kab/kota: Kramat

  • RS Polri Identifikasi 8 Korban Kebakaran Glodok Plaza lewat Gigi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 Januari 2025

    RS Polri Identifikasi 8 Korban Kebakaran Glodok Plaza lewat Gigi Megapolitan 19 Januari 2025

    RS Polri Identifikasi 8 Korban Kebakaran Glodok Plaza lewat Gigi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta Timur, melakukan pemeriksaan terhadap delapan jenazah korban
    kebakaran Glodok Plaza
    , Jakarta Barat.
    “Tentu saja delapan kantong jenazah yang kita terima itu kita periksa. Semuanya kita periksa, kita upayakan semaksimal mungkin,” ujar Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri, Kombes Ahmad Fauzi di RS Polri Kramat Jati, Minggu (19/1/2025).
    Ahmad menjelaskan, pemeriksaan kedelapan jenazah korban kebakaran tersebut akan dilakukan lewat gigi hingga pakaian yang digunakan terakhir kalinya.
    “Kemudian dari giginya mungkin ada beberapa yang kita temukan barang bukti gigi. Nah dari situ kita bisa analisa dari gigi kan bisa tahu nanti usianya berapa dan lain sebagainya. Kemudian terakhir sampel DNA-nya,” kata Ahmad.
    Ahmad menjelaskan, terdapat kendala dalam proses identifikasi korban kebakaran
    Glodok Plaza
    , yaitu sidik jari yang sudah tidak bisa terbaca.
    “Ya sejauh ini yang kita temukan saat ini memang sidik jari sudah tidak bisa. Ya mungkin saya enggak tau mungkin ada karena proses pencarian korban kan masih langsung ya,” ucap Ahmad.
    Ahmad mengungkapkan, untuk identifikasi korban dilakukan juga melalui tes DNA dari keluarga.
    “Jadi saat ini kita lakukan proses pendalaman data antemortem apa saja yang kurang. Terutama memang kita kejar adalah DNA. Karena DNA itu satu metode yang sangat kita andalkan,” tutur Ahmad.
    Sebelumnya, Rumah Sakit Polri Kramatjati sudah melakukan pengambilan sampel kepada 13 keluarga
    korban kebakaran Glodok Plaza
    .
    “Data antemortem yang kita terima (laporan) sebanyak 13 sampai hari ini. Sedangkan sampel DNA yang sudah kita ambil itu berjumlah 12 dari keluarga. Sedangkan hari ini adalah sampel DNA yang ke-13,” kata Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi, di RS, Minggu (19/1/2025).
    Ahmad menerangkan, untuk pemeriksaan DNA (
    Deoxyribonucleic

    Acid
    ) yang dilakukan RS Polri Kramatjati akan dilakukan satu hingga dua minggu.
    “Namun tentu saja tergantung dari sampel DNA yang kita ambil. Karena kesulitan-kesulitan bisa kita dapatkan karena kondisi sampel DNA yang tersedia,” ucap Ahmad.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Keluarga Harap Ada Kepastian Nasib Sinta Amelia yang Hilang Saat Kebakaran di Glodok Plaza – Halaman all

    Keluarga Harap Ada Kepastian Nasib Sinta Amelia yang Hilang Saat Kebakaran di Glodok Plaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Keluarga Sinta Amelia, seorang wanita berusia 20 tahun yang tinggal di Ciracas, Jakarta Timur saat ini dalam keadaan kalut menunggu kepastian mengenai keberadaan Sinta.

    Sinta dilaporkan hilang setelah terjadinya kebakaran besar di Glodok Plaza, Jakarta Barat, Rabu (15/1/2025) sekitar pukul 21.30 WIB.

    Robert Efendi Pasaribu, pihak keluarga Sinta, perempuan yang kerap tampil di layar kaca sebagai figuran sedang merayakan ulang tahunnya yang ke-20 bersama lima teman perempuannya saat kebakaran terjadi. 

