kab/kota: Kota Bambu Utara

  • Syoknya Warga Palmerah, Nyaris Tertimpa Reruntuhan Tembok SMPN 130
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 November 2025

    Syoknya Warga Palmerah, Nyaris Tertimpa Reruntuhan Tembok SMPN 130 Megapolitan 23 November 2025

    Syoknya Warga Palmerah, Nyaris Tertimpa Reruntuhan Tembok SMPN 130
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Tembok bangunan SMP Negeri 130 Jakarta di Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat, yang bersebelahan langsung dengan permukiman warga, rubuh pada Kamis (20/11/2025).
    Bongkahan batu besar menimbun jalan kecil yang memisahkan area sekolah dan rumah-rumah warga, membuat akses tertutup total.
    Peristiwa ini mengejutkan warga yang tengah beraktivitas. Salah satunya Lia (38), yang nyaris tertimpa runtuhan.
    “Karena pergerakan tembok mau runtuh, saya lari ke dalam rumah ditarik sama Mamang saya. Kalau enggak ditarik sama Mamang saya, mungkin kena runtuhan tembok,” kata Lia saat ditemui
    Kompas.com,
    Sabtu (22/11/2025).
    Lia menuturkan, tembok terlihat bergetar sebelum akhirnya ambruk dalam waktu singkat. Rumah miliknya yang berada tepat di samping sekolah ikut mengalami kerusakan.
    Hingga dua hari setelah kejadian, Lia masih merasa khawatir karena puing-puing belum dievakuasi dan sejumlah sepeda motor masih tertimbun di bawah reruntuhan.
    “Saya syok banget. Sampai semalam masih kepikiran karena motor-motor yang tertimbun belum diangkat. Namanya motor kan ada bensin, jadi ngeri juga,” ujarnya.
    Ia juga mengungsi ke rumah kerabat setelah melihat tiang listrik yang ikut terdorong oleh ambruknya tembok.
    “Makanya kayak trauma tersendiri kan kalau kita melihat percikan api depan rumah,” tambahnya.
    Ketua RW 002 Kota Bambu Utara, Decky, mengatakan empat rumah warga terdampak dengan taksiran kerugian sekitar Rp100 juta.
    “Warga kami yang berhubungan atau berhadapan langsung dengan tembok ada empat rumah. Kendaraan punya warga ada sekitar empat unit yang saat ini masih tertimbun di atas bongkahan tembok,” ucap Decky.
    Decky menjelaskan, proyek perbaikan di area sekolah sedang dikerjakan pihak kontraktor di bawah koordinasi dengan Dinas Pendidikan.
    “Itu sudah disepakati (ganti rugi) juga dalam pertemuan kami kemarin dengan pihak Dinas. Ya insya Allah, secara estimasi, secara angka mereka siap,” ujarnya.
    Ia menyebutkan bahwa bangunan sekolah sudah cukup tua sehingga sedang dilakukan perbaikan oleh pihak terkait.
    Decky menegaskan pentingnya respons cepat dalam kejadian insidental seperti ini.
    “Kami minta ketika ada kejadian yang sifatnya insidentil, itu segera diantisipasi,” kata Decky.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    , evakuasi baru dilakukan pada Sabtu sekitar pukul 11.30 WIB setelah garis polisi dilepaskan.
    Jalan yang sebelumnya tak bisa dilalui karena tertutup bongkahan batu kini telah kembali bersih.
    Puing-puing tembok dipindahkan ke area proyek, sementara sepeda motor yang tertimbun digeser ke kantor proyek.
    Petugas juga terlihat menyiram jalan untuk mengurangi pasir dan debu. Untaian kabel dan tiang listrik yang bengkok masih tampak berserakan.
    Meski jalan belum dapat dilalui kendaraan, sejumlah warga sudah mulai melintas dengan berjalan kaki sambil memeriksa kondisi sekitar.
    Warga berharap kontraktor meningkatkan pengawasan selama pengerjaan konstruksi sekolah yang sudah berusia lama ini, termasuk pada bagian tembok lain yang terlihat retak.
    “Lebih ke tim kontrolnya sih, harus dievaluasi lagi. Harusnya kan ada tim kontrol yang setiap harinya liat kondisi sekeliling pembangunan nih,” ujar Lia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Terdampak Tembok Roboh SMPN 130 Palmerah Bakal Terima Ganti Rugi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 November 2025

