kab/kota: Kramat Jati

  • Pemkot Jaktim bina pelajar SMA/SMK agar sadar dan taat hukum

    Pemkot Jaktim bina pelajar SMA/SMK agar sadar dan taat hukum

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur (Jaktim) melakukan pembinaan dan sosialisasi kepada pelajar tingkat SMA/SMK di wilayah setempat untuk meningkatkan kesadaran dan ketaatan hukum.

    “Sosialisasi dan pembinaan hukum ini diikuti sekitar 300 pelajar tingkat SMA/SMK yang merupakan perwakilan dari 18 sekolah di Jakarta Timur, dan bertempat di SMK Negeri 26 Jakarta,” kata Wakil Walikota Jakarta Timur Kusmanto di Jakarta, Rabu.

    Dia menyebutkan para pelajar itu umumnya telah berusia dewasa dan memiliki KTP, sehingga mereka mempunyai tanggung jawab hukum atas setiap tindakan yang dilakukan.

    Pembinaan tersebut, sambung dia, bertujuan membentuk karakter pelajar sehingga dapat menghindari berbagai permasalahan hukum, seperti perundungan, tawuran, dan penyalahgunaan narkoba.

    “Kami wajib memberikan bimbingan kepada anak-anak kita ini, supaya mereka terhindar dari sanksi hukum yang berkaitan dengan pidana tadi, kekerasan, tawuran, dan narkoba,” ujar Kusmanto.

    Selain itu, dia mengatakan pembinaan itu merupakan salah satu upaya Pemkot Jaktim mencetak generasi muda sebagai agen perubahan, sekaligus mendorong pelajar untuk saling menasihati teman-temannya.

    “Dari sosialisasi tersebut, para pelajar diharapkan dapat menyebarluaskan atau membawa efek positif untuk kalangan pelajar lainnya sehingga para pelajar dapat tumbuh menjadi generasi emas di kemudian hari,” ucap Kusmanto.

    Penyelenggaraan kegiatan pembinaan itu berkolaborasi dengan Polres Metro Jakarta Timur, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur, Bagian Hukum Setko Jakarta Timur, serta Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta.

    Sebelumnya, Pemkot Jaktim telah menggelar sosialisasi stop perundungan (bullying), tawuran, dan narkoba di SMAN 51 Batu Ampar, Kelurahan Batu Ampar Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, pada 16 September 2025.

    Perundungan, tawuran, dan penyalahgunaan narkoba merupakan permasalahan yang kerap ditemui pada anak-anak kalangan sekolah.

    Oleh karena itu, sosialisasi dan edukasi perlu dilakukan untuk mengingatkan siswa agar menjauhi ketiga permasalahan yang dapat merugikan mereka di masa depan itu.

    Kegiatan pembinaan tersebut diikuti oleh 864 siswa, mulai dari kelas 10, 11 hingga 12. Dari jumlah tersebut, sebanyak 288 siswa di antaranya berasal dari kelas 10.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi sebut anak tewas di Penjaringan alami sejumlah kekerasan

    Polisi sebut anak tewas di Penjaringan alami sejumlah kekerasan

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Metro Jakarta Utara Kompol Onkoseno Gradiarso Sukahar menyebutkan anak perempuan berinisial AR (8) sempat mengalami kekerasan sebelum ditemukan tewas bersimbah darah di kamar indekos milik ibunya di Jalan Arwana, Pejagalan Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada 21 September 2025.

    “Jadi, meninggalnya anak ini ada rangkaian dalam keseharian yang dialami korban,” kata Onkoseno di Jakarta, Rabu.

    Dia mengatakan korban tersebut memang beberapa kali mengalami kekerasan dan pihaknya akan mencari tahu pelaku kekerasan itu.

    “Kami masih melakukan analisa secara scientific, mempelajari keseharian korban dan keterangan dari sejumlah saksi untuk mengungkap kasus ini,” ujar Onkoseno.

