kab/kota: Kramat Jati

  • Terungkapnya Misteri Kematian Ibu dan Anak dalam Toren di Tambora…
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Maret 2025

    Terungkapnya Misteri Kematian Ibu dan Anak dalam Toren di Tambora… Megapolitan 11 Maret 2025

    Terungkapnya Misteri Kematian Ibu dan Anak dalam Toren di Tambora…
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Misteri seorang ibu berinisial TSL (59) dan anaknya, ES (35), yang jasadnya ditemukan di dalam toren air rumah mereka di Tambora, Jakarta Barat, akhirnya terungkap.
    TSL dan ES ditemukan tewas pada Kamis (6/3/2025), dengan luka di kepala. Kondisi tubuh mereka semakin mengenaskan akibat terendam air dalam toren selama beberapa hari.
    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan, mengungkapkan bahwa visum dari RS Polri Kramat Jati menunjukkan luka akibat benda tumpul pada kepala kedua korban.
    “Yang pasti dari visum RS Polri Kramat Jati, secara fisik terlihat ada luka di kepala, dua-duanya. Benda tumpul lah,” ujar Arfan saat dihubungi, Minggu (9/3/2025).
    Polisi menduga ibu dan anak tersebut telah tewas selama empat hari sebelum jasad mereka ditemukan.
    Dugaan ini muncul berdasarkan kondisi tubuh korban yang sudah membusuk dan bau menyengat yang tercium oleh warga sekitar.
    “Kami perkirakan eksekusinya terjadi tiga sampai empat hari sebelum ditemukan. Makanya baunya menyengat, apalagi terendam air,” jelas Arfan.
    Ketua RT 05/RW 02, Yanti mengatakan, warga mulai mencium bau tak sedap sejak Selasa (4/3/2025).
    Awalnya, mereka mengira bau tersebut berasal dari bangkai tikus atau kucing yang sering ditemukan mati di sekitar lingkungan perumahan.
    “Dari hari Selasa, malam Rabu lah, sudah banyak yang nongkrong di sini, tapi enggak ada yang curiga. Di sini kan biasa ada tikus mati, jadi orang nganggepnya itu,” ujar Yanti.
    Namun, bau menyengat itu semakin kuat hingga akhirnya jenazah TSL dan ES ditemukan.
    “Memang sebelumnya warga ada yang nyium bau, saya juga. Tadinya pikir bau bangkai biasa, tapi lama-lama makin menyengat,” tambahnya.
    Sejak Sabtu (1/3/2025), para penyewa kontrakan di rumah TSL dan ES mengeluhkan air yang mati.
    Enam orang penyewa sudah berusaha menghubungi TSL untuk meminta air dinyalakan, tetapi tidak mendapat respons.
    “Pas kejadiannya Sabtu sore, para penyewa pulang kerja dan minta air dinyalain. Tapi WA (WhatsApp) enggak dibalas,” kata Yanti.
    Bahkan, para penyewa sempat meneriaki TSL agar menyalakan air, tetapi tetap tidak ada jawaban.
    “Berarti HP-nya udah enggak aktif sejak Sabtu sore. Katanya pesan enggak dibalas, diteriakin juga enggak dijawab,” tambahnya.
    Setelah melalui proses penyelidikan, polisi akhirnya memastikan bahwa TSL dan anaknya dibunuh oleh seseorang.
    Polisi kemudian menelusuri dan akhirnya menangkap pelaku di kawasan Waduk, Banyumas, Jawa Tengah pada Minggu (9/3/2025) malam.
    “Kami sudah mengamankan pelaku yang diduga melakukan pembunuhan terhadap ibu dan anak di Tambora,” ujar Arfan.
    Arfan menjelaskan, saat ditangkap, pelaku tampak lusuh seperti gelandangan.
    “Penampilannya seperti gembel. Tapi Alhamdulillah kami sudah mengenali dan memperoleh informasi lengkap, sehingga bisa menangkapnya,” ujar Arfan.
    Dalam penangkapan tersebut, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya senapan angin dan sepeda motor.
    “Pada saat kami tangkap, ada beberapa barang bukti yang terkait, yakni senapan angin, sepeda motor, serta barang-barang lain yang berhubungan dengan kejahatan tersebut,” jelasnya.
    Meskipun pelaku telah tertangkap, polisi masih mendalami motif di balik pembunuhan sadis ini.
    “Yang pasti, cara pelaku menghabisi korban adalah dengan menggunakan benda tumpul,” kata Arfan.
    Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut dengan memeriksa sejumlah saksi.
    Tiga orang saksi telah diperiksa, namun Arfan belum merinci siapa saja mereka.
    “Kami masih dalam tahap lidik, masih periksa saksi, sudah tiga orang yang diperiksa,” tambahnya.
    Kasus ini terus dikembangkan untuk mengungkap latar belakang pembunuhan tragis tersebut.
    Polisi berupaya memastikan apakah ada motif khusus di balik kejadian ini atau hanya tindakan kriminal acak.
    (Reporter: Baharudin Al Farisi, I Putu Gede Rama Paramahamsa, Intan Afrida Rafni | Editor: Faieq Hidayat, Abdul Haris Maulana)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kronologi Penemuan Jasad Ibu dan Anak Dalam Toren Air di Jakbar, Awalnya Tak Bisa Dihubungi – Halaman all

