kab/kota: Kramat Jati

  • Polisi Segera Lakukan Olah TKP di Gedung Glodok Plaza Usai Pencarian Korban Hilang Selesai – Page 3

    Polisi Segera Lakukan Olah TKP di Gedung Glodok Plaza Usai Pencarian Korban Hilang Selesai – Page 3

    Di sisi lain, Ade Ary mengatakan, proses identifikasi masih berlangsung di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

    “Hasil komunikasi tim DVI, di sana sudah melaporkan 14 pihak terkait adanya 14 orang yang hilang. Dan sudah memberikan data data antemorterm, data ini masih berproses sebagian data sudah diserahkan. Tim DVI masih menerima berbagai data lain yanh masih belum bisa dilengkapi,” kata dia, Senin (20/1/2025).

    Ade Ary menerangkan, Tim DVI Polri masih mengumpulkan data ante mortem dari pihak keluarga untuk membantu proses identifikasi.

    Ade Ary membeberkan, data ante mortem terbagi menjadi dua. Adapun, data sekunder antara lain keadaan fisik korban sebelumnya, bisa pakaian yang dikenakan, tanda lahir, tato. Sedangkan, data primer, yaitu sidik jari korban dan data pemeriksaan gigi, dan DNA.

    “Ini lah yang akan dilakukan identifikasi. Setelah proses identifikasi didapatkan data postmortem kemudian dilakukan rekonsiliasi atau pencocokan baru diputuskan apakah identik dan sebagainya itu tahapannya secara teknis,” ujar dia.

     

  • RS Polri cek TKP kebakaran Glodok untuk pastikan evakuasi sesuai SOP

    RS Polri cek TKP kebakaran Glodok untuk pastikan evakuasi sesuai SOP

    kita memberikan asistensi kepada teman-teman yang melakukan evakuasi agar tidak melakukan pengambilan dan pengangkatan korban yang menyalahi SOP

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur mengunjungi tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran Glodok Plaza, Taman Sari, Jakarta Barat untuk memastikan evakuasi korban sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP).

    “Kita perlu ke TKP bersama tim DVI, kita memberikan asistensi kepada teman-teman yang melakukan evakuasi agar tidak melakukan pengambilan dan pengangkatan korban yang menyalahi SOP,” kata Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Ahmad Fauzi di Jakarta, Senin.

    Fauzi menyebut cek TKP ini perlu dilakukan karena kondisi korban kebakaran sudah rapuh terkena panas tinggi Sehingga pihaknya perlu mengawasi dan mengecek langsung agar tim yang bertugas di TKP tidak sembarangan mengevakuasi korban.

    “Kita tahu, kondisi korban kebakaran sangat rapuh, jangan sampai nanti dengan cara terlalu gegabah kita merusak barang bukti yang sudah rapuh itu. Jangan sampai TKP itu rusak, kan tidak boleh sembarangan orang masuk TKP,” ujar Fauzi.

    Selain itu, pengecekan ke TKP ini sekaligus melihat langsung apa saja kendala evakuasi korban kebakaran di Glodok Plaza ini. Hal ini melihat jumlah kantong jenazah yang tiba di RS Polri masih sedikit dibandingkan dengan laporan kehilangan yang masuk.

    “Untuk memastikan kendalanya apa di sana. Kita ingin melihat di lapangan kendalanya apa sih sampai evakuasi korban masih agak sedikit,” ucap Fauzi.

    Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati telah mengambil sampel deoxyribonucleic acid (DNA) dari 14 keluarga yang diduga menjadi korban meninggal dunia dan korban hilang akibat kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, pada Rabu (15/1).

    RS Polri juga membuka posko laporan kehilangan anggota keluarga bagi pihak yang menduga keluarga mereka menjadi korban kebakaran tersebut.

    Musibah ini termasuk open disaster sehingga kepastian siapa saja yang ada di lokasi dan belum dapat dipastikan jumlah korbannya.

    Selain itu, RS Polri hingga Minggu (19/1) sore sudah menerima delapan kantong jenazah dari lokasi kejadian kebakaran Glodok Plaza.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polisi Sudah Periksa Sembilan Saksi Kasus Kebakaran Glodok Plaza – Halaman all

    Polisi Sudah Periksa Sembilan Saksi Kasus Kebakaran Glodok Plaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyampaikan update kasus kebakaran Glodok Plaza, Mangga Besar, Jakarta Barat.

