kab/kota: Kramat Jati

  • H-3 Lebaran Harga Bawang Putih Stabil atau Naik?

    H-3 Lebaran Harga Bawang Putih Stabil atau Naik?

    Jakarta: Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H, harga bawang putih menjadi perhatian utama bagi masyarakat, terutama di Jakarta. 
     
    Pasar Induk Kramat Jati, sebagai pusat distribusi utama, mencatat harga bawang putih berkisar antara Rp32.000 hingga Rp40.000 per kilogram pada Jumat, 28 Maret 2025.
     
    Di pasar ini, harga bawang putih bervariasi tergantung pada jenis penjual. Distributor besar seperti PT Bumi Agro Transport menawarkan bawang putih dengan harga Rp32.500 per kilogram, sedangkan pedagang grosir seperti UD Viorela dan Bintang Kencana Makmur menjualnya seharga Rp33.000 per kilogram. 

    Sementara itu, pedagang eceran di kios-kios seperti milik Kiki dan UD Putra Mulia menjual bawang putih dengan harga lebih tinggi, yaitu Rp40.000 per kilogram.
     

    Perbandingan harga bawang putih dengan rata-rata nasional
    Jika dibandingkan dengan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola Bank Indonesia, harga rata-rata bawang putih di Jakarta per 28 Maret 2025 tercatat lebih tinggi, yakni Rp41.750 per kilogram. 
     
    Sedangkan, berdasarkan Info Pangan Jakarta, harga rata-rata bawang putih di pasar ibu kota mencapai Rp48.000 per kilogram. Meski demikian, harga ini mengalami sedikit penurunan sebesar Rp2.447 dibandingkan hari sebelumnya.
     
    Pergerakan harga bawang putih ini mencerminkan dinamika pasar menjelang Lebaran, di mana permintaan yang meningkat kerap menyebabkan lonjakan harga. 
     
    Namun, stabilnya pasokan di tingkat distributor dan pedagang grosir tampaknya mampu menjaga harga tetap terkendali di Pasar Induk Kramat Jati. Meskipun demikian, perbedaan harga antara pasar grosir dan eceran menunjukkan bahwa konsumen masih harus cermat dalam memilih tempat membeli untuk mendapatkan harga terbaik.
     
    Bagaimana apakah kamu sudah siap belanja untuk kebutuhan masak menu spesial lebaran?
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Harga Bawang Putih Melejit Jelang Lebaran, Ulah Spekulan? – Page 3

    Harga Bawang Putih Melejit Jelang Lebaran, Ulah Spekulan? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Banyaknya spekulan nakal dinilai membuat harga bawang putih menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H atau Lebaran 2025 mengalami perbedaan ditingkat distributor dengan harga di pasaran. Pedagang ecaran yang merupakan bagian dari mata rantai terkunci oleh spekulan nakal sehingga terpaksa menjual bawang putih dikisaran 40-45 ribu per kg saat ini.

    Berdasarkan pantauan di Pasar Induk Kramat Jati, harga bawang putih kupas mencapai Rp45 ribu per kilogram, sedangkan bawang putih biasa Rp40 ribu per kilogram. Hal itu disampaikan langsung oleh salah seorang pedagang bahan pokok bernama Andri (48), Jumat (28/3/2025) atau tiga hari menjelang Lebaran.

    “Bawang putih untuk yang kupas sekarang ada di harga Rp45 ribu. Sementara yang biasa itu Rp40 ribu. Ya ini harga memang naik-naik sedikit, terutama yang kupas ya, karena ongkos kupasnya. Jadi naik Rp2 ribu,” kata Andri saat ditemui di lokasi.

    Seperti yang disinggung Andri, lonjakan harga ini disebabkan semakin sedikitnya tenaga kerja pengupas bawang yang tersedia menjelang Lebaran.

    “Bukan karena hari Lebaran juga, karena yang kerja udah mulai enggak ada nih, jadi yang kupas udah pasti naik, karena ongkos kupasnya,” kata Andri.

    Lebih jauh, meski bawang putih mengalami kenaikan, harga komoditas bahan pokok lainnya, menurut Andri, terpantau masih stabil. “Yang lain normal sih,” ujar Andri.

