kab/kota: Kramat Jati

  • Kondisi Jenazah Wanita 58 Tahun Tewas dalam Rumah di Koja: Tak Ada Luka Terbuka dan Tanda Kekerasan

    Kondisi Jenazah Wanita 58 Tahun Tewas dalam Rumah di Koja: Tak Ada Luka Terbuka dan Tanda Kekerasan

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA – Polisi masih menyelidiki penyebab kematian Lili Diance (58), wanita paruh baya yang ditemukan tewas dalam rumahnya di Jalan Alur Laut, Koja, Jakarta Utara, Senin (5/5/2025) malam lalu.

    Kapolsek Koja Kompol Andry Suharto mengatakan, polisi juga sudah menerima hasil visum sementara dari dokter RS Polri terkait kondisi jenazah korban.

    Dari keterangan dokter, didapati bahwa pada jenazah Lili tidak ditemukan luka terbuka maupun tanda penganiayaan.

    “Kami mendapatkan informasi bahwa pada mayat korban tidak ditemukan luka terbuka ataupun kekerasan benda tumpul,” kata Andry di Mapolsek Koja, Jakarta Utara, Rabu (7/5/2025).

    “Dan pada tengkorak korban tidak ditemukan luka-luka atau apapun dan masih dalam keadaan utuh,” jelasnya.

    Diketahui, jenazah korban ditemukan Senin malam di dalam rumah bersama anak perempuannya, Elisabeth Meilani (28), yang diduga mengalami gangguan jiwa (ODGJ), serta cucunya, F, yang berusia dua tahun delapan bulan.

    Elisabeth dan F masih hidup.

    Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan korban kemungkinan telah meninggal lebih dari 24 jam sebelum ditemukan.

    Informasi dari ketua RT setempat menyebutkan bahwa Lili terakhir terlihat pada hari Minggu (4/5/2025) sekitar pukul 12.00 WIB saat mengikuti kebaktian.

    “Korban ditemukan Senin malam sekitar pukul 22.00 WIB. Jadi diperkirakan sudah (meninggal) lebih dari satu hari,” tambah Andry.

    Polisi menyatakan tidak ada tanda-tanda perampokan atau pencurian di rumah korban.

    Tidak ditemukan barang hilang maupun kerusakan pada properti.

    Berdasarkan keterangan warga, Lili memang diketahui memiliki riwayat penyakit yang telah lama dideritanya.

    “Menurut warga, korban sering mengeluh sakit, terutama kepada ketua RT,” jelas Kapolsek.

    Saat ini, Elisabeth, anak korban yang diduga ODGJ, telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk observasi dan pemeriksaan psikologis.

    Sementara sang cucu tengah dirawat di RS Tugu Koja dan didampingi oleh pihak RT RW serta kader Dasawisma.

    Hingga kini, penyebab pasti kematian Lili Diance masih menunggu hasil resmi visum dan autopsi dari RS Polri Kramat Jati.

    “Sudah ada sekitar enam orang saksi yang kami periksa terkait kasus ini,” kata Andry.
     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

     

  • Wanita Paruh Baya Tewas dalam Rumah di Koja, Tangisan Cucu 2 Tahun Jadi Petunjuk Awal Penemuan

    Wanita Paruh Baya Tewas dalam Rumah di Koja, Tangisan Cucu 2 Tahun Jadi Petunjuk Awal Penemuan

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA – Wanita paruh baya bernama Lili Diance (58) tewas dalam rumahnya di Jalan Alur Laut, RT 06 RW 07 Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Senin (5/5/2025) malam.

    Tangisan dari cucu korban yang berinisial F (2) menjadi petunjuk awal penemuan.

    Saksi mata sekaligus tetangga korban, Andreansyah (26) mengatakan, penemuan jenazah korban terjadi sekitar pukul 20.10 WIB, Senin malam.

    Andreansyah yang bekerja di depot air isi ulang di sebelah rumah korban merasa ada yang mencurigakan ketika mendengar tangisan cucu korban.

    “Jam 8 lewat 20 malam kalau nggak salah, saya dengar si F ini nangis, anaknya si Elisabeth, cucunya si ibu almarhum,” kata Andreansyah kepada TribunJakarta.com, Selasa (6/5/2025).

    “Nangis, saya ngintip lah dari lubang,” sambungnya.

    Andreansyah kemudian meminta kunci cadangan dari warung kelontong di sebelah rumah korban.

    Razman Nasution berani lantang bersuara membela Hercules yang sempat diultimatum pensiunan TNI, Gatot Nurmantyo. Razman meminta Gatot untuk tidak ikut huru-hara dan menimbulkan polemik baru.

