kab/kota: Kramat

  • Fakta Pasutri di Cengkareng Tewas di Rumah, Suami Tergantung, Istri Tergeletak: Sudah Tak Harmonis – Halaman all

    Fakta Pasutri di Cengkareng Tewas di Rumah, Suami Tergantung, Istri Tergeletak: Sudah Tak Harmonis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pasangan suami istri (pasutri) bernama Sobirin (35) dan  Ida Haryati (41) ditemukan tewas di rumahnya di Jalan Masjid Nurul Hidayah RT 10 RW 16, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat pada Rabu (11/12/2024) pagi sekira pukul 06.00 WIB.

    Adapun sosok yang pertama kali menemukan jasad pasutri tersebut adalah pedagang bubur bernama Sarah (31).

    Dikutip dari Kompas.com, Sarah mengaku menemukan jasad Sobirin dan Haryati saat hendak mengambil bangku yang digunakannya untuk berjualan bubur di rumah korban.

    Ketika di lantai kedua rumah korban, Sarah menemukan terkejut ketika menemukan Sobirin yang juga merupakan kakaknya berada di plafon kamar.

    “Adiknya naik ke atas, pas mau ngambil bangku, nah itu kan ada yang bolong, dilirik, ada yang ngegantung, baru dibuka pintunya,” kata Sarah.

    Tak cuma jasad kakaknya, Sarah juga menemukan jasad Haryati yang tergeletak di lantai kamar.

    Suami Disebut Kerap Kasar ke Istri, Sudah Pisah Rumah tapi Belum Cerai

    Dikutip dari Warta Kota, Sarah menyebut Sobirin memang memiliki sikap yang kasar terhadap H.

    Dia juga mengungkapkan bahwa sebenarnya Sobirin dan Haryati sudah berpisah, tetapi belum resmi bercerai.

    Pernyataan senada juga disampaikan tetangga korban, Yos (40).

    Dia mengungkapkan Haryati hanya beberapa kali datang ke rumah Sobirin untuk menjenguk ketiga anaknya.

    Bahkan, Yos menyebut Sobirin dan Haryati sempat cekcok sebelum ditemukan tak bernyawa.

    “Kalau masalah ngegebukin sih enggak pernah lihat, cuma cekcok doang,” jelas Yos. 

    Menurutnya, korban H juga tak pernah bercerita apapun kepadanya.

    Yos dan istri hanya berkomunikasi dengan Haryati apabila dia tengah pergi berbelanja ke warungnya. 

    “Kalau belanja doang (ngobrol). Dia (Haryati) mah orangnya enggak pernah cerita, paling sama teman-temannya yang suka ngamen,” jelas Yos.

    Yos menyampaikan, kematian dua tetangganya itu membuat dirinya sangat syok. Pasalnya, kedua orang itu meninggal dengan cara yang menyedihkan.

    Polisi Masih Selidiki

    Kapolsek Cengkareng, Kompol Abdul Jana menuturkan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait tewasnya pasutri tersebut.

    Dia mengatakan Sobirin memang ditemukan dalam kondisi tergantung di kayu plafon kamar.

    “Sementara korban perempuan ditemukan sudah meninggal di lantai dalam kamar,” ungkap Jana.

    Jana mengatakan berdasarkan penyelidikan yang telah dilakukan, Sobirin dan Haryati memang sudah tidak harmonis sejak beberapa bulan lalu.

    Bahkan, Jana menyebut Haryati sudah pisah rumah dengan Sobirin.

    Fakta lain yang terungkap adalah, sebelum tewas, Ida sudah meminta Sobirin untuk menikah lagi.

    “Saksi mata yang merupakan tetangga korban mengungkapkan bahwa pada malam sebelum peristiwa, keduanya terlihat bertengkar hebat di depan rumah,” kata Jana.

    Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki untuk mengungkap latar belakang dan motif dari peristiwa tersebut. 