    Menurut dia, harga bawang putih sebelum kenaikan yang kupas antara Rp42-43.000 per kilogram. Sedangkan yang biasa di bawah Rp40 ribu per kilogram.

    Melonjaknya harga bawang putih dikeluhkan oleh pembeli, salah satunya Mira (55). Mira yang sehari-harinya berjualan Warteg di kawasan Ciracas, mengaku keberatan dengan kenaikan harga ini, apalagi menjelang Lebaran saat kebutuhan bahan pokok meningkat.

    “Ya ini emang biasa sebelum Lebaran pasti naik. Susah juga sebenarnya. Soalnya saya butuh banyak buat masak di warung,” ujar Mira.

    Selain harganya yang naik, Mira juga mengaku kesulitan mendapatkan bawang putih karena jumlah pedagang yang menjual semakin berkurang.

    “Nyari bawang putih sekarang susah, enggak sebanyak biasanya. Tadi muter-muter dulu baru ketemu yang jual. ‘Mana sih bawang putih’. Tapi emang tadi kata penjualnya memang yang jual sedikit karena stoknya terbatas,” tambahnya.

    Meski begitu, Mira tetap terpaksa membeli bawang putih untuk memenuhi kebutuhan Wartegnya. “Mau gimana lagi? Enggak pakai bawang putih ya masakan jadi kurang enak,” tuturnya.

     

  • Bocah Berusia 12 Tahun Hanyut di Kali Ciliwung, Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian

    Bocah Berusia 12 Tahun Hanyut di Kali Ciliwung, Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR REBO – Seorang anak laki-laki berinisial P (12) hanyut di aliran Kali Ciliwung, Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur pada Kamis (27/3/2025) sekira pukul 09.30 WIB.

    Kasatgas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Korwil Jakarta Timur, Sukendar mengatakan korban diduga hanyut saat sedang bermain di tepi aliran Kali Ciliwung.

    “Diduga korban tenggelam saat sedang bermain prosotan bersama empat temannya di pinggir Kali Ciliwung dan terbawa arus,” kata Sukendar di Jakarta Timur, Jumat (28/3/2025).

    Sejak awal mendapat laporan kejadian Tim Search and Rescue (SAR) gabungan sudah berupaya melakukan pencarian dengan menyisir aliran Kali Ciliwung dari titik korban dilaporkan tenggelam.

    Pencarian dilakukan hingga radius sekitar 3,5 kilometer dari titik korban terakhir terlihat atau hingga jembatan Pasar Minggu, namun hingga Kamis (27/3) malam korban belum ditemukan.

    “Korban warga Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat Jati. Ciri fisik kurus dan kulit sawo matang. Dari informasi teman-temanya korban terakhir terlihat mengenakan celana warna merah,” ujarnya.

    Lantaran belum ditemukan, Sukendar menuturkan pada Jumat (28/3) pagi ini Tim SAR gabungan akan melanjutkan upaya pencarian dengan kembali menyisir aliran Kali Ciliwung.

    Pada pencarian hari kedua rencananya Tim SAR akan memperluas radius penyisiran menggunakan perahu karet di aliran Kali Ciliwung, sehingga diharapkan korban dapat segera ditemukan.

    Pencarian melibatkan personel BPBD Korwil Jakarta Timur, Satpol PP, Kansar Jakarta, Rindam Jaya, Brimob, Disgulkarmat, PMI, Pramuka Peduli Kramat Jati, Bhabinkamtibmas, Babinsa.

    “Kemudian petugas dari Kelurahan Gedong, Kelurahan Balekambang, Potensi SAR, perangkat RT/RW dan masyarakat. Pencarian akan dilanjutkan Jumat pagi pukul 07.00 WIB,” tuturnya.

    Sementara guna mencegah kasus serupa, BPBD Korwil Jakarta Timur mengimbau para orangtua agar meningkatkan pengawasan saat anak-anak bermain di luar rumah.

    Serta agar para orangtua dapat memberikan edukasi kepada anak-anak terkait bahaya bermain di aliran kali, sungai, danau, atau lokasi lain yang berisiko bagi keselamatan.

