kab/kota: Kotabaru

  • Ancaman Pukat Harimau, Produksi Ikan Turun hingga Nelayan Terjerat Utang

    Ancaman Pukat Harimau, Produksi Ikan Turun hingga Nelayan Terjerat Utang

    Liputan6.com, Jakarta – Praktik penangkapan ikan menggunakan alat tangkap trawl (pukat harimau) dan modifikasinya kembali menjadi sorotan tajam. Selain merusak ekosistem laut secara masif, penggunaan alat tangkap tidak ramah lingkungan ini juga memicu krisis sosial-ekonomi yang mendalam, terutama bagi nelayan tradisional di kawasan pesisir.

    Ketua Dewan Pengurus Daerah Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (DPD KNTI) Kotabaru, Hasrifin Harifai, secara tegas menyatakan dukungan penuh terhadap pelarangan total alat tangkap perusak tersebut.

    “Kita mendukung terhadap pelarangan penggunaan alat tangkap trawl dan sejenisnya karena terbukti melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan serta menimbulkan kerusakan serius terhadap ekosistem laut,” tegas Hasrifin dalam keterangan tertulis, Selasa (2/12/2025).

    KNTI berkomitmen penuh untuk menjaga kelestarian sumber daya perikanan. Keberadaan trawl dan alat tangkap perusak lainnya dinilai mengancam masa depan perikanan rakyat dan menimbulkan konflik horizontal yang tidak sehat antar-nelayan akibat perebutan hasil tangkapan yang semakin menipis.

    Meskipun mendukung pelarangan, KNTI menekankan bahwa aturan tersebut harus diiringi dengan sosialisasi yang masif, terstruktur, dan berkelanjutan. Pasalnya, masih banyak nelayan yang memilih menggunakan alat tangkap terlarang karena menganggapnya lebih cepat dan efektif, tanpa menyadari dampak jangka panjang dan sanksi hukum yang mengintai.

    “Banyak nelayan yang belum memahami secara menyeluruh dampak ekologis penggunaan trawl maupun sanksi hukum yang dapat dikenakan kepada pelanggarnya,” tambah Hasrifin. 

     

  • Kemenhub Sidak ke Pelabuhan, Cek Kelaikan Kapal Jelang Nataru

    Kemenhub Sidak ke Pelabuhan, Cek Kelaikan Kapal Jelang Nataru

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mulai melakukan uji petik kelaiklautan kapal penumpang di sejumlah pelabuhan, menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) yang akan berlangsung satu bulan lagi.  

    Direktur Jenderal Perhubungan Laut Muhammad Masyhud menuturkan, kegiatan uji petik atau ramp checkini adalah prioritas utama untuk memastikan seluruh kapal penumpang yang akan beroperasi selama periode Nataru berada dalam kondisi prima (laiklaut). 

    Masyhud menegaskan bahwa keselamatan pelayaran adalah harga mati, terlebih mengingat akan adanya lonjakan penumpang pada masa Nataru 2025/2026.

    “Kami menginstruksikan kepada seluruh Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Ditjen Hubla, mulai dari Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan hingga Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan, untuk melaksanakan uji petik secara teliti dan tanpa kompromi,” kata Masyhud dalam keterangan resmi, dikutip pada Jumat (14/11/2025).  

    Ditjen Hubla juga telah membentuk Tim Uji Petik yang akan melakukan pemeriksaan ramp check di sejumlah pelabuhan padat penumpang untuk memastikan UPT di daerah melaksanakan uji petik sesuai standar yang ditetapkan. 

    Sebanyak 15 lokasi pelabuhan di Indonesia, yaitu Tanjung Perak, Makassar, Batam, Ambon, Banten, Bitung, Dumai, Sorong, Kendari, Kotabaru-Batulicin, Ternate, Kupang, Tanjung Wangi, Merauke, dan Muara Angke. 

    Dalam hal pemeriksaan kategori temuan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Minor Deficiency atau temuan hasil pemeriksaan yang tidak membahayakan secara langsung. 

    Kemudian, Major Deficiency atau temuan yang membahayakan secara langsung keselamatan jiwa di laut, pencemaran lingkungan maritim dan muatan. 

    Terhadap beberapa ketidaksesuaian, Tim Uji Petik memberikan rekomendasi guna pemenuhan ketidaksesuaian tersebut paling lambat tanggal 12 Desember 2025. Apabila dalam hingga batas waktu yang telah ditentukan belum dipenuhi, maka kapal dilarang beroperasi sampai ketidaksesuaian dipenuhi. 

