kab/kota: Kramat Jati

  • Korban Dugaan Pencabulan ABG Berkebutuhan Khusus di Pancoran Lebih dari Satu Orang – Halaman all

    Korban Dugaan Pencabulan ABG Berkebutuhan Khusus di Pancoran Lebih dari Satu Orang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi mengatakan korban dugaan pencabulan yang dilakukan seorang anak baru gede (ABG) berinisial RA (14) di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan lebih dari satu orang.

    Diketahui, anak yang disebut mempunyai riwayat penyakit inklusi atau berkebutuhan khusus ini ditangkap polisi setelah diduga mencabuli bocah berusia 5 tahun berinisial KR di dalam toilet sebuah masjid beberapa waktu lalu.

    “Kalau yang sekarang sih, yang melapor cuman satu (orang), kata bapaknya (korban) kemarin ada lagi,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Nurma kepada wartawan, Kamis (9/1/2025).

    Meski begitu, Nurma mengatakan para korban dugaan pencabulan lain tak ada yang melapor ke polisi hingga saat ini.

    “Tapi orangnya (korban lain) nggak mau lapor katanya,” ucapnya.

    Saat ini, lanjut Nurma, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur soal riwayat penyakit dari pelaku tersebut.

    “Pokoknya katanya dia sakit ada riwayatnya, makannya kan penyidiknya oh kalau gitu kan yaudah deh kalau gitu (pelaku) dibawa ke RS Polri selama 14 hari nih,” tuturnya.

    Untuk informasi, seorang bocah perempuan berusia 5 tahun berinisial KR diduga menjadi korban pencabulan di sebuah toilet Masjid di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.

    Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Nurma mengatakan kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (4/1/2025) lalu sekira pukul 16.00 WIB.

    “Ya betul jadi (orang tua korban) datang ke Polres Metro Jaksel, seorang ayah melaporkan kejadian yang menimpa anaknya yang berumur 5 tahun,” kata Nurma kepada wartawan, Selasa (7/1/2025).

    Nurma mengatakan saat itu, korban tengah bermain dengan pelaku yang merupakan tetangganya sendiri berinisial RA (14) dan kakak korban.

    “Kemudian di situ anak kecil itu kepengen pipis, ke toilet. Kemudian ini anak yang berumur 14 tahun mengikuti. Setelah itu, dia masuk ke dalam toilet, kemudian mengunci,” ucap Nurma.

    Setelah keluar dari toilet, Nurma pun menyebut RA kembali melakukan aksi dugaan pelecehan itu ke korban di sebuah gang sempit di dekat toilet Masjid tersebut.

    “Jadi kakaknya (korban) melihat dia (korban) ke belakang terus diikuti, dia mengikuti. Kemudian itu berlanjut di gang. Lanjut dia keluar, ada gang kecil, itupun dia melakukan hal yang tidak baik lagi di gang kecil itu,” tuturnya.

    Hal ini diketahui kakak korban ketika dia menangis karena merasa kesakitan di bagian alat vitalnya.

    “Jadi kejadiannya itu sekira jam 16.00, kemudian dilaporkan malam hari langsung oleh bapaknya,” ungkapnya.

    Saat ini, lanjut Nurma, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut atas laporan dugaan pelecehan tersebut.

    “Korban sudah kita lakukan visum kemudian kita mengumpulkan barang bukti yaitu baju yang dipakai oleh korban,” jelasnya.

     

  • Antisipasi luapan Kali Baru, Jaktim pasang turap karung berisi pasir

    Antisipasi luapan Kali Baru, Jaktim pasang turap karung berisi pasir

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Timur memasang turap karung berisi pasir dan batu di pinggir Kali Baru, Hek, Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat Jati, Kamis, untuk mengantisipasi luapan air kali itu ke permukiman warga.