    “Merayakan ulang tahun bersama teman-temannya. Ulang tahunnya di tanggal 13 Januari,” ujar Robert saat ditemui di RS Polri Kramat Jati, Minggu, 19 Januari 2025.

    Awalnya keluarga Sinta tidak menyadari bahwa putri mereka termasuk dalam 14 orang yang dilaporkan hilang akibat kebakaran tersebut.

    Keluarga baru mengetahui keadaan ini setelah mendapat kabar dari salah satu teman Sinta yang berhasil selamat.

    Teman tersebut menjelaskan bahwa Sinta terjebak di dalam gedung saat insiden terjadi.

    Setelah menerima informasi dari teman Sinta, keluarga segera mencari informasi lebih lanjut dan diarahkan menuju RS Polri Kramat Jati untuk mengidentifikasi jenazah yang dibawa ke sana.

    Mereka pun sudah menyerahkan data pembanding antemortem, termasuk sidik jari dan DNA, kepada Tim Disaster Victim Identification (DVI) di RS Polri.

    Juga sejumlah sampel ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur dan tim DVI menjanjikan paling cepat dapat kabar identifikasi jenazah dua Minggu.

    Imelda tadi ditanya oleh tim DVI terkait pakaian terakhir dan aksesosir yang dikenakan sebelum peristiwa kebakaran.

    “Misalnya perhiasaannya, terus ditubuhnya ada apa saja, saya tahu itu kebakaran tapi enggak nyangka ada anak saya,” imbuhnya.

    Imelda, ibu Sinta, mengungkapkan bahwa ia terakhir berkomunikasi dengan Sinta sebelum kebakaran pada Rabu pagi.

    Saat berkomunikasi, Sinta tidak memberikan firasat apa pun.

    “Kamis pagi saya hubungi, nomornya sudah tidak aktif,” ujarnya di RS Polri pada Minggu, 19 Januari 2025.

    Imelda merasa cemas karena Sinta biasanya selalu menjawab teleponnya apapun kesibukannya.

    Namun, saat ia mencoba menghubungi Sinta pada malam kebakaran tidak ada balasan.

    Kecemasan semakin meningkat ketika ia menerima kabar bahwa anaknya mungkin menjadi korban kebakaran.

    Keluarga Sinta kini tengah menunggu informasi lebih lanjut dari Tim DVI mengenai identifikasi jenazah.

    Seorang pramugari bernama Osima Yukari diduga menjadi salah satu korban hilang saat kebakaran melanda Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (15/1/2025). (Tribunnews.com)

    Mereka berharap dapat menerima kabar secepatnya untuk mengetahui nasib Sinta.

    Dalam situasi yang sangat sulit ini, keluarga Sinta terus berharap untuk mendapatkan kepastian mengenai keberadaan anak mereka, meskipun harapan untuk Sinta ditemukan dalam kondisi hidup makin menipis seiring waktu.

    Saat ini tim DVI di RS Polri Kramat Jati telah menerima 13 sampel DNA dari keluarga korban untuk membantu identifikasi jenazah yang sulit dikenali akibat terbakar.

    Kombes Pol Ahmad Fauzi, Kabid DVI, menjelaskan bahwa keluarga korban mengunjungi mereka untuk menyerahkan sampel DNA sebagai bagian dari proses identifikasi. (Wartakota/Miftahul Munir/TribunJakarta)

     

     

  • RS Polri Terima 13 Sampel DNA Keluarga Korban Kebakaran Glodok Plaza – Page 3

    RS Polri Terima 13 Sampel DNA Keluarga Korban Kebakaran Glodok Plaza – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polri Kramat Jati telah menerima 13 data DNA dari keluarga korban kebakaran Glodok Plaza. Hal itu dilakukan untuk mengidentifikasi jenazah.

    “Data ante mortem yang kita terima sebanyak 13 sampai hari ini. Jadi sampel DNA yang kita sudah ambil itu berjumlah 12 dari keluarga, sedangkan hari ini adalah sampel DNA yang ke-13,” tutur Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Polri Kombes Ahmad Fauzi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur (19/1/2025).

