perawatan. Memang sempat dengar mau ada renovasi (JPO), tapi sampai sekarang belum ada. Jadinya seperti ini saja,” kata warga sekitar, Handi (45), Selasa (29/4/2025).

    Gulungan kabel udara yang teronggok pada akses JPO Cawang Kompor di Jalan Dewi Sartika, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (29/4/2025). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA

    Gulungan kabel udara pada akses JPO Cawang Kompor ini berbanding terbalik dengan program Pemprov DKI Jakarta yang sejak tahun 2022 mulai menertibkan kabel udara semrawut.

    Pasalnya di saat Pemprov DKI Jakarta menggaungkan penertiban kabel udara dan memindahkannya ke dalam tanah, gulungan kabel udara justru teronggok di fasilitas umum.

    Bahkan bila dilihat dari sisi wilayah Kecamatan Jatinegara yang berbatasan dengan JPO, tampak jelas bentangan kabel udara semrawut di sepanjang badan JPO Cawang Kompor.

    “Sebenarnya JPO ini kalau secara (kondisi) bangunan betonnya masih bagus. Hanya memang belum ada perawatan saja jadi terlihat belum bagus lah. Kalau JPO depan PGC kan bagus,” ujar Handi.

    Tidak hanya gulungan kabel udara yang dibiarkan berserakan begitu saja, terdapat banyak bagian besi pengaman JPO Cawang Kompor yang hilang akibat terdampak karat.

    Padahal JPO yang berada di lampu merah Cawang Kompor ini merupakan akses penting, mengingat di sepanjang Jalan Dewi Sartika, Kramat Jati hanya terdapat dua JPO saja.

    Pertama JPO di depan Pusat Grosir Cililitan (PGC) yang baru diresmikan pada tahun 2024 lalu, dan kedua JPO Cawang Kompor yang kondisinya kini rusak tak tersentuh perawatan.

    “Di sepanjang Jalan Dewi Sartika cuman ada dua JPO. Tapi kalau JPO yang depan PGC bagus, ada lampu-lampunya segala macam. Kalau yang di sini belum ada perawatan,” tutur Handi.

    Awak media sudah berupaya mengonfirmasi terkait alasan ketiadaan atap dan kondisi JPO Cawang Kompor kepada Kepala Sudin Bina Marga Jakarta Timur, Benhard Hutajulu.

    Tapi hingga berita ditulis, orang nomor satu di jajaran Sudin Bina Marga Jakarta Timur itu tidak kunjung memberikan respons saat dikonfirmasi terkait kondisi JPO Cawang Kompor.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Sudah Puluhan Tahun, Kondisi JPO Cawang Kompor Jakarta Timur Dibiarkan Terbengkalai Tanpa Atap

    Sudah Puluhan Tahun, Kondisi JPO Cawang Kompor Jakarta Timur Dibiarkan Terbengkalai Tanpa Atap

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI – Akses Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Cawang Kompor di Jalan Dewi Sartika, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur kini rusak dah terbengkalai.

    Berbeda dengan JPO lainnya di Jakarta yang memiliki atap untuk menghalau pejalan kaki dari terik matahari dan hujan, JPO Cawang Kompor justru tidak tertutupi atap sama sekali.

    Sehingga warga yang melintas di JPO Cawang Kompor dipastikan terkena paparan langsung sinar matahari saat siang hari, dan tidak terlindung ketika hujan turun.

    Warga sekitar, Handi (45) mengatakan sejak awal dibangun sekitar tahun 1985 silam hingga kini JPO Cawang Kompor memang tidak dilengkapi atap sebagaimana lazimnya JPO.

    “Memang dari dulu pas awal dibangun sudah enggak ada bagian atapnya. Jadi bukan atapnya hilang, rusak atau bagaimana,” kata Handi di Jakarta Timur, Selasa (29/4/2025).

    Padahal JPO yang berada di lampu merah Cawang Kompor ini merupakan akses penting, mengingat di sepanjang Jalanan Dewi Sartika, Kramat Jati hanya terdapat dua JPO saja.