    Fokus utama dalam pelaksanaan uji petik meliputi aspek teknis kapal, aspek keselamatan, aspek dokumentasi dan sertifikasi kapal, serta kualifikasi awak kapal. 

    Dalam hasil temuan sementara di Makassar terhadap KM Bukit Siguntang milik PT PELNI (Persero) dan KM Dharma Kartika III milik PT Dharma Lautan Utama (DLU), kapal dalam kondisi laiklaut. Namun, ditemukan beberapa temuan yang perlu segera dilakukan pemenuhan perbaikan oleh operator kapal.   

    Kasubdit Kepelautan Direktorat Perkapalan dan Kepelautan Hasan Sadili menyatakan, ketidaksesuaian hasil uji petik wajib segera dipenuhi sebelum tenggat waktu. 

    Serupa dengan temuan di Banyuwangi, usai dilaksanakan pemeriksaan, Tim Uji Petik berkesimpulan bahwa secara umum kondisi kapal penumpang yang akan beroperasi dalam keadaan baik dan laiklaut, hanya terdapat beberapa temuan pada kapal yang harus segera dilakukan perbaikan.

    Sementara itu, Direktur Perkapalan dan Kepelautan Samsuddin menghimbau, agar seluruh operator dan nahkoda kapal yang melayani Angkutan Natal dan Tahun Baru dapat melakukan self-inspection untuk memastikan armadanya dalam keadaan baik dan laiklaut.  

    “Melalui uji petik ini, kami ingin memastikan armada angkutan laut yang beroperasi sudah sesuai dengan aturan yang berlaku dan mengikuti kaidah-kaidah keselamatan pelayaran,” ujarnya.

    Kecelakaan Kapal 2025

    Sebelumnya, Wakil Menteri Perhubungan sekaligus Mantan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Barat Suntana menuturkan, keberlangsungan angkutan maritim tersebut juga tidak terlepas dari peran nahkoda dan anak buah kapal (ABK), bahkan penumpang itu sendiri. 

    Suntana meminta agar para pemilik kapal menaruh perhatian dan memotivasi para pekerja, agar kejadian sebelumnya, kapal tenggelam maupun terbakar tak terjadi lagi.  

    Berdasarkan dugaan sementara, lanjut Suntana, kejadian tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali yang mengangkut puluhan penumpang dan kendaraan pada 2 Juli 2025 lalu, terjadi akibat kelalaian.  

    “Konon katanya, lupa nutup bagian bawah mesin, karena kapalnya LCT [Landing Craft Tank], mungkin air masuk dan lain-lain,” tutur Suntana beberapa waktu lalu. 

    Sementara terhadap kejadian terbakarnya KM Barcelona VA di perairan Talise, Minahasa Utara pada 20 Juli lalu, dugaan sementara akibat kebakaran di kamar penumpang. 

    “Dugaan sementara adanya kebakaran di kamar penumpang. Untuk itu kita masih punya waktu dan kita beroda bersama supaya ini tidak terjadi kembali,” ujarnya.

    Imbasnya, berdasarkan data Basarnas Manado, terdata ada sebanyak 571 orang, yang dinyatakan selamat sebanyak 568 orang dan dinyatakan meninggal dunia sebanyak tiga orang.

  • Indocement mendukung pembangunan perumahan di Indonesia

    Indocement mendukung pembangunan perumahan di Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk mendukung pembangunan perumahan-perumahan di Indonesia.

    “Jadi memang perumahan ini salah satu concern kita,” ujar Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya saat ditemui ANTARA di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, penjualan utama Indocement yakni semen kantong dikarenakan produk semen tersebut mendukung pembangunan perumahan dan properti.

    Indocement juga menjual produk semen lainnya yakni produk semen curah yang dibutuhkan dalam sektor infrastruktur dan bangunan bertingkat tinggi.

    Indocement menjalin kolaborasi dengan para pengembang properti (property developer) dalam rangka mendukung program pemerintah.

    “Memang untuk mendukung program pemerintah, saat ini kami biasanya bekerjasama dengan para property developer,” kata Christian Kartawijaya.

    Selain melalui produk semen, Indocement juga mendukung sektor perumahan di Indonesia melalui teknologi pre-fabricated housing.

    “Kita sudah menyiapkan (pre-fabricated housing) seperti lego. Jadi kita bisa membangun dengan cepat dan biaya yang tidak tinggi. Kita lakukan di berbagai tempat saat ini untuk mendukung perumahan-perumahan,” ujar Christian Kartawijaya.