    “Saat ini melakukan penanggulangan bencana banjir dengan memasang turap sementara dari karung berisi pasir dan batu,” kata petugas Suku Dinas (Sudin) SDA Kramat Jati, Jakarta Timur, Arsa di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, pihaknya menyiapkan lima kubik pasir, baru dan tanah yang bisa menahan luapan air Kali Baru di Hek.

    “Air Kali Baru sempat meluap ke permukiman warga pada Kamis pagi sekitar 15-20 centimeter (cm), namun cepat surut. Makanya, kami membuat tanggul sementara,” ujar Arsa.

    Sebanyak 10 personel dari Satuan Pelaksana Sudin Sumber Daya Air (SDA) Kramat Jati disiagakan di lokasi untuk mengantisipasi banjir akibat luapan Kali Baru lantaran wilayah Bogor masih terus hujan.

    “Kita bakal monitor terus satu hari ini karena dari Bogor masih hujan,” kata dia.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polisi Tangkap Dua Orang Kasus Penemuan Mayat Bocah Laki-laki di Bekasi – Halaman all

    Polisi Tangkap Dua Orang Kasus Penemuan Mayat Bocah Laki-laki di Bekasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyampaikan update kasus penemuan mayat bocah laki-laki di Bekasi.

    Peristiwa itu terjadi kawasan Kampung Jatibaru, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Senin (6/1/2025) sore.

    “Tim sudah mengamankan dua orang diduga pelakunya. mohon waktu kedua orang sedang dilakukan pendalaman,” kata Ade kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (9/1/2025).

    Terduga pelaku yang diamankan seorang laki-laki dan perempuan.

    Ade menuturkan penyelidik gabungan Ditreskrimum Subdit Resmob Subdit Jatanras, Satreskrim Polres Metro Bekasi dan Polsek Tambun.

    “Setelah melakukan olah TKP kemudian melakukan pendalaman saksi-saksi, kemudian jenazah dilakukan pemeriksaan luar dan dalam, saat ditemukan korban dalam kondisi MD (meninggal dunia, red),” ucapnya.

    Mayat tersebur saat ditemukan dalam posisi terlentang ditutup sarung hitam, kemudian mengenakan celana panjang kaos pendek diperkirakan korban adalah gekandangan atau anak jalanan.

    Pemeriksaan luar jenazah ada luka lecet di pipi kiri, kuping kiri memar, terdapat luka seperti sundutan rokok di pantat, di pipi, dan kaki.

    “Di bagian kepala tengah belakang terdapat benjolan, lebam pinggang kanan dari mulut korban mengeluarkan cairan,” beber Ade.

    Sebelumnya, bocah laki-laki yang belum diketahui identitasnya ditemukan tewas dengan kondisi penuh luka.

    Berawal ketika AJ (51), seorang juru pakrir melihat ada seorang lelaki membawa barang dibungkus ke arah ruko.

     

    AJ yang sedang menjadi juru parkir di lertigaan Jalan Inspeksi Kalimalang, melihat ada seorang laki-laki dewasa memanggul barang yang dibungkus dengan sarung warna hitam.

    Kemudian AJ mengecek bungkusan sarung yang ditinggalkan oleh orang tidak dikenal itu.

    Setelah dicek didapati isinya seorang anak laki-laki yang sudah dalam kadaan tidak sadarkan diri. 

    Saksi lantas menginfokan kejadian itu pada Ketua RT setempat, S (51), yang kemudian mereka melapor ke Polsek Tambun Selatan.

    Selanjutnya tim Inafis Polres Bekasi Kabupaten melakukan pemeriksaan, korban dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, guna dilakukan autopsi. 