    Kronologi Penemuan Jasad Ibu dan Anak Dalam Toren Air di Jakbar, Awalnya Tak Bisa Dihubungi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kronologi penemuan jasad ibu TSL (59) dan anak ES (35) dalam toren air di wilayah Tambora, Jakarta Barat.

    Terkini, pelaku pembunuhan telah ditangkap di Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (9/3/2025) malam. 

    Hal tersebut, dikonfirmasi Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan, di Kantor Polres Metro Jakarta Barat, Daan Mogot, Jakarta Barat, Senin (10/3/2025).

    “Kami kasatreskrim beserta jajaran dari Tambora maupun bantuan dari Polres Banyumas sudah mengamankan pelaku,” katanya, Senin, dilansir Kompas.com.

    Arfan Zulkan mengatakan, pelaku berpenampilan gelandangan ketika ditangkap petugas. 

    Selain itu, sejumlah barang bukti diamankan, termasuk senapan angin dan sepeda motor. 

    Kronologi Penemuan Jasad Ibu-Anak Dalam Toren

    Dikutip dari TribunJakarta.com, Ronny (32), selaku anak korban TSL (59) terakhir kali berkomunikasi dengan ibu dan kakaknya ES (35) pada Sabtu (1/3/2025). 

    Hal tersebut, diungkapkan Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKP Dimitri Mahendra, menurut informasi dari Rony. 

    Dijelaskan, ibu dan kakak Rony sudah tak bisa dihubungi lagi sejak sore hari. 

    Karena ada yang janggal, Rony pun melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tambora pada Senin (3/3/2025).

    “Jadi sejak tanggal 1 itu si R ini berkomunikasi dengan ibunya. Kemudian pada saat sore hari tidak bisa dihubungi.”

    “Kemudian si R ini datang ke rumah dan tidak mendapati ibu dan kakaknya. Makanya kemudian tanggal 3 yang bersangkutan melaporkan ke Polsek,” kata Dimitri di Polres Metro Jakarta Barat, Senin.

    Lantas, Ronny kembali menghubungi polisi lantaran mencium bau busuk dari rumahnya pada Kamis (6/3/2025).

    “Setelahnya kami beserta dengan Polsek melakukan pengecekan lagi dan ditemukan yang bersangkutan (korban) sudah dalam keadaan menjauh dari bawah tempat penyimpanan air,” terang Dimitri.

    Dua jasad ibu dan anak tersebut berada di tempat penampungan air kediaman mereka pada Jumat (7/3/2025) pukul 01.30 WIB. 