    KONDISI JPO CAWANG KOMPOR – Kondisi JPO Cawang Kompor di Jalan Dewi Sartika yang dibiarkan selama puluhan tahun tanpa memiliki atap, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (29/4/2025). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

    Pertama JPO di depan Pusat Grosir Cililitan (PGC) yang baru diresmikan pada tahun 2024 lalu, dan kedua JPO Cawang Kompor yang kondisinya kini rusak tak tersentuh perawatan.

    Meski hingga kini JPO Cawang Kompor masih digunakan para pejalan kaki, tapi selama puluhan tahun kondisinya dibiarkan begitu saja tanpa adanya perbaikan.

    “Masih ada yang lewat, apalagi yang orang tua. Kan mereka takut kalau (nyeberang) lewat bawah, jadi pasti lewat atas. Kadang ada juga yang nanya tangga untuk naik JPO dari mana,” ujar Handi.

    Selain tidak memiliki atap kondisi JPO Cawang Kompor kian buruk karena banyak besi pengaman pada anak tangga, hingga bagian badan JPO yang sudah hilang.

    Bahkan pada beberapa titik sampah-sampah makanan dan botol dibiarkan begitu saja berserakan, sehingga nyaris tidak ada bagian JPO Cawang Kompor yang terlihat bagus.

    KONDISI JPO CAWANG KOMPOR – Kondisi JPO Cawang Kompor di Jalan Dewi Sartika yang dibiarkan selama puluhan tahun tanpa memiliki atap, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (29/4/2025). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

    Satu-satunya hal baik yang tampak pada JPO Cawang Kompor hanya keberadaan satu CCTV di lokasi, pun tidak diketahui apakah kamera pengawas tersebut masih berfungsi atau tidak.

    “Ya kalau kita lihat sih kondisi JPO sekarang memang belum bagus, belum terawat lah. Besi-besi pagar pengamannya juga sudah pada hilang karena banyak berkarat,” tutur Handi.

    Awak media sudah berupaya mengonfirmasi terkait alasan ketiadaan atap dan kondisi JPO Cawang Kompor kepada Kepala Sudin Bina Marga Jakarta Timur, Benhard Hutajulu.

    Tapi hingga berita ditulis, orang nomor satu di jajaran Sudin Bina Marga Jakarta Timur itu tidak kunjung memberikan respons apapun saat dikonfirmasi terkait kondisi JPO Cawang Kompor.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Wanita Tanpa Identitas Ditemukan Tewas di Penginapan Bekasi

    Wanita Tanpa Identitas Ditemukan Tewas di Penginapan Bekasi

    BEKASI – Seorang wanita yang belum diketahui identitas ditemukan tewas di sebuah kamar penginapan nomor 108 Kampung Cibuntu Asem, Desa Cibuntu, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat (Jabar).

    “Jasad korban pertama kali ditemukan oleh pengelola penginapan saat hendak membersihkan kamar,” kata Bachtiar, warga setempat di lokasi, Senin 28 April, disitat Antara.

    Saat ditemukan, katya dia, tubuh korban alami sejumlah luka. Melihat kejadian ini, pengelola segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.

    Tak lama berselang, tim Inafis Polres Metro Bekasi tiba di lokasi pada Minggu 27 April malam untuk mengevakuasi jasad korban ke RS Polri Kramat Jati untuk keperluan autopsi.

    “Dari informasi yang didapatkan, ada luka sayatan di leher, di perut, dan di tangan,” kata Bachtiar lagi.

    Diungkapkan pula bahwa korban masuk ke kamar 108 sejak Sabtu 26 April malam bersama seorang pria.

    Sehari sebelum penemuan mayat, warga sempat melihat keduanya terlibat cekcok.

    “Sempat cekcok di depan, banyak juga yang lihat. Ya kayaknya berantem, entah pacaran atau suami istri,” katanya.

    Bachtiar menyebutkan kamar transit tersebut memang sering disewa oleh warga dari luar Gang Ninjo.

    Tidak ditemukan identitas apa pun di kamar, bahkan warga sekitar juga tidak mengenali korban.

    “Warga tidak ada yang mengenali karena di sini ‘kan banyak yang keluar masuk, namanya juga tempat transit,” ucap dia.

    Saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan oleh Polsek Cikarang Barat dan Polres Metro Bekasi.

