kab/kota: Kramat Jati

  • Mayat Tanpa Identitas Ditemukan dalam Selokan di Koja Jakut, Tidak Ditemukan Tanda-tanda Kekerasan – Halaman all

    Mayat Tanpa Identitas Ditemukan dalam Selokan di Koja Jakut, Tidak Ditemukan Tanda-tanda Kekerasan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Warga Rawa Badak Utara, Jakarta Utara, dikejutkan dengan penemuan mayat tanpa identitas di saluran air pada Senin (10/3/2025) pagi. 

    Mayat tersebut ditemukan di Jalan Sindang Terusan, Kelurahan Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara, sekitar pukul 06.30 WIB.

    Menurut laporan, penemuan mayat ini pertama kali diketahui oleh warga setempat yang kemudian melaporkannya kepada petugas PPSU (Pasukan Pemeliharaan Sarana dan Utilitas).

    Selanjutnya, laporan tersebut disampaikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Utara, yang segera menuju lokasi untuk melakukan evakuasi.

    Komandan Pleton BPBD Jakarta Utara, Muhammad Zidan Firdhaus, menjelaskan mayat pria tersebut ditemukan dalam posisi telentang di dalam selokan dengan kedalaman sekitar 1 meter. 

    “Tadi penemuan jenazah di Jalan Sindang Terusan, di selokan ya, ada warga yang melihat lalu melapor ke tim piket PPSU, lalu disampaikan ke BPBD. Kurang lebih sekitar jam setengah 7 tadi kita melakukan proses evakuasi,” kata Zidan.

    Sebanyak enam personel BPBD Jakarta Utara dikerahkan untuk mengangkat jenazah dari dalam selokan.

    Evakuasi berjalan lancar tanpa kendala, dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) yang memadai.

    Jenazah tersebut diduga berjenis kelamin laki-laki dengan rentang usia sekitar 30-40 tahun.

    Saat ditemukan, jenazah masih mengenakan pakaian lengkap, namun tidak ditemukan identitas apapun yang melekat di tubuhnya.

    Selain itu, petugas tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada pemeriksaan awal terhadap kondisi jenazah.

    “Tidak ditemukan barang-barang pribadi. Sependek penglihatan kita tidak ada luka, namun sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diautopsi,” katanya.

    BPBD Jakarta Utara telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian setempat untuk mengevakuasi dan membawa jenazah tersebut ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati guna dilakukan autopsi lebih lanjut.

    Kasus ini kini ditangani oleh Polsek Koja, Jakarta Utara, untuk penyelidikan lebih lanjut guna mengungkap identitas korban dan penyebab kematiannya.

  • Pramono tinjau harga dan stok bahan pokok di Pasar Induk Kramat Jati

    Pramono tinjau harga dan stok bahan pokok di Pasar Induk Kramat Jati

    ANTARA – Gubernur Daerah Khusus Jakarta Pramono Anung meninjau stok bahan pokok pangan di Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur, Senin (10/3). Dalam kunjungannya tersebut, Pramono sempat berbincang dengan para penjual serta para konsumen yang sedang berbelanja di area JakGrosir.(Aria Cindyara/Yovita Amalia/Ludmila Yusufin Diah Nastiti)

  • Polisi selidiki penemuan jasad orang tak dikenal di Koja

    Polisi selidiki penemuan jasad orang tak dikenal di Koja

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian menyelidiki penemuan jasad orang tak dikenal mengambang di saluran air di Jalan Sindang Kelurahan Rawa Badak Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, pada Senin pagi.

    “Jasad dengan jenis kelamin laki-laki ini ditemukan warga di dalam saluran air,” kata Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Koja AKP Alex Chandra di Jakarta, Senin.

    Ia mengatakan, jasad ini ditemukan warga mengambang sekitar pukul 05.30 WIB.

    Menurut keterangan saksi, jasad ini ditemukan saat saksi membersihkan area taman di lokasi tersebut dan diberitahu warga ada sosok jasad yang mengambang.

    Saksi ini langsung memberitahu Koordinator Lapangan (Korlap) Petugas Penanggulangan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) setempat yang langsung melapor kepada petugas Polsek Koja.

    “Kami langsung mendatangi lokasi untuk melakukan pemeriksaan lokasi,” kata dia.

