kab/kota: Kramat Jati

  • Benarkah Ada Mafia di Balik Kerusuhan saat Unjuk Rasa Sepekan Terakhir?
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        2 September 2025

    Benarkah Ada Mafia di Balik Kerusuhan saat Unjuk Rasa Sepekan Terakhir? Nasional 2 September 2025

    Benarkah Ada Mafia di Balik Kerusuhan saat Unjuk Rasa Sepekan Terakhir?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto menengarai adanya keterlibatan mafia di balik kerusuhan pada saat unjuk rasa di berbagai daerah beberapa waktu terakhir. Mafia itu disebut sengaja menggerakkan perusuh di sejumlah titik unjuk rasa guna melakukan pembakaran dan mengganggu kehidupan masyarakat.
    Saat menjenguk korban unjuk rasa di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (1/9/2025), Prabowo mengatakan, aparat keamanan telah mengantongi indikasi adanya pihak yang bertanggung jawab atas kerusuhan yang terjadi pada saat unjuk rasa beberapa waktu terakhir.
    “Semua aparat negara akan selidiki, siapa yang bertanggung jawab, saya menduga kita sudah ada indikasi-indikasi dan kita tidak akan ragu-ragu,” kata Prabowo.
    “Saya tidak ragu-ragu membela rakyat, saya akan hadapi mafia-mafia yang sekuat apapun, saya hadapi atas nama rakyat. Saya bertekad memberantas korupsi, sekuat apapun mereka,” imbuh Presiden.
    Adapun unjuk rasa yang berlangsung beberapa waktu terakhir ditengarai oleh beberapa hal. Mulai dari sikap dan anggota DPR yang dinilai nirempati terhadap kondisi publik soal tunjangan yang mereka terima, hingga kematian driver ojek online, Affan Kurniawan, usai dilindas rantis Brimob Polri.
    Namun, aksi penyampaian pendapat yang semula berlangsung damai, justru diciderai oleh aksi sekelompok perusuh yang diduga sengaja diturunkan ke berbagai titik unjuk rasa.
    Presiden Prabowo pun menyebut berbagai aksi pembakaran instansi negara hingga gedung DPRD, bukan merupakan bagian dari penyampaian aksi damai yang hendak dilakukan masyarakat, tetapi dilakukan oleh sekelompok pihak yang berniat membuat kerusuhan. 
    “Kita lihat di banyak tempat gedung DPRD, ini adalah instansi negara yang menjalankan kedaulatan negara, alat demokrasi, dibakar,” kata Prabowo.
    “Jadi niatnya bukan menyampaikan pendapat, niatnya adalah bikin rusuh, niatnya adalah mengganggu kehidupan rakyat, niatnya adalah menghancurkan upaya pembangunan nasional untuk menghilangkan kemiskinan,” ujar dia.
     
    Seturut dengan pernyataan Presiden soal dugaan keterlibatan mafia di balik kerusuhan pada saat unjuk rasa, para menteri Kabinet Merah Putih mengunggah dukungan kepada Prabowo.
    Mereka memakai caption yang serupa dalam unggahannya, yang mana mereka memuji Prabowo karena berani melawan mafia.
    Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, misalnya. Dia mengunggah gambar Prabowo bernuansa hitam-putih dengan teks di dalamnya yang memuat nama “Reza Chalid”.
    Terlepas dari kemungkinan penulisan nama yang disengaja atau sekadar saltik (typo), namun dalam konteks pemberitaan penanganan kasus korupsi yang kini tengah diusut Kejaksaan Agung (Kejagung), publik biasa mengenal nama “Riza Chalid”.

