kab/kota: Kramat Jati

  • Mayat Bayi Ditemukan di TPU Cipayung, Polisi Masih Selidiki Pelaku
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Agustus 2025

    Mayat Bayi Ditemukan di TPU Cipayung, Polisi Masih Selidiki Pelaku Megapolitan 18 Agustus 2025

    Mayat Bayi Ditemukan di TPU Cipayung, Polisi Masih Selidiki Pelaku
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Penemuan mayat bayi perempuan di kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cipayung, Jakarta Timur, pada Minggu (10/8/2025) pagi, masih diselidiki oleh pihak kepolisian.
    Polisi Sektor (Polsek) Cipayung bekerja sama dengan Polres dan Polda Metro Jaya untuk mengungkap kasus ini.
    “Masih upaya penyelidikan yang dilakukan gabungan Polsek, Polres, dan Polda Metro Jaya,” ujar Kanit Reskrim Polsek Cipayung, Iptu Edi Handoko, saat dikonfirmasi, Senin (18/8/2025).
    Meski penyelidikan melibatkan gabungan aparat, penanganan kasus tetap berada di bawah Polsek Cipayung.
    “Penanganan tetap masih Polsek, tetapi penyelidikan masih dilakukan gabungan,” tambah Edi.
    Hingga kini, polisi telah memeriksa lima saksi dan meninjau rekaman
    closed-circuit television
    (CCTV).
    “Lima saksi serta sejumlah CCTV sudah diperiksa, tetapi belum mengarah kepada terduga pelaku,” ungkapnya.
    Mayat bayi perempuan itu pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang melintas di bagian dalam TPU Cipayung pada pukul 06.30 WIB.
    Warga kemudian melapor kepada saksi lain, Pak Sanusi, sebelum diteruskan ke Polsek Cipayung.
    Polisi yang mendatangi lokasi menemukan bayi tersebut diduga baru lahir dengan ari-ari yang masih menempel.
    Bayinya sudah meninggal, masih sama ari-arinya ada. Dugaannya mungkin baru lahir malam sebelumnya,” kata Edi.
    Mayat bayi itu kemudian dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk dilakukan otopsi. Polisi masih menyelidiki untuk menemukan orang tua atau pihak yang bertanggung jawab atas pembuangan bayi tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Sebut Bocah 5 Tahun yang Jatuh dari Lantai 27 Apartemen di Jakbar Murni Kecelakaan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 Agustus 2025

    Polisi Sebut Bocah 5 Tahun yang Jatuh dari Lantai 27 Apartemen di Jakbar Murni Kecelakaan Megapolitan 17 Agustus 2025

    Polisi Sebut Bocah 5 Tahun yang Jatuh dari Lantai 27 Apartemen di Jakbar Murni Kecelakaan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Seorang bocah berusia 5 tahun tewas setelah terjatuh dari lantai 27 sebuah apartemen di kawasan Jakarta Barat pada Kamis (14/8/2025). Korban diduga terpeleset dari unit apartemennya.
    Kapolsek Tamansari AKBP Riyanto menjelaskan, berdasarkan rekaman CCTV, korban sempat terlihat sendirian di unit apartemen sebelum terjatuh.
    Saat itu, ibu korban sedang keluar rumah, sedangkan kakaknya telah berangkat sekolah sekitar pukul 06.10 WIB.
    “Anak itu memang terlihat jalan mondar-mandir. Pintu unit juga masih tertutup,” ujar Riyanto saat dikonfirmasi
    Kompas.com,
    Minggu (17/8/2025).
    “Jadi dari CCTV, tidak ada orang lain yang masuk. Kami juga sudah mengecek semua rekaman CCTV,” kata dia lagi.
    Beberapa saat kemudian, korban diduga memanjat jendela unit apartemen. Dari jejak kaki berdebu yang ditemukan polisi, anak tersebut diduga sempat naik sebelum akhirnya terjatuh.
    “Korban keluar sendiri lewat jendela, bukan balkon karena di unit itu memang tidak ada balkon. Jendela itu muat, ukurannya sekitar 80 sentimeter. Dari jejak kaki di atasnya terlihat anak itu naik,” tambah Riyanto.
    Korban jatuh ke area dekat kolam apartemen, bukan ke dalam kolam.
    “Kalau jatuh ke dalam kolam mungkin kondisinya berbeda, tapi karena jatuh di pinggir, kondisinya parah,” jelasnya.
    Jenazah korban dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk keperluan pemeriksaan. Hingga kini, polisi masih memasang garis polisi di unit apartemen tempat kejadian.
    Diketahui, jendela tersebut tidak dipasang teralis karena menjadi langkah antisipasi keadaan darurat kebakaran.
    “Kemarin saya tanya kenapa tidak dipasang teralis, tapi kata mereka tidak boleh agar menghindari risiko saat kebakaran,” ucap Riyanto.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Alasan Polisi Tembak 2 Pelaku Tawuran di Depok
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        16 Agustus 2025