    “Kami masih mendalami kasus ini, termasuk memeriksa saksi-saksi dan mencari bukti lainnya untuk memastikan penyebab pasti kematian kedua korban,” ujar Jana.

    Kini, jasad pasutri tersebut pun telah dibawa ke RS Polri, Kramat Jati. Jana mengungkapkan tidak ditemukan luka di jasad korban.

    Menurutnya, kondisi korban sudah membusuk karena diperkirakan sudah 2-3 hari meninggal.

    “Yang ditemukan (luka) itu nggak ada, nggak ditemukan,” ucapnya.

    Sebagian artikel telah tayang di Warta Kota dengan judul “Kesaksian Tetangga Pasutri Tewas di Cengkareng Sebut Suami Korban Terkenal Kasar”

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Reynas Abdilla)(Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah)(Kompas.com/I Putu Gede Rama Paramahamsa)

     

  • Kasus Pasutri Tewas di Rumahnya di Jakbar: Jasad Istri Sudah Mulai Membusuk Saat Ditemukan

    Kasus Pasutri Tewas di Rumahnya di Jakbar: Jasad Istri Sudah Mulai Membusuk Saat Ditemukan

    ERA.id – Polisi masih mengusut kasus pasangan suami istri (pasutri), Sobirin (35) dan Ida Haryati (41) yang ditemukan tewas di rumahnya di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar). Saat ditemukan, tidak terlihat ada luka di tubuh sang istri.

    “Nggak ada ditemukan, tidak ada ditemukan luka (di tubuh istri), itu kan karena sudah 2-3 hari perkiraan kan sudah mulai membusuk ya,” kata Kapolsek Cengkareng, Kompol Abdul Jana saat dihubungi, Kamis (12/12/2024).

    Abdul Jana membenarkan jasad keduanya dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk diautopsi. Terkait betul tidaknya Sobirin membunuh istrinya lalu bunuh diri, Abdul Jana menyebut polisi masih melakukan pendalaman.

    Sebelumnya, Sobirin dan Ida Haryati ditemukan tewas di rumahnya di Jalan Masjid Nurul Hidayah RT 10 RW 016, Kapuk, Cengkareng, Rabu (11/12) kemarin pagi. 

    “Diketahui korban pria ditemukan meninggal dalam posisi tergantung di kayu plafon, sementara korban perempuan ditemukan sudah meninggal di lantai dalam kamar,” kata Abdul Jana kepada wartawan, hari ini.

    Hasil penelusuran sementara, hubungan Sobirin dan Ida sudah tidak harmonis sejak beberapa waktu lalu. Ida juga sudah tidak tinggal serumah dengan suaminya.

    Berdasarkan keterangan tetangga korban, pasutri ini terlihat bertengkar hebat di depan rumah pada Selasa (10/12) malam.

    “Sehari sebelum kejadian, Ida meminta izin untuk berpisah dan menyatakan niatnya menikah dengan pria lain,” jelasnya.

  • Jasad Pasutri Tewas Gantung Diri di Kapuk Jakarta Barat Dibawa ke RS Polri Kramat Jati – Halaman all

    Jasad Pasutri Tewas Gantung Diri di Kapuk Jakarta Barat Dibawa ke RS Polri Kramat Jati – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kapolsek Cengkareng, Kompol Abdul Jana menuturkan jasad pasangan suami istri (pasutri) gantung diri dibawa ke RS Polri Kramat Jati.

     

     

    “Iya betul (dibawa ke RS Polri, red),” katanya saat dihubungi, Kamis (12/12/2024).

     

    Dari hasil pemeriksaan olah TKP, Kompol Abdul Jana menuturkan tidak ditermukan luka pada tubuh korban.

    Menurutnya, kondisi korban sudah membusuk karena diperkirakan sudah 2-3 hari meninggal.

     

    “Yang ditemukan (luka) itu nggak ada, nggak ditemukan,” ucapnya.