    Korban diketahui berinisial TSL (59) dan ES (35). Diduga kedua korban merupakan korban pembunuhan.

    Beberapa waktu kemudian, pihak kepolisian sudah mulai menemukan titik terang terkait terduga pelaku yang menghilangkan nyawa ibu dan anaknya itu.

    “Dan sekarang kami sudah pantau inisial pelaku dan sedang dilakukan pengejaran oleh tim Jatantras, Resmob, dan unit reskrim Polsek Tambora, Jakarta Barat,” kata Dimitri.

    Sementara itu, sampai hari ini, sudah ada delapan saksi yang dimintai keterangannya.

    Terkini, pelaku pembunuhan TSL dan ES ditangkap di Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (9/3/2025) pukul 23.30 WIB.

    Hasil Visum

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung, mengatakan dari hasil visum ditemukan luka pada bagian kepala.

    Visum tersebut, dilakukan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

    “Yang pasti dari visum RS Polri Kramat Jati kita lihat secara fisik itu ada luka di bagian kepala dua-duanya,” ucapnya kepada wartawan, Senin.

    Arfan mengatakan, luka itu kuat diduga akibat benda tumpul.

    “Kita belum bisa ambil final juga ya, karena visumnya kan dari dokter, tapi dari sisi fisiknya yang kita lihat luka di kepala gitu,” tambahnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Kronologi Penemuan Jasad Ibu dan Anak di Toren Air Versi Polisi, Bermula Korban Tak Balas Pesan

    (Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Reynas Abdila, TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra, Kompas.com)

  • Cuma Menunduk, Ini Tampang Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Tambora Jakarta Barat – Halaman all

    Cuma Menunduk, Ini Tampang Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Tambora Jakarta Barat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pelaku pembunuh ibu dan anak di Tambora, Jakarta Barat, berhasil diringkus polisi.

    Korban yang berinisial TSL (59) dan anaknya ES (35) ditemukan tewas di penampungan air bawah tanah di rumahnya.

    Pihak kepolisian pun berhasil menangkap pelaku di wilayah Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (9/3/2025).

    “Kami menangkap sampai di daerah Waduk, di dekat di Banyumas tersebut,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung, Senin (10/3/2025).

    Meski Arfan belum bisa membeberkan identitasnya, namun pelaku bukanlah anak bungsu korban.

    Arfan menuturkan, pihaknya mengetahui identitas pelaku dari rekaman CCTV yang dipasang di lokasi.

    “Sementara tidak ada (kaitan dengan anak korban), sementara ya karena otomatis kami sudah tersangka juga sudah kita sesuai dengan saksi mengatakan dan CCTV maupun terkait dengan handphone dan sebagainya sudah mengarah ke pelaku tersebut,” urai dia. 

    Ia menuturkan, pelaku menyamar jadi gelandangan untuk mengelabui polisi.

    “Jadi dia penampilannya seperti kayak gembel, tapi Alhamdulillah kami sudah mengenali dan teman-teman juga mencari informasi begitu lengkap sehingga bisa tertangkap,” kata dia.

    Tak hanya pelaku, pihak kepolisian juga mengamankan barang bukti yang digunakan pelaku untuk menghabisi korbannya.

    “Ya Alhamdulillah sampai sekarang tidak perlawanan dari pelaku untuk pada saat kami tangkap.”

    “Memang di sana ada salah satu barang bukti terkait senapan angin maupun sepeda motor ataupun barang-barang yang terkait dengan kejahatan tersebut,” ungkap Arfan, dikutip dari TribunJakarta.com.

    Sebelumnya, Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKP Dimitri Mahendra, mengatakan pihaknya telah memeriksa delapan orang saksi terkait kasus ini, termasuk anak bungsu korban, Ronny (32).

    “Dari awal di TKP pada hari Kamis, kami melaksanakan pemeriksaan terhadap tiga saksi.”

    “Kemudian pada hari Jumat kami melaksanakan pemeriksaan juga dan total saksi sampai dengan hari Senin ini sudah delapan saksi yang kami periksa,” jelas Dimitri.

