kab/kota: Koja

  • Ternyata Ada Juga yang Siap Ambil Tanggung Jawab Sosial

    Ternyata Ada Juga yang Siap Ambil Tanggung Jawab Sosial

    JAKARTA – Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono mengapresiasi sosok Sahdan Arya Maulana, pemuda 19 tahun yang menjadi ketua RT Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.

    Menurut Mujiyono gebrakan menggunakan dana operasional RT dan iuran warga untuk memperbaiki jalan yang dilakukan oleh Sahdan bisa menjadi inspirasi bagi anak muda lainnya, terutama generasi Z.

    “Ini adalah bukti nyata bahwa generasi muda, khususnya Gen Z, yang sering disebut generasi strawberry yang manja, ternyata ada juga yang siap mengambil tanggung jawab sosial dan kepemimpinan di lingkungan mereka,” kata Mujiyono kepada wartawan, Kamis, 17 Juli.

    Dari hal ini, Mujiyono mendorong lahirnya lebih banyak pemimpin muda di tingkat RT/RW. Pemprov DKI diminta memberikan ruang pembinaan dan pelatihan kepada kaum muda.

    “Perlu pendampingan agar para pemuda seperti Sahdan tidak hanya diberi kesempatan, tetapi juga dukungan untuk menjalankan tugasnya secara maksimal,” tutur dia.

    Lebih lanjut, Mujiyono memandang kehadiran Gen Z dalam struktur pemerintahan lokal akan memperkaya perspektif, mempercepat inovasi, dan memperkuat keterlibatan warga dalam pembangunan kota.

    “Menurut saya, hal ini sejalan dengan semangat otonomi, partisipasi, dan regenerasi kepemimpinan yang selama ini juga menjadi perhatian kami sebagai wakil rakyat Jakarta,” pungkasnya.

    Menyandang status generasi Z, Sahdan yang berhasil terpilih secara demokratis sebagai Ketua RT 07 RW 08, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.

    “Alhamdulillah saya menang dengan 126 suara, sedangkan lawan saya memperoleh 17 suara,” ungkapnya saat di wawancarai pada senin, 14 Juli 2025.

    Saat pertama kali menjabat, Sahdan bersama tim mendapat beragam respons dari masyarakat sekitar. Banyak yang memberikan dukungan dan ada juga beberapa yang meragukan kepemimpinan era Gen Z.

    “Ada yang bilang Gen Z itu males gerak, gak bisa kerja, atau gak bakal ada pembangunan,” katanya, sambil tersenyum.

    Dalam waktu kepemimpinannya yang baru berjalan dua bulan ini, kerja Sahdan yang menjadi sorotan adalah pengecoran jalan. Pengecoran jalan yang sempat viral ini, tidak menggunakan dana pemerintah melainkan menggunakan iuran dari warga setempat.

  • Sahdan Ketua RT Gen Z Jadi Duta Anti Narkoba, Apa Program Kerjanya?
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 Juli 2025

    Sahdan Ketua RT Gen Z Jadi Duta Anti Narkoba, Apa Program Kerjanya? Megapolitan 17 Juli 2025