    Warga Terdampak Tembok Roboh SMPN 130 Palmerah Bakal Terima Ganti Rugi Megapolitan 22 November 2025

    Warga Terdampak Tembok Roboh SMPN 130 Palmerah Bakal Terima Ganti Rugi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Warga yang terdampak robohnya tembok SMPN 130 Jakarta di Palmerah, Jakarta Barat, akan menerima ganti rugi.
    Ganti rugi itu akan diberikan oleh pihak kontraktor yang tengah mengerjakan proyek renovasi
    SMPN 130 Jakarta
    .
    “Itu sudah disepakati (ganti rugi) juga dalam pertemuan kami kemarin dengan pihak Dinas,” ujar Decky saat ditemui Kompas.com di lokasi pada Sabtu (22/11/2025).
    Warga yang terdampak tembok roboh itu telah menaksir kerugian materil sekitar Rp 100 Juta.
    “Ya insya allah, insya allah secara estimasi, secara angka mereka siap (ganti rugi),” kata Decky.
    Dalam insiden ini ada empat rumah yang terdampak. Selain itu, sejumlah kendaraan warga juga ikut tertimpa reruntuhan tembok itu.
    “Warga kami yang berhubungan atau berhadapan langsung dengan tembok ada empat rumah. Kendaraan punya warga ada sekitar empat unit yang saat ini masih tertimbun di atas bongkahan tembok,” ucap dia.
    Sebelumnya diberitakan, tembok SMPN 130 Jakarta, Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat roboh hingga menimpa sejumlah kendaraan milik warga dan menutup akses jalan warga sekitar, Kamis (20/11/2025).
    Pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi pada Sabtu (22/11/2025) pagi, tembok yang roboh itu baru mulai dibongkar oleh pihak kontraktor setelah sejumlah police line dibuka.
    Empat unit motor diketahui masih tertimbun oleh runtuhan tembok. Terlihat satu unit motor di dalam reruntuhan sudah dalam kondisi rusak berat.
    Robohan bangunan tersebut juga ikut mendorong tiang listrik, sehingga kabelnnya terjuntai. Reruntuhan tembok sekolah itu juga menutup akses jalan warga.
    Beberapa warga yang ingin melintas terpaksa harus melewati puing-puing bekas tembok itu. Terlihat seorang pekerja tengah melakukan pembongkaran dengan mesin bobok beton.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Terdampak Tembok Roboh SMPN 130 Palmerah Bakal Terima Ganti Rugi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 November 2025

    Tembok SMPN 130 Palmerah Roboh, Timpa 4 Motor dan Tutup Jalan Megapolitan 22 November 2025

    Tembok SMPN 130 Palmerah Roboh, Timpa 4 Motor dan Tutup Jalan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Tembok SMPN 130 Jakarta, Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat roboh hingga menimpa sejumlah kendaraan milik warga dan menutup akses jalan warga sekitar.
    Pengamatan Kompas.com di lokasi pada Sabtu (22/11/2025) pagi, tembok yang roboh itu baru mulai dibongkar oleh pihak kontraktor setelah sejumlah police line dibuka.
    Empat unit motor diketahui masih tertimbun oleh runtuhan tembok. Terlihat satu unit motor di dalam reruntuhan sudah dalam kondisi rusak berat.
    Robohan bangunan tersebut juga ikut mendorong tiang listrik, sehingga kabelnnya terjuntai.
    Reruntuhan tembok sekolah itu juga menutup akses jalan warga. Beberapa warga yang ingin melintas terpaksa harus melewati puing-puing bekas tembok itu.
    Terlihat seorang pekerja tengah melakukan pembongkaran dengan mesin bobok beton. 
    Ada juga eskavator yang terlihat mengangkut tanah dan puing-puing bekas reruntuhan tembok.
    Sejumlah warga ikut menyaksikan proses pengangkutan puing-puing tersebut.
    Decky, ketua RW 02, Kelurahan Kota Bambu Utara menjelaskan, kejadian tersebut terjadi pada Kamis sekitar pukul 17.30 WIB.
    Saat kejadian tembok roboh, di dalam area sekolah sedang ada pengerjaan proyek renovasi
    SMPN 130 Jakarta
    .
    “Waktu kejadian memang warga biasa sedang beraktifitas seperti biasa, karena waktu itu hujan dan melihat tembok ini sudah mulai goyang,” ujar Decky.
    Ia mengatakan terdapat empat rumah warga yang terdampak dan saat ini pihak Dinas Pendidikan Jakarta dan kontraktor sudah menginventarisir kerugian.
    “Dari pihak kontraktor sudah menginventarisir kelebihan-kelebihannya, nilainya, dan mereka sanggup siap untuk bertanggung jawab,” kata Decky.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Walkot Jakbar Minta Pihak Proyek Tanggung Jawab Tembok Sekolah Roboh

    Walkot Jakbar Minta Pihak Proyek Tanggung Jawab Tembok Sekolah Roboh

    Jakarta

    Tembok pembatas SDN 01 dan SDN 02 serta SMPN 130 di Kelurahan Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat, roboh dan menghalangi akses warga. Polisi pun turun tangan menyelidiki kejadian tersebut.

    “Sampai sekarang masih kita lidik,” kata Kapolsek Palmerah Kompol Gomos Simamora ketika dihubungi di Jakarta, dilansir Antara, Jumat (21/11/2025).

    Polisi telah memasang garis polisi di sekeliling lokasi robohnya tembok setinggi tiga meter yang terjadi pada Rabu (20/11) itu. Tujuannya untuk kepentingan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    “Kita sudah lakukan TPTKP (Tindakan Pertama di Tempat Kejadian Peristiwa) dan pemasangan garis polisi,” ucap Gomos.

    Gomos belum membeberkan detail dugaan penyebab robohnya tembok pembatas sekolah tersebut. “Masih dilidik. Nanti akan disampaikan ‘update’-nya,” ujarnya.

    Sementara itu, warga RT 13 bernama Heni (55) menduga kuat insiden itu akibat struktur tembok yang tak mampu menopang tanah galian proyek renovasi yang tengah berlangsung di lingkungan sekolah, ditambah hujan deras yang sebelumnya mengguyur wilayah setempat.

    “Dua hari kemarin kan hujan deras, ditambah lagi ada pengeboran bikin fondasi sekolahan. Jadi kan tambah padat (tanah galian proyek yang menumpuk di balik tembok). Makanya roboh,” kata Heni di lokasi, Jumat.

    Untungnya, kata Heni, tidak ada korban jiwa maupun korban luka akibat insiden tersebut. Kendati demikian, empat unit sepeda motor tertimpa robohan tembok dan hingga kini belum dievakuasi.

    “Anak-anak pada mau salat. Untungnya kan ada gang kecil, pada masuk ke dalam. Alhamdulillah enggak ada korban. Tapi ada motor yang tertimpa, kalau korban jiwa Alhamdulillah enggak ada,” ujar Heni.

    Sebanyak empat unit sepeda motor yang tertimpa di lokasi kejadian itu belum dievakuasi. Reruntuhan tembok itu pun menutup akses ke dua rumah warga yang tepat berada di depan tembok.

    Selain itu, reruntuhan tembok itu juga turut menarik kabel listrik ke bawah hingga hampir setinggi orang dewasa. Kendati robohnya tembok itu tidak menyebabkan kerusakan parah pada bangunan rumah, penghuni diminta agar tidak memasuki rumah untuk sementara waktu.

    Sedangkan ke dalam lingkungan sekolah, tanah yang telah menjadi lumpur itu menumpuk hingga hampir setinggi tembok tiga meter yang roboh.

    Garis polisi telah dipasang di sekitar lokasi kejadian agar warga sekitar tidak melintas, sekaligus menghindari adanya korban jika insiden serupa terulang.

    Selain bagian tembok yang roboh, tembok pembatas yang berdiri segaris juga sudah miring dan rapuh. Seluruh warga, termasuk anak-anak diimbau oleh petugas untuk menjauh dari lokasi tersebut.

    Hingga kini, proyek renovasi sekolah masih berlanjut. Sejumlah kendaraan proyek tampak keluar masuk area pembangunan.

    Walkota Jakbar Minta Pelaksana Proyek Tanggung Jawab

    Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto meminta pelaksana proyek renovasi di SDN 01 dan 02 serta SMPN 130 di Kelurahan Kota Bambu Utara, Palmerah, untuk bertanggung jawab terkait robohnya tembok pembatas sekolah tersebut.

    “Bagaimanapun pelaksana harus bertanggung jawab terkait proyek yang dikerjakan. Bisa diselesaikan dengan baiklah. Jangan sampai ada masyarakat yang dirugikan,” kata Uus saat dihubungi.

    Tembok pembatas sekolah itu roboh diduga imbas beban tumpukan tanah galian proyek renovasi yang tengah berlangsung di dalam sekolah. Hal itu diperparah hujan yang menambah beban tanah serta kondisi tembok yang sudah tua dan rapuh.

    “Saya juga sudah minta kepada Kasudindik (Kepala Suku Dinas Pendidikan) untuk segera menyelesaikan dengan baik sehingga tidak ada yang dirugikan,” katanya.

    Terkait trauma yang dialami oleh para korban, Uus pun akan meminta Suku Dinas (Sudin) Sosial setempat untuk terjun ke lokasi insiden tersebut.

    “Nanti saya minta Sudin Sosial untuk memfasilitasi, mengecek, tangani warga trauma dengan kejadian yang terjadi,” katanya.

    Halaman 2 dari 2

    (fas/jbr)

  • Polisi usut kasus tembok sekolah yang roboh di Palmerah

    Polisi usut kasus tembok sekolah yang roboh di Palmerah

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian menyelidiki kasus robohnya tembok pembatas SDN 01 dan 02 serta SMPN 130 di Kelurahan Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat, yang menimpa sejumlah sepeda motor milik warga setempat.

    “Sampai sekarang masih kita lidik,” kata Kapolsek Palmerah Kompol Gomos Simamora ketika dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Di lokasi robohnya tembok setinggi tiga meter yang terjadi pada Rabu (20/11) itu, petugas Kepolisian telah memasang garis polisi di sekeliling lokasi untuk kepentingan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    “Kita sudah lakukan TPTKP (Tindakan Pertama di Tempat Kejadian Peristiwa) dan pemasangan garis polisi,” kata Gomos.

    Gomos belum membeberkan detail dugaan penyebab robohnya tembok pembatas sekolah tersebut. “Masih dilidik. Nanti akan disampaikan ‘update’-nya,” katanya.

    Warga RT 13 bernama Heni (55) menduga kuat insiden itu akibat struktur tembok yang tak mampu menopang tanah galian proyek renovasi yang tengah berlangsung di lingkungan sekolah, ditambah hujan deras yang sebelumnya mengguyur wilayah setempat.

    “Dua hari kemarin kan hujan deras, ditambah lagi ada pengeboran bikin fondasi sekolahan. Jadi kan tambah padat (tanah galian proyek yang menumpuk di balik tembok). Makanya roboh,” kata Heni di lokasi, Jumat.

    Untungnya, kata Heni, tidak ada korban jiwa maupun korban luka akibat insiden tersebut. Kendati demikian, empat unit sepeda motor tertimpa robohan tembok dan hingga kini belum dievakuasi.

    “Anak-anak pada mau shalat. Untungnya kan ada gang kecil, pada masuk ke dalam. Alhamdulillah enggak ada korban. Tapi ada motor yang tertimpa, kalau korban jiwa Alhamdulillah enggak ada,” ujar Heni.

    Pantauan di lokasi pada pukul 12.00 WIB, tembok yang roboh itu menutup akses gang sehingga warga yang hendak melintas harus mengambil jalur memutar.

    Sebanyak empat unit sepeda motor yang tertimpa di lokasi kejadian itu belum dievakuasi. Reruntuhan tembok itu pun menutup akses ke dua rumah warga yang tepat berada di depan tembok.

    Selain itu, reruntuhan tembok itu juga turut menarik kabel listrik ke bawah hingga hampir setinggi orang dewasa. Kendati robohnya tembok itu tidak menyebabkan kerusakan parah pada bangunan rumah, penghuni diminta agar tidak memasuki rumah untuk sementara waktu.

    Sedangkan ke dalam lingkungan sekolah, tanah yang telah menjadi lumpur itu menumpuk hingga hampir setinggi tembok tiga meter yang roboh.

    Garis polisi telah dipasang di sekitar lokasi kejadian agar warga sekitar tidak melintas, sekaligus menghindari adanya korban jika insiden serupa terulang.

    Selain bagian tembok yang roboh, tembok pembatas yang berdiri segaris juga sudah miring dan rapuh. Seluruh warga, termasuk anak-anak diimbau oleh petugas untuk menjauh dari lokasi tersebut.

    Hingga kini, proyek renovasi sekolah masih berlanjut. Sejumlah kendaraan proyek tampak keluar masuk area pembangunan.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tembok sekolah roboh, Wali Kota minta pelaksana proyek tanggung jawab

    Tembok sekolah roboh, Wali Kota minta pelaksana proyek tanggung jawab

    Jakarta (ANTARA) – Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto meminta pelaksana proyek renovasi di SDN 01 dan 02 serta SMPN 130 di Kelurahan Kota Bambu Utara, Palmerah, untuk bertanggung jawab terkait robohnya tembok pembatas sekolah tersebut.

    “Bagaimanapun pelaksana harus bertanggung jawab terkait proyek yang dikerjakan. Bisa diselesaikan dengan baiklah. Jangan sampai ada masyarakat yang dirugikan,” kata Uus saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Tembok pembatas sekolah itu roboh diduga imbas beban tumpukan tanah galian proyek renovasi yang tengah berlangsung di dalam sekolah. Hal itu diperparah hujan yang menambah beban tanah serta kondisi tembok yang sudah tua dan rapuh.

    “Saya juga sudah minta kepada Kasudindik (Kepala Suku Dinas Pendidikan) untuk segera menyelesaikan dengan baik sehingga tidak ada yang dirugikan,” katanya.

    Terkait trauma yang dialami oleh para korban, Uus pun akan meminta Suku Dinas (Sudin) Sosial setempat untuk terjun ke lokasi insiden tersebut.

    “Nanti saya minta Sudin Sosial untuk memfasilitasi, mengecek, tangani warga trauma dengan kejadian yang terjadi,” katanya.

    Sementara itu, Cici (51), korban robohnya tembok sekolah itu mengaku mengalami sejumlah kerugian.

    Motornya tertimpa tembok. “Terus jadinya enggak bisa dagang, enggak bisa istirahat juga. Terus kalau kalau hujan, asbes bocor. Lihat saja asbes atas, padahal baru, jadi bocor kena tiang (listrik),” katanya.

    Dia pun berharap agar kerugian yang dialaminya itu dapat diganti oleh pihak terkait, terutama pelaksana proyek renovasi sekolah.

    Selain itu, dia juga meminta agar lokasi robohnya tembok itu segera dibersihkan sehingga warga dapat kembali beraktivitas.

    “Harapannya, bisa cepat dibersihkan, motornya juga dievakuasi. Ini terhalang jadinya. Ada garis polisi juga kan,” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tembok sekolah roboh, pelaksana proyek diminta bersihkan reruntuhan

    Tembok sekolah roboh, pelaksana proyek diminta bersihkan reruntuhan

    Jakarta (ANTARA) – Pelaksana proyek renovasi di SMPN 130 Jakarta serta pihak terkait diminta segera membersihkan puing-puing reruntuhan tembok sekolah yang jatuh ke gang perumahan warga RT 14 Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat.

    “Kami sudah menyampaikan kepada Dinas Pendidikan, kepada pak lurah, pak camat dan juga pelaksana proyek di sini untuk segera merapikan,” kata Ketua RW 02 Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat, Decky Ohei kepada wartawan di lokasi pada Jumat.

    Hal itu disampaikan Decky lantaran reruntuhan tembok serta timbunan tanah galian proyek itu masih menutupi gang di area RT 14 sehingga menyulitkan mobilitas warga.

    Bahkan salah satu korban terpaksa menutup toko kelontongnya, lantaran rumahnya belum bisa dimasuki.

    Selain reruntuhan itu, tembok lain di sekitarnya juga sudah cukup lama. “Kondisinya tidak layak, tidak kuat, sehingga harus dirobohkan juga dan dibangun dengan tembok yang baru,” kata Decky.

    ​​​​​​Dia menunjuk tembok pembatas sekolah yang sudah miring di sebelahnya. Decky juga meminta agar para korban diberi penyembuhan trauma dari dinas terkait.

    “Alhamdulillah kemarin itu tidak ada korban jiwa atau luka, tapi warga trauma. Jadi penting itu ada ‘trauma healing’,” kata dia.

    Mengenai ganti rugi bagi korban, Decky sudah berkoordinasi dengan pelaksana proyek serta dinas terkait untuk membayar ganti rugi yang dialami warga.

    Sementara itu, Cici (51), korban robohnya tembok sekolah itu mengaku mengalami sejumlah kerugian.

    Motornya tertimpa tembok. “Terus jadinya enggak bisa dagang, enggak bisa istirahat juga. Terus kalau kalau hujan, asbes bocor. Lihat saja asbes atas, padahal baru, jadi bocor kena tiang (listrik),” katanya.

    Dia pun berharap agar kerugian yang dialaminya itu dapat diganti oleh pihak terkait, terutama pelaksana proyek renovasi sekolah.

    Selain itu, dia juga meminta agar lokasi robohnya tembok itu segera dibersihkan sehingga warga dapat kembali beraktivitas.

    “Harapannya, bisa cepat dibersihkan, motornya juga dievakuasi. Ini terhalang jadinya. Ada garis polisi juga kan,” tutur Cici.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ini kesaksian korban tembok sekolah roboh di Palmerah Jakarta Barat

    Ini kesaksian korban tembok sekolah roboh di Palmerah Jakarta Barat

    Jakarta (ANTARA) – Korban robohnya tembok pembatas sekolah SDN 01 dan SDN 02 serta SMPN 130 di Kelurahan Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat, pada Jumat, bernama Cici (51) menyaksikan detik-detik insiden itu terjadi.

    “Waktu itu panik. Jadi sebelum roboh, emang udah tahu, kelihatan mau roboh. Udah goyah tuh temboknya. Saya lagi diam di depan warung kan, (lihat ke tembok) kayaknya mau roboh gitu,” kata Cici kepada wartawan di lokasi kejadian, Jumat.

    Melihat tembok setinggi tiga meter itu roboh, Cici spontan berlari ke dalam rumah.

    “Terus saya lari ke dalam (rumah),” ujar Cici.

    Untungnya, kata dia, robohnya tembok itu tidak melukainya serta warga lain yang berada di dekat lokasi kejadian.

    “Enggak ada korban, Alhamdulillah. Tapi motor ada yang ketimpa, empat motor. Sampai sekarang kan belum dievakuasi itu (sepeda motor),” ucap Cici.

    Selain menimpa sepeda motor, dia menyebutkan tembok sekolah itu juga menimpa tiang listrik yang berdiri mepet dengan rumahnya, sehingga kabel ikut listrik tertarik ke bawah.

    Kabel-kabel itu pun sempat mengeluarkan percikan api sehingga Cici beserta keluarganya belum diperbolehkan masuk ke dalam rumah.

    “Ada (percikan api), itu kabel di tiang yang tinggi. Makanya masih enggak boleh masuk (rumah),” imbuh Cici.

    Kerugian korban

    Imbas insiden yang terjadi pada Kamis (20/11) pukul 17.35 WIB itu, Cici mengaku mengalami sejumlah kerugian.

    “Motor (tertimpa tembok), terus jadinya enggak bisa dagang, enggak bisa istirahat juga kan. Terus kalau kalau hujan, asbes bocor. Lihat aja tuh asbes atas, padahal baru dibenerin, jadi bocor kena tiang (listrik),” keluh Cici.

    Dia pun berharap agar kerugian yang dialaminya itu dapat diganti oleh pihak terkait, terutama pelaksana proyek renovasi sekolah.

