kab/kota: Kramat

  • 5 Fakta Terkait Kasus Dugaan Pembunuhan Notaris Asal Bogor Ditemukan Tewas di Sungai Citarum Bekasi – Page 3

    5 Fakta Terkait Kasus Dugaan Pembunuhan Notaris Asal Bogor Ditemukan Tewas di Sungai Citarum Bekasi – Page 3

    Seorang notaris asal Kota Bogor, Jawa Barat berinisial SA (60) ditemukan meninggal dunia di Sungai Citarum, Kedungwaringin, Bekasi, Jawa Barat.

    Sebelum ditemukan tewas, korban sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya ke Polsek Tanahsareal, Kota Bogor.

    “Jenazah itu kita amankan kemarin siang ke sore. Dibawa ke Rumah Sakit Kramat Jati, habis itu sudah dibawa sama keluarga untuk dimakamkan,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Agta Bhuwana Putra saat dihubungi, Jakarta, Sabtu 5 Juli 2025.

    Dia mengatakan, kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan pembunuhan yang menewaskan seorang notaris tersebut. Sementara terkait luka yang ditemukan pada tubuh korban, Agta belum bersedia mengungkap secara jelas.

    “Tunggu hasil autopsi, saya belum dapat. Takutnya nanti salah analisa. Pokoknya kami dapat info dari Polsek, terus kami geser anggota iden sama piket Reskrim. Baru kami melakukan evakuasi kemudian kita bawa ke rumah sakit,” ujar perwira menengah Polri ini.

    Meski begitu, dirinya memastikan korban kehilangan nyawa dengan cara yang tidak wajar.

    “Kronologi di Polsek-nya saya belum dapat, yang pasti ditemukan di sungai. Dugaan sementara ada penyebab kematian tidak wajar,” ucapnya.

    Sementara terkait dengan kendaraan milik korban yang diduga hilang, saat ini masih didalami petugas kepolisian.

    “Untuk kendaraan kita masih coba cek dan dalami dulu. Secepatnya kita kasih informasi,” katanya memungkasi.

     

  • Sebanyak 35 RT di Jakarta masih tergenang hingga Selasa pagi

    Sebanyak 35 RT di Jakarta masih tergenang hingga Selasa pagi

    Warga membersihkan rumahnya saat banjir merendam kawasan permukiman di Kramat Jati, Cawang, Jakarta, Senin (7/7/2025). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat pada Senin (7/7) pukul 06.00 WIB sebanyak 109 rukun tetangga (RT) masih terendam banjir yang berangsung surut di wilayah Jakarta Barat, Timur, Pusat, dan Selatan akibat tingginya intensitas hujan dan meluapnya sejumlah aliran sungai di Jakarta. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/bar

    Sebanyak 35 RT di Jakarta masih tergenang hingga Selasa pagi
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 08 Juli 2025 – 08:12 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 35 rukun tetangga (RT) masih tergenang air hingga Selasa pukul 05.00 WIB, imbas dari hujan intens dan pasang air laut maksimum sejak Senin (7/7).

    Kondisi ini dipicu oleh kombinasi cuaca ekstrem dan peringatan dini banjir pesisir (rob) yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akibat fase Bulan Baru dan Perigee yang memperkuat pasang maksimum air laut.

    BPBD DKI mencatat genangan tersebar di empat wilayah kota, dengan rincian terbanyak berada di Jakarta Selatan sebanyak 25 RT. Sementara Jakarta Barat mencatatkan 7 RT terdampak, Jakarta Utara 2 RT, dan Jakarta Timur 1 RT.

    Di Jakarta Selatan, kelurahan yang terdampak paling parah adalah Duren Tiga dengan genangan setinggi 130 cm akibat luapan Kali Mampang, disusul Kuningan Barat (95 cm), Jati Padang (85 cm), dan Pela Mampang (60 cm).

    Sementara itu, di Jakarta Barat, genangan mencapai 50 cm di Kedaung Kali Angke akibat curah hujan tinggi dan luapan Kali Cengkareng.

    Jakarta Utara juga mengalami genangan setinggi 65 cm di Kelurahan Kapuk Muara, yang disebabkan oleh kombinasi hujan dan rob.

    Sebanyak enam titik pengungsian telah disiapkan untuk menampung warga terdampak. Di antaranya adalah Masjid Al Mujahidin di Kelurahan Jati Padang yang saat ini menampung 140 jiwa, serta Mushola Al Inayah di Pejaten Barat yang menampung 60 jiwa.