    Sahdan Ketua RT Gen Z Jadi Duta Anti Narkoba, Apa Program Kerjanya?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Sahdan Arya Maulana
    (19) ketua rukun tetangga (RT) 07 RW 08, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja,
    Jakarta Utara
    , didapuk menjadi
    Duta Anti Narkoba
    DKI Jakarta.
    Sahdan dipilih langsung oleh Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi DKI Jakarta Brigjen Pol Awang Joko Rumitro saat acara pengungkapan kasus narkotika di kantornya, Jakarta, Kamis (17/7/2025).
    Meski baru ditunjuk, Sahdan mengaku sudah punya program kerja dalam menanggulangi pengedaran narkoba di lingkungannya.
    “Kita ingin melakukan program di wilayah kita, yaitu pengecekan tes urine per tiga bulan,” ungkap Sahdan kepada Kompas.com, Kamis.
    Program ini juga didukung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang disebut akan membantu dalam pengadaan alat tes urine.
    Sahdan mengaku berterima kasih atas penunjukan dirinya menjadi Duta Anti Narkoba dan berharap tidak ada lagi pengedar dan pemakai barang haram tersebut di Tanah Air.
    “Kami ucapkan terima kasih kepada Pak Dirjen Awang karena melantik kami dan juga semoga di lingkungan kita tidak ada lagi pengedar dan pemakai,” kata Sahdan.
    Dalam kesempatan itu, ia bersama jajaran pengurus RT 07 ikut melihat langsung pengungkapan kasus narkoba jaringan Madura dan Aceh.
    Sahdan mengaku sempat bertemu Awang dan berdiskusi langsung terkait penanggulangan narkoba yang perlu digencarkan.
    Sementara itu, Awang mengungkapkan dukungannya atas program Sahdan dengan membantu menyediakan alat tes urine yang rencananya mulai digalakkan pada Agustus mendatang.
    “Alhamdulillah saya dapat hibah dari Pak Gubernur dan mungkin bulan Agustus bisa,” ujar Awang.
    Ketika ditanya kenapa memilih Sahdan sebagai Duta Anti Narkoba, Awang menjawab sosok Sahdan saat ini tengah menjadi ikon Gen Z yang sedang digandrungi.
    “Sebenarnya semua tidak harus Gen Z, tapi kebetulan dia jadi ikon juga dan beliau mau, ya boleh saja,” ungkapnya.
    Sebelumnya, seorang mahasiswa semester empat Universitas Muhammadiyah Jakarta, Sahdan Arya Maulana (19), dipercaya menjadi Ketua RT 07 RW 08, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. 
    Sahdan terpilih dalam pemilihan langsung pada 25 Mei 2025. Ia meraih 126 suara, jauh mengungguli lawannya yang hanya memperoleh 17 suara. 
    “Jalur voting kita. Kemarin sempat ada lawannya juga. Hasil suaranya jauh sekali. Lawannya 17, saya 126,” kata Sahdan saat ditemui Kompas.com, Sabtu (12/7/2025). 
    Selain kuliah di jurusan Teknik Industri, Sahdan kini memimpin lingkungan berisi sekitar 150 kepala keluarga atau 750 jiwa.
     
     
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Usai Viral Video Parkir Liar, Depan Polres Jakut Kini Dipasang Barrier
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 Juli 2025

    Usai Viral Video Parkir Liar, Depan Polres Jakut Kini Dipasang Barrier Megapolitan 17 Juli 2025

    Usai Viral Video Parkir Liar, Depan Polres Jakut Kini Dipasang Barrier
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Jalanan depan Polres Jakarta Utara, Koja, dipasangi
    barrier
    berwarna oranye menyusul maraknya
    parkir
    liar di wilayah tersebut belum lama ini.
    Pantauan 
    Kompas.com 
    di lokasi, Kamis (17/7/2025), pembatas jalan tersebut dipasang berjajar dengan jarak satu meter. 
    Selain di titik tersebut,
    barrier 
    juga dipasang di depan Gereja Katolik Paroki ST. Fransiskus Xaverius samping polres.
    Dengan pemasangan 
    barrier 
    ini, tak ada lagi kendaraan yang parkir di depan polres maupun gereja.
    Supaya tak bisa digeser sembarang orang, 
    barrier 
    tersebut diisi air sebagai pemberat.
     
    “Polres Jakut meminta pemasanagan
    barrier
    di sepanjang lokasi yang dijadikan parkir liar,” tutur Hendrico.
    Sebelumnya, video kendaraan parkir liar dekat Polres Jakarta Utara viral di media sosial.
    Video yang diunggah akun Instagram @ijooel, memperlihatkan suasana depan Polres Metro Jakarta Utara penuh dengan kendaraan pribadi yang parkir di bahu jalan.
    Parkir
    liar tersebut juga marak terjadi di depan Gereja Katolik Paroki St. Fransiskus Xaverius samping Polres.
    Di video yang diunggahnya, Ijooel juga memberi keterangan bahwa parkir liar itu menyebabkan kondisi lalu lintas depan Polres Metro Jakarta Utara macet.
    “Parkir di jalanan bikin padat, dapat info katanya setiap hari begini. Dekat Polres Jakut dan Kantor Wali Kota juga pula. Udah ada plang, ada halte itu mah ngehalangin juga, ya, kan,” tulis Ijooel.
    Menurut salah satu warga bernama Roni (68), mobil-mobil yang parkir liar tersebut merupakan tamu polres.
    “Pokoknya dari jam 17.00 WIB sampai nanti malam. Siapa saja yang datang mulai dari anggota, tamu-tamu polres,” kata Roni.
    Sementara menurut warga lain bernama Ito (54), kendaraan tersebut parkir di bahu jalan karena terbatasnya lahan parkir di Polres Metro Jakarta Utara.
    “Memang di sini semua (parkirnya), memang di dalam enggak ada parkiran. Semenjak ada polres di sini, makanya kaya Polres Jakarta Barat, kan itu juga dipindahin karena masalah begini,” jelas Ito.
    Kompas.com
     sudah meminta konfirmasi ke Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Ahmad Fuady terkait banyaknya kendaraan yang parkir sembarangan tersebut, namun sampai saat ini belum ada jawaban.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Usai Viral, Sahdan Ketua RT Gen Z Kini Jadi Duta Anti Narkoba
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 Juli 2025