    Ia mengatakan, jasad ini diperkirakan pria berumur 50 tahun dan ditemukan tenggelam di saluran air.

    Mayat ini memiliki tato di bagian dada yang menggunakan celana panjang hitam, baju kaos putih dan jam tangan hitam.

    Menurut dia, Unit Reskrim Polsek Koja bekerjasama dengan tim identifikasi Polres Metro Jakarta Utara untuk memeriksa kondisi jasad.

    Setelah dilakukan identifikasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP), jasad atau mayat ini langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk pemeriksaan lanjutan.

    “Dari pemeriksaan luar tubuh korban ini tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Luka pada mayat ibu dan anak di Tambora akibat kekerasan benda tumpul

    Luka pada mayat ibu dan anak di Tambora akibat kekerasan benda tumpul

    Jakarta (ANTARA) – Luka-luka pada mayat ibu dan anak berinisial TSL (59) dan ES (35) yang ditemukan di dalam tangki air di rumahnya di Jalan Angke Barat RT5/2 Angke, Tambora, Jakarta Barat, diduga akibat kekerasan benda tumpul.

    Hal tersebut didapati dari hasil visum yang dilakukan terhadap kedua mayat.

    “Kekerasan benda tumpul di bagian tubuhnya korban,” ungkap Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal (Wakasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Barat AKP Dimitri Mahendra kepada wartawan di Jakarta pada Senin.

    Namun demikian, Polres Metro Jakarta Barat masih menunggu hasil otopsi resmi dari Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

    “Ini kan masih bersifat visum sementara, untuk hasil otopsi sedang dilakukan oleh RS Polri. Nanti lebih lengkapnya disampaikan oleh pimpinan di saat sudah terungkap,” ujar Dimitri.

    Hingga kini, polisi telah mengantongi identitas pelaku dan melakukan pengejaran.

    “Sekarang kami sudah kantongi inisial pelaku dan sedang dilakukan pengejaran oleh tim Jatantras, Resmob dan Unit Reskrim Polsek Tambora, Jakarta Barat,” ungkap Dimitri.

    Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung mengkonfirmasi bahwa ibu dan anak yang ditemukan tewas pada Kamis (6/3) malam itu dibunuh oleh seseorang.

    “Ya benar, dua wanita ditemukan sudah meninggal di dalam toren dalam rumah, korban pembunuhan,” kata Arfan di Jakarta pada Sabtu (8/3).

    Hingga kini, kepolisian masih mendalami kasus tersebut untuk mengidentifikasi pelaku. “Kami sudah lakukan olah TKP dan mengumpulkan bukti-bukti yang dapat mengungkap kasus ini,” ujar Arfan.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pramono pastikan harga dan stok bahan pangan di Jakarta terkendali

    Pramono pastikan harga dan stok bahan pangan di Jakarta terkendali

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo memastikan harga bahan pangan relatif stabil dan terkendali dengan stok terpenuhi di momen Ramadhan hingga Idul Fitri 1446 Hijriah.

    “Tadi saya sudah keliling (di Pasar Induk Kramatjati), sudah mengecek beberapa harga. Alhamdulillah kalau dilihat dari stok relatif tersedia,” kata Pramono saat dijumpai di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin.

    Pramono menjelaskan, meskipun pada tanggal 3-4 Maret lalu sempat ada kekurangan stok dan mengakibatkan harga sedikit naik, namun sekarang ini secara keseluruhan harga bahan pangan sudah stabil.

    Bahkan, kata Pramono, beberapa harga bahan pokok mengalami penurunan. Kendati demikian ada juga harga yang naik.

    Yang masih mengalami kenaikan adalah cabai rawit merah. “Cabai rawit hijaunya malah turun, yang lain-lain sayur-mayur seperti kentang, tomat, buncis dan sebagainya harganya relatif stabil,” kata Pramono.

    Dia menyampaikan, tak hanya Pasar Kramat Jati menjadi perhatian Pemprov DKI Jakarta melainkan juga di tempat-tempat lain.

    Pramono menjelaskan, setiap hari sebanyak 10 truk juga dikerahkan untuk mengantarkan pangan subsidi di daerah-daerah atau di tempat-tempat yang mengalami kekurangan stok.