    Dari hasil visum, ditemukan ada luka di bagian kepala korban.

    “Yang pasti dari visum RS Polri Kramat Jati kita lihat secara fisik itu ada luka di bagian kepala dua-duanya,” ungkap Arfan.

    Penyebab kematian korban masih didalami lantaran hasil autopsi belum keluar.

    “Kita belum bisa ambil final juga ya, karena visumnya kan dari dokter, tapi dari sisi fisiknya yang kita lihat luka di kepala gitu,” lanjutnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Pembunuh Ibu dan Anak dalam Toren Ditangkap, Pelaku Berlagak Kayak Gelandangan

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra)

  • Pramono akan diskusikan soal Program Sarapan Gratis dengan BGN

    Pramono akan diskusikan soal Program Sarapan Gratis dengan BGN

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo saat dijumpai usai meninjau Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (10/3/2025). ANTARA/Lifia Mawaddah Putri.

    Pramono akan diskusikan soal Program Sarapan Gratis dengan BGN
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 10 Maret 2025 – 17:41 WIB

    Elshinta.com – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo akan menemui Kepala Badan Gizi Nasional Prof Dr Dadan Hindayana untuk membahas lebih lanjut terkait Program Sarapan Gratis.

    “Jadi saya akan minta waktu secara khusus kepada Bapak Kepala Badan Gizi Prof Dadan. Karena memang ketika retret waktu itu tidak diperbolehkan,” kata Pramono di Jakarta, Senin.

    Tapi dia juga sudah membaca bahwa untuk Jakarta diperbolehkan. “Untuk itu saya dalam waktu dekat akan meminta waktu kepada beliau supaya nggak salah,” katanya. Sebagai Gubernur Jakarta, dia tidak ingin segala sesuatunya terkait program untuk Jakarta tidak terencana dengan baik. Dia juga ingin agar program tersebut dapat berjalan dengan terbuka.

    Kemudian soal program revitalisasi kantin, Pramono menjelaskan hal ini juga masih akan dibahas bersama Badan Gizi Nasional (BGN).

    “Kan belum diputuskan. Kemarin kalau tidak boleh (Program Sarapan Gratis), maka ‘budget’ yang sudah ada akan kita gunakan untuk membantu kantin-kantin yang ada di sekolah-sekolah,” katanya.

    Tetapi hari ini dia membaca bahwa Prof. Dadan menyampaikan untuk Jakarta diperbolehkan. “Ya saya harus ketemu dulu dengan Prof. Dadan,” kata Pramono.

    Sebelumnya, Pramono sempat mengganti Program Sarapan Gratis menjadi revitalisasi kantin. Pramono mengatakan revitalitasi atau renovasi ini akan dilakukan di seluruh kantin di Jakarta. Untuk Program Sarapan Gratis akan tetap diadakan. “Bukan dalam bentuk sarapannya, tetapi kami akan melakukan renovasi pada kantin-kantin di seluruh Jakarta,” kata Pramono.

    Pramono menyebutkan bahwa program renovasi kantin ini dilakukan agar fasilitas yang dimiliki bisa menjadi lebih baik. Dia memastikan program ini akan menjadi tanggung jawab sama terkait anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah Jakarta. Dia juga mengungkapkan alasan mengganti program ini. Dia menerangkan program yang berkaitan dengan Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi kewenangan penuh pemerintah pusat.

    “Ternyata pemerintah pusat meminta hal yang berkaitan dengan Makan Bergizi Gratis itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dan tentunya sebagai pemerintah Jakarta, kami sami’na waato’na, ikut itu,” kata Pramono.

    Sumber : Antara

  • Akhir Pelarian Pembunuh Ibu dan Anak Dalam Toren, Pelaku Ditangkap di Banyumas, Apa Motifnya? – Halaman all

    Akhir Pelarian Pembunuh Ibu dan Anak Dalam Toren, Pelaku Ditangkap di Banyumas, Apa Motifnya? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelaku pembunuhan ibu rumah tangga berinisial TSL (59) dan anaknya ES (35) yang jasadnya ditemukan di dalam toren air berhasil ditangkap polisi.