    Kami bersamamu Pak Presiden,
    ” tulis Sakti dalam keterangan gambar unggahannya itu, di akun Instagram-nya, @Swtrenggono, Minggu (31/8/2025).
    Begini bunyi teks di atas gambar Prabowo yang sedang hormat itu (redaksi tidak menyunting salah ejaan dan penulisan yang ada pada unggahan asli):
    Dear Mr. President
    Tidak pernah ada pendahulu berani melawan mafia beras.
    Tidak pernah ada pendahulu berani melawan mafia minyak goreng.
    Tidak pernah ada pendahulu berani melawan mafia migas.
    Tidak pernah ada pendahulu berani membongkar mafia Reza Chalid dan anak-anak dan kroni-kroninya.
    Bahkan mereka bersama orang-orang itu mencuri kekayaan Negara.
    Tidak pernah ada pendahulu melawan korupsi di BUMN.
    Tidak pernah ada pendahulu yang pernah berbicara soal tantiem yang nilainya triliunan setiap tahun, malah semua partai-partai yang pernah berkuasa mereka semua menikmati korupsi di BUMN.
    Tidak pernah ada orang-orang pintar yang sekarang bersuara, sok berada di barisan rakyat membuka semua masalah-masalah di BUMN padahal mereka pernah berada di dalam BUMN.
    Kenapa di saat semua itu Bapak buka dan mulai bersih-bersih, semakin Bapak yang diserang?
    A post shared by Sakti Wahyu Trenggono (@swtrenggono)
     
    Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/BP2MI Abdul Kadir Karding juga menyampaikan konten serupa pada 31 Agustus 2025.
    Teks yang dicantumkan di atas gambar sama dengan teks yang dicantumkan di gambar unggahan Sakti Wahyu Trenggono, hanya saja foto Prabowo yang diunggah Karding sedikit berbeda dari unggahan Sakti Wahyu Trenggono.
    Karding memberikan keterangan di gambar unggahannya di akun Instagram-nya, @abdulkadirkarding itu.

    Sebagai Menteri, saya berdiri bersama Presiden Republik Indonesia. Tugas kami adalah memastikan agenda ‘bersih-bersih’ ini terus berjalan, bukan mundur karena tekanan,
    ” tulis Karding.
    Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Pariwisata, Zita Anjani, yang juga putri dari Ketua Umum PAN dan Menko Bidang Pangan, Zukifli Hasan, juga mengunggah gambar senada di akun Instagram-nya, @zitaanjani, 31 Agustus 2025.

    Kami bersamamu pak… Stay strong Mr. President,
    ” tulis Zita dalam keterangan gambar unggahannya.
    Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan, akan menindak siapa pun pelaku yang berbuat kerusuhan pada saat unjuk rasa beberapa waktu terakhir, berdasarkan bukti yang dimiliki.
    Sigit menyampaikan itu usai ditanya awak media ihwal ada atau tidaknya peran Riza Chalid di balik kerusuhan yang terjadi.
    “Ya tentunya Polri akan bergerak sesuai dengan bukti-bukti di lapangan,” ujar Sigit menanggapi, saat ditemui di RS Polri, Jakarta Timur, Senin (1/9/2025).
    Sigit mengatakan, polisi akan bergerak berdasarkan data yang didapat untuk menginvestigasi kerusuhan yang terjadi pada waktu belakangan ini. Dia pun menegaskan bahwa polisi bakal terus mencari siapa pelaku yang membiayai kerusuhan yang terjadi beberapa hari belakangan ini.
    “Akan terus kita cari baik pelaku di lapangan, aktornya, siapa yang membiayai, semua akan kita cari,” imbuhnya
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemarin, naik pangkat polisi korban ricuh demo-Prabowo tak akan mundur

    Kemarin, naik pangkat polisi korban ricuh demo-Prabowo tak akan mundur

    Jakarta (ANTARA) – Berbagai kabar di ranah politik telah diwartakan Kantor Berita ANTARA pada Senin (1/9), mulai dari Presiden Prabowo Subianto memerintahkan kenaikan pangkat bagi anggota Polri yang menjadi korban ricuh demo hingga Presiden menegaskan tidak akan mundur menghadapi aksi-aksi anarkis.

    Berikut kilas balik berita politik kemarin untuk kembali Anda simak.

    1. Prabowo perintahkan kenaikan pangkat anggota Polri korban ricuh demo

    Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo untuk memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada aparat kepolisian yang menjadi korban dalam rangkaian aksi demonstrasi yang berujung ricuh di sejumlah daerah.

    “Saya sampaikan ke Kapolri saya minta semua petugas dinaikin pangkat. Dinaikin pangkat luar biasa karena bertugas di lapangan membela negara, membela rakyat, menghadapi anasir-anasir,” kata Prabowo usai menjenguk korban di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

    Baca selengkapnya di sini.

    2. Demo ricuh, Kapolri sebut ikuti bukti saat ditanya andil Riza Chalid

    Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo saat ditanya mengenai andil Riza Chalid dalam kericuhan aksi massa yang di antaranya ada pembakaran dan penjarahan menyebut Polri bergerak sesuai bukti-bukti yang dikumpulkan di lapangan.

    “Ya tentunya Polri akan bergerak sesuai dengan bukti-bukti di lapangan. Kita akan menarik (kesimpulan, red.) dari fakta yang kita dapat, akan kita cari baik pelaku di lapangan, aktornya, siapa yang membiayai, semua akan kita cari tahu,” kata Listyo menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di RS Polri Kramat Jati, Jakarta

    Baca selengkapnya di sini.

    3. Wakil Panglima respons soal anggota BAIS yang ditangkap saat demo

    Wakil Panglima TNI Jenderal TNI Tandyo Budi Revita merespon soal beredarnya informasi anggota Badan Intelijen Strategis Tentara Nasional Indonesia (BAIS) yang ditangkap anggota Brimob di tengah kerumunan masa aksi demonstran.

    Menurut Tandyo, pihak terkait seharusnya tidak membongkar identitas anggota intelijen yang tertangkap.

    “Begitu ini ditangkap kemudian keluar seperti itu, harusnya yang menangkap itu tidak menyebarkan itu, karena kan intelijen,” kata Tandyo kepada awak media di gedung DPR, Jakarta Pusat.

    Baca selengkapnya di sini.

    4. PDIP minta maaf soal Deddy Sitorus dan Sadarestuwati

    Ketua DPP PDIP Said Abdullah meminta maaf soal Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP yakni Deddy Sitorus dan Sadarestuwati yang turut disorot dan dikritik oleh publik terkait sikapnya yang dilakukan beberapa waktu lalu.

    Dia mengatakan bahwa hal yang disampaikan oleh Deddy Sitorus atau hal yang dilakukan Sadarestuwati akan menjadi pelajaran etika bagi PDIP. Menurut dia, tokoh publik harus menyampaikan kata-kata yang berempati dan bersimpati terhadap rakyat.

    “Saya sebagai Anggota Fraksi PDI Perjuangan, atas nama Pak Deddy Sitorus Ibu Sadarestuwati, sungguh-sungguh minta maaf jika kemudian ada kesalahan, kekhilafan, yang dilakukan oleh Pak Deddy dan Ibu Sadarestu,” kata Said di kompleks parlemen, Jakarta.

    Baca selengkapnya di sini.

    5. Respons aksi anarkis, Prabowo: Demi Allah saya tak akan mundur

    Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk membela rakyat dan bersumpah tidak akan mundur dalam menghadapi aksi-aksi anarkis yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

    “Demi Allah saya tidak akan mundur setapak pun, saya yakin rakyat bersama saya,” kata Prabowo saat memberikan keterangan pers usai menjenguk korban aksi demonstrasi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

    Baca selengkapnya di sini.

    Pewarta: Fath Putra Mulya
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gibran jenguk warga-anggota Polri yang korban luka berat demonstrasi

    Gibran jenguk warga-anggota Polri yang korban luka berat demonstrasi

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menjenguk masyarakat dan anggota polisi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, yang menjadi korban saat aksi demonstrasi berujung ricuh pada Kamis (28/8).

    Berdasarkan sejumlah video yang diterima Antara, Wapres Gibran yang mengenakan kemeja abu-abu tersebut tiba di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Senin (1/9), dan langsung memasuki kamar rawat inap untuk menanyakan kondisi mereka, sekaligus menguatkan para korban agar menjalani perawatan dengan intensif.

    Dalam kunjungannya, Wapres menemui salah satu anggota Brimob Polda Metro Jaya, AKP Darkun, yang dikabarkan sempat kritis dan bahkan meninggal dunia.

    Dalam kesempatan tersebut, Wapres nampak berbincang dengan AKP Darkun yang didampingi istrinya, terkait kondisi kesehatan dan kronologi kejadian saat pembubaran aksi massa pada Kamis (28/8) lalu.

    “Kejadian di (mana)? Terkena lemparan batu?” tanya Wapres menanyakan ihwal luka berat yang dialami Darkun di kepala.

    Darkun menceritakan kala itu ia sedang bertugas di daerah Pejompongan, Jakarta Pusat, lokasi di mana pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, tewas karena terlindas rantis Brimob yang menyebabkan aksi massa berujung ricuh.

    Akibat terkena lemparan batu, Darkun mendapat 42 jahitan di kepala dan sebagian di kaki karena masuk ke got, setelah mendapat pukulan dari massa saat kejadian.

    Wapres juga bertemu dengan anggota Polri lainnya yang dirawat akibat luka bakar terkena bom molotov saat mengamankan aksi di depan DPR, Kamis (28/8). Anggota Polri tersebut mendapatkan luka bakar di sekitar paha.

    “Kebetulan pakai helm sama masker, (wajah) aman (tidak terkena luka bakar),” kata anggota tersebut bercerita kepada Wapres.

    “Waktu itu tugas di DPR?,” kata Wapres bertanya. “Di DPR, hari Kamis Pak,” kata anggota tersebut menjawab.

    Selain menjenguk korban dari anggota, Wapres juga menjenguk korban luka dari masyarakat umum yang dirawat di RS Polri.

    Pada hari yang sama setelah Wapres berkunjung ke RS Polri, Presiden Prabowo Subianto juga turut menjenguk masyarakat dan anggota Polri yang menjadi korban aksi unjuk rasa.

    Prabowo menceritakan kondisi korban akibat aksi unjuk rasa pada pekan lalu harus menjalani transplantasi ginjal, hingga operasi tempurung, saat menjenguk korban di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta, Senin.

    Presiden Prabowo merinci bahwa dari 43 korban yang terdiri dari polisi dan masyarakat sipil, kini masih ada 17 korban yang dirawat di RS Polri, terdiri dari 14 anggota Polri dan 3 masyarakat.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi Periksa Kejiwaan Pembunuh Bocah di Kebayoran Lama
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 September 2025

    Polisi Periksa Kejiwaan Pembunuh Bocah di Kebayoran Lama Megapolitan 1 September 2025

    Polisi Periksa Kejiwaan Pembunuh Bocah di Kebayoran Lama
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Polisi memeriksa kondisi kejiwaan SB, pelaku pembunuhan bocah RAS (11) di Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. 
    “Kami akan cek psikologisnya pelaku, kami bawa ke psikiater,” kata Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Nicholas Ary Lilipaly di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Senin (1/9/2025).
    Pelaku R saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati karena mengalami luka di lehernya.
    Polisi menduga, pelaku yang merupakan sopir keluarga korban sengaja melukai dirinya sendiri setelah membunuh RAS.
    “Iya dia melukai dirinya sendiri. Jadi kami masih mendalami motifnya membunuh dan melukai dirinya sendiri, nanti ke psikiater,” ujar Nicholas.
    Sementara itu, Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Harnas Prihandito mengatakan penyidik memanggil sejumlah saksi untuk mendalami kasus ini, termasuk mencari tahu motif pelaku. 
    “Kami baru bisa memulai pemanggilan kepada beberapa saksi, tentunya motif masih kami dalami terus-menerus, termasuk beberapa orang yang ada di lokasi. Mudah-mudahan dalam waktu dekat segera kita ungkap motifnya apa,” jelas Harnas kepada wartawan, Senin.
    Sebelumnya diberitakan, seorang anak 11 tahun meninggal karena dibunuh di rumah di kawasan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Sabtu (30/8/2025). 
    “Ditemukan adanya anak usia 11 tahun yang meninggal dunia,” ujar Kapolsek Kebayoran Lama, Kompol Harnas Prihandito kepada wartawan, Sabtu.
    Saat ditemukan, terduga pelaku berada di gudang lantai dua rumah tersebut, tepat di samping jasad korban.
    Polisi langsung menangkap pelaku untuk kepentingan penyelidikan.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tegaskan Tak Akan Mundur Meski Demo Ricuh, Prabowo: Rakyat Bersama Saya

    Tegaskan Tak Akan Mundur Meski Demo Ricuh, Prabowo: Rakyat Bersama Saya

    GELORA.CO – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk membela rakyat dan bersumpah tak akan mundur menghadapi aksi demo yang berakhir ricuh beberapa hari terakhir.

    Itu diungkapkannya saat memberikan keterangan pers usai menjenguk korban aksi demonstrasi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (1/9/2025).

    ”Demi Allah saya tidak akan mundur setapak pun, saya yakin rakyat bersama saya,” katanya, seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

    Di kesempatan itu, ia menyampaikan keprihatinannya atas puluhan korban terluka di peristiwa demo ricuh, baik dari kepolisian maupun masyarakat.

    Hingga saat ini, ada 17 orang yang masih dalam perawatan. Termasuk, seorang perempuan yang mengalami patah tulang setelah motornya dirampas perusuh.

    Prabowo menegaskan, menyampaikan pendapat memang dilindungi Undang-Undang, namun harus dilakukan secara damai dan sesuai aturan.

    ”Kalau demonstran murni yang baik justru oleh aparat harus dilindungi,” ujarnya.

    Prabowo pun menilai sejumlah aksi yang terjadi telah disusupi kelompok yang berniat merusak fasilitas publik, termasuk gedung DPR dan DPRD.

    ”Niatnya bukan menyampaikan pendapat, niatnya adalah bikin rusuh, mengganggu kehidupan rakyat, menghancurkan upaya pembangunan nasional,” kata Presiden.

    Pemerintah pun akan menindak tegas dan mengusut tuntas pihak-pihak yang bertanggung jawab atas aksi anarkis tersebut.

    ”Saya tidak ragu-ragu membela rakyat, saya akan hadapi mafia-mafia yang sekuat apapun saya hadapi atas nama rakyat,” ucapnya.

    Diketahui, Presiden Prabowo menjenguk belasan polisi yang terluka akibat akibat unjuk rasa massa di beberapa daerah di Jakarta pekan lalu, yang berujung ricuh.

    Jumlah polisi dan warga yang cedera dan luka-luka akibat kericuhan aksi massa pada pekan lalu itu, Presiden menyebut ada lebih dari 40 orang.

    Meski demikian, sebagian besar dari mereka, yang dirawat di RS Polri itu, telah selesai menjalani perawatan dan kembali ke rumah masing-masing.

  • Pembunuh Bocah di Kebayoran Lama Ditangkap, Ternyata Sopirnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 September 2025

    Pembunuh Bocah di Kebayoran Lama Ditangkap, Ternyata Sopirnya Megapolitan 1 September 2025

    Pembunuh Bocah di Kebayoran Lama Ditangkap, Ternyata Sopirnya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Polisi menangkap pembunuh bocah berinisial RAS (11), yang tewas di rumahnya di kawasan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
    Ternyata, pembunuh bocah itu adalah sopir keluarganya sendiri.
    “Sementara yang informasi kami dapat bahwa terduga pelaku adalah sopir dari keluarga tersebut,” kata Kapolsek Kebayoran Lama, Kompol Harnas Prihandito kepada wartawan, Senin (1/9/2025).
    Pembunuhan itu dilakukan sopir terhadap bocah itu dilakukan di sebuah ruangan yang difungsikan sebagai gudang rumah majikannya.
    Setelah membunuh RAS, pelaku juga berusaha melukai dirinya sendiri.
    “Saat di TKP, pelaku juga ada luka di leher. Dugaan sementara pelaku melukai diri sendiri menggunakan golok,” ujar Harnas.
    Saat ini polisi akan memeriksa beberapa saksi untuk mendalami motif pembunuhan ini. Saat ini pelaku belum bisa diperiksa karena masih dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
    “Untuk motif ini karena kami baru bisa memulai pemanggilan kepada beberapa saksi, tentunya motif masih kami dalami terus-menerus,” ucap Harnas.
    Kapolres Jakarta Selatan Kombes Nicholas Ary Lilipaly mengatakan, pelaku diduga mengalami gangguan kejiwaan.
    Untuk memastikannya, polisi akan membawa pelaku ke psikolog.
    “Jadi masih dalam tahap penyidikan, kami akan cek psikologisnya dia, kami bawa ke psikiater untuk mengecek keadaan psikologis pelaku,” kata Nicholas.
    Sebelumnya diberitakan, seorang anak 11 tahun dikabarkan meninggal karena dibunuh di rumah di kawasan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Sabtu (30/8/2025).
    Kabar ini disebarkan akun instagram @infopondokpinang dengan narasi pembunuhan dilakukan pelaku di hadapan orangtuanya.
    “Kami menerima laporan dari masyarakat dan tentunya, kami personel langsung menuju ke TKP dan memeriksa. Dan ditemukan adanya anak usia 11 tahun yang meninggal dunia,” ujar Harnas kepada wartawan, Sabtu.
    Saat ditemukan, terduga pelaku berada di gudang lantai dua rumah tersebut, tepat di samping jasad korban.
    Polisi langsung menangkap pelaku dan menyita senjata tajam jenis golok yang ditemukan di TKP untuk kepentingan penyelidikan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Suara Prabowo Bergetar, Perintahkan Aparat Segera Tangkap Pelaku dan Otak Pembakaran Gedung DPRD Makassar