    Alasan Polisi Tembak 2 Pelaku Tawuran di Depok Megapolitan 16 Agustus 2025

    Alasan Polisi Tembak 2 Pelaku Tawuran di Depok
    Editor
    DEPOK, KOMPAS.com –
    Kasi Humas Polres Metro Depok AKP Made Budi mengungkapkan alasan anggota Tim Perintis Presisi Polres Metro Depok menembak dua pemuda terduga pelaku tawuran di Sukmajaya, Kota Depok, Sabtu (9/8/2025).
    Mulanya, Tim Perintis Presisi Polres Metro Depok mendapatkan laporan dari warga mengenai adanya tawuran di Sukmajaya pada pukul 02.00 WIB.
    “Sampai di sana, mereka (terduga pelaku tawuran) ada di sana, langsung kita lakukan pembubaran. Kita kejar. Namun pada saat itu, kita berusaha dekatin, mereka kabur,” kata Made, Jumat (15/8/2025).
    “Sudah kita berhentikan, namun mereka tidak menggubris, tidak mengiraukan, tetap aja langsung jalan gitu, sambungnya.
    Made menjelaskan, sebelum dilakukan penembakan ke arah kedua terduga pelaku tawuran, anggota sudah melepaskan tembakan peringatan.
    Namun, tembakan peringatan itu tak dihiraukan. Terduga pelaku tetap mencoba kabur dengan terus memacu kendaraannya.
    “Sudah ada, sudah ada upaya dari tim melakukan tembakan peringatan untuk membubarkan mereka sebanyak tiga kali ke arah udara,” ujar Made.
    Tembakan yang dilepaskan petugas pada akhirnya mengenai dua terduga pelaku tawuran hingga mengalami luka.
    Salah satu pemuda yang tertembak adalah R (20), sedangkan identitas terduga lainnya belum disebut polisi.
    “Korban dirawat di rumah sakit Kramat Jati dan Mitra Keluarga (Depok),” ujar Made.
    Polres Metro Depok hingga saat ini masih melakukan pendalaman terkait insiden penembakan tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi yang Lepaskan Tembakan Saat Bubarkan Tawuran di Depok Telah Diperiksa Propam
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 Agustus 2025

    Polisi yang Lepaskan Tembakan Saat Bubarkan Tawuran di Depok Telah Diperiksa Propam Megapolitan 15 Agustus 2025

    Polisi yang Lepaskan Tembakan Saat Bubarkan Tawuran di Depok Telah Diperiksa Propam
    Penulis

