kab/kota: Kramat Jati

  • Menteri ATR serahkan sertifikat tanah milik Gereja Kristen Pasundan

    Menteri ATR serahkan sertifikat tanah milik Gereja Kristen Pasundan

    Kita melayani semua, selama dia bangsa Indonesia, rakyat Indonesia punya tanah di Indonesia Itu kita layani dengan baik

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Nusron Wahid menyerahkan sertifikat tanah milik Gereja Kristen Pasundan (GKP) yang berada di Kampung Tengah, Kelurahan Tengah, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa.

    Sertifikat tanah tersebut langsung diterima oleh Ketua Umum Majelis Sinode Gereja Pasundan Pendeta Magyolin Carolina Tuasuun.

    “Pada momentum perayaan Natal tahun 2024 ini, saya bisa menyerahkan sertifikat atas nama Gereja Kristen Pasundan. Dan mungkin juga gereja-gereja lainnya nanti,” kata Nusron.

    Menurut dia, pemberian sertifikat itu bukti Kementerian ATR/BPN sebagai representasi negara dan pemerintah itu tidak diskriminasi.

    “Kita melayani semua, selama dia bangsa Indonesia, rakyat Indonesia punya tanah di Indonesia Itu kita layani dengan baik. Apalagi ini lembaga keagamaan,” paparnya.

    Sertifikasi tanah lembaga keagamaan menjadi salah satu fokus penting. Kementerian ATR/BPN aktif memastikan tanah yang digunakan untuk rumah ibadah bersifat clean and clear guna mencegah konflik di masa mendatang.

    “Apalagi ini lembaga keagamaan, itu harus menciptakan rasa kepastian. Jangan sampai menimbulkan konflik,” ujar Nusron.

    Dia berharap sertifikat tanah yang sudah diserahkan agar dijaga dengan sebaik-baiknya.

    “Ini sudah hak milik, jangan sampai dicolong dan dijual. Jadi benar jadi aset milik jemaat GKP,” kata dia.

    Nusron juga berharap dengan penyerahan sertifikat tanah itu, maka jemaat gereja bisa tenang dalam melaksanakan ibadah karena sudah diakui oleh negara.

    “Tolong dicek gereja lain apakah sudah disertifikatkan. Pemerintah membuka pintu dan memudahkan proses pelayanan,” ucapnya.

    Sementara itu, Pendeta Magyolin Carolina Tuasuun mengapresiasi setinggi-tingginya dan berterima kasih kepada Kementerian ATR/BPN dan pejabat sebelumnya, pihak Kecamatan Kramat Jati, Kelurahan Karang Tengah dan kepolisian dalam penerbitan sertifikat tanah hak milik gereja.

    “Kami mengucapkan terima kasih kepada Kementerian ATR/BPN yang telah menerbitkan sertifikat tanah hak milik gereja,” kata Carolina.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Dwi Ayu Terima Permohonan Maaf Keluarga George Sugama, Namun Tegas Tak akan Damai – Halaman all

    Dwi Ayu Terima Permohonan Maaf Keluarga George Sugama, Namun Tegas Tak akan Damai – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Korban penganiayaan George Sugama Halim, Dwi Ayu Darmawati (19) tegas tak ingin kasusnya berakhir damai meski sang bos menangis memohon maaf.

    Diketahui Linda, ibu dari George Sugama Halim berharap Dwi Ayu tak memperpanjang masalahnya.

    Sambil menangis, Linda mengaku telah meminta maaf kepada Dwi Ayu.

    Ia mengungkap kondisi sang anak yang kini ditahan di tahanan Polres Metro Jakarta Timur.

    Linda juga mengatakan George sempat menangis karena takut dipenjara.

    “Dia tertekan ya, kemarin sempat dia juga nangis, gemetar. Dia nggak mau dipenjarain, takut.”

    “Di penjara kan ya sangat sungguh tidak enak, itu jelas,” ujar Linda dalam wawancara bersama Intens Investigasi, dikutip Tribunnews.com, Jumat (20/12/2024).

    Ia pun berharap agar kasus itu berakhir dengan perdamaian.

    “Supaya  masalah ini tidak diperpanjang gitu loh tidak ada saling tuntut menuntut, tidak akan ada habisnya,” kata Linda sambil menangis.

    Ditemui secara terpisah, Dwi Ayu dengan tegas tak akan membuat kasus  penganiayaannya berakhir damai meski sudah memaafkan George Sugama.