    Tiga ruas jalan di Jakarta Barat juga masih tergenang, yakni Jl. Adi Karya (40 cm), Jl. Bojong Indah Raya (30 cm), dan Jl. Raya Daan Mogot KM 11 (20 cm), yang turut mengganggu mobilitas warga.

    Meski demikian, BPBD juga melaporkan genangan sudah surut di sejumlah wilayah, termasuk 40 RT di Kelurahan Petogogan, serta di Kelurahan Kebon Jeruk, Cipete Utara, Jagakarsa, dan Cilandak Timur.

    Beberapa ruas jalan yang sebelumnya tergenang juga sudah dinyatakan kering, seperti Jl. H.R. Rasuna Said (Kel. Guntur), Jl. Gaya Motor Raya dan Jl. Gaya Motor 2 (Kel. Sungai Bambu), serta Jl. Perumahan Green Garden (Kel. Kedoya Utara).

    BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel ke seluruh wilayah terdampak untuk memantau kondisi dan berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Gulkarmat guna melakukan penyedotan air serta memastikan saluran air berfungsi normal.

    “Penanganan kami lakukan secara terpadu bersama lurah, camat, dan instansi terkait. Genangan ditargetkan surut dalam waktu cepat,” tulis keterangan resmi BPBD.

    BPBD mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi genangan dan segera melapor ke layanan darurat 112 yang beroperasi 24 jam tanpa biaya.

    Sumber : Antara

  • Pembangunan 8 Saluran Air di Jakpus Ditargetkan Rampung Juli 2025
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Juli 2025

    Pembangunan 8 Saluran Air di Jakpus Ditargetkan Rampung Juli 2025 Megapolitan 7 Juli 2025

    Pembangunan 8 Saluran Air di Jakpus Ditargetkan Rampung Juli 2025
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA)
    Jakarta
    Pusat menargetkan pembangunan delapan
    saluran air
    di empat kecamatan rampung pada akhir Juli 2025.
    Pembangunan saluran ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas drainase dan mengurangi risiko banjir di kawasan padat penduduk.
    “Kami tengah mengerjakan pembangunan saluran dengan total delapan titik. Lokasinya tersebar di Kecamatan Sawah Besar, Menteng, Kemayoran, dan Senen,” ujar Kepala Seksi Pembangunan Saluran Sudin SDA Jakarta Pusat, Martinet dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Senin (7/7/2025).
    Menurut Martinet, dari delapan lokasi tersebut, beberapa di antaranya sudah selesai dibangun.
    Salah satunya berada di Kecamatan Menteng, tepatnya di Jalan Diponegoro, depan Kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
    Sementara itu, di Kecamatan Senen masih ada empat titik yang sedang dikerjakan, yakni di Jalan Kwini I, Jalan Bungur, Jalan Kramat Lontar, dan Jalan Kwitang. Di Kecamatan Sawah Besar, saluran dibangun di Jalan Kartini IV Dalam.
    “Untuk Kecamatan Kemayoran, pembangunan saluran dilakukan di dua titik, yaitu Jalan Serdang dan Jalan Sumur Batu,” kata Martinet.
    Pekerjaan ini ditargetkan selesai seluruhnya sebelum akhir Juli, asalkan tidak ada kendala teknis atau cuaca ekstrem yang memperlambat proses konstruksi.
    Martinet mengatakan, proyek pembangunan saluran air ini merupakan hasil usulan warga yang disampaikan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahun 2024.
    Oleh karena itu, pengerjaannya murni sebagai bentuk respons terhadap aspirasi masyarakat.
    Meski begitu, dia mengakui sempat ada kendala sosial di lapangan. Salah satunya adalah penolakan dari pedagang yang terdampak pembangunan di lahan usahanya.
    “Tapi setelah diberikan pemahaman, para pedagang akhirnya mendukung karena tahu saluran ini juga untuk kebaikan lingkungan mereka,” ujar Martinet.
    Pembangunan saluran air juga tetap memperhatikan aspek estetika dan keindahan kota. Salah satu contohnya adalah di kawasan Jalan Diponegoro, di mana pedestrian yang sempat dibongkar akan dikembalikan ke kondisi semula.
    “Kami berkoordinasi dengan Sudin Bina Marga terkait perbaikan pedestrian. Alhamdulillah, kita bisa mengembalikannya seperti semula, termasuk dengan fasilitas ubin penunjuk jalan bagi penyandang disabilitas,” kata Martinet.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Senin, juga tersedia 20 lokasi Samsat Keliling di Jadetabek

    Senin, juga tersedia 20 lokasi Samsat Keliling di Jadetabek

    Jakarta (ANTARA) – Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya juga menyediakan layanan 20 lokasi sistem administrasi manunggal satu atap (Samsat) Keliling di Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jadetabek), Senin.