    Menurut Fauzi, penggunaan DNA untuk proses identifikasi jenazah memang memakan waktu satu hingga dua minggu. Dia pun meminta keluarga dapat menunggu penyelesaian langkah tersebut.

    “Namun tentu saja tergantung dari sampel DNA yang kita ambil. Karena kesulitan-kesulitan bisa kita dapatkan karena kondisi sampel DNA yang tersedia ya. Nah dari situ nanti akan kita periksa, apabila lancar, mungkin sampel itu bisa kita olah, mungkin akan keluar profilnya,” jelas dia.

    Dalam kurun waktu satu hingga dua minggu, petugas akan melakukan pencocokan DNA dan menyimpulkan apakah berhasil atau belum dapat diproses. Sejauh ini, sudah ada delapan kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza yang masuk ke RS Polri Kramat Jati.

    “Semuanya kita periksa, kita upayakan semaksimal mungkin,” Fauzi menandaskan.

    Diberitakan sebelumnya, satu kantong jenazah kembali dievakuasi dari lokasi kebakaran Glodok Plaza, Mangga Besar, Jakarta Barat, Sabtu 18 Januari 2025. Total, sudah ada delapan kantong jenazah yang sudah dievakuasi sejak Kamis 16 Januari 2025.

    Pantauan Liputan6.com, satu kantong jenazah itu dibawa keluar gedung sekira pukul 16.20WIB usai pencarian yang dilanjutkan sejak 14.15 WIB. Satu kantong jenazah yang ditemukan itu berupa serpihan, meliputi gigi, kulit, dan potongan tubuh yang tak lagi bisa dikenali.

    “Ya ada indikasi gigi dan ada indikasi potongan daging dan kulit. Jadi memang posisinya sudah tidak utuh. Jadi masih di kisaran itu,” kata Perwira Piket Sudin Gulkarmat Jakbar Joko Susilo saat ditemui di lokasi.

  • RS Polri telah ambil DNA 14 keluarga diduga korban kebakaran Glodok

    RS Polri telah ambil DNA 14 keluarga diduga korban kebakaran Glodok

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati telah mengambil sampel “Deoxyribo Nucleic Acid” (DNA) dari 14 keluarga yang diduga menjadi korban meninggal dunia dan korban hilang akibat kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, pada Rabu (15/1).

    “Betul hingga Minggu sore sudah 14 keluarga yang diambil sampel DNA,” kata Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri, Kombes Pol Ahmad Fauzi di Jakarta, Minggu.

    Ia mengatakan, pihaknya masih membuka posko laporan kehilangan anggota keluarga bagi pihak yang menduga keluarga mereka menjadi korban kebakaran tersebut.

    Ahmad menjelaskan, musibah ini termasuk “open disaster” sehingga kepastian siapa saja yang ada di lokasi dan belum dapat dipastikan jumlah korbannya.

    Hingga kini baru ada 14 keluarga yg melaporkan kemungkinan anggota keluarganya menjadi korban dari kebakaran tersebut.

    “Tidak menutup kemungkinan ada korban lain yang bisa saja menjadi korban tapi belum ada yang melaporkan,” kata dia.

    Ia mengatakan, metode pemeriksaan sampel DNA ini satu metode yang sangat diandalkan. Jadi ketika metode lain sudah tidak dapat diandalkan diharapkan dengan DNA ini bisa lengkap identitas korban.

    ” DNA itu ada sifatnya ‘direct’ dan ‘indirect’. Kalau ‘direct’ itu dari benda-benda kepemilikan korban,” katanya.

    Misalnya, sikat gigi yang habis dipakai, biasanya sikat gigi kan tidak tukar-tukaran. “Tapi harus diyakinkan bahwa benar itu sikat gigi korban,” kata dia.

    Kemudian dari pakaian dalam terutama yang belum dicuci juga ada bukti DNA. “Sedangkan yang tidak langsung itu justru dari keluarga,” kata dia.

    Selain itu, RS Polri hingga Minggu sore sudah menerima delapan kantong jenazah dari lokasi kejadian kebakaran Glodok Plaza.