     

    Terkait motif saat ini masih didalami oleh penyidik.

     

    Sebelumnya, pasutri bernama Sobirin (35) dan Ida Haryati (41) ditemukan tewas dalam posisi tergantung di kayu plafon kamar rumahnya.

    Peristiwa itu terjadi di Pedongkelan, Jalan Masjid Nurul Hidayah, RT 10/016, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (11/12/2024) sekitar pukul 08.00 WIB. 

     

    Korban pria ditemukan meninggal dalam posisi tergantung di kayu plafon, sementara korban perempuan ditemukan sudah meninggal dilantai kamar.

     

    Dari keterangan yang diperoleh, keluarga korban menyebut hubungan keduanya sudah tidak harmonis sejak beberapa waktu lalu. 

     

    Korban wanita diketahui sudah tidak tinggal serumah dengan suaminya. 

     

    Sehari sebelum kejadian, Ida (korban) sempat meminta izin untuk berpisah dan menyatakan niatnya menikah dengan pria lain.

     

    Saksi mata yang merupakan tetangga korban mengungkapkan bahwa pada malam sebelum peristiwa, keduanya terlihat bertengkar hebat di depan rumah. 

     

    Polisi tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap latar belakang peristiwa tersebut. 

  • Kamis, tersedia 23 lokasi Samsat Keliling di Jadetabek

    Kamis, tersedia 23 lokasi Samsat Keliling di Jadetabek

    Masyarakat diminta membawa dokumen berupa KTP, BPKB, dan STNK asli  masing-masing disertai fotokopi sebagai syarat untuk membayar pajak kendaraan

    Jakarta (ANTARA) – Subdit Registrasi dan Identifikasi (Regident) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyediakan layanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Keliling di 13 wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek) pada Kamis.

    Samsat Keliling biasanya tersebar di beberapa daerah agar masyarakat lebih mudah menjangkau dan tak perlu untuk mendatangi kantor pusat.

    Berikut wilayah layanan Samsat Keliling di Jadetabek sesuai info akun istagram resmi TMC Polda Metro Jaya @tmcpoldametro:

    Jakarta Pusat halaman parkir Samsat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB; Jakarta Utara halaman parkir Samsat dan halaman parkir Itali Mal Artha Gading pukul 08.00-14.00 WIB; Jakarta Barat Mall Citraland pukul 08.00-14.00 WIB; Jakarta Selatan halaman parkir Samsat dan Gudang Sarinah Cikoko Pancoran pukul 09.00-14.00 WIB; Jakarta Timur halaman parkir Samsat dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB; Kota Tangerang di Perumnas 2 Cibodas dan Parkiran busway foodmosphere Jaya pukul 08.00-14.00 WIB; Serpong di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB dan ITC BSD pukul 16.00-19.00 WIB; Ciledug di Giant Poris Ruko Batu Ceper dan Rukan Fresh Market Green Lake City Cipondoh pukul 09.00 – 12.00 WIB; Ciputat di Kantor Kelurahan Pondok Betung dan Pasar Gintung Ciputat Timur pukul 09.00-11.00 WIB; Kelapa Dua di Pasar Intermoda dan halaman Gtown house pukul 08.00-14.00 WIB; Kota Bekasi di Pizza Hut Jati Asih pukul 08.00-12.00 WIB; Depok di halaman parkir Samsat Depok pukul 08.00-14.00 WIB dan Kantor Kelurahan Sukamaju pukul 08.00-12.00 WIB; Cinere di Kantor Kelurahan Pondok Petir pukul 08.00-12.00 WIB.