    Pelaku ditangkap pada Minggu (9/3/2025) malam di kawasan Banyumas, Jawa Tengah. Pelaku tanpa perlawanan saat diringkus polisi.

    “Sementara untuk perlawanan tidak ada masalah. Kami sudah mengamankan pelaku hingga ke wilayah hukum Banyumas,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan di Kantor Polres Metro Jakarta Barat, Daan Mogot, Jakarta Barat, Senin (10/3/2025).

    Sejumlah barang bukti berhasil diamankan polisi dari tangan pelaku, antara lain sepeda motor hingga senapan angin.

    Terungkap pelaku menghabisi korban menggunakan benda tumpul, sementara untuk motifnya masih digali pihak kepolisian.

    “Yang pasti untuk modus dan sebagainya itu terkait untuk cara dia menghabisi ibu dan anak menggunakan benda tumpul,” tutur Arfan.

    Diketahui TSL dan ES ditemukan tewas di dalam toren air, di rumahnya kawasan Tambora, Jakarta Barat, pada Kamis (6/3/2025).

    Padahal awalnya, korban pamit ke tetangga ingin pulang ke kampung halaman alias mudik. Tetapi korban justru ditemukan tewas di dalam toren.

    “Awalnya pas pertama puasa, hari Sabtu jam 10an lah pergi. Menurut informasi sih bilangnya mau pulang ke Jawa,” kata Ketua RT 05 RW 02, Angke, Tambora, Jakarta Barat, Sripriyanty ditemui wartawan di lokasi kejadian, Minggu (9/3/2025).

    Namun, diceritakan Yanty, pada Sabtu sore, TSL kembali ke rumahnya dengan menggunakan taksi online.

    TSL kemudian main ke rumah tetangganya pada Sabtu sore sekira pukul 17.00 WIB. Barulah pada Sabtu malam, TSL dan juga anak perempuannya sudah tidak bisa dihubungi.

    “Pas kejadian mulai itu jam 21.22 WIB itu malam Minggu belom ada kabar,” kata Yanty.

    Pada Senin (3/3/2025), Yanty akhirnya mendapat pesan dari Ronny (32) yang merupakan anak bungsu TLS.

    Kala itu, Ronny mengabarkan bahwa ibu dan kakaknya tak bisa dihubungi sejak Sabtu malam.

    Ronny diketahui memang tidak setiap hari pulang ke rumah karena kos di tempat lain.

    Setelah mendapat masukan dari tetangga, Ronny akhirnya melaporkan hilangnya ibu dan kakaknya ke Polsek Tambora pada Selasa (4/3/2025).

    Yanty kemudian dihubungi lagi oleh Ronny pada Kamis (6/3/2025) malam sekira pukul 23.00 WIB untuk datang ke rumahnya.

    “Terus pas hari Kamis malam, jam 11 dia WA saya minta ke depan ke rumah, eh pas saya ke depan ramai polisi.”

    “Saya nanya, itu siapa yang lapor. katanya yang lapor anaknya sendiri, karena ada bau-bau,” kata Yanty.

    Rupanya, bau tak sedap itu berasal dari jasad TSL dan anaknya yang ditemukan di dalam toren air rumah mereka.

    “Emang sebelumnya warga juga ada nyium bau-bau. Tadinya dipikir itu bau bangke biasa, cuma lama-lama menyengat dan ternyata itu mayat,” kata Yanty.

    Korban Mengalami Kekerasan

    Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur mendapati tanda kekerasan pada jasad ibu dan anak korban pembunuhan dalam toren di Tambora, Jakarta Barat.

    Kedua korban yakni ibu berinisial TSL (59) dan anaknya ES (35) yang jasadnya ditemukan di dalam toren air rumah di Jalan Angke Barat, Tambora pada Jumat (7/3/2025).

    Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, Kombes Hery Wijatmoko mengatakan tanda-tanda kekerasan tersebut didapat saat tim dokter forensik melakukan autopsi pada kedua jenazah.

    “Sudah diautopsi oleh tim kami, ada kekerasan di tubuh korban,” kata Hery saat dikonfirmasi di Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (8/3/2025).

    Namun dia tidak merinci apakah kekerasan tersebut akibat benda tumpul atau senjata tajam, dan letak luka pada kedua jasad ibu dan anak korban pembunuhan tersebut.

    Dia hanya menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati, kedua korban sudah beberapa hari meninggal dunia sebelum ditemukan dalam toren air.

    “Sudah beberapa hari (meninggal dunia sebelum ditemukan) dari saat pemeriksaan,” ujarnya.

    Hasil pemeriksaan tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati ini yang akan diserahkan ke penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat untuk membantu mengungkap kasus.

    Hery menuturkan untuk sementara jenazah ibu dan anak korban dugaan pembunuhan tersebut masih berada di ruang Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramat Jati.

    “Jenazah masih diforensik,” tuturnya. (Tribunnews.com/Kompas.com)

     

  • Kronologi Penemuan Jasad Ibu dan Anak Dalam Toren Air di Jakbar, Awalnya Tak Bisa Dihubungi – Halaman all

    Polisi Kantongi Identitas Terduga Pembunuh Ibu dan Anak di Jakbar: Sedang Kami Kejar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terduga pelaku pembunuhan ibu dan anak di Tambora, Jakarta Barat sudah dikantongi identitasnya.

    Diketahui, korban TSL (53) dan anak perempuannya (35) ditemukan tewas di dalam tempat penampungan air bawah tanah.

    Pihak kepolisian pun telah mengetahui identitas pelaku dan kini sedang dalam pengejaran.

    “Kami sudah mengantongi inisial pelaku dan sedang dilakukan pengejaran oleh tim Jatanras, Resmob, dan unit reskrim Polsek Tambora,” ujar Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKP Dimitri Mahendra di kantornya, Jakarta Barat, Senin (10/3/2025). 

    AKP Dimitri juga menyebut, pihaknya telah memeriksa delapan orang saksi terkait kasus ini, termasuk anak bungsu korban, Ronny (32).

    “Dari awal di TKP pada hari Kamis, kami melaksanakan pemeriksaan terhadap tiga saksi,”

    “Kemudian pada hari Jumat kami melaksanakan pemeriksaan juga dan total saksi sampai dengan hari Senin ini sudah delapan saksi yang kami periksa,” kata dia, dikutip dari TribunJakarta.com.

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakbar, AKBP Arfan Sipayung menuturkan, terduga pelaku tertangkap CCTV.

    “Lokasi CCTV mengatakan bahwa pelaku, tersangka, ada di lokasi arah masuk ke dalam rumah korban tersebut,” kata AKBP Arfan Zulkan Sipayung.

    Meski telah mengetahui identitas terduga pelaku, pihak kepolisian masih belum bisa membeberkannya ke publik.

    “(CCTV) disisir, tetep sisir. Cuman untuk ranah penyidikan kan tidak kami sampaikan ke media, sebelum tertangkap,” ucapnya.

    Mengutip TribunJakarta.com, AKBP Arfan mengatakan bahwa dari hasil visum, ada luka di bagian kepala korban.

    “Yang pasti dari visum RS Polri Kramat Jati kita lihat secara fisik itu ada luka di bagian kepala dua-duanya,” tukasnya.

    Penyebab kematian korban masih didalami lantaran hasil autopsi belum keluar.

