kab/kota: Koja

  • Jakut edukasi panitia kurban terkait tata cara pemotongan hewan kurban

    Jakut edukasi panitia kurban terkait tata cara pemotongan hewan kurban

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Kota Jakarta Utara mengedukasi para pengurus masjid dan panitia pemotongan hewan kurban terkait tata cara pemotongan hewan kurban.

    “Ada 100 peserta dari enam kecamatan yang ada di Jakarta Utara mengikuti pelatihan ini,” kata Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara Unang Rustanto di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, para peserta dibekali dengan materi tentang pemotongan hewan kurban dan penanganan daging. Kemudian tata cara pemilihan ternak dan estimasi hasil daging, fiqih kurban dan penyembelihan.

    “Untuk narasumber, kami bersinergi dengan IPB dan DMI Jakarta Utara,” kata dia.

    Selain itu dari hasil sosialisasi dan edukasi ini nantinya dilakukan pengecekan di lapangan, apakah tata cara penyembelihan yang benar sudah diterapkan secara optimal.

    Menurut dia, selain mendapat wawasan, para peserta juga menerima peralatan penyembelihan hewan kurban seperti pisau sembelih dan terpal yang merupakan bantuan dana tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) perusahaan di Jakarta Utara.

    “Kami berharap dapat memahami dan menerapkan tata cara penyembelihan hewan kurban yang benar,” kata dia.

    Sebelumnya, Suku Dinas KPKP Jakarta Utara (Jakut) memastikan kelayakan dan kesehatan hewan kurban yang ada di daerah setempat untuk Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah.

    Pengawasan penjualan hewan kurban ini dilakukan dengan pengecekan administrasi daerah asal hewan kurban.

    Kemudian, memastikan kondisi kesehatan dan ketentuan atau syarat kurban. Termasuk, untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK). “Hewan yang sehat akan diberikan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH),” kata dia.

    Ia mengatakan total ada 1.065 hewan kurban dari 21 tempat penampungan yang tersebar di enam kecamatan yang ada di Jakarta Utara telah diperiksa oleh petugas.

    Hewan kurban yang telah diperiksa di Kecamatan Cilincing di 13 lokasi sebanyak 542 ekor, Kecamatan Koja di empat lokasi ada 183 ekor, satu lokasi di Kecamatan Tanjung Priok sebanyak 200 ekor.

    Kemudian di Kecamatan Kelapa Gading dua lokasi ada 109 ekor dan Kecamatan Pademangan satu lokasi sejumlah 31 ekor.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 24 preman ditangkap dalam operasi di Jakarta Utara

    24 preman ditangkap dalam operasi di Jakarta Utara

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian Resor Metro (Polrestro) Jakarta Utara menangkap 24 preman dalam Operasi Berantas Jaya 2025 sebagai upaya meningkatkan ketertiban masyarakat.

    “Kami fokus memberantas preman yang kerap beraksi di Jakut,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Ahmad Fuady di Jakarta Selasa.

    Polres Metro Jakarta Utara juga berkomitmen untuk memberantas aksi premanisme sampai ke akar-akarnya.

    “Jadi, kita ingin Jakarta Utara bisa kita minimalisir. Aksi premanisme bisa diberantas,” tegas Fuady.

    Ke-24 orang preman itu ditangkap oleh Polsek Pademangan, Polsek Tanjung Priok, Polsek Cilincing dan Polsek Koja.

    Menurut dia, para pelaku yang ditangkap dalam operasi itu akan diselidiki lebih lanjut. Bila memenuhi unsur tindak pidana, maka akan diproses hukum.

    “Dari beberapa orang sudah kami proses,” kata Faudy.

    Namun, bagi preman yang ditangkap, tapi tidak memenuhi unsur tindak pidana, maka akan dilakukan pembinaan.

    “Jika ada yang pelajar, maka akan dikembalikan kepada keluarga,” ujarnya.

    Dalam kesempatan itu, dia mengimbau kepada masyarakat untuk segera melapor kepada petugas bila menemukan aksi-aksi premanisme, pemalakan atau meminta minta sesuatu dengan paksa, baik oleh orang lain maupun ormas.