    Sebagai informasi, Indocement adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia yang memproduksi Semen Tiga Roda, Semen Rajawali, Mortar Tiga Roda, dan Semen Grobogan.

    Saat ini Indocement dan entitas anaknya bergerak dalam beberapa bidang usaha yang meliputi pabrikasi dan penjualan semen (sebagai usaha inti) dan beton siap-pakai, serta tambang agregat dan trass, dengan jumlah karyawan sekitar 4.500 orang.

    Indocement mengoperasikan 14 pabrik milik sendiri serta dua pabrik dan satu grinding mill dengan sistem sewa dengan total kapasitas produksi tahunan sebesar 33,5 juta ton semen.

    Sepuluh pabrik berlokasi di Kompleks Pabrik Citeureup, Bogor, Jawa Barat; dua pabrik di Kompleks Pabrik Cirebon, Cirebon, Jawa Barat; dan satu pabrik di Kompleks Pabrik Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan.

    Kemudian satu pabrik di Grobogan, Jawa Tengah; dua pabrik di Maros, Sulawesi Selatan, dan satu grinding mill di Banyuwangi, Jawa Timur.

    Pada 2022, Indocement telah mengoperasikan Pabrik Maros setelah menandatangani Perjanjian Sewa Pakai Aset dengan PT Semen Bosowa Maros dan PT Bosowa Corporindo. Heidelberg Materials AG telah menjadi pemegang saham mayoritas Indocement sejak 2001.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Catatan Sejarah Ungkap 10 Gempa Merusak yang Pernah Hantam Kalimantan

    Catatan Sejarah Ungkap 10 Gempa Merusak yang Pernah Hantam Kalimantan

    Jakarta, Beritasatu.com – Kalimantan kembali diguncang gempa merusak pada Rabu (5/11/2025) pukul 17.37 WIB. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa bumi tektonik tersebut memiliki magnitudo 4,8.

    Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, menjelaskan bahwa hingga Kamis (6/11/2025) pukul 10.06 WIB, monitoring BMKG mencatat adanya satu gempa susulan berkekuatan 2,7.

    Kalimantan Tidak Sepenuhnya Aman dari Gempa

    Secara umum, aktivitas seismik di Kalimantan memang tergolong rendah dibandingkan wilayah Indonesia lainnya. Hal ini disebabkan oleh sejumlah faktor geologis.

    Berdasarkan catatan BMKG tahun 2019, jumlah struktur sesar aktif di Pulau Kalimantan jauh lebih sedikit dibandingkan pulau-pulau lain seperti Sumatera atau Sulawesi.

    Selain itu, posisi Kalimantan yang jauh dari zona tumbukan lempeng (megathrust) membuat suplai energi untuk membentuk medan tegangan di bawah permukaannya menjadi lemah.

    Berdasarkan data sejarah, menunjukkan bahwa beberapa wilayah di Kalimantan pernah diguncang gempa kuat bahkan menimbulkan kerusakan besar hingga tsunami. Berdasarkan laporan BMKG, berikut catatan gempa merusak yang pernah terjadi di Pulau Kalimantan menurut Katalog Gempa BMKG.

    Sejarah Gempa Merusak di Kalimantan

    1. Gempa dan tsunami Sangkulirang Kalimantan Timur (14 Mei 1921)

    Dampak gempa Sangkulirang dilaporkan memiliki skala intensitas VII-VIII MMI, yang artinya banyak bangunan mengalami kerusakan sedang hingga berat.

    Gempa kuat ini diikuti terjangan tsunami yang mengakibatkan kerusakan di sepanjang pantai dan muara sungai di Sangkulirang, Kalimantan Timur.

    2. Gempa Tarakan Kalimantan Utara (19 April 1923)

    Gempa Tarakan ini dilaporkan memiliki kekuatan M 7,0. Dampak guncangannya mencapai skala intensitas VII-VIII MMI yang artinya banyak bangunan mengalami kerusakan sedang hingga berat. Gempa ini menyebabkan banyak kerusakan bangunan rumah dan rekahan tanah di Tarakan.

    3. Gempa Tarakan Kalimantan Utara (14 Februari 1925)

    Guncangan gempa ini dilaporkan sangat kuat mencapai skala intensitas VI-VII MMI hingga menyebabkan kerusakan banyak bangunan rumah di Tarakan.

