Nahas, Balita di Koja Tewas Tenggelam dalam Ember Air Kamar Mandi
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Seorang balita berinisial AF (4) di Koja, Jakarta Utara, tewas tenggelam setelah kepalanya tercebur ke dalam ember berisi air di kamar mandi rumahnya, Senin (27/1/2025).
Menurut informasi, AF pergi ke kamar mandi sendirian. Saat berusaha meraih gayung, ia terpeleset dan tergelincir ke dalam ember plastik yang berisi air.
Kakek AF, yang hendak ke kamar mandi untuk mencuci tangan, menemukan tubuh AF dalam kondisi mengenaskan.
“Posisi AF ditemukan dengan kaki di atas dan kepala tercelup ke dalam ember itu,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam dalam keterangannya, Selasa (28/1/2025).
Ade menjelaskan, saat kejadian AF hanya ditemani sang kakek di rumah, sementara anggota keluarga lainnya tidak ada.
Hal ini menyebabkan tidak ada orang yang dapat mengevakuasi AF saat ia tenggelam.
Kakek AF yang menyaksikan kejadian tersebut segera membawa korban ke rumah sakit terdekat. Namun, sayangnya, nyawa AF tidak dapat diselamatkan.
“Dari hasil keterangan dokter, korban sudah meninggal saat di tempat kejadian perkara (TKP),” tambah Ade.
Saat ini, jenazah AF telah dibawa ke RS Kramat Jati untuk dilakukan visum.
Polisi juga sedang memeriksa saksi-saksi terkait kejadian nahas ini.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Kramat
-
/data/photo/2018/02/28/9455731.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Nahas, Balita di Koja Tewas Tenggelam dalam Ember Air Kamar Mandi Megapolitan 28 Januari 2025
-

Polisi kejar orang tua yang buang mayat bayi di Koja
Dokkes Polres Metro Jakarta Utara kemudian mengidentifikasi jenazah bayi kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi
Jakarta (ANTARA) – Kepolisian Sektor (Polsek) Koja Polres Metro Jakarta Utara mengejar pelaku orang tua yang tega membuang mayat bayi di sebuah rumah kosong dekat dengan mesin pompa air di Jalan Walang Baru Tugu Utara Koja Jakarta Utara pada Senin (27/1).
“Ditemukan mayat bayi berjenis kelamin perempuan lengkap dengan ari-ari dan tali pusar yang diperkirakan berusia 6-7 bulan dengan panjang 25 centimeter,” kata Kanit Reskrim Polsek Koja AKP Alex Chandra di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan petugas Kepolisian mendatangi lokasi kejadian dan memasang garis polisi serta meminta keterangan kepada sejumlah saksi.
Dokkes Polres Metro Jakarta Utara kemudian mengidentifikasi jenazah bayi kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi.
“Kami juga memeriksa rekaman kamera pengawas (CCTV) di lokasi kejadian untuk mengetahui pelaku ini,” kata dia.
AKP Alex menjelaskan dari keterangan saksi pada Senin (27/1) sekitar pukul 10.30 WIB ketika akan menyalakan air dan melihat kantong kain berwarna hitam yang ada bungkusan kantong plastik di dekat mesin air.
Kemudian saksi ini membuka dan mengecek ternyata di dalam kantong ditemukan mayat bayi, selanjutnya saksi memberitahukan kepada ketua RT.
“Pada tubuh jenazah tidak ditemukan tanda kekerasan dan ditemukan lebam mayat pada punggung dan lengan tangan mayat,” kata dia.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025 -

Polda Metro Jaya targetkan bongkar pagar laut 500 meter/hari
Dirpolairud Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Joko Sadono saat ditemui di Gedung Satrilda Pol Air Polda Metro Jaya, Jakarta Utara, Senin (27/1/2025). ANTARA/Ilham Kausar
Polda Metro Jaya targetkan bongkar pagar laut 500 meter/hari
Dalam Negeri
Editor: Widodo
Senin, 27 Januari 2025 – 19:59 WIBElshinta.com – Direktorat Polisi Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Metro Jaya menargetkan pembongkaran pagar laut di perairan Desa Kramat, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang sepanjang 500 meter/hari.