    “Arus sungai, antara permukaan dan dasar sungai berbeda. Permukaan terlihat tenang, tapi dasar sungai memiliki arus deras. Sangat membahayakan untuk berenang di sungai,” lanjut Sukendar.

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
     
     

  • UPDATE Kondisi Terkini Arus Mudik di Jalan Kalimalang Bekasi: Pemudik Nekat Bawa Balita di Motor

    UPDATE Kondisi Terkini Arus Mudik di Jalan Kalimalang Bekasi: Pemudik Nekat Bawa Balita di Motor

    Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

    TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN – Sejumlah pemudik motor nekat bawa balita saat momen mudik ke kampung halaman.

    Alasannya ongkos jauh lebih murah dan perjalanan praktis jadi alasan memilih kendaraan roda sebagai moda transportasi lintas provinsi. 

    Hal ini berdasarkan pantauan TribunJakarta.com di jalur mudik Kalimalang simpang Bekasi Cyber Park (BCP) Jalan KH Noer Ali Kalimalang Kota Bekasi pada Kamis (27/3/2025). 

    Lalu lintas kendaraan telah didominasi pemudik dari arah Jakarta menuju Pantura Jawa, terdiri dari roda empat dan roda dua. 

    Kendaraan roda empat pemudik biasanya dicirikan dengan muatan barang bawaan di atap mobil, hal ini untuk memaksimalkan ruang agar nyaman dalam perjalanan panjang. 

    Sementara untuk kendaraan roda dua, biasanya dicirikan dengan menambah muatan barang yang diletakkan di bagian belakang motor menggunakan box atau handle tambahan. 

    Dari sekian banyak pemudik motor, tidak sedikit yang nekat membawa balita untuk diajak melakukan perjalanan lintas provinsi. 

    Seperti yang dilakukan Hari, pemudik motor asal Lebak Bulus, Jakarta Selatan dengan tujuan Purwodadi, Jawa Tengah. 

    “Kalau ramai gini biasanya 20 jam perjalanan,” kata Hari. 

    Ketika ditanya mengapa nekat membawa balita, Hari merasa perjalanan mudik hanya dilakukan setahun sekali serta ongkos menggunakan motor relatif murah. 

    “Pertama karna setahun sekali ya, karna rame ya. Jadi happy aja, kalau BBM mungkin lebih irit ya pengeluaran transportasi,” jelas dia. 

    Untuk sekali perjalanan Lebak Bulus Purwodadi, Hari bisa menghabiskan sekitar Rp170.000.

    Jumlah tersebut jauh lebih murah ketimbang menggunakan bus atau angkutan umum lain. 

    Meski lebih murah, Hari mengaku, mudik menggunakan sepeda motor memang jauh lebih melelahkan. 

    “Enggak tentu (mudik naik motor), iya (ada kepuasan) tapi kalau capeknya dua kali lipat,” terangnya. 

    Hal yang sama dilakukan Ahmad, Pemudik asal Kramat Jati, Jakarta Timur itu memilih menggunakan motor membawa balita dan istrinya dengan tujuan Tegal. 

    “Mau ke Tegal dari Pasar Induk (Kramat Jati),” kata Ahmad.

    (TribunJakarta)

  • Polisi Akan Libatkan Ahli Pidana untuk Usut Penyebab Kematian Mahasiswa UKI – Halaman all

    Polisi Akan Libatkan Ahli Pidana untuk Usut Penyebab Kematian Mahasiswa UKI – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polres Metro Jakarta Timur (Jaktim) akan melibatkan ahli pidana dalam penanganan kasus tewasnya Kenzha Walewangko, mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI).

    Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly berujar, pihaknya meminta keterangan ahli pidana untuk menentukan apakah terdapat unsur pidana dalam kasus tewasnya Kenzha.

    “Minggu depan akan kita lakukan langkah pemeriksaan ahli,” kata Nicolas di Jakarta Timur, dilansir Tribun Jakarta, Kamis (27/3/2025).

    “Pemeriksaan ahli dilakukan setelah upaya maksimal kita mengumpulkan alat bukti,” sambungnya.