    “Jika ada laporan, maka akan kami akan tindaklanjuti,” tutur Fuady.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kondisi Jenazah Wanita 58 Tahun Tewas dalam Rumah di Koja: Tak Ada Luka Terbuka dan Tanda Kekerasan

    Kondisi Jenazah Wanita 58 Tahun Tewas dalam Rumah di Koja: Tak Ada Luka Terbuka dan Tanda Kekerasan

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA – Polisi masih menyelidiki penyebab kematian Lili Diance (58), wanita paruh baya yang ditemukan tewas dalam rumahnya di Jalan Alur Laut, Koja, Jakarta Utara, Senin (5/5/2025) malam lalu.

    Kapolsek Koja Kompol Andry Suharto mengatakan, polisi juga sudah menerima hasil visum sementara dari dokter RS Polri terkait kondisi jenazah korban.

    Dari keterangan dokter, didapati bahwa pada jenazah Lili tidak ditemukan luka terbuka maupun tanda penganiayaan.

    “Kami mendapatkan informasi bahwa pada mayat korban tidak ditemukan luka terbuka ataupun kekerasan benda tumpul,” kata Andry di Mapolsek Koja, Jakarta Utara, Rabu (7/5/2025).

    “Dan pada tengkorak korban tidak ditemukan luka-luka atau apapun dan masih dalam keadaan utuh,” jelasnya.

    Diketahui, jenazah korban ditemukan Senin malam di dalam rumah bersama anak perempuannya, Elisabeth Meilani (28), yang diduga mengalami gangguan jiwa (ODGJ), serta cucunya, F, yang berusia dua tahun delapan bulan.

    Elisabeth dan F masih hidup.

    Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan korban kemungkinan telah meninggal lebih dari 24 jam sebelum ditemukan.

    Informasi dari ketua RT setempat menyebutkan bahwa Lili terakhir terlihat pada hari Minggu (4/5/2025) sekitar pukul 12.00 WIB saat mengikuti kebaktian.

    “Korban ditemukan Senin malam sekitar pukul 22.00 WIB. Jadi diperkirakan sudah (meninggal) lebih dari satu hari,” tambah Andry.

    Polisi menyatakan tidak ada tanda-tanda perampokan atau pencurian di rumah korban.

    Tidak ditemukan barang hilang maupun kerusakan pada properti.

    Berdasarkan keterangan warga, Lili memang diketahui memiliki riwayat penyakit yang telah lama dideritanya.

    “Menurut warga, korban sering mengeluh sakit, terutama kepada ketua RT,” jelas Kapolsek.

    Saat ini, Elisabeth, anak korban yang diduga ODGJ, telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk observasi dan pemeriksaan psikologis.

    Sementara sang cucu tengah dirawat di RS Tugu Koja dan didampingi oleh pihak RT RW serta kader Dasawisma.

    Hingga kini, penyebab pasti kematian Lili Diance masih menunggu hasil resmi visum dan autopsi dari RS Polri Kramat Jati.

    “Sudah ada sekitar enam orang saksi yang kami periksa terkait kasus ini,” kata Andry.
     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

     

  • Menimbang Langkah Mitigasi Kemacetan Tanjung Priok

    Menimbang Langkah Mitigasi Kemacetan Tanjung Priok

    Bisnis.com, JAKARTA – Usai macet pa­­­­rah yang me­­­landa wilayah Tanjung Priok beberapa wak­­­­­­tu lalu, Kan­­­­­­tor Kesyahbandaran dan Oto­­­ritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Priok, PT Pelindo (Persero) serta pemangku kepentingan lainnya menggencarkan upaya mitigasi agar kejadian serupa dapat ditanggulangi dengan saksama bila berulang kembali di masa depan.

    Pada awalnya kemacetan terjadi pada 17 April tetapi tidak bisa diurai sehingga berlanjut keesokan harinya. Karena kondisinya yang sudah terjepit di tengah pemukiman, kemacetan di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok sesungguhnya merupakan hal yang sudah biasa. Karenanya, berharap pelabuhan tersibuk di Indonesia itu tidak macet jelas sesuatu yang tidak mungkin. Hanya saja, harus diakui, kemacetan yang terjadi pada hari itu parah sekali; sampai-sampai media melabelinya sebagai ‘macet horor’.

    Melalui media, sudah muncul beberapa opsi untuk memitigasi macet Pelabuhan Tanjung Priok supaya jangan lagi sampai menjadi horor kembali. Sebagai regulator/penguasa tertinggi di Pelabuhan Tanjung Priok, KSOP setempat mewacanakan pembatasan yard occupancy ration (YOR) sebesar 65%. Ini berarti bila ambang batas itu terlampaui, kapal peti kemas yang hendak bongkar-muat di terminal yang ada di pelabuhan itu—NPCT-1, JICT, TPK Koja dan Mustika Alam Lestari/MAL—tidak boleh disandarkan hingga nilai YOR-nya di bawah ambang batas yang ditetapkan.