    4. Gempa Tarakan Kalimantan Utara (28 Februari 1936)

    Gempa kuat yang ketiga kalinya ini terjadi dengan M 6,5. Gempa ini juga dilaporkan menimbulkan kerusakan bangunan rumah.

    5. Gempa Pulau Laut Kalimantan Selatan (5 Februari 2008)

    Gempa berkekuatan M 5,8 ini berpusat di Selat Makassar, timur laut Pulau Laut Kotabaru. Guncangan dirasakan sangat kuat di Pulau Laut, Pulau Sebuku, Pulau Sembilan, Pagatan, dan Batulicin dalam skala intensitas IV-V MMI.

    Guncangan juga dirasakan di Kotabaru dan Majene Sulawesi Barat. Gempa bahkan terasa hingga Kandangan dan Balikpapan. Gempa tersebut memicu kerusakan berupa retak-retak pada Gedung Perkantoran di Kotabaru.

    6. Gempa Tarakan Kalimantan Utara (21 Desember 2015)

    Gempa ini memiliki kekuatan M 6,1. Pusat gempa terletak di laut dengan jarak 29 kilometer arah timur laut Tarakan dan dipicu aktivitas Sesar Tarakan.

    Gempa ini dirasakan kuat di Tarakan, Nunukan, dan Tanjung Selor. Gempa ini berdampak merusak puluhan rumah warga di Tarakan. Gempa ini diikuti dengan aktivitas gempa susulan mencapai sebanyak 16 kali.

    7. Gempa Kendawangan Kalimantan Barat (24 Juni 2016)

    Gempa Kandawangan ini memiliki magnitudo cukup signifikan M 5,1 berpusat di lepas Pantai Kendawangan, 119 km arah barat daya Ketapang, dengan kedalaman 10 km dipicu aktivitas sesar aktif di dasar laut yang belum dikenali dan belum terpetakan sebelumnya.

    Gempa ini menimbulkan guncangan cukup kuat di Kendawangan, Tapah, Mangkul, Pulau Kucing, Ketapang, Matan Hilir Selatan Pelang, Pesaguan, Sungaitapan, Pagarantimun, dalam skala intensitas III-IV MMI.

    Gempa juga dirasakan di Benua Kayong dalam skala intensitas III MMI. Gempa ini dilaporkan menyebabkan beberapa rumah mengalami kerusakan ringan. Gempa ini diikuti dua (dua) kali aktivitas gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo 4,0 dan 3,4.

    8. Gempa Katingan Kalimantan Tengah (14 Juli 2018)

    Gempa dengan kekuatan M 4,2 ini, guncangannya dirasakan di daerah Katingan, Kasongan, Batutinggi, dan Bengkuang dengan skala intensitas III-IV MMI. Gempa ini dilaporkan menyebabkan satu rumah mengalami rusak ringan.

    9. Gempa Banjar Kalimantan Selatan (13 Februari 2024)

    Gempa dengan kekuatan M 4,8 mengguncang Kabupaten Banjar, dengan pusat gempa pada jarak 19 Km arah Timur Laut Banjar kedalaman 10 km.

    Gempa ini merupakan jenis gempa dangkal dipicu aktivitas Sesar Meratus. Gempa ini dirasakan di Sambung Makmur, Hatungun dengan intensitas V MMI. Mataraman, Telaga Bauntung, Tapin Selatan, Salam Babaris dengan intensitas IV-V MMI.

    Martapura, Rantau, Banjarmasin, Marabahan dengan intensitas III-IV MMI. Kuala Kapuas, Pulang Pisau, Palangkaraya dengan intensitas II MMI. Di Kabupaten Banjar ratusan rumah dilaporkan rusak, di Banjarmasin sebuah sekolah dasar mengalami kerusakan.

    10. Gempa Tarakan Kalimantan Utara (5 November 2025)

    Gempa dangkal M 4,8 mengguncang Tarakan dengan pusat gempa di laut pada jarak 24 km sebelah tenggara Tarakan kedalaman 10 km, dipicu aktivitas Sesar Tarakan. Gempa ini dirasakan di Tarakan dengan intensitas IV-V MMI.

    Di Pulau Bunyu guncangan dalam intensitas IV MMI. Gempa juga dirasakan di Tanjung Selor, Berau, Nunukan, dengan intensitas III-IV MMI. Di Malinau dirasakan intesitas III MMI.

    Gempa ini menimbulkan dampak kerusakan bangunan di Kampung Empat dan Mamburungan, Tarakan. Sebanyak dua unit rumah rusak berat, dua unit rumah rusak sedang, serta tiga pusat perbelanjaan yang terdampak.