“Jadi, kita punya target 200 meter sampai 300 meter/hari. Kalau cuacanya bagus bisa 500 meter/hari, ” kata Dirpolairud Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Joko Sadono saat ditemui di Gedung Satrilda Pol Air Polda Metro Jaya, Jakarta Utara, Senin.
Terkait target pembongkaran pagar laut secara keseluruhan, Joko menjelaskan pihaknya akan mengikuti arahan dari pemangku kepentingan lainnya.
“Kita ikut KKP dan Lantamal, yang jelas dari hasil rapat bersama dengan KKP, Lantamal, Polairud dan Bakamla, dan instansi terkait lainnya, diberikan waktu 10 hari. Mudah-mudahan dari 30,16 kilometer semua sudah tercabut semua,” tuturnya.
Kemudian untuk kegiatan pada hari ini, Ditpolairud Polda Metro Jaya telah mengerahkan sebanyak 154 personel dan melibatkan sebanyak 10 kapal.
“Dari kegiatan tadi pagi hingga pukul 13.00 WIB, pembongkaran atau pencabutan pagar laut sudah mencapai 150 meter. Mudah-mudahan nanti jam 15.00 sampai jam 16.00 WIB bisa target 200 meter atau 300 meter lebih,” ucapnya.
Mengenai kendala yang dihadapi dalam pencabutan bambu pagar laut tersebut, Joko menyebutkan pihaknya belum menemukan kendala berarti.
“Alhamdulillah kendala hari ini tidak ada. Tadi di lapangan ada ombak saja biasa, karena sudah siang,” kata Joko.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, pagar laut yang terbuat dari bambu ini mulai dicabut oleh Ditpolairud Polda Metro Jaya sejak enam hari lalu.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi IV DPR RI, di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/1), menyampaikan bahwa pembongkaran pagar laut tersebut telah dilakukan sejak Rabu (22/1) bersama TNI AL dan pihak terkait lainnya.
Dia menegaskan bahwa pembongkaran akan terus dilanjutkan hingga selesai sepanjang 30,16 kilometer (km).
Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Nusron Wahid mengungkapkan sekitar 50 sertifikat hak guna bangunan (HGB) dan hak milik (HM) pagar laut di Kabupaten Tangerang, Banten, telah diselesaikan dengan pembatalan.
“Banyak bidang. Akan tetapi, yang jelas belum semua karena proses itu kami lakukan satu per satu. Jadi, belum tahu ada berapa itu, yang jelas hari ini ada 50-an,” kata Nusron di Tangerang, Jumat (24/1).
Dari 50 sertifikat HGB/HM pagar laut yang secara resmi telah dibatalkan legalitasnya, antara lain, milik PT Intan Agung Makmur (IAM) di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten.
Sumber : Antara
-

Polda Metro targetkan bongkar pagar laut di Tangerang 500 meter/hari
Jakarta (ANTARA) – Direktorat Polisi Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Metro Jaya menargetkan pembongkaran pagar laut di perairan Desa Kramat, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang sepanjang 500 meter/hari.
“Jadi, kita punya target 200 meter sampai 300 meter/hari. Kalau cuacanya bagus bisa 500 meter/hari, ” kata Dirpolairud Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Joko Sadono saat ditemui di Gedung Satrilda Pol Air Polda Metro Jaya, Jakarta Utara, Senin.
Terkait target pembongkaran pagar laut secara keseluruhan, Joko menjelaskan pihaknya akan mengikuti arahan dari pemangku kepentingan lainnya.
“Kita ikut KKP dan Lantamal, yang jelas dari hasil rapat bersama dengan KKP, Lantamal, Polairud dan Bakamla, dan instansi terkait lainnya, diberikan waktu 10 hari. Mudah-mudahan dari 30,16 kilometer semua sudah tercabut semua,” tuturnya.
Kemudian untuk kegiatan pada hari ini, Ditpolairud Polda Metro Jaya telah mengerahkan sebanyak 154 personel dan melibatkan sebanyak 10 kapal.
“Dari kegiatan tadi pagi hingga pukul 13.00 WIB, pembongkaran atau pencabutan pagar laut sudah mencapai 150 meter. Mudah-mudahan nanti jam 15.00 sampai jam 16.00 WIB bisa target 200 meter atau 300 meter lebih,” ucapnya.
