kab/kota: Kramat

  • Rintihan ‘Minta Tolong’ Kerap Terdengar Sebelum 2 Kerangka Ditemukan di Gedung Kwitang yang Terbakar

    Rintihan ‘Minta Tolong’ Kerap Terdengar Sebelum 2 Kerangka Ditemukan di Gedung Kwitang yang Terbakar

    GELORA.CO – Suara misterius berupa rintihan “minta tolong” sempat terdengar dari dalam gedung Astra Credit Companies (ACC) Kwitang, Jakarta Pusat, sebelum dua kerangka manusia ditemukan hangus terbakar di lantai dua bangunan tersebut pada Kamis sore, 30 Oktober 2025.

    Penemuan itu terjadi dua bulan setelah gedung dilalap api dalam demonstrasi besar akhir Agustus lalu. 

    Penelusuran Tribunnews mengungkap kesaksian warga, pengamanan tertutup, dan minimnya pelibatan perangkat lingkungan dalam peristiwa yang kini tengah diselidiki polisi.

    Sepi, Dinding Hitam, Pagar Seng Menutup Pandangan

    Setelah penemuan dua kerangka manusia di lantai dua gedung ACC Kwitang, Tribunnews mendatangi lokasi kejadian untuk menelusuri suasana fisik bangunan dan jejak kebakaran yang masih terlihat jelas.

    Bangunan tiga lantai itu tampak sepi, dengan sebagian besar pagar depan ditutup rapat menggunakan lembaran seng.

    Kerusakan akibat kebakaran tak mudah terlihat dari jalan raya Kwitang yang padat lalu lintas.

    Beberapa bagian gedung tampak menghitam, sisa dari insiden kebakaran yang terjadi dalam aksi demonstrasi massa pada akhir Agustus.

    Di halaman gedung, tiga sekuriti internal ACC berjaga bergantian. 

    Kalimat-kalimat bernada protes dan sindiran yang ditulis para demonstran menggunakan cat semprot (pylox) masih terlihat di sebagian dinding luar berwarna putih.

    Sementara di bagian dalam, barang-barang hangus berserakan, memperlihatkan dampak kebakaran yang terjadi bersamaan dengan gelombang unjuk rasa.

    Gedung Dijaga, Informasi Dikunci

    Di tengah kondisi gedung yang tertutup dan gelap, pengamanan dilakukan oleh sekuriti internal ACC.

    Tribunnews berbincang dengan petugas yang baru ditugaskan pasca-penemuan kerangka.

    Salah satu dari mereka, berinisial S, mengatakan dirinya baru dipindahkan dari cabang Kelapa Gading.

    “Saya baru dipindah ke sini. Dua teman saya juga baru kerja di sini,” kata S.

    Ia mengaku mengetahui perihal ditemukannya dua kerangka manusia di gedung tersebut. Namun, ia enggan untuk mengungkapkan apa yang terjadi.

    Sebab, sekuriti telah diarahkan oleh manajemen pusat ACC untuk tidak memberikan informasi kepada wartawan.

    Suara Misterius Sebelum Evakuasi

    Kesaksian warga sekitar mulai mencuat setelah suasana gedung menjadi sorotan.

    Beberapa dari mereka mengaku sempat mendengar suara-suara mencurigakan dari dalam bangunan sebelum proses evakuasi dilakukan.

    Novrie, warga yang tinggal persis di samping gedung ACC, mengatakan suara ketukan dan rintihan kerap terdengar dari dalam gedung.

    “Ada bunyi ‘ketrok-ketrok’. Saya pikir renovasi. Tapi pedagang bilang enggak ada. Baru tahu pas Kamis sore ada evakuasi kerangka,” ungkap Novrie.

    Novrie juga menyebut bahwa beberapa pedagang malam sempat mendengar cerita dari sekuriti gedung ACC soal suara teriakan “minta tolong” yang terdengar setelah kebakaran.

    “Katanya satpam cerita ke orang warung, suka ada yang teriak ‘minta tolong’ dari dalam,” ungkap Novrie.

    Evakuasi Diam-diam oleh Aparat

    Setelah suara-suara itu menjadi perbincangan warga, aparat kepolisian melakukan evakuasi dua kerangka manusia secara tertutup. Prosesnya berlangsung cepat dan minim pelibatan warga.