    Polres Metro Jaktim akan meminta keterangan ahli untuk menilai alat bukti yang diperoleh dari pemeriksaan saksi-saksi, hasil autopsi, uji laboratorium forensik, dan digital forensik.

    Menurut Nicolas, proses penanganan kasus ini butuh waktu lantaran harus menunggu hasil autopsi, uji laboratorium forensik dari RS Polri Kramat, dan hasil digital forensik.

    “Jadi kita akan siapkan alat bukti yang ada lalu kita sajikan ke ahli. Nanti ahli yang menilai (apakah terdapat unsur pidana dalam kasus tewasnya Kenzha Walewangko),” ujarnya.

    Sampai saat ini, total sudah ada 39 saksi yang diperiksa penyelidik Polres Metro Jakarta Timur.

    Mereka terdiri dari mahasiswa yang berada di lokasi saat kejadian, security, hingga petugas medis RS UKI.

    Setelah meminta keterangan pidana ahli, sambung Nicolas, barulah Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur melakukan gelar perkara untuk menyimpulkan kasus.

    Prarekonstruksi

    Polres Metro Jaktim menggelar prarekonstruksi kasus tewasnya pada Rabu (26/3/2025) sore.

    Pada prarekonstruksi tersebut, diketahui bahwa Kenzha sempat terlibat cekcok sebelum tewas di dalam kampus.

    Cekcok terjadi ketika Kenzha bersama sejumlah mahasiswa sedang nongkrong di area taman kamus dekat parkiran sepeda motor.

    Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, cekcok tersebut dipicu karena korban dan sejumlah mahasiswa lain nongkrong sambil meminum minuman keras.

    “Ketersinggungan saja, orang sudah minum minuman keras. Terpengaruh minuman keras, kan kesadaran sudah tidak ada. Ngomong sedikit tersinggung,” kata Nicolas, Rabu.

    Hal ini berdasarkan prarekonstruksi karena sebelum kejadian, Kenzha bersama seorang temannya sempat pergi membeli minuman keras di wilayah Kecamatan Kramat Jati.

    Dalam prarekonstruksi, total 50 adegan diperagakan para saksi-saksi dari mahasiswa, security, dan pihak lain.

    Prarekonstruksi dilakukan untuk memastikan ada atau tidaknya unsur tindak pidana dalam kasus ini karena hingga kini belum dapat dipastikan penyebab kematian Kenzha.

    “Rekonstruksi yang dilakukan sebanyak 50, kalau secara nomor 50. Tapi ada (adegan) A, B, C. Jadi kalau kami hitung itu lebih dari 50, sekitar 70 adegan yang terkait dengan kasus ini,” ujarnya.

    Nicolas menuturkan, sampai saat ini kasus kematian Kenzha masih di tahap penyelidikan, belum tahap penyidikan karena alat bukti yang didapat baru keterangan saksi-saksi.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Polres Jaktim Libatkan Ahli Pidana untuk Pastikan Kasus Kematian Mahasiswa UKI.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJakarta.com/Bima Putra)

  • 14 Lokasi Samsat Keliling Jadetabek yang Buka Hari Ini

    14 Lokasi Samsat Keliling Jadetabek yang Buka Hari Ini

    Jakarta, Beritasatu.com – Polda Metro Jaya kembali menyediakan layanan Samsat keliling untuk memudahkan warga dalam melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB) di 14 lokasi yang tersebar di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek) pada Rabu (26/3/2025).

    Informasi ini diumumkan melalui akun X resmi TMC Polda Metro Jaya, yang menginformasikan 14 lokasi Samsat keliling di wilayah Jadetabek sebagai berikut:

    Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB.Jakarta Utara di halaman parkir Samsat Jakarta Utara dan halaman parkir Itali Mal Artha Gading pukul 08.00-14.00 WIB.Jakarta Barat di Mal Ciputra pukul 08.00-14.00 WIB.Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat Jakarta Selatan dan gudang Sarinah Cikoko Pancoran pukul 09.00-15.00 WIB.Jakarta Timur di halaman parkir Samsat Jakarta Timur pukul 08.00-14.00 WIB dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB.Kota Tangerang di Alun-alun Cibodas pukul 08.00-14.00 WIB.Serpong di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB dan ITC BSD Serpong pukul 15.00-17.00 WIB.Ciledug ada di Perum Banjar Cipondoh dan Metland Cyber Puri pukul 09.00-12.00 WIB.Kantor Kelurahan Pondok Betung Ciputat pukul 09.00-11.00 WIB.Kelapa Dua di Pasar Modern Intermoda Cisauk dan halaman GTOWN Square Gading pukul 08.00-14.00 WIB.Kota Bekasi halaman parkir Samsat 08.00-13.30 WIB.Kabupaten Bekasi halam parkir Samsat pukul 09.00-12.00 WIB.Depok di halaman parkir Samsat Depok pukul 08.00-14.00 WIB.Cinere di halaman parkir Samsat pukul 08.00-11.00 WIB.

    Warga yang ingin melakukan pembayaran pajak kendaraan melalui Samsat keliling diminta untuk membawa dokumen-dokumen penting, seperti KTP, BPKB, dan STNK asli beserta fotokopinya. 

    Perlu dicatat layanan Samsat keliling di Jadetabek hari ini hanya melayani pembayaran PKB tahunan. Untuk perpanjangan STNK (lima tahunan) atau penggantian pelat nomor kendaraan, pemilik kendaraan tetap harus mengunjungi kantor Samsat terdekat.

  • Belum Terima Supres RUU Polri, Puan: Yang Beredar di Publik Bukan Resmi

    Belum Terima Supres RUU Polri, Puan: Yang Beredar di Publik Bukan Resmi

    Bisnis.com, JAKARTA – Ketua DPR Puan Maharani menegaskan hingga sampai saat ini pihaknya masih belum menerima Surat Presiden (Supres) berkenaan revisi UU Polri (RUU Polri). 

    Maka demikian, dia menekankan bahwa Supres yang beredar di masyarakat kini bukanlah Supres resmi, karena sampai kini pun Pimpinan DPR belum menerimanya.

    “Supres saya tegaskan sampai saat ini belum diterima Pimpinan DPR. Jadi yang beredar di publik atau beredar di masyarakat itu bukan Supres resmi,” katanya seusai menutup masa sidang DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (25/3/2025).

    Tak hanya menyoroti soal Supres, legislator PDI Perjuangan (PDIP) ini juga menyebut daftar inventarisasi masalah (DIM) revisi UU Polri yang beredar juga bukan yang resmi.

    “Jadi kami pimpinan DPR belum menerima Supres tersebut. Jadi kalau sudah ada DIM yang beredar itu bukan DIM resmi. Itu kami tegaskan,” pungkasnya.

    Senada dengan Puan, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad juga menyebut pihaknya belum menerima Supres berkenaan revisi UU Polri. 

    “Sampai dengan saat ini saya tegaskan, bahwa DPR belum menerima Supres tentang rancangan Undang-Undang atau revisi rancangan Undang-Undang Polri,” katanya seusai sidak MinyaKita di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (14/3/2025).

  • Ratusan juta raib usai korban dihubungi orang mengaku anggota polisi

    Ratusan juta raib usai korban dihubungi orang mengaku anggota polisi

    berawal saat korban dihubungi pelaku yang mengatakan bahwa korban terlibat kasus pencucian uang dan perdagangan narkoba internasional

    Jakarta (ANTARA) – Seorang wanita berinisial HA mengaku ditipu hingga rugi sebanyak Rp430 juta usai dirinya dihubungi melalui telepon oleh seseorang yang mengaku anggota polisi dari Jakarta Timur.

    “Kejadian tersebut terjadi di Jalan Datuk Ibrohim, Rt 004/04 Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati pada Kamis 20 Maret 2025,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary Syam dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Ade Ary menjelaskan kejadian tersebut berawal saat korban dihubungi pelaku yang mengatakan bahwa korban terlibat kasus pencucian uang dan perdagangan narkoba internasional.

    “Apabila pelapor tidak ingin terlibat pencucian uang dan perdagangan narkoba internasional dan pelapor tidak ingin di tahan pelapor harus mengikuti apa yang dikatakan pelaku,” jelas Ade Ary.