     

  • Cekcok Kakak Adik di Jaktim Terjadi 2 Kali, Sempat Lapor Polisi tapi Didamaikan Ketua RT
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Januari 2025

    Cekcok Kakak Adik di Jaktim Terjadi 2 Kali, Sempat Lapor Polisi tapi Didamaikan Ketua RT Megapolitan 8 Januari 2025

    Cekcok Kakak Adik di Jaktim Terjadi 2 Kali, Sempat Lapor Polisi tapi Didamaikan Ketua RT
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Cekcok disertai ancaman pembunuhan antara MR dan AF (21), kakak beradik di Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur, sudah terjadi dua kali.
    Pertengkaran pertama terjadi pada Agustus 2024. Saat itu, sang adik, AF, hendak melaporkan ancaman yang dilayangkan kakaknya ke Polres Jakarta Timur. 
    Namun, laporan itu diurungkan karena keduanya didamaikan Ketua RT setempat.
    “Kejadian pertama mau dilaporkan oleh adiknya ke polisi, tetapi sesampai di kantor polisi, adiknya itu ditelepon oleh Ketua RT, disuruh pulang oleh Ketua RT karena mau didamaikan, mengingat masih hubungan kakak adik,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly saat dikonfirmasi, Rabu (8/1/2025).
    Ternyata, keduanya kembali cekcok pada Senin (6/1/2025). Pada cekcok yang kedua itu, MR diduga mengancam akan membunuh AF dan ibunya.
    “Kasus selanjutnya di-
    upload
    video oleh adiknya karena sudah jengkel sekali dengan kelakuan kakaknya,” ujar Nicolas.
    Pada keributan kedua, sang adik tak melapor polisi. Namun, AF meminta bantuan polisi untuk membawa kakaknya ke Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit.
    “Adiknya dan ibunya tidak mau membuat laporan polisi, tapi meminta bantuan pihak kepolisian untuk membawa kakaknya ke RSKD Duren Sawit untuk dilakukan pemeriksaan kejiwaan,” kata Nicolas.
    Polisi pun kini tengah melakukan asesmen terhadap MR dan AF di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jaktim.
    Diketahui sebelumnya, sebuah video menampilkan seorang pria diduga mengancam hendak membunuh ibu kandung dan adiknya viral di media sosial.
    Video berdurasi 1 menit 26 detik itu direkam oleh adik perempuan pria tersebut. Sebaliknya, pria itu juga mengacungkan ponsel, seperti merekam balik.
    Dalam video tersebut, kakak beradik itu terlihat sedang cekcok. Sang adik menyatakan bahwa kakaknya hendak membunuh dirinya.
    “Orang gila ngamuk-ngamuk, gue pengin dibunuh,” ujar sang adik yang merekam video tersebut.
    Sang kakak tak mau kalah. Pria itu melontarkan kata-kata kasar ke adiknya.
    Peristiwa tersebut disebut terjadi di Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur.
    “Seorang pria di Jaktim ancam bunuh ibu kandung dan pukul saudaranya, korban pernah lapor polisi tapi malah disuruh damai, kini korban merasa terancam karena pelaku sering ngamuk,” tulis keterangan dalam video yang diunggah akun Twitter @Heraloebss.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Viral Video Pria di Jaktim Ancam Bunuh Ibu dan Adik, Ini Penjelasan Polisi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Januari 2025

    Viral Video Pria di Jaktim Ancam Bunuh Ibu dan Adik, Ini Penjelasan Polisi Megapolitan 8 Januari 2025