    “Saya ingatkan 8 kantor jenazah bukan berarti 8 jenazah karena bisa saja isinya kurang dari itu atau lebih dari itu,” kata dia.

    Hingga kini proses pencarian korban masih berlangsung dan pihaknya sudah membuka Posko Ante Mortem dan post mortem untuk korban kebakaran Glodok Plaza.

    Menurut dia, sejak mendapatkan laporan ada kebakaran, tim DVI segera membentuk posko Ante Mortem untuk menunggu pengiriman jenazah dari lokasi kejadian yang buka selama 24 jam.

    “Jadi sejak hari pertama sampai sekarang kita telah menerima sebanyak delapan kantong jenazah,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ibu Sinta Amelia berharap ada keajaiban

    Ibu Sinta Amelia berharap ada keajaiban

    Dia itu anak yang kuat dan punya seribu cara untuk selamat. Saya mohon doa ya

    Jakarta (ANTARA) – Keluarga Sinta Amelia (20) yang diduga menjadi korban kebakaran Glodok Plaza di Jakarta Barat berharap ada keajaiban dari Tuhan dan anaknya dapat ditemukan keberadaannya.

    “Mohon doa untuk anak saya agar ada keajaiban sehingga dapat ditemukan dalam keadaan apapun,” kata ibu korban Imelda usai melapor di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu.

    Ia mengaku tidak menyangka anak kesayangannya menjadi salah satu korban hilang dari peristiwa kebakaran hebat tersebut.

    “Dia itu anak yang kuat dan punya seribu cara untuk selamat. Saya mohon doa ya,” kata dia.

    Imelda mengakui dirinya tidak mengetahui Sinta Amelia pergi ke Glodok Plaza untuk merayakan ulang tahun bersama teman-temannya.

    Ia mengatakan, baru mengetahui anaknya menjadi korban hilang setelah diberitahu teman Sinta yang mengetahui bahwa anaknya berada di lokasi tersebut.

    “Teman ini mengetahui dan memberitahu saya bahwa anaknya merayakan ulang tahun di sana,” kata dia.

    Ia mengatakan, terakhir kali berkomunikasi dengan Sinta pada Rabu siang sekitar pukul 10.30 WIB dan hingga malam tidak ada informasi apa-apa.

    “Kamis pagi saya menelepon dia tapi tidak angkat. Saya bingung karena biasanya anak ini sesibuk apapun pasti angkat telepon,” kata dia.

    Lalu setelah telepon seluler miliknya mati akibat kehabisan baterai dan sorenya setelah hidup baru diketahui ada info tersebut dari temannya.

    “Dia tidak izin pergi ke Glodok untuk merayakan ulang tahun. Tapi sebelumnya saya tahu dia merayakan ulang tahun beberapa hari sebelumnya di tempat lain,” kata dia.

    Ia mengatakan hari ini dirinya datang ke RS Polri membuat laporan hilang untuk mengetahui apa benar anaknya menjadi salah satu korban kebakaran tersebut.

    “Saya serahkan foto, kartu keluarga, sama sampel DNA serta ciri-ciri anaknya,” kata dia,

    Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati telah menerima 13 sampel “Deoxyribo Nucleic Acid” (DNA) dari keluarga korban meninggal dunia dan korban hilang akibat kebakaran Glodok Plaza Tamansari, Jakarta Barat, pada Rabu (15/1)

    “Data yang kita terima sebanyak 13 sampel DNA sampai hari ini,” kata Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri, Kombes Pol Ahmad Fauzi di Jakarta, Minggu.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Dian pamit ke Jakarta dan hingga saat ini belum kembali

    Dian pamit ke Jakarta dan hingga saat ini belum kembali

    Jakarta (ANTARA) – Korban hilang dalam kebakaran Plaza Godok, Jakarta Barat, Dian Cahyani (29) saat kejadian pamit kepada keluarga pergi ke Jakarta untuk bertemu teman-temanya dan hingga hari ini mereka belum mendapatkan informasi keberadaan korban.