    Masyarakat diminta membawa dokumen berupa KTP, BPKB, dan STNK asli masing-masing disertai fotokopi sebagai syarat untuk membayar pajak kendaraan. Pastikan juga kendaraan yang dibayar pajaknya tidak memiliki tunggakan lebih dari satu tahun.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • 7 Orang Terluka Akibat Kebakaran Panti Pijat dan SPA di Kramat Pela Kebayoran Baru Jaksel

    7 Orang Terluka Akibat Kebakaran Panti Pijat dan SPA di Kramat Pela Kebayoran Baru Jaksel

    ERA.id – Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri membawa dua tabung gas dengan berat 50 kilogram (kg) dari tempat spa dan pijat yang terbakar di Jalan Lamandau RT 11/RW 07, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

    “Untuk barang-barang yang diamankan dari tempat kejadian perkara (TKP) oleh Puslabfor, yaitu dua buah tabung, satu tabung yang mengalami kebocoran dan satu tabung yang utuh,” kata Kanit Reskrim Polsek Kebayoran Baru Kompol Nunu Suparmi kepada wartawan usai melakukan olah TKP di Jakarta, Rabu (11/12/2024).

    Selain tabung, petugas juga membawa selang regulator, alat pemadam api ringan (Apar) yang digunakan saat memadamkan api dan rangkaian pipa penyambung dari tabung tersebut ke pemanas air.

    Terkait hasil olah TKP, pihaknya akan menunggu koordinasi dengan Puslabfor. “Hasilnya kami akan upayakan secepatnya pak,” ujarnya.

    Puslabfor Polri melakukan olah TKP kebakaran tempat spa dan pijat di Jalan Lamandau RT11/RW07, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

    Berdasarkan pantauan di lokasi, lima orang dari Puslabfor Polri mendatangi lokasi pada Rabu pukul 11.20 WIB.

    Tim Puslabfor tersebut beranggotakan empat orang dan satu komandan dengan baju serba biru bertuliskan “Labfor Bareskrim Polri”.

    Sebelumnya, polisi mengkonfirmasi penyebab kebakaran di Jalan Lamandau RT11/RW07, Kramat Pela, Kebayoran Baru atau kawasan Bulungan, Jakarta Selatan, karena ledakan dari tabung gas tempat spa dan pijat.

    Sedangkan Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan menyebutkan, tujuh orang terluka akibat dari kebakaran tempat spa dan pijat di Jalan Lamandau RT11/RW07, Kramat Pela, Kebayoran Baru, pada Selasa (10/12).

    Sebanyak tujuh orang menjadi korban luka, yakni empat orang mengalami luka berat berupa kepala yang bocor, kaki yang patah maupun paha yang robek.

    Polres Metro Jakarta Selatan memastikan para korban telah mendapatkan perawatan medis. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

    Kabar kebakaran diterima pukul 15.52 WIB yang pada awalnya mengerahkan empat unit atau 15 personel Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Selatan.

    Sebanyak 52 personel dikerahkan memadamkan api sejak 15.49 WIB hingga 16.40 WIB sudah dalam tahap pendinginan. (Ant)

  • Puslabfor Polri olah TKP kebakaran spa di Jaksel

    Puslabfor Polri olah TKP kebakaran spa di Jaksel

    Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pasca kebakaran tempat spa dan pijat di Jalan Lamandau RT11/RW07, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2024). ANTARA/Luthfia Miranda Putri

    Puslabfor Polri olah TKP kebakaran spa di Jaksel
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 11 Desember 2024 – 17:11 WIB

    Elshinta.com – Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP)  kebakaran tempat spa dan pijat di Jalan Lamandau RT 11/RW 07, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Selasa (10/12). Berdasarkan pantauan di lokasi, lima orang dari Puslabfor Polri mendatangi lokasi pada Rabu pukul 11.20 WIB.

    Tim Puslabfor tersebut beranggotakan empat orang dan satu komandan dengan baju serba biru bertuliskan “Labfor Bareskrim Polri”. Olah TKP tersebut juga dihadiri Kapolsek Kebayoran Baru AKBP SF Aritonang dan Kanit Reskrim Polsek Kebayoran Baru Kompol Nunu Suparni.