    Suara Prabowo Bergetar, Perintahkan Aparat Segera Tangkap Pelaku dan Otak Pembakaran Gedung DPRD Makassar

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menyatakan aksi anarkis massa yang membakar kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Selatan dan DPRD Kota Makassar adalah bentuk tindakan makar.

    Pembakaran kantor DPRD Kota Makassar merenggut empat nyawa tak berdosa. Mereka adalah aparatur sipil negara (ASN) yang sehari-hari bekerja di kantor wakil rakyat tersebut.

    “Ingat! di Sulawesi Selatan ada empat ASN, orang tidak bersalah, orang tidak berpolitik menjadi korban. Gedung DPRD dibakar, ini tindakan makar, dan bukan penyampaian aspirasi,” kata Prabowo usai menjenguk polisi yang dirawat akibat demonstrasi di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta, Senin (1/9/2025).

    Oleh karena itu, Prabowo tegas memerintahkan kepada aparat keamanan TNI maupun Polri untuk menyelidiki pelaku, menangkap dan menuntaskan kasus ini.

    Sekali lagi, kepala negara menduga ada indikasi makar dan tidak akan ragu-ragu bertindak.

    “Jadi semua aparat negara akan selidiki siapa yang bertanggung jawab. Saya menduga ada indikasi (makar),” kata Prabowo.

    Lebih lanjut Prabowo menegaskan tidak ragu membela rakyat yang tertindas dan yang mencari keadilan. Ia tidak ragu sedikit pun melawan mafia dan memberantas korupsi. Prabowo selalu meyakini, rakyat berpihak padanya.

    Kondisi kantor DPRD Makassar usai dibakar massa, Jumat (29/8/2025) malam

    “Saya tidak ragu-ragu membela rakyat. Saya akan hadapi mafia-mafia yang sekuat apapun saya hadapi atas nama rakyat. Saya bertekad memberantas korupsi, sekuat apapun mereka. Demi Allah saya tidak akan mundur setapak pun, saya yakin rakyat bersama saya,” pungkas Prabowo.

  • Prabowo cerita korban demo transplantasi ginjal dan operasi tempurung

    Prabowo cerita korban demo transplantasi ginjal dan operasi tempurung

    “Saya sudah tengok 13 (orang) di atas, ada yang berat. Kepalanya sampai harus operasi tempurung. Operasi tempurung kepalanya diganti sama titanium,”

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto menceritakan kondisi korban akibat aksi unjuk rasa pada akhir pekan lalu harus menjalani transplantasi ginjal, hingga operasi tempurung, saat menjenguk korban di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta, Senin.

    Presiden Prabowo merinci bahwa dari 43 korban yang terdiri dari polisi dan masyarakat sipil, kini masih ada 17 korban yang dirawat di RS Polri, terdiri dari 14 anggota Polri dan 3 masyarakat.

    “Saya sudah tengok 13 (orang) di atas, ada yang berat. Kepalanya sampai harus operasi tempurung. Operasi tempurung kepalanya diganti sama titanium,” kata Presiden Prabowo saat memberikan keterangan pers usai menjenguk korban aksi unjuk rasa di Ruang Promoter, RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin.

    Prabowo menceritakan bahwa salah satu korban yang ia besuk ialah seorang perempuan yang hendak ke pasar dengan menggunakan motor.

    Tidak hanya motor yang diambil, demonstran juga mematahkan paha kakinya.

    Prabowo juga mengungkapkan kondisi korban yang paling parah, yakni mengalami gagal ginjal dan harus menjalani operasi transplantasi ginjal.