    “Rabu sore dia sempat kontak adik saya mau pergi main ke Glodok Plaza dan hingga saat ini dia tidak bisa dihubungi,” kata keluarga Dian Cahyani, Ade Mulyani di Jakarta, Minggu.

    Ade hari ini ke RS Polri mengantarkan ayahnya yang juga ayah Dian Cahyani, Sukarna untuk mengantarkan sampel DNA.

    “Kemarin saya sudah berikan dokumen serta barang-barang milik Dian dan hari ini mereka mau ambil sampel orang tua saya,” kata dia.

    Dian Cahyani berdomisili di Pontianak (Kalimantan Barat) dan pada tahun baru lalu pulang ke rumah orang tua di Bogor untuk berlibur.

    “Dia ambil cuti dari pekerjaan dan pulang ke rumah orang tua di Bogor. Hari itu dirinya pergi,” kata dia.

    Ade mengakui mengetahui adanya peristiwa kebakaran hebat di Glodok Plaza pada Rabu malam dari siaran berita di televisi.

    Lalu adiknya menghubungi agar menghubungi korban karena sudah tidak bisa dihubungi sejak peristiwa tersebut.

    “Adik saya yang satu mengatakan Dian ada di Glodok Plaza bersama teman-temannya dan saya tidak mengenal mereka. Saya hubungi tapi tidak aktif,” kata dia.

    Hingga saat ini dirinya beserta keluarga belum mendapatkan info apapun dan pihak RS Polri menyatakan data ini baru bisa diketahui satu hingga dua minggu. “Kami berharap cepat ketemu dan mudah-mudahan baik-baik saja,” kata dia.

    Rumah Sakit Polri Kramat Jati telah menerima 13 sampel “Deoxyribo Nucleic Acid” (DNA) dari keluarga korban meninggal dunia dan korban hilang akibat kebakaran Glodok Plaza Taman Sari Jakarta Barat pada Rabu (15/1).

    “Data yang kita terima sebanyak 13 sampel DNA sampai hari ini,” kata Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri, Kombes Pol Ahmad Fauzi di Jakarta, Minggu.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Korban Tewas, Proses Identifikasi, dan Pencarian Disetop Sementara

    Korban Tewas, Proses Identifikasi, dan Pencarian Disetop Sementara

    Jakarta: Jumlah korban tewas akibat kebakaran besar di Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, terus bertambah. Hingga Minggu, 19 Januari 2025, Pusat Data dan Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) DKI Jakarta mengonfirmasi bahwa delapan kantong jenazah telah dievakuasi dari lokasi kejadian. 

    Seluruh korban dinyatakan meninggal dunia tanpa ada yang menjalani perawatan di rumah sakit.

    Di tengah upaya identifikasi jenazah yang masih berlangsung di RS Polri Kramat Jati, pencarian korban lain untuk sementara dihentikan. Sementara itu, sebanyak 14 orang masih dinyatakan hilang berdasarkan laporan dari keluarga dan rekan korban yang telah disampaikan ke Posko Kesehatan. 

    Kebakaran yang melanda Glodok Plaza sejak Rabu, 15 Januari 2025 malam ini menambah sorotan terhadap pentingnya evaluasi standar keselamatan gedung di kawasan tersebut.
    1. Korban Tewas Bertambah Menjadi 8 Orang
    Jumlah korban meninggal dunia akibat kebakaran besar di Glodok Plaza bertambah menjadi delapan orang. Pusdalops BPBD DKI Jakarta, total jenazah yang telah dievakuasi mencapai delapan kantong.

    “Untuk jumlah (korban tewas) yang sudah dievakuasi berjumlah 8 kantong jenazah,” tulis Pusdalops BPBD DKI Jakarta dalam keterangan resminya, Minggu, 19 Januari 2025.

    Kepala BPBD Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, menambahkan bahwa seluruh korban dinyatakan tewas dan tidak ada korban yang dirawat di rumah sakit.