    Usai Viral, Sahdan Ketua RT Gen Z Kini Jadi Duta Anti Narkoba Megapolitan 17 Juli 2025

    Usai Viral, Sahdan Ketua RT Gen Z Kini Jadi Duta Anti Narkoba
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Sahdan Arya Maulana
    (19), ketua RT 07 RW 08, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara kini didapuk menjadi Duta Anti Narkoba DKI Jakarta.
    Ia dipilih langsung oleh Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi DKI Jakarta Brigjen Pol. Awang Joko Rumitro saat acara pengungkapan kasus narkotika di kantornya, Jakarta, Kamis (17/7/2025).
    Sahdan mengaku berterima kasih atas penunjukkan dirinya menjadi Duta Anti Narkoba dan berharap tidak ada lagi pengedar dan pemakai barang haram tersebut di Tanah Air.
    “Kami ucapkan terima kasih kepada Pak Dirjen Awang karena melantik kami dan juga semoga di lingkungan kita tidak ada lagi pengedar dan pemakai,” kata Sahdan kepada Kompas.com, Kamis.
    Dalam kesempatan itu, Sahdan bersama jajaran pengurus RT 07 ikut melihat langsung pengungkapan kasus narkoba jaringan Madura dan Aceh.
    Sebelumnya, dia juga sempat bertemu Awang dan berdiskusi langsung terkait penanggulangan narkoba yang perlu digencarkan.
    Setelah didapuk sebagai Duta Anti Narkoba, Sahdan mengaku sudah punya program pencegahan narkoba di lingkungannya, yakni dengan rutin pengecekan urine setiap tiga bulan sekali.
    “Kita ingin melakukan program di wilayah kita yaitu pengecekan tes urine per tiga bulan,” ungkap dia.
    Sementara itu, Awang mengungkapkan dukungannya atas program Sahdan dengan membantu menyediakan alat tes urine yang rencananya mulai digalakkan pada Agustus mendatang.
    “Alhamdulillah saya dapat hibah dari Pak Gubernur dan mungkin bulan Agustus bisa,” ujar Awang.
    Ketika ditanya kenapa memilih Sahdan sebagai Duta Anti Narkoba, Awang menjawab sosok Sahdan saat ini tengah menjadi ikon Gen Z yang sedang digandrungi.
    “Sebenarnya semua tidak harus Gen Z tapi kebetulan dia jadi ikon juga dan beliau mau ya boleh saja,” ungkapnya.
    Sebelumnya, seorang mahasiswa semester empat Universitas Muhammadiyah Jakarta, Sahdan Arya Maulana (19), dipercaya menjadi Ketua RT 07 RW 08, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Sahdan terpilih dalam pemilihan langsung pada 25 Mei 2025.
    Ia meraih 126 suara, jauh mengungguli lawannya yang hanya memperoleh 17 suara.
    “Jalur voting kita. Kemarin sempat ada lawannya juga. Hasil suaranya jauh sekali. Lawannya 17, saya 126,” kata Sahdan saat ditemui Kompas.com, Sabtu (12/7/2025).
    Selain kuliah di jurusan Teknik Industri, Sahdan kini memimpin lingkungan berisi sekitar 150 kepala keluarga atau 750 jiwa.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemprov Jakarta Kebut Penyusunan Pergub Sekolah Swasta Gratis – Page 3