    Jika analisa sudah lengkap, sambung dia, baru dilakukan gelar perkara untuk menetapkan pelaku yang menyebabkan korban tersebut tewas.

    Sejauh ini, pihaknya sudah memeriksa tiga saksi baru yang merupakan tetangga korban. Sebelumnya, ada tujuh saksi yang diperiksa, termasuk kedua orang tua korban.

    Total ada 10 saksi yang sudah diambil keterangan terkait kasus kematian anak perempuan tersebut.

    Lebih lanjut, dia pun memastikan pada jasad korban ditemukan sejumlah luka dan pihaknya masih menunggu keterangan resmi dari rumah sakit.

    “Kami masih menunggu hasil pemeriksaan autopsi dari RS Polri Kramat Jati untuk mengungkap kasus ini lebih terang,” kata lulusan Akademi Kepolisian 2008 itu.

    Sebelumnya, Polsek Metro Penjaringan masih menganalisa jasad anak perempuan berinisial AR (8) yang ditemukan tewas di kamar indekos di Jalan Arwana Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada M21 September 2025.

    “Kami mendapatkan informasi penemuan jasad dari Bhabinkamtibmas dan warga pada Minggu (21/9), sekitar pukul 00.00 WIB,” kata Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Agus Ady Wijaya di Jakarta, Senin.

    Dia mengungkapkan saat ini pihaknya berkoordinasi dengan Tim Identifikasi Polres Metro Jakarta Utara untuk melakukan pengecekan dan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    Menurut dia, berdasarkan hasil pemeriksaan di lokasi, mayat tersebut ditemukan dalam kondisi terlentang dan bersimbah darah, baik di balik punggung korban maupun di lantai.

    Selain itu, mayat yang berada di lantai kamar tersebut ditemukan tanpa busana dan sudah dalam kondisi membusuk. Kondisi kamar juga ditemukan dalam keadaan berantakan.

    “Tim melaksanakan pengolahan lokasi kejadian hingga pukul 04.00 WIB,” ungkap Agus.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Samsat Keliling tersedia di 14 lokasi Jadetabek pada Rabu

    Samsat Keliling tersedia di 14 lokasi Jadetabek pada Rabu

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya menyediakan layanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Keliling di 14 lokasi di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jadetabek) pada Rabu untuk memudahkan masyarakat dalam membayar pajak kendaraan bermotor (PKB).

    Melalui akun X resmi TMC Polda Metro Jaya, berikut 14 lokasi tersebut:

    1. Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat Jakarta Pusat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB;

    2. Jakarta Utara di halaman parkir Samsat dan Masjid Al-Musyawarah Kelapa Gading pukul 08.00-14.00 WIB;

    3. Jakarta Barat di Mall Citraland pukul 08.00-14.00 WIB;

    4. Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat pukul 09.00-15.00 WIB dan Gedung Sarinah Cikoko Pancoran pukul 09.00-14.00 WIB;

    5. Jakarta Timur di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB;

    6. Kota Tangerang di Alun-alun Cibodas dan parkiran busway Foodmosphere pukul 08.00-14.00 WIB;

    7. Serpong di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB dan Mal ITC BSD Serpong pukul 16.00-19.00 WIB;

    8. Ciledug di Pasar Modern Banjar Wijaya Cipondoh dan Metland Cyber Puri Cipondoh pukul 09.00-14.00 WIB;

    9. Ciputat di halaman parkir Samsat dan Kantor Kelurahan Pondok Betung pukul 09.00-12.00 WIB;

    10. Kelapa Dua di halaman GTown Square Gading pukul 08.00-14.00 WIB;

    11. Kota Bekasi di Kantor Kecamatan Bekasi Utara pukul 08.00-12.00 WIB;

    12. Kabupaten Bekasi di Ruko Robson Lippo Cikarang pukul 08.00-12.00 WIB;

    13. Depok di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB dan Kantor Kecamatan Tajur Halang pukul 09.00-12.00 WIB;

    14. Cinere di kantor Kelurahan Pondok Petir pukul 08.00-12.00 WIB.

    Beberapa dokumen persyaratan yang harus dibawa, antara lain KTP, BPKB dan STNK asli yang disertai lampiran fotokopi.