    Kebijakan ini diambil setelah pihak regulator, melalui pernyataan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhy, mengklaim bahwa kemacetan horor disebabkan pelanggaran kapasitas terminal oleh pengelola pelabuhan. Bukan akibat kebijakan pembatasan kendaraan angkutan Lebaran selama 16 hari yang diambilnya.

    Klaim sang menteri dibantah oleh banyak pengamat dan pelaku usaha yang menilai bahwa kebijakan pembatasan yang dia berlakukan memiliki kontribusi dalam kemacetan horor. Menurut mereka, ketika pembatasan truk dijalankan, ada banyak kapal (peti kemas) meng-omit sandar/bongkar-muat di terminal yang yang ada di Pelabuhan Tanjung Priok. Padahal mereka sudah memilik perjanjian pelayanan alias window dengan pengelola terminal.

    Situasi ini tentu saja mengirim sinyal kepada pelayaran global bahwa terjadi kongesti di pelabuhan, sesuatu yang tidak baik bagi citra Indonesia. Pihak Kemenhub sepertinya tidak tahu atau tidak mau peduli akan ihwal ini. Ketika pembatasan truk dicabut usai Lebaran kapal-kapal yang “bergentayangan” tadi merapat dan bongkar-muat di terminal-terminal yang ada. Tidak hanya di NPCT-1 seperti yang diberitakan oleh media.

    Menurut Pelindo, di NPCT-1-lah kemacetan horor berasal. Terminal ini dinilai oleh Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono ceroboh dan tidak cermat dalam melakukan perencanaan operasi. Senada-seirama dengan Kemhub, Pelindo menyimpulkan bahwa kemacetan horor di Pelabuhan Tanjung Priok tidak ada kaitannya dengan pembatasan angkutan saat Lebaran Idulfitri 2025/1446 H. Lonjakan aktivitas di Pelabuhan Tanjung Priok merupakan kombinasi dari adanya tiga kapal yang sandar berbarengan di NPCT-1, peningkatan kepadatan lapangan penumpukan yang melebihi ambang normal.

    Sementara pada waktu bersamaan, alat bongkar muat di lapangan juga harus melayani receiving dan delivery truk peti kemas yang juga melebihi kapasitas peralatan.

    Ke depannya, lanjut Arif, NPCT1 diminta untuk mengurangi jumlah kapal yang ada. Di samping itu, ada inisiatif lain untuk melakukan pembatasan truk atau pengendalian truk, yaitu dengan penerapan terminal booking system (TBS) dan juga akan mendorong penerapan dual move operation untuk angkutan pelabuhan. Sedangkan untuk solusi jangka panjang, telah disiapkan pembangunan jalan baru New Priok Eastern Access atau NPEA yang menghubungkan secara langsung New Priok Terminal ke jalan tol pelabuhan.

    IMPLIKASI

    Rencana Kemenhub dan Pelindo agar kemacetan horor tidak terjadi lagi di masa mendatang tentunya sudah memperhitungkan semua aspek. Namun, implikasi rencana itu terhadap praktik bisnis pelabuhan ke depannya dan, ini paling penting, biaya logistik nasional sepertinya luput diperhitungkan. Pemberlakuan pembatasan yard occupancy ration (YOR) yang akan diterapkan, sebetulnya telah dijalankan sejak drama dwelling time mencuat pada periode pertama kepemimpinan Presiden Jokowi, sesungguhnya merupakan upaya menutup akses kapal sandar di Pelabuhan Tanjung Priok.

    Yang bermasalah manuver kontainer di area terminal tetapi penyelesaiannya dengan membatasi sandar kapal. Ibarat sakit kepala, tapi obat yang diberikan malah justru untuk penyakit diare. Mana mungkin sembuh. Dunia internasional pasti akan meresponsnya dengan menggenakan berbagai surcharge kepada cargo owner untuk setiap halangan/pembatasan yang mereka hadapi. Terbayangkan biaya logistik kita akan terus naik jadinya?