  • WNA yang Mengamuk di Kalibata City Positif Narkoba, Polisi Bakal Geledah Apartemen
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 April 2025

    WNA yang Mengamuk di Kalibata City Positif Narkoba, Polisi Bakal Geledah Apartemen Megapolitan 28 April 2025

    WNA yang Mengamuk di Kalibata City Positif Narkoba, Polisi Bakal Geledah Apartemen
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Setelah seorang warga negara asing (WNA) asal Ghana di
    Kalibata City
    , Jakarta Selatan, terkonfirmasi mengonsumsi narkotika jenis sabu, polisi bakal mencari barang bukti di apartemen pelaku.
    Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Murodih menjelaskan, polisi masih menunggu hasil
    pemeriksaan medis
    yang saat ini dijalani oleh pelaku di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
    Setelah proses tersebut selesai, polisi akan menggeledah  unit apartemen
    WNA Ghana
    di Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan.
    “Kemungkinan nanti akan berlanjut ya, setelah selesai dari rumah sakit,” ungkap Murodih saat dikonfirmasi, Senin (28/4/2025).
    WNA Ghana tersebut dinyatakan positif mengonsumsi sabu setelah menjalani tes urine di rumah sakit.
    “Memang kemarin ditemukan hasil cek urine juga positif amphetamine (sabu),” katanya.
    Selain pemeriksaan penggunaan narkotika, WNA Ghana ini juga menjalani pemeriksaan psikiatri dan kejiwaan untuk memastikan kondisinya saat terjadi kerusuhan.
    “Kemudian juga masalah kejiwaan juga diperiksa. Karena memang pada waktu kejadian banyak yang menjadi korban, sehingga perlu ada pengecekan,” jelasnya.
    Pemeriksaan medis
    yang dilakukan terhadap WNA Ghana ini diperkirakan akan memakan waktu hingga dua minggu.
    Namun, terdapat kondisi medis serius yang dialami oleh WNA tersebut pasca kerusuhan.
    Sembari menunggu proses pemeriksaan oleh tim medis, pihak kepolisian terus melanjutkan penyelidikan dengan mengumpulkan keterangan dan barang bukti.
    “Polres Metro Jakarta Selatan masih terus menyelidiki dan mengumpulkan bukti-bukti, walaupun sementara ini orang asing ini masih dalam perawatan di Kramat Jati,” jelas Murodih.
    Hingga saat ini, belum ada keputusan terkait hukuman yang akan diberikan kepada WNA tersebut oleh kepolisian.
    Kantor Imigrasi (Kanim) Jakarta Selatan juga masih menunggu kepastian dari kepolisian untuk menindaklanjuti kasus ini.
    “Kami sudah komunikasi ya dengan imigrasi. Namun dari pihak imigrasi menyatakan bahwa itu bagaimana dari pihak kepolisian dulu tentang kelanjutannya,” jelasnya.
    Adapun WNA asal Ghana ini terlibat dalam kerusuhan dan kerusakan properti di kawasan Kalibata City pada Senin (21/4/2025).
    Aksinya sempat viral karena ia melumuri tubuhnya dengan minyak dan merusak barang-barang di dalam supermarket di kawasan tersebut.
    “Mau kami amankan dia kabur. Setelah dia kabur, kami kejar. Kami kejar dia mandi minyak supaya badannya licin,” ujar Kapolsek Pancoran Komisaris Mansur, saat dikonfirmasi, Senin.
    Ia juga sempat melukai seorang tukang cat dan menyandera dua orang. Pada malam hari, WNA tersebut ditangkap dan dibawa ke rumah sakit untuk menerima perawatan medis.
    “Sekitar pukul 20.00 WIB, piket Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan tiba dan WNA tersebut berhasil dievakuasi dan dibawa ke RS Polri Kramatjati,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary, Rabu (23/4/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penangkapan Pengacara Samir karena Senpi Ilegal Berawal dari Cekcok dengan Sopir Mikrolet
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 April 2025

    Penangkapan Pengacara Samir karena Senpi Ilegal Berawal dari Cekcok dengan Sopir Mikrolet Megapolitan 28 April 2025