    DEPOK, KOMPAS.com –
    Dua anggota Tim Perintis Presisi Polres Metro Depok telah diperiksa oleh Propam Polda Metro Jaya terkait insiden dugaan penembakan saat pembubaran tawuran di wilayah Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu (9/8/2025) dini hari.
    Kasi Humas Polres Metro Depok, AKP Made Budi, membenarkan bahwa pemeriksaan tersebut dilakukan tak lama setelah kejadian.
    “Pasti. Sudah setelah kejadian itu (diperiksa) di Propam Polda Metro Jaya,” ujar Made saat dikonfirmasi, Jumat (15/8/2025).
    Peristiwa berawal ketika Polres Metro Depok menerima laporan warga sekitar pukul 02.00 WIB terkait maraknya aksi kejahatan jalanan, termasuk tawuran dan begal.
    Tim Perintis Presisi yang sedang patroli langsung menuju lokasi kejadian.
    Setiba di lokasi, polisi menemukan sekelompok remaja yang membawa senjata tajam. Saat diminta berhenti, kelompok tersebut justru kabur dan meninggalkan sejumlah barang bukti.
    “Dengan meninggalkan beberapa sajam, 5 atau 7 sajam ya, ada di objek itu. Sudah kita berhentikan, namun mereka tidak menggubris,” jelas Made.
    Menurut Made, petugas telah melepaskan tiga kali tembakan peringatan ke udara untuk membubarkan massa.
    Namun, karena situasi dianggap membahayakan keselamatan, polisi akhirnya menembak ke arah terduga pelaku.
    Akibat insiden tersebut, dua orang mengalami luka. Salah satunya adalah R (20), yang diduga terlibat dalam tawuran, sementara identitas korban lain belum diungkap.
    “Korban dirawat di Rumah Sakit Kramat Jati dan Mitra Keluarga Depok,” kata Made.
    Awalnya, kedua korban dirawat di RS Kramat Jati. Namun, salah satunya kemudian dipindahkan ke rumah sakit lain.
    Polres Metro Depok masih melakukan pendalaman terhadap insiden ini. Pemeriksaan internal oleh Propam juga dilakukan untuk memastikan prosedur kepolisian dijalankan sesuai aturan.
    “Yang pasti, satu tim Perintis Presisi langsung menuju TKP begitu mendapat laporan. Sampai di sana, kita lakukan pembubaran, kita kejar, namun mereka kabur,” ungkap Made.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kronologi Polisi Tembak 2 Pelaku Tawuran di Depok
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 Agustus 2025

    Kronologi Polisi Tembak 2 Pelaku Tawuran di Depok Megapolitan 15 Agustus 2025

    Kronologi Polisi Tembak 2 Pelaku Tawuran di Depok
    Penulis
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Dua remaja terduga pelaku tawuran di wilayah Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, mengalami luka-luka setelah ditembak oleh Tim Perintis Presisi Polres Metro Depok, Sabtu (9/8/2025) dini hari.
    Kasi Humas Polres Metro Depok, AKP Made Budi, menjelaskan awal mula insiden terjadi ketika pihak kepolisian menerima laporan dari warga sekitar pukul 02.00 WIB mengenai maraknya aksi tawuran dan kejahatan jalanan.
    “Mendapat laporan itu, satu tim Perintis Presisi langsung menuju lokasi untuk melakukan pembubaran,” kata Made saat dihubungi
    Kompas.com
    , Jumat (15/8/2025).
    Setibanya di lokasi, tim menemukan sekelompok remaja membawa senjata tajam.
    Polisi kemudian berusaha mendekati dan menghentikan para pelaku, namun mereka tetap melaju, mengabaikan peringatan.
    Dalam proses itu, polisi melepaskan tembakan peringatan ke udara sebanyak tiga kali untuk membubarkan mereka.
    “Sudah ada, sudah ada upaya dari tim melakukan tembakan peringatan untuk membubarkan mereka sebanyak tiga kali ke arah udara,” ujar Made.
    Meski demikian, para pelaku tetap melarikan diri hingga akhirnya satu anggota tim terpaksa menembak.
    Akibat tembakan tersebut, dua pelaku mengalami luka-luka. Satu di antaranya berinisial R, 20 tahun, sementara identitas belum disebutkan.
    Kini, kedua korban dirawat di rumah sakit berbeda. Satu di Rumah Sakit Kramat Jati, sedangkan satu korban lagi di Rumah Sakit Mitra Keluarga.
    “Awalnya dirawat Mitra Keluarga, Lalu (satu korban) dipindah di Rumah Sakit Kramat Jati,” jelas Made.
    Terkait tindakan tegas tersebut, dua anggota polisi yang menembak kini sedang diperiksa oleh Propam Polda Metro Jaya untuk memastikan prosedur penegakan hukum telah sesuai aturan.
    “Sudah diperiksa. Sudah dilakukan di Propam Polda Metro Jaya,” ucap Made.
    Hingga kini, Polres Metro Depok masih melakukan pendalaman terkait insiden ini.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi yang Lepaskan Tembakan Saat Bubarkan Tawuran di Depok Telah Diperiksa Propam
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 Agustus 2025

    Dua Pemuda di Depok Terluka Diduga Akibat Tembakan Polisi Saat Bubarkan Tawuran Megapolitan 15 Agustus 2025