    Ade Ary menambahkan pelaku juga menyuruh pelapor untuk menunjukkan Identitas KTP dan juga mengarahkan korban ke mobile banking korban.

    Setelah itu korban atau pelapor menutup sambungan telepon tersebut namun saat percakapan dihentikan, korban baru menyadari bahwa rekening pribadinya telah terkuras.

    “Ternyata uang yang di tabungan pelapor berkurang sebesar Rp 430.000.000,” katanya.

    Ade Ary menjelaskan kasus penipuan dengan modus orang mengaku polisi yang dialami ini masih dalam tahap penyidikan.

    “Kasusnya saat ini masih ditangani Polres Jakarta Timur,” katanya.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kasus Kematian Mahasiswa UKI Masih Misteri, Keluarga Minta Tidak Ada Rekayasa: Ini Soal Nyawa Orang – Halaman all

    Kasus Kematian Mahasiswa UKI Masih Misteri, Keluarga Minta Tidak Ada Rekayasa: Ini Soal Nyawa Orang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tewasnya mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Walewangko (22), masih menyimpan misteri.

    Kasus kematian Korban yang diduga meninggal dunia akibat dikeroyok usai pesta minuman keras (miras), sampai saat ini masih belum menemukan titik terang.

    Pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan. Sebanyak 39 saksi pun sudah dimintai keterangannya.

    Sepupu Kenzha, Monica berharap kasus diusut tuntas agar keluarga mendapat kepastian hukum atas penyebab tewasnya Kenzha di dalam area kampus pada Selasa (4/3/2025) lalu.

    “Pokoknya berharap itu tuntas, diusut tuntas. Jadi ya berharap hasilnya enggak direkayasa, karena ini nyawa orang ya,” kata Monica saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Timur.

    Bukan tanpa sebab kasus kematian Kenzha menimbulkan tanda tanya, karena secara kasat mata terdapat luka di bagian belakang kepala, dan tulang rusuk yang patah.

    Namun hingga kini pihak keluarga belum mendapat penjelasan resmi dari Polres Metro Jakarta Timur terkait penyebab kematian, serta kepastian ada atau tidaknya unsur pidana.

    “Hasilnya (penyelidikan Polres Jakarta Timur) ini memang masih menunggu. Keluarga sudah sedih, meninggalnya sia-sia. (Kenzha) Anak kedua dari bersaudara, anak bungsu,” ujar Monica.

    Polisi tunggu hasil autopsi

    Sementara Polres Metro Jakarta Timur menyatakan masih menunggu hasil autopsi dari RS Polri Kramat Jati untuk memastikan penyebab kematian mahasiswa Fisipol UKI tersebut.

    Selain autopsi pemeriksaan tambahan melalui uji laboratorium forensik, di antaranya toksikologi, histopatologi juga dilakukan untuk memastikan penyebab kematian Kenzha

    Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan setelah menerima hasil autopsi barulah dapat memastikan penyebab kematian dan ada atau tidaknya unsur pidana.

    “Kalau sudah ada hasil autopsi kita akan melakukan pra rekonstruksi, setelahnya kita akan mengambil keterangan ahli pidana. Selanjutnya kita melakukan gelar perkara,” tutur Nicolas.

    Polres Metro Jakarta Timur menyatakan kasus masih di tahap penyelidikan, atau belum dinaikkan ke tingkat penyidikan karena baru terdapat satu alat bukti yakni keterangan saksi

    Hingga Jumat (21/3) sudah 39 saksi yang diperiksa penyelidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur, di antaranya dari mahasiswa, petugas keamanan kampus, dan petugas medis RS UKI.

    “Saksi dari mahasiswa 24 orang, saksi dari masyarakat umum satu orang, pihak keluarga juga. Dari pihak security UKI ada lima orang, pihak UKI dari Otorita dan Rektorat ada tiga orang,” lanjut Nicolas.

    Menurut Polres Metro Jakarta Timur penanganan kasus tewasnya Kenzha berjalan profesional, dan dilakukan menggunakan metode Scientific Crime Investigation.