Mengenai kendala yang dihadapi dalam pencabutan bambu pagar laut tersebut, Joko menyebutkan pihaknya belum menemukan kendala berarti.
“Alhamdulillah kendala hari ini tidak ada. Tadi di lapangan ada ombak saja biasa, karena sudah siang,” kata Joko.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, pagar laut yang terbuat dari bambu ini mulai dicabut oleh Ditpolairud Polda Metro Jaya sejak enam hari lalu.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi IV DPR RI, di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/1), menyampaikan bahwa pembongkaran pagar laut tersebut telah dilakukan sejak Rabu (22/1) bersama TNI AL dan pihak terkait lainnya.
Dia menegaskan bahwa pembongkaran akan terus dilanjutkan hingga selesai sepanjang 30,16 kilometer (km).
Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Nusron Wahid mengungkapkan sekitar 50 sertifikat hak guna bangunan (HGB) dan hak milik (HM) pagar laut di Kabupaten Tangerang, Banten, telah diselesaikan dengan pembatalan.
“Banyak bidang. Akan tetapi, yang jelas belum semua karena proses itu kami lakukan satu per satu. Jadi, belum tahu ada berapa itu, yang jelas hari ini ada 50-an,” kata Nusron di Tangerang, Jumat (24/1).
Dari 50 sertifikat HGB/HM pagar laut yang secara resmi telah dibatalkan legalitasnya, antara lain, milik PT Intan Agung Makmur (IAM) di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten.
Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025 -

Aksi Anggota Ditpolairud Polda Metro Bongkar Pagar Laut di Perairan Tangerang – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejumlah anggota Direktorat Kepolisian Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Metro Jaya beraksi mencabut pagar bambu perairan Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (27/1/2025).
Pembongkaran bambu pagar laut dilakukan secara manual menggunakan tali yang kemudian ditarik Kapal Karet Kaku (Rigid Hard Tube Inflatable).
Setelah bambu terikat tali, petugas kembali naik ke atas kapal dan menarik bambu-bambu yang tertancap di dasar laut.
Motoris RHIB Korpolairud Baharkam Polri Briptu Muhamad Yanuar mengatakan, pencabutan bambu pagar laut dilaksanakan sejak Rabu (22/1/2025).
“Pembongkaran sudah dari Rabu kemarin, ini hari keenam. Kendalanya angin sama ombak, dan faktor cuaca,” ujar Yanuar kepada wartawan.
Setidaknya, 10 bambu dapat ditarik dalam sekali tarikan menggunakan kapal.
Setelah itu bambu-bambu tersebut dibawa ke darat untuk dikumpulkan.
Ada sejumlah anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) yang juga berkerja mencabut bambu di perairan Desa Kramat, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang.
Sejak awal Januari, publik telah dihebohkan penemuan pagar laut misterius yang terbuat dari bambu dan ditancapkan ke dalam dasar laut di perairan Kabupaten Tangerang, Banten.
Wujud pagar laut di Tangerang itu berupa bambu-bambu yang ditancapkan ke dalam dasar laut.
Selain pagar laut juga nampak keramba jaring apung milik nelayan yang ada di sekitar pagar laut.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kemudian akhirnya menyegel pagar laut tersebut pada Kamis (9/1/2024).
Pagar laut yang menjadi polemik ini akhirnya dibongkar pada Sabtu (18/1/2025) dengan melibatkan sedikitnya 600 prajurit TNI AL yang dibantu oleh warga setempat.
-

Kerahkan Kapal, Ditpolairud Polda Metro Jaya Bantu Cabuti Pagar Laut di Perairan Tangerang
loading…
Ditpolairud Polda Metro Jaya ikut turun membantu mencabuti pagar laut misterius sepanjang 30 Km di perairan pesisir Tangerang, Senin (27/1/2025) siang. Foto/Ari Sandita
TANGERANG – Ditpolairud Polda Metro Jaya ikut turun membantu mencabuti pagar laut misterius sepanjang 30 Km di perairan pesisir Kabupaten Tangerang, Banten Senin (27/1/2025) siang. Pembongkaran juga dilakukan oleh TNI Angkatan Laut (AL).