    Gerai Samsat Keliling hanya melayani pembayaran PKB tahunan, sedangkan untuk perpanjangan STNK (lima tahunan) dan ganti pelat nomor kendaraan harus dilakukan di kantor Samsat terdekat.

    Selama berada di gerai, penting untuk tetap menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19 dengan menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Selidiki Kasus Terapis Tewas, Terungkap Korban Sempat Lari dari Mess Tempat Kerja – Page 3

    Selidiki Kasus Terapis Tewas, Terungkap Korban Sempat Lari dari Mess Tempat Kerja – Page 3

    Sebelumnya, polisi masih mendalami kasus tewasnya seorang terapis berinisial RTA di Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

    Ada dua kemungkinan yang digali, bahwa korban melompat atau terjatuh dari lantai atas gedung Delta Spa.

    “Kita masih duga antara dia loncat atau jatuh. Ini kita masih dalami,” kata Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ardian Satrio Utomo dalam keterangannya, Jumat 3 Oktober 2025.

    Dia menerangkan, pihaknya mendapatkan beberapa bukti petunjuk seperti bekas telapak kaki yang mengarah ke dinding samping gedung. Dari situ, diduga korban naik ke sisi beton sebelum akhirnya ditemukan tak bernyawa.

    “Dari lantai dia itu jalan, dari atasnya yang itu, dia jebol yang ada di pinggir itu. Dia naik ke atas ke dinding sebelah. Karena ada telapak kaki dia di gedung sebelah. Pokoknya dari atas sampai samping, sampai jatoh. Sampai jalan untuk sampai ke TKP (ada telapak kaki),” ujar dia.

    “Kan ada kayak beton panjang. Dari beton panjang itu keknya dia jatuh di situ deh,” ucap dia.

    Di sisi lain, sejumlah rekan sesama terapis di Delta Spa juga sudah dipanggil polisi untuk dimintai keterangan. Sementara itu, jasad korban masih dalam proses autopsi di Rumah Sakit Kramat Jati. Hingga kini, Ardian belum menyimpulkan ada atau tidaknya tindak pidana dalam kasus ini. “Masih kita dalami,” tandas dia.

  • Polisi Diminta Tangkap Anggota Ormas yang Keroyok Warga di Kramat Jati
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Oktober 2025

    Polisi Diminta Tangkap Anggota Ormas yang Keroyok Warga di Kramat Jati Megapolitan 6 Oktober 2025

    Polisi Diminta Tangkap Anggota Ormas yang Keroyok Warga di Kramat Jati
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Rifai (38), korban pengeroyokan oleh sejumlah anggota organisasi masyarakat (ormas) di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur, berharap polisi segera menindak para pelaku yang dianggap meresahkan warga.
    Usai dikeroyok anggota ormas, Rifai langsung melaporkan tindakan tersebut ke Polsek Kramat Jati.
    “Orang-orang ormas ini harus segera ditindak sama kepolisian, atau dibinalah, supaya tidak ada arogansi di jalan, jangan sampai ada korban lagi karena masalah sepele di klakson,” ujar Rifai saat dikonfirmasi, Senin (6/10/2025).
    Rifai mengaku masih mengalami sejumlah luka pada tubuhnya usai pengeroyokan yang terjadi pada Sabtu (4/10/2025).
    “Luka jempol kaki sama kepala masih sakit, kepala, leher, pokoknya masih sakit tiba-tiba dan masih benjol juga,” kata Rifai.
    Ia menambahkan, setelah dikeroyok, dia sempat mendapat intimidasi dan dipaksa agar tidak melapor maupun membalas perbuatan para pelaku.
    “Nah itu saya dipukuli habis itu, saya dipersekusi juga sama mereka dibawa ke tongkrongan mereka, tongkrongan Ormas itu, supaya enggak ngelapor atau enggak ngebales lah,” ungkap Rifai.
    Sekelompok anggota organisasi masyarakat mengeroyok pengendara motor bernama Rifai (38) karena tidak terima diklakson di Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Sabtu (4/10/2025) malam.
    Peristiwa itu bermula saat Rifai melintas di Jalan Raya Tengah dan melihat seorang pengendara motor berhenti di tengah jalan sambil bermain ponsel.
    “Berhenti main handphone, pokoknya di tengah-tengah jalan aja motor itu, terus arus sebelah kanan itu lumayan ramai, saya klakson saja, terus saya tinggal gitu saja,” ucap Rifai saat dikonfirmasi, Senin.
    Namun, pengendara tersebut langsung mengejar Rifai karena tidak terima diklakson.
    “Terus dikejar dia bilang ‘ngapain lu klakson, klakson,’ saya jelasin ya mau lewat, masalahnya di mana, dia malah bilang ‘kok nantangin sih, gua anak ormas ini’” kata dia.
     
    Rifai kemudian menepi setelah dikejar. Saat itu, pelaku mengadang dengan motornya hingga Rifai terpaksa berhenti.
    “Disuruh minggir, mau-mau enggak mau saya minggir, dia langsung malangin motor lagi tiba-tiba di tengah jalan tuh, berhenti tuh. Warga pada nontonin saya adu mulut, nah itu saya mencium pelaku aroma alkohol,” ujar dia.
    Rifai mengaku sempat hendak dipukul oleh pelaku, namun pukulan tersebut meleset.
    “Dipisahkan, terus saya mau-mau ditampol sama pelaku, mau dipukul tetapi meleset lah, cuma kena pelipis, tetapi dia malah teriak-teriak ‘lu mau nampol gue yak, lu mau nampol gue yak’, itu kalau kena saya balas tapi enggak kenak,” ungkap dia.
    Tak lama kemudian, pelaku menarik rambut Rifai dan menyeretnya. Rifai pun berusaha melawan.
    “Pas agak lama dia jenggut rambut saya itu, saya akhirnya melawan pukul dia. Tapi dia malah minta panggilin teman-temannya ke anggota ormas lain ada tujuh orang,” ucap dia.
    Rifai sempat mengira orang-orang yang datang adalah warga yang ingin melerai. Namun ternyata mereka justru ikut memukulinya.
    “Ada tiga orang pegangin saya, saya terus lindungi kepala. Terus saya dipisahkan ke seberang sampai ke pojokan saya dikeroyok. Kepala saya jadi sasaran pelaku,” pungkas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dikeroyok Anggota Ormas, Pria di Kramat Jati Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Oktober 2025

    Dikeroyok Anggota Ormas, Pria di Kramat Jati Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi Megapolitan 6 Oktober 2025

    Dikeroyok Anggota Ormas, Pria di Kramat Jati Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Rifai (38), mengaku sempat diintimidasi usai dikeroyok anggota ormas di Kramat Jati, Jakarta Timur. 
    Dia diintimidasi agar tidak membalas dan melaporkan aksi pengeroyokan itu ke polisi. Aksi intimidasi itu dilakukan di sebuah posko ormas di Kramat Jati.
    “Nah itu saya dipukuli habis itu, saya dipersekusi juga sama mereka dibawa ke tongkrongan mereka, tongkrongan ormas itu, supaya enggak ngelapor atau enggak ngebales lah,” ungkap Rifai saat dikonfirmasi, Senin (6/10/2025).
    Akibat pengeroyokan itu, Rifai mengalami sejumlah luka di sekujur tubuhnya. Dia mengaku dikeroyok oleh tujuh orang yang diduga anggota ormas di Kramat Jati.
    “Luka jempol kaki sama kepala masih sakit, kepala, leher, pokoknya masih sakit tiba-tiba dan masih benjol juga,” kata Rifai.
    Ia berharap ketujuh pelaku pengeroyokan tersebut segera ditangkap karena meresahkan warga.
    “Orang-orang ormas ini harus segera ditindak sama kepolisian, atau dibinalah, supaya tidak ada arogansi di jalan, jangan sampai ada korban lagi karena masalah sepele diklakson,” ujar dia.
    Sekelompok anggota organisasi masyarakat mengeroyok pengendara motor bernama Rifai (38) karena tidak terima diklakson di Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Sabtu (4/10/2025) malam.
    Peristiwa itu bermula saat Rifai melintas di Jalan Raya Tengah dan melihat seorang pengendara motor berhenti di tengah jalan sambil bermain ponsel.
    “Berhenti main handphone, pokoknya di tengah-tengah jalan aja motor itu, terus arus sebelah kanan itu lumayan ramai, saya klakson saja, terus saya tinggal gitu saja,” ucap Rifai saat dikonfirmasi, Senin.
    Namun, pengendara tersebut langsung mengejar Rifai karena tidak terima diklakson.
    “Terus dikejar dia bilang ‘ngapain lu klakson, klakson,’ saya jelasin ya mau lewat, masalahnya di mana, dia malah bilang ‘kok nantangin sih, gua anak ormas ini’” kata dia.
     
    Rifai kemudian menepi setelah dikejar. Saat itu, pelaku mengadang dengan motornya hingga Rifai terpaksa berhenti.
    “Disuruh minggir, mau-mau enggak mau saya minggir, dia langsung malangin motor lagi tiba-tiba di tengah jalan tuh, berhenti tuh. Warga pada nontonin saya adu mulut, nah itu saya mencium pelaku aroma alkohol,” ujar dia.
    Rifai mengaku sempat hendak dipukul oleh pelaku, namun pukulan tersebut meleset.
    “Dipisahkan, terus saya mau-mau ditampol sama pelaku, mau dipukul tetapi meleset lah, cuma kena pelipis, tetapi dia malah teriak-teriak ‘lu mau nampol gue yak, lu mau nampol gue yak’, itu kalau kena saya balas tapi enggak kena,” ungkap dia.
    Tak lama kemudian, pelaku menarik rambut Rifai dan menyeretnya. Rifai pun berusaha melawan.
    “Pas agak lama dia jenggut rambut saya itu, saya akhirnya melawan pukul dia. Tapi dia malah minta panggilin teman-temannya ke anggota ormas lain ada tujuh orang,” kata dia.
    Rifai sempat mengira orang-orang yang datang adalah warga yang ingin melerai. Namun ternyata mereka justru ikut memukulinya.
    “Ada tiga orang pegangin saya, saya terus lindungi kepala. Terus saya dipisahkan ke seberang sampai ke pojokan saya dikeroyok. Kepala saya jadi sasaran pelaku,” ujar dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pria yang Tusuk Ketua RT dan Warga di Cilandak Ternyata ODGJ
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Oktober 2025

    Pria yang Tusuk Ketua RT dan Warga di Cilandak Ternyata ODGJ Megapolitan 6 Oktober 2025

    Pria yang Tusuk Ketua RT dan Warga di Cilandak Ternyata ODGJ
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kapolsek Cilandak, Kompol Febriman Sarlase mengatakan, pria yang mengamuk dan melukai warga di Jalan Cilandak VI, Cilandak, Jakarta Selatan pada Minggu (5/10/2025) siang adalah orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).
    “Ya, memang benar terjadi pada hari Minggu, tanggal 5 Oktober, lebih kurang pukul 13.30, penusukan oleh ODGJ,” kata Febriman kepada wartawan, Senin (6/10/2025).
    Febriman menjelaskan, pria itu berinisial Y (45). Dia pernah menjadi pasien di rumah sakit khusus gangguan mental di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan.
    “Karena yang bersangkutan ini sudah pernah dirawat di Rumah Sakit ketergantungan mental di Dharmawangsa sama keluarganya,” ujar dia.
    Febriman menjelaskan, kejadian bermula dari perseteruan antara Y dan kakak iparnya, Ningsih.
    Y diduga memukul kakak iparnya sehingga menimbulkan memar, dan seorang penjaga di rumah itu pun berusaha melerai keduanya.
    “Awal mulanya yang bersangkutan itu ribut dengan kakaknya, melakukan pemukulan. Nah, terus dibantu sama pembantunya, mau dilerai. Terus tetap pembantunya juga dipukul,” kata Febriman.
    Kemudian, Ningsih berusaha mencari bantuan ke rumah ketua RT. Di sana ia bertemu Meta, anak ketua RT. Ia meminta dipanggilkan petugas keamanan.
    Sebab, Y sudah mulai mengeluarkan senjata tajam berupa pisau lipat.
    Dengan pisau itu, Y menusuk Ketua RT 9 RW 3 Cilandak Barat, Wili dan penjaga di rumahnya, Yanto.
    “Pelaku langsung mengambil senjata semacam kerambit, sehingga Pak RT dan tiga orang lagi yang membantu untuk melerai mengalami luka-luka,” ucap Febriman.
    Keempat korban sudah diberikan penanganan medis dan saat ini kondisinya membaik.
    “Jadi enggak ada yang meninggal ya. Alhamdulillah sudah dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati, sudah dalam melakukan pengobatan,” ujar Febriman.
    Sementara Y saat ini masih ditahan di Mapolsek Cilandak untuk diperiksa. Y juga akan diberikan konseling di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
    “Nanti akan dibawa ke Rumah Sakit Kramat Jati, akan dilakukan konseling secara psikologis,” kata Febriman.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Senin, layanan Samsat Keliling Jadetabek buka di 13 lokasi

    Senin, layanan Samsat Keliling Jadetabek buka di 13 lokasi

    Jakarta (ANTARA) – Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyediakan layanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Keliling di 13 lokasi yang tersebar di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek) pada Senin.

    Samsat Keliling melayani pengesahan STNK setiap tahun, pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Santunan Wajib Dana Kecelakaan Lalu-lintas (SWDKLLJ).

    Berikut 14 lokasi layanan Samsat Keliling di Jadetabek, seperti dikutip dari akun X (dulu Twitter) resmi TMC Polda Metro Jaya @tmcpoldametro:

    1. Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat Jakarta Pusat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB;

    2. Jakarta Utara di halaman parkir Samsat Jakarta Utara dan Itali Mall Artha Gading pukul 08.00-14.00 WIB;

    3. Jakarta Barat di Mal Citraland pukul 08.00-14.00 WIB;

    4. Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat Jakarta Selatan pukul 08.00-15.00 WIB dan Pos Polisi Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata pukul 09.00-14.00 WIB;

    5. Jakarta Timur di halaman parkir Samsat Jakarta Timur dari jam 08.00-15.00 WIB, dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB;

    6. Kota Tangerang di Alun-alun Cibodas dan Parkiran Busway Foodmosehere 08.00-14.00 WIB;

    7. Serpong di halaman parkir Samsat Serpong pukul 08.00-15.00 WIB dan ITC BSD pukul 16.00-19.00 WIB;

    8. Ciledug di Kantor Kecamatan Pinang, dan Ruko Green Village dari jam 09.00 – 12.00 WIB;

    9. Ciputat di halaman parkir Samsat dan Kantor Kelurahan Pondok Betung pukul 09.00-12.00 WIB;

    10. Kelapa Dua di Halaman Gtown Square Gading pukul 08.00-14.00 WIB;

    11. Kabupaten Bekasi di Pasar Bersih Jababeka Cikarang, dari pukul 09.00-14.00 WIB;

    12. Depok di halaman parkir Samsat Depok pukul 08.00-14.00 WIB dan Kantor Kecamatan Bojong Gede 08.00-12.00 WIB;

    13. Cinere di halaman Kantor Kelurahan Pondok Petir 08.00-12.00 WIB.

    Samsat Keliling di Kota Bekasi untuk sementara waktu tidak tersedia pada Senin.

