kab/kota: Kramat Jati

  • Detik-detik Suami Istri Tewas di Cengkareng Jakarta Barat, Sempat Ada Pria Lain Datang ke Rumah – Halaman all

    Detik-detik Suami Istri Tewas di Cengkareng Jakarta Barat, Sempat Ada Pria Lain Datang ke Rumah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pasangan suami istri, SO (35) dan IH (41), ditemukan tewas di rumah mereka, Jalan Masjid Nurul Hidayah, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (11/11/2024) pagi.

    Penemuan jasad pasangan suami istri tersebut berawal dari seorang pedagang bubur bernama Sarah (31) datang untuk mengambil peralatan dagangnya sekira pukul 06.00 WIB.

    Saat itu, ia hendak mengambil bangku yang disimpan di rumah korban.

    Ketika mencari bangku di lantai dua, ia terkejut melihat kakaknya, SO, tergantung di plafon kamarnya.

    Hal yang semakin mengejutkan Sarah, kakak iparnya IH juga ditemukan tak bernyawa di lantai kamar dalam kondisi diselimuti kain.

    “Diketahui korban pria ditemukan meninggal dalam posisi tergantung di kayu plafon, sementara korban perempuan ditemukan sudah meninggal di lantai dalam kamar,” kata Kapolsek Cengkareng Kompol Abdul Jana, Kamis (12/12/2024).

    Menurut Kapolsek diduga korban sudah tewas tiga hari sebelum keduanya ditemukan.

    “Sudah dua hingga tiga hari perkiraan, kan sudah mulai membusuk,” katanya.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, tidak ditemukan luka di tubuh pasangan suami istri tersebut. 

    “Kalau yang ditemukan (luka) enggak ada, enggak ditemukan, enggak ada ditemukan luka,” ucap dia.

    Jenazah korban pun langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk keperluan visum.

    Pihak Polsek Cengkareng juga belum membeberkan lebih jauh terkait dugaan S yang mengakhiri hidup H, kemudian bunuh diri.

    “Masih pendalaman ya, masih kami dalami ya,” ucapnya.

    Ada Pria Lain Sebelum Keduanya Ribut

    Berdasarkan informasi hubungan antara S dan IH sudah tidak harmonis sejak beberapa waktu lalu.

    Bahkan, korban wanita diketahui sudah tidak tinggal serumah dengan suaminya.

    Menurut saksi, sehari sebelum ditemukan tewas, pasangan suami tersebut sempat terlibat cekcok hebat pada Selasa (10/12/2024). 

    Korban awalnya meminta izin suaminya untuk bercerai. 

    Sontak hal tersebut membuat suaminya meradang. 

    Sang suami pun menolak mentah-mentah permintaan sang istri untuk bercerai. 

    “Sampai aku mati, tidak akan pernah aku menceraikan kamu,” ujar saksi menirukan kata-kata SO.

    SO pun lantas menarik tangan istrinya dengan keras masuk ke dalam rumah.

    Itu lah terakhir kali tetangga melihat keberadaan pasangan suami tersebut.

    Tetangga korban, Sarah (31), korban IH diketahui memiliki pacar.

    Pasalnya, satu hari sebelum kejadian, Sarah didatangi seorang pria yang menanyakan tempat tinggal IH.

    Setelah laki-laki itu pergi, suami korban langsung memberi tahu tetangganya bahwa itu adalah pacar istrinya.

    “Jadi kedua-duanya sudah punya pacar gitu,” kata Sarah di Jalan Masjid Nurul Hidayah, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (11/12/2024).

    Namun kala itu, Sarah tak mau ikut campur urusan rumah tangga keduanya.

    Apalagi, ia baru satu bulan mengontrak di tempat tersebut.

    Sarah pun mengungkap korban perempuan sedang hamil tapi belum diketahui usia kandungan IH.

    “Istrinya kan itu lagi hamil, enggak tahu sama pacarnya atau gimana, karena mereka sudah pisah (ranjang) kan,” katanya.

    Sementara itu menurut Kapolsek Cengkareng, Kompol Abdul Jana mengatakan bila sebelum kejadian kedua korban sempat terlibat pertikaian.

    “Saksi mata yang merupakan tetangga korban mengungkapkan bahwa pada malam sebelum peristiwa, keduanya terlihat bertengkar hebat di depan rumah,” kata Kapolsek.