Pencabutan dilakukan para personel dengan menggunakan kapal-kapal kecil Ditpolairud, salah satunya Kapal Karet Kaku atau Rigid Hard Tube Inflatable.
Berdasarkan pantauan, puluhan anggota Ditpolairud Polda Metro Jaya tampak menggunakan kapal-kapal kecil untuk melakukan pencabutan pagar bambu yang ada di kawasan Desa Kramat, Paku Haji, Tangerang, Banten.
Saat ini pagar laut yang ada di perairan Tangerang tersebut telah masuk ke kawasan tersebut.
Tampak puluhan anggota Ditpolairud Polda Metro Jaya berenang ke pagar bambu yang membentang di perairan tersebut menggunakan pelampung.
Mereka melakukan pengukuran kedalaman pagar bambu terlebih dahulu, pengecekan kondisi pagar hingga akhirnya diikat tali dan ditarik menggunakan kapal, salah satunya Kapal Karet Kaku atau Rigid Hard Tube Inflatable.
Anggota Motoris RHIB ( Rigid Hartube Inflatable Boat) dari Korpolairud Baharkam Polri, Briptu Muhamad Yanuar mengatakan, pembongkaran pagar bambu misterius di perairan Tangerang tersebut sejatinya telah dilakukan sejak Rabu (22/1/2025) lalu. Saat ini, proses pembongkaran telah memasuki hari keenam.
-

Polda Metro Jaya bongkar pagar laut di perairan Pakuhaji Tangerang
Jakarta (ANTARA) – Direktorat Kepolisian Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Metro Jaya melakukan pembongkaran pagar laut yang ada di perairan Desa Kramat, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, pada Senin.
“Kita akan melaksanakan kegiatan patroli di wilayah hukum Polda Metro Jaya dan dilanjutkan pencabutan pagar laut,” kata Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Patroli Polairud Polda Metro Jaya Kompol Fredy Yudha Satria saat memimpin apel di Polair Polda Metro Jaya di Jakarta Utara.
Terdapat 16 personel yang dikerahkan untuk melaksanakan pembongkaran bambu pagar laut.
“Tolong pagar laut atau bambu-bambu dicabut atau diambil untuk kita amankan. Nanti pelaksana tolong menggunakan alat yang telah disiapkan berikut pelampung, tali dan lainnya,” katanya.
Fredy juga mengimbau kepada para personel untuk tetap menjaga keselamatan dan menjalankan tugas dengan hati-hati.
“Tolong laksanakan dengan maksimal, ikhlas dan hati-hati untuk kegiatan yang dilaksanakan,” katanya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, pagar laut yang terbuat dari bambu ini mulai dicabut oleh Ditpolairud Polda Metro Jaya sejak enam hari lalu.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi IV DPR RI, di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/1), menyampaikan bahwa pembongkaran pagar laut tersebut telah dilakukan sejak Rabu (22/1) bersama TNI AL dan pihak terkait lainnya.
Dia menegaskan bahwa pembongkaran akan terus dilanjutkan hingga selesai sepanjang 30,16 kilometer (km).
Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Nusron Wahid mengungkapkan sekitar 50 sertifikat hak guna bangunan (HGB) dan hak milik (HM) pagar laut di Kabupaten Tangerang, Banten, telah diselesaikan dengan pembatalan.
“Banyak bidang. Akan tetapi, yang jelas belum semua karena proses itu kami lakukan satu per satu. Jadi, belum tahu ada berapa itu, yang jelas hari ini ada 50-an,” kata Nusron di Tangerang, Jumat (24/1).
Dari 50 sertifikat HGB/HM pagar laut yang secara resmi telah dibatalkan legalitasnya, antara lain, milik PT Intan Agung Makmur (IAM) di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten.
Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025 -

Fokus pembersihan, evakuasi korban kebakaran Glodok berhenti sementara
Jakarta (ANTARA) – Pencarian dan evakuasi korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, pada Rabu (15/1), dihentikan sementara karena petugas fokus tahap pembersihan tempat kejadian perkara (TKP).