    Suasana di lokasi tampak tenang dan para penduduk melakukan aktivitas seperti biasa.Bangunan tempat terjadi dugaan ledakan itu juga tengah dilintangi garis Kepolisian. Hingga pukul 12.27 WIB, olah TKP masih berlangsung di dalam bangunan dan para awak media yang tak boleh masuk sehingga harus menunggu di depan.

    Kapolsek Kebayoran Baru AKBP SF Aritonang mengatakan, ledakan di lokasi tersebut terjadi akibat kebocoran tabung gas seberat 50 kilogram yang digunakan untuk memanaskan air di spa tersebut.

    “Jadi hasil pengecekan TKP, ini terjadi ledakan tabung gas yang ukuran 50 kilogram di Spa Winners itu. Ya tabung gas, bukan bom,” kata Aritonang.

    Sebanyak tujuh orang menjadi korban luka yakni empat orang mengalami luka berat berupa kepala yang bocor, kaki yang patah maupun paha yang robek. Polres Metro Jakarta Selatan memastikan para korban telah mendapatkan perawatan medis. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

    Sebelumnya, polisi mengkonfirmasi penyebab kebakaran di Jalan Lamandau RT11/RW07, Kramat Pela, Kebayoran Baru atau kawasan Bulungan, Jakarta Selatan, karena ledakan dari tabung gas tempat spa dan pijat. Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan menyebutkan, tujuh orang terluka akibat dari kebakaran tempat spa dan pijat di Jalan Lamandau RT 11/RW 07, Kramat Pela, Kebayoran Baru.

    Kabar kebakaran diterima pukul 15.52 WIB yang pada awalnya mengerahkan empat unit atau 15 personel Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Selatan. Sebanyak 52 personel dikerahkan memadamkan api sejak 15.49 WIB hingga 16.40 WIB sudah dalam tahap pendinginan.

    Sumber : Antara

  • Polisi Beberkan Sumber Ledakan Winners Spa Bulungan hingga Melukai 7 Orang – Halaman all

    Polisi Beberkan Sumber Ledakan Winners Spa Bulungan hingga Melukai 7 Orang – Halaman all

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri olah tempat kejadian perkara (TKP) ledakan di Winners Spa, Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2024) siang.

    Tim Puslabfor Polri yang datang ke TKP berjumlah lima orang.

    Petugas dari Puslabfor Polri yang melakukan olah TKP menggunakan sarung tangan karet saat memasuki Winners Spa.

    Adapun di sekeliling Winners Spa telah dipasang garis polisi. Hanya petugas kepolisian yang diperbolehkan masuk ke TKP.

    Sebanyak 17 unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) dan 52 personel dikerahkan ke tempat kejadian perkara (TKP).

    “Api sudah bisa dipadamkan, sekarang sedang proses pendinginan,” ujar perwira piket Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan, Suhudi, Selasa (10/12/2024).

     Kapolsek Kebayoran Baru AKBP Aritonang mengatakan, kebakaran dikarenakan ledakan tabung gas.

    “Iya ledakan tabung gas.

    Tabung gas untuk pemanas air. Ledakan dari spa,” tutur Aritonang kepada wartawan.

    Aritonang mengungkapkan, tujuh orang terluka dalam peristiwa ini dan sudah dilarikan ke dua rumah sakit dan satu klinik.

    “Korban meninggal dunia nggak ada. Korban luka tujuh orang, yang tiga korban dari sebelah karena tembok jebol. Empat korban dari spa,” ungkap Kapolsek.

    Korban berinisial I, M, A, dan P dibawa ke ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP).

    Dua korban lainnya berinisial H dan AR dievakuasi ke RSUD Kebayoran Baru.

    Sedangkan satu korban berinisial BM dibawa ke klinik terdekat.

    Sebelumnya ledakan hebat terjadi di Gedung Spa & Message Winners yang berlokasi di Jalan Lamandau Raya, Kelurahan Kramat Pela, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (10/12/2024) petang.