    Penangkapan Pengacara Samir karena Senpi Ilegal Berawal dari Cekcok dengan Sopir Mikrolet
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Pengacara bernama Samir (31), tersangka
    kepemilikan senjata api
    ilegal, ditangkap saat terlibat cekcok dengan sopir mikrolet di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, pada Jumat (25/4/2025) pagi.
    Insiden ini terjadi ketika mobil Daihatsu Sigra yang dikendarai Samir bersenggolan dengan kendaraan mikrolet.
    “Karena terjadi serempetan sehingga (kedua mobil) berhenti, terjadi cekcok mulut dan ribut di TKP,” ungkap Kasubnit Laka Lantas Polres Metro Jakarta Pusat AKP Sumarno, Senin (28/4/2025).
    Kejadian tersebut membuat warga setempat segera melaporkan situasi ke kepolisian.
    Anggota polisi yang tiba di lokasi melakukan pemeriksaan dan menemukan bahwa Samir tidak memiliki surat kendaraan, baik SIM maupun STNK.
    Saat pemeriksaan, polisi melihat senjata api yang tersimpan di balik kantong celananya.
    “Pada saat anggota kami sedang duduk, dia (Samir) jongkok dan kelihatan senjatanya,” ujar Sumarno.
    Senjata itu segera disita dan Samir dibawa ke Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat.
    Berdasarkan hasil penggeledahan, polisi menemukan tiga jenis senjata yang berbeda, yaitu senjata jenis Makarov kaliber 7,65 mm, laras panjang Diana 47, dan senjata replika Glock 34 elektrik.
    Ketiga senjata tersebut dipastikan tidak berpeluru dan tidak pernah digunakan.
    “Untuk motif pelaku, tersangka S sengaja menyimpan, menguasai, dan memiliki senjata api untuk pertahanan diri karena tersangka sudah dua kali mengalami serangan dari OTK,” jelas Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Muhammad Firdaus, Senin.
    Selain itu, Samir juga terkonfirmasi positif narkoba setelah menjalani pemeriksaan tes urine. Atas perbuatannya, Samir dijerat dengan dua undang-undang sekaligus.
    Pertama, Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan
    senjata api ilegal
    , dengan ancaman hukuman seumur hidup atau penjara maksimal 20 tahun.
    Kedua, Pasal 112 Ayat (1) dan (2) serta Pasal 127 Ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman penjara minimal 4 tahun dan maksimal 12 tahun, serta denda paling sedikit Rp 800 juta dan paling banyak Rp 8 miliar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • WNA yang Mengamuk di Kalibata City Positif Narkoba, Polisi Bakal Geledah Apartemen
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 April 2025

    WN Ghana yang Ngamuk di Kalibata City Positif Sabu Megapolitan 28 April 2025

    WN Ghana yang Ngamuk di Kalibata City Positif Sabu
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Warga Negara Ghana berinisial KUV, yang mengamuk di apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, positif mengonsumsi sabu.
    “Memang kemarin ditemukan hasil cek urine juga positif amphetamine (sabu). Kemudian juga masalah kejiwaan juga diperiksa,” ujar Kasi Humas Polres Jakarta Selatan Kompol Murodih saat dikonfirmasi, Senin (28/4/2025).
    Saat ini KUV masih dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati hingga seminggu ke depan.
    “Kurang lebih mungkin 14 hari waktu yang di sana,” kata dia.
    WN Ghana yang mengamuk di Kalibata City itu juga akan dipantau kondisi kejiwaannya.
    “Kalau lukanya sih dia nggak terlalu begitu berisiko ya, nggak terlalu berat. Cuma kan karena dia terpengaruh dengan obat2 itu. Sehingga dia mungkin dia hilang kontrol, emosinya jadi tinggi,” ungkap Murodih.
    Sebelumnya diberitakan, WN Ghana berinisial KUV, melakukan kerusuhan dan kerusakan properti di kawasan Kalibata City pada Senin (21/4/2025) lalu.
    Aksinya itu sempat viral karena WNA itu melumuri tubuhnya dengan minyak dan merusak barang-barang di dalam supermarket di kawasan itu.
    “Mau kita amankan dia kabur. Setelah dia kabur, kita kejar. Kita kejar dia mandi minyak supaya badannya licin,” ujar Kapolsek Pancoran Kompol Mansur saat dikonfirmasi, Senin.
    Ia juga sempat melukai seorang tukang cat dan menyandera dua orang.
    “Sekitar pukul 20.00 WIB, piket Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan tiba yang di mana WNA tersebut berhasil dievakuasi dan dibawa ke RS Polri Kramatjati,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary, Rabu (23/4/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pengacara ‘Koboi’ Pembawa Senjata Api Ilegal dan Sabu di Jakarta Pusat Sedang Tidak Tangani Kasus – Halaman all

    Pengacara ‘Koboi’ Pembawa Senjata Api Ilegal dan Sabu di Jakarta Pusat Sedang Tidak Tangani Kasus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Muhammad Firdaus mengungkapkan, pengacara S sedang tidak menangani kasus tertentu.