    “Kalo saya gak akan damai, tapi saya sudah memaafkan si pelaku dan proses (hukum) ini harus tetap berjalan,” tegas Dwi Ayu, dikutip dari YouTube Intens Investigasi pada Senin (23/12/2024).

    Dalam kesempatan yang sama Dwi Ayu mengaku telah menerima permintaan maaf dari sang bos, Linda.

    Namun Linda hanya mengucapkan maaf lewat pesan dan belum pernah menyambangi ke rumahnya.

    “Dari awal-awal kejadian emang si ibu (Linda) sempet minta maaf ke saya langsung, di beberapa hari kemudian di-chat minta maaf pernah. Tapi enggak secara kekeluargaan ketemu gitu enggak,” jelas Dwi Ayu.

    Dwi Ayu berharap kasus yang menyeret anak bos toko roti di tempatnya bekerja ini dapat membuat pelaku jera dan tak mengulangi kesalahannya di masa mendatang.

    “Saya berharap kejadian ini tidak terulang kembali,” tambah Dwi Ayu.

    Kondisi George Sugama Halim Disebut Ganguan Mental, Benarkah?

    Informasi tentang kondisi kejiwaan George Sugama Halim disebut masih sebatas keterangan lisan dan belum didukung bukti medis.

    Polres Metro Jakarta Timur menyatakan belum menerima bukti rekam medis yang mendukung bahwa George Sugama Halim mengalami gangguan kejiwaan.

    George Sugama Halim merupakan tersangka penganiayaan pegawai toko roti Lindayes, Dwi Ayu Darmawati (19).

    “Sampai saat ini hanya omongan-omongan saja dari keluarga ataupun dari pihak pengacara seperti yang disampaikan di media,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, Jumat (20/12/2024), dilansir TribunJakarta.com.

    Pihak keluarga bersama George disebut pernah pergi ke Sukabumi, Jawa Barat, untuk mencari pengobatan alternatif kejiwaan.

    Dalam keterangan resmi yang diunggah pada akun resmi media sosial, George juga disebut memiliki keterbelakangan kecerdasan IQ dan EQ, dan sudah pernah dites.

    “Jadi sampai saat ini belum ada bukti (rekam medis terkait gangguan kejiwaan) atau keterangan tambahan dari pihak keluarga atau tersangka sendiri, atau pun dari pengacara,” kata Nicolas.

    Ia menjelaskan pihaknya sudah membawa George ke RS Polri Kramat Jati untuk proses pemeriksaan kejiwaan terkait kepentingan proses hukum lebih lanjut.

    Kini penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur menyerahkan sepenuhnya pemeriksaan terhadap ahli psikiatri RS Polri Kramat Jati yang menangani.

    “Saat ini yang bersangkutan sudah berada di RS Polri dalam rangka observasi dan tindakan-tindakan medis yang dilakukan ahli. Kami tidak tahu tahapan-tahapannya,” imbuh Nicolas.

    Sementara menurut Dwi Ayu, George tak mungkin memiliki keterbatasan mental.

    “Dia normal kok, orang sering meeting sama orang. Pertemuan juga sama orang,” katanya seperti dikutip dari Youtube Uya Kuya yang tayang pada Selasa (17/12/2024). 

    Bahkan, kata Dwi, George menjabat sebagai kepala toko di cabang Kelapa Gading.

    “Di Cakung dia posisinya anak bos tapi dia megang cabang di Kelapa Gading,” pungkasnya. (*)

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Polisi Belum Terima Bukti Medis dari Keluarga Soal George Sugama Halim Diduga Gangguan Jiwa

    (Tribunnews.com/ Siti N) (TribunJakarta.com/ Bima Putra)

  • Hasil Tes DNA, Polisi Pastikan Bayi Meninggal Dunia di Rumah Sakit Islam Jakarta Tidak Tertukar – Halaman all

    Hasil Tes DNA, Polisi Pastikan Bayi Meninggal Dunia di Rumah Sakit Islam Jakarta Tidak Tertukar – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi memastikan bayi berjenis kelamin laki-laki yang meninggal dunia di RS Islam Jakarta Cempaka Putih merupakan anak dari pasangan Muhammad Rauf dan Feni Selviyanti. 

    Kepastian itu diperoleh usai dilakukan tes DNA oleh Pusdokkes Polri.