    Viral Video Pria di Jaktim Ancam Bunuh Ibu dan Adik, Ini Penjelasan Polisi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebuah video menampilkan seorang pria diduga mengancam hendak membunuh ibu kandung dan adiknya viral di media sosial.
    Video berdurasi 1 menit 26 detik itu direkam oleh adik perempuan pria tersebut. Sebaliknya, pria itu juga mengacungkan ponsel, seperti merekam balik. 
    Dalam video tersebut, kakak beradik itu terlihat sedang cekcok. Sang adik menyatakan bahwa kakaknya hendak membunuh dirinya. 
    “Orang gila ngamuk-ngamuk, gue pengin dibunuh,” ujar sang adik yang merekam video tersebut.
    Sang kakak tak mau kalah. Pria itu melontarkan kata-kata kasar ke adiknya. 
    Peristiwa tersebut disebut terjadi di Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur.
    “Seorang pria di Jaktim ancam bunuh ibu kandung dan pukul saudaranya, korban pernah lapor polisi tapi malah disuruh damai, kini korban merasa terancam karena pelaku sering ngamuk,” tulis keterangan dalam video yang diunggah akun Twitter @Heraloebss.
    Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly menanggapi video itu. Nicolas mengakui, cekcok kakak beradik tersebut sudah terjadi dua kali.
    Kedua kakak beradik itu adalah MR dan AF (21). 
    Sang adik sempat hendak melapor polisi saat cekcok pertama, Agustus 2024. Namun, laporan itu diurungkan karena keduanya didamaikan Ketua RT setempat. 
    “Kejadian pertama mau dilaporkan oleh adiknya ke polisi, tetapi sesampai di kantor polisi, adiknya itu ditelepon oleh Ketua RT, disuruh pulang oleh Ketua RT karena mau didamaikan, mengingat masih hubungan kakak-adik,” kata Nicolas saat dikonfirmasi, Rabu (8/1/2025).
    Ternyata, keduanya kembali cekcok pada Senin (6/1/2025).
    “Kasus selanjutnya di-
    upload
    video oleh adiknya karena sudah jengkel sekali dengan kelakuan kakaknya,” ujar Nicolas.
    Pada keributan kedua, sang adik tak melapor polisi. Namun, sang adik meminta bantuan polisi untuk membawa kakaknya ke Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit. 
    “Adiknya dan ibunya tidak mau membuat laporan polisi, tapi meminta bantuan pihak kepolisian untuk membawa kakaknya ke RSKD Duren Sawit untuk dilakukan pemeriksaan kejiwaan,” katanya.
    Polisi pun kini tengah melakukan asesmen terhadap MR dan AF di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jaktim. 
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Remaja yang Cabuli Bocah 5 Tahun di Toilet Masjid Pancoran Disebut Anak Berkebutuhan Khusus – Halaman all

    Remaja yang Cabuli Bocah 5 Tahun di Toilet Masjid Pancoran Disebut Anak Berkebutuhan Khusus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Remaja laki-laki berinisial RA (14) yang diduga mencabuli tetangganya, KR (5), di toilet masjid di Pancoran, Jakarta Selatan, disebut anak berkebutuhan khusus.

    Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, mengungkapkan ibu pelaku sudah menyerahkan surat yang menyatakan RA memiliki riwayat inklusi.

    “Sakit katanya, inklusi. Dari ibunya ada surat bahwa dia (RA) itu sakit,” ujar Nurma saat dikonfirmasi, Rabu (8/1/2025), dilansir TribunJakarta.com.

    Meski begitu, sebut Nurma, hal tersebut masih harus dibuktikan secara medis.

    Oleh karena itu, polisi pun membawa pelaku ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk menjalani pemeriksaan.

    “Tapi kan polisi maksudnya nggak langsung percaya gitu loh. Harus diperiksa dulu gitu. Sudah dibawa ke Kramat Jati. Nanti selama 14 hari,” jelas Nurma.

    Kronologi Pencabulan Bocah di Toilet Masjid

    Peristiwa pencabulan ini terjadi di kawasan Rawajati, Pancoran, Sabtu (4/1/2025) sore.

    Pelaku RA mencabuli bocah perempuan tetangganya sendiri, KR, hingga dua kali dalam kurun waktu satu hari.

    Aksi bejat pelaku terhadap korban pertama kali dilakukan di toilet masjid.

    Pelaku kemudian kembali melakukan aksi serupa di sebuah gang yang tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP) pertama.

    “Ada gang kecil, itu pun dia (pelaku) melakukan hal yang tidak baik lagi di gang kecil itu,” kata Nurma Dewi, Selasa (7/1/2025).

    “Jadi kejadiannya itu sekitar jam 16.00, kemudian dilaporkan malam hari langsung oleh bapaknya,” lanjutnya.