    Selain itu, dia juga meminta agar lokasi robohnya tembok itu segera dibersihkan sehingga dapat kembali beraktivitas.

    “Harapannya, bisa cepat dibersihin, motornya juga dievakuasi gitu. Ini kan kehalang jadinya. Ada garis polisi juga kan,” tutur Cici.

    Sementara itu, tetangga Cici yang bernama Heni (55), menduga insiden tersebut diakibatkan struktur tembok yang tak mampu menopang tanah galian proyek renovasi yang tengah berlangsung di lingkungan sekolah, serta ditambah hujan deras yang sebelumnya mengguyur wilayah setempat.

    “Dua hari kemarin kan hujan deras, ditambah lagi ada pengeboran bikin fondasi sekolahan. Jadi, kan tambah padat (tanah galian proyek yang menumpuk di balik tembok), makanya roboh,” terang Heni.

    Pantauan ANTARA di lokasi pada pukul 12.00 WIB, tembok yang roboh itu menutup akses gang sehingga warga yang hendak melintas harus mengambil jalur memutar.

    Sebanyak empat unit sepeda motor yang tertimpa di lokasi kejadian itu belum dievakuasi. Reruntuhan tembok itu pun menutup akses ke dua rumah warga yang tepat berada di depan tembok.

    Selain itu, reruntuhan tembok itu juga turut menarik kabel listrik ke bawah hingga hampir setinggi orang dewasa. Kendati robohnya tembok itu tidak menyebabkan kerusakan parah pada bangunan rumah, penghuni diminta agar tidak memasuki rumah untuk sementara waktu.

    Beranjak ke dalam lingkungan sekolah, tanah yang telah menjadi lumpur itu menumpuk hingga hampir setinggi tembok tiga meter yang roboh.

    Garis polisi telah dipasang di sekitar lokasi kejadian agar warga sekitar tidak melintas, sekaligus menghindari adanya korban jika insiden serupa terulang.

    Selain bagian tembok yang roboh, tembok pembatas yang berdiri segaris juga sudah nampak miring dan rapuh. Seluruh warga, termasuk anak-anak diimbau oleh petugas untuk menjauh dari lokasi tersebut.

    Hingga kini, proyek renovasi sekolah masih berlanjut. Sejumlah kendaraan proyek tampak keluar masuk area pembangunan.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tembok sekolah di Palmerah roboh dan menimpa sepeda motor warga

    Tembok sekolah di Palmerah roboh dan menimpa sepeda motor warga

    Jakarta (ANTARA) – Tembok pembatas SDN 01 dan 02 serta SMPN 130 di Kelurahan Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat, roboh dan menimpa sepeda motor serta bagian depan rumah warga, Kamis.

    Insiden itu terjadi sekira pukul 17.35 WIB, saat hujan gerimis di wilayah tersebut.

    Warga bernama Heni (55) di lokasi kejadian itu menduga insiden tersebut diakibatkan struktur tembok yang tak mampu menopang tanah galian proyek renovasi yang tengah berlangsung di lingkungan sekolah, serta ditambah hujan deras yang sebelumnya mengguyur wilayah setempat.

    “Dua hari kemarin kan hujan deras, ditambah lagi ada pengeboran bikin fondasi sekolahan. Jadi, kan tambah padat (tanah galian proyek yang menumpuk di balik tembok), makanya roboh,” kata Heni kepada ANTARA di lokasi kejadian, Jumat.

    Untungnya, kata dia, tidak ada korban jiwa atau pun korban luka akibat insiden tersebut. Kendati demikian, empat unit sepeda motor tertimpa tembok dan belum dievakuasi sampai dengan saat ini.

    “Anak-anak pada mau shalat. Untungnya kan ada gang kecil tuh, pada masuk dah tuh dia ke dalam. Alhamdulillah, enggak ada korban, tapi ada motor yang ketimpa. Kalau korban jiwa, Alhamdulillah, enggak ada,” ujar Heni.

    Dia menceritakan warga di lokasi kejadian itu panik saat tembok tersebut roboh. Mereka berusaha menyelamatkan diri serta orang terdekat.