    Akun resmi TMC Polda Metro Jaya @tmcpoldametrodi di X, menjelaskan, melalui layanan ini, warga dapat mengesahkan STNK setiap tahun, bayar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Santunan Wajib Dana Kecelakaan Lalu-lintas (SWDKLLJ).

    Berikut wilayah layanan Samsat Keliling di Jadetabek :

    1. Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB

    2. Jakarta Utara di halaman parkir Samsat dan halaman parkir Itali Mal Artha Gading pukul 08.00-14.00 WIB

    3. Jakarta Barat di Mal Citraland pukul 08.00-14.00 WIB

    4. Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat pukul 08.00 – 15.00 WIB dan halaman TMP Kalibata pukul 08.00-14.00 WIB

    5. Jakarta Timur di halaman parkir Samsat pukul 08.00 – 15.00 WIB dan Pasar Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB

    6. Kota Tangerang di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB

    7. Serpong di halaman parkir Samsat pukul 08.00-15.00 WIB dan ITC BSD pukul 16.00 – 19.00

    8. Ciledug di kantor Kecamatan Pinang dan Metland Cyber Puri pukul 09.00 – 14.00 WIB

    9. Ciputat di kantor Kelurahan Pondok Betung pukul 09.00-12.00 WIB

    10. Kelapa Dua di halaman Gtown house pukul 08.00-14.00 WIB

    11. Kota Bekasi di halaman Parkir Samsat pukul 09.00-14.00 WIB

    12. Kabupaten Bekasi di halaman Parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB

    13. Depok di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB

    14. Cinere di halaman parkir Samsat pukul 08.00-12.00 WIB

    Masyarakat diminta membawa beberapa persyaratan untuk melakukan pembayaran pajak kendaraan anda, seperti KTP asli pemilik kendaraan, BPKB, dan STNK, masing-masing disertai fotokopi, pemohon juga tidak memiliki tunggakan pajak kendaraan bermotor lebih dari satu tahun.

    Gerai ini hanya melayani PKB tahunan, sedangkan untuk pembayaran pajak kendaraan lima tahunan dan ganti pelat nomor kendaraan pemohon harus datang langsung ke kantor Samsat terdekat.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Lalu Lintas Jalan DI Panjaitan Jaktim Macet akibat Banjir, Pemotor Pilih Putar Balik
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Juli 2025

    Lalu Lintas Jalan DI Panjaitan Jaktim Macet akibat Banjir, Pemotor Pilih Putar Balik Megapolitan 6 Juli 2025

    Lalu Lintas Jalan DI Panjaitan Jaktim Macet akibat Banjir, Pemotor Pilih Putar Balik
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Banjir
     setinggi sekitar 50 sentimeter (cm) di dekat
    Underpass
    Jalan DI Panjaitan,
    Jakarta
    Timur, menyebabkan kemacetan lalu lintas pada Minggu (6/7/2025) sore.
    Banjir di jalan tersebut terjadi akibat curah
    hujan
    tinggi yang mengguyur wilayah Jakarta, khususnya di Cawang, Jakarta Timur.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, lalu lintas dari arah Klender menuju Cililitan terpantau padat akibat genangan.
    Kondisi serupa juga terjadi di arah sebaliknya, yakni dari Cililitan menuju Klender.
    Sejumlah pengendara motor dari arah Klender memilih putar balik dengan cara mengangkat motor mereka melintasi separator jalan untuk menghindari genangan di area underpass.
    Salah satu pengendara mobil, Lutfi (30), mengaku telah terjebak macet sejak dari wilayah Klender. Ia baru mengetahui adanya genangan setelah bertanya kepada petugas yang sedang memeriksa saluran air.
    “Macet sudah dari Klender, tapi awalnya enggak tahu ada genangan di depan, baru tahu tadi ada petugas cek saluran saya bertanya,” ucapnya.
    Lutfi menjelaskan, ia hendak menuju Kramat Jati untuk keperluan keluarga, tetapi tak menyangka kondisi lalu lintas akan sepadat itu.
    “Mau ke Kramat Jati, tapi enggak tahu kalau sepadat ini karena genangan,” ungkapnya.
    Sementara Petugas Sumber Daya Air (SDA) Kelurahan Cawang, Mukti Ardiansyah, menjelaskan bahwa genangan mulai terjadi sekitar pukul 16.00 WIB dengan ketinggian mencapai 40–60 sentimeter.
    “Ini karena curah hujan yang sangat tinggi, jadi air sulit tertampung,” kata Mukti saat ditemui di lokasi.
    Ia memastikan saluran air dalam kondisi bersih dan tidak tersumbat sampah.
    Namun, banyaknya volume air hujan membuat saluran tidak mampu menampung aliran air secara optimal.
    “Insya Allah aman. Salurannya bersih, tapi karena hujan deras, air jadi meluap. Kalau hujan berhenti, genangan pasti cepat surut,” ujarnya.
    Mukti menambahkan, pompa air sudah disiagakan untuk membantu mempercepat penyusutan genangan.
    “Soal berapa lama surut, tergantung cuaca. Kami sudah pompa juga. Kalau hujan reda, air cepat surut,” tuturnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kasus Pembunuhan Notaris di Bekasi, Polisi Ungkap Dugaan Keterlibatan Sopir Korban – Page 3