    “Maka dengan demikian, saya meyakini bahwa ketersediaan bahan-bahan yang dibutuhkan masyarakat untuk menyambut puasa dan Idul Fitri ini lebih dari cukup,” katanya.

    Harganya termonitor dengan baik, hanya memang pasti akan ada fluktuasi. “Karena sangat bergantung dari curah hujan dan sebagainya, terutama yang menyangkut cabai merah, cabai hijau,” kata Pramono.

    Sedangkan untuk harga daging, Pramono mengatakan terjadi kenaikan harga untuk daging segar, sementara harga daging beku (frozen) masih stabil.

    Pramono mengatakan bahwa pihaknya juga sudah melakukan rapat dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk mengendalikan inflasi.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kesaksian Ketua RT di Tambora usai Penemuan Jasad Ibu dan Anak dalam Toren, Korban Pamit Mau Mudik – Halaman all

    Kesaksian Ketua RT di Tambora usai Penemuan Jasad Ibu dan Anak dalam Toren, Korban Pamit Mau Mudik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Penemuan jasad ibu dan anak di dalam toren air di Tambora, Jakarta Barat berawal dari kecurigaan warga mencium bau busuk.

    Jasad korban berinisial TSL (59) dan ES (35) ditemukan pada Kamis (6/3/2025) malam dan diduga tewas dibunuh beberapa hari sebelumnya.

    Mereka tinggal berdua di lantai satu, sedangkan lantai dua dan tiga dikontrakkan.

    Ketua RT setempat, Sripriyanty, mengatakan suami TSL meninggal pada 2024 lalu sementara anak keduanya, Ronny tinggal sendirian di kos.

    Jasad korban pertama kali ditemukan Ronny yang tak dapat menghubungi TSL sejak Sabtu (1/3/2025) malam.

    “Emang sebelumnya warga juga ada nyium bau-bau. Tadinya dipikir itu bau bangkai biasa, cuma lama-lama menyengat dan ternyata itu mayat,” bebernya, Minggu (9/3/2025), dikutip dari TribunJakarta.com.

    Ia menerangkan pada Sabtu (1/3/2025) pagi, TSL sempat pamit ke tetangga hendak pulang kampung.

    “Awalnya pas pertama puasa, hari Sabtu jam 10.00 WIB pergi. Menurut informasi sih bilangnya mau pulang ke Jawa,” tukasnya.

    Namun, sore harinya TSL kembali ke rumah menggunakan taksi online.

    TSL juga sempat berkunjung ke rumah salah satu tetangga.

    Malam harinya, kedua korban tak dapat dihubungi dan tak ditemukan di rumah.

    “Dia (Ronny) ngomong sama mantan RT, kan deket tuh rumahnya sama mantan RT-nya.”

    “Kalau saya mah kan agak jauh. Katanya dia bilang kalau mamahnya enggak pulang-pulang, saya mau lapor polisi aja.”

    “Tapi kata mantan RT itu, ‘jangan dulu, takutnya dia tiba-tiba pulang’,” kata Sripiyanty menirukan perkataan Ronny.

    Setelah menunggu tiga hari, Ronny membuat laporan orang hilang ke kantor polisi pada Selasa (4/3/2025).

    Selama berada di rumah, Ronny mencium bau busuk dan mengecek toren pada Kamis (6/3/2025) malam.

    Di sana ditemukan jasad ibu dan kakaknya sehingga Ronny menghubungi polisi.

    Hasil Autopsi

    Polisi memastikan ibu dan anak yang ditemukan tewas di dalam toren air di Tambora, Jakarta Barat merupakan korban pembunuhan.

    Proses evakuasi dilakukan pada Jumat (7/3/2025) dini hari dan jasad dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk autopsi.

    Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, Kombes Hery Wijatmoko, mengatakan hasil autopsi menunjukkan adanya tanda kekerasan pada kedua jenazah.

    “Sudah diautopsi oleh tim kami, ada kekerasan di tubuh korban,” bebernya, Minggu (8/3/2025), dikutip dari TribunJakarta.com.

    Pihaknya belum dapat merinci kekerasan yang dialami korban karena benda tumpul atau senjata tajam.

    Ia menambahkan kedua korban sudah meninggal beberapa hari lalu sebelum ditemukan.

    Hasil autopsi tersebut diserahkan ke penyidik untuk mengungkap kasus pembunuhan.