    Pemprov Jakarta Kebut Penyusunan Pergub Sekolah Swasta Gratis – Page 3

    Berikut daftar 40 sekolah swasta gratis di Jakarta:

    Jenjang SD

    1. SD Bhakti Luhur, Petogogan, Jakarta Selatan

    2. SDS Bina Pusaka, Koja, Jakarta Utara

    Jenjang SMP

    1. SMP Muhammadiyah 32, Keagungan, Jakarta Barat

    2. SMP Al Inayah, Kedoya Utara, Jakarta Barat

    3. SMP Triwibawa, Gunung Sahari Utara, Jakarta Pusat

    4. SMP Trisula Perwari 2, Paseban, Jakarta Pusat

    5. SMP Trisula Perwari I Jakarta, Pasar Manggis, Jakarta Selatan

    6. SMP Yaspia, Rawa Terate, Jakarta Timur

    7. SMP Sejahtera, Pademangan Barat, Jakarta Utara

    8. SMP Darul Maarif, Semper Timur, Jakarta Utara

    9. SMP Al Hasanah, Sukabumi Utara, Jakarta Barat

    10. SMP Yakpi I DKI Jaya, Pademangan Barat, Jakarta Utara

    Jenjang SLB

    1. SLB BC Alfiany, Cengkareng Barat, Jakarta Barat

    2. SLB BC Abdi Pratama, Munjul, Jakarta Timur

    Jenjang SMA

    1. SMA Lamaholot, Rawa Buaya, Jakarta Barat

    2. SMAS Budi Murni 2, Kedoya Selatan, Jakarta Barat

    3. SMAS At Taqwa Jakarta, Gunung Sahari, Jakarta Pusat

    4. SMAS Taman Madya I Jakarta, Serdang, Jakarta Pusat

    5. SMA Plus Khadijah Islamic School, Lebak Bulus, Jakarta Selatan

    6. SMAS Muhammadiyah 12 Jakarta, Kayu Manis, Jakarta Timur

    7. SMA Teladan 1 Jakarta, Susukan, Jakarta Timur

    8. SMAS Gita Kirtri 2, Sunter Jaya, Jakarta Utara

    9. SMAS Al Khairiyah Jakarta, Lagoa, Jakarta Utara

    10. SMAS Wijaya Kusuma, Rambutan, Jakarta Timur

    Jenjang SMK

    1. SMKS Citra Utama, Tegal Alur, Jakarta Barat

    2. SMKS Maarif Jakarta, Grogol, Jakarta Barat

    3. SMKS At Taqwa Jakarta, Gunung Sahari Utra, Jakarta Pusat

    4. SMKS Taman Siswa 2, Kemayoran, Jakarta Pusat

    5. SMKS PGRI 15 Jakarta, Petukangan Utara, Jakarta Selatan

    6. SMKS Cyber Media, Pancoran, Jakarta Selatan

    7. SMK Gapura Merah Putih, Ciganjur, Jakarta Selatan

    8. SMKS Cipta Krya Jakarta, Kayu Manis, Jakarta Timur

    9. SMK Bina Nusa Mandiri, Ciracas, Jakarta Timur

    10. SMKS Fajar Indah, Pademangan Barat, Jakarta Utara

    11. SMKS Sari Putra, Semper Barat, Jakarta Utara

    12. SMKS YP IPPI Petojo, Petojo Utara, Jakarta Pusat

    13. SMK Katolik Saint Joseph, Kenari, Jakarta Pusat

    14. SMK Jagakarsa, Jagakarsa, Jakarta Selatan

    15. SMKS YPK-Kesatuan, Manggarai, Jakarta Selatan

    16. SMKS Laboratorium Jakarta, Pondok Kopi, Jakarta Timur

     

  • Banyak Sarana dan Prasarana Umum di Jakarta Dicuri, Pramono: Kami Segera Pasang CCTV
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Juli 2025

    Banyak Sarana dan Prasarana Umum di Jakarta Dicuri, Pramono: Kami Segera Pasang CCTV Megapolitan 11 Juli 2025