    Sejumlah pegawai, termasuk terapis, berhamburan ke luar gedung untuk menyelamatkan diri.

    Ledakan itu mengakibatkan tujuh orang luka-luka.

    Asap tebal mengepul di kawasan Blok M ini terjadi sekitar pukul 15.45 WIB.

     Pantauan di lokasi, puluhan pegawai spa dari gedung di jalan tersebut berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri. 

    Polisi yang berada di lokasi terlihat meminta identitas mereka untuk proses pendataan.

    Asap tebal tampak keluar dari bagian depan gedung yang ada di belakang gedung spa.

    Sementara, bagian gedung spa tidak menunjukkan tanda-tanda kebakaran.

    Petugas pemadam kebakaran dengan tiga unit mobil damkar sudah berada di lokasi dan memasang selang air untuk menangani situasi. 

     

  • Samsat Keliling ada di 13 wilayah Jadetabek

    Samsat Keliling ada di 13 wilayah Jadetabek

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya membuka layanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Keliling yang berkolaborasi dengan Dinas Pendapatan Daerah di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek) di 13 wilayah pada Rabu.

    Berdasarkan informasi dari akun X (Twitter) resmi TMC Polda Metro Jaya, layanan Samsat Keliling tersedia di 13 wilayah, yakni:

    1. Samling Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat Jakpus dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB

    2. Samling Jakarta Utara di halaman parkir Samsat Jakut dan halaman parkir Itali Mall Artha Gading pukul 08.00-14.00 WIB

    3. Samling Jakarta Barat di Mall Citraland pukul 08.00-14.00 WIB

    4. Samling Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat Jaksel pukul 09.00-15.00 WIB dan gudang Sarinah Cikoko Pancoran pukul 09.00-15.00 WIB

    5. Samling Jakarta Timur di halaman parkir Samsat Jaktim dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB

    6. Samling Kota Tangerang di parkiran Busway Food Mosphere dan ex City Mall Nambo Jaya pukul 08.00-14.00 WIB

    7. Samling Serpong di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB dan ITC BSD Serpong pukul 16.00-19.00 WIB

    8. Samling Ciledug di Ruko Azores Perum Banjar Cipondoh dan Fresh Market Green Lake City Ketapang Cipondoh Ciledug pukul 09.00-12.00 WIB

    9. Samling Ciputat di Kantor Kelurahan Pondok Betung Ciputat dan Pasar Gintung Ciputat Timur pukul 09.00-12.00 WIB

    10. Samling Kelapa Dua di Pasar Intermoda Cisauk dan halaman G Town House Square pukul 08.00-14.00 WIB

    11. Samling Kota Bekasi di Kantor Kelurahan Teluk Pucung pukul 08.00-13.30 WIB

    12. Samling Kabupaten Bekasi tidak ada pelayanan

    13. Samling Depok di halaman parkir Samsat Depok pukul 08.00-14.00 WIB dan kantor Kecamatan Tajurhalang pukul 08.00-12.00 WIB

    14. Samling Cinere di halaman Pasir Putih Sawangan pukul 08.00-11.00 WIB.

    Ada beberapa hal yang harus diperhatikan wajib pajak sebelum menyambangi gerai Samsat Keliling (Samling) untuk membayar pajak kendaraan. Antara lain memastikan kendaraan yang akan dibayar pajaknya tidak memiliki tunggakan pajak kendaraan bermotor lebih dari satu tahun.

    Kemudian, pastikan untuk membawa beberapa dokumen yang diperlukan untuk melakukan pembayaran pajak kendaraan, seperti KTP, BPKB dan STNK asli masing-masing disertai lampiran fotokopi.