    “Berdasarkan hasil analisis seluruh profil DNA telah dapat dibuktikan secara ilmiah bahwa secara genetik Mister X adalah anak biologis Muhammad Rauf dan Feni Selviyanti,” kata Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP M. Firdaus di Jakarta, Selasa (24/12/2024).

    Tes DNA terhadap sampel dilakukan dengan mengedepankan keilmuan. 

    Dirut RS Islam Jakarta Cempaka Putih, dr. Jack Pradono Handojo menuturkan secara ilmiah dugaan bayi tertukar tidak terjadi.

    “Alhamdulillah dugaan bayi tertukar itu tidak terjadi,” ucapnya.

    Sebelumnya, polisi menggelar ekshumasi atau pembongkaran makam kasus bayi yang diduga tertukar di sebuah rumah sakit wilayah Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

    Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Susatyo Purnomo Condro menuturkan jasad bayi akan diambil sampel DNA.

    Menurutnya, butuh waktu lebih kurang dua minggu guna mengetahui hasil tes DNA tersebut.

    “Sekitar dua Minggu (hasilnya, red) nanti kita lihat perkembangannya,” kata Susatyo kepada Selasa (17/12/2024).

    Dia tidak menjelaskan detail sampel apa yang diambil dari jasad bayi.

    Mantan Kapolsek Metro Gambir itu menambahkan hal itu merupakan kewenangan dokter.

    “Nanti sama dokter secara teknis nanti kalau untuk apa sampel yang diambil hanya beberapa bagian, nanti tanya sama dokter,” tambahnya.

    Meskipun jasad bayi sudah dalam kondisi rusak usai dikubur beberapa bulan, polisi memastikan proses pengambilan sampel DNA tetap bisa dilakukan.

    Susatyo mengaku sudah mendapat keterangan dari dokter yang mengambil sampel.

    “Keterangan dokter deengan kondisi seperti itu masih bisa diambil sampel salah satu bagian tubuhnya untuk nanti di ekstrak kemudian nanti di cek untuk DNA-nya,” ujar Kapolres.

    Ekshumasi melibatkan Polres Metro Jakarta Pusat bersama Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramat Jati, Pusdokes Polri yang disaksikan orang tua korban dan pihak RSI Cempaka Putih. 

  • Jadwal Samsat Keliling Hari Ini di Jadetabek sebelum Natal

    Jadwal Samsat Keliling Hari Ini di Jadetabek sebelum Natal

    Jakarta, Beritasatu.com – Menjelang Natal 2024 Polda Metro Jaya kembali menyediakan layanan Samsat keliling untuk memudahkan warga melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB) di 14 lokasi yang tersebar di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek) pada hari ini, Selasa (24/12/2024).

    Berikut ini lokasi dan jadwal layanan Samsat keliling pada hari ini di Jadetabek yang bisa masyarakat kunjungi sebelum Natal, seperti dikutip dari akun X TMC Polda Metro Jaya:

    Samsat Keliling di Jakarta

    1. Jakarta Pusat: Halaman parkir Samsat dan Lapangan Banteng (08.00-14.00 WIB).

    2. Jakarta Utara: Halaman parkir Samsat dan Masjid Al Musyawarah Kelapa Gading (08.00-14.00 WIB).

    3. Jakarta Barat: Mal Ciputra (08.00-14.00 WIB).

    4. Jakarta Selatan: Halaman parkir Samsat (08.00-15.00 WIB) dan TMP Kalibata (08.00-14.00 WIB).

    5. Jakarta Timur: Halaman parkir Samsat dan Pasar Induk Kramat Jati (08.00-14.00 WIB).

    Samsat Keliling di Tangerang dan Sekitarnya

    1. Kota Tangerang: Parkiran Busway Foodmospher (08.00-11.00 WIB).

    2. Tangerang: Halaman parkir Samsat Serpong (08.00-14.00 WIB) dan Mal ITC BSD Serpong (16.00-19.00 WIB).

    3. Tangerang: Giant Poris Batu Ceper dan Rukan Fresh Market Green Lake City (09.00-12.00 WIB).

    4. Ciputat Timur: Kantor Kelurahan Pondok Betung dan Pasar Gintung (09.00-12.00 WIB).

    5. Cisauk: Pasar Modern Intermoda dan Halaman GTown Square (08.00-14.00 WIB).

    Samsat Keliling pada Hari Ini di Bekasi dan Sekitarnya 

    1. Kota Bekasi: KFC Zmrud (08.00-11.00 WIB).

    2. Kabupaten Bekasi: Pasar Bersih Jababeka (09.00-15.00 WIB).

    Samsat Keliling di Depok

    1. Halaman parkir Samsat (08.00-14.00 WIB) dan RS Bhayangkara Brimob (08.00-12.00 WIB).

    2. Cinere: Halaman parkir Samsat (08.00-12.00 WIB).

    Warga yang ingin melakukan pembayaran pajak kendaraan melalui Samsat Keliling diminta untuk membawa dokumen-dokumen penting, seperti KTP, BPKB, dan STNK asli beserta fotokopinya.

    Perlu dicatat, layanan Samsat keliling pada hari ini atau hari lainnya hanya melayani pembayaran PKB tahunan. Untuk perpanjangan STNK (lima tahunan) atau penggantian pelat nomor kendaraan, pemilik kendaraan tetap harus mengunjungi kantor Samsat terdekat.

  • Samsat Keliling ada di 14 wilayah Jadetabek

    Samsat Keliling ada di 14 wilayah Jadetabek

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya menyediakan layanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Keliling untuk membantu para wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor (PKB) di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jadetabek), pada Selasa.

    Melalui akun X resmi TMC Polda Metro Jaya, sejumlah wilayah itu sebagai berikut:

    1. Di halaman parkir Samsat Jakarta Pusat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB

    2. Di halaman parkir Samsat Jakarta Utara dan Masjid Al Musyawarah Kelapa Gading pukul 08.00-14.00 WIB

    3. Di Mal Citraland Jakarta Barat pukul 08.00-14.00 WIB

    4. Di halaman parkir Samsat Jakarta Selatan pukul 08.00-15.00 WIB dan TMP Kalibata pukul 08.00-14.00 WIB

    5. Di halaman parkir Samsat dan Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur pukul 08.00-14.00 WIB

    6. Di Parkiran Busway Foodmospher Kota Tangerang pukul 08.00-11.00 WIB;

    7. Di halaman parkir Samsat Serpong pukul 08.00-14.00 WIB dan Mal ITC BSD Serpong pukul 16.00-19.00 WIB

    8. Di Giant Poris Batu Ceper Kota Tangerang dan Rukan Fresh Market Green Lake City Cipondoh Ciledug pukul 09.00-12.00 WIB

    9. Di Kantor Kelurahan Pondok Betung dan Pasar Gintung Ciputat Timur pukul 09.00-12.00 WIB

    10. Di Pasar Modern Intermoda Cisauk dan Halaman GTown Square Gading Kelapa Dua pukul 08.00-14.00 WIB

    11. Kota Bekasi di KFC Zmrud pukul 08.00-11.00 WIB

    12. Kabupaten Bekasi di Pasar Bersih Jababeka Pintu 11 Cikarang pukul 09.00-15.00 WIB

    13. Di halaman Parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB dan RS Bhayangkara Brimob Depok pukul 08.00-12.00 WIB

    14. Di halaman parkir Samsat Cinere pukul 08.00-12.00 WIB.

    Sejumlah syarat harus diperhatikan sebelum membayar pajak kendaraan, yakni membawa beberapa dokumen seperti KTP, BPKB dan STNK asli yang disertai lampiran fotokopi.

    Gerai Samsat Keliling hanya melayani pembayaran PKB tahunan. Sedangkan untuk perpanjangan STNK (lima tahunan) dan ganti pelat nomor kendaraan harus mendatangi kantor Samsat terdekat.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Polri Sebut George Sugama Masih Jalani Pemeriksaan Kejiwaan, Hasilnya Keluar Setelah 2 Minggu – Halaman all

    Polri Sebut George Sugama Masih Jalani Pemeriksaan Kejiwaan, Hasilnya Keluar Setelah 2 Minggu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kabid Pelayanan Kedokteran Kepolisian (Yandokpol) RS Polri Kramat Jati, Kombes Hery Wijatmoko, mengatakan George Sugama Halim kini tengah menjalani pemeriksaan kejiwaan.

    Diketahui, George Sugama adalah anak pemilik toko kue yang menjadi pelaku penganiayaan pegawainya, Dwi Ayu Darmawati, pada 17 Oktober 2024 lalu.