    Diketahui, S merupakan seorang pengacara yang ditangkap karena kepemilikan senjata api (Senpi) ilegal.

    Pengacara berusia 31 tahun itu sebelumnya terlibat kecelakaan lalu lintas di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (25/4/2025).

    “Dalam proses pemeriksaan terhadap tersangka memang mengakui berperan sebagai pengacara namun tidak dalam menangani suatu perkara,” kata Firdaus, dalam konferensi pers di Polres Metro Jakarta Pusat, Senin (28/4/2025).

    Sementara itu, terkait kepemilikan senjata api, Firdaus menjelaskan, profesi apa saja boleh memiliki senjata api, asalkan memiliki izin dari Mabes Polri.

    “Siapa saja boleh asal memiliki izin. Kelengkapan izinnya yang dikeluarkan Baintelkam Mabes Polri,” jelasnya.

    Sementara itu, tersangka S, menyatakan, kepemilikan senjata api itu bertujuan untuk pertahanan diri.

    Dia mengungkapkan, dia pernah mendapatkan dua kali serangan dari orang tak dikenal (OTK).

    Menurutnya, pengalaman mendapatkan serangan tersebut terjadi sekitar satu tahun yang lalu.

    “Karena pernah ada serangan dari OTK. (Serangan dari OTK) yang pertama kali menusuk pakai fisik. Yang kedua, mau dari belakang pakai motor,” ungkap S, dalam konferensi pers di Polres Metro Jakarta Pusat, Senin (28/4/2025).

    “Niat untuk pertahanan diri. Cari, memang sengaja nyari senjata api untuk pertahanan diri,” tambahnya.

    Meski demikian, pria yang tampak mengenakan kaus khusus tersangka berwarna oranye itu menuturkan, senjata api tersebut belum pernah digunakannya sama sekali.

    Hal itu dikarenakan, senjata api tersebut juga baru dimilikinya beberapa waktu terakhir.

    “(Baru punya senjata api) pekan lalu lah,” ucap S.

    Positif Narkoba

    Polres Jakarta Pusat mengungkap fakta lain terkait pengacara bernama Samir yang ditangkap karena kepemilikan senjata api (Senpi) ilegal.

    Pengacara berusia 31 tahun itu sebelumnya terlibat kecelakaan lalu lintas di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (25/4/2025).

    “Dari temuan terhadap barang bukti senjata api kemudian tim melakukan koordinasi dengan satnarkoba agar dilakukan tes urin yang mana juga tersangka S positif narkoba,” ungkap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Muhammad Firdaus, Senin (28/4/2025).

    Berdasarkan hasil tes urine, pengacara tersebut diketahui positif mengonsumsi sabu (methamphetamine), ganja (THC), dan obat-obatan yang mengandung benzodiazepine.

    Dalam perkara ini, pelaku dijerat dengan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman hingga 20 tahun penjara.

    Polisi masih mendalami lebih lanjut dugaan adanya keterkaitan tersangka dengan pihak lain, termasuk asal-usul senjata api yang dimilikinya.

    Adapun barang bukti yang diamankan terkait kasus ini adalah berupa satu unit senjata api jenis Makarov kaliber 7.65mm, satu unit senjata laras panjang merek Diana, satu unit airsoft gun rakitan.

    Selain tiga pucuk senjata, polisi mengamankan satu klip narkotika jenis sabu-sabu, satu klip narkotika jenis ganja, satu buah pipet, tujuh tablet obat keras jenis Ranitidine HCl 150 mg.

    Ada juga dua bungkus obat keras jenis Alprazolam 1 mg, satu buah lem tembak, tiga unit handphone, satu unit kendaraan Daihatsu Sigra B 2033 KKS.