    Dengan insting yang kuat, ia lalu masuk ke teras rumah korban dan langsung mengarah ke ruang tamu.

    Betapa kagetnya Andreansyah melihat korban Lili Diance sudah terbujur kaku di lantai ruang tamu rumahnya.

    “Tahu-tahunya dari depan teralis itu saya lihat si ibunya sudah berbaring, sudah kaku sama biru,” katanya.

    Di dalam rumah itu ada jenazah Lili, sang anak Elisabeth Meilani (28), dan cucu Lili alias anak Elisabeth, yakni F (2).

    Andreansyah menyaksikan tubuh kaku Lili di lantai ruang tamu.

    Sementara itu, Elisabeth hanya terlihat duduk dengan tatapan kosong, sedangkan F terus menangis.

    “Penghuni rumah cuman tiga orang doang, si almarhum, anaknya si Elizabeth, sama cucunya si F,” ujarnya.

    “Elizabeth lagi tatapan kosong, cuman F ini nangis, makanya ada insting saya untuk masuk ke dalem gitu,” ucap Andreansyah.

    Sesaat setelah menemukan jenazah korban, Andreansyah langsung melapor ke pengurus RT setempat yang kemudian diteruskan ke Polsek Koja.

    Polisi kemudian melakukan olah TKP awal, mengamankan Elisabeth, dan membawa jenazah korban ke RS Polri Kramat Jati.

    Andreansyah menambahkan, kondisi dari Elisabeth selaku anak korban memiliki gangguan kejiwaan.

    “Setahu saya memang ada gangguan mental, penyakit psikis,” ucapnya.

    Sementara itu, berdasarkan pantauan TribunJakarta.com, rumah korban masih dipasangi garis kepolisian hingga Selasa siang.

    Rumah korban yang memiliki pagar hitam, di dalamnya, tepatnya di pintu masuk, juga dipasangi teralis besi.

    Di sana, polisi juga memasang garis polisi.

    Dari kejauhan juga terlihat di dalam ruang tamu rumah korban terdapat kursi, lukisan, dan beberapa barang lainnya yang tampak berantakan.

    Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Koja Ajun Komisaris Polisi Alex Chandra mengatakan, polisi sudah melakukan olah TKP awal dan tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

    Hanya saja, ditemukan luka pada kepala korban dan kini sedang diautopsi di RS Polri Kramat Jati.

    “Setelah dilakukan pemeriksaan luar pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, tetapi didapati luka di bagian kepala korban,” jelas Alex.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Lansia ditemukan tewas serta membusuk di sebuah rumah di Koja

    Lansia ditemukan tewas serta membusuk di sebuah rumah di Koja

    Ilustrasi – Korban meninggal. ANTARA

    Lansia ditemukan tewas serta membusuk di sebuah rumah di Koja
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 06 Mei 2025 – 11:50 WIB

    Elshinta.com – Warga temukan seorang lansia perempuan berinisial LD (59) tewas serta membusuk pada sebuah rumah di Jalan Alur Laut Raya Kelurahan Rawa Badak Selatan Kecamatan Koja Kota Jakarta Utara, Senin (5/6) malam.

    “Korban ini ditemukan warga pada Senin (5/5) malam pukul 21.30 WIB dengan kondisi membusuk dan jasad sudah bengkak, kemungkinan sudah tiga haru meninggal,” kata Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Koja AKP Alex Chandra di Jakarta, Selasa.

    Kanit Reskrim mengatakan korban LD tinggal bersama anaknya berinisial EM (28) dan cucunya yang masih berusia dua tahun di rumah tersebut

    Namun, EM sendiri merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

    AKP Alex menjelaskan korban LD pertama kali ditemukan tewas oleh tetangganya A (26) yang saat itu ingin membeli air mineral di warung samping rumah korban.

    Saksi berinisial A ini mendengar suara tangis anak kecil dari dalam rumah korban, lalu saksi meminta kunci gembok rumah korban kepada pemilik warung untuk melihat situasi di dalam rumah korban.

    Saat gerbang dibuka, saksi A melihat EM bersama anaknya tengah menangis di belakang pintu.

    Kemudian, EM langsung mendekati saksi dan saat itu saksi ini melihat korban LD sudah tergeletak di lantai.

    “Korban sudah tergeletak di lantai dengan kondisi tubuh yang sudah bengkak,” beber Alex.

    Selanjutnya, A langsung melaporkan penemuannya itu ke RT dan satpam komplek dan warga melapor ke Polsek Koja.