    Hery mengungkap, pemeriksaan kejiwaan George Sugama ini dilakukan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

    Pemeriksaan kejiwaan ini dilakukan polisi untuk kepentingan proses hukum George Sugama dalam kasus penganiayaan karyawannya.

    Lebih lanjut, Hery menambahkan, pemeriksaan George Sugama ini merupakan permintaan dari penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.

    “Masih diperiksa (George Sugama),” kata Hery, Jumat Senin (23/12/2024), dilansir Tribun Jakarta.

    Diketahui, pemeriksaan kejiwaan atau Visum et Repertum Psikiatrikum yang dilakukan tim dokter psikiatri RS Polri Kramat Jati terhadap George ini sudah dilakukan sejak Jumat (20/12/2024).

    RS Polri Kramat Jati memiliki waktu 14 hari untuk melakukan observasi terhadap kondisi kejiwaan George Sugama.

    Namun, bisa saja proses observasi itu berjalan lebih cepat, tergantung pada pasien yang diperiksa.

    “Kurang lebih 14 hari tergantung case by case (pasien yang diperiksa kejiwaannya),” ujar Hery.

    Selanjutnya, hasil pemeriksaan kejiwaan George Sugama ini akan diserahkan ke penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur yang menangani kasus penganiayaan.

    Ibu George Sugama Minta Dwi Ayu Darmawati Berdamai

    Sebelumnya, keluarga  George Sugama Halim meminta kasus penganiayaan terhadap Dwi Ayu Darmawati bisa berakhir damai.

    Linda, ibu dari George Sugama Halim, berharap kasus hukum terhadap anaknya tidak berlanjut.

    Bos toko roti Lindayes ini meminta Dwi Ayu Darmawati (19) tidak memperpanjang masalahnya.

    Sambil menangis, Linda membongkar kondisi anaknya George yang kini ditahan di tahanan Polres Metro Jakarta Timur.

    George ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap Dwi Ayu Darmawati.

    “Tidak ada niat sedikit pun saya ataupun anak saya dan keluarga saya untuk menganiaya karyawan,” kata Linda sambil menangis, Kamis (19/12/2024).

    Ia pun berharap agar kasus itu berakhir damai.

    Terlebih, Linda mengaku sudah meminta maaf kepada Dwi Ayu.

    “Supaya  masalah ini tidak diperpanjang gitu loh tidak ada saling tuntut menuntut, tidak akan ada habisnya,” kata Linda.

    Kondisi George Sugama Halim

    Tak hanya itu, Linda pun membeberkan kondisi sang anak di tahanan Polres Metro Jakarta Timur.

    Linda mengaku sudah menjenguk George Sugama Halim.

    Ia mengatakan sang anak tertekan.

    “Dia juga nangis gemetar. Dia enggak mau dipenjarain, dia takut katanya, karena kan di dalam penjara kan ya sangat sungguh tidak enak,” kata Linda.

    Linda pun mendoakan anaknya agar dilindungi Tuhan. Selain itu, Linda berdoa agar karakter anaknya dapat berubah.

    Linda juga merasa tertekan. Terkadang, kata Linda, ia merasa bersalah karena tidak bisa menjadi ibu yang baik.

    “Tapi saya percaya hukuman dunia itu ada masanya sementara kalau hukuman Allah kekal lebih bagus dihukum dunia. Kan kita diperlakukan seperti itu pasti tertekan ya tapi saya percaya Tuhan,” ujarnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul George Sugama Halim Masih Jalani Pemeriksaan Kejiwaan di RS Polri Kramat Jati.

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Hasanudin Aco)(Tribun Jakarta/Bima Putra)

    Baca berita lainnya terkait Pegawai Toko Roti Dianiaya Anak Majikan.

  • Butuh 14 Hari Observasi Kejiwaan George Sugama, tapi Bisa Lebih Cepat, RS Polri: Tergantung Pasien – Halaman all

    Butuh 14 Hari Observasi Kejiwaan George Sugama, tapi Bisa Lebih Cepat, RS Polri: Tergantung Pasien – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Anak bos toko roti Lindayes di Cakung, Jakarta Timur, sekaligus tersangka penganiayaan, George Sugama Halim, masih menjalani pemeriksaan kejiwaan di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (23/12/2024).

    Kabid Pelayanan Kedokteran Kepolisian (Yandokpol) RS Polri Kramat Jati, Kombes Hery Wijatmoko, mengungkapkan pihaknya membutuhkan waktu 14 hari untuk melakukan observasi terhadap kejiwaan George.