    Kasus Pembunuhan Notaris di Bekasi, Polisi Ungkap Dugaan Keterlibatan Sopir Korban – Page 3

    Total ada enam orang diamankan, tiga di antaranya sudah jadi tersangka pencurian dengan kekerasan. Tiga lainnya masih diperiksa terkait dugaan penadahan atau pertolongan jahat. Polisi belum membeberkan secara detail kronologi pembunuhan.

    Menurut dia, pihaknya masih melakukan pendalaman. Yang pasti, kata Ade Ary, ada dua klaster di dalam kasus ini.

    “Jadi kelompoknya ada dua. Kelompok pelaku pencurian dengan kekerasan, kemudian kelompok kedua adalah kelompok pertolongan jahat atau penadahan. Ini masih terus dilakukan pendalaman,” tandas dia.

    Sebelumnya, seorang notaris asal Kota Bogor, Jawa Barat berinisial SA (60) ditemukan meninggal dunia di Sungai Citarum, Kedungwaringin, Bekasi, Jawa Barat.

    Sebelum ditemukan tewas, korban sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya ke Polsek Tanahsareal, Kota Bogor.

    “Jenazah itu kita amankan kemarin siang ke sore. Dibawa ke Rumah Sakit Kramat Jati, habis itu sudah dibawa sama keluarga untuk dimakamkan,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Agta Bhuwana Putra saat dihubungi, Jakarta, Sabtu (5/7/2025).

  • Pembunuhan Notaris di Bekasi: 6 Orang Ditangkap, 3 Jadi Tersangka – Page 3

    Pembunuhan Notaris di Bekasi: 6 Orang Ditangkap, 3 Jadi Tersangka – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Polisi mengungkap kasus temuan jasad seorang notaris bernama Syarifah Sidah Alatas. Korban ditemukan tewas mengapung di Sungai Citarum, Bekasi.

    Dari hasil penyelidikan, korban menjadi korban pembunuhan. Terkait hal ini, polisi pun mengamankan enam orang, tiga di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, Satreskrim Polres Metro Bekasi bekerja sama Subdit Resmob Polda Metro Jaya menangkap orang-orang yang diduga kuat sebagai pelaku.

    “Ada enam orang yang berhasil diamankan. Tiga di antaranya telah ditapkan sebagai tersangka dengan dugaan tindak pidana pencurian dengan kekerasan,” kata dia dalam keterangannya, Minggu (6/7/2025).

    Ade Ary menerangkan, keenam pelaku masih diperiksa intensif oleh tim Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Sementara itu, kepolisian juga telah melakukan gelar perkara untuk menentukan status hukum ketiga orang lainnya. Dalam hal ini, sangkaannya terhadap mereka bertiga terkait pertolongan jahat atau penadahan.

    “Kenam orang yang diamankan ini masih terus dalam pendalaman. Saat ini delapan pendalaman di Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya,” ujar dia.

    Sebelumnya, Warga Bekasi dikejutkan penemuan jasad perempuan mengapung di sungai. Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Agta Bhuwana Putra mengatakan jenazah sudah dievakuasi dan dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diautopsi.

    “Jadi jenazah itu kita amankan kemarin siang ke sore. dibawa ke rumah sakit Kramat Jati, habis itu sudah dibawa sama keluarga untuk dimakamkan,” kata Agta dalam keterangannya, Sabtu kemarin.