    Kini, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap latar belakang dan motif dari peristiwa tersebut. 

    “Kami masih mendalami kasus ini, termasuk memeriksa saksi-saksi dan mencari bukti lainnya untuk memastikan penyebab pasti kematian kedua korban,” ujar dia. 

    Jenazah korban juga kini sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk keperluan visum.

    (wartakotalive.com/ Nuri Yatul Hikma/ Tribunnjakarta.com/ kompas.com)

  • Fakta-fakta di Balik Penemuan Pasutri Tewas di Cengkareng

    Fakta-fakta di Balik Penemuan Pasutri Tewas di Cengkareng

    Jakarta: Penemuan pasangan suami istri (pasutri) berinisial S (35) dan IH (41) yang meninggal dunia di rumah mereka di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, menyisakan tanda tanya besar. Penemuan pasutri tewas dalam kondisi tragis ini sontak menghebohkan warga sekitar. Kasus ini pun menjadi perhatian karena berbagai spekulasi yang beredar di masyarakat.

    Berikut ini sejumlah fakta terkait peristiwa tersebut berdasarkan keterangan pihak kepolisian dan saksi di lokasi.
    1. Jenazah dalam Kondisi Memprihatinkan
    Keduanya ditemukan dalam kondisi yang berbeda di dalam rumah. S ditemukan tergantung di kayu plafon, sedangkan IH tergeletak di lantai kamar. 

    “Korban pria ditemukan meninggal dalam posisi tergantung di kayu plafon, sementara korban perempuan ditemukan sudah meninggal di lantai dalam kamar,” kata Kapolsek Cengkareng Kompol Abdul Jana, Kamis 12 Desember 2024.

    Baca juga: Geger! Warga Tambun Bekasi Temukan Kerangka Manusia di Lahan Kosong

    2. Prediksi Waktu Meninggal
    Polisi memperkirakan korban telah meninggal dunia selama 2-3 hari sebelum ditemukan. Kondisi tubuh yang mulai membusuk membuat tidak ada tanda-tanda luka yang dapat diamati secara langsung. 

    “Tidak ada ditemukan luka karena sudah 2-3 hari perkiraan kan sudah mulai membusuk,” jelasnya.
    3. Pertengkaran Hebat Sebelum Kejadian
    Saksi mata yang merupakan tetangga korban mengungkapkan bahwa pada malam sebelum kejadian, pasutri tersebut sempat bertengkar hebat di depan rumah. 

    “Saksi mata yang merupakan tetangga korban mengungkapkan bahwa pada malam sebelum peristiwa, keduanya terlihat bertengkar hebat di depan rumah,” kata Abdul Jana.
    4. Hubungan Tidak Harmonis
    Keterangan dari keluarga korban mengungkap bahwa hubungan pasangan ini sudah tidak harmonis sejak beberapa waktu lalu. Bahkan, korban perempuan diketahui tidak lagi tinggal bersama suaminya. 

    Sehari sebelum kejadian, IH sempat meminta izin untuk berpisah dari suaminya dan menyatakan keinginannya untuk menikah dengan pria lain.

    “Sehari sebelum kejadian, IH (korban istri) meminta izin berpisah dan menyatakan niatnya menikah dengan pria lain,” lanjut Abdul Jana.
    5. Polisi Dalami Penyebab Kematian
    Polisi masih mendalami semua hal di balik kematian pasutri ini. Hingga kini, belum ada kesimpulan terkait penyebab pasti peristiwa tersebut. Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan, dan jenazah kedua korban telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    “Masih pendalaman ya (dugaan penyebab kematian), masih kita dalami ya,” tutur Abdul Jana.

    Jakarta: Penemuan pasangan suami istri (pasutri) berinisial S (35) dan IH (41) yang meninggal dunia di rumah mereka di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, menyisakan tanda tanya besar. Penemuan pasutri tewas dalam kondisi tragis ini sontak menghebohkan warga sekitar. Kasus ini pun menjadi perhatian karena berbagai spekulasi yang beredar di masyarakat.
     
    Berikut ini sejumlah fakta terkait peristiwa tersebut berdasarkan keterangan pihak kepolisian dan saksi di lokasi.

    1. Jenazah dalam Kondisi Memprihatinkan

    Keduanya ditemukan dalam kondisi yang berbeda di dalam rumah. S ditemukan tergantung di kayu plafon, sedangkan IH tergeletak di lantai kamar. 
     
