kab/kota: Koja

  • Cegah Kriminalitas, Polres Tanjung Priok Patroli Sisir Jalanan-Terminal

    Cegah Kriminalitas, Polres Tanjung Priok Patroli Sisir Jalanan-Terminal

    Jakarta

    Polres Pelabuhan Tanjung Priok menggelar patroli kewilayahan di sejumlah titik. Patroli dilakukan secara rutin untuk memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat.

    “Patroli KRYD ini merupakan wujud komitmen Polres Pelabuhan Tanjung Priok, dalam menjaga situasi keamanan di kawasan strategis Pelabuhan Tanjung Priok,” kata Kapolres AKBP Martuasah H. Tobing kepada wartawan, Senin (27/10/2025).

    Patroli dilakukan untuk mengantisipasi potensi gangguan dan kriminalitas di wilayah hukum Pelabuhan Tanjung Priok. Patroli berlangsung mulai pukul 21.00 WIB hingga pukul 03.00 WIB dini hari.

    Sebanyak 75 personel gabungan dikerahkan dalam patroli. Patroli menyisir sejumlah titik strategis di wilayah pelabuhan, antara lain Jalan Raya Pelabuhan Nusantara, PLTU Indonesia Power, Terminal Pelni Nusantara Pura II, JICT, TPK Koja.

    Tim patroli melakukan pemantauan intensif terhadap jalur-jalur utama dan objek vital di kawasan pelabuhan. Polisi juga berkoordinasi dengan pihak manajemen dan satuan keamanan internal perusahaan untuk memperkuat pengamanan.

    (wnv/wnv)

  • Gubernur Banten Siap Jika Diminta DKI Jakarta Kerja Sama soal Lahan Pemakaman

    Gubernur Banten Siap Jika Diminta DKI Jakarta Kerja Sama soal Lahan Pemakaman

    Jakarta

    Pemprov DKI Jakarta sedang mengalami krisis lahan pemakaman. Gubernur Banten Andra Soni mengaku siap jika dimintai kerja sama oleh Pemprov Jakarta terkait lahan pemakaman.

    “Kami siap bekerjasama dengan Jakarta,” kata Andra Soni saat dihubungi, Minggu (26/10/2025).

    Andra menilai kerja sama terkait lahan pemakaman untuk warga Jakarta di wilayahnya memungkinkan . Sebab wilayah di Banten seperti Tangerang dan Tangerang Selatan merupakan bagian dari algomerasi.

    “Sebagai bagian dari algomerasi, menurut saya kemungkinan ini sangat mungkin,” ujarnya.

    Meski demikian, dia mengatakan belum ada komunikasi dari Pemprov Jakarta kepada pihaknya terkait lahan untuk pemakaman.

    “Sementara ini belum, mungkin langsung komunikasi dengan Kabupaten/Kota,” ucapnya.

    Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mempertimbangkan usulan terkait kerja sama daerah untuk solusi keterbatasan lahan pemakaman di ibu kota. Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Fajar Sauri menyebut usulan tersebut sudah tercetus di lingkup Pemprov Jakarta dan akan dikaji.

    “Ada (usulan soal kerja sama daerah). Rencana sudah ada. Nanti kita perlu kaji kembali ya. Mungkin kalau bisa kerja sama dengan daerah kita bisa tetapkan TPU di luar Jakarta,” kata Fajar di kawasan Koja, Jakarta Utara, Kamis (23/10).

    “Itu yang bisa kita manfaatkan untuk ke depannya. Yang bisa menjadi potensi untuk pemakaman baru,” ujarnya.

    Kendati demikian, ia mengakui Jakarta memang kerap menghadapi kendala penolakan dari warga saat hendak membuat TPU Baru. Namun jika kawasan pemukiman warga tersebut menempel dengan TPU, Fajar mengatakan perluasan makam tidak menjadi masalah.

    (dek/idh)

  • 18 RSUD di Jakarta sudah bisa tangani kasus tuberkulosis resistan obat

    18 RSUD di Jakarta sudah bisa tangani kasus tuberkulosis resistan obat

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengatakan sebanyak 18 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Jakarta kini sudah bisa menangani kasus tuberkulosis resistan obat (TB RO) atau kondisi kebal obat TB.

    Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Jakarta, Kamis, merinci ke-18 rumah sakit itu, yakni RSUD Cilincing, RSUD Tarakan, RSUD Kemayoran, RSUD Cempaka Putih, RSUD Tugu Koja, RSUD Cengkareng, RSUD Koja, RSUD Kalideres, RSUD Taman Sari, RSUDKembangan, RSUD Pasar Minggu, RSUD Mampang Prapatan, RSUD Jagakarsa, RSUD Pesanggrahan, RSUD Pasar Rebo, RSUD Budhi Asih, RSUD Matraman, dan RSUD Kramat Jati.

    “RSUD Pasar Rebo salah satu yang mengembangkan layanan TB RO-nya terpadu. Jadi, terintegrasi mulai dari datang, perawatan, pemeriksaan laboratorium, pendampingan minum obat di satu lokasi, satu gedung sampai rawat inap”, kata Ani.

    Selain itu, pelayanan pengobatan TB RO juga dapat dilakukan di 15 puskesmas di Jakarta, yakni Puskesmas Johar Baru, Puskesmas Kemayoran, Puskesmas Menteng, Puskesmas Sawah Besar, Puskesmas Tanah Abang, Puskesmas Kelapa Gading, Puskesmas ​​​​​​​Grogol Petamburan, Puskesmas ​​​​​​​Jagakarsa, Puskesmas ​​​​​​​Kebayoran Baru, Puskesmas ​​​​​​​Kebayoran Lama, Puskesmas Pesanggrahan, Puskesmas ​​​​​​​Jatinegara, Puskesmas Senen, Puskesmas ​​​​​​​Pancoran, dan Puskesmas ​​​​​​​Tebet.

    Sebagai informasi, TB RO merupakan kondisi saat tubuh yang terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis kebal obat akibat dari pengobatan yang tidak tuntas. Pengobatan TB memerlukan waktu hingga sekitar enam bulan dan pasien harus meminum dua jenis tablet obat secara rutin.

    Sementara itu, terdapat sebanyak 824 kasus TB RO dari 46.308 kasus TB baru hingga 22 Oktober 2025.

    “Begitu putus obat, menjadi resisten terhadap obat. Kalau resisten, pengobatannya harus beda, biasanya di rumah sakit,” ujar Ani.

    Penanganan tuberkulosis merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto, dan DKI Jakarta merupakan salah satu dari delapan provinsi yang diharapkan melakukan percepatan penanggulangan penyakit tersebut.

    Untuk itu, pemerintah daerah diminta agar bergerak cepat memberantas penyakit itu serta memastikan masyarakat memahami dan meyakini TB dapat disembuhkan jika mengikuti pengobatan selama enam bulan tanpa putus.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemprov DKI Pertimbangkan Kerja Sama Daerah Lain Atasi Krisis Lahan TPU

    Pemprov DKI Pertimbangkan Kerja Sama Daerah Lain Atasi Krisis Lahan TPU

    Jakarta

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mempertimbangkan usulan terkait kerja sama daerah lain untuk solusi keterbatasan lahan pemakaman di Ibu Kota. Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta Fajar Sauri menyebut usulan tersebut sudah akan dikaji.

    “Ada (usulan soal kerja sama daerah). Rencana sudah ada. Nanti kita perlu kaji kembali ya. Mungkin kalau bisa kerja sama dengan daerah kita bisa tetapkan TPU di luar Jakarta,” kata Fajar di kawasan Koja, Jakarta Utara, Kamis (23/10/2025).

    Meski begitu Fajar menyebut sudah ada lahan yang direncanakan akan dibuat untuk Tempat Pemakaman Umum (TPU) baru. Ia mengatakan lokasi tersebut ada di kawasan Tegal Alur, Kalideres Jakarta Barat yang memiliki luas tanah sebesar 66 hektare.

    “Itu yang bisa kita manfaatkan untuk ke depannya. Yang bisa menjadi potensi untuk pemakaman baru,” ujarnya.

    Kendati demikian, ia mengakui Jakarta memang kerap menghadapi kendala penolakan dari warga saat hendak membuat TPU Baru. Namun jika kawasan pemukiman warga tersebut menempel dengan TPU, Fajar mengatakan perluasan makam tidak menjadi masalah.

    “Dari 80 lokasi TPU yang tersebar di 5 wilayah DKI, 69 TPU sudah penuh dan hanya menerima pelayanan makam tumpang,” ujar Fajar saat dimintai konfirmasi, Rabu (22/10).

    Fajar menjelaskan, sistem makam tumpang dilakukan dalam satu liang lahad keluarga sehingga dinilai cukup efektif menjadi solusi sementara di tengah keterbatasan lahan pemakaman di Ibu Kota. Saat ini Jakarta masih memiliki sekitar 118.348 petak makam yang tersebar di 11 TPU dengan kapasitas tersisa.

    Adapun TPU yang masih memiliki lahan makam antara lain TPU Rawa Terate, Cipayung, Cilangkap, Bambu Apus, Cipinang Besar (Jakarta Timur), Rorotan (Jakarta Utara), Tanah Kusir dan Srengseng Sawah (Jakarta Selatan), Kampung Kandang (Jakarta Selatan), serta Tegal Alur dan Pengadungan (Jakarta Barat).

    (bel/lir)

  • NU gelar pawai peringati Hari Santri di Jakarta Utara

    NU gelar pawai peringati Hari Santri di Jakarta Utara

    Jakarta (ANTARA) –

    Ratusan santri dan keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) Jakarta Utara menggelar pawai dalam rangka memperingati Hari Santri di kawasan Jakarta Islamic Center (JIC), Kecamatan Koja, Rabu.

    Selain menggelar pawai dengan menggunakan sejumlah hiasan, NU Jakut pun memberikan santunan kepada anak yatim.

    Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, KH Samsul Ma’arif di Jakarta, mengatakan, Hari Santri menjadi momentum untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar tetap utuh.

    “Siapapun yang akan berupaya memecah belah NKRI ini, maka santri beserta ulama akan berada di barisan paling depan menghadapinya,” katanya.

    Ia pun mengimbau kepada para santri, tokoh masyarakat, dan lembaga keagamaan untuk selalu memberikan keteladanan di tengah masyarakat dengan memberikan contoh dengan etika yang nyata melalui ucapan dan perbuatan.

    Menurut dia, santri harus melakukan aktualisasi nilai-nilai kemerdekaan dan menguasai ilmu pengetahuan.

    “Santri harus menjadi teladan di tengah masyarakat sebagai pribadi yang mempunyai moralitas dan berakhlak mulia,” ujar Ma’arif.

    Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Wali Kota Kota Jakarta Utara Fredy Setiawan mengatakan peringatan Hari Santri bukan sekedar seremonial, melainkan momentum untuk mengenang dan meneladani perjuangan para ulama dan santri dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

    “Semangat cinta tanah air dan nilai keikhlasan para santri harus terus kita hidupkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” kata dia.

    Hari Santri Nasional pada tahun ini mengambil tema ‘Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia’.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bakal Ada Taman di Kolong Tol Jakarta Utara, Warga Harap Ada Pagar dan Sekuriti
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Oktober 2025

    Bakal Ada Taman di Kolong Tol Jakarta Utara, Warga Harap Ada Pagar dan Sekuriti Megapolitan 22 Oktober 2025

    Bakal Ada Taman di Kolong Tol Jakarta Utara, Warga Harap Ada Pagar dan Sekuriti
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencanamemanfaatkan area yang selama ini tidak digunakan di bawah jalan tol yang ada di Jakarta menjadi ruang publik yang ramah anak.
    Menanggapi rencana itu, warga Koja, Jakarta Utara, berharap taman-taman yang akan dibangun di kolong tol Jakarta Utara dilengkapi dengan fasilitas keamanan.
    Menurut mereka, fasilitas keamanan itu nantinya harus memadai, termasuk pagar besi dan pengawasan sekuriti, agar area tersebut tetap terjaga dan aman digunakan masyarakat.
    Darto (48) menilai, jika taman di sekeliling tol tidak dipasangi pagar besi, fasilitas tersebut berpotensi rusak dan menjadi tempat berkumpul para gelandangan.
    “Biasanya taman di pinggir jalan harusnya dikasih pagar besi, dikasih pintu masuk cuma sedikit aja,” ujar Darto saat diwawancarai
    Kompas.com,
    Selasa (21/10/2025).
    Selain pagar, Darto berharap taman-taman itu dijaga oleh sekuriti agar fasilitasnya tetap terawat dan tidak dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
    Warga lain, Arum (36), menekankan pentingnya menjaga kebersihan taman agar fasilitas dapat digunakan dengan nyaman, terutama oleh keluarga dan anak-anak.
    “Harus dijaga kebersihannya juga, kaya kita harus sama-sama menjaga lah supaya awet,” ungkap Arum.
    Pasalnya, menurut dia, taman menjadi salah satu pilihan bagi orangtua untuk mengajak anak bermain tanpa harus mengeluarkan biaya.
    Adapun rencana pembangunan taman di kolong tol ini diinisiasi oleh Gubernur Jakarta Pramono Anung. 
    “Sekarang ini tiang-tiang penyangga tol, saya minta untuk di bawahnya dibuatkan taman,” kata Pramono saat ditemui di Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Sabtu (18/10/2025).
    Pemanfaatan kolong tol menjadi taman atau RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) merupakan bagian dari upaya Pemprov DKI Jakarta memperluas ruang hijau di kawasan padat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Outlander Tabrak Dump Truk di Tol Rorotan, Sopir Diduga Mengantuk
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 Oktober 2025

    Outlander Tabrak Dump Truk di Tol Rorotan, Sopir Diduga Mengantuk Megapolitan 17 Oktober 2025

    Outlander Tabrak Dump Truk di Tol Rorotan, Sopir Diduga Mengantuk
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebuah mobil Mitsubishi Outlander dengan nomor polisi B 2850 KLO menabrak dump truk di Jalan Tol ATP HK Kilometer (KM) 58.300 A Rorotan arah Semper, Jakarta Utara, pada Jumat (17/10/2025) pagi.
    Kasat Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Metro Jaya, Kompol Dhanar Dhono, mengatakan pengemudi Outlander berinisial ELU (38) diduga mengantuk saat mengemudi hingga kehilangan kendali sekitar pukul 06.00 WIB.
    “Kendaraan Jeep B 2850 KLO melaju di lajur satu dari Cakung arah Semper. Setiba di TKP KM 58.300 A, menurut keterangan pengemudi mengalami micro sleep,” kata Dhanar saat dikonfirmasi, Jumat malam.
    Akibatnya, mobil yang dikemudikan ELU oleng ke kiri dan menabrak dump truk dengan nomor polisi B 9330 UVY yang sedang berhenti di area sevron off ramp Rorotan.
    Dump truk tersebut dikemudikan oleh RF (37).
    Benturan keras membuat mobil Outlander melintang di lajur dua dan tiga arah barat.
    Sementara dump truk tetap berada di posisi semula.
    Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kecelakaan itu menyebabkan kerusakan parah pada kedua kendaraan.
    Berdasarkan foto yang diterima Kompas.com, atap mobil Outlander tampak hancur, sementara dump truk mengalami kerusakan di beberapa bagian bodi.
    “Satu orang luka berat dan dibawa ke Rumah Sakit Koja,” ujar Dhanar.
    Korban luka berat diketahui merupakan penumpang mobil Outlander berinisial HRK (37) yang duduk di kursi depan.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4
                    
                        Meredupnya Era Kejayaan Mal-mal Hits di Masanya…
                        Megapolitan

    4 Meredupnya Era Kejayaan Mal-mal Hits di Masanya… Megapolitan

    Meredupnya Era Kejayaan Mal-mal Hits di Masanya…
    Penulis

    KOMPAS.com –
    Sejumlah mal-mal hits di Jakarta, Depok, hingga Bekasi kini sepi pengunjung, bahkan tutup.
    Dulu mereka menjadi destinasi favorit, tempat berburu gawai terbaru, nongkrong sepulang sekolah, hingga berburu diskon menjelang Lebaran.
    Kini, sebagian besar mal legendaris seperti Roxy Square, Ratu Plaza, dan Grand Mall Bekasi hanya menyisakan lorong sepi dan papan bertuliskan “Dijual” di beberapa sudut toko-toko yang ada di dalamnya.
    Fenomena matinya mal-mal lama ini bukan sekadar soal ekonomi, melainkan potret perubahan besar gaya hidup masyarakat perkotaan, yakni dari budaya jalan-jalan di mal ke layar ponsel, dari transaksi tatap muka ke belanja daring.
    Di masa jayanya, Roxy Square di Jalan Kyai Tapa, Jakarta Barat, adalah “kiblat”-nya para pemburu ponsel.
    Namun kini, sebagian besar konter handphone telah tutup. Spanduk “Dijual” menempel di dinding, dan lampu-lampu di lantai satu redup berkedip, memberi kesan bangunan yang kehilangan napas.
    Candra (bukan nama sebenarnya), pedagang aksesori yang masih bertahan, mengaku sebagian besar rekan seprofesinya telah pindah ke ITC Roxy Mas.
    “Saya sih enggak buka toko
    online
    , tapi memang semenjak pascapandemi Covid-19, mal jadi makin sepi, minat orang-orang sudah beralih belanja praktis yang simpel-simpel,” ujarnya.
    Naik ke lantai dua, suasana tak jauh berbeda. Eskalator tak lagi berfungsi, kios aksesori tersisa hanya beberapa, dan satu-satunya area yang masih hidup hanyalah pusat kebugaran.
    Di tengah hiruk-pikuk Jalan Jenderal Sudirman, Ratu Plaza kini ibarat gedung megah yang kehilangan pengunjung. Lantai demi lantai diisi toko-toko yang tutup, sebagian bahkan digembok permanen.
    Toni (40), karyawan toko elektronik, mengatakan masa sulit dimulai sejak pandemi.
    “Dari Covid, sebelum Covid masih bagus banget. Karena efek dari Covid kan jadinya kemana-mana,” ujarnya.
    Ia menambahkan, penjual yang bertahan hanyalah mereka yang punya pelanggan tetap.
    “Yang bertahan itu yang udah punya pelanggan tetap, ya emang pemain lama semua, pasti di atas sepuluh tahun semua,” katanya.
    Pengunjung seperti Rani (34) kini jarang datang karena merasa suasana Ratu Plaza sudah tertinggal zaman.
    “Menurut saya perlu banget renovasi. Mungkin ubah konsepnya jadi lebih modern dan multifungsi, gabungin area kerja, kuliner, sama
    lifestyle
    . Jadi orang datang bukan cuma buat keperluan elektronik,” ujarnya.
    Kondisi serupa terjadi di Koja Trade Mal, Jakarta Utara. Deretan toko tertutup rapat, sebagian bahkan menempelkan pengumuman “disewakan”.
    “Sejak habis Covid-19 lah, itu sepi. Habis Covid-19 kemarin masih mending, baru mulai tahun 2023–2024 dan tahun ini paling parah karena enggak ada pembeli, kata Yora (54), pedagang tas di Koja Trade Mal.
    Sebelum pandemi, omzetnya bisa mencapai Rp 2–3 juta per hari. Kini, ia kesulitan membayar sewa kios Rp 18 juta per tahun. Kondisi serupa dirasakan Avo (50), pedagang jam, yang mengaku omzetnya turun hingga 75 persen.
    Di sisi timur Jakarta, Pulogadung Trade Center (PTC) juga bernasib sama.
    Deretan kios pakaian banyak yang tutup. Okto (56), salah satu pedagang, mengaku dalam sehari sering kali tak mendapat pembeli.
    “Enggak ada sih, ya kadang kosong, tapi kadang ada satu atau dua, enggak nentu,” katanya.
    Menurutnya, masyarakat kini lebih memilih belanja online karena praktis.
    “Awalnya ya karena toko online itu terus digempur corona. Mau mulai online juga berat, saya enggak paham,” ujarnya.
    Di kawasan Taman Sari, Grand Paragon Mall kini lebih mirip gedung hotel daripada pusat belanja.
    Hanya area supermarket Grand Lucky di lantai dasar yang masih ramai. Lantai atas sunyi, toko-toko ditutup permanen.
    “Orang datang cuma lihat-lihat, bandingin harga
    online
    , terus nggak beli,” kata Jatman (25), karyawan toko olahraga.
    Sebagian besar pengunjung kini adalah tamu hotel di area yang sama.
    Pengunjung setia seperti Jafri (34) datang hanya untuk belanja kebutuhan rumah tangga.
    “Saya cuma ke Grand Lucky aja. Di atas sepi banget, kayak mal kosong,” ujarnya.
    “Mal-nya bagus sebenarnya, tapi kalau toko-tokonya tutup, orang malas datang,” kata Arumy (25), pekerja kantoran di sekitar mal.
    Nasib lebih baik sedikit terlihat di Depok Town Square (Detos). Meski tak seramai dulu, sebagian pedagang memilih bertahan.
    “Udah mulai agak stabil ya, cuman enggak terlalu ramai banget,” kata Rifa (46), pedagang aksesori di Detos.
    Ia sempat kehilangan usahanya di masa pandemi, namun kini bekerja di bawah pemilik toko lain.
    “Aku bilang, ‘Yakin,’ karena kan aku di rumah juga enggak ada kegiatan apa-apa,” tuturnya.
    Ia berharap manajemen melakukan strategi agar pengunjung kembali datang.
    Di Bekasi, dua mal legendaris, Borobudur Plaza dan Grand Mall Bekasi, resmi berhenti beroperasi.
    Borobudur Plaza, yang berdiri sejak 1993, kini hanya buka musiman saat Lebaran. Gedungnya terbengkalai, parkiran ditumbuhi rumput, dan dinding mulai retak.
    Grand Mall Bekasi pun menutup operasional ritelnya sejak awal 2025. Menurut Senior Head Marketing Communication Sufala Handri, keputusan itu diambil karena tekanan ekonomi dan menurunnya daya beli.
    “Efek pandemi pasti ada. Sampai sekarang pun kita masih merasakan efek pandemi,” ujarnya.
    Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja, menilai fenomena ini wajar jika mal tidak mampu beradaptasi dengan perubahan gaya hidup masyarakat.
    “Jika pusat perbelanjaan tidak memiliki ataupun tidak mampu menyediakan fasilitas maka tidak akan dipilih dan akan ditinggalkan oleh para pelanggannya,” ujarnya.
    Menurut Alphonzus, mal kini tidak lagi sekadar tempat berbelanja, tetapi menjadi ruang sosial dan hiburan.
    “Sudah sejak lama fungsi utama pusat perbelanjaan bukan lagi hanya sekadar sebagai tempat berbelanja saja,” katanya.
    Ia menegaskan, hanya mal yang mampu menambah fungsi baru, seperti ruang komunitas, tempat kuliner, hingga
    coworking space
    yang bisa bertahan.
    “Pusat perbelanjaan akan selalu berubah dari waktu ke waktu karena sangat erat dengan gaya hidup yang cepat sekali berubah,” ujarnya.
    Matinya mal-mal lawas bukan sekadar persoalan bisnis, melainkan simbol perubahan budaya kota.
    Dari Roxy hingga Borobudur Plaza, kisahnya serupa, yakni ruang yang dulu jadi pusat interaksi kini digantikan notifikasi dari aplikasi
    e-commerce
    .
    Di tengah dunia yang makin digital, keberlangsungan mal bergantung pada kemampuannya membaca ulang makna “berbelanja” bahwa bukan lagi soal transaksi, melainkan pengalaman sosial.
    (Reporter: Ardhi Ridwansyah, Faesal Mubarok, Hafizh Wahyu Darmawan, Shinta Dwi Ayu, Febryan Kevin Candra Kurniawan, Lidia Pratama Febrian, Omarali Dharmakrisna Soedirman | Editor: Tim Redaksi)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Lima orang terluka akibat kebakaran di Penjaringan

    Lima orang terluka akibat kebakaran di Penjaringan

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak lima orang terluka akibat kebakaran yang terjadi di Jalan Sukarela Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Selasa dinihari.

    “Terdapat korban luka-luka dari pihak warga sebanyak lima orang,” kata Kepala Seksi Operasi (Kasiops) Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Gatot Sulaiman di Jakarta.

    Ia mengatakan, korban seorang berinisial RN (70) mengalami patah tulang tangan sebelah kanan dan luka bakar kondisi 30 persen dan sudah mendapat perawatan medis di RSUD Koja.

    Kemudian korban kedua merupakan suami RN, pria berinisial MTN (73) mengalami luka bakar di seluruh badan dan sudah mendapat perawatan medis di RS Atmajaya Pluit.

    Korban ketiga pria berinisial ERL (24) mengalami luka sobek di tangan karena terkena pecahan kaca saat menolong temannya dan saat ini sudah mendapatkan perawatan di Puskesmas Teluk Gong.

    Kemudian pria berinisial PN (27) mengalami luka sobek di bagian leher terkena pecahan kaca dan telah mendapat perawatan medis di Puskesmas Teluk Gong.

    Korban terakhir pria EG (20) mengalami luka sobek kaki kiri dan sudah mendapat penanganan di tempat oleh tim pemadam kebakaran (damkar).

    Sebelumnya, puluhan rumah petak dan sebuah mushala di Jalan Sukarela Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, ludes terbakar pada Selasa dinihari.

    “Objek yang terbakar sebanyak 20 rumah dan lantai dua musala di kawasan tersebut dengan total luas objek terbakar 400 meter persegi,” kata Gatot Sulaeman.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi tangkap pelaku pengeroyokan ojol di Jakut

    Polisi tangkap pelaku pengeroyokan ojol di Jakut

    Jakarta (ANTARA) – Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Utara menangkap RLL (36), pelaku pengeroyokan terhadap pengendara ojek online (ojol) berinisial HN (26) di Jalan Koramil Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, pada Minggu (12/10) siang.

    “Kami menangkap pelaku beberapa saat setelah kejadian pengeroyokan itu di kawasan Koja,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Utara Kompol Onkoseno Gradiarso Sukahar di Jakarta, Senin.

    Pelaku ini dijerat pasal 170 Kitab Hukum Undang- Undang Pidana (KUHP) tentang penganiayaan dengan ancaman maksimal penjara lima tahun.

    Kemudian pelaku juga dijerat dengan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman penjara maksimal dua tahun.

    Selain melakukan penangkapan terhadap pelaku, petugas Kepolisian juga telah mengambil keterangan lima orang yang berstatus sebagai saksi. Yakni pria berinisial AL (36), FPM (23), SL (35), AVH (21) dan pelaku SS (22).

    Petugas mengumpulkan sejumlah barang bukti aksi pengeroyokan berupa satu buah telepon seluler dan satu lembar surat hasil visum.

    Ia mengatakan penangkapan pelaku ini dilakukan setelah Tim Opsnal Resmob mendapatkan laporan dari masyarakat adanya keributan di daerah alan Koramil Gg Kenangan.

    Selanjutnya Tim Opsnal Resmob melakukan pemeriksaan terhadap terduga yang melakukan pemukulan.

    Pelaku diamankan anggota Unit Reserse Mobile (Resmob) dan dua orang lainnya berstatus saksi diamankan oleh personel Polsek Koja

    Selanjutnya tim langsung mengamankan pelaku dan barang bukti ke Mako Polres Metro Jakarta
    Utara untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

    Sebelumnya beredar video di media sosial tentang pengendara ojek online (ojol) yang menjadi korban pengeroyokan sejumlah orang pada Minggu siang.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.