    Menurutnya, sampai saat ini penyelidikan dilakukan oleh Polres Metro Jakarta Barat di-backup oleh Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya. 

    “Ada 9 saksi yang sudah diambil keterangan dalam rangka peristiwa ini,” kata Ade kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (20/1/2025).

    Dia menuturkan proses pembersihan serta proses pencarian masih dilakukan. 

    Sebanyak delapan kantong jenazah sudah diterima oleh Tim DVI RS Polri Kramatjati. 

    “Saat ini sedang dilakukan proses identifikasi,” urainya.

    Total ada 14 pihak keluarga yang melaporkan orang yang hilang. 

    Dan sudah memberikan data data ante mortem di mana data ini masih berproses sebagian data sudah diserahkan. 

    “Tim DVI masih menerima berbagai data lain yang masih belum bisa dilengkapi sehingga dari data yang masuk data antemortem akan disinkronisasi data antemortem yang dibutuhkan oleh Tim DVI antara lain data primer ada gigi kemudian sidik jari, DNA, kemudian juga ada data sekunder antara lain pakaian terakhir yang digunakan, tanda lahir, tato,” paparnya.

    Sebelumnya, Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati kesulitan dalam mengidentifikasi korban kebakaran di Glodok Plaza.

    Hal itu disampaikan Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi kepada awak media di RS Polri, Jakarta Timur, Sabtu (18/1/2025).

    “Kita upayakan kemarin awalnya sidik jari namun ada sidik jari yang tidak bisa. Kita coba giginya, kemudian DNA kita ambil,” ujar Ahmad kepada awak media di RS Polri, Jakarta Timur, Sabtu (18/1/2025).

    Ahmad berujar pihaknya membutuham waktu yang tidak singkT dalam proses identifikasi identitas korban kebakaran.

    Menurutnya, proses ini akan memakan waktu hingga berminggu-minggu.

    Dalam beberapa kasus, pemeriksaan jenazah harus dilakukan kembali untuk mendapatkan data post mortem yang lebih akurat.

    “Pengalaman kami itu satu sampai dua minggu. Itu kalau lancar, mudah-mudahan lancar namun kalau misalnya ada kendala, kita ulang lagi sampai nanti hasilnya keluar atau tidak,” jelasnya.

    Ahmad menuturkan hasil pemeriksaan DNA akan diperiksa terlebih dahulu di lab.

    “Pemeriksaan DNA kan perlu waktu jadi DNA yang kita ambil dari jenazah nanti diperiksa di lab DNA untuk mencari profilnya. Kemudian, kita juga periksa sampel DNA dari keluarga sama-sama kita cari profilnya nanti kita bandingkan,” ungkapnya.

     

  • 10
                    
                        Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza Terus Bertambah, Berapa Jumlahnya?
                        Megapolitan

    10 Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza Terus Bertambah, Berapa Jumlahnya? Megapolitan

    Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza Terus Bertambah, Berapa Jumlahnya?
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Jumlah jenazah korban
    kebakaran di Glodok Plaza
    , Tamansari, Jakarta Barat, yang ditemukan terus bertambah.
    Hingga Sabtu (18/1/2025), tim gabungan dari petugas Damkar, BPBD, dan PMI Jakarta kembali menemukan satu jenazah korban kebakaran Gedung
    Glodok Plaza
    .
    Jenazah yang ditemukan pada pukul 15.30 WIB itu belum diketahui identitasnya, termasuk jenis kelamin.
    Penemuan satu jenazah itu menambah daftar jumlah jasad
    korban kebakaran Glodok Plaza
    yang sudah ditemukan.
    Dengan ditemukannya satu jenazah tambahan, total korban yang telah dievakuasi kini berjumlah delapan orang.
    Kantong jenazah yang tampak tipis itu kemudian digotong menuju salah satu mobil ambulans milik PMI Jakarta Barat.
    Rencananya, jenazah tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati di Jakarta Timur untuk proses identifikasi lebih lanjut.
    Hingga kini, belum dapat dipastikan apakah kedelapan jenazah yang ditemukan termasuk dalam daftar orang yang dilaporkan hilang.
    Kepala BPBD Jakarta, Isnawa Adji, mengonfirmasi adanya laporan tambahan terkait korban hilang pada Jumat (17/1/2025), yang kini mencapai 14 orang.
    “Hingga saat ini, jumlah orang yang dinyatakan hilang dan telah dilaporkan ke Pos Komando Taktis (Poskotis) berjumlah 14 orang,” ujar Isnawa.
    Kebakaran besar terjadi di Glodok Plaza pada Rabu (15/1/2025) sekitar pukul 21.30 WIB.
    Api diduga pertama kali muncul dari sebuah diskotek di lantai 7 gedung tersebut sebelum akhirnya merambat ke lantai 6, 8, dan 9.
    Untuk memadamkan kebakaran, sebanyak 230 personel dan 45 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan.
    Hingga Jumat (17/1/2025) sore, Dinas Gulkarmat Jakarta telah menemukan tujuh korban jiwa.
    Hingga saat ini, penyebab pasti kebakaran Glodok Plaza masih dalam penyelidikan.
    Pihak berwenang terus mengumpulkan informasi guna memastikan faktor utama yang menyebabkan kebakaran serta apakah ada unsur kelalaian dalam peristiwa tragis ini.
    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengatakan bahwa Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran di Glodok Plaza, Jakarta Barat, untuk mencari penyebab awal munculnya kobaran api.
    “Selanjutnya, akan dilakukan pemeriksaan secara laboratoris atau pengecekan dan olah TKP oleh Puslabfor Bareskrim Polri, ya,” kata Ade kepada wartawan, Sabtu (18/1/2025).
    Dalam kesempatan itu, Ade juga menyampaikan perkembangan pengidentifikasian jenazah yang sudah ditemukan.
    “Semua jenazah masih dalam proses identifikasi. Kemudian, tim Kedokteran Forensik masih melakukan kegiatan, masih bekerja, mohon waktu, dalam proses pengidentifikasian jenazah,” ujar Ade.
    Ade lantas menyatakan bahwa jajarannya berharap agar proses identifikasi korban dapat segera terselesaikan sehingga bisa langsung dikembalikan ke keluarganya.
    “(Agar) dapat segera diserahkan kembali ke keluarganya untuk selanjutnya dilakukan prosesi pemakaman yang layak oleh keluarganya,” kata Ade.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ibu Sinta Amelia Ungkap Komunikasi Terakhir sebelum Anaknya Hilang dalam Kebarakan di Glodok Plaza – Halaman all

    Ibu Sinta Amelia Ungkap Komunikasi Terakhir sebelum Anaknya Hilang dalam Kebarakan di Glodok Plaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sinta Amelia (20) masuk ke dalam daftar 14 orang hilang dalam kebakaran di Glodok Plaza, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat.

    Sinta dilaporkan hilang saat sedang merayakan ulang tahunnya bersama lima teman perempuan di Glodok Plaza pada saat kebakaran terjadi, Rabu (15/1/2025) malam.

    Ibu korban, Imelda (44) mengatakan, sebelum anaknya dilaporkan hilang, komunikasi dengan sang putri berjalan normal.

    Bahkan pada 13 Januari 2025 saat Sinta berulang tahun ke-20, dirinya memberikan ucapan selamat.

    “Komunikasi sih biasa saja, (sebelum kejadian) saya mengucapkan selamat ulang tahun. Tanya lagi di mana begitu,” kata Imelda di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (19/1/2025), dilansir Tribun Jakarta.

    Beberapa hari sebelum kejadian, Sinta memang sempat merayakan ulang tahun bersama sejumlah teman.

    Pertama pada 10 Januari di lokasi berbeda, 12 Januari, dan 15 Januari.

    Namun, Imelda mengaku, tak mengetahui putrinya merayakan ulang tahun di Glodok Plaza.

    Oleh sebab itu, saat melihat berita di media massa, pihak keluarga mengira insiden itu tidak berkaitan dengan Sinta.

    Pasalnya, ketika terakhir berkomunikasi pada Rabu, 15 Januari pukul 10.30 WIB, Sinta tidak memberi kabar bahwa ia hendak merayakan ulang tahun bersama temannya di Glodok Plaza.

    “Kalau untuk yang di Glodok dia enggak ada izin. Tanggal 10 sempat merayakan, tapi bukan di Glodok. Saya tahu itu (Glodok Plaza) kebakaran, tapi enggak menyangka kalau itu dia,” ujarnya.

