Warga Tak Kenal Pria yang Tewas di Dekat SUTET Depok
Tim Redaksi
DEPOK, KOMPAS.com
– Seorang pria tanpa identitas yang tewas di dekat tower Saluran Udara Tegangan Ekstra (SUTET) di Jalan Kabel, Beji, Kota Depok, tidak dikenali warga setempat.
Hal ini juga diperkuat oleh fakta terkait warga sekitar lokasi yang belom membuat laporan kehilangan orang.
“Jadi informasi awal dari warga di sana, warga tidak ada yang mengenal pria tersebut ya, kemungkinan besar korban bukan warga di sana (dekat TKP),” kata Kaur Humas Polres Metro Depok, Iptu Made Budi kepada wartawan, Selasa (18/2/2025).
Jasad yang ditemukan pada pukul 05.30 WIB tadi juga sudah dalam kondisi terluka parah, khususnya di bagian wajah dan kepalanya.
“Kemudian yang kedua, dilihat dari jasad korban, wajah dan bagian kepala korban sudah terluka cukup parah,” ungkap Made.
Selain terluka di bagian kepala dan wajahnya, tangan dan kaki korban juga patah.
Jasad korban yang diperkirakan berusia di kisaran 30 tahun ditemukan pertama kali oleh warga yang tengah melintas di sekitar lokasi.
Warga tersebut lantas melaporkan ke Polsek Beji untuk kemudian jasad bisa dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
“Kemudian dari Polsek Beji beberapa petugas dari yang piket langsung meluncur ke TKP dan didapati seorang pria sudah tergeletak tidak bernyawa dengan kondisi berlumuran darah,” ujar Made.
Hingga kini polisi belum dapat memastikan penyebab kematian korban.
“Jadi dugaan-dugaan sementara itu ada beberapa, apakah korban menjadi korban tindak pidana ataupun yang bersangkutan melakukan bunuh diri, itu masih kita dalami ya,” jelas Made.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Kramat Jati
-

KKP memusnahkan 63 ekor ikan predator di Jakarta Timur
…memperjualbelikan jenis ikan membahayakan dan/atau merugikan secara jelas telah dilarang….
Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memusnahkan sebanyak 63 ekor ikan predator di salah satu toko ikan hias di daerah Kramat Jati, Jakarta Timur.
“Toko ini memiliki nama Showroom Predator dan cukup terkenal di kalangan penghobi ikan hias,” kata Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Pung Nugroho Saksono (Ipunk) dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Ia menyampaikan bahwa berdasarkan hasil penelusuran Open Source Intelligence (OSINT) melalui analisis laporan masyarakat di media sosial, toko ikan hias tersebut memiliki pengikut di media sosial yang cukup banyak dan kerap menjadi lokasi pembuatan konten ikan predator oleh konten kreator dan influencer.
“Tim kemudian melakukan penelusuran di situs web, media sosial, YouTube, hingga marketplace untuk memeriksa kebenaran informasi. Dan benar toko tersebut memperjualbelikan berbagai jenis ikan predator yang termasuk dalam jenis ikan yang membahayakan dan/atau merugikan,” ujar Ipunk.
Ipunk menekankan bahwa memperjualbelikan jenis ikan membahayakan dan/atau merugikan secara jelas telah dilarang dalam Undang-Undang Perikanan dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 19 Tahun 2020 tentang Larangan Pemasukan, Pembudidayaan, Peredaran, dan Pengeluaran Jenis Ikan yang Membahayakan Dan/Atau Merugikan ke Dalam dan Dari Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memusnahkan sebanyak 63 ekor ikan predator di salah satu toko ikan hias di daerah Kramat Jati, Jakarta Timur. ANTARA/HO-Humas KKP
Direktur Pengawasan Sumber Daya Perikanan KKP Halid K Jusuf menyebutkan bahwa tim Pengawas Perikanan Direktorat PSDP, Pangkalan PSDKP Jakarta dan Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta mendatangi toko ikan hias tersebut pada Kamis (13/2).
Dia menyampaikan bahwa pihaknya mengamankan 63 ekor ikan predator dengan nilai jual Rp68 juta yang terdiri dari 18 ekor ikan piranha (Pygocentrus spp.) senilai Rp900.000, seekor ikan Arapaima gigas ukuran 50 cm senilai Rp750.000.