    “Panik lah, pas kita keluar rumah, ternyata ada tembok sekolah tuh roboh,” ucap Heni.

    Pantauan ANTARA di lokasi pada pukul 12.00 WIB, tembok yang roboh itu menutup akses gang sehingga warga yang hendak melintas harus mengambil jalur memutar.

    Sebanyak empat unit sepeda motor yang tertimpa di lokasi kejadian itu belum dievakuasi. Reruntuhan tembok itu pun menutup akses ke dua rumah warga yang tepat berada di depan tembok.

    Selain itu, reruntuhan tembok itu juga turut menarik kabel listrik ke bawah hingga hampir setinggi orang dewasa. Kendati robohnya tembok itu tidak menyebabkan kerusakan parah pada bangunan rumah, penghuni diminta agar tidak memasuki rumah untuk sementara waktu.

    Beranjak ke dalam lingkungan sekolah, tanah yang telah menjadi lumpur itu menumpuk hingga hampir setinggi tembok tiga meter yang roboh.

    Garis polisi telah dipasang di sekitar lokasi kejadian agar warga sekitar tidak melintas, sekaligus menghindari adanya korban jika insiden serupa terulang.

    Selain bagian tembok yang roboh, tembok pembatas yang berdiri segaris juga sudah nampak miring dan rapuh. Seluruh warga, termasuk anak-anak diimbau oleh petugas untuk menjauh dari lokasi tersebut.

    Hingga kini, proyek renovasi sekolah masih berlanjut. Sejumlah kendaraan proyek tampak keluar masuk area pembangunan.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jakbar bongkar puluhan lapak liar PKL di Jalan Kota Bambu Selatan

    Jakbar bongkar puluhan lapak liar PKL di Jalan Kota Bambu Selatan

    Ada sekitar 75 pedagang, dengan pendekatan persuasif bersedia kita bongkar

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Barat membongkar sebanyak 75 lapak liar pedagang di sepanjang Jalan Kota Bambu Selatan, Palmerah tepatnya sebelah Rumah Sakit Dharmais dan Rumah Sakit Harapan Kita, Rabu.

    Sekretaris Kota Jakbar Firmanuddin Ibrahim menyebut sebelum pembongkaran, sejak awal tahun sudah dilakukan pendekatan serta sosialisasi secara bertahap kepada tokoh masyarakat dan pedagang.

    “Ada sekitar 75 pedagang, dengan pendekatan persuasif bersedia kita bongkar. Sedang kita laksanakan melibatkan 275 personel. Pembongkaran dilaksanakan karena lapak tersebut berdiri di atas saluran air,” ucap dia di lokasi, Rabu.

    Lebih lanjut, Firman mengatakan bahwa penertiban itu dilakukan dalam rangka penataan kawasan dan tindak lanjut permohonan dari Kementerian Kesehatan RI untuk pembangunan tiga rumah sakit terintegrasi di kawasan tersebut.

    “Permintaan dari Kemenkes yang intinya akan membangun tiga rumah sakit di sini, di jalan Kota Bambu Selatan yang diapit dua kelurahan, yaitu Kelurahan Kota Bambu Utara dan Kota Bambu Selatan. Pelaksanaan pembangunan untuk Rumah Sakit Dharmais, Rumah Sakit Jantung dan Rumah Sakit Anak. Nah, kita melakukan penataan atas permohonan tersebut,” jelas Firman.

    Firman menambahkan, setelah penertiban lapak pedagang langsung dilanjutkan dengan pembersihan kawasan, termasuk pengurasan lumpur saluran di kedua sisi Jalan Kota Bambu Selatan.

    Pantauan di lokasi, umumnya lapak yang dibongkar lapak semi permanen di lokasi merupakan para pedagang kuliner. Di sisi kiri dan kanan kawasan yang ditertibkan merupakan saluran air tertutup dari beton.

    Penertiban diawali apel yang dipimpin Sekretaris Kota Jakarta Barat, Firmanudin Ibrahim dengan peserta sekitar 270 personel gabungan serta mengerahkan empat armada pengangkut bekas lapak dan alat berat ekskavator mini.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025