    Peristiwa ini berawal saat pelaku, korban, dan kakaknya sedang bermain di kawasan Pancoran.

    Tak lama kemudian, korban ingin buang air kecil. Korban pun menuju toilet masjid, namun pelaku mengikutinya dari belakang.

    Toilet masjid yang menjadi TKP pencabulan bocah perempuan berinisial KR (5) di kawasan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (7/1/2025). (Annas Furqon hakim/TribunJakarta.com)

    “Di situ anak kecil itu kepengin pipis, ke toilet. Kemudian ini (pelaku) anak yang berumur 14 tahun mengikuti,” ungkap Nurma.

    Pelaku lalu mengunci pintu toilet tersebut dan mencabuli korban.

    Peristiwa itu lantas diketahui kakak korban yang melihat saat pelaku mengikuti adiknya dari belakang.

    “Setelah ditanya oleh kakaknya yang berumur 8 tahun, bahwa dia dilakukan atau telah terjadi hal yang tidak baik terhadap dia,” jelas Nurma.

    Nurma juga mengatakan penyidik Unit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan telah mendampingi korban untuk menjalani visum.

    Polisi pun telah mengumpulkan barang bukti terkait kasus dugaan pencabulan ini.

    “Korban sudah kita lakukan visum, kemudian kita mengumpulkan barang bukti yaitu baju yang dipakai oleh korban. Hasil visum sudah dikumpulkan ke penyidik,” terangnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Remaja yang Lecehkan Bocah di Toilet Masjid Disebut Anak Berkebutuhan Khusus, Dibawa ke RS Polri

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

  • ABG Diduga Cabuli Bocah di Jaksel Anak Berkebutuhan Khusus

    ABG Diduga Cabuli Bocah di Jaksel Anak Berkebutuhan Khusus

    Jakarta

    Anak perempuan berusia 5 tahun diduga menjadi korban pelecehan oleh tetangga sekaligus teman bermainnya berinisial RA (14) di toilet masjid kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Polisi menyebut RA memiliki kebutuhan khusus.

    “Karena kata ibunya sakit, inklusi,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan kepada wartawan, Rabu (8/1/2025).

    Nurma mengatakan RA masih diperiksa terkait laporan ibunya soal memiliki kebutuhan khusus. Dia menuturkan RA akan diperiksa di RS Polri Kramat Jati selama 14 hari.

    “Masih di Kramat Jati selama 14 hari,” ujarnya.

    Peristiwa itu terjadi pukul 16.00 WIB pada Sabtu (41/), saat korban tengah bermain bersama kakaknya yang berusia 8 tahun dan terduga pelaku berinisial RA (14). Dia mengatakan terduga pelaku mengikuti korban yang hendak buang air kecil di toilet masjid.

    “Jadi kronologisnya ini adalah tetangga, bermain di salah satu wilayah di Rawajati, Pancoran. Kemudian di situ anak kecil itu kepengen pipis, ke toilet. Kemudian ini anak yang berumur 14 tahun mengikuti,” kata Nurma.

    Dia mengatakan korban mengeluh sakit pada kemaluannya dan menangis ke ayahnya. Kemudian, sang ayah melaporkan kasus ini ke Polres Metro Jakarta Selatan.

    “Dia menangis karena memang dia merasa ada yang sakit di bagian vitalnya,” ujarnya.

    “Karena masih di bawa ke RS Kramat Jati, karena kata ibunya sakit inklusi,” ujarnya.

    Dia mengatakan terduga pelaku juga masih berstatus sebagai saksi. Dia menuturkan hingga saat ini pihaknya hanya menerima satu laporan terkait dugaan pelecehan oleh RA.

    “Baru 1 yang lapor,” ujarnya.

    (mib/mea)

  • Gelagat 2 Sosok Pembuang Mayat Bocah Terbungkus Sarung di Bekasi, Diduga Orang Tua Korban – Halaman all

    Gelagat 2 Sosok Pembuang Mayat Bocah Terbungkus Sarung di Bekasi, Diduga Orang Tua Korban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pelaku pembuang mayat bocah laki-laki terbungkus sarung di dalam ruko kosong di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (6/1/2025), hingga kini belum ditangkap.

    Menurut saksi, mayat bocah yang ditemukan dalam kondisi terbungkus sarung itu diduga sengaja dibuang oleh orang tuanya sendiri.

    Penemuan mayat bocah terbungkus sarung ini bermula saat saksi mata bernama Jamal (44), melihat langsung detik-detik diduga kedua orang tua korban meninggalkan jasad tersebut di ruko kawasan Kampung Jatibaru, Tambun Selatan.

    “Lakinya buru-buru masuk itu, gotong, manggul, ke dalam,” kata Jamal saat diwawancarai di tempat kejadian perkara (TKP), Selasa (7/1/2025), dikutip dari TribunJakarta.com.

    Sebelum jasad ditemukan, Jamal bersama rekannya tengah duduk di sebuah gubuk di tepi pertigaan Jalan Inspeksi Kalimalang. 

    Jamal pun mencurigai gerak-gerik pria diduga ayah korban yang terlihat berjalan cepat sambil memanggul bocah terbungkus sarung menuju ruko kosong. 

    Pada saat bersamaan, Jamal juga melihat perempuan diduga ibu korban yang tampak mengintai situasi di luar ruko. 

    “(Ibunya) tengok-tengok, (kelihatan) takut ada orang,” sebut Jamal. 

    Setelah merasa situasi aman, si pria masuk ke dalam ruko untuk meletakkan korban yang diduga sudah meninggal. 

    Sesaat kemudian, kedua pelaku meninggalkan lokasi menuju arah Cibitung, Kabupaten Bekasi. 

    Didorong oleh rasa penasaran, Jamal lantas mendekati ruko tersebut dan mengintip ke dalam dari balik rolling door.

    Saksi kemudian mendapati jasad bocah yang terbungkus sarung dengan posisi telentang di dekat wastafel. 

    “Benar, (posisi jasad) di samping wastafel,” ungkapnya. 

    Jamal, yang sudah mengenal bocah tersebut, bercerita bocah itu baru seminggu tinggal di emperan ruko bersama kedua orang tuanya.

    Setiap hari, mereka berjuang mencari nafkah dengan membersihkan kaca mobil di persimpangan jalan Tol Bekasi Timur. 

    “Dia kerjanya nyari duit di pinggir jalan, bersihin kaca mobil, kalau berangkat mereka nge-BM (menumpang) mobil,” jelasnya.

    Meski baru seminggu beraktivitas di sekitar lokasi, Jamal mengenal ciri-ciri orang tua korban dengan baik. 

    Disebutkan Jamal, sosok sang istri memiliki rambut panjang dan ikal, sedangkan suaminya berperawakan kurus, tinggi, dan berkulit putih.

    “Yang perempuan rambutnya panjang, ikal. Lakinya kurus, tinggi, putih,” terangnya.

    Kondisi Mayat Bocah Terbungkus Sarung

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengatakan bocah laki-laki yang ditemukan tewas terbungkus sarung diketahui berusia 4-5 tahun.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan kasus bocah laki-laki berusia 4-5 tahun yang ditemukan tewas di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Senin (6/1/2025). (WartaKotalive.com/Ramadhan)

    “Korban Mr X, usia sekira 4 atau 5 tahun. Anak laki-laki,” ujar Kombes Pol Ade, Selasa.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan tim Inafis Polres Metro Bekasi, korban mengenakan celana panjang dan kaus pendek.

    “Korban ditemukan dalam posisi telentang ditutup sarung warna hitam, menggunakan celana panjang dan kaus pendek,” paparnya.

    Pada tubuh korban, terdapat luka lecet di pipi sebelah kiri, kuping sebelah kiri memar, dan luka seperti sundutan rokok pada bagian pantat.