    Dua Pemuda di Depok Terluka Diduga Akibat Tembakan Polisi Saat Bubarkan Tawuran
    Penulis

    DEPOK, KOMPAS.com –
    Dua orang mengalami luka akibat dugaan penembakan oleh anggota polisi saat pembubaran aksi tawuran di wilayah Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, pada Sabtu (9/8/2025) dini hari.
    Peristiwa ini terjadi setelah Tim Perintis Presisi Polres Metro Depok melepaskan tembakan peringatan untuk membubarkan massa.
    Salah satunya berinisial R berusia 20 tahun, sementara identitas korban kedua belum disampaikan.
    “Korban dirawat di Rumah Sakit Kramat Jati dan Mitra Keluarga,” jelas Kasi Humas Polres Metro Depok, AKP Made Budi saat dikonfirmasi, Jumat (15/8/2025).
    Awalnya, kedua korban dibawa ke Rumah Sakit Kramat Jati, namun salah satunya kemudian dipindahkan ke rumah sakit lain.
    Made menjelaskan bahwa kejadian bermula dari laporan warga pada pukul 02.00 WIB mengenai adanya aksi tawuran. Tim patroli segera menuju lokasi kejadian.
    “Memang pada awalnya banyak kejadian tawuran di Kota Depok. Adanya laporan dari warga pada pukul 2 pagi, hari Sabtu itu. Satu tim Perintis Presisi langsung menuju TKP,” ujar Made.
    Setibanya di lokasi, polisi mendapati sekelompok remaja membawa senjata tajam. Saat diminta berhenti, mereka justru kabur dan meninggalkan beberapa senjata tajam di lokasi.
    “Kita kejar. Namun pada saat itu, kita berusaha dekati, mereka kabur. Sudah kita berhentikan, namun mereka tidak menggubris, tetap saja jalan,” kata Made.
    Polisi mengaku sudah melakukan tiga kali tembakan peringatan ke udara. Namun karena pelaku tetap melarikan diri dan dinilai membahayakan keselamatan petugas, tindakan tegas pun diambil.
    Made memastikan bahwa dua anggota Tim Perintis Presisi yang terlibat dalam penembakan akan diperiksa oleh Propam Polda Metro Jaya.
    “Pasti, sudah setelah kejadian itu (anggota) diperiksa di Propam Polda Metro Jaya,” tegasnya.
    Polres Metro Depok masih mendalami insiden ini, termasuk memeriksa prosedur yang dijalankan di lapangan.
    Penyelidikan dilakukan untuk memastikan apakah tindakan yang diambil sesuai prosedur dan proporsional dengan ancaman yang dihadapi petugas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Lepaskan Tembakan Peringatan Sebelum Menembak Terduga Pelaku Tawuran di Depok
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 Agustus 2025

    Polisi Lepaskan Tembakan Peringatan Sebelum Menembak Terduga Pelaku Tawuran di Depok Megapolitan 15 Agustus 2025

    Polisi Lepaskan Tembakan Peringatan Sebelum Menembak Terduga Pelaku Tawuran di Depok
    Editor
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Tim Perintis Presisi Polres Metro Depok diduga menembak seorang pelaku tawuran di wilayah Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, pada Sabtu (9/8/2025) dini hari.
    Tindakan itu dilakukan setelah polisi sebelumnya melepaskan tembakan peringatan untuk membubarkan para pelaku.
    “Sudah ada, sudah ada upaya dari tim melakukan tembakan peringatan untuk membubarkan mereka sebanyak tiga kali ke arah udara,” ujar Kasi Humas Polres Metro Depok, AKP Made Budi, Jumat (15/8/2025), dikutip
    Tribundepok.com
    .
    Peristiwa terjadi ketika Tim Perintis Presisi melakukan patroli setelah menerima laporan warga soal maraknya aksi kejahatan jalanan, termasuk tawuran dan begal.
    Saat patroli, tim menemukan sekelompok remaja membawa senjata tajam.
    Ketika polisi meminta para remaja pelaku tawuran berhenti, mereka tetap memacu kendaraan sehingga membahayakan keselamatan anggota tim.
    Polisi akhirnya menembak terduga pelaku. Akibatnya, dua orang mengalami luka.
    Satu terduga pelaku tawuran yang tertembak berinisial R (20), sedangkan satu korban lainnya belum disebut identitasnya.
    “Korban dirawat di rumah sakit Kramat Jati dan Mitra Keluarga (Depok),” ujar Made.
    Polres Metro Depok hingga saat ini masih melakukan pendalaman terkait insiden penembakan tersebut.
    Artikel ini telah tayang di Tribundepok.com dengan judul
     