Lalu, 31 ekor ikan Peacock bass (Chicla spp.) senilai Rp10.850.000, 11 ekor ikan Aligator gar (Lepisosteus spp.) berukuran 40-60 cm senilai Rp50.500.000, dan dua ekor ikan Pike (Esox spp.) ukuran 25 cm senilai Rp5.000.000.
Dia menyampaikan bahwa Tim KKP secara persuasif menjelaskan kepada pemilik toko terkait larangan serta sanksi hukum yang diterima apabila memelihara dan/atau memperjualbelikan jenis ikan membahayakan dan/merugikan sesuai peraturan yang berlaku.
“Atas kesadaran dan kesediaan pemilik toko, seluruh ikan predator miliknya diserahkan kepada Pengawas Perikanan untuk dimusnahkan di tempat,” kata Halid.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono telah menginstruksikan Ditjen PSDKP untuk memperketat pengawasan peredaran ikan membahayakan dan/atau merugikan di media sosial melihat tren meningkatnya aktivitas jual beli ikan hias melalui media sosial.
Hal ini bertujuan supaya pengelolaan sumber daya perikanan dapat terjaga dengan baik dan sejalan dengan kebijakan ekonomi biru.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025 -

RS Polri ambil ulang sampel DNA 2 keluarga korban kebakaran Glodok
Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, mengambil ulang sampel deoxyribonucleic acid (DNA) dari dua keluarga korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, pada Rabu (15/1).
“Ada dua keluarga korban kebakaran Glodok Plaza yang kami minta sampel, masing-masing kami minta dua sampai tiga sampel,” kata Kabid Yandokpol RS Polri Kombes Hery Wijatmoko saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.
Karena itu, Hery memastikan akan ada penambahan jumlah sampel DNA korban kebakaran Glodok Plaza menyusul bertambahnya permintaan sampel kepada dua keluarga korban.
Namun, Hery masih menunggu data terbaru yang masuk terkait total tambahan sampel DNA usai pihaknya melakukan pemeriksaan.
“Untuk sampel dari keluarga pasti bertambah. Nanti kami tunggu minta datanya dari laboratorium terlebih dahulu,” ujar Hery.
Selain itu, Hery menyebutkan, jumlah kantong jenazah yang sudah diterima oleh RS Polri Kramat Jati tetap berjumlah 16 kantong. Dua kantong jenazah di antaranya bukan berisi potongan tubuh manusia (body part).
“Tetap ada 16 kantong jenazah. Untuk sampel menyesuaikan temuan ‘body part’. Kami terus proses sisa sampel yang ada,” kata Hery.
Sebelumnya, RS Polri Kramat Jati sudah mengambil 34 sampel DNA dari 12 kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza. Sampel itu hanya berasal dari kantong jenazah yang berisi potongan tubuh korban kebakaran.
Selain itu, sampel ante mortem dari pihak keluarga yang melaporkan kehilangan akibat kebakaran Glodok Plaza terakhir sudah diambil sebanyak 21 sampel.
RS Polri telah berhasil mengidentifikasi enam dari 14 korban yang dilaporkan hilang akibat kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, yang terjadi pada Rabu (15/1) lalu.
Enam jenazah yang sudah teridentifikasi, yakni:
1. Zukhi F Rahdja, laki-laki 42 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA
2. Aulia Belinda, perempuan 28 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA dan medis
3. Osima yukari, perempuan 29 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA
4. Desty Eka Putri S, perempuan 24 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA
5. Keren Shallom Jeremiah, perempuan 21 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA
6. Ade Aryanti, perempuan 30 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025 -
/data/photo/2025/02/13/67ad93fd26a4e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Peminat Ikan Predator Tinggi karena Dinilai Bentuknya Unik dan Menarik Megapolitan 15 Februari 2025
Peminat Ikan Predator Tinggi karena Dinilai Bentuknya Unik dan Menarik
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perairan (KPKP) Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan, peminat
ikan predator
masih tinggi sebab bentuknya yang menarik.
“Peminat ikan predator masih tinggi karena bentuknya yang unik dan menarik, sehingga banyak yang memiliki hobi untuk memilikinya,” kata Suharini saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (15/2/2025).
Padahal, larangan ikan predator untuk dimiliki atau diperjualbelikan juga sudah disosialiasikan kepada para pelaku usaha sejak Peraturan Menteri (Permen) Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 19/PERMEN-KP/2020 berlaku.
Sebab, ikan predator berbahaya jika nantinya dilepasliarkan di perairan Indonesia.