    Menurut kesaksian pedagang minuman bernama Nana (nama disamarkan), aparat kepolisian masuk ke gedung satu per satu dan menutup pintu seng di bagian depan.

    “Polisi masuk satu per satu, enggak ramai. Pintu seng langsung ditutup,” kata Nana.

    Pedagang lain, Pirman, menyebut ada tiga mobil yang datang: satu ambulans, satu Satpol PP, dan satu mobil polisi.

    Warga Tak Dilibatkan, RT-RW Baru Tahu dari Berita

    Meski evakuasi telah dilakukan, perangkat lingkungan seperti RT dan RW mengaku tidak mendapat informasi resmi dari pihak ACC maupun aparat. Mereka baru mengetahui peristiwa itu dari pemberitaan.

    Ketua RT setempat, Aris, menyebut tidak ada laporan atau koordinasi dari pihak ACC.

    “Saya baru tahu dari berita. Enggak ada yang lapor,” kata Aris.

    Ketua RW, Bambang, membenarkan bahwa komunikasi dengan pihak keamanan ACC tidak berlangsung aktif.

    “Setiap hari kami minta tandatangan sekuriti sebagai bukti pengamanan. Tapi mereka punya sistem sendiri,” ujar Bambang.

    Status Penyelidikan: Polisi & ACC Angkat Bicara

    Setelah sorotan publik meningkat, pihak kepolisian dan manajemen ACC memberikan pernyataan resmi terkait penemuan dua kerangka manusia dan status penyelidikan yang sedang berjalan.

    Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro membenarkan bahwa dua kerangka ditemukan dalam kondisi hangus terbakar.

    Ia menjelaskan bahwa jenazah baru ditemukan karena tertimbun material plafon yang ambruk saat kebakaran terjadi.

    “Kenapa baru ditemukan, karena jenazah hangus terbakar dan tertumpuk sisa material kebakaran, sedangkan gedung tidak digunakan lagi,” ujar Susatyo.

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Roby Heri Saputra menambahkan bahwa proses identifikasi sedang berlangsung di RS Polri Kramat Jati. Hasil tes DNA diperkirakan keluar pada Rabu, 5 November 2025.

    Pihak ACC melalui EVP Corporate Communication Riadi Prasodjo menyampaikan keprihatinan dan dukacita atas peristiwa tersebut.

    “ACC turut prihatin atas penemuan dua jenazah dan berharap pihak kepolisian dapat segera mengidentifikasi korban,” kata Riadi.

    Dugaan Kuat: Farhan dan Reno, Mahasiswa Hilang Saat Demo

    Dua kerangka manusia yang ditemukan diduga kuat merupakan Muhammad Farhan Hamid dan Reno Syahputra Dewo, mahasiswa yang dilaporkan hilang saat demonstrasi di Kwitang pada 29 Agustus 2025. 

    Keluarga keduanya telah memberikan sampel DNA untuk dicocokkan dengan jenazah yang ditemukan.

    “Kami sudah ambil DNA dari keluarga Farhan dan Reno. Hasilnya akan dibandingkan dengan kerangka yang ditemukan,” ujar AKBP Roby Heri Saputra.

    Keduanya dilaporkan hilang melalui Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), namun hingga kini belum pernah terlacak.

    Kebakaran saat Demonstrasi

    Gedung ACC Kwitang sebelumnya sempat terbakar dalam gelombang demonstrasi yang berlangsung pada 25–31 Agustus 2025. 

    Massa saat itu mengepung markas Brimob Kwitang, dan api melalap sebagian bangunan di sekitarnya, termasuk gedung ACC.

    Bagian luar gedung masih menunjukkan bekas kebakaran, dengan dinding menghitam dan coretan protes dari demonstran.

    Barang-barang hangus terlihat di bagian dalam gedung.

    Warga Takut Lewat Malam Hari

    Pasca-penemuan kerangka, dampak sosial mulai terasa di lingkungan sekitar. Warga mengaku takut melintasi gedung ACC pada malam hari karena suasana yang gelap dan tertutup.

    “Hawanya enggak enak. Warga maunya cepat-cepat dibangun lagi,” ujar Novrie.

    Pirman, pedagang warung makan, mengaku tidak mengalami kejadian mistis, namun merasa takut setelah mengetahui adanya kerangka.