    Polsek Koja langsung memeriksa tempat kejadian perkara (TKP) serta memeriksa jasad LD dan setelah dilakukan pemeriksaan luar pada tubuh korban tidak di temukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, tetapi didapati luka di bagian kepala korban.

    Kini, jasad LD pun masih berada di RS Polri Kramat Jati untuk diperiksa untuk memastikan penyebab pasti kematian korban.

    “Kami masih menunggu hasil otopsi secara keseluruhan untuk mengetahui penyebab pasti kematian LD,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Misteri Kematian Wanita Paruh Baya di Koja Jakut, Anak dan Cucu Jadi Saksi Bisu – Halaman all

    Misteri Kematian Wanita Paruh Baya di Koja Jakut, Anak dan Cucu Jadi Saksi Bisu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kejadian tragis mengguncang kawasan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, ketika seorang wanita paruh baya ditemukan tewas di dalam rumahnya. 

    Yang membuat kasus ini makin mencekam, jenazah Lili Diance (58) ditemukan dalam kondisi sudah membengkak, sementara anak dan cucunya yang masih hidup berada di dekatnya—tanpa bisa memberikan penjelasan yang jelas.

    Saat ditemukan, Lili tergeletak di lantai ruang tamu dalam kondisi yang mengindikasikan kematian sudah berlangsung beberapa waktu.

    Namun, yang  mengherankan adalah keberadaan EM (27), putri korban, dan cucunya yang masih kecil di dalam rumah yang sama.

    Kanit Reskrim Polsek Koja, AKP Alex Chandra, pihaknya masih menyelidiki mengapa EM tidak segera melapor atau meminta bantuan meski jenazah ibunya sudah dalam kondisi tidak wajar.

    “Kami masih memeriksa apakah ada kelainan psikologis atau tekanan tertentu yang dialami anak korban sehingga tidak segera melapor,” ujar Alex.

    Tangisan Anak Kecil yang Membuka Misteri

    Kasus ini terungkap justru karena tangisan cucu korban yang didengar tetangga.

    Seorang saksi yang penasaran kemudian meminta kunci gembok rumah dari pemilik warung terdekat untuk memeriksa keadaan.

    “Saat masuk, korban sudah tergeletak dengan kondisi tubuh membengkak sementara anak dan cucunya ada di sana dalam keadaan diam atau menangis,” jelas Alex.

    Meski polisi menyatakan tidak ada tanda kekerasan ekstrem pada tubuh korban, ditemukan luka di bagian kepala yang masih dalam penyelidikan.

    “Kami belum bisa memastikan apakah ini akibat kecelakaan domestik, penyakit, atau ada keterlibatan pihak lain,” kata Alex.

    Beberapa spekulasi bermunculan mulai dugaan pembunuhan terselubung dengan pelaku yang dikenal korban, kematian alami akibat sakit, tetapi anak korban tidak mampu menghubungi pihak berwajib karena gangguan mental atau ketakutan dan kekerasan dalam rumah tangga yang berujung fatal.

    Jenazah Lili telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk autopsi guna menentukan penyebab kematian yang sebenarnya. Hasil pemeriksaan ini akan menjadi penentu apakah kasus ini murni kematian alami atau ada indikasi pidana.

    Sementara itu, EM dan anaknya menjalani pemeriksaan psikologis untuk mengetahui apakah mereka mengalami trauma atau gangguan yang menghambat komunikasi.

    Polisi masih mengumpulkan keterangan dari keluarga, tetangga, dan rekam medis korban.  (Tribun Jakarta/Gerald Leonardo Agustino)

  • Wanita Paruh Baya Ditemukan Tewas di Koja, dalam Rumah Ada Anak dan Cucunya Masih Hidup

    Wanita Paruh Baya Ditemukan Tewas di Koja, dalam Rumah Ada Anak dan Cucunya Masih Hidup

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA – Seorang wanita paruh baya, Lili Diance (58), ditemukan tewas di dalam rumahnya di Jalan Alur Laut Raya, RT 06 RW 07 Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Senin (5/5/2025) malam.

    Jenazah korban ditemukan di lantai ruang tamu, sementara di dekatnya ada anak perempuannya EM (27) dan cucunya yang masih hidup.

    Kanit Reskrim Polsek Koja AKP Alex Chandra mengatakan, penemuan jenazah korban terjadi Senin malam sekitar pukul 21.30 WIB.

    “Saksi mendengar suara tangis anak kecil dari dalam rumah korban, lalu saksi meminta kunci gembok rumah korban kepada pemilik warung untuk melihat situasi di dalam rumah korban,” kata Alex saat dikonfirmasi, Selasa (6/5/2025).

    Saksi yang mendengar tangisan anak-anak di rumah korban meminta kunci gembok ke warung sebelah tempat kejadian.

    Ia pun masuk ke dalam dan melihat korban sudah tergeletak di lantai rumahnya dalam kondisi sudah bengkak.

    Di sisi lain, dalam rumah itu ada anak korban EM dan cucunya yang terus-menerus menangis.

    “Ada anak korban EM dan anak dari EM yang sedang menangis, untuk korban sudah tergeletak di lantai dengan kondisi tubuh yang sudah bengkak,” kata Alex.

    Penemuan jenazah ini langsung dilaporkan ke Mapolsek Koja, Jakarta Utara.

    Polisi sudah membawa jenazah Lili Diance ke RS Polri Kramat Jati untuk diautopsi.

    “Setelah dilakukan pemeriksaan luar pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, tetapi didapati luka di bagian kepala korban,” jelas Alex.

    Polisi masih mendalami apakah ada dugaan tindak pidana dalam penemuan jenazah ini.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Normalisasi Ciliwung Berlanjut, Pemprov DKI Fokus Pembebasan Lahan di Kramat Jati

    Normalisasi Ciliwung Berlanjut, Pemprov DKI Fokus Pembebasan Lahan di Kramat Jati

    JAKARTA – Pemprov DKI akan kembali melakukan pembebasan lahan untuk proyek normalisasi Sungai Ciliwung. Rencananya, sekitar 67 hektare lahan di Kelurahan Cawang dan Kelurahan Cililitan, Kecamatan Kramat Jati akan dibebaskan.

    Hal ini tertuang dalam Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 344 Tahun 2025 yang diteken Gubernur DKI Pramono Anung pada 25 April 2025.

    “Menetapkan, Keputusan Gubernur tentang Penetapan Lokasi Pembangunan untuk Normalisasi Kali Ciliwung di Kelurahan Cawang dan Kelurahan Cililitan, Kecamatan Kramat Jati, Kota Administrasi Jakarta Timur,” tulis Pramono dalam kepgub yang dikutip Senin, 5 Mei.

    Penetapan lokasi (penlok) lahan seluas 67.270 meter persegi berlaku selama 3 tahun. Jika pembebasan lahan belum terlaksana selama periode tersebut, Pemprov DKI mesti memperbarui penlok.

    Adapun biaya pembebasan lahan ini akan dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) melalui Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta.

    Dalam kesempatan terpisah, Pramono mengaku penggusuran tak bisa terhindarkan agar proses pembebasan lahan bisa terlaksana dan dilanjutkan dengan pembangunan tanggul normalsiasi Ciliwung.

    Hanya saja, Pramono menegaskan pelaksanaan pembebasan lahan dalam proyek normalisasi selama ia menjabat akan mengedepankan pendekatan kepada masyarakat.

    “Kami tentunya akan secara serius untuk melakukan pendekatan kepada masyarakat. Karena enggak mungkin tidak dipindahkan,” ungkap Pramono.

    “Kita akan duduk bersama, prinsipnya adalah bukan kemudian melakukan penggusuran, tetapi apapun ini kan untuk kepentingan publik,” tambahnya.

    Sebagai informasi, pemerintah menargetkan normalisasi Ciliwung dilakukan sepanjang 33,69 kilometer. Per April 2025, tanggul telah dibangun sepanjang 17,17 kilometer. Sehingga tersisa 16,52 kilometer panjang sungai dengan lahan yang belum dibebaskan dan dibangun tanggul.

    Normalisasi Kali Ciliwung merupakan bagian dari Rencana Induk Pengendalian Banjir di Jakarta yang dilakukan dari hilir hingga hulu. Normalisasi kali adalah upaya mengembalikan kondisi lebar kali menjadi normal kembali yaitu 40-50 meter.

    Pada proyek normalisasi Ciliwung, Pemprov DKI bertugas melakukan pembebasan lahan permukiman warga di bantaran kali. Sedangkan pekerjaan fisik berupa pembangunan tanggul akan dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

  • Ponsel Raih, Kawanan Maling Satroni Warung Madura di Kramat Jati Jakarta Timur – Halaman all

    Ponsel Raih, Kawanan Maling Satroni Warung Madura di Kramat Jati Jakarta Timur – Halaman all

    Sebuah warung Madura di kawasan Cililitan, Kramatjati, Jakarta Timur, disatroni maling Sabtu (3/5/2025) dini hari.

    Tayang: Senin, 5 Mei 2025 17:06 WIB

    Sripoku

    CURI PONSEL – Ilustrasi pencurian. Sebuah warung Madura di kawasan Cililitan, Kramatjati, Jakarta Timur, disatroni maling Sabtu (3/5/2025) dini hari. 

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebuah warung Madura di kawasan Cililitan, Kramatjati, Jakarta Timur, disatroni maling Sabtu (3/5/2025) dini hari.

    Pria berinisial NH (30) yang sedang berjaga menjadi korban pencurian tersebut.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 02.30 WIB.

    “Awal kejadian ketika korban sedang jaga warung kemudian korban ketiduran dengan posisi hp sedang di-charge,” ujar Kombes Ade Ary dalam keterangannya.

    Korban baru menyadari kehilangan ponsel miliknya saat terbangung, sekira pukul 03.00 WIB.

    “Dia bangun dan HP-nya yang sedang di-charge sudah tidak ada atau hilang,” kata Ade Ary.

    Belum ada informasi lain apakah ada kehilangan selain Redmi 14c warna Starry Blue tersebut.

    Korban langsung melaporkan kejadian itu ke kepolisian pada hari yang sama pukul 14.35 WIB.

    Mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan itu mengatakan kasus ini sedang ditangani oleh Polres Metro Jakarta Timur.

    “Kejadian ini ditangani Polres Metro Jakarta Timur. Pelaku dalam penyelidikan,” pungkas Ade Ary.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Terpopuler, pembangunan Flyover Sitinjau Lauik hingga mutasi TNI

    Terpopuler, pembangunan Flyover Sitinjau Lauik hingga mutasi TNI

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita terpopuler yang menarik untuk disimak pada Ahad pagi, mulai dari pembangunan Flyover Sitinjau Lauik hingga mutasi jabatan yang terjadi pada tubuh TNI. Berikut rangkuman berita selengkapnya :

    1.Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik didasari tingginya angka kecelakaan

    Kementerian Pekerjaan Umum menyatakan, pembangunan Jalan Layang Sitinjau Lauik (flyover) yang berada di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat dilatarbelakangi tingginya angka kecelakaan lalu lintas di ruas jalan tersebut. Selengkapnya di sini.

    2.PLTU Celukan Bawang Tegaskan Bukan Penyebab Blackout Bali

    PT General Energy Bali (GEB), pengelola PLTU Celukan Bawang, memastikan bahwa pembangkit listrik mereka bukanlah penyebab blackout yang melumpuhkan seluruh Bali, Jumat sore (2/5). Penegasan ini disampaikan langsung oleh Manajer Teknis PLTU Celukan Bawang, Helmy Rosadi, menyusul simpang siur informasi di publik. Selengkapnya di sini.

    3.PKL dibekingi ormas ganggu pintu masuk Pasar Induk Kramat Jati

    Sejumlah pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, meminta Perumda Pasar Jaya segera melanjutkan revitalisasi pasar itu, khususnya bagi pedagang yang berjualan di los C dan H. Selengkapnya di sini.

    4.DPR desak transparansi atas hilangnya Tomi Marbun di Papua Barat

    Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Papua Yan Permenas Mandenas menyerukan transparansi dan netralitas dalam operasi pencarian Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Iptu Tomi Marbun, seorang aparat kepolisian yang hilang saat menjalankan tugas dalam operasi pemberantasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Moskona Barat, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat pada Desember 2024. Selengkapnya di sini.

    5.Kapuspen TNI tegaskan mutasi jabatan murni kebutuhan organisasi

    Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen TNI Kristomei Sianturi menegaskan bahwa seluruh proses mutasi jabatan di lingkungan TNI murni berdasarkan kebutuhan organisasi dan pergiliran dinas (tour of duty). Selengkapnya di sini.

    Pewarta: Indriani
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Mundur jadi Pegawai Bank BUMN, Geluti UMKM Hasil Bumi Boyolali di e-commerce Lebih Menjanjikan – Halaman all

    Mundur jadi Pegawai Bank BUMN, Geluti UMKM Hasil Bumi Boyolali di e-commerce Lebih Menjanjikan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Malam jelang dinihari, mobil box dipenuhi kotak paket pesanan pelanggan telah siap berangkat.

    Sebelum hari berganti, Rahma (28), mencatat ada 115 paket pesanan yang akan dikirim dinihari nanti.

    “Kami menyiapkan per hari kurang lebih ada 100 kilogram petai kupas. Semua disiapkan untuk pesanan baik pesanan resto atau pesanan online,” terang Rahma, pelaku UMKM di Boyolali, Jawa Tengah, saat dihubungi Tribunnews.com pada Senin (7/4/2025).

    Hampir setiap hari, rumah Rahma yang berada di Desa Singkil, Boyolali, berubah ramai dengan hiruk pikuk obrolan ibu-ibu paruh baya.

    Lima orang karyawan Rahma mulai mengupas petai hasil panen untuk memenuhi pesanan sejak siang hari.

    Tentu nuansa yang berbeda dengan 3 tahun silam saat Rahma masih berprofesi sebagai karyawan bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

    lihat foto
    HASIL BUMI BOYOLALI – Suasana rumah Rahma, pelaku UMKM di Singkil, Boyolali saat para IRT berkerja siapkan pesanan online, hasil bumi Boyolali berupa petai kupas dan alpukat mentega pada Senin (7/4/2025)

    Suara obrolan hingga teriakan host live menjadi ‘nyanyian’ merdu yang ia dengarkan setiap hari.

    Bisnis online hasil bumi Boyolali awalnya tak terpikirkan oleh Rahma.

    Ide tersebut muncul saat harga petai pasaran yang kerap dijajakan ayah mertua, turun drastis. Rahma lantas mencoba peruntungan berbisnis online.

    Tentu dengan perbaikan kualitas hingga packaging yang aman untuk kepentingan kirim mengirim ke berbagai daerah.

    “Awal mula yang jualan dari nebasi (panen) petai bapak, tapi jualannya di lokalan. Pas (saat) itu jualan harga bener-bener anjlok (murah). Ya aku ide aja, daripada kirim harga ga bisa naik, aku coba naikkan kualitas dan coba jualan online,” terang Rahma.

    Awalnya, ide petai kupas juga berasal dari pesanan restoran yang meminta Rahma mengupas barang dagangan.

    Petai kupas dinilai lebih efisien bagi pedagang restoran.

    Rahma juga menyetok petai kupas untuk para pedagang sambal petai yang dijajakan secara online.

    Setelah sebulan resign menjadi karyawan bank BUMN, Rahma mendapatkan pesanan pertamanya di e-commerce, termasuk di Shopee.

    Pesanan pertama tersebut membuat semangat Rahma terbakar. Ia mulai memperbaiki foto dan kemasan agar aman dikirim ke luar kota.

    Nyatanya persiapan Rahma berbuah manis.

    Beberapa pesanan petai masuk dari dalam hingga luar kota.

    “Banyak pengiriman dari dalam kota (se-Solo Raya). Ada pula yang minta dikirim ke luar kota, termasuk Bekasi, Tangerang, Blaraja, Kramat Jati. Kalau di luar pulau pun juga ada, Kalimantan hingga Papua,” jelasnya.

    Karena menjanjikan, Rahma mulai belajar ekspor.

    Kini, petai kupas hasil bumi Boyolali bisa menjangkau hingga Hong Kong dan Malaysia.

    “Paling jauh dikirim ke Hong Kong dan Malaysia, tapi masih melalui pihak kedua,” ungkap Rahma.

    Selain petai, Rahma juga memanfaatkan hasil bumi lainnya, yakni alpukat.

    Alpukat jenis mentega merupakan buah yang tumbuh di Boyolali.

    Alpulat jenis ini dikenal sebagai buah yang memiliki daging tebal, lembut, dan rasa manis alami.

    Berlimpahnya hasil bumi Boyolali membuat Rahma memanfaatkan kesempatan untuk menjajakan alpulat mentega di e-commerce.

    Hasilnya pun cukup memuaskan.

    “Awalnya kan memang hanya petai, sambil jalan saya inisiatif masukkin alpukat.”

    “Sekarang, minimal saya menyiapkan alpukat hingga 1 kwintal dan kurang lebih lima karung petai yang belum dikupas,” jelas Rahma.

    lihat foto
    HASIL BUMI BOYOLALI – Penampakan mobil box berisi hasil bumi Boyolali, petai dan alpukat sebelum dijual di e-commerce oleh pelaku UMKM, Rahma (28) pada Senin, 7 April 2025

    Berkat jerih payahnya selama tiga tahun lebih, Rahma kini mengantongi pendapatan kotor per bulan hingga puluhan juta.

    “Untuk pendapatan kotor per bulan, yaa adalah minimal dua digit,” sahut perempuan lulusan Universitas Diponegoro tersebut.

    Memudahkan, Namun Bukan Tanpa Halangan

    Bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) seperti Rahma, digitalisasi memang memudahkan.

    Ibarat dua tangan, kita tak bisa meraih seluruh pelosok negeri, namun dengan dunia digital seluruh negeri bisa mengenal produk kita.

    Hal itu sangat dirasakan oleh Rahma.

    Mencari pelanggan adalah momen tersulit bagi pelaku bisnis.

    Namun, dengan hadirnya e-commerce petai dan alpukat hasil bumi Boyolali sampai ke pelosok negeri.

    “Pada zaman digital seperti ini sangat memudahkan kita sebagai UMKM ya,” jelas Rahma.

    “Awalnya kita mencari pelanggan di sekitar susah, harga juga tak stabil. Namun setelah ada e-commerce, mencari pelanggan-pelanggan baru jauh lebih mudah, jangkauan bisa lebih luas,” tambahnya.

    Diketahui, Rahma memiliki akun Shopee bernama Kaleaaaa.co.

    Saat ini, akun Kaleaaaa.co sudah mempunyai 307 pengikut dengan hampir seribu penilaian dari pelanggan.

    Rahma juga mengakui sangat terbantu dengan adanya fitur Shopee yang terbukti dapat meningkatkan penjualan.

    Tips dari Rahma, penjualan mulai naik setelah ia menggunakan fitur ‘Naikkan produk’ setiap empat jam sekali.

    “Fitur Shopee ini banyak lho yang membantu penjual bisa meningkatkan omset. Satu fitur yang paling berdampak di toko aku adalah ‘Naikkan Produk’. Gunakan empat jam sekali, setidaknya barang kita akan muncul di beranda calon pembeli. Jika foto dan harga produk sesuai dan menarik, tentu pembeli tak perlu berpikir lama untuk check out barang kita,” terang Rahma.

    Selain itu, live Shopee juga ikut membantu branding petai dan alpukat miliknya.

    “Oh ada lagi, live Shopee. Rajin-rajin live membuat barang kita mudah dikenal publik,” timpal Rahma.

    Rahma hingga kini masih berusaha mengoptimalkan fitur Shopee agar bisa meningkatkan omset bulanannya.

    Meski terlihat mudah hingga memiliki omset puluhan juta, UMKM Hasil Bumi Boyolali ini tentu bukan tanpa halangan.

    Banyak halangan yang didapat Rahma saat memulai bisnis online.

    Mulai dari komplain pelanggan hingga masalah produk yang mudah basi.

    “Barang kan makanan ya, jadi mudah busuk atau rusak. Jadi kalau pihak jasa kirim lama, bisa berpengaruh dengan kualitas produk kita yang diterima pelanggan,” terangnya.

    Rahma berprinsip untuk memberikan ganti rugi bagi pelanggan yang mendapatkan petai busuk atau alpukat busuk.

    Hal ini dilakukan agar citra toko miliknya baik.

    “Bintang lima adalah kunci, kita harus menjaga nama baik toko walaupun harus tombok (rugi), namun itu sebanding dengan toko yang konsisten naik,” ungkap ibu satu anak ini.

    Selain itu, karena petai dan alpukat tidak selalu mendapat barang yang bagus, Rahma kadang memilih meliburkan tokonya.

    Rahma memilih memasok pasar lokal jika tahu kualitas produk belum sesuai yang ia inginkan untuk dijajakan secara online.

    “Beberapa hari ke depan mungkin akan offline (jualannya). Karena kalau barang ga bagus, amannya aku lempar ke pasar-pasar,” jelasnya.

    Rasa Syukur dan Harapan ke Depan

    Berada di titik sekarang, Rahma sangat bersyukur.

    Pilihan meninggalkan status karyawan Bank BUMN menjadi pelaku UMKM tak pernah salah jika selalu konsisten.

    “Beralih profesi dari pegawai menjadi pembisnis sangat menyenangkan, walaupun pasti tidak mudah untuk memulainya. Apalagi menjalaninya agar tetap konsisten,” tegas Rahma.

    Hati ikut bahagia mendengar suara karyawan dan petani yang merasa mendapatkan manfaat dari upayanya menjajakan hasil bumi Boyolali ke pasar online.

    “Alhamdulillah terbantu sekali. Saya yang IRT (ibu rumah tangga) bisa membantu (pendapatan) keluarga. Sebelumnya saya hanya IRT yang nganggur di rumah saja,” jelas Sujinah (65) pada Tribunnews pada Sabtu (19/4/2025).

    Petani pun ikut merasakan dampak positifnya.

    Mereka merasa lebih mudah menjual hasil panen. Bahkan harganya juga bisa di atas harga pasar.

    “Lebih mudah ya, karena langsung dibawa ke rumah tidak perlu ke pasar, ditawar-tawarkan ke penjual pasar. Apalagi harganya bisa di atas harga pasar. Ini lebih memudahkan pekerjaan kita,” terang Siswanto (55).

    Di usia yang masih muda, Rahma tak ingin berpuas diri.

    Ia masih belajar bagaimana cara agar hasil bumi Boyolali bisa sampai ke luar negeri.

    “Tentu saya ingin memperluas penjualan ke dalam negeri, selain itu UMKM ini pasti ada potensi untuk disalurkan ke luar negeri,” terang Rahma.

    “Kita sedang belajar bagaimana menyalurkan hasil bumi ini melalui ekspor mandiri. Ya, mulai belajar mendalami bidang ekspor.”

    “Apalagi di Shopee sudah ada program Ekspor Shopee yang bisa membuat produk kita dijual hingga luar negeri. Itu akan kita pelajari ke depannya,” lanjutnya.

    “Harapannya dengan ekspor, kita bisa membeli bahan baku ke petani dengan harga yang tentunya di atas pasaran. Selain barang dikenal dunia, petani di Boyolali ikut sejahtera,” imbuh dia.

    Memulai bisnis dari nol sangat jauh dari kata mudah.

    Mulailah melihat peluang kecil di sekitarmu. Berusaha dan berinovasi di jaman digital membuka peluang kecil itu menjadi besar.

    Semarakkan UMKM Go Digital

    Usaha yang dilakukan Rahma sejak 2021 termasuk menyemarakkan program UMKM Go Digital oleh Pemerintah Indonesia.

    Program tersebut sudah diluncurkan sejak 2020.

    Menurut data, dari 2020 hingga 2023 jumlah UMKM yang beralih ke digitalisasi terus meningkat.

    Bahkan melebihi target dan secara konsisten meningkat.

    Dikutip dari GoodStats.id, 27 juta UMKM telah beralih ke bisnis digital.

    Pemerintah telah meluncurkan program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang bertujuan untuk mendorong digitalisasi (onboarding) bagi UMKM offline serta mendorong national branding produk UMKM unggulan pada berbagai marketplace.

    Selain itu, gerakan ini juga diharapkan dapat meningkatkan ekspor produk UMKM. (*)

    (Tribunnews.com/ Siti N)

  • PLN tambah daya Gedung Institute Neurosains Nasional RS PON

    PLN tambah daya Gedung Institute Neurosains Nasional RS PON

    Gedung Institute Neurosains Nasional,  Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Jakarta. Foto: PLN UID Jakarta Raya

    PLN tambah daya Gedung Institute Neurosains Nasional RS PON
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Selasa, 29 April 2025 – 20:13 WIB

    Elshinta.com – PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya  melakukan tambah daya listrik untuk Gedung Institute Neurosains Nasional,  Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Jakarta, dari semula 197.000 VA menjadi 5.540.000 VA.

    Peningkatan kapasitas ini memperkuat infrastruktur kelistrikan fasilitas kesehatan strategis nasional tersebut. PLN juga telah menyiapkan sistem monitoring real-time untuk memastikan ketersediaan listrik 24 jam.  Langkah ini sejalan dengan visi Kementerian Kesehatan dalam menciptakan Pusat Neurosains bertaraf internasional.

    General Manager PLN UID Jakarta Raya, Lasiran, menyatakan bahwa proyek ini mencerminkan komitmen PLN dalam mendukung sektor kesehatan.

    “PLN senantiasa berkomitmen untuk menyediakan infrastruktur kelistrikan yang andal, khususnya bagi fasilitas kesehatan vital seperti RS PON. Keberhasilan proyek ini merupakan bukti nyata sinergi antara PLN dan RS PON dalam meningkatkan layanan kesehatan nasional,” tegas Lasiran dalam siaran pers yang diterima Elshinta, Selasa (29/4/2025).

    Kepala IPSRS RS PON, Syaifudin Zuhri, ST., GP., menyampaikan apresiasi atas kinerja PLN. “Kami sangat menghargai profesionalisme tim PLN yang bekerja secara efisien dan tepat waktu sesuai jadwal. Kerja sama yang baik ini sangat mendukung pengembangan fasilitas neurosains kami,” ungkap Syaifudin Zuhri.

    Manager PLN UP3 Kramat Jati, Beny Indra Praja, menjelaskan kunci keberhasilan pelaksanaan pasokan listrik ke proyek ini. “Tim kami bekerja secara profesional dengan mengedepankan aspek keselamatan dan ketepatan waktu. Proses energize berjalan lancar berkat koordinasi intensif dengan seluruh pihak terkait,” ujar Beny.

    Dengan tambahan daya 5.540.000 VA ini, RS PON kini memiliki kapasitas memadai untuk mengoperasikan peralatan medis canggih dengan daya tinggi.  PLN akan terus memantau keandalan pasokan listrik di fasilitas strategis ini.

    Penulis: Vivi Trisnavia/Ter

    Sumber : Radio Elshinta