    Beberapa dokumen persyaratan yang harus dibawa masyarakat saat mengakses pelayanan di Samsat Keliling, yaitu KTP asli pemilik kendaraan, BPKB, dan STNK, masing-masing disertai fotokopi. Syarat lainnya, yakni pemohon tidak memiliki tunggakan PKB selama lebih dari satu tahun.

    Gerai Samsat Keliling hanya melayani pembayaran PKB tahunan, sementara untuk pembayaran pajak kendaraan lima tahunan dan ganti pelat nomor kendaraan pemohon dapat dilakukan di kantor Samsat terdekat.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Terapis Wanita Ditemukan Tewas di Lahan Kosong Jaksel Gegerkan Warga

    Terapis Wanita Ditemukan Tewas di Lahan Kosong Jaksel Gegerkan Warga

    Jakarta

    Seorang perempuan tanpa identitas ditemukan tewas tergeletak di Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan (Jaksel). Korban ditemukan di sebuah lahan kosong.

    “Betul (korban) meninggal. Di lahan kosong,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ardian Satrio Utomo kepada wartawan, Kamis (2/10/2025).

    Korban ditemukan pada pukul 05.00 WIB pagi tadi. Ardian membenarkan bahwa korban merupakan seorang terapis.

    “Terapis, iya,” ujarnya.

    “Masih kita penyelidikan. Masih menunggu hasil autopsi dari rumah sakit. Korban akan kita rujuk ke RS Kramat Jati,” tuturnya.

    (wnv/jbr)

  • Ini 14 lokasi Samsat Keliling di Jadetabek pada Rabu

    Ini 14 lokasi Samsat Keliling di Jadetabek pada Rabu

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya menyediakan layanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Keliling di 14 lokasi di Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jadetabek) pada Rabu untuk memudahkan masyarakat dalam pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB).

    Dikutip dari akun X resmi TMC Polda Metro Jaya, berikut 14 lokasi tersebut:

    1. Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat Jakarta Pusat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB;

    2. Jakarta Utara di halaman parkir Samsat dan Masjid Al-Musyawarah Kelapa Gading pukul 08.00-14.00 WIB;

    3. Jakarta Barat di Mall Citraland pukul 08.00-14.00 WIB;

    4. Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat pukul 09.00-15.00 WIB dan Gedung Sarinah Cikoko Pancoran pukul 09.00-14.00 WIB;

    5. Jakarta Timur di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB;

    6. Kota Tangerang di Alun-alun Cibodas dan Parkiran Busway Foodmosphere pukul 08.00-14.00 WIB;

    7. Serpong di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB dan Mal ITC BSD Serpong pukul 16.00-19.00 WIB;

    8. Ciledug di Pasar Modern Banjar Wijaya Cipondoh dan Metland Cyber Puri Cipondoh pukul 09.00-14.00 WIB;

    9. Ciputat di Halaman Parkir Samsat dan Kantor Kelurahan Pondok Betung pukul 09.00-12.00 WIB;

    10. Kelapa Dua di Halaman GTown Square Gading pukul 08.00-14.00 WIB;

    11. Kota Bekasi di Kantor Kecamatan Bekasi Utara pukul 08.00-12.00 WIB;

    12. Kabupaten Bekasi di Ruko Robson Lippo Cikarang pukul 08.00-12.00 WIB;

    13. Depok di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB dan Kantor Kecamatan Tajur Halang pukul 09.00-12.00 WIB;

    14. Cinere di kantor Kelurahan Pondok Petir pukul 08.00-12.00 WIB.

    Beberapa dokumen yang harus dibawa, yaitu KTP, BPKB dan STNK asli yang disertai lampiran fotokopi.

    Gerai Samsat Keliling hanya melayani pembayaran PKB tahunan, sedangkan untuk perpanjangan STNK (lima tahunan) dan ganti pelat nomor kendaraan harus dilakukan di kantor Samsat terdekat.

    Selama berada di gerai, penting untuk tetap menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19 dengan menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.