    “Setelah tahu ada kerangka, jadi takut aja,” katanya.

  • Keluarga 2 Orang Hilang Saat Demo Agustus Jalani Tes DNA Usai Temuan Kerangka Manusia di Kwitang

    Keluarga 2 Orang Hilang Saat Demo Agustus Jalani Tes DNA Usai Temuan Kerangka Manusia di Kwitang

    Sebelumnya, dua kerangka manusia hangus terbakar ditemukan di lantai dua gedung Kantor ACC Kwitang, Jakarta Pusat. Temuan itu dilaporkan tim teknis PT Qies Nusantara Konsultan saat memeriksa konstruksi bangunan untuk renovasi pada Kamis, 30 Oktober 2025.

    “Polres Metro Jakarta Pusat saat ini masih melakukan penyelidikan terkait penemuan dua kerangka manusia dalam kondisi hangus terbakar yang sudah tidak dikenali bentuknya di Kantor administrasi Lantai 2 gedung ACC- Kwitang, Senen,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan, Jumat (31/10/2025).

    Saat ditemukan, dua kerangka manusia itu tertimbun reruntuhan plafon dan puing-puing sisa kebakaran. Diketahui, gedung Kantor ACC Kwitang habis terbakar saat terjadi kericuhan massa pada akhir Agustus lalu.

    Petugas Polsek Senen dan Tim Pamapta II Polres Metro Jakarta Pusat langsung diterjunkan ke lokasi. Area sekitar gedung pun dipasangi garis polisi, sementara Unit Inafis langsung melakukan olah TKP.

    “Kami telah melakukan oleh TKP,” ujar dia.

    Kedua kerangka itu langsung dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati untuk pemeriksaan forensik dan pengambilan sampel DNA.

    “Kami masih menunggu hasil dari tim Kedokteran Forensik RS Polri. Perkembangan akan kami sampaikan,” tandas dia.

  • Polisi Ambil Sampel DNA 2 Kerangka di Gedung Kwitang, Milik Orang Hilang PascaDemo?

    Polisi Ambil Sampel DNA 2 Kerangka di Gedung Kwitang, Milik Orang Hilang PascaDemo?

    Bisnis.com, JAKARTA — Polisi telah mengambil sampel DNA terkait dengan penemuan dua kerangka manusia di sekitar lokasi aksi unjuk rasa Gedung ACC Kwitang pada akhir Agustus 2025.

    Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan sampel DNA itu sudah dibawa ke rumah sakit (RS) Polri Kramatjati untuk dilakukan pemeriksaan.

    “Kami telah melakukan olah TKP dan saat ini temuan kedua kerangka sudah berada di RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan pemeriksaan forensik lebih lanjut termasuk pengambilan sample DNA,” ujar Susatyo kepada wartawan, dikutip Sabtu (1/10/2025).

    Dia menjelaskan dua kerangka manusia itu ditemukan usai pihaknya menerima laporan pada Kamis (30/10/2025). 

    Setelah itu, penyelidik kepolisian diterjunkan untuk mengecek lokasi atau tepatnya di Kantor Administrasi lantai 2 Gedung ACC Kwitang. Gedung ini terbakar pada (29/8/2025).

    Sebagai tindak lanjut, kepolisian langsung melakukan olah TKP. Hanya saja, kata Susatyo, pihaknya masih belum bisa mengungkap temuan dua kerangka manusia itu secara detail. Sebab, penyelidik masih menunggu hasil dari tim kedokteran forensik.

    “Kami masih menunggu hasil dari tim Kedokteran Forensik RS Polri. Perkembangan akan kami sampaikan,” pungkasnya.

    Di lain sisi, Koordinator KontraS Dimas Bagus Arya menyatakan bahwa dua keluarga yang sempat melaporkan orang hilang pasca demonstrasi telah dilakukan pengambilan sampel tes DNA.

    “Lebih lanjut proses evakuasi terhadap dua kerangka telah dilakukan Polri serta proses pemeriksaan sample DNA kini tengah berlangsung untuk kemudian dicocokkan dengan pihak keluarga Farhan dan Reno,” ujar Dimas.

    Namun, dia tidak mengetahui secara pasti apakah dua keluarga itu cocok dengan orang hilang yang sempat dilaporkan kepada Kontras. Meskipun begitu, Dimas meminta agar Polisi bisa secara transparan saat mengungkap temuan dua kerangka manusia ini.