    “Saya mau nengok yang paling parah, ginjalnya diinjak-injak sampai rusak. Beliau sekarang harus cuci darah, ini saya juga tahu, tapi kalau perlu kita cari transplantasi. Kita cari transplantasi, kalau tidak bisa diperbaiki, ginjal ini sangat berat,” kata Presiden.

    Prabowo menegaskan bahwa hak menyampaikan pendapat dan aspirasi memang dijamin oleh undang-undang; namun aksi unjuk rasa harus damai, berizin dan dibatasi hingga pukul 18.00 WIB.

    Namun, Prabowo menyoroti bahwa aksi unjuk rasa di sejumlah tempat didatangi truk yang membawa petasan besar, sehingga menyebabkan anggota Polisi mengalami luka bakar.

    “Ini anggota banyak kena petasan, ada yang terbakar leher, ada yang terbakar paha. Bayangkan kalau laki-laki terbakar alat vitalnya. Ini sudah menurut saya memang, memang sudah rusuh, niatnya membakar, ditemukan truk isinya alat-alat untuk membakar,” kata Prabowo.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kapolri siap eksekusi perintah Presiden, tangkap pelaku kerusuhan

    Kapolri siap eksekusi perintah Presiden, tangkap pelaku kerusuhan

    “Tentunya, kami mewakili keluarga besar institusi Polri mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bapak Presiden,”

    Jakarta (ANTARA) – Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menyatakan kesiapan Polri mengeksekusi perintah-perintah yang diberikan oleh Presiden Prabowo Subianto, diantaranya memulihkan situasi keamanan dan ketertiban, serta menangkap pelaku-pelaku kerusuhan dan memproses mereka sesuai dengan hukum yang berlaku.

    Listyo melanjutkan dirinya juga segera memberikan penghargaan berupa kenaikan pangkat luar biasa dan sekolah kepada 40 lebih polisi yang cedera dan luka-luka saat mengamankan aksi massa yang berujung kerusuhan di Jakarta dan beberapa kota pada pekan lalu.

    “Kami tentunya akan menindaklanjuti apa yang menjadi perintah Beliau (Presiden, red.), segera mengembalikan keamanan, mengembalikan situasi yang ada sehingga masyarakat bisa kembali melaksanakan kegiatannya, perekonomian bisa kembali tumbuh, dan kami akan menangkap para pelaku-pelaku pembuat kerusuhan, dan memproses sesuai dengan aturan yang berlaku,” kata Kapolri saat ditemui di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Senin sore, selepas mendampingi Presiden Prabowo.

    Presiden Prabowo, didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, menjenguk belasan polisi yang dirawat di RS Polri Kramat Jati, Senin, karena mengalami luka-luka dan cedera saat bertugas. Beberapa dari mereka ada yang tangannya putus, dan tempurung kepalanya retak. Ada juga yang ginjalnya rusak, karena diinjak-injak oleh perusuh.

    Listyo, selepas menyambut kedatangan Presiden itu, pun berterima kasih atas perhatian Presiden kepada para polisi.

    “Tentunya, kami mewakili keluarga besar institusi Polri mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bapak Presiden,” kata Listyo.

    Listyo menjelaskan Presiden Prabowo menjenguk satu per satu polisi yang dirawat di RS Polri hari ini. Ada 13 polisi yang dijenguk oleh Presiden Prabowo.

    “Beliau sangat prihatin, dan Beliau memerintahkan kepada saya untuk memberikan penghargaan terbaik bagi prajurit-prajurit yang sudah menjadi korban dalam melaksanakan tugas negara. Oleh karena itu, kami diminta dan diperintahkan untuk menaikkan pangkat, menyekolahkan, dan memberikan penghargaan terbaik untuk prajurit-prajurit kita yang sudah bekerja keras, dan menjadi korban,” ujar Listyo Sigit.

    Di lokasi yang sama dalam kesempatan terpisah, Presiden Prabowo, atas nama negara, mengucapkan terima kasih kepada para polisi tersebut.

    “Hari ini, saya merasa terpanggil, harus nengok petugas-petugas kita, prajurit-prajurit kepolisian yang cedera,” kata Presiden Prabowo kepada wartawan selepas menjenguk aparat kepolisian yang dirawat di RS Polri di Jakarta, Senin.