    “Kita belum bisa ambil final juga ya, karena visumnya kan dari dokter, tapi dari sisi fisiknya yang kita lihat luka di kepala gitu,” lanjutnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Polisi Periksa 8 Saksi Di Kematian Ibu dan Anak dalam Toren, Klaim Sudah Temukan Titik Terang

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra)

  • Pramono Bakal Ketemu Kepala BGN, Bahas Kepastian Program Sarapan Gratis

    Pramono Bakal Ketemu Kepala BGN, Bahas Kepastian Program Sarapan Gratis

    Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur Jakarta Pramono Anung bakal bertemu dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana untuk membahas soal Program Sarapan Gratis di Jakarta. 

    Pramono menjelaskan, bahwa saat mengikuti retret Kepala Daerah di Magelang, Jawa Barat, awalnya Program Sarapan Gratis tidak diperbolehkan. Namun, setelahnya, Pramono mendapati informasi bahwa program ini akhirnya diperbolehkan. 

    “Jadi saya akan minta waktu secara khusus kepada Bapak [Kepala] Badan Gizi, Prof. Dadan. Karena memang ketika retreat kan waktu itu tidak diperbolehkan,” terang Pramono seusai meninjau Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (10/3/2025). 

    Adapun, sebagai informasi, Pramono sempat ingin mengganti program sarapan gratis menjadi renovasi kantin. Terkait apakah renovasi kantin akan dilakukan atau tidak, hal ini bergantung pada keputusan Dadan. 

    “Kan belum diputuskan. Kemarin kalau tidak boleh maka kami budget yang sudah ada akan kita gunakan untuk membantu kantin-kantin yang ada di sekolah-sekolah,” jelasnya. 

    Diberitakan sebelumnya, Pramono-Rano Karno (Si Doel) memiliki program sarapan gratis. Adapun program ini berbeda dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Presiden Prabowo Subianto.

    Nantinya, jika program ini berjalan, ia mengatakan bahwa akan memberdayakan kantin-kantin UMKM dalam program Sarapan Gratis.

    “Termasuk untuk makanan sarapan pagi. Di sekolah-sekolah, saya akan mendayagunakan kantin-kantin UMKM setempat untuk yang menyiapkan,” kata Pramono di Pondok Pesantren Al Hamid, Cilangkap, Jakarta Timur, pada Sabtu (1/2/2025). 

    Adapun, Pramono mengaku bahwa dalam program ini ia tidak akan menggunakan vendor besar. Hal ini bertujuan untuk memberdayakan UMKM setempat.

  • Naik Helikopter Tinjau Banjir, Pramono: Saya Ditawari
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Maret 2025

    Naik Helikopter Tinjau Banjir, Pramono: Saya Ditawari Megapolitan 10 Maret 2025

    Naik Helikopter Tinjau Banjir, Pramono: Saya Ditawari
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Gubernur Jakarta

    Pramono Anung
    menegaskan, keputusannya meninjau banjir menggunakan helikopter karena mendapatkan tawaran seseorang.
    Namun, ia tidak mengungkapkan siapa pihak yang menawarkan helikopter tersebut.
    “Saya naik heli bukan permintaan saya, ada yang menawarkan,” ujar Pramono saat berada di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (10/3/2025).
    Mantan Sekertaris Kabinet (Seskab) Indonesia Maju pimpinan Presiden ke-7 RI Joko Widodo itu kembali menegaskan, pemantauan dari udara dilakukan demi melihat kondisi banjir di Jakarta secara menyeluruh.
    “Jadi sekali lagi, naik heli bukan untuk gagah-gagahan,” tegas Pramono.
    Sebelumnya, pada Kamis (6/3/2025), Pramono memantau banjir dari udara menggunakan helikopter jenis AgustaWestland (AW) 169.
    Pramono didampingi oleh Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air Jakarta Ika Agustin Ningrum dan Sekretaris Pelaksana BPBD Jakarta Marulitua Sijabat.
    Di luar dari Pemprov Jakarta, Pramono juga didampingi Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Mohammad Yasin Kosasih, serta Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Erdi A Chaniago.
    Hasil dari pemantauan udara menunjukkan bahwa kondisi di Jakarta kala itu mulai berangsur normal setelah sempat dilanda banjir dalam beberapa hari terakhir.
    “Kalau dilihat dari atas tadi, kehidupan Jakarta sudah mulai normal kembali,” kata Pramono.
    (Reporter: Ruby Rachmadina | Editor: Akhdi Martin Pratama)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Naik Helikopter Tinjau Banjir, Pramono: Saya Ditawari
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Maret 2025