    “Korban pria ditemukan meninggal dalam posisi tergantung di kayu plafon, sementara korban perempuan ditemukan sudah meninggal di lantai dalam kamar,” kata Kapolsek Cengkareng Kompol Abdul Jana, Kamis 12 Desember 2024.
    Baca juga: Geger! Warga Tambun Bekasi Temukan Kerangka Manusia di Lahan Kosong

    2. Prediksi Waktu Meninggal

    Polisi memperkirakan korban telah meninggal dunia selama 2-3 hari sebelum ditemukan. Kondisi tubuh yang mulai membusuk membuat tidak ada tanda-tanda luka yang dapat diamati secara langsung. 
     
    “Tidak ada ditemukan luka karena sudah 2-3 hari perkiraan kan sudah mulai membusuk,” jelasnya.

    3. Pertengkaran Hebat Sebelum Kejadian

    Saksi mata yang merupakan tetangga korban mengungkapkan bahwa pada malam sebelum kejadian, pasutri tersebut sempat bertengkar hebat di depan rumah. 
     
    “Saksi mata yang merupakan tetangga korban mengungkapkan bahwa pada malam sebelum peristiwa, keduanya terlihat bertengkar hebat di depan rumah,” kata Abdul Jana.

    4. Hubungan Tidak Harmonis

    Keterangan dari keluarga korban mengungkap bahwa hubungan pasangan ini sudah tidak harmonis sejak beberapa waktu lalu. Bahkan, korban perempuan diketahui tidak lagi tinggal bersama suaminya. 
     
    Sehari sebelum kejadian, IH sempat meminta izin untuk berpisah dari suaminya dan menyatakan keinginannya untuk menikah dengan pria lain.
     
    “Sehari sebelum kejadian, IH (korban istri) meminta izin berpisah dan menyatakan niatnya menikah dengan pria lain,” lanjut Abdul Jana.

    5. Polisi Dalami Penyebab Kematian

    Polisi masih mendalami semua hal di balik kematian pasutri ini. Hingga kini, belum ada kesimpulan terkait penyebab pasti peristiwa tersebut. Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan, dan jenazah kedua korban telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk pemeriksaan lebih lanjut.
     
    “Masih pendalaman ya (dugaan penyebab kematian), masih kita dalami ya,” tutur Abdul Jana.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Kasus Pasutri Tewas di Cengkareng: Disebut Sering Cekcok, Sudah Pisah Ranjang Sejak Setahun Lalu – Halaman all

    Kasus Pasutri Tewas di Cengkareng: Disebut Sering Cekcok, Sudah Pisah Ranjang Sejak Setahun Lalu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Warga Jakarta Barat sempat digegerkan dengan tewasnya pasangan suami istri (pasutri) di Cengkareng, Jakarta Barat, pada Rabu (11/12/2024).

    Diketahui, pasutri itu adalah Sobirin (35) dan Ida Haryati (41).

    Seorang pemilik warung di depan rumah Sobirin, Yos, mengungkapkan bagaimana hubungan pasutri tersebut.

    Yos mengaku tak penah melihat Sobirin memukul istrinya Ida, tapi Yos memang pernah melihat pasutri tersebut cekcok.

    “Kalau masalah ngegebukin sih enggak pernah lihat, cuma cekcok doang,” kata Yos, Kamis (12/12/2024), dilansir Kompas.com.

    Tak hanya itu, Yos juga mengungkapkan Sobirin dan Ida sudah pisah ranjang sejak setahun yang lalu.

    Bahkan, Yos terakhir melihat Ida sekitar enam bulan yang lalu.

    Selama ini Sobirin dikenal sebagai sosok yang pendiam.

    Yos juga menyebut Sobirin tak pernah terlibat masalah dengan tetangga di sekitar rumahnya.

    Sobirin juga sudah tinggal di lingkungan tersebut sejak ia masih kecil.

    “Orangnya diam, enggak pernah buat masalah. Dari kecil kan sudah tinggal di sini,” terang Yos.

    Senada dengan Yos, Sarah yang merupakan pedagang kaki lima di depan rumah Sobirin juga mengungkap Sobirin dan Ida sering bertengkar.

    Namun, Sarah mengaku belum pernah mendengar soal Sobirin melakukan kekerasan fisik pada Ida.

    Meski demikian, Sarah menyebut para tetangga sudah paham akan sifat Sobirin yang galak.