    “Tidak diketahui secara pasti apakah ada kaitan dengan Farhan dan Reno sampai hasil forensik keluar,” tutur Dimas.

  • Misteri 2 Kerangka Hangus di Gedung Kwitang Bekas Kerusuhan Agustus, Apakah Orang Hilang yang Dilaporkan KontraS?

    Misteri 2 Kerangka Hangus di Gedung Kwitang Bekas Kerusuhan Agustus, Apakah Orang Hilang yang Dilaporkan KontraS?

    GELORA.CO –  Identitas dua kerangka manusia yang ditemukan hangus di gedung bekas terbakar di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat, masih misteri.

    Polisi kini menelusuri jejak identitas keduanya dengan mencocokkan hasil DNA ke data orang hilang yang pernah dilaporkan KontraS (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) pascakericuhan akhir Agustus lalu. Penyidik akan memeriksa kemungkinan adanya kaitan antara dua jenazah tersebut dengan laporan kehilangan yang diserahkan KontraS.

    “(Laporan orang hilang) Kalau ke Polres belum. Tapi kan kemarin ada yang lapor kehilangan KontraS itu, mungkin akan dicocokkin,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Roby Saputra, Jumat, 31 Oktober 2025.

    Kedua kerangka manusia itu kini berada di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati. Tim forensik tengah bekerja meneliti DNA guna memastikan identitas korban. Adapun dua nama yang sempat dilaporkan hilang oleh KontraS ialah M. Farhan Hamid dan Reno Syahputeradewo. Keduanya pemuda yang disebut terakhir terlihat saat aksi unjuk rasa berujung ricuh pada 29 Agustus 2025.

    “Jadi jenazah sudah kita bawa kr Kramat Jati untuk pengambilan sampel DNA. Kita masih menunggu hasil dari tim kedokteran forensik RS Polri,” kata dia.

    Sebelumnya diberitakan, polisi membenarkan soal adanya temuan dua kerangka manusia di sebuah gedung yang terbakar dalam aksi unjuk rasa pada akhir Agustus 2025 lalu.

    Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan polisi saat ini masih menyelidiki terkait temuan tersebut.

    “Polres Metro Jakarta Pusat saat ini masih melakukan penyelidikan terkait penemuan dua kerangka manusia dalam kondisi hangus terbakar, yang sudah tidak dikenali bentuknya, di kantor administrasi lantai 2 Gedung ACC, Kwitang, Senen,” ujar Susatyo saat dihubungi, Jumat 31 Oktober 2025.

    Dia menjelaskan petugas juga telah melakukan olah TKP usai mendapat laporan dari warga. Dia menyebut kerangka manusia itu ditemukan dalam kondisi tertimbun plafon yang terbakar.

  • Geger Penemuan 2 Kerangka Manusia di Bekas Gedung Terbakar Demo Gaji DPR di Kwitang

    Geger Penemuan 2 Kerangka Manusia di Bekas Gedung Terbakar Demo Gaji DPR di Kwitang

    Bisnis.com, JAKARTA — Polres Metro Jakarta Pusat masih menyelidiki penemuan dua kerangka manusia dalam kondisi hangus terbakar dan tidak dapat dikenali di Kantor Administrasi Lantai 2 Gedung ACC Kwitang, Senen.

    Saat tim mengecek kantor tersebut, lanjut dia, ditemukan dua kerangka manusia yang hangus terbakar dan sudah tidak dapat dikenali.

    “Kami terima laporan pada Kamis (30/10) dari tim teknis gedung yang tengah mengecek konstruksi dalam rangka renovasi karena kondisi gedung sudah terbakar habis,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dilansir dari Antara, Jumat (31/10/2025).

    Dari laporan petugas kantor tersebut, pihaknya langsung mendatangi tempat kejadian perkara untuk dilakukan olah TKP.

    Susatyo menambahkan kedua kerangka manusia yang ditemukan tersebut, kini sudah berada di RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan pemeriksaan forensik lebih lanjut, termasuk pengambilan sample DNA.

    “Kami saat ini masih melakukan penyelidikan terkait penemuan dua kerangka manusia dalam kondisi hangus terbakar yang sudah tidak dikenali,” ujarnya.