    Dikritik Pantau Banjir Naik Helikopter, Pramono: Bukan Permintaan Saya Megapolitan 10 Maret 2025

    Dikritik Pantau Banjir Naik Helikopter, Pramono: Bukan Permintaan Saya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gubernur Jakarta
    Pramono Anung
    mengaku, memantau banjir menggunakan helikopter bukan merupakan permintaannya.
    Namun, politisi PDI-P itu tidak menjelaskan secaran rinci siapa yang meminta memantau banjir menggunakan helikopter.
    “Saya naik heli bukan permintaan saya, ada yang menawarkan,” ujar Pramono Anung di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (10/3/2025).
    Menurut Pramono, pemantauan dari udara diperlukan untuk melihat secara menyeluruh titik-titik banjir di Jakarta.
    “Jadi sekali lagi naik heli bukan untuk gagah-gagahan,” kata dia.
    Meski menuai kritik, Pramono mengaku tak mempermasalahkannya. Pramono menilai, kritik merupakan hal yang positif dan bermanfaat untuk dirinya ketika memimpin Jakarta.
    “Kritik itu merupakan obat yang sangat menyehatkan. Saya dikritik apa saja terima kasih, matur nuwun,” ucap Pramono.
    Sebelumnya, Pramono menaiki helikopter jenis AgustaWestland (AW) 169 saat meninjau kondisi banjir di wilayah Jakarta, Kamis (6/5/2025).
    Pramono didampingi Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air Jakarta Ika Agustin Ningrum, Sekretaris Pelaksana BPBD Jakarta Marulitua Sijabat, Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Pol Mohammad Yasin Kosasih, serta Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Erdi A. Chaniago.
    Hasil pemantauan tersebut, Pramono mengatakan kondisi di Jakarta mulai berangsur normal setelah banjir melanda beberapa hari terakhir.
    “Kalau dilihat dari atas tadi, kehidupan Jakarta sudah mulai normal kembali,” kata Pramono, Kamis.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Naik Helikopter Tinjau Banjir, Pramono: Saya Ditawari
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Maret 2025

    Pantau Banjir Naik Helikopter, Pramono: Bukan untuk Gagah-gagahan Megapolitan 10 Maret 2025

    Pantau Banjir Naik Helikopter, Pramono: Bukan untuk Gagah-gagahan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gubernur Jakarta
    Pramono Anung
    mengaku, tidak bermaksud ingin gagah-gagahan dengan memantau banjir menaiki helikopter.
    Pemantauan dari udara diperlukan untuk melihat secara menyeluruh titik-titik banjir di Jakarta.
    “Jadi sekali lagi naik heli bukan untuk gagah-gagahan,” ujar Pramono Anung di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (10/3/2025).
    Pramono menjelaskan, penggunaan helikopter untuk meninjau banjir dari udara bukan atas permintaannya.
    “Saya naik heli bukan permintaan saya, ada yang menawarkan,” ungkap Pramono.
    Sebelumnya, Pramono menaiki helikopter jenis AgustaWestland (AW) 169 saat meninjau kondisi banjir di wilayah Jakarta, Kamis (6/5/2025).
    Pramono didampingi Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air Jakarta Ika Agustin Ningrum, Sekretaris Pelaksana BPBD Jakarta Marulitua Sijabat, Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Pol Mohammad Yasin Kosasih, serta Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Erdi A. Chaniago.
    Hasil pemantauan tersebut, Pramono mengatakan kondisi di Jakarta mulai berangsur normal setelah banjir melanda beberapa hari terakhir.
    “Kalau dilihat dari atas tadi, kehidupan Jakarta sudah mulai normal kembali,” kata Pramono, Kamis.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.