    Banyak Sarana dan Prasarana Umum di Jakarta Dicuri, Pramono: Kami Segera Pasang CCTV
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Gubernur DKI Jakarta
    Pramono Anung
    mengaku prihatin dengan maraknya
    pencurian
    sarana dan prasarana umum di Ibu Kota, mulai dari pagar pembatas jembatan hingga lampu hias di ruang publik.
    Ia akan segera memperluas pemasangan kamera pengawas (
    CCTV
    ) di lokasi-lokasi yang rawan pencurian.
    “Jadi kami segera memasang CCTV di lokasi-lokasi seperti itu dan sudah mulai kami pasang. Kemarin saya sudah memerintahkan untuk itu,” ucap Pramono saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Jumat (11/7/2025).
    Namun, ia mengakui bahwa luasnya wilayah Jakarta menjadi tantangan tersendiri dalam mengawasi seluruh fasilitas umum.
    Bahkan, lampu hias warna-warni yang dipasang di area Semanggi, Jakarta Pusat, dalam rangka perayaan ulang tahun Jakarta atas instruksi Wakil Gubernur Rano Karno, kini banyak yang hilang.
    “Jakarta ini kan begitu besar, begitu luas. Jangankan itu, lampu yang kita pasang di Semanggi itu, yang berwarna-warni, sekarang mulai berkurang. Karena, ya mohon maaf, ternyata ada yang mengambil,” ujar Pramono.
    Ia menambahkan, meski pengawasan sudah dilakukan melalui petugas dan CCTV, aksi pencurian masih kerap terjadi.
    “Tetapi itulah kenyataan, kami tidak akan lelah untuk mengatasi itu. Karena itu adalah persoalan lapangan yang perlu diatasi,” ujarnya.
    Salah satu contoh nyata kerusakan fasilitas umum akibat pencurian adalah di Jembatan Buntung yang membentang sekitar tujuh meter di Jalan Yos Sudarso, Koja, Jakarta Utara.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    , pagar pembatas besi di sisi kiri jembatan tersebut telah hilang dicuri, hanya menyisakan beton bekas pondasi berwarna hitam dan kuning.
    Situasi ini semakin diperparah dengan banyaknya pengendara motor yang nekat melawan arah di trotoar jembatan, membuat pejalan kaki merasa tak aman.
    “Sudah pasti ini bahaya, takutnya yang suka lawan arah di trotoar ini jatuh ke kali. Namanya enggak ada penghalang, orang kalau jalan enggak ada pegangan,” kata Yusuf (54), tukang sol sepatu yang sehari-hari mangkal di samping jembatan, Rabu (9/7/2025).
    Yusuf mengungkapkan bahwa pagar pembatas itu sudah hilang sejak sekitar 10 tahun lalu, namun hingga kini belum juga diperbaiki.
    Ia dan warga sekitar berharap pemerintah segera menindaklanjuti dan memasang kembali pagar demi keselamatan.
    Tak hanya pagar pembatas, Yusuf juga menyebut kabel listrik di kawasan tersebut kerap menjadi sasaran pencurian.
    “Jangankan besi, kabel listrik juga digergaji itu. Kalau udah ada percikan api baru mereka pergi,” jelas Yusuf.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jakut minta warga miliki APAR untuk antisipasi kebakaran

    Jakut minta warga miliki APAR untuk antisipasi kebakaran

    Jakarta (ANTARA) –

    Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu meminta warga setempat memiliki Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di rumah masing-masing sebagai upaya cepat untuk mengantisipasi kebakaran.

    “Kami ingin warga bisa mencegah kebakaran sejak dini,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Budi Haryono.

    ​​​​​​​Hal itu disampaikannya saat sosialisasi program Gerakan Masyarakat Punya Alat Pemadam Api Ringan (GEMPAR) , Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja di Jakarta Utara, Senin.

    Menurut dia, dengan pencegahan dini dapat mencegah adanya korban jiwa, luka maupun harta benda yang lebih besar. Program GEMPAR ini masih terus digencarkan dan dilakukan secara bergilir di setiap RW yang ada di wilayah di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.

    Pihaknya juga memberikan simulasi pencegahan dan penanggulangan kebakaran yang bertujuan melatih kesiapsiagaan dari segi sumber daya manusia di tingkat Rukun Warga (RW) dan peralatan jika suatu saat terjadi kebakaran.

    Warga diberikan praktik mengenai penanganan kebocoran tabung gas dan kompor dengan pemadaman tradisional menggunakan karung basah dan cara modern seperti menggunakan APAR.