    “Sudah beberapa hari (meninggal) dari saat pemeriksaan,” imbuhnya.

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan, mengatakan olah TKP telah dilakukan untuk mengumpulkan barang bukti.

    Sejumlah saksi juga diperiksa jajaran Polres Metro Jakarta Barat dan Polsek Tambora.

    “Saat ini, tim Reskrim Polres Metro Jakarta Barat bersama Polsek Tambora masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku dan motif kejadian,” tandasnya.

    Sosok Kedua Korban

    Tetangga korban, Surya, mengatakan TSL merupakan penjual es batu, sedangkan ES bekerja di bagian perpajakan.

    “Kalau yang ngontrakan masuknya dari pintu luar. Enggak nyatu sama rumah korban. Tangganya di samping,” bebernya, Sabtu (8/3/2025), dikutip dari WartaKotalive.com.

    Ia mengaku terakhir melihat kedua korban pada akhir Februari 2025 atau sebelum bulan puasa.

    “Dia orang lama di sini, sebelum saya tinggal di sini, dia sudah ada di sini. Saya saja di sini dari 2010,” terangnya.

    Menurut Surya, Ronny sempat cekcok dengan ibunya karena hendak melangkahi ES menikah.

    “Kakaknya sih usianya 35 tahun, adiknya mau nikah, sempat ada cekcok,” sambungnya.

    Sebagian artikel telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Ibu dan Anak di Tambora Jakbar Jadi Korban Pembunuhan, Jasadnya Ditemukan di Bak Penampungan Air

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo) (WartaKotalive.com/Miftahul Munir)

  • Kesaksian Ketua RT di Tambora usai Penemuan Jasad Ibu dan Anak dalam Toren, Korban Pamit Mau Mudik – Halaman all

    Hasil Visum: Ada Luka di Kepala Ibu dan Anak yang Ditemukan Tewas di Dalam Tandon Air – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasus kematian ibu dan anak yang jasadnya ditemukan dalam tandon air wilayah Tambora, Jakarta Barat masih menjadi misteri.

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan Sipayung mengatakan, dari hasil visum ditemukan luka pada bagian kepala.

    “Yang pasti dari visum RS Polri Kramat Jati kita lihat secara fisik itu ada luka di bagian kepala dua-duanya,” ucapnya kepada wartawan, Senin (10/3/2025).

    Arfan menerangkan luka itu kuat diduga akibat benda tumpul.

    Menurutnya yang dapat menjelaskan dari kedokteran.

    “Kita belum bisa ambil final juga ya, karena visumnya kan dari dokter, tapi dari sisi fisiknya yang kita lihat luka di kepala gitu,” tambahnya.

    Pihak kepolisian masih melakukan pengecekan CCTV guna mengungkap pelaku pembunuhan kasus ini.
     
    Sebelumnya, penemuan dua mayat wanita dalam tandon air menggegerkan warga Jalan Angke Barat, Tambora, Jakarta Barat.

    Dua jasad itu berada di tempat penampungan air sebuah rumah pada Jumat (7/3/2025) pukul 01.30 WIB. 

    Korban diketahui berinisial TSL (59) dan ES (35).

    Dugaan sementara kedua korban merupakan korban pembunuhan pasal 338 KUHP.

    Kedua korban diketahui ibu dan anak. 

    Tim Reskrim Polres Metro Jakarta Barat bersama Polsek Tambora masih melakukan penyelidikan guna mengungkap pelaku.

    Termasuk untuk motif kejadian, pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    Bukti-bukti masih dikumpulkan agar kasus ini bisa terungkap.

    Beberapa saksi telah dimintai keterangan guna membantu proses penyelidikan. 

    Jasad kedua korban sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramatjati. 