“Untuk sementara ini arahan dari Kapolsek (Jakarta Barat) dihentikan sampai menunggu arahan polisi,” kata Kepala Pusat Data Informasi (Pusdatin) Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Mohammad Yohan di Jakarta, Senin.
Penghentian sementara itu karena pengelola gedung melakukan pembersihan lokasi tersebut. “Berhenti ini karena pengelola melakukan pembersihan area,” katanya.
Meskipun evakuasi korban kebakaran dihentikan sementara, petugas BPBD tetap bersiaga di posko BPBD yang ada di TKP. Posko tersebut berisi 12 personel.
Personel tersebut bersiaga sampai malam untuk bersiap jika nantinya diarahkan untuk melanjutkan pencarian korban kebakaran Glodok Plaza.
Tiga posko yang dari awal kejadian kebakaran hingga saat ini tetap berdiri, yakni posko BPBD, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) dan posko Kepolisian.
“Petugas BPBD masih ‘standby’ di Posko BPBD di TKP 12 personel. Posko pencarian dari BPBD, Gulkarmat dan Kepolisian masih berdiri di TKP, belum ada yang dibongkar,” ujar Yohan.
Pihak Kepolisian akan melakukan olah TKP kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, setelah dilakukan proses penyisiran bersama tim gabungan di lokasi kebakaran tersebut.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Twedi Aditya menyebutkan, hingga saat ini tumpukan material masih menghalangi tempat kejadian perkara.
“Tumpukan-tumpukan material bangunan yang akibat terbakar, yang menghalangi untuk dilakukannya penyisiran. Sehingga proses penyisiran masih dilakukan,” kata Twedi saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (24/1).
Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) telah berhasil mengidentifikasi tiga dari 14 korban yang dilaporkan hilang akibat kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, pada Rabu (15/1) lalu.
Hasil identifikasi itu berdasarkan 14 kantong “body part” (potongan tubuh) korban. Sedangkan sembilan kantong jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi mendalam.
Tiga jenazah yang berhasil identifikasi itu berdasarkan pemeriksaan DNA dan medis.
Tiga jenazah itu, yakni sebagai berikut:
1. Zukhi Fitria Rahdja, laki-laki 42 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA
2. Aulia Belinda Kurapak, perempuan 28 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA dan medis
3. Osima Yukari, perempuan 29 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA
Sementara sembilan kantong jenazah lainnya yang berisi potongan tubuh yang belum berhasil diidentifikasi.
Adapun 14 korban hilang yang dilaporkan dalam kebakaran tersebut, yakni Ade Aryati (29), Sinta Amelia (20), Aldrinas (29), Aulia Belinda (28), Osima Yukari (29), Deri Saiki (25), Indira Seviana Bela (25) dan Keren Shalom J (21).
Selain itu Intan Mutiara (26), Desty dan Zukhi Radja (42), Chika Adinda Yustin (26), Muljadi (56) serta Dian Cahyadi (38).
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025 -

Pemakaman Aulia Belinda, Eks Pramugari Korban Kebakaran Glodok Plaza, Keluarga Peluk Peti Jenazah – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tangis mewarnai proses pemakaman Aulia Belinda Kurapak, mantan pramugari korban kebakaran Glodok Plaza Jakarta.
Jenazah Aulia Belinda Kurapak dimakamkan di tanah kelahirannya, Kelurahan Tongko Sarapu, Kecamatan Sangalla, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Minggu (26/1/2025) siang.
Jenazah sebelumnya diterbangkan dari Jakarta ke Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sabtu (25/1/2025) pagi.
Setibanya di Makassar, jenazah Aulia dibawa ke rumah keluarga selanjutnya diberangkatkan ke Toraja pada Sabtu (25/1/2025) malam.
Suasana duka menyelimuti kedatangan jenazah Aulia Belinda Kurapak di kampung halamannya di Toraja.
Isak tangis pecah saat jenazah tiba di rumah duka.
Ratusan pelayat memadati rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Aulia, yang dikenal sebagai sosok ceria dan mandiri.
Selanjutnya keluarga melakukan ibadah duka pada pukul 13.00 WITA.
Setelah ibadah kedukaan di rumah duka, keluarga dan pelayat mengiringi peti jenazah hingga ke patane (rumah kuburan khas masyarakat Toraja) pada Minggu sore.