    Jumlah polisi dan warga yang cedera dan luka-luka akibat kericuhan aksi massa pada pekan lalu itu, Presiden menyebut ada lebih dari 40 orang. Walaupun demikian, sebagian besar dari mereka, yang dirawat di RS Polri itu, telah selesai menjalani perawatan dan kembali ke rumah masing-masing.

    “Sekarang masih ada 17 di sini, 14 anggota (Polri, red), dan tiga orang masyarakat, (yang) satu di antaranya adalah perempuan,” ujar Presiden Prabowo.

    Presiden menyebut perempuan yang turut menjadi korban itu merupakan seorang ibu yang hendak pergi ke pasar untuk berbelanja, tetapi di jalan diganggu oleh perusuh, hingga tulang pahanya patah, dan motornya pun diambil.

    “Saya sudah tengok 13 (polisi, red.) di atas, ada yang berat, kepalanya harus operasi, operasi tempurung kepala, diganti sama titanium. Ada yang tangannya putus, dan sebagainya. Alhamdulillah dapat disambung lagi. Ini saya mau nengok yang paling parah, ginjalnya diinjek-injek sampai rusak. Beliau sekarang harus dicuci darah, tetapi saya tidak tahu, tetapi kalau perlu kita cari transplantasi, kalau tidak bisa diperbaiki. Ginjal itu sangat berat,” ujar Presiden Prabowo.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi/Mentari Dwi Gayati
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DPRD Makassar dibakar, Prabowo: ini tindakan makar, bukan aspirasi

    DPRD Makassar dibakar, Prabowo: ini tindakan makar, bukan aspirasi

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto menilai insiden pembakaran Kantor DPRD Makassar oleh massa saat unjuk rasa pada Jumat (28/8) lalu merupakan tindakan makar, bukan penyampaian aspirasi.

    Prabowo mengatakan bahwa peristiwa pembakaran Kantor DPRD Makassar, Sulawesi Selatan, tersebut menyebabkan empat korban yang merupakan aparat sipil negara (ASN) meninggal dunia.

    “Ingat, di Sulawesi Selatan ada empat ASN, orang tidak bersalah, orang tidak berpolitik menjadi korban. Gedung DPR dibakar, ini tindakan-tindakan makar ini, ini bukan penyampaian aspirasi,” kata Prabowo saat memberikan keterangan pers usai menjenguk korban aksi demonstrasi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin.

    Presiden menekankan bahwa keempat ASN tersebut merupakan korban tak bersalah atas rangkaian peristiwa pembakaran dan tindak anarkis massa saat unjuk rasa.

    Prabowo menyatakan keprihatinannya atas tindakan sejumlah massa yang memang sengaja membakar, menyerang, merusak fasilitas umum, dan menciptakan amarah rakyat.

    Namun demikian, Prabowo memerintahkan seluruh aparat penegak hukum untuk menyelidiki pihak yang harus bertanggung jawab.

    “Saya menduga kita sudah ada indikasi-indikasi dan kita akan tidak ragu-ragu, saya tidak ragu-ragu membela rakyat, saya akan hadapi mafia-mafia yang sekuat apapun saya hadapi atas nama rakyat,” tegas Prabowo.

    Berdasarkan data BPBD Makassar, keempat korban meninggal dunia di Kantor DPRD Makassar, yakni Budi Haryadi (30) yang bertugas sebagai anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

    Budi terpaksa melompat dari atap gedung DPRD Makassar saat terbakar. Meski sempat mendapatkan penanganan medis, tetapi kondisinya sudah kritis.

    Selain Budi, korban lainnya juga turut melompat dari lantai empat bernama Syaiful (43) sebagai Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kecamatan Ujung Tanah yang dinyatakan meninggal Rumah Sakit Grestelina, meski sebelumnya dirawat intensif, tetapi nyawanya tidak tertolong.

    Korban lainnya, Muhammad Akbar Basri alias Abay, Fotografer Humas DPRD Kota Makassar dan Sarinawati salah satu staf DPRD Makassar, jenazahnya ditemukan tim SAR berada di lantai tiga gedung setempat dalam kondisi hangus terbakar.

    Keduanya diduga ketakutan lalu bersembunyi di ruangan tersebut untuk menghindari tindakan anarkis massa yang saat mulai beringas naik ke atas ruangan gedung untuk mencari orang-orang DPRD sekaligus menjarah barang-barang.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.