  • 5
                    
                        Akhir Hidup Tragis Ibu-Anak di Tambora, Tewas dalam Toren dengan Luka di Kepala
                        Megapolitan

    5 Akhir Hidup Tragis Ibu-Anak di Tambora, Tewas dalam Toren dengan Luka di Kepala Megapolitan

    Akhir Hidup Tragis Ibu-Anak di Tambora, Tewas dalam Toren dengan Luka di Kepala
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Seorang ibu berinisial TSL (59) dan anaknya, ES (35), ditemukan tewas di tempat penampungan air atau toren di rumah mereka wilayah Tambora, Jakarta Barat, dengan kondisi mengenaskan.
    Keduanya ditemukan tewas pada Kamis (6/3/2025) dengan kondisi bekas luka hantaman benda tumpul di kepala. Kemudian, rendaman air di toren membuat tubuh mereka membusuk.
    “Yang pasti dari visum RS Polri Kramat Jati, lihat secara fisik, itu ada di bagian kepala, dua-duanya. Benda tumpul lah,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan saat dihubungi, Minggu (9/3/2025).
    Hal itu yang membuat pihak kepolisian menaruh curiga bahwa kasus ini bermula dari pembunuhan.
    Akan tetapi, Arfan menyebut, pihaknya masih menunggu hasil visum dari RS Polri untuk tindakan selanjutnya.
    “Itu yang kita curigai, wah ini kok ada luka di kepala gitu loh. Tapi kan kita belum bisa ambil final juga ya, karena visumnya kan dari dokter,” tambah dia.
    Polisi juga menduga, ibu dan anak itu telah tewas selama empat hari sebelum jasadnya ditemukan di toren rumahnya.
    Arfan menyebut, pihaknya memang belum mengetahui dengan pasti tanggal kematian korban. Akan tetapi, kondisi tubuh kedua korban yang sudah membusuk memunculkan dugaan tersebut.
    “Karena kan kita perkirakan bisa dieksekusi itu tiga sampai empat hari sebelum kita temukan. Makanya bau kan, kena air dan sebagainya pasti busuk kan,” kata dia.
    Hingga kini, pihak kepolisian sedang melakukan serangkaian penyelidikan untuk mencari barang bukti yang dapat membuat terang kasus.
    Saat ini, terdapat tiga orang saksi yang telah diperiksa oleh pihak kepolisian. Namun, Arfan tidak merinci siapa saksi yang diperiksa.
    “Kita masih lidik, kita masih periksa saksi ya, tiga saksi,” tambah dia.
    Ketua RT 05/RW 02 Yanti mengatakan, sejak Selasa (4/3/2025), warga mengendus bau tidak sedap dari rumah TSL dan ES.
    Mulanya, warga menduga bau busuk itu berasal dari bangkai tikus atau kucing yang biasa ditemukan mati di sekitaran perumahan mereka.
    Namun pada kenyataannya, bau busuk itu ternyata berasal dari jenazah TSL dan ES.
    “Dari hari Selasa, malam Rabu lah, kan banyak yang nongkrong di sini, cuma enggak pada
    ngeh
    juga. Di sini kan biasa ada tikus, jadi orang nganggepnya itu (sumber bau),” kata Yanti saat ditemui di lokasi, Minggu (9/3/2025).
    Yanti mengaku juga sempat mencium bau busuk dari rumahnya yang berjarak sekitar 10 meter dengan rumah korban.
     Akan tetapi, Yanti berpikiran sama bahwa bau busuk berasal dari bangkai tikus di got dekat rumah TSL.
    “Memang sebelumnya warga juga ada nyium bau-bau. Tadinya saya pikir itu bau bangkai biasa, cuma lama-lama nyengat,” kata dia.
    Sumber bau itu baru diketahui setelah anak TSL, Ronny (32) melaporkan penemuan jenazah ibu dan kakaknya ke polisi.
    Yanti mengatakan, jenazah itu ditemukan di tempat penampungan air bawah tanah rumah TSL.
    “(Ditemukan) di tempat penampungan air bawah, kayak kolam renang. Dia dalamnya tiga meter. Penampungan air ledeng gitu, bukan
    septic tank
    ,” tambah Yanti.
    Sejak Sabtu (1/3/2025), penyewa kontrakan di rumah TSL dan ES juga mengeluhkan air yang mati di rumah mereka. Enam orang penyewa kontrakan itu telah berupaya menghubungi TSL untuk menghidupkan air, tetapi tidak ada respons.
    “Pas kejadiannya Sabtu sore, kan pada pulang kerja. Minta air dinyalain, cuma enggak dibales WA-nya. Kata yang ngontrak begitu,” kata Yanti.
    Bahkan, para penyewa kamar kontrakan sempat meneriaki TSL untuk meminta air dihidupkan.
    Akan tetapi, tidak ada respons dari TSL. Dia menduga, sudah sejak Sabtu sore TSL dan anaknya tidak dapat dihubungi.
    “Berarti dia HP-nya udah enggak aktif Sabtu sore. Katanya (pesan) enggak dibalas-balas, diteriakin juga enggak dijawab,” tambah dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Aplikasi Signal untuk memudahkan masyarakat membayar pajak kendaraan