    Meski secara geologis Kalimantan tergolong wilayah dengan aktivitas gempa rendah, catatan sejarah membuktikan bahwa gempa merusak tetap bisa terjadi di pulau ini. Faktor-faktor seperti sesar lokal dan kondisi geotektonik regional dapat memicu guncangan sewaktu-waktu.

  • Kemenkop Kembali Buka Lowongan Kerja Asisten Bisnis KDKMP Khusus,Cek Ketentuannya di Sini – Page 3

    Kemenkop Kembali Buka Lowongan Kerja Asisten Bisnis KDKMP Khusus,Cek Ketentuannya di Sini – Page 3

    Rekrutmen ini berlaku untuk 88 kabupaten/kota di berbagai provinsi, antara lain:

    1. Bali: Kab. Bangli. 

    2. Maluku: Kab. Timor Tengah Utara; Kab. Seram Bagian Timur.

    3. Bengkulu: Kab. Kaur; Kab. Kepahiang Kab. Lebong; Kab. Muko Muko.

    4. Sumatera Selatan: Kab. Empat Lawang; Kab. Lahat.

    5. Sulawesi Tenggara: Kab. Kolaka Timur; Kab. Konawe Utara.

    6. Nusa Tenggara Timur: Kab. Rote Ndao; Kab. Sumba Barat Daya.

    7. Nusa Tenggara Barat: Kab. Sumbawa Barat.

    8. Maluku Utara: Kab. Halmahera Barat; Kab. Pulau Morotai.

    9. Sumatera Utara: Kab. Samosir; Kab. Toba. 

    10. Sulawesi Tengah: Kab. Banggai Kepulauan.

    11. Kalimantan Selatan: Kab. Balangan; Kab. Barito Kuala; Kab. Hulu Sungai Selatan; Kab. Hulu Sungai Tengah; Kab. Hulu Sungai Utara; Kab. Kotabaru; Kab. Tabalong; Kab. Tanah Bumbu; Kab. Tanah Laut; Kab. Tapin.

    12. Kalimantan Tengah: Kab. Barito Selatan; Kab. Barito Timur; Kab. Barito Utara; Kab. Gunung Mas; Kab. Kotawaringin Timur; Kab. Lamandau; Kab. Murung Raya; Kab. Seruyan; Kab. Sukamara.

    13. Kalimantan Barat: Kab. Kapuas Hulu; Kab. Ketapang; Kab. Sintang.

     

  • 3 Jenazah Korban Jatuhnya Helikopter PK-RGH Sudah Diidentifikasi, Seluruhnya WNA
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 September 2025

    3 Jenazah Korban Jatuhnya Helikopter PK-RGH Sudah Diidentifikasi, Seluruhnya WNA Regional 6 September 2025

    3 Jenazah Korban Jatuhnya Helikopter PK-RGH Sudah Diidentifikasi, Seluruhnya WNA
    Tim Redaksi
    BANJARMASIN, KOMPAS.com
    – Tim Disaster Victim Identification (DVI) dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bidokkes) Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Selatan (Kalsel) berhasil mengidentifikasi tiga jasad korban jatuhnya helikopter PK-RGH.
    Kepala Bidokkes Polda Kalsel, Kombes Pol Muhamad El Yandiko, menjelaskan bahwa ketiga jasad tersebut telah dilakukan post mortem di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin, dan hasilnya menunjukkan kecocokan dengan data yang diterima oleh Tim DVI.
    Semua jasad yang teridentifikasi merupakan Warga Negara Asing (WNA).
    “Masing-masing MW berjenis kelamin laki-laki warga negara Australia berusia 68 tahun. Kemudian CQ sebagai laki-laki usia 67 tahun warga negara Brazil, dan SKP berjenis laki-laki warga negara India usia 56 tahun,” ujar El Yandiko dalam konferensi pers di RS Bhayangkara, Sabtu (6/9/2025) malam.
    Identitas ketiga jasad WNA tersebut diketahui berdasarkan catatan medis gigi yang dicocokkan dengan data keluarga.
    Selain itu, pencocokan properti yang dikenakan korban saat kejadian juga membantu dalam proses identifikasi.
    “Properti itu semua benda yang melekat di tubuh, itu juga menjadi petunjuk yang sangat penting. Termasuk dompet, jadi kita bisa langsung mencocokkan dengan identitasnya,” ungkap Yandiko.
    Yandiko menambahkan, masih terdapat lima jasad yang belum teridentifikasi, dan kelimanya dipastikan merupakan warga negara Indonesia.
    Belum teridentifikasinya lima korban disebabkan oleh kondisi yang cukup berat akibat terbakar.
    “Jadi ada satu kantong yang kita curigai sebagai gabungan dari tiga jenazah, sehingga kita membutuhkan pemeriksaan DNA. Ini kondisi tingkat kerusakan akibat terbakarnya itu berat sekali,” jelas Yandiko.
    Ia juga meminta doa dari semua pihak, terutama keluarga korban, agar sisa jasad bisa segera teridentifikasi.