    “Suaminya galak, kasar, tetangga udah pada tau,” ungkap Sarah.

    Jasad Pasutri yang Tewas di Cengkareng Dibawa ke RS Polri Kramat Jati

    Kapolsek Cengkareng, Kompol Abdul Jana, menuturkan jasad pasutri dibawa ke RS Polri Kramat Jati.

    “Iya betul (dibawa ke RS Polri, red),” katanya saat dihubungi, Kamis (12/12/2024).

     Menurutnya, kondisi korban sudah membusuk karena diperkirakan sudah 2-3 hari meninggal.

     Terkait motif saat ini masih didalami oleh penyidik.

    Kronologi Kejadian

    Sebelumnya, pasutri bernama Sobirin (35) dan Ida Haryati (41) ditemukan tewas di kediaman mereka.

    Peristiwa itu terjadi di Pedongkelan, Jalan Masjid Nurul Hidayah, RT 10/016, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (11/12/2024) sekitar pukul 08.00 WIB.

    Sobirin ditemukan tewas karena mengakhiri hidup, sedangkan jasad Ida berada di lantai,

    Dari keterangan yang diperoleh, keluarga korban menyebut hubungan keduanya sudah tidak harmonis sejak beberapa waktu lalu. 

    Korban wanita diketahui sudah tidak tinggal serumah dengan suaminya. 

    Sehari sebelum kejadian, Ida sempat meminta izin untuk berpisah dan menyatakan niatnya menikah dengan pria lain.

    Saksi mata yang merupakan tetangga korban mengungkapkan, pada malam sebelum peristiwa, keduanya terlihat bertengkar hebat di depan rumah. 

    Polisi tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap latar belakang peristiwa tersebut. 

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Reynas Abdila)(Kompas.com/I Putu Gede Rama Paramahamsa)

  • Fakta Pasutri di Cengkareng Tewas di Rumah, Suami Tergantung, Istri Tergeletak: Sudah Tak Harmonis – Halaman all

    Fakta Pasutri di Cengkareng Tewas di Rumah, Suami Tergantung, Istri Tergeletak: Sudah Tak Harmonis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pasangan suami istri (pasutri) bernama Sobirin (35) dan  Ida Haryati (41) ditemukan tewas di rumahnya di Jalan Masjid Nurul Hidayah RT 10 RW 16, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat pada Rabu (11/12/2024) pagi sekira pukul 06.00 WIB.

    Adapun sosok yang pertama kali menemukan jasad pasutri tersebut adalah pedagang bubur bernama Sarah (31).

    Dikutip dari Kompas.com, Sarah mengaku menemukan jasad Sobirin dan Haryati saat hendak mengambil bangku yang digunakannya untuk berjualan bubur di rumah korban.

    Ketika di lantai kedua rumah korban, Sarah menemukan terkejut ketika menemukan Sobirin yang juga merupakan kakaknya berada di plafon kamar.

    “Adiknya naik ke atas, pas mau ngambil bangku, nah itu kan ada yang bolong, dilirik, ada yang ngegantung, baru dibuka pintunya,” kata Sarah.

    Tak cuma jasad kakaknya, Sarah juga menemukan jasad Haryati yang tergeletak di lantai kamar.

    Suami Disebut Kerap Kasar ke Istri, Sudah Pisah Rumah tapi Belum Cerai

    Dikutip dari Warta Kota, Sarah menyebut Sobirin memang memiliki sikap yang kasar terhadap H.

    Dia juga mengungkapkan bahwa sebenarnya Sobirin dan Haryati sudah berpisah, tetapi belum resmi bercerai.

    Pernyataan senada juga disampaikan tetangga korban, Yos (40).

    Dia mengungkapkan Haryati hanya beberapa kali datang ke rumah Sobirin untuk menjenguk ketiga anaknya.

    Bahkan, Yos menyebut Sobirin dan Haryati sempat cekcok sebelum ditemukan tak bernyawa.

    “Kalau masalah ngegebukin sih enggak pernah lihat, cuma cekcok doang,” jelas Yos. 

    Menurutnya, korban H juga tak pernah bercerita apapun kepadanya.

    Yos dan istri hanya berkomunikasi dengan Haryati apabila dia tengah pergi berbelanja ke warungnya. 

    “Kalau belanja doang (ngobrol). Dia (Haryati) mah orangnya enggak pernah cerita, paling sama teman-temannya yang suka ngamen,” jelas Yos.