    Sebelumnya Kenzha Walewangko ditemukan tewas di dalam area kampus UKI, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur dengan keadaan kepala terluka pada Selasa (4/3) malam.

    Dari penyelidikan sementara Polres Metro Jakarta Timur sebelum tewas Kenzha meminum minuman keras bersama temannya di dalam kampus, hingga sempat terjadi cekcok mulut.

    Keributan sempat direlai petugas keamanan UKI, namun beberapa saat setelah kejadian Kenzha ditemukan tewas di dalam area kampus dalam keadaan kepala terluka.

    Sikap Rektorat

    Terkait kasus ini, Rektor Universitas Kristen Indonesia (UKI) Dhaniswara K Harjono menyerahkan sepenuhnya kasus tewasnya mahasiswa Kenzha Ezra ini ke pihak kepolisian. Pihak rektorat masih menunggu hasil investigasi kepolisian.

    Bagaimana dengan dugaan ada pesta miras?

    Dhaniswara mengakui hal itu tidak termonitor oleh pihak kampus. 

    Namun, pastinya, pihak kampus melarang mahasiswa membawa barang terlarang, termasuk minuman keras ke dalam area kampus.

    “Ya kalau dari aturan kita memang ada itu (minum minuman keras) tidak diperbolehkan, terus kemudian bahwa pasti itu tidak terpantau, sehingga pada saat reaksi kemudian itu baru kemungkinan bahwa ada miras di situ,” kata Dhaniswara, beberapa waktu lalu.

    Dhaniswara memastikan pihaknya akan memberikan saksi tegas kepada mahasiswa yang ikut terlibat minum minuman keras pada malam kejadian Selasa (4/3/2025). 

    Namun, ia belum bisa memastikan sanksi apa yang akan diberikan.

    Ancam demo Mabes Polri

    Mahasiswa UKI sendiri mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa yang lebih besar jika kasus Kenzha Ezra Walewangko (22) berlarut-larut.

    Hal tersebut disampaikan koordinator aksi Emon Wirawan usai beraudiensi dengan Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly.

    “Kami meminta kejelasan paling lama 7×24 jam. Bilamana 7×24 jam belum ada kepastian hukum, kami akan melakukan aksi lebih besar lagi,” kata Emon Wirawan, koordinator aksi di Mapolres Metro Jakarta Timur, Jumat (21/3/2025) lalu.

    Emon mengungkapkan, akan melakukan aksi lanjutan di depan Markas Besar Polisi Republik Indonesia (Mabes Polri) hingga Komisi III DPR RI.

    “Maka kami akan melakukan aksi demonstrasi lain yang lebih besar lagi, khususnya itu di depan Mabes Polri dan audiensi ke DPR RI Komisi III,” ungkap Emon.

    Oleh karena itu, Emon dan massa aksi meminta Kapolres Metro Jakarta Timur untuk menuntaskan kasus kematian Kenzha Ezra Walewangko.

    Emon menceritakan bahwa hasil dari audiensi, Polres Metro Jakarta Timur segera mengirimkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) kepada keluarga korban.

    Emon mengeklaim, selama hampir tiga pekan kasus berjalan, pihak keluarga belum menerima SP2HP untuk mengetahui perkembangan kasus.

    “Karena kebetulan dari kemarin setelah dua minggu lamanya SP2HP masih belum diterimakan dari korban. Setelah kami menyampaikan hari ini, Bapak Kapolres tahu dan langsung mengirimkan SP2HP kepada keluarga korban,” ungkap Emon.

    Sebelumnya, puluhan mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) menggelar unjuk rasa di depan Polres Metro Jakarta Timur pada Jumat.

    Mahasiswa datang ke depan Polres Metro Jakarta Timur membawa audio sistem dan spanduk sambil menuntut kejelasan atas kasus tewasnya Kenzha Ezra Walewangko.

    Sumber: Tribun Jakarta

  • Keluarga Mahasiswa UKI yang Tewas Belum Terima Surat Penyelidikan, Polisi Ungkap Kondisi Sebenarnya

    Keluarga Mahasiswa UKI yang Tewas Belum Terima Surat Penyelidikan, Polisi Ungkap Kondisi Sebenarnya

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA – Jajaran Polres Metro Jakarta Timur angkat bicara terkait keluhan pihak keluarga korban dalam proses penyelidikan kasus tewasnya Kenzha Walewangko (22).