    Dari pengalaman yang ada selama ini, pemberlakuan batasan YOR lazimnya dikuti dengan pengalihan peti kemas (overbrengen) dari lapangan tumpuk atau container yard ke lini 2 yang biasanya berada di luar area pelabuhan. Langkah ini diambil demi menjaga jangan sampai peti kemas menumpuk lebih dari ambang batas 65%. Perpindahan ini jelas tidak gratis; mulai dari lift on-lift off di terminal, trucking dan lift on-lift off di depo lini 2.

    Semuanya akan ditagihkan kepada pemilik barang atau yang mewakilinya, dikenal dengan istilah forwarder, dan selanjutnya akan ditagihkan kepada konsumen dalam bentuk harga barang yang tinggi. Dalam beberapa waktu belakangan praktik overbrengen ini sudah banyak berkurang, khususnya di Pelabuhan Tanjung Priok. Namun, jika kebijakan pembatasan YOR di-gaskan, bisa jadi ia akan marak kembali.

    Yang juga akan berpeluang mengerek biaya logistik di Pelabuhan Tanjung Priok adalah praktik memindahkan kapal yang sudah terikat window pada satu terminal tertentu hanya karena terminal yang bersangkutan dinilai sudah melebihi ambang batas YOR. Dalam pengoperasian terminal kontainer pengguna jasa terminal diberikan harga khusus, berbagai skema menarik, dll atas kontrak window yang ditandatangani dengan manajemen terminal.

    Dengan perjanjian ini terminal akan berusaha sekuat tenaga menyediakan dermaga, peralatan bongkar-muat dan sebagainya ketika kapal yang berkontrak sandar sesuai jadwalnya. Inilah yang terjadi ketika tiga kapal sandar secara bersamaan di NPCT-1 saat macet horor lalu. Terminal hanya menjalankan kewajiban seperti yang tercantum dalam kontrak. Tidak lebih, tidak kurang.

    Ketika sebagian dari kapal-kapal itu diminta sandar di terminal lain untuk mengurai kemacetan pasca-Lebaran kemarin, jelas terjadi dilema bagi pelayaran: berapa biaya yang harus keluarkan untuk pandu-tunda, biaya dermaga, biaya alat bongkar-muat, dsb di terminal yang bukan window mereka? Pastinya lebih mahal.

  • Polisi Tangkap Pelaku Spesialis Curanmor di Cilincing, Sudah Tiga Kali Beraksi – Page 3

    Polisi Tangkap Pelaku Spesialis Curanmor di Cilincing, Sudah Tiga Kali Beraksi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Subdit Reserse Mobile (Resmob) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menangkap pelaku spesialis pencurian sepeda motor di Jakarta Utara. Pelaku berinisial MA itu dibekuk di kawasan Cilincing, Jakarta Utara.

    “Pelaku MA alias Acong ditangkap atas dugaan melakukan pencurian sepeda motor di Jalan Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara, pada Minggu (2/3) sekitar pukul 05.30 WIB,” kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Resa Fiardi Marasabessy dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa (6/5/2025).

    Resa menjelaskan alasan pelaku disebut spesialis pencurian sepeda motor karena dalam waktu yang singkat, dia bersama temannya yang saat ini masih dalam pengejaran melakukan aksinya pencurian itu di tiga tempat di kawasan Jakarta Utara.

    Adapun aksi kejahatan yang dilakukan pelaku di Jalan Sukapura Gg. H Maih, Cilincing, Jakarta Utara, Minggu (2/3), lalu, di Jalan Tipar Timur, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (8/4) pukul 15.00 WIB. Kemudian, di Jalan Raya Perjuangan, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara pada Selasa (22/4) pukul 01.44 WIB.

    “Pelaku bergerak cepat dengan mematahkan stang motor korban, meski saat itu kendaraannya telah terkunci,” ucap Resa, dilansir dari Antara.

     

  • Polisi tangkap pelaku spesialis pencurian sepeda motor di Jakut

    Polisi tangkap pelaku spesialis pencurian sepeda motor di Jakut

    Jakarta (ANTARA) – Subdit Reserse Mobile (Resmob) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menangkap pelaku spesialis pencurian sepeda motor berinisial MA di Jakarta Utara.

    “Pelaku MA alias Acong ditangkap atas dugaan melakukan pencurian sepeda motor di Jalan Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara, pada Minggu (2/3) sekitar pukul 05.30 WIB,” kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Resa Fiardi Marasabessy dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa.

    Resa menjelaskan alasan pelaku disebut spesialis pencurian sepeda motor karena dalam waktu yang singkat, dia bersama temannya yang saat ini masih dalam pengejaran melakukan aksinya pencurian itu di tiga tempat di kawasan Jakarta Utara.

    Adapun aksi kejahatan yang dilakukan pelaku di Jalan Sukapura Gg. H Maih, Cilincing, Jakarta Utara, Minggu (2/3), lalu, di Jalan Tipar Timur, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (8/4) pukul 15.00 WIB. Kemudian, di Jalan Raya Perjuangan, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara pada Selasa (22/4) pukul 01.44 WIB.

    “Pelaku bergerak cepat dengan mematahkan stang motor korban, meski saat itu kendaraannya telah terkunci,” ucap Resa.

    Berdasarkan pemeriksaan CCTV di lokasi kejadian dan keterangan para saksi, tim pun segera melakukan penyelidikan dan berhasil mengungkap identitas pelaku.

    “Berbekal informasi yang cukup, polisi langsung ke lokasi persembunyian pelaku di kawasan Koja, Jakarta Utara, Senin (5/5).

    Saat ini pelaku dan barang buktinya telah dibawa ke Polres Metro Jakarta Utara, guna dilakukan pemeriksaan lebih dalam terkait kasus pencurian tersebut.

    “Pelaku dan barang bukti diamankan ke Polres Metro Jakarta Utara,” katanya.

    Sebelumnya beredar tiga video yang diunggah oleh akun media sosial Instagram yaitu @jakut_update, @jakutviral dan @priok.id.

    Dalam video yang diunggah tiga akun instagram tersebut, terlihat pelaku berhasil melakukan pencurian sepeda motor di tiga lokasi berbeda-beda.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polisi Ringkus Spesialis Curanmor di Jakarta Utara, Sudah Beraksi di Tiga Lokasi – Halaman all

    Polisi Ringkus Spesialis Curanmor di Jakarta Utara, Sudah Beraksi di Tiga Lokasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jajaran Subdit Resmob Polda Metro Jaya berhasil meringkus pria berinisial MA alias Acong, pelaku spesialis pencurian sepeda motor yang kerap beraksi di wilayah Jakarta Utara.

    MA ditangkap oleh Unit 5 Subdit 3 Tahbang/Resmob di Jalan Mandiri II, Koja, Jakarta Utara, Senin (5/5/2025), sekira pukul 01.00 WIB.

    Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Resa Fiardi Marasabessy, mengungkapkan pelaku telah melakukan pencurian sepeda motor di tiga lokasi berbeda dalam kurun waktu singkat.

    Ketiga lokasi tersebut, lanjut Resa, semuanya berada di kawasan Jakarta Utara.

    “Pelaku telah beraksi tiga kali dalam kurun waktu yang tidak begitu lama,” ungkap Resa, dalam keterangannya, Selasa (6/5/2025).

    Aksi pertama dilakukan di Jalan Sukapura Gang H Maih, Cilincing, Jakarta Utara, Minggu (2/3/2025) sekira pukul 05.30 WIB.

    Resa menjelaskan, saat itu Acong datang ke lokasi bersama rekannya yang kini masih buron.

    Sesampainya di lokasi, keduanya langsung mematahkan stang motor milik korban meski kendaraan dalam keadaan terkunci.

    Setelah berhasil membawa kabur motor, mereka langsung melarikan diri meninggalkan lokasi kejadian.

    Aksi kedua dilakukan di Jalan Tipar Timur, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (8/4/2025) sekira pukul 15.00 WIB.

    Saat itu korban yang berprofesi sebagai ojek online tengah bertandang ke rumah saudaranya. Ketika hendak mengambil pesanan pelanggan dan kembali ke sepeda motornya, korban mendapati kendaraannya sudah raib.

    Korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Berdasarkan laporan itu, polisi melakukan penyelidikan dengan memeriksa saksi dan CCTV di sekitar lokasi kejadian.

    Sementara itu, aksi ketiga dilakukan di Jalan Raya Perjuangan, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, Selasa (22/4/2025) sekira pukul 01.44 WIB.

    Hasil penyelidikan mengarah kepada identitas MA alias Acong.

    Polisi kemudian melacak keberadaan pelaku dan berhasil meringkusnya di kawasan Koja, Jakarta Utara.