    Gerai Samling ini hanya melayani pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB) tahunan. Sedangkan untuk perpanjangan STNK dan ganti plat nomor kendaraan harus datang langsung ke kantor Samsat.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kramat Tunggak, Kawasan Bekas Lokalisasi yang Jadi Islamic Center

    Kramat Tunggak, Kawasan Bekas Lokalisasi yang Jadi Islamic Center

    JAKARTA – Banyak orang yang sudah mendengar sejarah kelam lahan Masjid Jakarta Islamic Center (JIC) yang dulunya merupakan lokasi prostitusi terbesar se-Asia Tenggara bernama Kramat Tunggak. Kami akan mengulas lebih dalam perjalanan transformasi lahan yang sempat menjadi kandang pemuas hasrat menjadi tempat suci bagi umat Islam di wilayah Koja, Jakarta Utara ini. 

    Tim VOI berbincang dengan salah satu pegawai yakni Kepala Divisi Pengkajian dan Pendidikan Manajemen Badan Pengelola JIC, Paimun. Ia mendengar langsung kisah asal-usul JIC dari Kepala Islamic Center periode pertama, Djailani. Kata Paimun, Djailani paham betul soal peristiwa ini mengingat beliau pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI bidang Kesejahteraan Masyarakat pada 1997.

    Semua bermula dari keresahan mantan Gubernur DKI Ali Sadikin atas keberadaan praktek prostitusi yang tersebar di Jakarta, khususnya pusat kota seperti Senen dan Salemba.  Sampai akhirnya Ali melakukan perjalanan ke Bangkok, Thailand sekitar tahun 1970. Ia heran, di sana tak ada satu pun pekerja seks komersial yang terlihat. Ternyata, segala kegiatan prostitusi di sana berkumpul dalam satu lokasi. 

    “Dari situ, beliau (Ali Sadikin) punya ide. Agar pemerintah daerah bisa mengontrol prostitusi di Jakarta, caranya adalah membuat lokalisasi di Kramat Tunggak dan menarik retribusi dari pengelola tersebut,” kata Paimun saat berbincang dengan VOI, Sabtu, 16 November. 

    Kramat Tunggak dulunya merupakan lahan kosong. Hanya ada pepohonan dan rawa-rawa. Lokasi ini menjadi pilihan karena berada di pinggir Ibu Kota.  Awal lokalisasi, tercatat sebanyak 250 pelacur dikumpulkan, bersama 58 germo. Namun, ternyata malah berkembang hingga mencapai 2000 orang. 

    “Itu juga yang terdata tinggal di dalam lokalisasi, belum WTS (Wanita Tuna Susila) yang tinggal di sekitar situ tapi kucing-kucingan kerja di sana. disebut sebagai tempat prostitusi terbesar se-Asia Tenggara,” kata Paimun. 

    Secara ekonomi, perputaran uang di sana memang fantastis, mencapai miliaran per tahun. Tapi, tak dapat ditampik bahwa lokasi prostitusi ini menampung banyak permasalahan. 

    Periode Gubernur berganti, timbul keresahan di masyarakat sekitar. Di sana, angka kriminalitas menjadi tinggi, kasus pembunuhan hampir setiap hari terjadi, sampai virus HIV-AIDS menyebar. Banyak ibu merasa khawatir, takut jika suaminya mencoba ‘jajan’ di sana hingga mengganggu keutuhan keluarga. 

    Tak hanya itu, ternyata pengelola Kramat Tunggak juga memanipulasi bentuk bangunan demi menghindari pajak yang lebih besar. Ada bangunan yang dari luar terlihat hanya satu lantai, tapi ternyata mereka membuat lantai baru pada bagian atap. 

    Hingga Sutiyoso menjabat sebagai Gubernur DKI pada 1997, timbul kesadaran kalau ternyata lokalisasi prostitusi di Kramat Tunggak adalah kesalahan. Apalagi, sejumlah masyarakat dan ulama terus berdemo selama 30 tahun karena menolak praktik prostitusi di sana. 