    Selain itu, ada juga benjolan di tengah dan belakang kepala korban.

    “Pipi dan kaki serta di bagian kepala tengah dan belakang terdapat benjolan. Lebam di sekitar pinggang atas sebelah kanan dan dari mulut korban mengeluarkan cairan,” ungkap Ade.

    Ade menjelaskan korban telah berada di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk dilakukan autopsi.

    “Kejadian tersebut kini masih ditangani Polsek Tambun Selatan,” kata eks Kapolres Metro Jakarta Selatan tersebut.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Sosok Pembuang Jasad Bocah Dalam Sarung di Bekasi Terkuak, Orangtua Korban Diduga Berbagi Peran

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunJakarta.com/Rr Dewi Kartika H)

  • Tes Kejiwaan George Anak Bos Toko Roti yang Aniaya Pegawai Sudah Keluar, Begini Hasilnya – Halaman all

    Tes Kejiwaan George Anak Bos Toko Roti yang Aniaya Pegawai Sudah Keluar, Begini Hasilnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Polisi menyatakan George Sugama Halim (35) mampu mempertanggungjawabkan perbuatannya dalam kasus penganiayaan pegawainya.

    George Sugama Halim adalah anak bos toko roti di Cakung, Jakarta Timur, ditetapkan sebagai tersangka setelah menganiaya pegawainya. 

    Polres Metro Jakarta Timur telah menerima hasil pemeriksaan kejiwaan terhadap George Sugama Halim (35), yang dilakukan oleh Rumah Sakit Polri Kramat Jati. 

    “Sudah ada hasil (pemeriksaan kejiwaan),” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly saat dikonfirmasi oleh Kompas.com pada Rabu (8/1/2025). 

    Nicolas menegaskan, George dapat diproses hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. 

    “Pada intinya adalah tersangka dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum yang berlaku,” ucap Nicolas. 

    Adapun pihak keluarga sebelumnya meyakini bahwa George Sugama Halim memiliki masalah kejiwaan. 

    Masalah itu diyakini jadi hal yang memicu George menganiaya pegawai toko. George dijerat dengan Pasal 351 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang penganiayaan. 

    Ia terancam hukuman penjara paling lama lima tahun. 

    Sebelumnya, George Sugama Halim telah menjalani pemeriksaan kejiwaan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati. 

     “Pemeriksaan (kejiwaan George) sudah selesai dilaksanakan oleh tim,” ujar Kombes Hery Wijatmoko, Kepala Bidang Yandokpol Rumah Sakit Polri Kramat Jati, saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (7/1/2025). 

    Setelah pemeriksaan selesai, RS Polri Kramat Jati menyusun hasil Visum et Repertum Psikiatrikum dan menyerahkannya kepada penyidik Polres Metro Jakarta Timur.

    Ibunya Duga Ada Gangguan

    Sebelumnya Manajemen Toko Roti Lindayes Patisserie and Coffee mengungkapkan, George mengalami keterbelakangan dalam Intelligence Quotient (IQ) dan Emotional Quotient (EQ). 

    Hal ini diungkap dalam keterangan resmi yang diunggah di akun Instagram resmi toko roti tersebut, @lindayespatisserieandcoffee, Senin. 

    “Beliau merupakan anak pemilik namun memiliki keterbelakangan kecerdasan IQ dan EQ yang sudah pernah di tes,” demikian bunyi keterangan tersebut. 

    Kondisi ini diduga berkontribusi pada ketidakstabilan emosional George Sugama Halim, yang kerap melakukan kekerasan terhadap orang-orang di sekitarnya, termasuk pegawai, orangtua, dan saudara. 

    “Memang, bahkan bukan hanya terjadi kepada saudari (karyawan berinisial D), melainkan juga kepada pemilik (orangtua) dan saudaranya,” tambah manajemen. 

    Akibat penganiayaan yang dilakukan oleh George, ibunya sampai mengalami patah tulang dan luka di kepala. 