    “Tidak ada (korban yang dirawat di RS). Tidak ada korban terluka. Yang meninggal 8 orang,” ujar Yohan.

    Baca juga: Lima Orang Dilaporkan Hilang dalam Kebakaran Glodok Plaza

    2. Proses Identifikasi di RS Polri Kramat Jati
    Saat ini, proses identifikasi jenazah korban tengah berlangsung di RS Polri Kramat Jati. Pihak BPBD DKI Jakarta memastikan bahwa informasi terkait identitas korban akan diumumkan setelah data dari rumah sakit dirilis.

    “Untuk perkembangan identitas korban akan diinformasikan lanjut setelah rilis data dari RS Polri Kramat Jati,” tambah Pusdalops BPBD DKI Jakarta.
    3. Pencarian Dihentikan Sementara, 14 Orang Dilaporkan Hilang
    BPBD DKI Jakarta sebelumnya melaporkan bahwa sebanyak 14 orang masih dinyatakan hilang berdasarkan laporan dari keluarga dan rekan korban di Poskotis. Namun, proses pencarian dihentikan sementara menunggu instruksi lebih lanjut.

    “Proses pencarian korban lainnya dihentikan sementara menunggu instruksi lebih lanjut,” jelas BPBD DKI Jakarta.

    Jakarta: Jumlah korban tewas akibat kebakaran besar di Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, terus bertambah. Hingga Minggu, 19 Januari 2025, Pusat Data dan Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) DKI Jakarta mengonfirmasi bahwa delapan kantong jenazah telah dievakuasi dari lokasi kejadian. 
     
    Seluruh korban dinyatakan meninggal dunia tanpa ada yang menjalani perawatan di rumah sakit.
     
    Di tengah upaya identifikasi jenazah yang masih berlangsung di RS Polri Kramat Jati, pencarian korban lain untuk sementara dihentikan. Sementara itu, sebanyak 14 orang masih dinyatakan hilang berdasarkan laporan dari keluarga dan rekan korban yang telah disampaikan ke Posko Kesehatan. 

    Kebakaran yang melanda Glodok Plaza sejak Rabu, 15 Januari 2025 malam ini menambah sorotan terhadap pentingnya evaluasi standar keselamatan gedung di kawasan tersebut.

    1. Korban Tewas Bertambah Menjadi 8 Orang

    Jumlah korban meninggal dunia akibat kebakaran besar di Glodok Plaza bertambah menjadi delapan orang. Pusdalops BPBD DKI Jakarta, total jenazah yang telah dievakuasi mencapai delapan kantong.
     
    “Untuk jumlah (korban tewas) yang sudah dievakuasi berjumlah 8 kantong jenazah,” tulis Pusdalops BPBD DKI Jakarta dalam keterangan resminya, Minggu, 19 Januari 2025.
     
    Kepala BPBD Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, menambahkan bahwa seluruh korban dinyatakan tewas dan tidak ada korban yang dirawat di rumah sakit.
     
    “Tidak ada (korban yang dirawat di RS). Tidak ada korban terluka. Yang meninggal 8 orang,” ujar Yohan.
     
    Baca juga: Lima Orang Dilaporkan Hilang dalam Kebakaran Glodok Plaza

    2. Proses Identifikasi di RS Polri Kramat Jati

    Saat ini, proses identifikasi jenazah korban tengah berlangsung di RS Polri Kramat Jati. Pihak BPBD DKI Jakarta memastikan bahwa informasi terkait identitas korban akan diumumkan setelah data dari rumah sakit dirilis.
     
    “Untuk perkembangan identitas korban akan diinformasikan lanjut setelah rilis data dari RS Polri Kramat Jati,” tambah Pusdalops BPBD DKI Jakarta.

    3. Pencarian Dihentikan Sementara, 14 Orang Dilaporkan Hilang

    BPBD DKI Jakarta sebelumnya melaporkan bahwa sebanyak 14 orang masih dinyatakan hilang berdasarkan laporan dari keluarga dan rekan korban di Poskotis. Namun, proses pencarian dihentikan sementara menunggu instruksi lebih lanjut.
     