    Berdasarkan hasil olah TKP, kata dia, ditemukan dua kerangka manusia yang tertimbun plafon yang terbakar.

    “Kami masih menunggu hasil dari tim kedokteran forensik RS Polri. Perkembangan akan kami sampaikan lebih lanjut,” kata Susatyo.

  • Jaktim tuntaskan evakuasi belasan pohon tumbang akibat angin kencang

    Jaktim tuntaskan evakuasi belasan pohon tumbang akibat angin kencang

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur menuntaskan evakuasi belasan pohon tumbang akibat hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Jakarta pada Kamis (30/10).

    “Seluruh pohon tumbang sudah berhasil kita evakuasi tadi malam. Hujan deras disertai angin kencang pada Kamis (30/10) sore hingga malam menyebabkan 17 pohon tumbang di sejumlah titik di Jakarta Timur,” kata Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) Jakarta Timur Dwi Ponangsera di Jakarta Timur, Jumat.

    Evakuasi pohon tumbang dan sempal tersebut merupakan bukti respons cepat dari petugas Sudin Tamhut Jakarta Timur.

    “Berkat respons cepat petugas, seluruh pohon berhasil dievakuasi pada malam hari itu juga, tanpa menimbulkan korban jiwa maupun luka,” ujar Dwi.

    Sebanyak 78 personel pasukan hijau dikerahkan untuk menangani kejadian pohon tumbang tersebut.

    Sementara itu, Kepala Seksi Jalur Hijau dan Pemakaman Sudin Tamhut Jakarta Timur Made Widhi Adnyana Surya Pratita menjelaskan, dari 17 pohon yang tumbang dan sempal, tiga di antaranya menimpa rumah, garasi mobil, dan warung.

    Widhi merinci, di Jalan Mutumanikam, Kelurahan Bidaracina terdapat tiga pohon tumbang, masing-masing berjenis Angsana, Tanjung, dan Pinus.

    Lalu, satu pohon Kersen di Jalan Makmur, Kelurahan Susukan dan satu pohon Angsana di Jalan Supriyadi, Kelurahan Susukan.

    Pohon tumbang berjenis Trembesi juga terjadi di Jalan Sentra Timur, Kelurahan Pulogebang hingga menimpa warung.

    Selanjutnya, satu pohon Kedondong di Komplek Rawa Makmur, Kelurahan Cakung Timur. Kemudian, lima pohon Angsana di SMPN 281, Kelurahan Kramat Jati.

    “Satu pohon Ketapang di Jalan Surilang, Kelurahan Gedong juga tumbang kemarin,” ucapnya.

    Selain itu, sebanyak tiga pohon Angsana tumbang di Jalan Raya Condet, Kelurahan Batu Ampar. “Untuk dua pohon sempal terjadi di Jalan Raya Bogor KM 22, Kelurahan Ciracas berjenis pohon Angsana dan di Jalan Trikora Kelurahan Gedong berjenis Trembesi,” katanya.

    Dia mengimbau, kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dan waspada saat terjadi hujan deras disertai angin kencang.

    “Jangan berteduh atau memarkirkan kendaraan di bawah pohon. Kami akan semaksimal mungkin melakukan upaya pencegahan pohon tumbang dan sempal,” kata Widhi.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kelurahan Cawang jadi lokasi percontohan kuliner hijau

    Kelurahan Cawang jadi lokasi percontohan kuliner hijau

    Jakarta (ANTARA) – Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur ditetapkan sebagai lokasi percontohan program Kuliner Hijau untuk usaha berskala Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (SPPL) yang menerapkan praktik ramah lingkungan.

    “Melalui pilot project ini, kami ingin para pelaku usaha memahami pengelolaan dampak lingkungan dari kegiatan usaha mereka, sekaligus mendukung upaya pemulihan lingkungan di wilayah Jakarta,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

    Asep mengatakan, Kelurahan Cawang dipilih karena memiliki nilai historis dan posisi strategis sebagai penghubung antara Jakarta, Bogor, dan Bekasi. Namun, wilayah itu belum memiliki program lingkungan hidup yang secara khusus menyasar sektor UMKM kuliner di sana.

    Program Kuliner Hijau bertujuan meningkatkan kapasitas pelaku usaha dalam mengelola dampak lingkungan, mencakup pengolahan air limbah, pengendalian emisi udara, pengurangan sampah, serta pencegahan gangguan seperti bau dan kebisingan.