    “Alasan Polisi Tembak Terduga Pelaku Tawuran di Depok, Sudah Diberi Tembakan Peringatan”
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jelang Usia 500 Tahun, Jakarta Butuh Paradigma Baru Pengelolaan Sampah – Page 3

    Jelang Usia 500 Tahun, Jakarta Butuh Paradigma Baru Pengelolaan Sampah – Page 3

    Monang, perwakilan DLH DKI Jakarta, memaparkan persoalan pengelolaan sampah di Jakarta. 

    “Dengan jumlah penduduk lebih dari 11 juta jiwa, ada 3,6 juta kepala keluarga, 2.741 RW, dan 30.894 RW, menghasilkan 8600 ton sampah per hari. Dengan menangani itu, kami hanya punya 1000-an pendamping,” jelas Monang.

    Menurutnya, meskipun pengelolaan sampah Jakarta sudah menekankan pemilahan sampah di rumah tangga, tetapi partisipasi warga masih kurang. Di Jakarta, ada 3356 unit bank sampah  yang terdaftar dengan 140 nasabah. 

    Sementara itu, Direktur Utama Perusda Pasar Jaya Agus Himawan menyampaikan soal penanganan sampah di pasar-pasar yang di bawah naungan Perumda.

    “Kita menaungi 150 pasar dengan produksi sampah 500 ton per hari. Dalam hitungan produksi sampah pasar itu, ada juga sampah dari warga sekitar,” katanya.

    Menurutnya, Perumda Pasar Jaya sedang memulai kebijakan baru pengelolaan sampah, yaitu mendirikan pusat pengelolaan sampah mandiri. Dengan konsep baru ini, masalah sampah di pasar akan diselesaikan di tempat.

    “Kita sudah menyelesaikan pusat pengelolaan sampah mandiri di Pasar Induk Kramat Jati, yang memproduksi 200 ton sampah per hari atau hampir 50 persen sampah pasar di Jakarta,” jelasnya.

    Dalam diskusi itu, Ketua KSM Sahabat Lingkungan, Hendro Wibowo, juga berbagai pengalaman soal pengelolaan sampah berbasis warga atau komunitas. 

    Menurut Hendro, pihaknya menyampaikan empat paradigma pengelolaan sampah, yaitu ekologi, ekonomi kreatif, edukasi, dan punishment and reward. Kata dia, mengedukasi warga agar punya kesadaran memilah dan mengolah sampah memang butuh waktu lama. 

    “Fukuoka di Jepang itu butuh 90 tahun. Makanya, edukasi sampah itu harus disertai dukungan pemerintah dalam bentuk politik kebijakan dan anggaran,” jelasnya.

    FGD ini menghasilkan sejumlah kesimpulan dan rekomendasi yang nantinya akan digodok agar menjadi roadmap pengelolaan sampah di Jakarta.

  • Cegah banjir, Sudin SDA Jaktim bangun turap 350 meter di Cililitan

    Cegah banjir, Sudin SDA Jaktim bangun turap 350 meter di Cililitan

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas (Sudin) Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur (Jaktim) membangun turap Kali Item di RW 06 dan RW 07, Kelurahan Cililitan, Kramat Jati sepanjang 350 meter.

    “Turap dibangun sepanjang 350 meter di sisi kiri dan kanan Kali Item yang melintasi RT 04, 07, dan 09 di RW 06 serta di RT 08 dan 10, RW 07,” kata Kepala Seksi Pembangunan Sudin SDA Jakarta Timur Tengku Saugi Zikri di Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa.

    Pembangunan turap itu merupakan aspirasi warga yang disampaikan melalui reses anggota dewan maupun Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) karena daerah tersebut kerap dilanda banjir saat hujan deras.

    “Jadi pembangunan ini usulan warga, karena setiap hujan deras dan debit air tinggi, air selalu melimpas ke permukiman warga,” ujar Saugi.