    “Pelaku dan barang bukti ke Polres Metro Jakarta Utara,” pungkas Resa.

  • Wanita Paruh Baya Tewas dalam Rumah di Koja, Tangisan Cucu 2 Tahun Jadi Petunjuk Awal Penemuan

    Wanita Paruh Baya Tewas dalam Rumah di Koja, Tangisan Cucu 2 Tahun Jadi Petunjuk Awal Penemuan

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA – Wanita paruh baya bernama Lili Diance (58) tewas dalam rumahnya di Jalan Alur Laut, RT 06 RW 07 Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Senin (5/5/2025) malam.

    Tangisan dari cucu korban yang berinisial F (2) menjadi petunjuk awal penemuan.

    Saksi mata sekaligus tetangga korban, Andreansyah (26) mengatakan, penemuan jenazah korban terjadi sekitar pukul 20.10 WIB, Senin malam.

    Andreansyah yang bekerja di depot air isi ulang di sebelah rumah korban merasa ada yang mencurigakan ketika mendengar tangisan cucu korban.

    “Jam 8 lewat 20 malam kalau nggak salah, saya dengar si F ini nangis, anaknya si Elisabeth, cucunya si ibu almarhum,” kata Andreansyah kepada TribunJakarta.com, Selasa (6/5/2025).

    “Nangis, saya ngintip lah dari lubang,” sambungnya.

    Andreansyah kemudian meminta kunci cadangan dari warung kelontong di sebelah rumah korban.

    Razman Nasution berani lantang bersuara membela Hercules yang sempat diultimatum pensiunan TNI, Gatot Nurmantyo. Razman meminta Gatot untuk tidak ikut huru-hara dan menimbulkan polemik baru.

    Dengan insting yang kuat, ia lalu masuk ke teras rumah korban dan langsung mengarah ke ruang tamu.

    Betapa kagetnya Andreansyah melihat korban Lili Diance sudah terbujur kaku di lantai ruang tamu rumahnya.

    “Tahu-tahunya dari depan teralis itu saya lihat si ibunya sudah berbaring, sudah kaku sama biru,” katanya.

    Di dalam rumah itu ada jenazah Lili, sang anak Elisabeth Meilani (28), dan cucu Lili alias anak Elisabeth, yakni F (2).

    Andreansyah menyaksikan tubuh kaku Lili di lantai ruang tamu.

    Sementara itu, Elisabeth hanya terlihat duduk dengan tatapan kosong, sedangkan F terus menangis.

    “Penghuni rumah cuman tiga orang doang, si almarhum, anaknya si Elizabeth, sama cucunya si F,” ujarnya.

    “Elizabeth lagi tatapan kosong, cuman F ini nangis, makanya ada insting saya untuk masuk ke dalem gitu,” ucap Andreansyah.

    Sesaat setelah menemukan jenazah korban, Andreansyah langsung melapor ke pengurus RT setempat yang kemudian diteruskan ke Polsek Koja.

    Polisi kemudian melakukan olah TKP awal, mengamankan Elisabeth, dan membawa jenazah korban ke RS Polri Kramat Jati.

    Andreansyah menambahkan, kondisi dari Elisabeth selaku anak korban memiliki gangguan kejiwaan.

    “Setahu saya memang ada gangguan mental, penyakit psikis,” ucapnya.

    Sementara itu, berdasarkan pantauan TribunJakarta.com, rumah korban masih dipasangi garis kepolisian hingga Selasa siang.

    Rumah korban yang memiliki pagar hitam, di dalamnya, tepatnya di pintu masuk, juga dipasangi teralis besi.

    Di sana, polisi juga memasang garis polisi.

    Dari kejauhan juga terlihat di dalam ruang tamu rumah korban terdapat kursi, lukisan, dan beberapa barang lainnya yang tampak berantakan.

    Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Koja Ajun Komisaris Polisi Alex Chandra mengatakan, polisi sudah melakukan olah TKP awal dan tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

    Hanya saja, ditemukan luka pada kepala korban dan kini sedang diautopsi di RS Polri Kramat Jati.

    “Setelah dilakukan pemeriksaan luar pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, tetapi didapati luka di bagian kepala korban,” jelas Alex.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Wanita Lansia Ditemukan Tewas Membusuk di Rumahnya di Jakut, Diketahui dari Suara Tangisan – Halaman all

    Wanita Lansia Ditemukan Tewas Membusuk di Rumahnya di Jakut, Diketahui dari Suara Tangisan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang wanita lanjut usia (lansia) berinisial LD (58) ditemukan tewas membusuk di dalam rumahnya di kawasan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara (Jakut).