    “Kami juga mengedukasi warga agar waspada terhadap bahaya kebakaran yang dipicu arus pendek listrik,” kata dia.

    Lurah Tugu Utara, Sigit Riyanto berharap warga dapat memahami penjelasan yang telah diberikan dan dapat mempraktikkan jika terjadi kebakaran di wilayah mereka.

    “Jika terjadi kebakaran yang terpenting adalah tidak panik dan mengetahui cara memadamkannya,” katanya.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polrestro Jakut terbaik di perlombaan pelayanan respon cepat

    Polrestro Jakut terbaik di perlombaan pelayanan respon cepat

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Utara menjadi yang terbaik di perlombaan antar Polres pada kategori Pelayanan Polisi Respon Cepat 110 (Yanpol) yang digelar Polda Metro Jaya dalam memperingati HUT Ke-79 Bhayangkara.

    “Prestasi ini merupakan hasil dari kerja keras, kekompakan dan semangat untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Polisi Ahmad Fuady di Jakarta, Jumat.

    Ia mengucapkan terima kasih atas dukungan dari personel dan anggota Polres Metro Jakarta Utara yang mendedikasikan kinerja yang optimal bagi pelayanan masyarakat.

    Polres Metro Jakarta Utara akan terus berupaya meningkatkan kinerja, profesionalitas dan kolaborasi dengan berbagai pihak guna mewujudkan keamanan dan kenyamanan di wilayah Jakarta Utara.

    “Prestasi ini bukan semata-mata ajang perlombaan, melainkan bentuk nyata peningkatan kualitas pelayanan publik,” kata lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1998 ini.

    Selain menjadi yang terbaik di Pelayanan Polisi Respon Cepat 110 (Yanpol), Polrestro Jakarta Utara meraih juara 2 dalam kategori Sinergi Tiga Pilar yang melibatkan unsur Polsek Koja, Kelurahan Lagoa dan Babinsa.

    Selain itu Polres Metro Jakarta Utara meraih Juara 3 dalam kategori Kebersihan Markas Komando (Mako) dan Pelayanan Masyarakat (Polsek Kelapa Gading).

    Kegiatan lomba antar Polres se-Polda Metro Jaya ini merupakan agenda rutin yang bertujuan mendorong peningkatan kinerja kepolisian.

    “Selain itu tentu kegiatan ini dapat mempererat sinergi antara Polri, pemerintah daerah dan unsur masyarakat lainnya,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kebakaran terjadi di Koja Jakarta Utara

    Kebakaran terjadi di Koja Jakarta Utara

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu mengerahkan 50 personel untuk memadamkan api yang membakar dua rumah kontrakan di Jalan Jampea, Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, pada Jumat.

    “Kami kerahkan 10 unit mobil pemadam dan 50 personel yang bekerja keras memadamkan api,” kata Kepala Seksi Operasi (Kasiops) Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Gatot Sulaeman di Jakarta.

    Informasi kebakaran didapatkan petugas setelah warga menelepon sekitar pukul 12.25 WIB dan petugas langsung turun ke lokasi untuk melakukan pemadaman.

    Petugas mulai pemadaman pukul 12.37 WIB dan akhirnya api berhasil padam sekitar pukul 13.35 WIB

    Objek yang terbakar berupa dua rumah kontrakan dengan luas 65 meter persegi (m2). “Total ada dua kelapa keluarga dengan 9 jiwa yang terselamatkan,” kata dia.

    Kebakaran ini diduga akibat fenomena kelistrikan dan berdasarkan keterangan saksi terjadi arus pendek listrik (korsleting). Warga melihat banyak kepulan asap dari rumah dan langsung melapor ke petugas damkar.

    Seorang pria bernama Molan (20) mengalami luka saat membantu petugas melakukan pemadaman. “Kami menaksir kerugian dari kejadian ini mencapai Rp70 juta,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pasar Ular Redup, Pedagang Terjepit antara Sepi Pembeli dan Sulit Cari Kerja
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Juli 2025

    Pasar Ular Redup, Pedagang Terjepit antara Sepi Pembeli dan Sulit Cari Kerja Megapolitan 4 Juli 2025