    Ditanya terkait penyebab kematian korban, Agta membenarkan ada dugaan ke arah pembunuhan. “Ada diduga seperti itu,” ujar dia.

    Pun demikian soal luka-luka di tubuh korban, Agta belum mau bicara banyak. Ia meminta semua pihak bersabar menunggu hasil resmi autopsi.

    “Tunggu hasil autopsi mas, saya belum dapat takutnya nanti salah analisa,” ujar dia.

    Menurut Agta, jenazah pertama kali ditemukan warga di aliran sungai.

    “Pokoknya kami dapat info dari Polsek, terus kami geser anggota iden sama piket Reskrim. Baru kami melakukan evakuasi kemudian kita bawa ke rumah sakitdugaan sementara ada penyebab kematian tidak wajar,” tandas dia.

  • Mayat Wanita Tanpa Busana yang Ditemukan di Sungai Citarum Bekasi Diotopsi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Juli 2025

    Mayat Wanita Tanpa Busana yang Ditemukan di Sungai Citarum Bekasi Diotopsi Megapolitan 4 Juli 2025

    Mayat Wanita Tanpa Busana yang Ditemukan di Sungai Citarum Bekasi Diotopsi
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Polisi mengotopsi jenazah wanita yang ditemukan mengambang tanpa busana di aliran Sungai Citarum, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Kamis (4/7/2025).
    Otopsi jenazah dilakukan di Rumah Sakit Polti, Kramat Jati, Jakarta Timur.
    “Kalau sementara waktu kita bawa jenazah ke Rumah Sakit Kramat Jati, kemudian kita laksanakan otopsi,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Agta Bhuana Putra saat dihubungi, Jumat (4/7/2025).
    Dari hasil penyelidikan sementara terungkap bahwa mayat Mrs X ini merupakan warga Kota Bogor. Hal ini diketahui berdasarkan keterangan pihak keluarga.
    “Memang sudah ada identitas, cuma untuk kepentingan penyelidikan masih kita dalami dulu untuk pengungkapan perkaranya,” ungkap Agta.
    Agta mengatakan, polisi saat ini tengah melakukan
    profiling
    korban.
    “Kita masih nunggu dulu
    fix
    hasil identifikasi, mungkin beberapa hari ini terungkap hasil identifikasinya,” imbuh dia.
    Sebelumnya diberitakan, sesosok
    mayat wanita
    tanpa busana ditemukan mengambang di aliran Sungai Citarum, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Kamis (3/7/2025).
    Warga setempat sempat merekam detik-detik penemuan mayat tersebut. Berdasarkan video yang diterima
    Kompas.com,
    terlihat tiga pria tengah berupaya mengevakuasi jenazah dari aliran sungai.
    Evakuasi dilakukan dengan menggunakan sejumlah batang bambu menuju bantaran sungai.
    Setelah berhasil dievakuasi ke bantaran sungai, seorang warga langsung menutupi mayat wanita di Bekasi itu menggunakan terpal berwarna biru.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Miris! Pantesan Truk ODOL Masih Marak, Sopir Sering Kena Palak

    Miris! Pantesan Truk ODOL Masih Marak, Sopir Sering Kena Palak

    Jakarta

    Truk over dimension over load (ODOL) masih berkeliaran di jalan raya. Ternyata ada masalah di balik beredarnya truk ODOL, yaitu terkait dengan pungutan liar (pungli).

    Menurut pengamat transportasi yang menjabat sebagai Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno, banyak keluhan dari sopir truk terkait masalah pungli di lapangan.

    “Pemalakan oknum preman dari Tol Cikampek hingga Kramat Jati, sopir truk bawa besar harus bayar pungli Rp 200 ribu. Jika istirahat di bahu jalan (setelah gerbang tol), mereka juga kena pungli petugas tol. Katanya, sudah pernah disampaikan ke direksi, tetapi sampai sekarang masih ada pungli,” kata Djoko dalam keterangan tertulisnya.

    “Sementara menurut komunitas sopir truk, jika di bahu jalan dipungli sama oknum PJR, di rest area dipungli sama satpam rest area. Pengakuan pengusaha angkutan barang, di sekitar Tanjung Priok ada kampung, jalur menuju gudang yang masuk portal harus bayar Rp 100 ribu dengan stempel RT setempat. Mengangkut sayuran dari Garut ke Pasar Kramatjati (Jakarta), harus menyisihkan paling tidak Rp 175 ribu melewati 5-6 titik pungutan liar,” sambungnya.