    Sebelum memperoleh kabar duka, sambung Imelda, ia merasa janggal karena pada Kamis, 16 Januari handphone Sinta sudah tak bisa dihubungi lagi.

    Ia merasa curiga, lantaran biasanya Sinta selalu memberikan respons ketika dihubungi. 

    Bahkan ketika sedang bekerja menjadi pemeran tambahan untuk syuting, Sinta tetap merespon panggilan.

    Pada Kamis sore, akhirnya Imelda mendapat kabar dari seorang teman perempuan anaknya yang ikut menghadiri pesta ulang tahun bahwa Sinta berada di Glodok Plaza saat kebakaran terjadi.

    “Saya awalnya bingung biasanya kalau dihubungi selalu angkat. Terus Kamis sore ada temannya yang punya nomor saya laporan, kasih informasi ke saya kalau Sinta hilang,” tuturnya.

    Setelah memperoleh kabar tersebut, pihak keluarga bergegas mencari informasi lebih lanjut terkait keberadaan Sinta hingga akhirnya datang ke RS Polri Kramat Jati.

    Pihak keluarga datang untuk memastikan apakah Sinta termasuk dalam korban kebakaran Glodok Plaza yang jenazahnya dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diidentifikasi.

    Di RS Polri Kramat Jati, Imelda menyerahkan data pembanding sidik jari, gigi, DNA, ciri-ciri fisik, hingga aksesoris dikenakan sang putri untuk keperluan identifikasi jenazah.

    Kini, pihak keluarga Imelda masih menunggu informasi lebih lanjut dari petugas terkait keberadaan Sinta, dan terus berharap Sinta dapat segera ditemukan.

    “Sementara laporan hilang dulu, karena kan belum tahu benar apa enggak (identitas jenazah). Saya nyerahin foto-foto, ya kakak, sama sampel DNA, sekaligus ciri-ciri anak,” ungkapnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul: Duka Ibunda Beri Ucapan Ultah Sebelum Sinta Amelia Hilang di Glodok Plaza, Terkuak Sosok Sang Artis.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJakarta.com/Bima Putra)

  • Dian SPG Asal Pontianak Hilang Usai Pamit Main ke Glodok Plaza, Kakak: Saya Telepon Hpnya Sudah Mati – Halaman all

    Dian SPG Asal Pontianak Hilang Usai Pamit Main ke Glodok Plaza, Kakak: Saya Telepon Hpnya Sudah Mati – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dian Cahyanti (38), warga asal Pontianak, salah satu korban kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat hingga kini belum diketahui nasibnya. 

    Kakak Dian, Ade Mulyani (41) mengaku sebelum peristiwa kebakaran, adiknya itu sempat berpamitan hendak pergi Glodok Plaza pada Rabu (15/1/2025).

    “Rabu sore sempat kontak katanya dia mau main ke Plaza Glodok, terus malam itu pas saya telepon lagi sudah mati handphone-nya sampai hari ini,” kata Ade di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Minggu (19/1/2025).

    Ade menjelaskan, saat itu Dian berencana bertemu dengan teman-temannya di Glodok Plaza.

    “Dia sama temen-temennya, tapi saya enggak tahu temen-temennya siapa. Temennya juga sama belum ketemu sampai saat ini,” kata Ade.

    Ade mengungkapkan, adiknya itu bekerja di Pontianak, Kalimantan Barat.

    Dian ke Jakarta untuk berlibur dan bertemu teman-temannya.

    “Dia kerja Sales Promotion Girl (SPG). Sebenarnya dia enggak tinggal di sini (Jakarta), dia tinggal di Pontianak. Sekarang ini dia lagi pulang, pulang ke rumah orang tua di Bogor,” kata Ade.

    “Katanya dia mau main ke Jakarta bersama teman-temannya, terus ya sampai sekarang hilang,” ujar Ade.

    Ade menceritakan, ia pergi ke RS Polri Kramatjati bersama orangtuanya untuk menyerahkan berkas yang dibutuhkan untuk identifikasi.

    “Iya kemarin sudah menyerahkan semua data-datanya, terus sekarang disuruh balik lagi karena mau diambil sampel buat tes DNA,” ujarnya.