    Pasar Ular Redup, Pedagang Terjepit antara Sepi Pembeli dan Sulit Cari Kerja
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Pasar
    Ular di Rawa Badak, Koja,
    Jakarta Utara
    , lambat laun terlihat semakin meredup.
    Dulu, ratusan
    pedagang
    menggantungkan nasib hidupnya di
    pasar
    ini. Namun, kini satu per satu
    pedagang
    justru meninggalkannya.
    Pasar ini memiliki tiga lorong yang tadinya diisi oleh 250-an pedagang, baik itu kaki lima maupun kios.
    Tapi, dari 250 pedagang yang ada, hampir 65 persen sudah tidak lagi membuka tokonya.
    35 persen pedagang yang masih bertahan hanya mengandalkan satu atau dua pembeli yang datang.
    Beberapa pedagang bercerita, kondisi
    Pasar Ular
    di tahun ini berbanding terbalik dengan tahun 1990-an.
    Sebab, di tahun itu banyak pejabat hingga artis ternama gemar datang ke Pasar Ular.
    “Di masa pemerintahan Suharto, SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) ramainya. Di sini jual pakaian saja, tapi kan banyak artis-artis, pelawak-pelawak datang ke sini,” jelas Alfons.
    Para pejabat dan artis datang ke pasar ini untuk berburu pakaian bermerek dengan harga yang miring.
    Pasalnya, di zaman tersebut para pedagang Pasar Ular mendapatkan stok barang langsung dari luar negeri yang dikirim melalui Pelabuhan Tanjung Priok.
    Karena itu, pakaian bermerek kerap kali tersedia lebih dulu di Pasar Ular sebelum masuk ke toko-toko besar di Jakarta.
    Tapi, kini Pasar Ular tak lagi dilirik oleh kalangan atas dan justru semakin sepi.
    Hal itu lah yang membuat omzet para pedagang menurun drastis.
    “Kalau sekarang sih kadang nol perak, sama sekali tidak ada yang beli. Dalam sebulan tidak dapat Rp 500.000,” kata Alfons.
    Padahal dulu, kata Alfons, dirinya bisa mendapat uang sekitar Rp 1,5 hingga Rp 2 juta dalam sehari.
    Senada dengan Alfons, pedagang dompet bernama Adjat (48) juga mengaku pendapatannya merosot drastis.
    “Kalau kaki lima dulu bisa sampai Rp 3 hingga Rp 4 juta. Kalau sekarang Rp 80.000 hingga Rp 100.000,” ucap Adjat.
    Sementara pendapatan pedagang kios di tahun 1990-an di pasar ini, kata Adjat, bisa mencapai Rp 20 hingga Rp 30 juta per hari.
    Para pedagang menilai, sepinya pembeli di Pasar Ular juga karena persaingan dengan toko-toko online.
    “Mungkin kita tidak bisa melawan toko online, karena mereka kan bisa jual harga di bawah kita, sampai di antar ke depan pintu rumah kita juga, jadi orang-orang tidak usah keluar rumah lagi,” kata Alfons.
    Sementara, Adjat tidak bisa beralih berdagang online karena tidak mahir menggunakan teknologi.
    “Salah satunya toko online itu memengaruhi, karena saya mau dagang online juga kurang paham sama teknologinya,” kata Adjat.
    Meski penghasilannya sudah tidak sebesar dulu, beberapa pedagang memilih untuk bertahan.
    Salah satunya Alfons, yang tetap berdagang ikat pinggang di Pasar Ular dari jam 09.00 WIB hingga 17.00 WIB.
    Alfons tetap berjualan karena tidak ada pilihan pekerjaan lain, mengingat usianya tidak lagi muda.
    “Ya, habisnya kita kan sudah tua mau mencari kerja tidak akan diterima lagi, mau ke mana lagi? Apa adanya saja lah kita tekuni,” kata dia.
    Di tengah semakin sepinya Pasar Ular, para pedagang berharap agar pemerintah turun tangan memberikan solusi yang konkret.
    “Kita juga bingung masyarakat, tapi kan sekarang banyak menterinya cuma kerjanya apa? Hasilnya apa untuk masyarakat ini? Kalau sekarang kan begitu banyak menterinya, tapi apa kebijakan-kebijakan pemerintah untuk rakyat begini,” jelas Alfons.
    Seharusnya, kata Alfons, pemerintah bisa memberikan solusi untuk para pedagang agar bisa tetap berpenghasilan di tengah daya beli masyarakat yang menurun.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.