    Seorang mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur, yang ditemukan di dalam kampus dengan luka di kepala pada Selasa (4/3/2025) malam.

    Berdasar keterangan pihak keluarga Kenzha Walewangko, mereka belum menerima surat pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP) dari Polres Metro Jakarta Timur.

    Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan selama hampir tiga minggu penyelidikan berjalan pihaknya sudah mengirim sebanyak tiga kali SP2HP.

    “Mengenai SP2HP itu kita sudah kirim SP2HP yang ketiga kali, hari ini yang keempat kali. Cuman memang sesuai SOP kita mengirim kepada pelapor,” kata Nicolas, Jumat (21/3/2025).

    Menurut Nicolas, dalam kasus tewasnya Kenzha, pelapor merupakan pihak otoritas dari UKI yang pertama kali menyampaikan kejadian atau bukan pihak keluarga.

    Sehingga SP2HP tersebut dikirim kepada pihak otoritas UKI dan bukan keluarga korban, hal ini yang menyebabkan pihak keluarga Kenzha tidak mendapat informasi perkembangan penyelidikan.

    Polres Metro Bekasi Kota berhasil meringkus Suhada, preman sok jagoan yang berasal dari Cikiwul viral minta THR ke perusahaan di Bantargebang. Ia sempat kabur, namun polisi berhasil meringkusnya di Sukabumi.

    Mengacu laman https://polri.go.id/ (SP2HP) merupakan hak bagi pelapor, dan dalam hal menjamin akuntabilitas, transparansi penyelidikan penyidik wajib memberikan SP2HP kepada pelapor.

    “Seharusnya memang pelapor menyampaikan SP2HP itu kepada pihak korban, jadi ada mis-nya di situ. Intinya bukan hari ini kita menyampaikan SP2HP, sudah kita kirim dari tanggal 6,” ujarnya.

    Nicolas menuturkan sudah menjelaskan hal ini kepada pihak keluarga Kenzha dan massa aksi demo yang menuntut Polres Metro Jakarta Timur segera mengungkap penyebab kematian Kenzha.

    DEMO MAHASISWA UKI – Aksi demo di depan Polres Metro Jakarta Timur menuntut tewasnya mahasiswa UKI, Kenzha Walewangko diusut tuntas, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (21/3/2025). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

    Dalam pertemuan antara massa aksi demo, penyelidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Timur pun sudah menyerahkan SP2HP kepada pihak keluarga korban.

    Menurut Nicolas, seharusnya pihak Otoritas UKI sebagai pelapor yang meneruskan SP2HP tersebut kepada pihak keluarga Kenzha sehingga informasi perkembangan diketahui.

    “Ada mis antara korban dan pelapor. Korban dari pihak keluarga, pelapornya dalam hal ini adalah kepala otorita kampus UKI. Jadi seharusnya menjadi kewajiban otoritas kampus,” tuturnya.

    Sebelumnya puluhan orang melakukan aksi demo di depan Polres Metro Jakarta Timur terkait tewasnya mahasiswa UKI, Kenzha Walewangko pada Jumat (21/3/2025) siang.

    Dalam aksinya peserta aksi yang berasal dari mahasiswa UKI, teman, dan keluarga Kenzha mempertanyakan kinerja Polres Metro Jakarta Timur dalam penanganan kasus tewasnya Kenzha.

    Pasalnya penyebab kematian, dan ada atau tidaknya unsur tindak pidana dalam kasus tewasnya Kenzha Walewangko belum dapat dipastikan dengan alasan proses penyelidikan masih berjalan.

    DEMO MAHASISWA UKI – Aksi demo di depan Polres Metro Jakarta Timur menuntut tewasnya mahasiswa UKI, Kenzha Walewangko diusut tuntas, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (21/3/2025). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

    Peserta aksi, Emon Wirawan mengatakan bahkan hingga kini pihak keluarga Kenzha belum mendapat Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) dari penyelidik.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya