kab/kota: Kramat Jati

  • Hangus terbakar, korban kebakaran Tebet dikenali lewat gigi dan anting

    Hangus terbakar, korban kebakaran Tebet dikenali lewat gigi dan anting

    Jakarta (ANTARA) – Petugas mengenali korban tewas akibat kebakaran tiga rumah di Jalan Kutilang 28, RW02, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, pada Sabtu (19/7) pagi melalui pencocokan gigi dan anting karena kondisinya hangus terbakar.

    “Kondisi korban sudah hangus terbakar, 100 persen. Sehingga identifikasi tidak bisa melalui sidik jari, hanya gigi saja dan properti, seperti anting,” kata Kepala RS Polri Brigjen Polisi Prima Heru Yulihartono saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin.

    Prima menyebut, tingkat kerusakan yang parah membuat proses identifikasi menjadi sulit karena jaringan tubuh, termasuk sidik jari, hangus terbakar dan tidak dapat digunakan.

    “Karena memang luka bakar sudah 100 persen, sudah hangus. Jadi, kami melakukan identifikasi lewat gigi dan properti korban yang tersisa yaitu anting,” ucap Prima.

    Proses identifikasi dilakukan usai bidang Identifikasi Korban Bencana (Disaster Victim Identification/DVI) Biro Kedokteran Kepolisian (Rodokpol) Pusdokkes RS Polri menerima empat kantong jenazah pada Minggu (20/7).

    Lalu, RS Polri juga langsung menggelar sidang rekonsiliasi di hari yang sama.

    Rekonsiliasi jenazah merupakan salah satu fase dalam proses identifikasi korban bencana, yakni pihak yang berwenang melakukan pencocokan data antemortem dan postmortem untuk mendapatkan hasil identifikasi jenazah yang akurat.

    Hasil sidang rekonsiliasi memutuskan empat korban yang dilaporkan telah teridentifikasi dengan rincian sebagai berikut:

    1. Kantong jenazah dengan Nomor 0044/VII/2025/ML cocok dengan data antemortem Nomor 004, teridentifikasi sebagai Putri Lafina, perempuan 11 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan gigi

    2. Kantong jenazah dengan Nomor 0045/7/2025/ML cocok dengan data antemortem Nomor 001 teridentifikasi sebagai Jannisah Aisah Radit, perempuan 3 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan gigi dan properti

    3. Kantong jenazah dengan Nomor 0046/7/2025/ML cocok dengan data antemortem Nomor 003 teridentifikasi sebagai Nurul Askiah, perempuan 7 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan gigi

    4. Kantong jenazah dengan Nomor 0047/7/2025/ML cocok dengan data antemortem Nomor 002 teridentifikasi sebagai Azizah, perempuan 3 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan gigi

    Sebanyak empat orang meninggal dunia akibat kebakaran tiga rumah di Jalan Kutilang 28, RW02, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, pada Sabtu (19/7) pagi.

    Empat korban jiwa tersebut termasuk dalam korban terdampak yakni 10 kepala keluarga (KK) atau 27 jiwa.

    Gulkarmat Jakarta Selatan mendapatkan laporan kebakaran pada Sabtu (19/7) pagi pukul 06.21 WIB. Sebanyak 20 unit dengan 76 personel Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan dikerahkan untuk memadamkan si jago merah.

    Kebakaran pada area luas sebesar 200 meter persegi (m2) itu diduga karena korsleting aliran listrik dengan taksiran kerugian sekitar Rp674 juta.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • RS Polri berhasil identifikasi empat jenazah korban kebakaran Tebet

    RS Polri berhasil identifikasi empat jenazah korban kebakaran Tebet

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) berhasil mengidentifikasi empat korban tewas akibat kebakaran tiga rumah di Jalan Kutilang 28, RW02, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, pada Sabtu (19/7) pagi.

    “Tim gabungan berhasil mengidentifikasi empat korban meninggal dunia yang telah dilaporkan oleh keluarga akibat kebakaran di Tebet, Jakarta Selatan,” kata Kepala RS Polri Brigjen Polisi Prima Heru Yulihartono saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin.

    Hasil identifikasi berdasarkan empat kantong jenazah yang diterima oleh bidang Identifikasi Korban Bencana (Disaster Victim Identification/DVI) Biro Kedokteran Kepolisian (Rodokpol) Pusdokkes RS Polri pada Minggu (20/7).

    “Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri sampai dengan Minggu, tanggal 20 Juli 2025 telah menerima empat kantong jenazah. Lalu kami telah melaksanakan sidang rekonsiliasi,” ujar Prima.

    Hasil sidang rekonsiliasi memutuskan empat korban yang dilaporkan telah teridentifikasi dengan rincian sebagai berikut:

    1. Kantong jenazah dengan Nomor 0044/VII/2025/ML cocok dengan data antemortem Nomor 004, teridentifikasi sebagai Putri Lafina, perempuan 11 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan gigi.

    2. Kantong jenazah dengan Nomor 0045/7/2025/ML cocok dengan data antemortem Nomor 001 teridentifikasi sebagai Jannisah Aisah Radit, perempuan 3 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan gigi dan properti.

    3. Kantong jenazah dengan Nomor 0046/7/2025/ML cocok dengan data antemortem Nomor 003 teridentifikasi sebagai Nurul Askiah, perempuan 7 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan gigi.

    4. Kantong jenazah dengan Nomor 0047/7/2025/ML cocok dengan data antemortem Nomor 002 teridentifikasi sebagai Azizah, perempuan 3 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan gigi.

    Sebanyak empat orang meninggal dunia akibat kebakaran tiga rumah di Jalan Kutilang 28, RW02, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, pada Sabtu (19/7) pagi.

    Empat korban jiwa tersebut termasuk dalam korban terdampak yakni 10 kepala keluarga (KK) atau 27 jiwa.

    Gulkarmat Jakarta Selatan mendapatkan laporan kebakaran pada Sabtu (19/7) pagi pukul 06.21 WIB. Sebanyak 20 unit dengan 76 personel Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan dikerahkan untuk memadamkan si jago merah.

    Kebakaran pada area luas sebesar 200 meter persegi (m2) itu diduga karena korsleting aliran listrik dengan taksiran kerugian sekitar Rp674 juta.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Perpanjang STNK? Bisa cek Samsat Keliling ini

    Perpanjang STNK? Bisa cek Samsat Keliling ini

    Jakarta (ANTARA) – Ingin perpanjang surat tanda nomor kendaraan (STNK) Anda, Senin ini?

    Jika iya, bisa dilakukan di sistem administrasi manunggal satu atap (Samsat) Keliling pada 14 wilayah tersebar di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek).

    Akun resmi MC Polda Metro Jaya @tmcpoldametro di X merinci sebagai berikut :

    1. Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB

    2. Jakarta Utara di halaman parkir Samsat dan halaman parkir Itali Mall Artha Gading pukul 08.00-14.00 WIB

    3.Jakarta Barat di Mall Citraland pukul 08.00-14.00 WIB

    4. Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat pukul 09.00-15.00 WIB dan TMP Kalibata pukul 09.00-14.00 WIB

    5. Jakarta Timur di halaman parkir Samsat pukul 08.00-15.00 dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB

    6. Kota Tangerang di Alun-Alun Cibodas dan parkiran busway Foodmosphere pukul 08.00-14.00 WIB

    7. Serpong di halaman parkir Samsat Serpong pukul 08.00-15.00 WIB dan ITC BSD pukul 16.00-19.00 WIB

    8. Ciledug di kantor Kecamatan Cipinang dan Metland Cyber Puri pukul 09.00–14.00 WIB

    9. Ciputat di kantor Kelurahan Pondok Betung pukul 09.00-12.00 WIB

    10. Kelapa Dua di halaman GTwon Square Gading pukul 08.00-14.00 WIB

    11. Kota Bekasi di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB

    12. Kabupaten Bekasi di Pasar Bersih Cikarang pukul 09.00-14.00 WIB

    13. Depok di halaman parkir Samsat Depok 08.00-14.00 WIB

    14. Cinere di halaman kantor Samsat pukul 08.00-12.00 WIB

    Masyarakat diminta membawa beberapa persyaratan untuk melakukan pembayaran pajak kendaraan seperti KTP asli pemilik kendaraan, BPKB dan STNK, masing-masing disertai fotokopi, pemohon juga tidak memiliki tunggakan pajak kendaraan bermotor lebih dari satu tahun.

    Gerai ini hanya melayani pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB) tahunan, sedangkan untuk pembayaran pajak kendaraan lima tahunan dan ganti pelat nomor kendaraan pemohon harus datang langsung ke kantor Samsat terdekat.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Penyebab Kebakaran Penjaringan Diduga karena Korsleting
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Juli 2025

    Penyebab Kebakaran Penjaringan Diduga karena Korsleting Megapolitan 20 Juli 2025

    Penyebab Kebakaran Penjaringan Diduga karena Korsleting
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Kebakaran
    di Penjaringan Jakarta Utara, diduga karena korsleting. Akibat
    kebakaran
    itu satu orang tewas.
    “Dugaan penyebab adalah korsleting,” ujar Kasiops Sudin Gulkarmat Jakarta Utara Gatot Sulaeman saat diwawancarai Kompas.com, Minggu (20/7/2025).
    Korsleting itu terjadi di salah satu kios yang tengah ditinggal pemiliknya pergi ke pasar dalam keadaan terkunci.
    Oleh karena itu, warga tak bisa memadamkan api hingga akhirnya merambat dengan cepat.
    Alhasil, anak pemilik kios bernama Irwan (22) yang sedang sakit tak bisa diselamatkan oleh warga.
    “Di kios tersebut terdapat anak korban yang sedang sakit tertinggal di dalam. warga mencoba menyelamatkan namun tidak bisa karena terkunci dan api sudah membesar tidak bisa dikendalikan,” kata Gatot.
    Kini, jasad Irwan sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk diperiksa lebih lanjut.
    Akibat kebakaran tersebut delapan kepala keluarga (KK) dengan total 22 jiwa terdampak.
    Mereka kini sebagian mengungsi di rumah keluarganya, sedangkan sebagian lagi di pos RW.
    Selain memakan korban,
    kebakaran di Penjaringan
    ini membuat kerugian materil.
    “Kerugian kurang lebih mencapai Rp 168 juta,” uajr Gatot.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Novi Ingin 2 Putrinya Segera Dimakamkan Usai Tewas Dalam Kebakaran Bukit Duri
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Juli 2025

    Novi Ingin 2 Putrinya Segera Dimakamkan Usai Tewas Dalam Kebakaran Bukit Duri Megapolitan 20 Juli 2025

    Novi Ingin 2 Putrinya Segera Dimakamkan Usai Tewas Dalam Kebakaran Bukit Duri
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Novi (28), ibu dari dua korban tewas dalam
    kebakaran
    Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan hanya ingin anaknya pulang untuk segera dimakamkan.
    “Aku pengen anakku pengen cepet-cepet di sini, mau dimakamkan,” ungkapnya saat ditemui di tenda pengungsian tak jauh dari rumahnya, Minggu (20/7/2025).
    Bayangan kedua putrinya yang sudah tak bernyawa membuatnya hati Novi hancur. Air mata kembali mengalir di pipinya.
    Kata Novi, anak keduanya A (7) baru saja duduk di bangku SD selama satu minggu.
    Menurut Rasul (33), suami Novi, mereka belum melihat lagi dua putrinya itu setelah dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
    “Belum ketemu lagi, masih menunggu, masih tes DNA. Memang kondisinya sudah hancur,” kata dia.
    Saat kejadian, Rasul yang sedang bekerja sebagai pengemudi mikrotrans sempat ingin menembus api untuk menyelamatkan anaknya.
    Namun apa daya, api sudah terlalu besar. Bahkan petugas damkar pun tak bisa masuk.
    “Sudah enggak bisa masuk lagi, apinya sudah besar,” kata dia.
    Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno yang menemui Rasul dan Novi memastikan, kedua putri mereka dan dua anak lainnya akan segera dimakamkan hari ini.
    “Korban jiwa insya Allah telah diidentifikasi di Rumah Sakit Polri dan insya Allah hari ini akan segera dimakamkan,” kata Rano kepada awak media, Minggu.
    Rencananya keduanya akan dimakamkan di TPU Menteng Pulo dalam satu liang yang sama. JA (3), korban lainnya juga akan dikebumikan di sana, sementara PL (11) akan dibawa ke Bogor oleh keluarganya untuk dimakamkan.
    Sebelumnya diberitakan, empat anak tewas dalam
    kebakaran Bukit Duri
    , Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (19/7/2025) pagi.
    Keempat korban tewas berinisial L (13), K (3), A (7), dan A (4). Dua korban terakhir, A (7) dan A (4), diketahui merupakan kakak-beradik.
    Seluruh jenazah telah dilarikan ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
    Penyebab kebakaran Bukit Duri
    diduga karena korsleting.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kebakaran di Penjaringan Hanguskan 6 Kios dan 1 Rumah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Juli 2025

    Kebakaran di Penjaringan Hanguskan 6 Kios dan 1 Rumah Megapolitan 20 Juli 2025

    Kebakaran di Penjaringan Hanguskan 6 Kios dan 1 Rumah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Kebakaran
    yang terjadi di Jalan Muara Baru Raya, Blok J, RT 16, RW 17, Penjaringan, Jakarta Utara, menghanguskan enam kios dan satu bangunan rumah pada, Minggu (20/7/2025).
    “Objek terbakar adalah enam kios dan satu bangunan rumah,” ujar Kasiops Sudin Gulkarmat Jakarta Utara Gatot Sulaeman saat diwawancarai Kompas.com, Minggu.
    Gatot mengatakan, penyebab
    kebakaran
    Penjaringan diduga karena korsleting di salah satu kios.
    “Berawal dari korsleting listrik yang berada disalah satu kios sehingga menyebabkan kebakaran dan menjalar dengan cepat,” kata Gatot.
    Ditambah lagi, kios yang mengalami korsleting itu tengah ditinggal oleh pemiliknya dalam kondisi terkunci.
    “Warga tidak bisa untuk memadamkan. Namun, dari kios tersebut terdapat anak korban yang sedang sakit tertinggal di dalam,” ucap Gatot.
    Warga sudah berusaha untuk menyelamatkan korban. Namun, karena api semakin membesar pemuda bernama Irwan (22) tewas terbakar.
    “Selanjutnya, korban dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk proses lebih lanjut,” kata Gatot.
    Akibat
    kebakaran di Penjaringan
    , delapan kartu keluarga (KK) dengan total 22 jiwa terdampak.
    Kios sekaligus rumah tinggal mereka hangus rata dengan tanah.
    Pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi, api berhasil dipadamkan sekitar 10.21 WIB.
    Kini, area kebakaran tersebut sudah dipasang garis polisi. Sebagian korban juga tengah sibuk mencari sisa-sisa barang berharga di tengah tumpukan puing.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cerita Ibu yang 2 Anaknya Tewas Saat Kebakaran Bukit Duri
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Juli 2025

    Cerita Ibu yang 2 Anaknya Tewas Saat Kebakaran Bukit Duri Megapolitan 20 Juli 2025

    Cerita Ibu yang 2 Anaknya Tewas Saat Kebakaran Bukit Duri
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Para korban
    kebakaran
    di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, mengaku sempat berebut untuk keluar rumah melalui jendela saat peristiwa itu terjadi pada Sabtu (19/7/2025).
    Pasalnya, jendela itu adalah satu-satunya akses mereka untuk menyelamatkan diri keluar dari rumah yang sudah dilahap api.
    “Itu juga yang lompat dari jendela berebutan. Jendelanya cuma satu, orangnya ada lima lebih,” ujar Novi (28), salah satu korban selamat
    kebakaran Bukit Duri
    , kepada wartawan di tenda pengungsian, Minggu (20/7/2025).
    Novi yang harus membawa tiga dari empat anaknya sempat pasrah. Suaminya, seorang sopir mikrotrans, sudah berangkat kerja dari pagi buta. Sehingga, keselamatan anak-anak itu sepenuhnya ada di tangan dia.
    Mereka saling dorong untuk menyelamatkan diri. Beberapa warga kesulitan keluar dari sana karena akses yang terlalu kecil.
    Kemudian, saat warga lain sudah berhasil keluar, tersisa Novi dan tiga anaknya.
    “Aku kayaknya terakhir, soalnya dorong-dorongan berebutan. Kalau enggak kayak gitu, aku juga kayaknya enggak selamat juga,” kata Novi.
    Satu anaknya yang masih berusia tiga bulan berada dalam gendongannya. Ia mengajak dua putrinya untuk ikut melompat keluar dari jendela.
    Namun, A (4) menolak karena takut. Ia hanya bisa menangis memanggil ayahnya. Sementara itu, anaknya yang lebih tua, A (7) sempat mau mengikuti Novi untuk melompat.
    Ia pun keluar lebih dulu karena khawatir bayinya kehabisan oksigen di tengah kepulan asap. Sambil memeluk bayinya, Novi meluncur kemudian mendarat dengan posisi terduduk di gang kecil samping kontrakannya.
    Novi tak langsung berdiri. Ia berteriak pada warga yang berlarian di hadapannya, meminta pertolongan untuk menyelamatkan dua putrinya yang lain.
    Namun pertolongan tak kunjung datang. Putrinya pun tak kunjung keluar dari jendela. 
    “Aku sudah minta tolong, ‘Tolong, anakku masih di atas, tolong,’ kata aku begitu. Enggak didengerin sama sekali aku ngomongin apapun, sudah teriak juga,” ucap Novi.
    Saat kakinya sudah cukup kuat untuk menopang tubuhnya, Novi berlari ke luar gang. Menunggu angkot mikrotrans yang dikendarai suaminya melintas.
    Namun, ketika suaminya datang dan berlari ke rumah, api sudah terlalu besar. Tidak ada yang diizinkan untuk masuk lagi.
    Pada akhirnya, dua putri Novi meninggal bersama dua anak perempuan lainnya, LP (11) dan J (3).
    Sementara putri sulungnya, R (9), selamat dari bencana itu karena sudah keluar rumah sejak pagi sekali untuk bermain bersama temannya.
    Saat melihat putrinya itu mendatanginya, Novi menangis lega.
    Keempat korban tewas ini kemudian dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk diidentifikasi. Selanjutnya, mereka akan dimakamkan sesuai permintaan keluarga.
    Sebelumnya diberitakan, empat anak tewas dalam kebakaran Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (19/7/2025) pagi.
    Keempat korban tewas berinisial L (13), K (3), A (7), dan A (4). Dua korban terakhir, A (7) dan A (4), diketahui merupakan kakak-beradik.
    Seluruh jenazah telah dilarikan ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
    Penyebab kebakaran Bukit Duri
    diduga karena korsleting.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Detik-detik Seorang Ibu Berusaha Selamatkan 4 Anaknya dari Kebakaran di Tebet – Page 3

    Detik-detik Seorang Ibu Berusaha Selamatkan 4 Anaknya dari Kebakaran di Tebet – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Novi tidak menyangka akhir pekan kali ini begitu amat menyedihkan. Bukan hanya rumahnya yang hangus dilalapa si jago merah, tapi ia harus kehilangan dua anaknya akibat terjebak saat kebakaran melahap rumah kontrakan di Jalan Kutilang, Bukit Duri, Tebet, Sabtu (19/7/2025).

    Novi duduk beralaskan terpal di tengah keramaian posko pengungsian. Masih membekas diingatannya detik-detik kobaran api datang tanpa diundang.

    Kepada wartawan, ia bercerita. Saat itu, pagi mulai menyingsing. Matanya masih terlelap dan badannya masih menempel dengan kasur. Tiba-tiba asap mengepul terlihat dari dalam rumah.

    “Saya lagi tidur tahu-tahu asepnya udah banyak,” kata Novi, Sabtu (19/7/2025).

    Saat kebakaran terjadi, Novi tidur di lantai dua bersama keempat anaknya yaitu Rofiah (9), Nurul Azkia, Azizah (4) dan Muhammad Rayanza (3 bulan). Sedangkan suaminya ketika itu sedang bekerja.

    Dengan kepanikan, Novi langsung mengajak anak-anak untuk menyelamatkan diri. Tangga untuk turun sudah dipenuhi asap dan api. Tak ada pilihan lain, Novi terpaksa melompat dari lantai 2 rumah.

    Saat itu, Novi sempat menarik anak-anak untuk mengikuti langkahnya. Namun mereka menolak dan lebih memilih untuk mencari jalan keluar lain.

    “Saya sudah berusaha narik anak saya yang dua itu aku ajak lompat, tapi dia malah pergi ke mana-mana nyari jalan udah penuh asap,” ucap Novi.

    “Terus anak-anakku sudah mencar,” ucap Novi.

    Bukan cuma Novi yang melakukan tindakan nekat itu, penghuni lain juga banyak yang mencoba.

    “Itu aja keluar, lompat dari jendela berebutan sama tetangga yang lain. Aku sampai kedorong-dorong,” ucap dia.

    Novi lolos dari maut. Meski mengalami luka di bagian kaki dan pinggang. “Kaki sama pinggang sakit,” ucap Novi.

    Kini Novi hanya bisa pasrah. Luka di tubuhnya belum sembuh, tapi luka di hatinya jauh lebih perih.

    Dia kehilangan dua buah hatinya dalam sekejap, dalam kobaran api yang tak memberi ampun. Kedua anak Novi itu adalah Nurul Azizah (7) dan Azizah (4), yang telah dievakusi di RS Polri, Kramat Jati.

    Rencananya, kedua buah hatinya itu akan dimakamkan di TPU Menteng Pulo. Tapi proses masih menunggu pencocokan jenazah lewat foto dan data visual lainnya.

    “Ini masih ada itu katanya wajahnya sama semua harus pakai foto yang ada senyumnya, keliatan giginya. Kalau yang satu sudah kelihatan,” kata Novi.

    Duka mendalam menyelimuti Kota Kut, Irak. Sebanyak 61 orang tewas, termasuk wanita dan anak-anak, akibat kebakaran hebat di sebuah pusat perbelanjaan baru yang beroperasi seminggu terakhir.

  • Jeritan Minta Tolong Terdengar Sebelum Kebakaran Tebet Tewaskan Empat Anak
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 Juli 2025

    Jeritan Minta Tolong Terdengar Sebelum Kebakaran Tebet Tewaskan Empat Anak Megapolitan 19 Juli 2025

    Jeritan Minta Tolong Terdengar Sebelum Kebakaran Tebet Tewaskan Empat Anak
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Suasana pagi di kawasan padat penduduk Jalan Kutilang, RW 02, Kelurahan Bukit Duri,
    Jakarta
    Selatan berubah mencekam saat
    kebakaran
    hebat melanda sebuah rumah kontrakan pada Sabtu (19/7/2025) sekira pukul 06.00 WIB.
    Empat anak meninggal dunia dalam peristiwa tersebut, sementara dua orang ibu mengalami luka-luka.
    Seorang saksi mata, Dewi Rahmawati, yang tengah menjemur pakaian saat kejadian, mengatakan ia sempat mendengar teriakan minta tolong dari salah satu korban.
    “Aku lihat ada asap tebal dari arah rumah kontrakan. Terus ada anak kecil teriak, ‘Mama, mama, tolong aku dong. Mama, mama, om, om, tolongin aku’,” ungkap Dewi kepada wartawan, Sabtu pagi, dikutip dari
    Antara
    .
    Dewi menyebut kepulan asap hitam pekat dengan cepat menyelimuti bangunan rumah kontrakan berukuran 200 meter persegi itu, yang diketahui memiliki delapan pintu dan dihuni oleh sejumlah keluarga.
    Data sementara dari pihak berwenang menyebutkan bahwa korban terdampak dari kebakaran ini mencakup 10 kepala keluarga (KK) atau 27 jiwa.
    Empat anak yang meninggal dunia masih dalam proses identifikasi di RS Polri Kramat Jati. Adapun inisial dan usia korban jiwa adalah PL (perempuan, 13 tahun), K (perempuan, 3 tahun), A (laki-laki, 7 tahun), dan A (perempuan, 4 tahun)
    Selain itu, dua orang ibu dengan inisial A dan M turut mengalami luka dan telah dilarikan ke rumah sakit yang sama untuk mendapatkan perawatan intensif.
    Pihak kelurahan setempat menyatakan bahwa satu keluarga yang menempati unit indekos terdiri dari dua orang yang meninggal dunia dalam kejadian ini.
    Menurut laporan dari Suku Dinas Penanggulangan
    Kebakaran
    dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan, kebakaran pertama kali dilaporkan pada pukul 06.21 WIB.
    Area yang terbakar diperkirakan seluas 200 meter persegi, dan penyebab awal diduga berasal dari korsleting listrik di salah satu unit kontrakan.
    Taksiran kerugian materi akibat kebakaran ini mencapai Rp 674 juta.
    Pemerintah Kota Jakarta Selatan melalui kelurahan dan dinas sosial telah melakukan pendataan warga terdampak dan menyiapkan lokasi penampungan sementara serta bantuan logistik dasar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga sudah peringatkan pemilik kos karena pernah terjadi kebakaran

    Warga sudah peringatkan pemilik kos karena pernah terjadi kebakaran

    Jakarta (ANTARA) – Seorang saksi bernama Dewi Rahmawati menyebutkan warga sudah memperingatkan pemilik kos lantaran kebakaran di Jalan Kutilang, RW 02, Kelurahan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan itu sudah pernah terjadi sebelumnya.

    “Ini kejadian udah dua kali sebenarnya,” kata Dewi di lokasi kebakaran Bukit Duri, Jakarta Selatan, Sabtu.

    Menurut dia, sebelumnya sempat terjadi kebakaran di indekos atau rumah kontrakan tersebut pada beberapa waktu lalu.

    Namun, kebakaran yang pertama terbilang hanya kepulan asap putih, sehingga masih bisa teratasi dan tak ada korban jiwa.

    Sedangkan, kebakaran terbaru ini memiliki asap berwarna hitam yang menandakan api dan diperparah dengan adanya korban jiwa.

    “Cuman waktu itu selamat, kalau sekarang memang udah keterlaluan banget udah sampai korban jiwa gitu. Padahal kita udah sering bilang jangan cuma ngambil orang aja gitu,” jelasnya.

    Lebih lanjut, dia mengatakan rumah indekos tersebut dibangun dengan bahan semi permanen seperti kayu, sehingga api bisa menjalar dengan cepat.

    “Iya penyebab katanya korsleting listrik.Terus alirannya jatuh ke bawah, kena motor, motornya meledak,” ujarnya.

    Rumah kontrakan atau indekos yang terbakar itu memiliki delapan pintu dengan penghuninya didominasi keluarga.

    Kebakaran itu mengakibatkan empat orang anak tewas. Kini, empat jenazah anak kebakaran itu masih diidentifikasi oleh Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati.

    Empat korban jiwa yakni perempuan inisial PL (13), perempuan K (3), laki-laki A (7) dan perempuan A (4).

    Mereka termasuk dalam korban terdampak yakni 10 kepala keluarga (KK) atau 27 jiwa.

    Kemudian, dua orang ibu terluka inisial A dan M yang bersama dengan empat orang korban jiwa dibawa ke Rumah Sakit Polri.

    Penyebab kebakaran pada area luas yang terbakar sebesar 200 meter persegi (m2) itu diduga karena korsleting aliran listrik dengan taksiran kerugian sekitar Rp674 juta.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.