    Asep menjelaskan, tahapan program meliputi bimbingan teknis pengelolaan lingkungan, penyusunan rencana aksi, serta pembuatan proposal kemitraan.

    Saat bimbingan teknis, pelaku usaha akan mendapatkan pelatihan langsung dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan tim teknis DLH DKI Jakarta mengenai penggunaan grease trap (alat penyaring lemak dan minyak dari air limbah), sistem pengolahan air limbah, teknologi pengendali emisi, serta penyusunan dokumen Matriks Pengelolaan Pemantauan Lingkungan.

    Lalu, sebagai bagian dari upaya memperkuat kesadaran lingkungan di sektor kuliner, DLH DKI Jakarta membentuk Komunitas Kuliner Hijau sebagai wadah berbagi pengalaman, inovasi, dan kolaborasi antarpelaku UMKM dalam menerapkan praktik usaha berkelanjutan.

    Komunitas tersebut juga akan membuka peluang kerja sama penyediaan sarana pengendalian pencemaran, seperti grease trap, instalasi pengolahan air limbah (IPAL) tepat guna, serta pengelolaan sampah organik dan minyak jelantah.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Petugas evakuasi lima pohon tumbang di Kramat Jati

    Petugas evakuasi lima pohon tumbang di Kramat Jati

    Jakarta (ANTARA) – Petugas gabungan mengevakuasi lima pohon tumbang di Jalan Kerja Bakti, Kelurahan Kramat Jati, Kecamatan Kramat Jati, akibat hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur wilayah Jakarta Timur sejak Kamis sore.

    “Lima pohon tumbang di Jalan Kerja Bakti, Kelurahan Kramat Jati, Kecamatan Kramat Jati, akibat hujan deras disertai angin yang kencang,” kata Kasi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur, Abdul Wahid di Jakarta, Kamis.

    Sejumlah pohon dengan diameter bervariasi dan tinggi sekitar tujuh meter itu tumbang menutup akses jalan serta menimpa satu unit mobil Kijang yang sedang terparkir di lokasi.

    Abdul menyebutkan, pihaknya menerima laporan kejadian sekitar pukul 16.00 WIB. Laporan diterima dari warga yang melaporkan adanya lima pohon tumbang di dekat SMPN 281 Jakarta.

    “Begitu laporan diterima, dua unit mobil pemadam dan sepuluh personel dari kelompok jaga Ambon langsung kami kerahkan ke lokasi untuk melakukan penanganan,” ujar Abdul.

    Petugas tiba di lokasi sekitar pukul 16.14 WIB dan langsung melakukan evakuasi. Dari hasil pengecekan di lapangan, pohon-pohon tersebut tumbang akibat terpaan angin kencang yang datang bersamaan dengan hujan deras.

    Batang dan ranting pohon menutupi seluruh badan jalan sehingga membuat lalu lintas di sekitar lokasi sempat terhenti.

    Evakuasi dimulai pukul 16.15 WIB dengan memotong batang pohon menggunakan gergaji mesin agar jalan bisa segera dibuka kembali. “Sekitar pukul 17.00 WIB, seluruh material pohon berhasil kami singkirkan dan situasi dinyatakan aman,” katanya.

    Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Sebanyak 20 warga di sekitar lokasi juga berhasil diselamatkan tanpa mengalami luka.

    Menurut Abdul, kejadian pohon tumbang seperti ini rawan terjadi terutama saat perubahan cuaca ekstrem.

    Abdul mengimbau masyarakat agar berhati-hati dan tidak berteduh di bawah pohon besar saat hujan lebat maupun angin kencang.

    Pihaknya juga mengimbau warga tetap waspada terhadap potensi pohon tumbang, terutama di jalan-jalan dengan pepohonan tua atau rimbun. “Jika terjadi peristiwa serupa, segera hubungi Pos Gulkarmat terdekat agar bisa cepat ditangani,” ujar Abdul.