    “Jadi orang tua ibu, bapak harus datang ke sini. Jadi saya anterin orang tua saya ke sini,” pungkas Ade.

    Sementara itu Riyadi, keluarga Dian Cahyadi baru saja selesai melakukan rangkaian proses identifikasi jenazah.

    Petugas damkar melakukan pemadaman api saat terjadi kebakaran di Glodok Plaza, Kamis, 16 Januari 2025. (dok, Kompas)

    Mengenakan masker warna hitam dan topi, Riyadi mengatakan diminta menyerahkan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

    “Cuma KTP saja tidak ada sampel diambil, jadi cuma laporan aja kan belum tentu juga (jenazah cocok),” ucapnya kepada wartawan di RS Polri, Jakarta Timur, Sabtu (18/1/2025).

    Selain itu, Riyadi mengatakan juga diwawancara berkaitan dengan identifikasi.

    “Tidak ada pemeriksaan cuma wawancara saja,” ungkapnya.

    14 Laporan Orang Hilang

    Sebelumnya, Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, sudah menerima 14 laporan kehilangan dari keluarga korban kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat.

    “Iya, sampai hari ini tadi kita menerima total 14 keluarga yang anggota keluarganya diduga menjadi korban kebakaran Glodok Plaza,” kata Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Ahmad Fauzi, di RS, Minggu (19/1/2025).

    Ahmad mengatakan, kondisi korban yang hangus terbakar menjadi salah satu kesulitan dalam melakukan identifikasi korban kebakaran Glodok Plaza.

    “Kesulitan yang kita hadapi saat ini adalah pertama karena kondisi korban yang cukup parah, dalam hal ini terbakar serius, sampai kita ketahui bahwa sulit kita kenal secara visual,” kata Ahmad.

    Ahmad mengungkapkan, peristiwa kebakaran Glodok Plaza termasuk dalam kategori open disaster.

    “Ini adalah open disaster. Open disaster di mana siapa yang menjadi korban, jumlahnya berapa, masih belum jelas. Karena ini kan tempat umum, jadi yang masuk ke situ kita enggak tahu siapa,” ujarnya.

    “Bisa saja jumlah korban lebih dari 14 yang dinyatakan hilang,” tutur Ahmad. 

    Sebelumnya, tragedi kebakaran di Glodok Plaza, Mangga Besar, Jakarta Barat lantai paling atas terjadi pada Rabu (15/1/2025) pukul 21.33 WIB.

    Sebanyak tujuh kantong jenazah sudah dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati untuk proses identifikasi.

    Terhadap korban lainnya saat ini masih dalam proses pencarian.

    Korban hilang dilaporkan saat ini berjumlah 14 orang.

    Adapun 14 orang tersebut adalah:

    Ade Aryati (29)
    Sinta Amelia (20)
    Aldrinas (29)
    Aulia Belinda (28)
    Osima Yukari (25)
    Deri Saiki (25)
    Indira Seviana Bela (25) 
    Keren Shalom J (21)
    Intan Mutiara (26)
    Desty 
    Zukhi Radja (42)
    Chika Adinda Yustin (26)
    Muljadi (56) 
    Dian Cahyadi (38)

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Dian Cahyanti Hilang Tak Bisa Dihubungi Setelah Pamit Bertemu Teman di Glodok Plaza

  • RS Polri Ungkap Kesulitan Identifikasi Korban Kebakaran Glodok Plaza

    RS Polri Ungkap Kesulitan Identifikasi Korban Kebakaran Glodok Plaza

    loading…

    Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Ahmad Fauzi memberikan keterangan kepada wartawan di RS Polri Kramat Jati, Minggu (19/1/2025). FOTO/DANAN DAYA ARYA PUTRA

    JAKARTA RS Polri masih melakukan identifikasi terhadap 8 kantong jenazah yang telah diterima dari lokasi kebakaran Glodok Plaza . Hingga kini 14 orang dilaporkan hilang akibat kebakaran hebat yang terjadi pada Rabu (15/1/2025).

    Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Ahmad Fauzi menyebut kendala yang dialami dalam proses identifikasi ini karena korban mengalami luka serius. Hal itu membuat korban sulit dikenali secara kasat mata.