    “Saat ini masih terdapat lima jenazah, kami mohon doanya agar segera dapat teridentifikasi,” pungkas Yandiko.
    Sebelumnya, helikopter PK-RGH milik Eastindo Air dilaporkan hilang kontak di wilayah Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel, pada Senin (1/9/2025).
    Helikopter dengan kode BK 117-D3 tersebut berangkat dari Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam di Kabupaten Kotabaru, Kalsel, dengan tujuan Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng).
    Dari data manifest penumpang yang dirilis oleh Basarnas Banjarmasin, terdapat delapan orang di dalam helikopter, termasuk dua orang pilot dan teknisi mesin, serta enam penumpang, di mana tiga di antaranya adalah WNA.
    Helikopter PK-RGH hanya mengudara selama delapan menit sebelum dinyatakan hilang kontak.
    Setelah dinyatakan hilang kontak, tim SAR menemukan puing-puing helikopter PK-RGH di tengah hutan Tanah Bumbu dalam keadaan hangus diduga terbakar pada Rabu (3/9/2025).
    Pada pencarian hari ketiga, Tim SAR gabungan juga menemukan kotak hitam tidak jauh dari badan helikopter.
    Seluruh jasad korban telah berhasil dievakuasi dan saat ini berada di RS Bhayangkara Banjarmasin untuk keperluan proses identifikasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kotak Hitam Helikopter PK-RGH yang Jatuh di Kalsel Ditemukan di Bagian Ekor, Kondisi Hangus
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        5 September 2025

    Kotak Hitam Helikopter PK-RGH yang Jatuh di Kalsel Ditemukan di Bagian Ekor, Kondisi Hangus Regional 5 September 2025

    Kotak Hitam Helikopter PK-RGH yang Jatuh di Kalsel Ditemukan di Bagian Ekor, Kondisi Hangus
    Tim Redaksi
    BANJARMASIN, KOMPAS.com
    – Tim Search and Rescue (SAR) gabungan menemukan kotak hitam helikopter PK-RGH yang jatuh di hutan Kecamatan Meratus, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel).
    Penemuan tersebut terjadi pada hari keempat pencarian, di mana kotak hitam ditemukan menempel pada bagian ekor helikopter.
    Direktur Operasi Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, mengungkapkan bahwa kotak hitam tersebut ditemukan di antara patahan ekor dan badan helikopter pada Kamis siang.
    “Jadi black box itu ditemukan di antara patahan ekor dan badan heli. Masih menempel di situ jadi masih bisa dilepas,” ujar Yudhi dalam konferensi pers di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Banjarmasin, Jumat (5/9/2025).
    Saat ditemukan, kondisi kotak hitam tersebut hangus, diduga akibat kebakaran setelah helikopter jatuh dan menghantam pepohonan.
    “Kita berhasil lepas black box itu pada pukul 15:10. Memang sebagian komponennya terbakar,” ungkap Yudhi.
    Setelah berhasil dilepas dari ekor helikopter, kotak hitam tersebut kemudian dikemas dan dibawa bersamaan dengan jasad korban ke posko lapangan di Mantewe.
    Yudhi menambahkan bahwa kotak hitam telah diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
    Setelah melakukan koordinasi, KNKT memastikan bahwa komponen inti pada kotak hitam masih berfungsi dengan baik.
    “Komponen intinya, tempat data itu masih utuh. Tadi pagi KNKT bilang 99 persen masih bisa dibaca,” pungkas Yudhi.