“Karena (ikan predator ini) bersifat invasif dan predator, sehingga dapat berisiko memusnahkan biota perairan asli yang ada di lokasi tersebut,” tutur Suharini.
Terlebih, ikan-ikan itu juga memiliki risiko mengancam keselamatan nyawa manusia yang sedang berada dalam perairan tersebut.
Oleh sebab itu, demi mencegah pengrusakan dan risiko terburuk dari pemeliharaan ikan predator, pemerintah harus melakukan penindakan tegas bagi para oknum yang masih memiliki satwa berbahaya itu.
“Sehingga untuk melindungi biota asli di perairan Indonesia, maka pemerintah Indonesia melarang peredaran jenis-jenis ikan tersebut di wilayah perairan Indonesia,” jelas Suharini.
Sebelumnya diberitakan, Dinas KPKP Jakarta melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke salah satu showroom predator yang berada di wilayah Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (13/2/2025).
Dinas KPKP menemukan sejumlah jenis ikan predator yang harus dimusnahkan, yaitu 11 ekor ikan aligator, seekor ikan arapaima, 18 ekor ikan piranha, 31 ekor iman peacock bass, dan dua ekor ikan esox.
Akibatnya, pemilik showroom bersama bantuan petugas Dinas KPKP diarahkan untuk memusnahkan langsung sebanyak 63 ikan predator tersebut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Pemuda Jatuh dari Lantai 4 Rusunawa di Jaktim, Korban Sempat Diminta Menjauh dari Pagar Pembatas – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemuda berinisial FS (27) tewas terjatuh dari lantai empat Rusunawa Rawa Bebek, Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, pada Jumat (14/2/2025).
Peristiwa ini mengundang duka mendalam bagi warga sekitar yang sempat berusaha menolong korban sebelum jatuh.
Dugaan sementara, FS mengalami depresi sebelum kejadian tragis itu terjadi.
Achmad (49), warga setempat mengatakan, FS terlihat bergantung di pagar pembatas lantai empat sebelum akhirnya kehilangan keseimbangan dan jatuh.
“Enggak tahu pasti dia mau ngapain, tapi kami melihat dia bergelantungan.
Warga sudah sempat memperingatkan, tapi tiba-tiba dia jatuh,” ujar Achmad, Jumat (14/2/2025).
Beberapa warga mencoba menolong dan meminta FS menjauh dari pagar pembatas.
Namun nahas, sebelum bisa dievakuasi, ia jatuh dan meninggal di lokasi.
Meski tidak memiliki riwayat gangguan kejiwaan, beberapa warga menyebut FS belakangan tampak depresi akibat masalah pribadi yang tidak diketahui pasti.
“Sebelumnya enggak pernah ada riwayat gangguan jiwa, tapi akhir-akhir ini memang terlihat seperti orang yang lagi banyak pikiran,” tambah Achmad.
Polisi Selidiki Kejadian, Keluarga Tolak Autopsi
Polisi dari Unit Reserse Kriminal Polsek Cakung langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi.
Jenazah FS sempat dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, namun pihak keluarga menolak dilakukan autopsi karena menganggap peristiwa ini sebagai musibah.
“Tadi polisi datang ke sini, tanya-tanya ibunya korban dan tetangga. Warga juga menjelaskan apa adanya ke polisi, bahwa FS jatuh sendiri, bukan didorong,” jelas Achmad.
Sementara itu, pihak pengelola rusun belum memberikan tanggapan terkait insiden ini.Tragedi Kesehatan Mental di Lingkungan Rusun
Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya dukungan mental dan sosial bagi penghuni rumah susun, yang sering menghadapi tekanan ekonomi dan sosial.
Banyak kasus serupa yang terjadi di lingkungan urban, di mana individu yang mengalami tekanan mental sering tidak mendapatkan dukungan atau akses bantuan yang memadai.
-

Pemkot Jaktim minta warga perkuat PSN usai temukan 141 kasus DBD
Jika hasilnya positif maka harus dilakukan pengasapan
Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) meminta warga untuk terus memperkuat gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) usai menemukan 141 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di beberapa wilayah sejak awal 2025.
“Guna mencegah penyebaran penyakit DBD saat puncak musim penghujan, kami meminta warga agar rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk minimal sepekan dua kali,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Herwin Meifendy di Jakarta, Jumat.
Herwin mengingatkan warga bisa berperan sebagai juru pemantau jentik (jumantik) mandiri dengan rutin menguras, menyikat, dan menutup rapat (3M) tempat penampungan air di rumah masing-masing.