    Yos menyampaikan, kematian dua tetangganya itu membuat dirinya sangat syok. Pasalnya, kedua orang itu meninggal dengan cara yang menyedihkan.

    Polisi Masih Selidiki

    Kapolsek Cengkareng, Kompol Abdul Jana menuturkan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait tewasnya pasutri tersebut.

    Dia mengatakan Sobirin memang ditemukan dalam kondisi tergantung di kayu plafon kamar.

    “Sementara korban perempuan ditemukan sudah meninggal di lantai dalam kamar,” ungkap Jana.

    Jana mengatakan berdasarkan penyelidikan yang telah dilakukan, Sobirin dan Haryati memang sudah tidak harmonis sejak beberapa bulan lalu.

    Bahkan, Jana menyebut Haryati sudah pisah rumah dengan Sobirin.

    Fakta lain yang terungkap adalah, sebelum tewas, Ida sudah meminta Sobirin untuk menikah lagi.

    “Saksi mata yang merupakan tetangga korban mengungkapkan bahwa pada malam sebelum peristiwa, keduanya terlihat bertengkar hebat di depan rumah,” kata Jana.

    Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki untuk mengungkap latar belakang dan motif dari peristiwa tersebut. 

    “Kami masih mendalami kasus ini, termasuk memeriksa saksi-saksi dan mencari bukti lainnya untuk memastikan penyebab pasti kematian kedua korban,” ujar Jana.

    Kini, jasad pasutri tersebut pun telah dibawa ke RS Polri, Kramat Jati. Jana mengungkapkan tidak ditemukan luka di jasad korban.

    Menurutnya, kondisi korban sudah membusuk karena diperkirakan sudah 2-3 hari meninggal.

    “Yang ditemukan (luka) itu nggak ada, nggak ditemukan,” ucapnya.

    Sebagian artikel telah tayang di Warta Kota dengan judul “Kesaksian Tetangga Pasutri Tewas di Cengkareng Sebut Suami Korban Terkenal Kasar”

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Reynas Abdilla)(Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah)(Kompas.com/I Putu Gede Rama Paramahamsa)

     

  • Kasus Pasutri Tewas di Rumahnya di Jakbar: Jasad Istri Sudah Mulai Membusuk Saat Ditemukan

    Kasus Pasutri Tewas di Rumahnya di Jakbar: Jasad Istri Sudah Mulai Membusuk Saat Ditemukan

    ERA.id – Polisi masih mengusut kasus pasangan suami istri (pasutri), Sobirin (35) dan Ida Haryati (41) yang ditemukan tewas di rumahnya di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar). Saat ditemukan, tidak terlihat ada luka di tubuh sang istri.

    “Nggak ada ditemukan, tidak ada ditemukan luka (di tubuh istri), itu kan karena sudah 2-3 hari perkiraan kan sudah mulai membusuk ya,” kata Kapolsek Cengkareng, Kompol Abdul Jana saat dihubungi, Kamis (12/12/2024).

    Abdul Jana membenarkan jasad keduanya dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk diautopsi. Terkait betul tidaknya Sobirin membunuh istrinya lalu bunuh diri, Abdul Jana menyebut polisi masih melakukan pendalaman.

    Sebelumnya, Sobirin dan Ida Haryati ditemukan tewas di rumahnya di Jalan Masjid Nurul Hidayah RT 10 RW 016, Kapuk, Cengkareng, Rabu (11/12) kemarin pagi. 

    “Diketahui korban pria ditemukan meninggal dalam posisi tergantung di kayu plafon, sementara korban perempuan ditemukan sudah meninggal di lantai dalam kamar,” kata Abdul Jana kepada wartawan, hari ini.

    Hasil penelusuran sementara, hubungan Sobirin dan Ida sudah tidak harmonis sejak beberapa waktu lalu. Ida juga sudah tidak tinggal serumah dengan suaminya.

    Berdasarkan keterangan tetangga korban, pasutri ini terlihat bertengkar hebat di depan rumah pada Selasa (10/12) malam.

    “Sehari sebelum kejadian, Ida meminta izin untuk berpisah dan menyatakan niatnya menikah dengan pria lain,” jelasnya.