    Sebelumnya, helikopter PK-RGH milik Eastindo Air dilaporkan hilang kontak di wilayah Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel, pada Senin (1/9/2025).
    Helikopter dengan kode BK 117-D3 tersebut berangkat dari Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam yang terletak di Kabupaten Kotabaru, Kalsel, dengan tujuan Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng).
    Dari waktu keberangkatan hingga dinyatakan hilang kontak, helikopter PK-RGH baru mengudara selama delapan menit.
    Setelah dinyatakan hilang kontak, tim SAR menemukan puing-puing helikopter PK-RGH di tengah hutan Tanah Bumbu dalam keadaan hangus, diduga akibat kebakaran, pada Rabu (3/9/2025).
    Pada pencarian hari ketiga, tim SAR gabungan juga menemukan kotak hitam tak jauh dari badan helikopter.
    Seluruh jasad korban telah berhasil dievakuasi dan saat ini berada di RS Bhayangkara Banjarmasin untuk proses identifikasi lebih lanjut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Identifikasi 8 Jasad Korban Helikopter PK-RGH Dilakukan di RS Bhayangkara Banjarmasin
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 September 2025

    Identifikasi 8 Jasad Korban Helikopter PK-RGH Dilakukan di RS Bhayangkara Banjarmasin Regional 4 September 2025

    Identifikasi 8 Jasad Korban Helikopter PK-RGH Dilakukan di RS Bhayangkara Banjarmasin
    Tim Redaksi
    BANJARMASIN, KOMPAS.com –
    Evakuasi jasad korban jatuhnya helikopter PK-RGH sementara dilakukan oleh tim Search and Rescue (SAR) gabungan di Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel).
    Seluruh jasad korban yang berjumlah 8 orang akan dibawa ke Banjarmasin melalui jalur darat.
    Setibanya di Banjarmasin, seluruh jasad korban akan dilakukan identifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara TK III Banjarmasin, Hoegeng Imam Santoso.
    Kepala Bidang Dokter dan Kesehatan (Dokkes) Polda Kalsel, Kombes dr. Muhammad El Yandiko mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan tim identifikasi dengan melalui proses ante mortem dan post mortem.
    Tim terlebih dahulu mengacu pada data ante mortem, yaitu pengumpulan data dari keluarga korban yang meliputi rekam medis, sidik jari, ciri-ciri fisik, serta foto-foto korban semasa hidup.

    Sementara pemeriksaan post mortem akan dilakukan jika kondisi jasad tidak memungkinkan dikenali dari ciri fisik, sehingga harus dilakukan autopsi, sidik jari, sampai pengambilan sampel DNA.
    “Kita di sini memiliki tim
    ante mortem
    yang bertugas mengumpulkan data korban dan ciri khas petunjuk yang nantinya kita butuhkan pada saat korban kita terima dan kita lakukan pemeriksaan post mortem,” ujar El Yandiko kepada wartawan, Kamis (4/9/2025).
    Menurut Yandiko, ante mortem dan post mortem sangat penting untuk mengungkap identitas para korban.
    “Kedua data itu akan digabungkan, dicocokkan oleh tim rekonsiliasi. Kemudian baru kita bisa memberikan hasil identifikasi dari masing-masing korban,” ungkap Yandiko.
    Yandiko menambahkan, lama waktu untuk mengungkap identitas korban tergantung dari kondisi jasad.
    Jika kondisi jasad rusak dan sulit dikenali maka, untuk mengungkap identitasnya diperlukan pemeriksaan sampel DNA.
    “Semakin cepat kita mencocokkan, dan kecocokan itu cepat ditemukan, itu semakin cepat kita menentukan,” pungkasnya.
    Sebelumnya, pada hari ketiga pencarian, helikopter milik Eastindo Air itu ditemukan jatuh di hutan Mantewe dalam kondisi rusak dan terbakar, Rabu (3/9/2025) sore.
    Direktur Operasi Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, menyebut bangkai heli ditemukan tim darat pukul 14.45 Wita di koordinat 03° 5’6” S – 115° 37’39.07” E, sekitar 700 meter dari titik yang diberikan KNKT.
    Tim SAR juga menemukan jasad para korban.
     
    Basarnas menyebut tidak ada tanda-tanda korban selamat dalam peristiwa tersebut.
    Helikopter PK-RGH dilaporkan hilang kontak pada Senin (1/9/2025), sekitar delapan menit setelah lepas landas dari Bandara Gusti Sjamsir Alam, Kotabaru, menuju Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
    Helikopter itu mengangkut delapan orang, terdiri dari pilot, teknisi, serta enam penumpang, termasuk tiga warga negara asing asal Amerika Serikat, India, dan Brasil.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kesaksian Warga Saat Pertama Kali Temukan Bangkai Helikopter Jatuh di Hutan Kalsel

    Kesaksian Warga Saat Pertama Kali Temukan Bangkai Helikopter Jatuh di Hutan Kalsel

    Direktur Operasi Basarnas Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo dalam konferensi pers di Banjarbaru, Rabu malam, mengatakan bangkai helikopter ditemukan Tim SAR darat sekitar pukul 14.45 Wita.