    Meski demikian, Hery memastikan proses tersebut bisa berlangsung lebih cepat, tergantung kondisi pasien.

    “Kurang lebih 14 hari tergantung case by base (kondisi pasien yang diperiksa)” ungkap Hery, Senin, dikutip dari TribunJakarta.com.

    Hery mengatakan hasil pemeriksaan George nantinya akan diserahkan ke penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.

    George diketahui telah mulai menjalani pemeriksaan kejiwaan di RS Polri Kramat Jati sejak Jumat (20/12/2024).

    Pemeriksaan itu dilakukan permintaan penyidik Polres Metro Jakarta Timur.

    Hery mengungkapkan pemeriksaan terhadap George dilakukan oleh tim dokter psikiatri.

    “Ada permohonan visum (pemeriksaan kejiwaan). Ini hari pertama (pemeriksaan),” ungkap Hery, Jumat.

    “(Pemeriksaan dilakukan) tim oleh dokter psikiatri,” imbuh dia.

    Terpisah, Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengatakan pihaknya belum menerima bukti medis terkait kejiwaan George.

    Padahal, sebelumnya, pihak keluarga mengatakan George hendak mencari pengobatan alternatif untuk kejiwaan, saat diamankan di Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (15/12/2024).

    Karena itu, kata Nicolas, dilakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap tersangka penganiayaan itu.

    “Sampai saat ini hanya omongan-omongan saja dari keluarga ataupun dari pihak pengacara seperti yang disampaikan di media ya,” ungkap Nicolas, Jumat.

    Soal kejiwaan George sebelumnya juga sempat disampaikan manajemen toko roti Lindayes.

    Dalam keterangan resmi yang diunggah di media sosial, pihak Lindayes mengatakan George memiliki keterbelakangan kecerdasan IQ dan EQ.

    George Mengaku Khilaf

    Sebelumnya, George Sugama Halim mengaku khilaf atas perbuatannya menganiaya Dwi Ayu Darmawati.

    Hal ini disampaikan George setelah ia ditetapkan sebagai tersangka, Senin (16/12/2024).

    “Khilaf, saya khilaf,” kata George saat dihadirkan dalam rilis di Mapolres Metro Jakarta Timur, Senin.

    Meski demikian, George enggan menjelaskan alasannya meminta Ayu untuk mengantarkan makanan ke kamar.

    Ia memilih bungkam dan tak berkata apa-apa.

    “No comment,” ucap dia.

    Di kesempatan yang sama, Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengungkapkan alasan George menganiaya Ayu.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan, George mengaku kesal hingga menganiaya Ayu karena korban menolak mengantarkan ke kamar.

    “Tersangka merasa kesal, dan terjadi argumentasi, mengakibatkan pelaku makin emosi dan selanjutnya melakukan penganiayaan terhadap korban,” jelas Nicolas.

    Diketahui, George dijerat Pasal 351 KUHP dan atau Pasal 351 ayat 2 tentang Hukum Pidana dengan ancaman pidana di atas lima tahun penjara.

    Ia juga langsung ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka.

    Dalam kasus ini, polisi telah menyita barang bukti, di antaranya adalah patung, loyang kue, mesin EDC, dan kursi yang dilemparkan George terhadap karyawan toko roti, Dwi Ayu Darmawati.

    Penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur juga sudah mengantongi hasil Visum et Repertum dari RS Polri Kramat Jati atas luka yang diderita korban, akibat penganiayaan dilakukan George.

    Aksi penganiayaan yang dilakukan George Sugama Halim terhadap Dwi Ayu Darmawati terjadi pada 17 Oktober 2024.

    Saat itu, Ayu yang sedang bekerja di toko roti milik orang tua George, diminta pelaku untuk mengantarkan makanan yang sudah dipesan ke kamar pribadi pelaku.

    Namun, Ayu menolak permintaan tersebut sebab bukan merupakan tugasnya.

    Buntutnya, George melempar barang-barang, termasuk mesin EDC, loyang kue, hingga pajangan patung kepada Ayu.

    Akibat insiden itu, Ayu memutuskan berhenti dari tempat kerjanya.