    Aplikasi Signal untuk memudahkan masyarakat membayar pajak kendaraan

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya masih menyediakan layanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Keliling di 14 wilayah Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jadetabek) untuk memudahkan masyarakat yang mau membayar pajak kendaraan bermotor.

    Masyarakat yang mau membayar pajak kendaraan pada Senin ini diimbau membawa KTP asli pemilik kendaraan, BPKB dan STNK, masing-masing disertai fotokopi. Selain itu tidak memiliki tunggakan pajak kendaraan bermotor lebih dari satu tahun.

    Gerai ini hanya melayani pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) tahunan. Sedangkan untuk pembayaran pajak kendaraan lima tahunan dan ganti pelat nomor kendaraan harus datang langsung ke kantor Samsat terdekat.

    Lalu, sebagai pilihan, warga juga dapat memanfaatkan aplikasi Samsat Digital Nasional (Signal) untuk membantu menyelesaikan urusan bayar PKB.

    Aplikasi Signal dapat digunakan untuk membayar pajak kendaraan bermotor secara daring di 33 provinsi melalui telepon seluler di genggaman dan berkas STNK juga akan dikirim ke alamat.

    Namun, aplikasi ini tak bisa digunakan untuk pemilik kendaraan yang menunggak pajak lebih dari satu tahun. Bagi penunggak pajak lebih dari setahun, tetap harus kantor Samsat terdekat.

    Akun X resmi TMC Polda Metro Jaya @tmcpoldametro di Jakarta menyebutkan 14 lokasi Samsat Keliling di wilayah Jadetabek itu sebagai berikut:

    1. Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat Jakarta Pusat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB

    2. Jakarta Utara di halaman parkir Samsat Jakarta Utara dan Masjid Al-Musyawarah pukul 08.00-14.00 WIB

    3. Jakarta Barat di Mall Citraland pukul 08.00-14.00 WIB

    4. Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat Jakarta Selatan pukul 08.00-14.00 WIB dan Taman Makam Kalibata pukul 09.00-14.00 WIB

    5. Jakarta Timur di halaman parkir Samsat Jakarta Timur pukul 08.00-15.00 WIB dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB

    6. Kota Tangerang di Alun-alun Cibodas pukul 08.00-14.00 WIB

    7. Serpong di halaman parkir Samsat Serpong pukul 08.00-14.00 WIB dan ITC BSD Serpong pukul 15.00-17.00 WIB

    8. Ciledug di kantor Kecamatan Pinang dan Rukan Fresh Market Lake City Cipondoh pukul 09.00-12.00 WIB

    9. Ciputat di kantor Kelurahan Pondok Betung dan Pasar Gintung Ciputat Timur pukul 09.00-12.00 WIB

    10. Kelapa Dua di Pasar Modern Intermoda Cisauk dan Hal. GTOWN Square pukul 08.00-14.00 WIB

    11. Kota Bekasi di halaman parkir Samsat Bekasi pukul 08.00-12.00 WIB

    12. Kabupaten Bekasi di Pasar Bersih Jababeka pukul 09.00-12.00 WIB

    13. Depok di halaman parkir Samsat Depok pukul 08.00-14.00 WIB dan lapangan bola Cipayung pukul 08.00-12.00 WIB

    14. Cinere di halaman parkir Samsat Cinere pukul 08.00-12.00 WIB

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kesaksian Ketua RT di Tambora usai Penemuan Jasad Ibu dan Anak dalam Toren, Korban Pamit Mau Mudik – Halaman all

    Misteri 2 Kasus Penemuan Mayat dalam Toren: Jasad Bule Tanpa Busana hingga Jasad Ibu-Anak di Tambora – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dua kasus penemuan mayat di dalam toren atau bak penampungan air terjadi di dua lokasi berbeda hanya dalam selang waktu dua hari.