  • Jasad Pasutri Tewas Gantung Diri di Kapuk Jakarta Barat Dibawa ke RS Polri Kramat Jati – Halaman all

    Jasad Pasutri Tewas Gantung Diri di Kapuk Jakarta Barat Dibawa ke RS Polri Kramat Jati – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kapolsek Cengkareng, Kompol Abdul Jana menuturkan jasad pasangan suami istri (pasutri) gantung diri dibawa ke RS Polri Kramat Jati.

     

     

    “Iya betul (dibawa ke RS Polri, red),” katanya saat dihubungi, Kamis (12/12/2024).

     

    Dari hasil pemeriksaan olah TKP, Kompol Abdul Jana menuturkan tidak ditermukan luka pada tubuh korban.

    Menurutnya, kondisi korban sudah membusuk karena diperkirakan sudah 2-3 hari meninggal.

     

    “Yang ditemukan (luka) itu nggak ada, nggak ditemukan,” ucapnya.

     

    Terkait motif saat ini masih didalami oleh penyidik.

     

    Sebelumnya, pasutri bernama Sobirin (35) dan Ida Haryati (41) ditemukan tewas dalam posisi tergantung di kayu plafon kamar rumahnya.

    Peristiwa itu terjadi di Pedongkelan, Jalan Masjid Nurul Hidayah, RT 10/016, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (11/12/2024) sekitar pukul 08.00 WIB. 

     

    Korban pria ditemukan meninggal dalam posisi tergantung di kayu plafon, sementara korban perempuan ditemukan sudah meninggal dilantai kamar.

     

    Dari keterangan yang diperoleh, keluarga korban menyebut hubungan keduanya sudah tidak harmonis sejak beberapa waktu lalu. 

     

    Korban wanita diketahui sudah tidak tinggal serumah dengan suaminya. 

     

    Sehari sebelum kejadian, Ida (korban) sempat meminta izin untuk berpisah dan menyatakan niatnya menikah dengan pria lain.

     

    Saksi mata yang merupakan tetangga korban mengungkapkan bahwa pada malam sebelum peristiwa, keduanya terlihat bertengkar hebat di depan rumah. 

     

    Polisi tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap latar belakang peristiwa tersebut. 

  • Kamis, tersedia 23 lokasi Samsat Keliling di Jadetabek

    Kamis, tersedia 23 lokasi Samsat Keliling di Jadetabek

    Masyarakat diminta membawa dokumen berupa KTP, BPKB, dan STNK asli  masing-masing disertai fotokopi sebagai syarat untuk membayar pajak kendaraan

    Jakarta (ANTARA) – Subdit Registrasi dan Identifikasi (Regident) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyediakan layanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Keliling di 13 wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek) pada Kamis.

    Samsat Keliling biasanya tersebar di beberapa daerah agar masyarakat lebih mudah menjangkau dan tak perlu untuk mendatangi kantor pusat.

    Berikut wilayah layanan Samsat Keliling di Jadetabek sesuai info akun istagram resmi TMC Polda Metro Jaya @tmcpoldametro:

    Jakarta Pusat halaman parkir Samsat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB; Jakarta Utara halaman parkir Samsat dan halaman parkir Itali Mal Artha Gading pukul 08.00-14.00 WIB; Jakarta Barat Mall Citraland pukul 08.00-14.00 WIB; Jakarta Selatan halaman parkir Samsat dan Gudang Sarinah Cikoko Pancoran pukul 09.00-14.00 WIB; Jakarta Timur halaman parkir Samsat dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB; Kota Tangerang di Perumnas 2 Cibodas dan Parkiran busway foodmosphere Jaya pukul 08.00-14.00 WIB; Serpong di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB dan ITC BSD pukul 16.00-19.00 WIB; Ciledug di Giant Poris Ruko Batu Ceper dan Rukan Fresh Market Green Lake City Cipondoh pukul 09.00 – 12.00 WIB; Ciputat di Kantor Kelurahan Pondok Betung dan Pasar Gintung Ciputat Timur pukul 09.00-11.00 WIB; Kelapa Dua di Pasar Intermoda dan halaman Gtown house pukul 08.00-14.00 WIB; Kota Bekasi di Pizza Hut Jati Asih pukul 08.00-12.00 WIB; Depok di halaman parkir Samsat Depok pukul 08.00-14.00 WIB dan Kantor Kelurahan Sukamaju pukul 08.00-12.00 WIB; Cinere di Kantor Kelurahan Pondok Petir pukul 08.00-12.00 WIB.