    Ia juga mengalami trauma yang menyebabkan dirinya mengidap insomnia.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul George Sugama Halim Masih Jalani Pemeriksaan Kejiwaan di RS Polri Kramat Jati

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJakarta.com/Bima Putra)

  • Kronologi Kakek Tewas di Panti Pijat Kramat Jati, Kejang-kejang Usai ‘Dilayani’ Terapis – Halaman all

    Kronologi Kakek Tewas di Panti Pijat Kramat Jati, Kejang-kejang Usai ‘Dilayani’ Terapis – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Nasib buruk menimpa seorang kakek berinisial MHM (77) di Jakarta.

    Awalnya si kakek hendak rileks dengan mengunjungi panti pijat.

    Namun apa daya di panti pijat nyawanya justru melayang.

    Ya, si kakek dinyatakan  meninggal dunia di kamar panti pijat kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur pada Sabtu 21 Desember 2024 sekira pukul 09.30 WIB.

    Korban sempat kejang-kejang setelah dipijat.

    Bahkan si kakek juga sempat ‘dilayani’ berhubungan intim dengan terapis (pemijat) di kamar panti pijat.

    “TKP di dalam kamar panti pijat, Jalan Raya Bogor RT 002 RW 009, Kramat Jati, Jakarta Timur,” ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Senin (23/12/2024).

    Awalnya, korban MHM datang ke tempat panti pijat tersebut yang bermaksud ingin pijat refleksi.

    “Lalu datang saksi inisial S masuk kamar untuk memijat atau urut dan berhubungan badan,” katanya.

    Usai berhubungan badan, korban tiba-tiba kejang, kemudian jatuh ke lantai.

    “Lalu saksi S minta bantuan saksi inisial L untuk memberikan bantuan,” tutur dia.

    Namun korban sudah tidak dapat tertolong dan sudah meninggal dunia.

    “Diduga korban karena sakit dan hasil pengecekan di TKP korban tidak ada tanda-tanda penganiayaan,” kata Ade Ary.

    Di sisi lain, Kapolsek Kramat Jati Kompol Rusit Malaka mengatakan kasus itu telah diambil alih pihak keluarga korban.

    “Sudah diambil alih keluarganya, anak-anak beliau. Almarhum umur 77 tahun,” ucap Rusit.

    Kejadian Serupa di Banyuasin

    Kejadian serupa terjadi di Banyuasin, Palembang, Sumatera Selatan.

    Seorang kakek berinisial MS (69), warga Makarti Jaya, Banyuasin, ditemukan tewas di dalam kamar Penginapan Himalaya, Jalan Ali Gathmir, Kelurahan 13 Ilir, Kecamatan IT I, Palembang, pada Sabtu, 30 November 2024, sekitar pukul 14.00 WIB.

    Korban ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di kamar nomor 09.

    Sebelum kejadian, MS datang ke penginapan bersama seorang wanita menggunakan becak.

    Setelah memesan kamar, sekitar setengah jam kemudian, wanita tersebut panik dan memberitahukan saksi, Noval, yang berada di resepsionis bahwa korban mengalami kejang-kejang.

    “Saya mendapatkan informasi dari teman wanita korban yang mengatakan korban kejang-kejang. Ketika saya menuju kamar, saya melihat korban sudah terbaring di lantai dan meninggal dunia,” ungkap Noval kepada petugas kepolisian.

     
    Dari informasi yang dihimpun, diduga korban mengalami serangan jantung setelah mengonsumsi kopi perangsang.

    “Korban diduga tidak kuat dan akhirnya meninggal dunia,” kata Kanit Inafis Polrestabes Palembang, Iptu Agus Wijaya.

    Agus menambahkan, jenazah korban telah dibawa ke RS Bhayangkara Palembang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

    Keluarga korban juga menyebutkan bahwa MS baru saja menjalani operasi jantung.

    Sumber: Warta Kota/Tribun Sumsel

     

     

  • Pria Tua Tewas Usai Bercinta dengan Terapis Panti Pijat di Jaktim, Polisi Ungkap Hal Ini – Halaman all

    Pria Tua Tewas Usai Bercinta dengan Terapis Panti Pijat di Jaktim, Polisi Ungkap Hal Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Seorang pria tua berinisial MHM (77) meninggal dunia di kamar panti pijat kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur.

    Sebelum meninggal, korban diketahui sempat kejang-kejang setelah bercinta dengan terapis di kamar panti pijat.

    Peristiwa itu terjadi pada Sabtu 21 Desember 2024 sekira pukul 09.30 WIB.