    Kasus pertama penemuan mayat Warga Negara Asing (WNA) tanpa busana di dalam bak penampungan air (tandon) di loteng kos-kosan kawasan Jl. Bypass Ngurah Rai, Jimbaran, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Selasa (4/3/2025). 

    Saat ditemukan jasad tersebut tak mengenakan pakaian.

    Di tubuhnya juga terdapat sejumlah luka, di antaranya pada bagian dada.

    Hingga sepekan kasus ini belum terungkap.

    Dua hari berselang peristiwa hampir serupa juga terjadi di kawasan Jalan Angke Barat, Tambora, Jakarta Barat.

    Tak hanya satu, tapi dua mayat wanita, yakni ibu TSL (59 tahun) dan anaknya ES (35 tahun).

    Kedua korban ditemukan di dalam toren rumah korban pada Kamis (6/3/2025) sekitar pukul 23.00 WIB.

    Kedua korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan, dengan beberapa luka pada tubuh mereka. 

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung, mengonfirmasi bahwa luka pada jasad korban memperkuat dugaan anak dan ibu tersebut jadi korban pembunuhan. 

    “Ada, ada (luka),” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan Sipayung saat dikonfirmasi, Sabtu (8/3/2025). 

    Kondisi TSL dan ES itu memperkuat dugaan bahwa mereka merupakan korban pembunuhan. 

    Hingga Minggu (9/3/2025) kasus ini masih dalam penyelidikan polisi.

    Berikut kronologis lengkap dua kasus penemuan mayat bule di Bali dan mayat ibu dan anak di Tambora, Jakarta Barat.

    Penemuan Mayat Bule Tanpa Busana di Bali

    Jasad pria Warga Negara Asing (WNA) ditemukan di dalam tandon air lantai 4 sebuah rumah kos di Jalan By Pass Ngurah Rai, Jimbaran, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (4/3/2025). 
     
    Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi menjelaskan, penemuan mayat bermula saat pemilik kos menghidupkan air keran.

    Namun air ternyata tidak menyala. Diduga ada permasalahan di alat otomatis dalam tandon air. 

    Saat itu pemilik kos langsung menghubungi tukang tandon air, Ketut, untuk mengecek kondisi tandon air dan membenahi air di atas. 

    Setelah dicek, Ketut melihat dan sempat mengira ada boneka di tandon air. 

    “Awalnya jenazah korban dikira boneka, setelah dicek kembali ternyata memang benar jenazah manusia dan bapak tukang air itu langsung menginformasikan kembali ke tuan rumah,” ungkap AKP I Ketut Sukadi. 

    Kasus ini kemudian dilaporkan kepada pihak kepolisian.

    WNA tanpa identitas tersebut kemudian dievakuasi oleh petugas dari Basarnas dan Tim Inafis Polresta Denpasar, serta melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). 

    “Hasil olah TKP menunjukkan, korban ditemukan tanpa busana, ditemukan luka lecet pada lutut kiri, luka lecet pada dada kanan, luka lecet pada dada kiri bagian bawah, luka lecet pada pinggang kiri,” bebernya.

    “Kemudian kemaluan mengeluarkan cairan, mulut berbusa, serta punggung sudah mengalami lebam mayat dan terdapat pelampung air di bawah kaki ditutupi baju,” jelasnya. 

    Polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti berupa kaus warna hijau putih, celana pendek warna abu-abu, sweater warna hitam, leging panjang warna hitam, sepasang sendal karet warna biru dan alat otomatis beserta pelampung di tandon air.

    Jenazah korban kemudian dievakuasi ke  Rumah Sakit Umum Pusat Prof dr IGNG Ngoerah Denpasar.

    Polisi berkoordinasi dengan pihak Imigrasi untuk menyelidiki kasus penemuan mayat tersebut. 

    Sementara itu Basarnas Bali menerima laporan kejadian tersebut sekira pukul 13.45 Wita.  

    “Saat ditemukan, jasad pria tersebut tidak mengenakan pakaian, dan air yang berada di bak tersebut dalam keadaan kosong, jadi terlebih dahulu kami melaksanakan assessment untuk proses evakuasi,” ujar Koordinator Tim Rescue, Bayu Arya Wiraga.

    Tim rescue kemudian melaksanakan evakuasi dengan menurunkan jasad korban.