    “Satu jasad ditemukan sekitar pukul 15.53 Wita, berjarak 100 meter dari bangkai helikopter. Sedangkan tujuh jasad lain masih dilakukan pencarian,” ujar dia.

    SRU Darat Alpha Team yang dipimpin oleh Adi Maulana (Koordinator Pos SAR Kotabaru) berhasil menemukan reruntuhan badan helikopter di koordinat 03° 5’6” S – 115° 37’39.07” E, sekitar 700 meter dari titik koordinat yang sebelumnya diberikan oleh KNKT.

    “Korban telah dilakukan proses body packing dan siap dievakuasi ke Posko Lapangan,” tutur Yudhi. 

    Helikopter Tipe BK117 D3 milik Estindo Air sebelumnya mengalami hilang kontak saat terbang di sekitar Mentewe, Tanah Bumbu, Provinsi Kalsel pada Senin (1/9) sekitar pukul 08.54 Wita.

    Helikopter tersebut membawa delapan orang, terdiri atas seorang pilot, seorang engineer, dan enam penumpang, yakni Capt. Haryanto, Eng Hendra, Mark Werren, Yudi Febrian, Andys Rissa Pasulu, Santha Kumar, Claudine Quito, dan Iboy Irfan Rosa.

  • 8
                    
                        BREAKING NEWS: Helikopter PK-RGH Ditemukan Hangus Terbakar di Hutan Tanah Bumbu
                        Regional

    8 BREAKING NEWS: Helikopter PK-RGH Ditemukan Hangus Terbakar di Hutan Tanah Bumbu Regional

    BREAKING NEWS: Helikopter PK-RGH Ditemukan Hangus Terbakar di Hutan Tanah Bumbu
    Tim Redaksi
    BANJARBARU, KOMPAS.com – 
    Pencarian hari ketiga helikopter PK-RGH yang hilang kontak di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel), akhirnya membuahkan hasil.
    Tim SAR gabungan menemukan badan helikopter di tengah hutan dalam kondisi hangus terbakar pada Rabu (3/9/2025) sore.
    Direktur Operasi badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo mengatakan, badan helikopter ditemukan pada koordinat 03° 5’6” S – 115° 37’39.07” E atau sekitar 700 meter dari titik koordinat yang sebelumnya diberikan oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
    “Ditemukan pada hari ini, Rabu, 3 September 2025 pukul 14.45 WITA, oleh tim SRU Darat Alpha Team yang dipimpin oleh Adi Maulana,” ujar Yudhi kepada wartawan dalam konfrensi pers di Lanud Syamsudin Noor di Banjarbaru, Rabu malam.
    Saat ditemukan, helikopter PK-RGH dalam keadaan hangus yang diduga kuat terbakar setelah terjatuh.
    “Tim menemukan satu korban yang berjarak sekitar 100 meter dari badan pesawat,” ungkap Yudhi.
    Belum dapat diketahui identitas korban yang berhasil ditemukan.
    Namun, jasad korban segera dievakuasi ke posko lapangan terdekat.
    “Korban telah dilakukan proses
    body packing
    dan siap dievakuasi ke posko lapangan,” pungkas Yudhi.
    Sebelumnya diberitakan, sebuah helikopter PK-RGH milik Eastindo Air dilaporkan hilang kontak di wilayah Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel, Senin (1/9/2025).
    Helikopter dengan nomor penerbangan BK 117-D3 tersebut berangkat dari Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam yang terletak di Kabupaten Kotabaru, Kalsel dengan tujuan Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng).
    Berdasarkan manifest penumpang yang dirilis oleh Basarnas Banjarmasin, terdapat 8 orang yang berada di dalam heli.
    Dua orang merupakan pilot dan tekhnisi mesin atau enggineer, sementara 6 orang lainnya adalah penumpang.
    Berdasarkan waktu keberangkatan sampai dengan dinyatakan hilang kontak, helikopter PK-RGH baru mengudara selama 8 menit.
    Hingga saat ini, pencarian masih dilakukan tim gabungan.
    Basarnas telah mengerahkan ratusan personil gabungan yang menyisir melalui jalur darat.
    Basarnas juga mengoptimalkan pencarian melalui udara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.