    Usai evakuasi, petugas juga memastikan tidak ada sisa material pohon yang dapat mengganggu pengguna jalan. Arus lalu lintas di Jalan Kerja Bakti kembali normal sekitar pukul 17.15 WIB dan situasi dinyatakan aman terkendali.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Arus pendek listrik picu kebakaran rumah di Asrama Polri Kramat Jati

    Arus pendek listrik picu kebakaran rumah di Asrama Polri Kramat Jati

    Jakarta (ANTARA) – Kebakaran yang melanda rumah di komplek Asrama Polri, Kelurahan Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Kamis sekitar pukul 16.29 WIB diduga dipicu arus pendek listrik (korsleting).

    Objek yang terbakar rumah tinggal di Asrama Polri Kelurahan Kramat Jati milik Ibu Enang Sunarsih seluas 15 meter persegi (m2).

    “Penyebabnya korsleting listrik,” kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur, Abdul Wahid saat dikonfirmasi di Jakarta.

    Kebakaran itu sempat menimbulkan kepanikan warga sekitar, sebelum akhirnya berhasil dipadamkan oleh petugas Suku Dinas (Sudin) Gulkarmat Jakarta Timur (Jaktim) dalam waktu singkat.

    Percikan api dari hubungan arus pendek listrik memicu nyala api yang kemudian membakar sebagian bangunan rumah. “Jadi laporannya tiba-tiba terjadi penyalaan diduga korsleting listrik. Warga panik, lalu menghubungi kami,” katanya.

    Abdul menyebutkan, pihaknya menerima laporan kebakaran sekitar pukul 16.31 WIB. “Begitu laporan kami terima, enam unit mobil pemadam dengan total 30 personel langsung dikerahkan menuju lokasi,” ujar Abdul.

    Tim pemadam tiba di lokasi pukul 16.36 WIB dan segera melakukan pemadaman. Api berhasil dilokalisir pukul 16.40 WIB dan pendinginan sekitar pukul 16.45 WIB.

    Abdul memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Satu penghuni rumah berhasil menyelamatkan diri sebelum api membesar.

    Meski tidak ada korban jiwa, kebakaran itu menimbulkan kerugian materi yang ditaksir mencapai Rp40 juta. Sejumlah perabotan rumah tangga dan bagian atap bangunan hangus terbakar.

    Selama proses pemadaman, petugas juga dibantu warga dan anggota keamanan sekitar Asrama Polri. Jalan menuju lokasi sempat ditutup sementara untuk memudahkan mobil pemadam melakukan pemadaman.

    Setelah api benar-benar padam dan dinyatakan aman, petugas melakukan pendinginan untuk memastikan tidak ada titik api tersisa. “Status kebakaran dinyatakan padam dan selesai sekitar pukul 17.01 WIB,” katanya.

    Abdul mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi kebakaran di permukiman, terutama pada musim hujan disertai angin seperti saat ini.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 8
                    
                        Pengemudi Mobil Tewas Tertimpa Pohon di Dharmawangsa Jaksel
                        Megapolitan

    8 Pengemudi Mobil Tewas Tertimpa Pohon di Dharmawangsa Jaksel Megapolitan

    Pengemudi Mobil Tewas Tertimpa Pohon di Dharmawangsa Jaksel
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Seorang pengemudi mobil meninggal dunia setelah tertimpa pohon yang tumbang di Jalan Dharmawangsa Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (30/10/2025) sore.
    “Korban sudah dinyatakan meninggal dunia oleh dokter RSPP (Rumah Sakit Pusat Pertamina),” kata Kapusdatin BPBD DKI Jakarta, Mohammad Yohan, kepada wartawan, Kamis.
    Selain korban meninggal, satu orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka akibat kejadian tersebut.
    Yohan menjelaskan, pohon jenis rengas itu tumbang karena hujan deras disertai angin kencang.
    “Penyebab pohon tumbang diakibatkan hujan intensitas deras dan angin kencang,” ujarnya.
    Sementara itu, Satpol PP Kelurahan Kramat Pulo, Hendri, menyebut ada empat mobil dan satu sepeda motor yang tertimpa pohon di depan Restoran Plataran.
    “Empat mobil, Lexus satu, Avanza dua, Alphard satu, sama motor Scoopy satu. Perkiraan (kejadian) jam 15.00,” kata Hendri.
    Tak jauh dari lokasi kejadian, pohon lain juga dilaporkan tumbang di Jalan Dharmawangsa X dan menimpa dua unit mobil yang sedang terparkir.
    Petugas gabungan telah mengevakuasi pohon tumbang dan kendaraan yang rusak akibat kejadian tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.