    Menurut Djoko, pemilik barang dan pengusaha juga menjadi korban pungli yang jumlahnya lebih besar. Hal itu membuat ongkos logistik lebih tinggi.

    “Diperkirakan praktik pungli di sektor logistik telah membebani 15-20 persen ongkos angkut logistik di Indonesia. Punglinya dilakukan mulai baju seragam hingga tidak memakai baju. Penuturan pengusaha truk, ongkos logistik di Indonesia sudah lebih tinggi dari Thailand. Pungli di angkutan logistik Indonesia harus dihilangkan dan harus dimasukkan dalam program Zero ODOL yang sedang ditangani Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah,” tegas Djoko.

    Data dari Asosiasi Pengusaha bilang, dalam setahun truk dengan ritase yang padat rata-rata menghabiskan Rp 120 juta sampai Rp 150 juta untuk pungli. Kalau di rata-rata sebulan bisa Rp 10-12 juta.

    “Dari angkut sampai bongkar semua ada punglinya. Pemerintah hanya mikir memberantas ODOL, tapi nggak pernah mikir bagaimana memberantas punglinya,” kata Djoko.

    (rgr/din)

  • Triplek jadi pemicu api cepat membesar hanguskan lima rumah di Jaktim

    Triplek jadi pemicu api cepat membesar hanguskan lima rumah di Jaktim

    Personel Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur memadamkan api di Jalan Mayjen Sutoyo Nomor 76, RT 02/RW 14, Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (5/7/2025) dini hari. ANTARA/HO-Sudin Gulkarmat Jakarta Timur.

    Triplek jadi pemicu api cepat membesar hanguskan lima rumah di Jaktim
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 04 Juli 2025 – 11:39 WIB

    Elshinta.com – Material bangunan yang mudah terbakar, seperti triplek menjadi pemicu utama api cepat membesar hingga menghanguskan lima rumah di Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur pada Jumat dini hari sekitar pukul 01.07 WIB.

    “Kalau objek yang terbakar total lima rumah, dan materialnya memang bahan-bahannya mudah terbakar. Bangunan itu terbuat dari triplek dan kondisi panas, triplek akan jadi bahan bakar dan mempercepat perjalanan api,” kata Perwira Piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur, Sunaryo saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

    Informasi kebakaran yang melanda permukiman padat di Jalan Mayjen Sutoyo Nomor 76, RT 02/RW 14, Cililitan, Kramat Jati tersebut disampaikan salah satu warga sekitar yang datang melapor ke pos pemadam kebakaran di wilayah setempat pada pukul 01.07 WIB.

    Petugas pemadam kebakaran langsung bergerak cepat untuk mencegah api meluas dengan mengerahkan empat unit pemadam kebakaran dan satu unit pendukung.

    Saat tim tiba di lokasi, api sudah membakar sekitar tiga sampai empat rumah, dan satu rumah lainnya terdampak.

    “Personel Damkar secepatnya mencegah dan melokalisir tempat kejadian perkara (TKP) agar api tidak menyebar luas. Kondisi saat petugas tiba di TKP sudah ada tiga sampai empat rumah terbakar dan satu terdampak, total ada lima rumah,” jelas Sunaryo.

    Salah satu kendala utama yang dihadapi tim Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, kata Sunaryo yakni akses jalan yang sempit dan mengharuskan tim menggelar empat sampai lima selang.

    “Hambatan yang kami dapat pertama akses, posisi jalan ada empat sampai lima selang digelar dan tidak asing lagi terkait bahaya listrik itu jadi kendala. Tapi Alhamdulillah semua selamat, tidak ada hal yang menimbulkan bahaya, baik ke petugas maupun masyarakat,” ucap Sunaryo.

    Sebanyak 15 unit mobil pemadam kebakaran dan 75 personel dikerahkan untuk memadamkan kebakaran lima rumah di Cililitan tersebut. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 02.25 WIB.

    Menurut Sunaryo, meskipun lokasi sumber air hanya berjarak sekitar 300 meter, jumlah armada yang dikerahkan tetap diperbanyak untuk mencegah meluasnya kebakaran di tahap awal.

    Hingga saat ini, pihaknya masih menyelidiki lebih lanjut penyebab dan sumber api yang menghanguskan lima rumah di Kramat Jati.

    “Penyebab masih kami dalami, proses penyelidikan, nanti minta informasi dan keterangan dari saksi dan posisi akhir pusat TKP. Kami belum bisa simpulkan,” kata Sunaryo.

    Sumber : Antara