    “Kesulitan yang kita hadapi saat ini adalah pertama karena kondisi korban yang cukup parah dalam hal ini terbakar serius sampai kita ketahui bahwa sulit kita kenal secara visual,” kata Ahmad kepada wartawan di RS Polri Kramat Jati, Minggu (19/1/2025).

    Ahmad menambahkan, dikarenakan kebakaran ini terjadi di tempat umum, maka sulit mengetahui siapa saja yang ada di lokasi saat kebakaran. Dia juga menegaskan kantong jenazah yang telah diterima, bukan berarti terdapat delapan jenazah.

    “Karena ini kan tempat umum ya. Jadi yang masuk kesitu kita ga tahu siapa. Bisa saja jumlah korban lebih dari 14 yang dinyatakan hilang,” tuturnya.

    “Karena tidak menutup kemungkinan ada korban yang sebenarnya ada disitu namun tidak ada keluarga yang melapor karena tidak ada keluarga yang sadar bahwa ada si korban disitu,” sambungnya.

    Kini, pihaknya seluruh keluarga korban kebakaran telah diambil sampel DNA untuk mencocokkan dengan data korban. Sampel DNA diambil dari mukosa mulut.

    “Iya sampai hari ini tadi kita menerima total 14 keluarga yang anggota keluarganya diduga menjadi korban kebakaran Glodok Plaza,” ucapnya.

  • Tim DVI: Pencarian jasad korban kebakaran terhambat reruntuhan gedung

    Tim DVI: Pencarian jasad korban kebakaran terhambat reruntuhan gedung

    Jakarta (ANTARA) – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Metro Jaya menyatakan pencarian jasad korban yang hilang dalam kebakaran di Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat terhambat reruntuhan gedung bangunan tersebut.

    “Proses pencarian korban terhambat reruntuhan. Kalau kita masuk, membahayakan,” kata Tim DVI Polda Metro Jaya, dr. Imam di Jakarta, Minggu.

    Menurut dia, proses pencarian korban kebakaran akan dimaksimalkan sambil menunggu pembersihan dari pengelola gedung karena untuk mengetahui detail struktur bangunan.

    Imam mengatakan, Rumah Sakit Polri Kramat Jati masih menunggu data Ante Mortem dari pihak keluarga korban. Data dari keluarga akan dicocokkan dengan jasad korban.

    “Korban yang teridentifikasi di rumah sakit masih menunggu data dari Ante Mortem. Karena data yang didapatkan itu potongan tubuh, jadi kita masih memproses semuanya. Banyak yang nggak utuh, kita banyak menemukan potongan-potongan tubuh,” ujarnya.

    Tim DVI membuka laporan kehilangan dari keluarga korban yang merasa belum kembali ke rumah setelah kejadian kebakaran itu.

    “Keluarga yang melapor syaratnya ada kartu keluarga (KK), KTP, kalau diperlukan nanti akan dilakukan tes DNA,” kata Imam.

    Sebelumnya, Rumah Sakit Polri Kramat Jati menyatakan kesulitan melakukan identifikasi jenazah korban kebakaran di gedung Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, karena kondisi jasadnya yang terbakar parah dan sulit dikenali secara visual,

    “Jadi, kesulitan yang dihadapi pertama adalah kondisi korban yang terbakar parah, sehingga sulit dikenali secara visual,” kata Kabid Disaster Victim Identification (DVI) Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi di Jakarta, Minggu.

    Kemudian, lanjut dia, kejadian ini merupakan “open disaster” yang membuat siapa yang jadi korban jumlahnya berapa masih belum jelas karena ini lokasi tempat umum, yang siapa saja bisa masuk ke dalam lokasi kejadian.

    Dia berpendapat bisa saja korban yang hilang jumlahnya lebih dari 14 orang karena tidak menutup kemungkinan ada korban lain di lokasi dan keluarga mereka tidak melapor karena tidak sadar.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • RS Polri surati Badan Kesehatan Penerbangan bantu identifikasi korban

    RS Polri surati Badan Kesehatan Penerbangan bantu identifikasi korban

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati akan mengirimkan surat kepada Badan Kesehatan Penerbangan untuk mendapatkan data kru pesawat yang diduga menjadi korban dalam kejadian kebakaran di Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, pada Rabu (15/1) malam.

    “Kami akan bersurat besok kepada Balai Kesehatan Penerbangan,” kata Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi di Jakarta, Minggu.