    “Pada tahun 1998, di kala krisis moneter, pengunjung agak berkurang karena memikirkan kondisi keuangan sehingga pendapatan dan retribusi menurun. Pak Sutiyoso ambil momen ini, lalu mengeluarkan Surat Keputusan Gubernur yang menyatakan akan menutup total pada 31 Desember 1999,” jelas dia. 

    Kompleks Jakarta Islamic Center (Diah Ayu Wardani/VOI)

    Selama menunggu waktu penutupan, para pekerja seks dan germo mendapat pembinaan dari Dinas Sosial DKI. Mereka diberikan pelatihan keterampilan, mulai dari tata boga, tata busana, hingga kecantikan. 

    “Sebanyak 1615 orang dilatih selama setahun. Setelah itu mereka punya sertifikat dan dipulangkan ke kampung masing-masing, rata-rata daerah Pantura,” kata Paimun. 

    Sebagian PSK tak mau dipulangkan. Mereka pindah ke Rawa Malang, Cilincing, Jakarta Utara. Model bangunan prostitusi dibuat mirip dengan Kramat Tunggak. Sekarang, sudah tidak ada penerus prostitusi Kramat Tunggak. Kalau pun masih ada yang tinggal di sana, mereka tak lagi bekerja sebagai PSK karena umurnya sudah tua. 

    Lahan bekas prostitusi Kramat Tunggak sempat menjadi polemik. Sutiyoso bingung menentukan mau diapakan lahan tersebut. Ada pikiran untuk membuat rumah susun sewa. Namun, ada juga tawaran untuk membangun mal dan hotel. 

    “Sampai akhirnya Pak Sutiyoso terpanggil untuk umrah. Terus dia terinspirasi untuk membangun masjid. Dia meminta konsultasi dengan Azzumardi Azra yang saat itu menjabat Rektor UIN Syarif Hidayatullah. Ternyata rencana pembangunan masjid itu didukung penuh,” katanya. 

    Perancangan masjid dimulai sejak 2001 dan diresmikan pada Maret 2003. Sutiyoso membuat JIC menjadi kompleks masjid terbesar se-Indonesia, dengan lahan seluas 109.435 m2. Masjid ini dapat menampung jamaah hingga 20.680 orang.

    Di dalam kompleks masjid terdapat gedung perkantoran, perpustakaan, aula dan beberapa fasilitas pendukung lainnya. 

  • Polres Bangkalan Uji Coba Makan Siang Gratis untuk Ratusan Siswa

    Polres Bangkalan Uji Coba Makan Siang Gratis untuk Ratusan Siswa

    Bangkalan (beritajatim.com) – Polres Bangkalan menggelar uji coba makan siang bergizi di SDN Kramat 1, Desa Kramat, Kecamatan/Kabupaten Bangkalan. Dalam uji coba ini, seluruh siswa diberikan satu kotak makanan yang nantinya digunakan untuk program makan siang gratis.

    Wakapolres Bangkalan, Kompol Andi Febrianto Ali mengatakan, uji coba itu dilakukan sebagai bentuk dukungan program prioritas pemerintah untuk pemenuhan gizi para siswa.

    “Kegiatan sifatnya masih uji coba pemberian makan siang bergizi gratis kepada ratusan siswa,” terangnya, Senin (9/12/2024).

    Ia mengatakan, makanan gratis untuk uji coba sebanyak 150 nasi kotak. Adapun isi dari kotak itu terdiri dari nasi, telur, mie, sambal goreng tempe, tahu, oseng buncis wortel serta susu kotak.

    “Jadi dalam satu kotak itu sudah lengkap ada protein, sayur dan susunya seimbang,” imbuhnya.

    Ia juga mengatakan, adanya uji coba itu disambut baik oleh anak-anak sekolah. Apalagi, makanan itu diberikan pada waktu makan siang.

    “Dengan adanya program ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia, memastikan kandungan gizi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan anak-anak,” tandasnya. [sar/but]