“Jika ada warga yang terkena DBD maka harus cepat dilakukan penyelidikan epidemiolgi (PE). Jika hasilnya positif maka harus dilakukan pengasapan,” jelas Herwin.
Herwin mengatakan selama periode Januari hingga Februari 2025 di Jakarta Timur tercatat 141 kasus DBD yang tersebar di 10 wilayah kecamatan.
Dari 141 kasus ini, kasus tertinggi terjadi di Kecamatan Kramat Jati 27 kasus, Ciracas 19 kasus, Pasar Rebo 19 kasus, Cipayung 17 kasus, dan Matraman 15 kasus.
Lalu Pulogadung 14 kasus, Jatinegara 11 kasus, Duren Sawit delapan kasus, Makasar delapan kasus, dan Cakung tiga kasus.
Menurut Herwin jumlah kasus ini lebih rendah dibanding wilayah lain. Seperti di Jakarta Barat terdapat 201 kasus, Jakarta Selatan 180 kasus, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu ada 126 kasus, dan di Jakarta Pusat 81 kasus.
“Sejauh ini tidak ada pasien DBD di Jakarta Timur yang meninggal dunia. Mereka dirawat dan sembuh,” ucap Herwin.
Lebih lanjut, Herwin meminta masyarakat untuk tetap mewaspadai nyamuk aedes aegypti yang menggigit manusia pada jam aktif.
“Yang perlu diwaspadai adalah nyamuk aedes aegypti ini menggigit manusia pada jam aktif yaitu pukul 08.00 hingga 10.00 dan pukul 15.00 sampai 17.00,” ujar Herwin.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025 -

JPO kolong Jalan Layang Kalibata dibuka pada jam tertentu untuk warga
Jakarta (ANTARA) – Jembatan penyeberangan orang (JPO) kolong Jalan Layang (Flyover) Kalibata dibuka pada jam tertentu untuk warga.
“Saat ini memang sudah dibuka dari jam 06.00 WIB sampai jam 18.00 WIB dan dijaga oleh masyarakat di sekitar,” kata Lurah Rawajati, Sariman saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Sariman merespon keluhan warga terkait penutupan jembatan sebagai akses pejalan kaki penghubung wilayah Rawajati, Pancoran (Jakarta Selatan) dengan Kramat Jati (Jakarta Timur) yang ditutup oleh sejumlah pihak lantaran kerap dijadikan lokasi tawuran.
Dia mengatakan, jembatan tersebut sudah dibuka kembali beberapa minggu lalu setelah sebelumnya ditutup.
Alasan penutupan jembatan itu untuk menghindari aksi tawuran yang kerap terjadi pada malam hari hingga Subuh di kawasan tersebut.
Padahal dulunya jembatan itu bertujuan agar mobilitas para siswa untuk cepat sampai ke sekolah. Namun ternyata malah menjadi akses melakukan aksi tawuran.
“Karena kejadiannya itu buat perlintasan tawuran di situ. Jadi kemarin ada korban juga setahun yang lalu,” katanya.
Kini setelah dibuka kembali, pihaknya menyesuaikan dengan jam masuk dan pulang anak sekolah untuk memudahkan mobilitas mereka. Diperkirakan jembatan ini juga akan tetap dibuka pada bulan Ramadhan.
Untuk mengantisipasi tawuran terulang kembali, di samping jembatan tersebut juga sudah disediakan Posko Tiga Pilar yang dijaga oleh organisasi dan masyarakat sekitar.
“Posko ini salah satunya adalah upaya untuk melindungi masyarakat,” katanya.
Namun, dia menegaskan jembatan itu hanya dibuka sementara lantaran masih menunggu arahan dari Pemerintah Provinsi DKI yang akan melakukan evaluasi.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi di Jakarta Timur menyatakan akan mengkaji untuk membuka kembali atau tidak, akses jalan jembatan penyeberangan orang (JPO) di kolong Jalan Layang Kalibata, Rawajati, Jakarta Selatan.
Akses jalan JPO di kolong Jalan Layan Kalibata, Rawajati, itu ditutup sejak awal Februari 2025 karena sering terjadi tawuran di lokasi tersebut.
Selain itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga akan mencarikan solusi terbaik terkait pengamanan di sekitar JPO.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
/data/photo/2023/12/04/656dd4c479430.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