Dari rumah duka yang terletak di Kelurahan Tongko Sarapu, Kecamatan Sangalla, Tana Toraja, peti jenazah Aulia dibawa menuju patane keluarga yang berjarak sekitar 100 meter.
Dalam perjalanan, lagu-lagu rohani Kristen dilantunkan mengiringi kepergian almarhumah ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Suasana semakin haru saat rombongan tiba di depan pintu patane.
Tangis keluarga dan sanak saudara pecah, tak kuasa menahan duka mendalam atas kepergian Aulia yang begitu mendadak.
Beberapa anggota keluarga tampak memeluk peti jenazah, seakan ingin mengucapkan selamat tinggal untuk terakhir kalinya.
Sebelum peti jenazah dimasukkan ke dalam patane, keluarga dan kerabat sempat mengabadikan momen dengan mengambil foto peti jenazah Aulia.
Momen ini menjadi simbol penghormatan terakhir bagi Aulia.
Ani Tandirapa, ibunda dari almarhumah pramugari Aulia Belinda Kurapak, mengatakan ajal tidak ada yang tahu.
Namun, ia menyayangkan pengelolaan keamanan di Glodok Plaza
“Memang yang namanya ajal tidak ada yang tahu, namun saya lihat di sini pengelola Plaza Glodok Jakarta minim rambu atau jalur evakuasi,” kata Ani Tandirapa dikutip dari Tribuntoraja.com, Minggu (26/1/2025).
Ia mengatakan, berdasarkan cerita keluarga di Jakarta yang ikut ke Glodok Plaza di lokasi kejadian sangat minim petunjuk arah saat kondisi darurat.
“Walaupun dalam gelap, seharusnya ada stiker atau penanda yang dapat menyala dalam gelap atau terlihat jelas dengan senter. Itu yang sangat saya sayangkan,” ujarnya.
Aulia Belinda Bekerja di Konsultan Hukum
Kakak almarhum, Rifki, mengatakan, adiknya Aulia Belinda sudah tidak bekerja lagi sebagai pramugari.
Almarhum, kata Rifki, saat kejadian sudah berstatus sebagai konsultan hukum.
“Sebelum meninggal adik saya bekerja di konsultan hukum, terakhir ketemu tanggal 3 Januari kemarin pas acara lamaran saya,” ucap Rifki di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (25/1/2025).
Di mata keluarga, lanjut Rifki, anak kedua dari empat bersaudara itu merupakan sosok mandiri.
“Di mata keluarga dia sosoknya tangguh saya lihat, dia sangat kuat, kalau ada masalahnya dia usahakan selesaikan sendiri,” ujarnya.
Keberadaan Aulia Belinda di Glodok Plaza Jakarta, lanjut Rifki, hanya untuk menghadiri acara perayaan ulang tahun.
Ia pun tidak menyangka kebakaran tersebut merenggut nyawa adiknya.
“Kebetulan ada salah satu ajakan dari salah satu temannya untuk datang ke sana untuk acara ulang tahun, memang sementara mereka di tempat karaoke itu informasi yang kami dapatkan,” ucapnya.
Paman korban, Reza mengatakan Aulia Belinda adalah sosok keponakan yang baik dan ramah.
“Orangnya ini ceria, periang, tidak suka marah-marah, suka bergaul dengan orang-orang dan tidak memilih-milih,” ujarnya.
Diketahui Aulia Belinda menjadi korban kebakaran Glodok Plaza setelah jenazahnya berhasil diidentifikasi tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta.
Aulia Belinda, menjadi korban pada peristiwa kebakaran yang terjadi pada 15 Januari 2025.
Aulia sempat dikabarkan hilang dalam insiden itu sebelum akhirnya, jenazah almarhum berhasil diidentifikasi bersama Osima Yukari dan Zuki F Radja (42).
Diketahui, total korban kebakaran dalam peristiwa itu sebanyak 14 orang.
(Tribuntoraja.com/ Freedy Samuel Tuerah/ Tribuntimur.com/ Muslimin Emba)
Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribuntoraja.com dengan judul Korban Kebakaran Glodok Plaza, Aulia Belinda Dimakamkan Sore Ini