    Dia menjelaskan turap tersebut dibangun dengan menggunakan batu bronjong yang disusun tiga trap. Pengerjaannya sudah dimulai sejak 23 Juli 2025 dan ditargetkan rampung pada 15 Desember mendatang.

    Selain mencegah limpasan air ke permukiman, turap itu juga akan dilengkapi jalur atau lintasan untuk lari santai (jogging track).

    “Turap ini juga akan dilengkapi jogging track. Proyek pembangunan turap dilakukan pihak ketiga melalui proses lelang e-Katalog,” ucap Saugi.

    Sementara itu, Wakil Camat Kramat Jati Diman mengungkapkan warga mendukung penuh pembangunan turap tersebut.

    “Kita sudah adakan sosialisasi terkait rencana pembangunan itu. Tentu saja nantinya akan dirasakan manfaatnya oleh warga,” tutur Diman.

    Selain Kelurahan Cililitan, Sudin SDA Jaktim juga mengebut pembangunan Waduk Giri Kencana di Jalan Giri Kencana RW 03 dan RW 06 Kelurahan Cilangkap, Cipayung, untuk mengatasi banjir yang kerap melanda wilayah RW 02, 03, 04 dan 06 Kelurahan Cilangkap.

    Pembangunan itu dilakukan oleh pihak ketiga pemenang lelang e-katalog sejak awal Juni lalu dengan anggaran dari APBD DKI Jakarta sebesar Rp56,1 miliar, dan ditargetkan rampung pada 15 Desember 2025.

    Pembangunan tersebut meliputi pengerukan lahan pada permukaan basah, pembuatan turap menggunakan konstruksi anyaman kawat baja yang diisi dengan batu-batuan (bronjong) dan berbagai kelengkapannya.

    Dalam revitalisasi itu juga dilakukan pengerukan lahan sehingga nantinya kedalaman waduk Giri Kencana mencapai lima meter.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Selasa, tersedia layanan Samsat Keliling di 14 wilayah Jadetabek

    Selasa, tersedia layanan Samsat Keliling di 14 wilayah Jadetabek

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya menyediakan layanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Keliling untuk membantu wajib pajak menunaikan pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB) di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jadetabek), Selasa.

    Melalui akun X resmi TMC Polda Metro Jaya, berikut 14 wilayah lokasi pelayanan tersebut:

    1. Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat Jakarta Pusat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB;

    2. Jakarta Utara di halaman parkir Samsat dan Masjid Al-Musyawarah Kelapa Gading pukul 08.00-14.00 WIB;

    3. Jakarta Barat di Mal Citraland pukul 08.00-14.00 WIB;

    4. Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat pukul 08.00-15.00 WIB dan TMP Kalibata pukul 08.00-14.00 WIB;

    5. Jakarta Timur di halaman parkir Samsat pukul 08.00-15.00 WIB dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB;

    6. Kota Tangerang di Alun-alun Cibodas dan Parkiran Busway Foodmosphere pukul 09.00-13.00 WIB;

    7. Serpong di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB dan Mal ITC BSD Serpong pukul 16.00-19.00 WIB;

    8. Ciledug di Giant Poris Ruko Batu Ceper Tangerang dan Pasar Modern Bintaro Jaya pukul 09.00-13.00 WIB;

    9. Ciputat di Kantor Kelurahan Pondok Betung pukul 09.00-12.00 WIB;

    10. Kelapa Dua di Halaman GTown Square Gading pukul 08.00-14.00 WIB;

    11. Kota Bekasi di KFC Zamrud pukul 09.00-12.00 WIB;

    12. Kabupaten Bekasi di Pasar Bersih Cikarang pukul 08.00-14.00 WIB;

    13. Depok di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB dan RS Bhayangkara Brimob pukul 08.00-12.00 WIB;

    14. Cinere di halaman parkir Samsat pukul 08.00-12.00 WIB.

    Sejumlah syarat harus diperhatikan sebelum membayar pajak kendaraan, yakni membawa dokumen, di antaranya KTP, BPKB dan STNK asli yang disertai lampiran fotokopi.

    Gerai Samsat Keliling hanya melayani pembayaran PKB tahunan, sedangkan layanan perpanjangan STNK (lima tahunan) dan ganti pelat nomor kendaraan harus dilakukan di kantor Samsat terdekat.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.