    “Proses pencarian korban lainnya dihentikan sementara menunggu instruksi lebih lanjut,” jelas BPBD DKI Jakarta.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Glodok Plaza Tutup 5 Hari Usai Kebakaran, Kerugian Belum Dapat Dipastikan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        19 Januari 2025

    Glodok Plaza Tutup 5 Hari Usai Kebakaran, Kerugian Belum Dapat Dipastikan Nasional 19 Januari 2025

    Glodok Plaza Tutup 5 Hari Usai Kebakaran, Kerugian Belum Dapat Dipastikan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pengelola gedung
    Glodok Plaza
    belum bisa memastikan kerugian yang diderita atas peristiwa kebakaran yang terjadi pada Rabu, 15 Januari 2025.
    “Sampai saat ini,
    statement
    untuk resmi kerugiannya masih belum ada, masih diperhitungkan dari berbagai sisi,” kata Pengelola Gedung Glodok Plaza Angga Aditya saat diwawancarai awak media di lokasi, Minggu (19/1/2025).
    Angga mengungkapkan, pihak pengelola masih terus melakukan perhitungan kerugian.
    Nantinya, total kerugian itu akan dirilis secara resmi oleh pihak holding Glodok Plaza.
    “Saya pribadi belum bisa sih, jadi emang tunggu dari rilis resmi dari holding kita juga sih kerugiannya sampai semana gitu,” ujar Angga.
    Sulitnya menentukan total kerugian disebabkan karena hampir semua tenant di Glodok Plaza terdampak.
    Angga mengatakan, ada sekitar 600 tenant yang terpaksa tutup imbas kebakaran tersebut.
    Bahkan, pemilik tenant pun belum diperbolehkan masuk ke dalam gedung hingga kini. Sebab, proses pembersihan puing baru akan dilakukan pada hari Minggu ini.
    Untuk diketahui, kebakaran di Glodok Plaza terjadi pada Rabu, 15 Januari 2025, sekitar pukul 21.30 WIB.
    Sebanyak 230 personel dan 45 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang diduga pertama kali muncul dari diskotek yang berada di lantai 7 gedung, sebelum merambat ke lantai 6, 8, dan 9.
    Hingga Sabtu, 18 Januari 2025, Dinas Gulkarmat Jakarta telah menemukan total delapan korban jiwa dari tragedi kebakaran ini.
    Seluruh jenazah korban saat ini dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk dilakukan proses identifikasi.
    Penyebab pasti kebakaran di Glodok Plaza juga masih dalam penyelidikan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pengelola Glodok Plaza Terjunkan 50 Karyawan Bersihkan Puing Kebakaran
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 Januari 2025

    Pengelola Glodok Plaza Terjunkan 50 Karyawan Bersihkan Puing Kebakaran Megapolitan 19 Januari 2025