    “Pemilik wanita pernah mengalami patah tulang lengan dan memar akibat dibanting oleh pelaku. Adik laki-laki pelaku juga pernah mengalami luka di kepala yang juga dialami pegawai berinisial D,” lanjut keterangan tersebut. 

    Meskipun mengalami penganiayaan, orangtua George Sugama Halim tidak melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian. 

    “Namun, sulit bagi seorang ibu, sejelek-jeleknya anaknya untuk diproses hukum karena kasih sayang seorang ibu, walaupun ia yang menjadi korban sekali pun,” pungkas manajemen. 

    Korban sebut pelaku tak punya gangguan jiwa D mengungkapkan, George tidak mengalami gangguan kejiwaan. 

    “Setahu saya dia normal aja sih soalnya dia juga meeting meeting sama orang. Dia juga kepala toko di Kelapa Gading,” kata D di dalam rapat dengar pendapat (RDP).

     

     

     

  • 14 Lokasi Layanan Samsat Keliling Hari Ini di Jadetabek

    14 Lokasi Layanan Samsat Keliling Hari Ini di Jadetabek

    Jakarta, Beritasatu.com – Polda Metro Jaya kembali menyediakan layanan Samsat keliling hari ini untuk memudahkan warga dalam melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB) di 14 lokasi yang tersebar di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek) pada Rabu (8/1/2025).

    Informasi ini diumumkan melalui akun X (Twitter) resmi TMC Polda Metro Jaya, yang menginformasikan 14 lokasi Samsat keliling di wilayah Jadetabek sebagai berikut:

    1. Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat Jakarta Pusat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB.

    2. Jakarta Utara di halaman parkir Samsat Jakarta Utara dan Mal Artha Gading pukul 08.00 – 14.00 WIB.

    3. Jakarta Barat di Mal Ciputra pukul 08.00-14.00 WIB.

    4. Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat Jakarta Selatan pukul 08.00 – 15.00 WIB dan Gudang Sarinah Cikoko Pancoran pukul 09.00-15.00 WIB.

    5. Jakarta Timur di halaman parkir Samsat Jakarta Timur pukul 08.00 – 15.00 WIB dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB.

    6. Samsat keliling hari ini juga ada di parkiran busway Foodmosphere pukul 08.00-14.00 WIB.

    7. Serpong di halaman parkir Samsat Serpong pukul 08.00-14.00 WIB dan ITC BSD Serpong pukul 16.00-19.00 WIB.

    8. Ruko Azores Perum Banjar Cipondoh dan Rukan Market Green Lake City Cipondoh 09.00-12.00 WIB.

    9.  Kantor Kelurahan Pondok Betung pukul 09.00 – 11.00 WIB dan Pasar Gintung Ciputat Timur pukul 09.00-12.00 WIB.

    10. Kelapa Dua di Pasar Modern Intermoda Cisauk dan Hall GTOWN Square Gading pukul 08.00-14.00 WIB.

    11. Kantor Kelurahan Teluk Pucung 08.00 – 13.30 WIB.

    12. Ruko Robson Lippo Cikarang pukul 09.00-12.00 WIB.

    13. Depok di halaman parkir Samsat Depok pukul 08.00 – 14.00 WIB dan Kantor Kecamatan Tajur Halang pukul 08.00-12.00 WIB.

    14. Halaman Pasir Putih Sawangan pukul 08.00-11.00 WIB.

    Warga yang ingin melakukan pembayaran pajak kendaraan melalui Samsat keliling diminta untuk membawa dokumen-dokumen penting, seperti KTP, BPKB, dan STNK asli beserta fotokopinya. 

    Perlu dicatat bahwa layanan Samsat keliling hari ini hanya melayani pembayaran PKB tahunan. Untuk perpanjangan STNK (lima tahunan) atau penggantian pelat nomor kendaraan, pemilik kendaraan tetap harus mengunjungi kantor Samsat terdekat.