    “TKP di dalam kamar panti pijat, Jalan Raya Bogor RT 002 RW 009, Kramat Jati, Jakarta Timur,” ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Senin (23/12/2024).

    Awalnya, korban MHM datang ke tempat panti pijat tersebut yang bermaksud ingin pijat refleksi.

    “Lalu datang saksi inisial S masuk kamar untuk memijat atau urut dan berhubungan badan,” katanya.

    Usai berhubungan badan, korban tiba-tiba kejang, kemudian jatuh ke lantai.

    “Lalu saksi S minta bantuan saksi inisial L untuk memberikan bantuan,” tutur dia.

    Namun, korban sudah tidak dapat tertolong dan sudah meninggal dunia.

    “Diduga korban karena sakit dan hasil pengecekan di TKP korban tidak ada tanda-tanda penganiayaan,” kata Ade Ary.

    Di sisi lain, Kapolsek Kramat Jati Kompol Rusit Malaka mengatakan, kasus itu telah diambil alih pihak keluarga korban.

    “Sudah diambil alih keluarganya, anak-anak beliau. Almarhum umur 77 tahun,” ucap Rusit. (Wartakota)

     

  • Komentar Polisi dan Keluarga Pria Usia 77 Tahun Kejang-kejang dan Tewas di Panti Pijat Kramat Jati – Halaman all

    Komentar Polisi dan Keluarga Pria Usia 77 Tahun Kejang-kejang dan Tewas di Panti Pijat Kramat Jati – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Berikut keterangan polisi dan keluarga pria lanjut usia (Lansia) tewas di sebuah tempat pijat di wilayah Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur pada Sabtu (21/12/2024).

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan, pria berinisial MHM (77) ini meninggal dunia setelah melakukan hubungan seksual dengan seorang terapis.

    “Pada hari Sabtu, tanggal 21 Desember 2024 pukul 09.30 WIB, telah terjadi penemuan mayat. TKP di dalam kamar panti pijat, Jalan Raya Bogor RT 002 RW 009, Kramat Jati, Jakarta Timur,” ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Senin (23/12/2024).

    Awalnya, korban MHM datang ke tempat panti pijat tersebut yang bermaksud ingin pijat refleksi.

    “Lalu datang saksi inisial S masuk kamar untuk memijat atau urut dan berhubungan badan,” katanya.

    Usai berhubungan badan, korban tiba-tiba kejang, kemudian jatuh ke lantai.

    “Lalu saksi S minta bantuan saksi inisial L untuk memberikan bantuan,” tutur dia.

    Namun, korban sudah tidak dapat tertolong dan sudah meninggal dunia.

    “Diduga korban karena sakit dan hasil pengecekan di TKP korban tidak ada tanda-tanda penganiayaan,” kata Ade Ary.

    Di sisi lain, Kapolsek Kramat Jati Kompol Rusit Malaka mengatakan, kasus itu telah diambil alih pihak keluarga korban.

    “Sudah diambil alih keluarganya, anak-anak beliau. Almarhum umur 77 tahun,” ucap Rusit. 

    Sementara itu, pihak keluarga NHM yang mengetahui kejadian itu menolak dilakukan autopsi. 

    Pihak keluarga menerima kematian NHM sebagai sebuah musibah. 

    Pihak kepolisian di lokasi juga tidak menemukan adanya dugaan kuat NHM mengonsumsi obat kuat. 

    “Tidak ditemukan bungkus atau obat kuatnya, Intinya (pihak keluarga) menerima sebagai musibah, engga mau diautopsi,” ujar Kepala Unit Reskrim Polsek Kramat Jati, AKP Fadholi. 

    Sementara itu terkait keberadaan tempat pijat esek-esek di Kecamatan Kramat Jati tersebut, jajaran Satpol PP Jakarta Timur menyatakan akan melakukan pemeriksaan.

    Kepala Satpol PP Jakarta Timur, Budhy Novian menuturkan bila dari hasil pemeriksaan ditemukan bukti pelanggaran maka tanda daftar usaha pariwisata (TDUP) tempat pijat akan dicabut.

    Ini sesuai isi Pasal 55, 56, dan 57 Peraturan Gubernur (Pergub) Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 18 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Usaha Pariwisata.

    “Pasal 55, 56 dan 57 diatur mekanisme jika terjadi pelanggaran terhadap tempat usaha pariwisata untuk kategori prostitusi, judi dan narkoba dilakukan setelah pencabutan TDUP,” kata Budhy. (*)