    Menurut dia, Balai Kesehatan Penerbangan dinilai memiliki data rekam medis terhadap kru pesawat yang diduga menjadi korban kebakaran di Glodok Plaza.

    “Data ini nanti akan membantu tim DVI melakukan identifikasi korban kebakaran (ante mortem dan post mortem),” kata Ahmad.

    Ia menambahkan pihaknya telah mengambil sampel Deoxyribonucleic Acid (DNA) dari 14 keluarga yang melaporkan kehilangan keluarga setelah kejadian kebakaran.

    “Kami ambil swab mukosa dari mulut dan sejumlah dokumen,” katanya.

    Untuk data Post Mortem, akan diambil DNA dari keluarga terdekat seperti orang tua kandung atau anak.

    “Kami juga sudah menerima data Post Mortem dari Malang yang kami terima tadi malam,” tuturnya.

    Setelah hasil pemeriksaan DNA keluar, maka pihaknya akan melakukan rekonsiliasi melakukan pencocokan data Ante Mortem dengan Post Mortem.

    “Jika hasil sudah ada kecocokan maka kami akan segera umumkan,” ucap Ahmad.

    Ia mengatakan petugas akan melakukan pemeriksaan dan pengambilan DNA dari bagian-bagian yang ada di kantong jenazah.

    “Bisa saja dari satu kantong itu bagian tubuh dari beberapa orang maupun bisa jadi satu orang,” ujarnya.

    Tim DVI membutuhkan waktu satu hingga dua pekan atau lebih untuk memastikan hasil identifikasi korban kebakaran ini.

    “Biasanya lebih lambat karena kondisi barang bukti yang dibawa ke laboratorium DNA kondisinya juga sulit,” kata Ahmad.

    Ia mengaku dalam melakukan proses identifikasi sarana prasarana dan sumber daya manusia yang ada di RS Polri Kramat Jati sangat lengkap.

    “Yang jadi kendala adalah data ante mortem ini yang harus didalami,” tuturnya.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • 8 Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza Masih Belum Bisa Diidentifikasi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 Januari 2025

    8 Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza Masih Belum Bisa Diidentifikasi Megapolitan 19 Januari 2025

    8 Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza Masih Belum Bisa Diidentifikasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Delapan jenazah korban
    kebakaran Glodok Plaza
    , Tamansari, Jakarta Barat, belum dapat diidentifikasi sampai hari ini, Minggu (19/1/2025).
    “Kalau untuk korban yang teridentifikasi di rumah sakit karena masih menunggu data dari Antemortem. Jadi masih belum,” ucap Tim DVI Polda Metro Jaya, dr Imam saat diwawancarai awak media di lokasi, Minggu.
    Imam mengatakan, delapan kantong jenazah yang sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, hanya berisikan potongan-potongan tubuh saja.
    Oleh karena itu, pihak kepolisian masih terus melakukan pemeriksaan terhadap potongan-potongan tubuh yang sudah ditemukan.
    Di sisi lain, Imam mengungkapkan bahwa proses pencarian terhadap korban kebakaran
    Glodok Plaza
    lainnya pada hari ini terhambat.
    “Proses pencarian korban terhambat ya. Reruntuhan yang kalau kita masuk lagi membahayakan,” ucap dia.
    Meski begitu, proses pencarian korban tetap akan dimaksimalkan.
    Petugas pemadam kebakaran dan pihak kepolisian juga masih menunggu pihak pengelola gedung Glodok Plaza ikut membersihkan puing-puing.
    “Sambil menunggu (pembersihan dan perapihan) dari pengelola gedung karena untuk mengetahui detail struktur bangunan,” pungkas dia.
    Untuk diketahui, kebakaran di Glodok Plaza terjadi pada Rabu, 15 Januari 2025, sekitar pukul 21.30 WIB.
    Sebanyak 230 personel dan 45 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang diduga pertama kali muncul dari diskotek yang berada di lantai 7 gedung, sebelum merambat ke lantai 6, 8, dan 9.
    Hingga Sabtu, 18 Januari 2025, Dinas Gulkarmat Jakarta telah menemukan total delapan korban jiwa dari tragedi kebakaran ini.
    Seluruh korban saat ini dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk dilakukan proses identifikasi.
    Penyebab pasti kebakaran di Glodok Plaza masih dalam penyelidikan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.