    “Aksesnya cukup sempit, jadi perlu berhati-hati menurunkan jasad pria tersebut, karena berada di ketinggian,” ungkapnya.

    Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Denpasar, I Nyoman Sidakarya mengatakan seluruh proses evakuasi berjalan lancar.

    Terkait penyebab tewasnya korban, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan.

    “Untuk penyebab kejadian masih didalami oleh pihak terkait, jasad pria tersebut kemudian dievakuasi menuju Rumah Sakit Prof Ngoerah,” terangnya.

    Penemuan Mayat Ibu dan Anak di Tambora

    Ibu rumah tangga berinisial TSL (59) dan anaknya ES (35) ditemukan tewas di dalam toren air, di rumahnya kawasan Tambora, Jakarta Barat, pada Kamis (6/3/2025).

    Awalnya, korban pamit kepada tetangga ingin pulang ke kampung halaman alias mudik. 

    Namun belakangan keduanya ditemukan tewas di dalam toren.

    “Awalnya pas pertama puasa, hari Sabtu jam 10an lah pergi. Menurut informasi sih bilangnya mau pulang ke Jawa,” kata Ketua RT 05 RW 02, Angke, Tambora, Jakarta Barat, Sripriyanty ditemui wartawan di lokasi kejadian, Minggu (9/3/2025).

    Namun, Arfan tidak menjelaskan lebih lanjut terkait kronologi awal penemuan mayat tersebut. 

    Ia menyebut, kedua jasad korban saat ini telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk divisum. 

    “Jenazah dibawa ke RS Kramatjati. Hasil visumnya pasti akan keluar,” kata Arfan. 

    Sejauh ini, polisi masih menggelar serangkaian penyelidikan demi membuat kasus terang benderang.

    Polisi masih mengumpulkan bukti dan menggali lebih dalam untuk mengungkap siapa pelaku di balik kejadian ini.

    Aroma menyengat yang keluar dari rumah tempat kedua jasad itu ditemukan sudah tercium sejak Kamis malam itu. 

    Ketua RT 05 RW 002, Sripriyanty, yang diminta melalui telepon oleh anak korban untuk datang, langsung terkejut begitu tiba di lokasi kejadian.

    Sebab, tiba-tiba dirinya melihat banyak polisi yang berjaga di gang rumah korban.  

    “Saya kaget karena banyak polisi. Itu juga enggak boleh ada yang mendekat rumahnya dulu karena kayanya lagi olah TKP. Lama banget polisi di sana.” 

    “Jenazahnya kalau enggak salah jam 04.00 WIB baru dikeluarin dari rumah,” ujar Sripriyanty.

    Tanggapan serupa datang dari tetangga yang menyebutkan bahwa bau tak sedap baru terasa begitu jenazah dibawa ke rumah sakit pada Jumat dini hari.

    “Sebelumnya, baunya nggak kecium, baru pas jenazah dikeluarkan bau itu mulai menyebar,” katanya.

    Satreskrim Polres Jakarta Barat tengah melakukan penyelidikan terkait temuan kedua mayat tersebut.

    Sejumlah saksi telah dimintai keterangan oleh pihaknya, termasuk anak kedua korban yang melaporkan hilangnya korban ke polisi.
     
    Diduga, ibu dan anak itu merupakan korban pembunuhan karena ditemukan sejumlah luka di tubuh korban.

    “Dari visum di RS Polri dilihat secara fisik itu ada luka di bagian kepala kedua korban,” kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung.

    Kekerasan Fisik

    Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur mendapati tanda kekerasan pada jasad kedua korban.

    Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, Kombes Hery Wijatmoko mengatakan tanda-tanda kekerasan tersebut didapat saat tim dokter forensik melakukan autopsi pada kedua jenazah.

    “Sudah diautopsi tim kami, ada kekerasan di tubuh korban,” kata Hery saat dikonfirmasi di Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (8/3/2025).

    Namun dia tidak merinci apakah kekerasan tersebut akibat benda tumpul atau senjata tajam, dan letak luka pada kedua jasad ibu dan anak korban pembunuhan tersebut.

    Dia hanya menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati, kedua korban sudah beberapa hari meninggal dunia sebelum ditemukan dalam toren air.

    Sumber: (Tribun-Bali.com) (TribunJakarta.com)