    Kanit Reskrim Polsek Koja, AKP Alex Chandra mengatakan jasad korban ditemukan pada Senin (5/5/2025) malam saat saksi mendengar ada suara tangisan dari dalam rumah korban.

    “Saat saksi sedang membeli air mineral di warung samping rumah korban, saksi mendengar suara tangis anak kecil dari dalam rumah korban,” kata Alex kepada wartawan, Selasa (6/5/2025).

    Karena penasaran, kata Alex, saksi pun mendatangi rumah tersebut.

    Saat itu, didapati anak korban berinisial EM (27) tengah menangis.

    “Setelah saksi membuka gerbang, saksi melihat saksi 1 (anak perempuan korban) yang sedang berdiri di belakang pintu teralis bersama anak saksi 1 yang sedang menangis,” ungkapnya.

    Ternyata, tangisan anaknya itu karena melihat jasad ibunya yang sudah membengkak.

    “Saksi 2 melihat di belakang saksi 1, korban sudah tergeletak di lantai dengan kondisi tubuh yang sudah bengkak. Selanjutnya saksi mengabari pak RT dan satpam kompleks,” jelasnya.

    Berdasarkan pemeriksaan sementara, Alex menyebut pihaknya mendapati luka pada bagian kepala korban.

    Saat ini, lanjut Alex, pihak kepolisian tengah mendalami penemuan jasad korban tersebut.

    “Setelah dilakukan pemeriksaan luar pada tubuh korban, tidak di temukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban tetapi di dapati luka di bagian kepala korban,” ungkapnya. (Tribunnews.com/Reynas Abdila)
     

     

  • Lansia ditemukan tewas serta membusuk di sebuah rumah di Koja

    Lansia ditemukan tewas serta membusuk di sebuah rumah di Koja

    Ilustrasi – Korban meninggal. ANTARA

    Lansia ditemukan tewas serta membusuk di sebuah rumah di Koja
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 06 Mei 2025 – 11:50 WIB

    Elshinta.com – Warga temukan seorang lansia perempuan berinisial LD (59) tewas serta membusuk pada sebuah rumah di Jalan Alur Laut Raya Kelurahan Rawa Badak Selatan Kecamatan Koja Kota Jakarta Utara, Senin (5/6) malam.

    “Korban ini ditemukan warga pada Senin (5/5) malam pukul 21.30 WIB dengan kondisi membusuk dan jasad sudah bengkak, kemungkinan sudah tiga haru meninggal,” kata Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Koja AKP Alex Chandra di Jakarta, Selasa.

    Kanit Reskrim mengatakan korban LD tinggal bersama anaknya berinisial EM (28) dan cucunya yang masih berusia dua tahun di rumah tersebut

    Namun, EM sendiri merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

    AKP Alex menjelaskan korban LD pertama kali ditemukan tewas oleh tetangganya A (26) yang saat itu ingin membeli air mineral di warung samping rumah korban.

    Saksi berinisial A ini mendengar suara tangis anak kecil dari dalam rumah korban, lalu saksi meminta kunci gembok rumah korban kepada pemilik warung untuk melihat situasi di dalam rumah korban.

    Saat gerbang dibuka, saksi A melihat EM bersama anaknya tengah menangis di belakang pintu.

    Kemudian, EM langsung mendekati saksi dan saat itu saksi ini melihat korban LD sudah tergeletak di lantai.

    “Korban sudah tergeletak di lantai dengan kondisi tubuh yang sudah bengkak,” beber Alex.

    Selanjutnya, A langsung melaporkan penemuannya itu ke RT dan satpam komplek dan warga melapor ke Polsek Koja.

    Polsek Koja langsung memeriksa tempat kejadian perkara (TKP) serta memeriksa jasad LD dan setelah dilakukan pemeriksaan luar pada tubuh korban tidak di temukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, tetapi didapati luka di bagian kepala korban.

    Kini, jasad LD pun masih berada di RS Polri Kramat Jati untuk diperiksa untuk memastikan penyebab pasti kematian korban.

    “Kami masih menunggu hasil otopsi secara keseluruhan untuk mengetahui penyebab pasti kematian LD,” kata dia.

    Sumber : Antara