    Masyarakat diminta membawa dokumen berupa KTP, BPKB, dan STNK asli masing-masing disertai fotokopi sebagai syarat untuk membayar pajak kendaraan. Pastikan juga kendaraan yang dibayar pajaknya tidak memiliki tunggakan lebih dari satu tahun.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Samsat Keliling ada di 13 wilayah Jadetabek

    Samsat Keliling ada di 13 wilayah Jadetabek

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya membuka layanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Keliling yang berkolaborasi dengan Dinas Pendapatan Daerah di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek) di 13 wilayah pada Rabu.

    Berdasarkan informasi dari akun X (Twitter) resmi TMC Polda Metro Jaya, layanan Samsat Keliling tersedia di 13 wilayah, yakni:

    1. Samling Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat Jakpus dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB

    2. Samling Jakarta Utara di halaman parkir Samsat Jakut dan halaman parkir Itali Mall Artha Gading pukul 08.00-14.00 WIB

    3. Samling Jakarta Barat di Mall Citraland pukul 08.00-14.00 WIB

    4. Samling Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat Jaksel pukul 09.00-15.00 WIB dan gudang Sarinah Cikoko Pancoran pukul 09.00-15.00 WIB

    5. Samling Jakarta Timur di halaman parkir Samsat Jaktim dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB

    6. Samling Kota Tangerang di parkiran Busway Food Mosphere dan ex City Mall Nambo Jaya pukul 08.00-14.00 WIB

    7. Samling Serpong di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB dan ITC BSD Serpong pukul 16.00-19.00 WIB

    8. Samling Ciledug di Ruko Azores Perum Banjar Cipondoh dan Fresh Market Green Lake City Ketapang Cipondoh Ciledug pukul 09.00-12.00 WIB

    9. Samling Ciputat di Kantor Kelurahan Pondok Betung Ciputat dan Pasar Gintung Ciputat Timur pukul 09.00-12.00 WIB

    10. Samling Kelapa Dua di Pasar Intermoda Cisauk dan halaman G Town House Square pukul 08.00-14.00 WIB

    11. Samling Kota Bekasi di Kantor Kelurahan Teluk Pucung pukul 08.00-13.30 WIB

    12. Samling Kabupaten Bekasi tidak ada pelayanan

    13. Samling Depok di halaman parkir Samsat Depok pukul 08.00-14.00 WIB dan kantor Kecamatan Tajurhalang pukul 08.00-12.00 WIB

    14. Samling Cinere di halaman Pasir Putih Sawangan pukul 08.00-11.00 WIB.

    Ada beberapa hal yang harus diperhatikan wajib pajak sebelum menyambangi gerai Samsat Keliling (Samling) untuk membayar pajak kendaraan. Antara lain memastikan kendaraan yang akan dibayar pajaknya tidak memiliki tunggakan pajak kendaraan bermotor lebih dari satu tahun.

    Kemudian, pastikan untuk membawa beberapa dokumen yang diperlukan untuk melakukan pembayaran pajak kendaraan, seperti KTP, BPKB dan STNK asli masing-masing disertai lampiran fotokopi.

    Gerai Samling ini hanya melayani pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB) tahunan. Sedangkan untuk perpanjangan STNK dan ganti plat nomor kendaraan harus datang langsung ke kantor Samsat.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Polda Metro Jaya Buka Layanan Samsat Keliling Hari Ini di 13 Lokasi

    Polda Metro Jaya Buka Layanan Samsat Keliling Hari Ini di 13 Lokasi

    Jakarta, Beritasatu.com – Polda Metro Jaya kembali menyediakan layanan Samsat keliling hari ini untuk memudahkan warga dalam melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB) di 13 lokasi yang tersebar di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek) pada Selasa (10/12/2024).

    Informasi ini diumumkan melalui akun X (Twitter) resmi TMC Polda Metro Jaya, yang menginformasikan 13 lokasi Samsat keliling di wilayah Jadetabek sebagai berikut:

    1. Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat Jakarta Pusat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB.

    2. Jakarta Utara di halaman parkir Samsat Jakarta Utara dan Halaman Parkir Itali Mal Artha Gading pukul 08.00-14.00 WIB.

    3. Jakarta Barat di Mal Citraland pukul 08.00-14.30 WIB.

    4. Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat Jakarta Selatan pukul 08.00-15.00 dan Gedung KPK Kuningan pukul 08.00-14.00 WIB.