    Pengelola Glodok Plaza Terjunkan 50 Karyawan Bersihkan Puing Kebakaran
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Pembersihan puing
    bekas di
    Glodok Plaza
    dilakukan, pada Minggu (19/1/2025).
    Puing bekas itu berasal dari plafon yang roboh akibat
    kebakaran
    .
    “Kebetulan kita punya kios selain yang terbakar itu dari lantai tujuh sampai lantai LGF yang tidak terdampak kebakaran, tapi terdampak juga akibat dari banyaknya debit air yang jatuh ke bawah, sehingga merusak seluruh plafon,” ucap Pengelola Gedung Glodok Plaza Angga Aditya, saat diwawancarai awak media di lokasi, Minggu.
    Plafon yang roboh, kata Angga, sebagian besar berada di koridor utama, sedangkan sebagian lagi plafon yang rusak berada di dalam tenan.
    Pengelola gedung juga akan menurunkan 50 karyawannya untuk melakukan pembersihan itu.
    “Penyisiran dari petugas kita
    in-house
    , internal didampingi dengan keamanan juga, dengan perizinan tentunya dengan APD yang memadai, melakukan pembersihan terutama yang puing-puing besar dulu,” ujar Angga.
    Untuk hari ini, proses pembersihan yang dilakukan oleh pengelola gedung akan dilakukan di lantai 2, 1, GF, dan LGF.
    Selain puing, pengelola gedung juga akan membersihkan air-air sisa proses pemadaman yang masih menggenang di dalam lokasi.
    “Jadi, fokus kita pertama ini pembersihannya itu adalah penggiringan air dan pembuangan puing-puing besar,” tutur dia.
    Pembersihan ini dilakukan supaya nantinya jika sudah dinyatakan aman oleh pihak terkait, maka Glodok Plaza bisa cepat kembali beroperasi.
    “Agar nanti jika ke depannya sudah mendapatkan lampu hijau dari pihak terkait dan juga uji kelayakan dari gedung, itu bisa lebih cepat untuk beroperasional kembali ke depannya,” tutup dia.
    Untuk diketahui,
    kebakaran di Glodok Plaza
    terjadi pada Rabu, 15 Januari 2025, sekitar pukul 21.30 WIB.
    Sebanyak 230 personel dan 45 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang diduga pertama kali muncul dari diskotek yang berada di lantai 7 gedung, sebelum merambat ke lantai 6, 8, dan 9.
    Hingga Sabtu, 18 Januari 2025, Dinas Gulkarmat Jakarta telah menemukan total delapan
    korban jiwa
    dari tragedi kebakaran ini.
    Seluruh korban saat ini dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk dilakukan proses identifikasi.
    Penyebab pasti kebakaran di Glodok Plaza masih dalam penyelidikan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Delapan kantong jenazah bukan berarti delapan jenazah korban

    Delapan kantong jenazah bukan berarti delapan jenazah korban

    Jakarta (ANTARA) – Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri, Kombes Pol Ahmad Fauzi menegaskan bahwa delapan kantong jenazah yang diterima RS Polri Kramat Jati bukan berarti ada delapan jenazah yang telah diterima rumah sakit tersebut.

    “Saya ingatkan delapan kantong jenazah bukan berarti delapan jenazah, bisa saja isinya kurang dari itu atau lebih dari itu,” katanya di Jakarta, Minggu.

    Ia mengatakan, proses pencarian korban masih berlangsung. Pihaknya sudah membuka posko ante mortem dan post mortem untuk korban kebakaran Glodok Plaza ini.

    Menurut dia, sejak mendapatkan laporan ada kebakaran, tim DVI segera membentuk posko ante mortem untuk menunggu pengiriman jenazah dari lokasi kejadian yang buka selama 24 jam

    “Jadi sejak hari pertama sampai sekarang kita telah menerima sebanyak delapan kantong jenazah,” kata dia.

    Ia mengatakan untuk isi delapan kantong jenazah ini adalah bagian dari tubuh semua atau cuma serpihan-sepihan dari bangunan sekitarnya dan sebagainya. “Kan kita tidak tahu karena kondisinya terbakar,” kata dia.

    Menurut dia, ini tentu sulit dibedakan secara visual sehingga dibutuhkan “scientific”. Misalnya secara ilmiah apakah ini jenazah atau bukan.

    “Kalau jenazah ini siapa dan sebagainya,” kata dia.

    Selain itu, pihaknya menerima laporan dari keluarga yang merasa anggota keluarganya hilang atau diduga menjadi korban dalam kejadian tersebut.

    Pihaknya minta data-data korban sebelum meninggal dunia, ciri-ciri fisik, pakaian, perlengkapan dan aksesoris yang terakhir dipakai pada saat kejadian. Kemudian terakhir sampel DNA.

    “Kita tanya juga sidik jarinya, kartu keluarganya. Nanti kita bisa telusuri sidik jarinya,” kata dia.

    Pencocokan ini membutuhkan waktu satu hingga dua minggu karena meski profil korban sudah keluar tetap harus menunggu data pembanding. “Ini yang membutuhkan waktu,” kata dia

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025