    5. Jakarta Timur di Lapangan Tenis Samsat Jakarta Timur dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.30. WIB.

    6. Kota Tangerang Pangkalan Busway Foodmosphere pukul 08.00-11.00 WIB.

    7. Ciledug di Giant Poris Batu Ceper Kota Tangerang dan Rukan Fresh Market Green Lake City Ketapang Cipondoh pukul 09.00-12.00 WIB.

    8. Serpong di halaman parkir Samsat Serpong pukul 08.00-14.00 WIB dan ITC BSD pukul 16.00-19.00 WIB.

    9. Ciputat Kantor Kelurahan Pondok Betung dan Pasar Gintung Ciputat Timur pukul 09.00-12.00 WIB.

    10. Kelapa Dua di Pasar Modern Intermoda Cisauk dan Hal G Town Square Gading pukul 08.00-14.00 WIB.

    11. Kota Bekasi di Danau Wisata Cipeucang 08.00-12.00 WIB.

    12. Depok di halaman parkir Samsat Depok pukul 08.00-14.00 WIB dan RS Bhayangkara Brimob pukul 08.00-12.00 WIB.

    13. Cinere di Gedung KPK Kuningan 08.00-14.00 WIB.

    Warga yang ingin melakukan pembayaran pajak kendaraan melalui Samsat Keliling diminta untuk membawa dokumen-dokumen penting, seperti KTP, BPKB, dan STNK asli beserta fotokopinya. 

    Perlu dicatat bahwa layanan Samsat keliling hari ini hanya melayani pembayaran PKB tahunan. Untuk perpanjangan STNK (lima tahunan) atau penggantian pelat nomor kendaraan, pemilik kendaraan tetap harus mengunjungi kantor Samsat terdekat.

  • Ini lokasi Samsat Keliling di 13 wilayah Jadetabek pada Selasa

    Ini lokasi Samsat Keliling di 13 wilayah Jadetabek pada Selasa

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya menyediakan layanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Keliling untuk membantu para wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor (PKB) di 14 titik Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jadetabek), Selasa.

    Berdasarkan informasi dari akun X (Twitter) resmi TMC Polda Metro Jaya, menyebutkan 14 wilayah Jadetabek itu sebagai berikut:

    1. Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat Jakarta Pusat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB

    2. Jakarta Utara di halaman parkir Samsat Jakarta Utara dan Halaman Parkir Itali Mal Artha Gading pukul 08.00-14.00 WIB

    3. Jakarta Barat di Mal Citraland pukul 08.00-14.30 WIB

    4. Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat Jakarta Selatan pukul 08.00-15.00 dan Gedung KPK Kuningan pukul 08.00-14.00 WIB

    5. Jakarta Timur di Lapangan Tenis Samsat Jakarta Timur dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.30. WIB

    6. Kota Tangerang Pangkalan Busway Foodmosphere pukul 08.00-11.00 WIB

    7. Ciledug di Giant Poris Batu Ceper Kota Tangerang dan Rukan Fresh Market Green Lake City Ketapang Cipondoh pukul 09.00-12.00 WIB

    8. Serpong di halaman parkir Samsat Serpong pukul 08.00-14.00 WIB dan ITC BSD pukul 16.00-19.00 WIB

    9. Ciputat Kantor Kelurahan Pondok Betung dan Pasar Gintung Ciputat Timur pukul 09.00-12.00 WIB

    10. Kelapa Dua di Pasar Modern Intermoda Cisauk dan Hal G Town Square Gading pukul 08.00-14.00 WIB

    11. Kota Bekasi di Danau Wisata Cipeucang 08.00-12.00 WIB

    12. Kabupaten Bekasi tidak ada pelayanan

    13. Depok di halaman parkir Samsat Depok pukul 08.00-14.00 WIB dan RS Bhayangkara Brimob pukul 08.00-12.00 WIB

    14. Cinere di Gedung KPK Kuningan 08.00-14.00 WIB

    Sejumlah syarat harus diperhatikan sebelum membayar pajak kendaraan, yakni membawa beberapa dokumen seperti KTP, BPKB dan STNK asli yang disertai lampiran fotokopi.

    Gerai Samsat Keliling hanya melayani pembayaran PKB tahunan, sedangkan untuk perpanjangan STNK (lima tahunan) dan ganti pelat nomor kendaraan harus mendatangi kantor Samsat terdekat.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024